Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN CHF

BAB 1

A.Latar Belakang

Congestive Heart Failure(CHF) atau sering dikenal dengan gagal jantung merupakan keadaan
jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah untuk mencukupi kebutuhan nutrient
dan oksigen sel-sel tubuh secara adekuat sehingga mengakibatkan peregangan ruang jantung
[dilatasi] yang berfungsi untuk dipompakan keseliruh tubuh atau mengakibatkan otot jantung
kaku dan menebal (udjianti2011).gejala khas pasien gagal jantung,yaitu: sesek nafas saat
beristirahat atau beraktivitas kelelahan dan edema tungkai sedangkan tanda khas gagal jantung
adalah takikardia,takipnea,suara nafas ronki,efusi pleura,peningkatan vena jugularis,edema
perifer dan hepatomegali (PERKI2011).

Penyakit gagal jantung merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian.Sekitar 5,1
juta orang di Amerika Serikat mengalami gagal jantung.Tahun 2009,satu dari Sembilan
kematian di sebabkan karna menderita gagal jantung.Sekitar setengah dari orang-orang yang
menderita gagal jantung meninggal dalam waktu 5 tahun,setelah di Diagnosis.perkiraan biaya
yang dikeluarkan oleh Negara pada pasien gagal jantung sebesar 32 Miliyar setiap
tahun(Centers for disease control and prevention 2015).

Di Indonesia prevalensi penyakit gagal jantung tahun 2013 sebesar 0,13% atau di perkirakan
sekitar 229.696 orang.sedangkan berdasarkan gejala yang muncul sebesar 0,3% atau
diperkirakan sekitar 530.068 orang.

B.Tujuan

1.Tujuan Umum

Mengkaji pengaruh latihan otot inspirasi terhadap skala dispnea dan kapasitas fungsional pada
pasien gagal jantung.

2.Tujuan Khusus:

a.Mengkaji perbedaan pre-post skala dispnea dan kapasitas fungsional pasien gagal jantung
yang mendapat latihan otot inspirasi.

b.Membandingkan perubahan skala dispnea dan kapasitas fungsional kelompok intervensi dan
kelompok control pasien gagal jantuG

BAB II
A.PENGERTIAN

Congestive Heart Failure (CHF) adadalah suatu kondisi dimana jantung mengalami kegagalan
dalam memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrient dan oksigen
secara adekuat Hal ini mengakibatkan peregangan ruang jantung [dilatasi]guna menampung
darah lebih banyak untuk dipompakan ke seluruh tubuh atau mengakibatkan otot jantung kaku
dan menebal.jantung hanya mampu memompa darah untuk waktu yang singkat dan dingding
ototjantung yang melemah tidak mampu memompa dengan kuat .sebagai akibatnya Ginjal
sering merespons dengan menahan air dan garam .Hal ini akan mengakibatkan bendungan
cairan dalam beberapa organ tubuh seperti tangan,kaki,paru,atau organ lainnya sehingga tubuh
klien menjadi bengkak[Udjianti(2011).

Menurut Prince (2010) dalam Andra Saferi (2013),Gagal jantung keadaan patofisialogik
dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme
jaringan.

Kesimpulan yang diambil dari pengertian tersebut adalah bahwa gagal jantung congestive
adalah keadaan suatu keadaan patofisialogi dimana jantung tidak mampu memompa darah
untuk mencukupi kebutuhan metabolisme jaringan ,oksigen dan nutrien.

B.Etiologi

Penyebab Gagal Jantung menurut Wijaya & Putri(2013)

a.Meningkatkan preload :regurgitasi oarta,cacat septum ventrikel

b.Meningkat afterload :stenosis aorta ,hypertensi sistematik

c.Menurunkan kontraktilitas ventrikel :IMA kardiomiopati

d.Gangguan pengisian ventrikel :stenosis katup antrioventrikuler pericarditif


konstriktif,tamponade jantung.

e.Gangguan sirkulasi :

Aritmia melalaui perubahan rangsangan listrik yang melalui respon mekanis.

f.Infeksi sistemik/atau infeksi paru : respon tubuh terhadap infeksi akan memaksa jantung
untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan metabolisme yang meningkat.

g.Emboli paru,yang secara mendadak akan meningkatakan resistensi terhadap ejaksi ventrikel
kanan.

