Disusun Oleh:
Nur Luthfiyah 2111010084
Menurut Prince (1994) dalam Andra Saferi (2013), Gagal janttung keadaan
patofisiologik dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi
kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan.Kesimpulan yang diambil dari
pengertian tersebut adalah bahwa gagal jantung congestive adalah suatu
keadaan patofisiologi dimana jantung tidak mampu memompa darah untuk
mencukupi kebutuhan metabolisme jaringan, oksigen dan nutrient.
1. Etiologi
Penyebab gagal jantung menurut Wijaya & Putri (2013)
2. Tanda Gejala
1.Gagal jantung adalah penyakit kronis yang tiba-tiba terjadi. Gejala yang
khas pada orang dengan gagal jantung kongestif atau CHF adalah mudah
kehabisan napas saat beraktivitas, sesak napas saat tidur terlentang sehingga
membutuhkan beberapa bantal untuk mengganjal kepalanya sehingga dapat
kembali bernapas dengan lega.
2.Mereka dengan CHF adalah orang yang kerap terbangun di malam hari
karena sesak dan terkadang disertai bengkak pada pergelangan kaki.
3.Efek yang juga didapat dari CHF adalah kehilangan nafsu makan, mual,
sering kencing malam hari, tapi berat badan naik karena penimbunan cairan
berbahaya dan organ dalam tubuh yang membengkak.
4.Ketika jantung kiri gagal, aliran darah ke paru-paru akan menjadi stagnan.
Ini bisa menyebabkan kelelahan, sesak napas (terutama malam hari saat
berbaring), dan batuk. Sementara ketika jantung kanan gagal, darah stagnan
dalam jaringan.
5.Akibatnya, hati menjadi bengkak dan bisa menyebabkan sakit perut. Kaki
dan telapak kaki Anda juga bisa bengkak akibat jantung kanan tidak
berfungsi dengan baik.
3. Patofisiologi
Gagal jantung sering dipisahkan menjadi dua klasifikasi gagalan kanan atau
gagal jantung kiri. Pada gagal jantung kanan, ventrikel kanan tidak dapat
memompa darah ke dalam arteri pulmonalis, sehingga kurang darah yang
beroksigen oleh paru-paru dan meningkatkan tekanan di atrium kanan dan
sirkulasi vena sistemik. Hipertensi vena sistemik menyebabkan edema pada
ekstremitas. Pada gagal sisi kiri, ventrikel kiri tidak stabil untuk memompa
darah ke sirkulasi sistemik, sehingga terjadi peningkatan tekanan di atrium
kiri dan pembuluh darah paru. Paru-paru menjadi sesak dengan darah,
menyebabkan tekanan paru relevated dan edema paru. Meskipun, setiap jenis
menghasilkan perubahan arteri yang berbeda sistemik/paru, secara
klinis tidak biasa untuk mengamati kegagalan semata-mata gagal
jantung kanan ataugagal jantung kiri. Sejak kedua sisi jantung tergantung
pada fungsi yang memadai dari sisi lain, kegagalan satu ruang menyebabkan
perubahan timbal balik di ruang berlawanan. Misalnya, dalam peningkatan
kegagalan sisi kiri kemacetan vaskular paru akan menyebabkan tekanan
meningkat pada ventrikel kanan, sehingga benar hipertrofi ventrikel,
penurunan efisiensi miokard, dan akhirnya mengumpulkan darah dalam
sirkulasi vena sistemik (Syaifuddin,2011).
5. Pathway
6. Pemeriksaan Penunjang
1. Dapat terdengar bunyi jantung ketiga.
2. Identifikasi radiologis adanya kongesti paru dan pembesaran ventrikel
dapat mengindikasikan Congestive Heart Failure (CHF). 3. Identifikasi
pembesaran ventrikel dengan magnetic resonance
imaging (MRI) atau ultrasonografi dapat mengindikasikan
adanya Congestive Heart Failure (CHF).
4. Pengukuran tekanan diastolik akhir ventrikel dengan sebuah kateter yang
dimasukkan ke dalam arteri pulmonalis ( mencerminkan tekanan ventrikel
kiri ) atau ke dalam vena kava ( mencerminkan tekanan ventrikel kanan )
dapat mendiagnosis Congestive Heart Failure (CHF). Tekanan ventrikel
kiri biasanya mencerminkan volume ventrikel kiri
5.Elektrokardiografi dapat memperlihatkan dilatasi abnormal ruang jantung
dan kelainan kontraktilitas.
6. Pengukuran BNP (Brain Natriuretic Peptide ) serum ( dan sedikit meluas
ANP ) memberikan informasi keparahan dan perkembangan penyakit. Kadar
normal bervariasi sesuai usia ( nilai dasar meningkat sesuai usia ) dan jenis
kelamin ( meningkat pada wanita dari pada pria ), sehingga usia dan jenis
kelamin harus dipertimbangkan saat mengevaluasi hasil pengukuran.
7. Penatalaksanaan
Glikosida jantung
Digitalis, meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan memperlambat
frekuensi jantung. Efek yang dihasilkan: peningkatan curah jantung,
penuruna tekanan vena dan volume darah dan peningkatan diurisi dan
mengurangi oedema.
Terapi deuritic diberikan untuk memacu ekskresi natrium dan air melalui
ginjal. Penggunaan harus hati-hati karena efek samping hiponatremia dan
hipokalenia.
Terapi vasodilator: Obat-obat fasoaktif digunakan untuk mengurangi
impadasi tekanan terhadap penyemburan darah oleh ventrikel. Obat ini
memperbaiki pengosongan ventrikel dan peningkatan kapasitas vena
sehingga tekanan pengisian ventrikel kiri dapat diturunkan.
8. Focus Pengkajian
Ny. A umur 63 tahun alamat patemon 001/004 bojongsari datang ke rumah
sakit pada tanggal 26 april 2023 pukul 10.00 WIB.pasien
mengatakan :lemah nyeri perut,mual,batuk berdahak,sesak nafas
Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan hasil: sesak
nafas,gelisah,lemas TD: 130/80 N: 71 S: 36,4 RR: 23x/m SPO2:
93
9. Diagnosa Keperawatan Ynag mungkin Muncul
Do:pasien mengatakan :lemah nyeri perut,mual,batuk berdahak,sesak nafas
Ds: sesak nafas,gelisah,lemas TD: 130/80 N: 71 S:36,4 RR: 23x/m
SPO2: 93%
Dx: gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi perfusi