Anda di halaman 1dari 14

AUDIT SDM

TUGAS 2

Nama : Jason Immanuel P P L Tobing


NIM : 042078267
. Laporan Audit
PT SUKA AJA
I. Pendahuluan
Laporan ini merupakan hasil dari
audit yang dilakukan terhadap
fungsi Sumber Daya Manusia
(SDM) di PT Suka Aja. Audit ini
bertujuan untuk mengevaluasi
keefektifan dan kepatuhan fungsi
SDM terhadap kebijakan dan
prosedur perusahaan serta
meningkatkan keterampilan
karyawan
dalam mengoperasikan mesin baru
melalui program pelatihan
karyawan. Laporan ini mencakup
penilaian terhadap efisiensi,
efektivitas, dan keekonomisan
program pelatihan karyawan serta
dampaknya terhadap peningkatan
kualitas produk.
II Ruang Lingkup Audit
Audit ini meliputi pemeriksaan
terhadap beberapa aspek SDM,
termasuk namun tidak terbatas
pada:
1. Rencana dan pelaksanaan
program pelatihan karyawan.
2. Anggaran yang dialokasikan
untuk program pelatihan.
3. Evaluasi hasil pelatihan dan
pencatatan yang berkaitan.
4. Kualitas produk dan tingkat
kegagalan produksi.
5. Proses identifikasi kebutuhan
pelatihan karyawan.
6. Keterampilan dan kemahiran
karyawan dalam mengoperasikan
mesin baru.
III Temuan Audit
Berdasarkan audit yang telah
dilakukan, kami menemukan
beberapa temuan sebagai berikut:
1.Program Pelatihan Karyawan
- rencana pelatihan karyawan tidak
dilakukan secara periodik hal ini
menyebabkan terdapat waktu
jeda yang cukup lama untuk
mengidentifikasikan topik
pelatihan
-Anggaran yang di alokasikan
untuk program pelatihan karyawan
hanya sebesar 0,50% hal ini
dapat menyebab resiko kegagalan
dalam program pelatihan karyawan
-Ketidaktuntasannya program
pelatihan karyawan hingga tahap
akhir menyebabkan
ketidaksempurnaan keterampilan
dan kemahiran karyawan dalam
mengoperasikan mesin baru. Ini
mengakibatkan karyawan tidak
terampil dalam menjalankan
operasional di lapangan sesuai
standar manual pelatihan yang
diberikan.
. Laporan Audit
PT SUKA AJA
I. Pendahuluan
Laporan ini merupakan hasil dari
audit yang dilakukan terhadap
fungsi Sumber Daya Manusia
(SDM) di PT Suka Aja. Audit ini
bertujuan untuk mengevaluasi
keefektifan dan kepatuhan fungsi
SDM terhadap kebijakan dan
prosedur perusahaan serta
meningkatkan keterampilan
karyawan
dalam mengoperasikan mesin baru
melalui program pelatihan
karyawan. Laporan ini mencakup
penilaian terhadap efisiensi,
efektivitas, dan keekonomisan
program pelatihan karyawan serta
dampaknya terhadap peningkatan
kualitas produk.
II Ruang Lingkup Audit
Audit ini meliputi pemeriksaan
terhadap beberapa aspek SDM,
termasuk namun tidak terbatas
pada:
1. Rencana dan pelaksanaan
program pelatihan karyawan.
2. Anggaran yang dialokasikan
untuk program pelatihan.
3. Evaluasi hasil pelatihan dan
pencatatan yang berkaitan.
4. Kualitas produk dan tingkat
kegagalan produksi.
5. Proses identifikasi kebutuhan
pelatihan karyawan.
6. Keterampilan dan kemahiran
karyawan dalam mengoperasikan
mesin baru.
III Temuan Audit
Berdasarkan audit yang telah
dilakukan, kami menemukan
beberapa temuan sebagai berikut:
1.Program Pelatihan Karyawan
- rencana pelatihan karyawan tidak
dilakukan secara periodik hal ini
menyebabkan terdapat waktu
jeda yang cukup lama untuk
mengidentifikasikan topik
pelatihan
-Anggaran yang di alokasikan
untuk program pelatihan karyawan
hanya sebesar 0,50% hal ini
dapat menyebab resiko kegagalan
dalam program pelatihan karyawan
-Ketidaktuntasannya program
pelatihan karyawan hingga tahap
akhir menyebabkan
ketidaksempurnaan keterampilan
dan kemahiran karyawan dalam
mengoperasikan mesin baru. Ini
mengakibatkan karyawan tidak
terampil dalam menjalankan
operasional di lapangan sesuai
standar manual pelatihan yang
diberikan.
1. Laporan Audit
PT SUKA AJA
I. Pendahuluan
Laporan ini merupakan hasil dari
audit yang dilakukan terhadap
fungsi Sumber Daya Manusia
(SDM) di PT Suka Aja. Audit ini
bertujuan untuk mengevaluasi
keefektifan dan kepatuhan fungsi
SDM terhadap kebijakan dan
prosedur perusahaan serta
meningkatkan keterampilan
karyawan
dalam mengoperasikan mesin baru
melalui program pelatihan
karyawan. Laporan ini mencakup
penilaian ter
1. Laporan Audit
PT. SUKA AJA
I. Pendahuluan
Laporan ini merupakan hasil dari audit yang dilakukan terhadap fungsi
Sumber Daya Manusia (SDM) di PT. Suka Aja. Audit ini bertujuan untuk
mengevaluasi keefektifan dan kepatuhan fungsi SDM terhadap kebijakan
dan prosedur perusahaan serta meningkatkan keterampilan karyawan dalam
mengoperasikan mesin baru melalui program pelatihan karyawan. Laporan
ini mencakup penilaian terhadap efesiensi, efektivitas, dan keekonomisan
program pelatihan karyawan serta dampaknya terhadap peningkatan kualitas
produk.

