Anda di halaman 1dari 3

PELATIHAN

PENINGKATAN KAPASITAS GURU DALAM MENGELOLA KELAS DAN


SEKOLAH INKLUSIF

Acuan Pelaksanaan Kegiatan

1. Pendahuluan
Menurut UU Nomor 8 Tahun 2016 Disabilitas merupakan suatu kondisi yang
dialami seseorang karena keterbatasan fisik, mental, sensorik dan intelektual dalam
jangka waktu yang lama sehingga tidak bisa berpartisipasi secara penuh di dalam
kehidupan masyarakat. Walau demikian, para penyandang disabilitas juga memiliki
berbagai hak dasar yang harus dijamin pemenuhannya.

Salah satu Hak Penyandang Disabilitas adalah pendidikan. Kenyataannya


Penyandang Disabilitas selalu sangat sulit mengakses pendidikan karena berbagai
kendala baik di dalam keluarga, masyarakat maupun sekolah. Dengan kata lain,
pendidikan kita belum inklusif, beberapa anak, dalam hal ini penyandang disabiltas
tidak bisa mengakses pendidikan.

Kendala yang paling dirasakan di sekolah adalah tidak adanya guru yang
memiliki pengetahuan khusus tentang penanganan murid/siswa disabilitas. Selain
itu, di banyak tempat, fasilitas kurang ramah penyandang disabillitas. Itu sering
sekali ditemukan di sekolah-sekolah dasar di wilayah pedesaan di Manggarai.

SMAK St. Fransiskus Saverius adalah salah satu sekolah swasta Katolik di
Ruteng, Kabupaten Manggarai. Dalam beberapa tahun terakhir, sekolah tersebut
menerima murid dengan kesulitan khusus, seperti anak tuna Netra atau low-vision.
Sekolah tersebut berniat untuk menjadi satu model di mana anak/siswa penyandang
disabilitas bisa belajar secara bersama dengan para murid lainnya, dengan nyaman
dan efktif.

Untuk itu, Yayasan Ayo Indonesia bekerja sama dengan SMAK St. Fransiskus
Saverius di Ruteng, Kabupaten Manggarai mengadakan pelatihan layanan
pendidikan inklusif bagi para gurunya.

2. Tujuan
Mempromosikan pendidikan inklusif di sekolah dengan peningkatan pengetahuan
dan keterampilan guru dalam mengajar siswa berkebutuhan khusus.

3. Hasil yang diharapkan


1) 20 guru paham konsep-kosep pendidikan inklusi (45 menit)

1
2) 20 guru terampil melakukan assessment menggunakan tools, bagi siswa
Berkebutuhan Khusus.
3) 20 guru paham tentang hal yang boleh dan tidak boleh (DO’s and DON’Ts) di dalam
kelas/luar kelas
4) 1 poster DO’s and DON’Ts dihasilkan bersama

4. Peserta
Peserta pelatihan adalah guru pada SMAK St. Fransiskus Saverius di Ruteng.

5. Fasilitator
 Yakobus Roka, Yayasan Ayo Indonesia
 Rodulfus Gonherdis, Pertuni Manggarai

6. Metode Kegiatan
 Pre-post test
 Presentasi materi
 Latihan/praktek, role-play
 Diskusi

7. Waktu dan tempat


Kegiatan ini dilaksanakan di ruang Guru SMAK St. Fransiskus Saverius, 11
Februari 2021.

8. Biaya
Dikontribusi oleh Ayo Indonesia dan SMAK St. Fransiskus Saverius.

9. Mata Acara

Waktu Acara PJ
08.00-08.03 Pembuaka dan Doa MC
08.03-08.08 Sambutan Kepsek SMA FX Romo Kepsek SMA FX
08.08-08.16 Sambuatan Direktur Ayo Indonesia Direktur Ayo Indonesia
08.16-08.25 Sambutan Kadis PO sekaligus Kadis PO Kab. Ruteng
membuka secara resmi kegiatan
Pelatihan Guru Inklusi
08.25-09.25 Materi I: Presentasi Konsep Pendidikan Mas EKA
Inklusi

Minum+ snack

2
Waktu Acara PJ
09.25-10.25 Materi II: Tools Asassmen ABK Epi Pakung
(Disabilitas Nertra)

10.25-12.00 Materi II: Hal yang boleh dan Tidak Pa Rudolf


Boleh dilakukan kepada disabilitas
netra di dalam kelas/di luar kelas
(Disabilitas Nertra

12.00-13.00 Pemasangan Poster Hal-Hal Yang SMA FX dan Ayo


Boleh/Tidak Dilakukan Kepada Indonesia
Disabilitas Netra (Do N Does)

13.00-selesai Makan siang Panitia

Anda mungkin juga menyukai