Anda di halaman 1dari 4

Nama : Siti Khodijah

NIM : 047972663
Tugas 1 Audit SDM

1. Audit terhadap proses bisnis dan pengembangan MSDM-BK beserta aktivitasnya terdiri dari 5
tahap sebagai berikut :
a. Planning atau perencanaan adalah tahap dimana auditor menekankan pada beberapa hal yaitu
pada kebijakan audit yang umumnya dibuat oleh manajemen puncak, kemudian auditor juga
menyiapkan audit roadmap yang merupakan visualisasi dari strategi dan proses audit yang berlaku
secara spesifik di perusahaan. Pada tahap ini auditor juga melakukan perencanaan audit tahunan,
menyiapkan permintaan audit dan melakukan penentuan ruang lingkup audit apakah akan
mencakup seluruh proses SDM, hanya sebagian, atau satu aktivitas SDM seperti proses rekrutmen
dan seleksi.
b. Preparation atau pesiapan audit, pada tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu pembatasan
ruang lingkup dimana ruang lingkup yang sudah disusun dalam tahap perencanaan akan
dirumuskan kembali dan ditegaskan, jika ada perubahan terhadap ruang lingkup, pengurangan atau
penambahan maka akan dilakukan pada tahap ini. Kegiatan selanjutnya yaitu perumusan program
audit berupa turunan dari ruang lingkup audit yang kemudian dituangkan dalam kertas kerja audit.
Kegiatan selanjutnya yaitu penentuan metode audit sesuai dengan situasi atau kondisi saat
pelaksanaan, penyusunan jadwal dan tim audit termasuk jumlah personil atau auditor yang akan
melakukan audit, baik auditor internal dan eksternal, melakukan investigasi awal seperti analisis
awal atau wawancara awal, dan saat semua kegiatan sudah selesai maka akan dilakukan
pengumuman audit oleh auditor kepada auditee.
c. Execution atau pelaksanaan audit yang terdiri dari aktivitas analisis dokumen, wawancara,
analisis historis, survei, dan eksperimen.
d. Reporting atau pelaporan yang dapat dibuat dengan melakukan diskusi, klarifikasi, closing
meeting, dan penyusunan laporan.
e. Follow Up atau tindak lanjut audit berupa tindaklanjut dari hasil audit yang dituangkan dalam
laporan dengan melakukan penyusunan rekomendasi, penyusunan rekomendasi aksi, dan evaluasi.

2. Ya, menurut saya keputusan di bidang SDM yang tidak tepat, sehingga berdampak negatif
terhadap organisasi dapat di minimalisir atau dapat dihindarkan dengan cara melakukan audit
SDM.

Contoh :
Kasus audit manajemen yang akan dijabarkan dan dibahas adalah PT Indojewel yang ditulis dan
dilaporkan oleh Tn. Kris Palguna pada tahun 2008. Hasil laporan audit manajemen ini diharapkan
dapat meningkatkan kualitas SDM atas program pelatihan karyawan.

Permasalahan Keputusan SDM yang tidak tepat di PT Indojewel :


PT Indojewel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi yang berpusat pada produk
perhiasan berbahan dasar mutiara dan emas. Perusahaan menginvestasikan anggarannya untuk
menerapkan teknologi maju dalam memproduksi perhiasan sebesar Rp 1,75 Triliun (investasi
peranti keras) dan Rp 500 Milyar (Investasi penati lunak yang termasuk sistem informasi).
Hasil laporan audit manajemen ini dilakukan untuk menurunkan tingkat kegagalan produksi yang
disebabkan oleh kurang terampilnya karyawan dalam mengoperasikan mesin baru, dan
meningkatkan keterampilan karyawan dalam mengoperasikan mesin baru melalui program
pelatihan karyawan PT Indojewel. Hasil audit ini hanya mencakup bidang personalia saja yang
tujuannya untuk menilai keekonomisan, efisiensi dan efektivitas atas keterampilan karyawan
dalam mengoperasikan mesin baru. Tujuan dilakukannya program pelatihan karyawan yaitu untuk
meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Akan tetapi
dalam program pelatihan kayawan tersebut perusahaan PT Indojewel memiliki kelemahan yaitu
rencana pelatihan karyawan tidak dilakukan secara periodik, biaya program pelatihan karyawan
kurang memadai dengan anggaran hanya 0.25% selama satu tahun dari laba bersih setelah pajak
tahun sebelumnya, serta tidak adanya catatan atau dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan
atas penilaian hasil pelatihan yang telah dilakukan.