C.Manifestasi Klinis
Gejala yang muncul sesuai dengan gejala gagal jantung kiri diikuti gagal jantung kanan dan
terjadinya di dada oksigen,Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda gejala gagal jantung
kongestif biasanya terdapat bunyi derap dan bising akibat regurgitasi mitral.

a.Gagal jantung kiri

1.gelisah dan cemas

2.kongesti vaskuler pilmonal

3.Edema

4.batuk

5.mudah leleah

6.dyspneu

b.Gagal jantung kanan

1.peningkatan JVP

2.Edema

3.curah jantung rendah

4.Disritmia

5.kelemahan

6.nokturia

7.anoresia

8.hepatomegali

D.Komplikasi

1.Edema paru akut terjadi akibat gagal jantung kiri

2.Syok kardiogenik : stadium dari gagal jantung kiri,kongestif akibat penurunan curah jantung
dan perfusi jaringan yang tidak adekuat ke organ vital [jantung dan otak]

3.Episode trombolitik

Trombus terbentuk karena imobilitas pasien dan gangguan sirkulasi dengan aktivitas thrombus
dapat menyumbat pembuluh darah
4.Efusi pericardial dan tomponade jantung

Masuknya cairan kekantung pericardium,cairan dapat meregangkan pericardium sampai ukuran


maksimal.CPO menurun dan aliran balikvena kejantung menuju tomponade jantung.

E.Pemeriksaan Penunjang

1.Dapat terdengar bunyi jantung ketiga .

2.Identifikasi radiologis adanya kongesti paru dan pembesaran ventrikel dapat


mengindikasiakan Congesti Heart Failure (CHF)

3.Identifikasi pembesaran ventrikel dengan magnetic resonance imaging [MRI] atau


ultraspnpgrafi dapat mengindikasikan adanya CHF.

4.Pengukuran tekanan diastolic akhir ventrikel dengan sebuah chateter yang dimasukan
kedalam arteri pulmonalis (mencerminkan tekanan ventrikel kiri) atau kedalam vena kava
(mencerminkan tekanan ventrikel kanan) dapat mendiagnosis CHF.tekanan ventrikel kiri
biasanya mencerminkan volume ventrikel kiri.

5.Elektrokardiografi dapat memperlihatkan dilatasi abnormal ruang jantung dan kelainan


kontraktilitas.

6.Pengukuran BNP (Brain Natriurectic Peptide) serum (dan sedikit meluas ANP) memberikam
informasi keparahan dan perkembangan penyakit.Kadar normal bervariasi sesuai usia (nilai
dasar meningkat sesuai usia) dan jenis kelamin( meningkat pada wanita dari pada pria)
sehingga usia dan jenis kelamin harus dipertimbangkan saat mengevaluasi hasil pengukuran.
(ElizabeObat-obat fasoaktif digunakan untuk mengurangi impadasi tekanan terhadap
penyemburan darah oleh ventrikel.th2009)

F.Penatalaksanaan

Menurut Korson[ 2013 ]penatalaksanaan pada CHF meliputi:

1.Terapi non Farmakologi

a.Istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung

b.Oksigenasi

c.Dukung diit :pembatasan natrium untuk mencegah ,mengontrol atau menghilangkan


oedema.

2. Terapi Farmalogi
a.Glikosida jantung

Digitalis meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan memeperlambat frekuensi jantung.

Efek yang dihasilkan: peningkatan curah jantung ,penurunan tekanan vena dan volume darah
dan peningkatan diurisi dan mengurangi oedema.

b.Terapi deuritic di berikan untuk memacu ekresi natrium dan air melalui ginjal,penggunaan
harus hati-hati karena efek samping hiponatremia dan hipokalenia.

c.Terapi vasodilator:obat-obat fasoaktif digunakan untuk mengurangi impidasi tekanan


terhadap penyemburan darah oleh ventrikel.obat ini memperbaiki pengosongan ventrikel dan
peningkatan kapasitas vena sehingga tekanan pengisian ventrikel kiri dapat diturunkan.

BAB 3

Penutup

A.Kesimpulan

Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kasus kegawatdaruratan yang dapat mengarah
kekondisi kritis dimana apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat akan dapat
menyebabkan kematian.

Anda mungkin juga menyukai