Anda di halaman 1dari 6

INFEKSI OPORTUNISTIK PADA ODHA (ORANG DENGAN HIV/AIDS)

Di provinsi Sumatera Selatan tercatat


PENDAHULUAN
sampai dengan juni 2019 jumlah pengidap HIV
sebanyak 1.634 penderita HIV dan sebanyak
HIV/AIDS(Human Immuno-deficiency 1790 penderita AIDS. Untuk dikota Palembang
Virus /Acquired Immuno-deficiency Syndrome) sendiri jumlah penderita HIV sampai dengan
telah menjadi masalah darurat global juni 2019 sebanyak 1.085 penderita. Sementara
merupakan salah satu penyakit infeksi yang sebanyak 1.184 penderita AIDS yang tercatat
mengancam jiwa sehingga sampai saat ini berada dikota Palembang.
menjadi perhatian yang cukup serius. Tanpa Seperti diketahui bahwa infeksi HIV
pengobatan, HIV secara bertahap dapat merupakan penyakit kronis yang dapat
menghancurkan sistem kekebalan tubuh dan
dikendalikan dengan pemberian obat ARV
menyebabkan terjadinya AIDS.
seumur hidup. Antiretroviral yang sering disebut
Diseluruh dunia, 35 juta orang hidup
ARV merupakan satu-satunya obat yang
dengan HIV dan 19 juta orang tidak mengetahui
dianggap memberikan manfaat besar dalam
status HIV positif mereka. Dikawasan Asia,
menekan perkembangan virus HIV di dalam
sebagian besar angka Prevalensi HIV pada
tubuh. Obat ARV mampu menekan jumlah virus
masyarakat umum masih rendah yaitu <1%,
HIV di dalam darah sehingga kekebalan
kecuali di Thailand dan India Utara. Pada tahun
tubuhnya (CD4) tetap terjaga.
2012, di Asia Pasifik diperkirakan terdapat
Pada waktu yang sama, cakupan
350.000 orang yang baru terinfeksi HIV dan
antiretroviral therapy (ART) di Indonesia hanya
sekitar 64% dari yang terinfeksi adalah laki-laki .
sebanyak 11,7 persen, yang berarti Indonesia
Epidemi HIV/AIDS juga menjadi
adalah salah satu negara yang paling sedikit
masalah di Indonesia yang merupakan Negara
mendapat ART. Dalam penggunaan obat ARV
urutan ke 5 paling bersisiko HV/AIDS di Asia.
diperlukan tingkat kepatuhan yang tinggi untuk
Laporan kasus baru HIV meningkat setiap
mendapatkan keberhasilan terapi dan
tahunnya sejak pertama kali dilaporan. Sejak
mencegah resistensi. Untuk mendapatkan
pertarna kali ditemukan tahun 1987 sampai
respon penekanan jumlah virus sebesar 85%
dengan Desember 2018. HIV/AIDS telah
diperlukan kepatuhan penggunaan obat 9095%.
dilaporkan oleh 460 (89,5%) dari 514 kabupaten
Sebagai gambaran provinsi Sumatera
kota di seluruh provinsi di lndonesia. (2) Jumlah
Selatan sampai dengan juni 2019 ,positif HIV
kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai
sebanyak 3.474 penderita, yang masuk
dengan Desember 2018 sebanyak 327.282
perawatan ART sebanyak 3.199 penderita, dan
(51,1% dari estimasi ODHA tahun 2016
yang memulai ART sebanyak 2.469 penderita
sebanyak 640.443). Jumlah kumulatif AIDS dari
sementara yang masih bertahan dengan ART
tahun 1987 sampai dengan Desember 2018
sampai dengan juni 2019 hanya sebanyak
sebanyak 114. 065 orang.