Hasil dari pelatihan ini tidak meberikan hasil berupa penurunan produk gagal yang signifikan
dilihat dari catatan bahwa produk gagal perusahaan pada tahun 2008 sebesar 18% dan pada tahun
2007 20%. Ini artinya hanya mengalami penurunan kegagalan produk sebesar 2% selama satu
tahun. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh perusahaan, total biaya kegagalan produk
sebesar Rp 825,25 Juta, buruknya kualitas produk yang dihasilkan menyebabkan banyak
pelanggan yang melakukan pengembalian produk sebesar 7,5% dari total penjualan.

Ternyata penyebab dari lemahnya program pelatihan ini diantaranya adalah tidak memadainya
anggaran pengelolaan pelatihan karyawan. Perusahaan hanya menganggarkan sebesar 0,25%,
ketidaktuntasan program pengelolaan pelatihan karyawan hingga tahap akhir yang mengarah pada
ketidaksempurnaan keterampilan dan kemahiran karyawan dalam mengoperasikan mesin baru
sehingga tidak mahir dan terampil untuk mengoperasikan mesin di lapangan sesuai standar manual
pelatihan yang di berikan.
Kesimpulan Setelah dilakukan Audit SDM :
Berdasarkan permasalahan ini, dilakukan audit SDM yang menarik kesimpulan bahwa perusahaan
harus mendukung anggaran yang memadai dan disetujui oleh Direktur Akuntansi dan Keuangan,
rencana pelatihan dan pengembangan karyawan harus disusun secara periodik bersama dengan
penyusunan anggaran perusahaan, dan pelaksanaan progam pelatihan penggunaan mesin harus
tuntas diselesaikan hingga tahap akhir agar peningkatan SDM atas program keterampilan
karyawan dapat memberikan hasil maksimal.

3. Cara auditor menjaga hubungannya dengan pihak stakeholder atau auditi selama pelaksanaan
audit antara lain dengan tetap bersifat tegas, independen saat melakukan proses audit dan jika
auditor menemukan ketidaksesuaian setelah proses audit SDM dilakukan kemudian sudah
mendapatkan klarifikasi dari auditi maka auditor dapat memberikan kritik dan saran disertai
penjelasan mengenai keuntungan yang bisa didapatkan jika pihak auditi menerima dan
menerapkan saran yang diberikan auditor untuk perusahaan mereka.

Contoh :

Nada sebagai seorang auditor ditugaskan melakukan audit SDM di perusahaan A kemudian setelah
dilakukan proses audit dia menemukan ketidaksesuaian mengenai jabatan beberapa karyawan
dengan uraian tugas dan tanggungjawab atau jobdesk mereka di perusahaan, ketidaksesuaian ini
antara lain adalah adanya tugas dan tanggungjawab yang seharusnya diberikan kepada dua orang
dengan posisi berbeda tetapi hanya dilaksanakan oleh satu orang dengan jabatan tertentu seperti
seorang akunting yang juga bertanggungjawab atas laporan pajak perusahaan yang merupakan
tugas diluar jabatan yang didudukinya, kemudian ada juga kasus pegawai yang melimpahkan tugas
dan tanggung jawabnya kepada rekan lain karena tidak ada ketegasan mengenai apa saja tugas dan
tanggung jawab setiap karyawan diperusahaan sehingga memberatkan salah satu pihak. Oleh
karena itu, Nada menyarankan kepada Perusahaan A untuk melakukan rombak mengenai uraian
jabatan yang jelas bagi setiap posisi yang ada di perusahaan dan memberikan sanksi tegas bagi
karyawan yang melanggar agar memudahkan karyawan untuk mengetahui tugas dan tanggung
jawab masing-masing terhadap perusahaan serta tidak akan ada saling lempar tanggung jawab
antara karyawan satu dengan lainnya.
Sumber Referensi :

BMP EKMA4476/Modul1

https://yoursay.suara.com/news/2021/01/14/103448/audit-manajemen-sdm-dalam-perusahaan-
guna-pelancaran-program

Anda mungkin juga menyukai