Anda di halaman 1dari 2

1.

Dengan adanya masalah struktural seperti sentralisasi kekuasaan tentunya investasi di Indonesia
menemui banyak hambatan karena pembangunan tidak akan merata. Bentuk Indonesia yang
berupa kepulauan tentunya juga menjadi hal negatif, dimana daerah pelosok (timur Indonesia),
misalnya, tentunya akan lebih sulit di jangkau oleh industri dibandingkan dengan Pulau Jawa.
Alokasi dana yang cukup besar untuk daerah-daerah tertentu, khususnya di Pulau Jawa, telah
menyebabkan pesatnya pembangunan di berbagai sektor. Bermacam prasarana yang dibangun
tentunya menjadi daya tarik bagi penanam modal atau investor baik itu lokal maupun asing untuk
menanamkan modalnya di daerah yang daya beli dan sarana prasarana penduduknya relatif tinggi
dan lengkap.
Dapat di simpulkan, penyebab terjadinya kesenjangan tersebut antaralain :
a. Perbedaan keunggulan ekonomi pada setiap daerah
b. Kesiapan untuk kegiatan investasi tiap daerah berbeda
c. Tingkat kesulitan mobilitas pada setiap daerah berbeda

2. - Adanya prioritas pemberian deregulasi hanya kepada sektor perbankan dan ekspor impor,
sementara koperasi tidak mendapatkan prioritas tersebut sehingga tidak mampu bersaing dengan
kedua sektor tersebut.
Solusinya, koperasi mendapatkan debirokratisasi sehingga mampu mandiri tanpa dibebani aturan
yang mengikat.
- Berkembangnya konglomerasi. Akibatnya pemerintah lebih memperhatikan kepentingan
pengusaha besar dibandingkan koperasi.
Solusinya, pemerintah juga memberikan dukungan kepada koperasi agar mampu mandiri dan
memiliki daya saing dengan sektor lain.
- Asumsi bahwa KUD merupakan perpanjangan tangan pemerintah. Akibatnya koperasi dibebani
berbagai macam penugasan sehinggamelupakan kepentingan anggotanya.
Solusinya, KUD diberi kelonggaran dalam berbisnis tanpa dibebani oleh misi tertentu dari
pemerintah.

3. Privatisasi di Indonesia mulai dikaji pada pertengahan tahun 1980, yaitu dengan gagasan untuk
melakukan privatisasi pada BUMN yang kinerjanya kurang baik. Ketika perekonomian dilanda
krisis pada tahun 1997 maka gagasan tersebut mulai dilakukam. Ada beberapa kondisi yang
melatarbelakangi dilakukannya privatisasi antara lain:
a) BUMN dianggap sebagai unit ekonomi yang boros dan kurang efisien
b) BUMN diprivatisasi dengan tujuan membantu kesulitan keuangan negara
c) BUMN dianggap potensial untuk menarik modal asing.

4. Komite pemberantasan korupsi adalah suatu lembaga negara Indonesia yang bersifat independen
dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun. Lembaga ini dibentuk dengan maksud dan tujuan
tidak hanya untuk meningkatkan uapaya pemberantasan dan pencegahan tindak pidana korupsi.

5. Solusi yang ditempuh oleh pemerintah dalam upaya mengurangi beban utang luar negeri adalah:
a) penundaan angsuran pokok utang (debt rescheduling).
b) Pengurangan pokok utang melalui suatu mekanisme yang dikenal sebagai inisiatif untuk
negara-negara miskin yang terjebak utang (HIPC initiative).
c) Pengalihan membayar angsuran pokok utang menjadi kewajiban melaksanakan suatu program
tertentu (debt swap).

Anda mungkin juga menyukai