67
JMJ, Volume 8, Nomor 1, Mei 2020, Hal: 67-74 Dion AF, dkk. Infeksi Oportunistik …..

1.334 penderita dan ini menunjukkan hanya 42 terbanyak (1 dari 5 kematian) diakibatkan oleh
% yangmasih bertahan dengan ART. tuberkulosis.
Sementara untuk kota Palembang untuk bulan Pada tahun 2005, infeksi oportunistik
Juni 2019 terdaftar 1180 ODHA dengan ART yang dominan muncul pada penyandang AIDS
(hanya 53%) .
ialah tuberkulosis paru (50%), hepatitis (30%),
Kepatuhan pasien untuk minum obat kandidiasis (25%), pneumonia (33%), diikuti
ARV adalah hal yang sangat penting untuk oleh diare kronis, dan tuberkulosis ekstra paru.
dipertimbangkan sebelum memulai pengobatan. Infeksi Oportunistik(IO) menyebabkan banyak
Adherence atau kepatuhan artinya bahwa kesakitan dan kematian. Namun, setelah orang
meminum ARV sesuai dengan petunjuk dokter, mulai memakai ARV, penyakit akibat IO dialami
termasuk di dalamnya: minum obat tepat waktu, oleh jauh lebih sedikit orang. Angka IO sudah
sesuai dengan saran dokter dengan makanan menurun secara dramatis sejak tersedia terapi
atau tanpa makanan, menghindari interaksi antiretroviral (ARV). Namun IO masih
obat. Dengan kepatuhan minum obat sesuai menimbulkan masalah, terutama untuk orang
dengan petunjuk dokter maka akan memastikan yang baru diketahui terinfeksi HIV setelah
kombinasi ARV yang diminum mempunyai infeksinya lebih lanjut. Banyak orang masih
kadar yang cukup dalam darah untuk dirawat inap di rumah sakit dengan IO yang
melindungi diri dalam waktu 24 jam. Jika kadar berat.
dalam darahnya menjadi terlalu rendah maka Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
akan meningkatkan resistensi obat. Tujuan menganalisa Infeksi Oportunistik (IO) terhadap
utamanya adalah minum obat ARV setiap hari Kepatuhan Anti Retroviral (ARV) ODHA di kota
dan tidak pernah lupa sekalipun. Dengan lupa Palembang, sehingga diharapkan dari hasil
minum obat ARV satu kali atau dua kali penelitian bisa dijadikan bahan untuk
seminggu bisa menyebabkan tujuan dari obat meningkatkan angka kepatuhan ODHA baru
menjadi gagal, terutama pada awal ataupun yang lama guna mencapai tujuan yang
pengobatan . 7
Pada tahun-tahun pertama diinginkan.
epidemi AIDS, Infeksi oportunistik (IO)
merupakan penyebab kematian utama pada Metode
penyandang AIDS (Acquired Immunodeficiency Penelitian ini merupakan penelitian
Syndrome) persentase 90%. Kementerian observasional dengan desain penelitian
Kesehatan Republik Indonesia melaporkan deskriptif analitik Rancang bangun penelitian ini
jumlah kumulatif penderita AIDS (infeksi HIV adalah cross sectional. Penelitian dilakukan di
dengan IO) di Indonesia dari tahun 1987 hingga kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan.
September 2014 mencapai 55.799, atau sekitar Teknik pengambilan sampel dalam
36,7% dari keseluruhan kasus HIV. The Joint penelitian ini adalah dengan cara purposive
United Nations Programme on HIV/AIDS random sampling, Kota palembang dipilih untuk
(UNAIDS) melaporkan sebanyak 1,2 juta dijadikan populasi penelitian yang mana dalam
kematian akibat penyakit terkait AIDS mendapatkan ARV para ODHA bisa
sepanjang tahun 2014 dengan penyebab memanfaatkan beberapa layanan CST yang
ada dikota Palembang . yakni berjumlah 8
68
JMJ, Volume 8, Nomor 1, Mei 2020, Hal: 67-74 Dion AF, dkk. Infeksi Oportunistik …..

layanan CST. Masing-masing layanan CST


yang berjumlah delapan memiliki pasien ODHA
yang berbeda-beda.
Penelitian dilakukan selama bulan
Februari dan Maret Tahun 2020. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh ODHA
dilayanan CST di Kota Palembang. Sampel
dalam penelitian ini adalah ODHA dengan terapi
ARV yang memenuhi kriteria inklusi dan lolos
dari kriteria eksklusi sebanyak 235 orang.
Dengan kriteria inklusi, ODHA dengan domisili
kota Palembang, ODHA yang datang
melakukan pengobatan dan bersedia mengikuti
penelitian. Variabel terikatnya adalah
Kepatuhan ARV, sedangkan variabel bebasnya
adalah Infeksi Oportunistik (IO). Tabel 2. Distribusi Infeksi Oportunistik (IO)
Sumber data terdiri dari data primer,
Faktor Risiko n %
diperoleh langsung dari hasil survey penelitian.
Infeksi Oportunitis/IO
sedangkan teknik pengumpulan data, dengan Ya 66 28.1
cara membagikan kuesioner kepada responden. Tidak 169 71.9
Responden diminta untuk mengisi sendiri Kepatuhan Terapi ARV
kuesioner yang ditunggu dan langsung Patuh >95% 195 83,0
dikembalikan pada peneliti. dengan meminta Tidak Patuh 40 17,0
persetujuan sebagai responden. Pengolahan
Data dilakukan dengan tahapan editing, coding, Proporsi ODHA yang patuh minum ARV

entry, dan tabulating data, yang dilanjutkan >95% di kota Palembang sebanyak 83%. Dari

dengan analisis data dengan menggunakan responden yang ada 47,2 % responden

analisis Univariat terhadap variabel yang diteliti. mengaku karena mereka lupa sehingga
menyebabkan mereka melewatkan dosis obat
ARV. Ada sebanyak 28,1 % ODHA yang
mempunyai Infeksi Oportunistik selama
menderita HIV dan AIDS.

Table 3. Distribusi Jenis Infeksi Oportunistik (IO)


Faktor Risiko n %
Infeksi Oportunitis/IO

TB paru 41 62,1
Cryptosporidiosis 5 7,6
Candidiasis/ sifilis 5 7,6
Dll 15 22,7

69
JMJ, Volume 8, Nomor 1, Mei 2020, Hal: 67-74 Dion AF, dkk. Infeksi Oportunistik …..

dengan status patuh. Dan ada sebanyak 42%


Hasil penelitian diatas jenis infeksi dari responden yang tidak patuh mengaku
oportunistik (IO) yang paling banyak tersebar beralasan lupa minum obat ARV. Hasil
yaitu TB paru sebesar 62,1% dan penelitian ini sangat sesuai dengan penelitian
Cyrptosporidiosis dan candidiasis masing- lainnya yang menunjukkan kepatuhan di negara
masing sebesar 7,6%. Infeksi ini dapat maju dan berkembang menemukan kesamaan
ditimbulkan oleh patogen yang berasal dari luar kendala individu pada kepatuhan yaitu lupa
tubuh (seperti bakteri, jamur, virus atau memakai obat karena terlalu sibuk mengganggu
protozoa), maupun oleh mikrobiota sudah ada aktifitas sehari-hari.
dalam tubuh manusia namun dalam keadaan Penelitian yang dilakukan oleh
normal terkendali oleh sistem imun (seperti flora Carter (2012) menyimpulkan bahwa
normal usus).10 Penurunan sistem imun kepatuhan adalah faktor yang paling
berperan sebagai “oportuniti” atau kesempatan penting memengaruhi keberhasilan virologi
bagi patogen tersebut untuk menimbulkan terapi HIV. Hasil terbaik terlihat pada pasien
manifestasi penyakit. yang menggunakan semua/hampir semua
dosis obat mereka dengan benar dan
Hasil analisis bivariat Tabel 3. Distribusi memiliki tingkat kepatuhan yang
Frekuensi Infeksi Oportunistik (IO) dengan
kepatuhan ARV pada ODHA
sempurna .

Kepatuhan Pengobatan menggunakan terapi ARV


Infeksi ARV >95% OR dilakukan seumur hidup, oleh karena itu
Oportu Patu Total Pnitis/I h
value
dibutuhkan tingkat kepatuhan yang tinggi
O >95 Tidak (95% dalam hal mengonsumsi obat (>95%).
% Patuh CI)
Kepatuhan dalam pengobatan diperlukan
5 78 1 21 10 untuk menurunkan replikasi virus dan
Ya 2 .8 4 .2 66 0 0.381 0.675
memperbaiki kondisi klinis dan imunologis,
1
4 84 2 15 16 10 (0.328- menurunkan timbulnya resistansi ARV, dan
Tidak 3 .6 6 .4 9 0
menurunkan resiko transmisi HIV15.
1.392)
Hampir Sebagian besar ODHA pada
Dari hasil penelitian diatas terlihat penelitian ini 97,4 % mempunyai
bahwa Pvalue 0,381;OR 0,675 dan CI persepsi/mempercayai bahwa dengan
0,3281,392. Ada sebanyak 143 (84,6% ODHA meminum obat ARV, hidup mereka akan
yang patuh terhadap ARV tidak memiliki Infeksi bertahan lebih lama.ini merupakan salah satu
Oportunistik dan ada sebanyak 14 (21,2%) factor pendorong mereka untuk tetap Patuh
ODHA yang tidak patuh ARV memiliki Infeksi minum ARV.
Oportunistik. Kepatuhan adalah minum obat
sesuai dosis tidak pernah lupa, tepat waktu,
Pembahasan Kepatuhan terapi ARV dan tidak pernah putus. Kepatuhan dalam
Persentase Kepatuhan ARV dikota meminum ARV mrupakan factor terpenting
Palembang sebesar 83% (ada 195 responden) dalam menekan jumlah virus HIV dalam

70
JMJ, Volume 8, Nomor 1, Mei 2020, Hal: 67-74 Dion AF, dkk. Infeksi Oportunistik …..

tubuh manusia. Penekanan jumlah virus lebih tinggi, TB merupakan penyebab kematian
yang lama dan stabil bertujuan agar tersering (30-50%) pada penderita HIV/AIDS.
system tubuh imun tetap terjaga tinggi. HIV tidak hanya membuat diagnosis TB menjadi
Dengan demikian, oraang yang terinfeksi sulit, tetapi juga meningkatkan insidens TB.
virus HIV akan mendapatkan kualitas hidup Angka kejadian TB lebih besar pada orang
yang baik dan juga mencegah terjadinya dengan HIV dibandingkan pada orang tanpa

Gambar 1. Distribusi Jenis Infeksi Oportunistis pada ODHA di kota Palembang

kesakitan dan kematian. Salah satu hal yang HIV. Dibandingkan dengan orang tanpa HIV,
perlu dipahami dalam meningkatkan tingkat ODHA mempunyai risiko 20 kali untuk
kepatuhan adalah pasien memerlukan menderita TB dan risiko ini akan terus
dukungan bukan disalahkan meningkat seiring dengan kadar CD4 yang
Infeksi Oportunistik (IO) pada ODHA menurun secara drastic Penurunan CD4 yang
Infeksi oportunistik (IO) adalah infeksi terjadi dalam perjalanan penyakit infeksi HIV
yang mengambil kesempatan dari kelemahan akan mengakibatkan reaktivasi kuman TB yang
dalampertahanan kekebalan tubuh manusia. dorman20.
Ada sebesar 62% ODHA yang mempunyai
penyakit penyerta nya berupa TB paru dari Tuberkulosis merupakan infeksi
keseluruhan yang memiliki IO terlihat pada oportunistik tersering (40%) pada infeksi HIV
grafik diatas. Dan ini sesuai dengan pernyataan dan menjadi penyebab kematian paling tinggi
dari NSW Health Factsheet – Indonesian dalam pada ODHA. Infeksi TB dan HIV saling
The connection between TB and HIV , Dari 40 berhubungan, HIV menyebabkan progresivitas
juta orang yang diperkirakan sedang hidup infeksi TB menjadi TB aktif, sebaliknya infeksi
dengan HIV atau AIDS, kurang lebih 13 juta TB membantu replikasi dan penyebaran HIV
juga menderita TBC. Penelitian di Rumah Sakit serta berperan dalam aktivasi infeksi HIV yang
Umum Daerah Wangaya Denpasar Bali pada laten. Sebagian besar orang yang terinfeksi
tahun 2014 yang mendapatkan IO tersering kuman TB tidak menjadi sakit TB karena
adalah TB, Toksoplasmosis, kandidiasis oral, IO mempunyai sistem imun yang baik, dan dikenal
multipel dan pneumonia .
Tuberkulosis(TB) sebagai infeksi TB laten. Infeksi TB laten
merupakan salah satu infeksi paling sering pada tersebut tidak infeksius dan asimtomatis, namun
penderita HIV/AIDS. Akibat kerusakan cellular dengan mudah dapat berkembang menjadi TB
immunity oleh infeksi HIV menyebabkan aktif pada orang dengan sistem imun yang
berbagai infeksi oportunistic, seperti TB. Angka menurun, seperti pada ODH. Pasien TB
kematian akibat infeksi TB pada penderita HIV dengan HIV positif atau ODHA dengan TB

71
JMJ, Volume 8, Nomor 1, Mei 2020, Hal: 67-74 Dion AF, dkk. Infeksi Oportunistik …..

disebut sebagai pasien ko-infeksi TB-HIV. semakin parah berpengaruh secara signifikan
Berdasarkan perkiraan WHO, jumlah pasien terhadap tingkat kepatuhan pengobatan ARV24.
koinfeksi TB-HIV di dunia adalah sebanyak 14 Data berbagai penelitian mendapatkan bahwa
juta orang, dengan 3 juta pasien terdapat di ART menurunkan insiden IO secara drastis,
Asia Tenggara. Epidemi HIV sangatlah membantu resolusi dan perbaikan IO, termasuk
berpengaruh pada meningkatnya kasus TB IO yang profilaksis dan terapi spesifiknya belum
sehingga pengendalian TB tidak akan berhasil tersedia.25 Terapi antiretroviral tidak dapat
dengan baik tanpa upaya pengendalian HIV .
menggantikan kebutuhan terhadap profilaksis
antimikrobial pada pasien dengan imunosupresi
Infeksi Oportunistik (IO) dengan Kepatuhan yang berat, namun telah menjadi landasan
Terapi ARV pada ODHA strategi untuk menurunkan berbagai infeksi dan
Berdasarkan hasil penelitian uji chi proses terkait HIV26.
square didapatkan p=0.381 (p>0,05). Hasil ini
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang Kesimpulan
signifikan antara penyakit penyerta Berdasarkan hasil penelitian dapat
(Kormobiditas/infeksi oportunistik (IO)) dan disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang
tingkat kepatuhan ARV . bermakna antara infeksi oportunistik(IO) yang
Penelitian ini berbeda dengan yang dialami odha terhadap Kepatuhan ARV dengan
dilakukan oleh Risha Fillah, dkk. (2010) dengan P-value 0.381.
nilai signifikansi 0,049 (<0,05) yang Ada sebanyak 62% ODHA yang
berarti faktor infeksi oportunistik yang mempunyai penyakit penyerta nya berupa TB
menyebabkan responden merasa kondisinya paru dari keseluruhan yang memiliki IO.

72

Anda mungkin juga menyukai