II. Ruang Lingkup Audit


Audit ini meliputi pemeriksaan terhadap beberapa aspek SDM, termasuk
namun tidak terbatas pada :
1. Rencana dan pelaksanaan program pelatihan karyawan
2. Anggaran yang dialokasikan untuk program pelatihan
3. Evaluasi hasil pelatihan dan pencatatan yang berkaitan
4. Kualitas produk dan tingkat kegagalan produksi
5. Proses identifikasi kebutuhan pelatihan karyawan
6. Keterampilan dan kemahiran karyawan dalam mengoperasikan mesin
baru

III. Temuan Audit


Berdasarkan audit yang telah dilakukan, kami menemukan beberapa temuan
sebagai berikut :
1. Program Pelatihan Karyawan
- Rencana pelatihan karyawan tidak dilakukan secara periodik, hal
ini menyebabkan terdapat waktu jeda yang cukup lama untuk
mengindetifikasikan topik pelatihan
- Anggaran yang dialokasikan untuk program pelatihan karyawan
hanya sebesar 0,50%, hal ini dapat menyebabkan resiko kegagalan
dalam program pelatihan karyawan
- Ketidaktuntasan program pelatihan karyawan hingga tahap akhir
menyebabkan ketidaksempurnaan keterampilan dan kemahiran
karyawan dalam mengoperasikan mesin baru. Ini dapat
mengakibatkan karyawan tidak terampil dalam menjalankan
operasional di lapangan sesuai standar manual pelatihan yang
diberikan
- Waktu program pelatihan karyawan yang singkat dapat
menyebabkan meningkatnya kegagalan produk karena waktu yang
diberikan sangat terbatas
2. Biaya Kegagalan Produk
- Tercatat biaya kegagalan produk mencapai 925 juta, hal ini
menyebabkan masalah dalam kualitas produk yang dihasilkan
3. Pengembalian Produk
- Tingkat pengembalian produk mencapai 8%. Hal ini menunjukan
ketidakpuasan pembeli dalam produk yang dihasilkan
4. Kegagalan Produk dan Pemborosan dalam Proses Produksi
- Kegagalan produk dan pemborosan dalam proses produksi
menyebabkan volume atau output produksi yang lebih. Hal ini
mengakibatkan kenaikan harga pokok produksi tanpa peningkatan
kualitas produk yang dihasilkan
5. Benchmarking
- Tidak ada benchmarking atas persentase kegagalan produk selama
proses produksi pada industri yang sama yang lebih berhasil,
menyebabkan perusahaan tidak memiliki patokan atau referensi
untuk meningkatkan kualitas produk

2. Rekomendasi dan kesimpulan dari hasil audit diatas :


1. Rekomendasi
- Meningkatkan Arahan Pelatihan. Perusahaan perlu meningkatkan
evaluasi program pelatihan untuk memastikan bahwa keterampilan
dan kemahiran karyawan terasah sesuai dengan standar yang
ditetapkan. Evaluasi yang lebih terperinci dan regular akan
membantu mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yang spesifik dan
memastikan bahwa karyawan memperoleh peningkatan kualitas
yang diharapkan
- Perencanaan dan Pendokumentasian yang Lebih Baik : Perusahaan
harus menyusun jadwal periodik untuk mengidentifikasi topik
pelatihan yang dibutuhkan secara tepat waktu. Selain itu, penting
untuk meningkatkan pendokumentasian hasil penelitian karyawan
sebagai umpan balik dalam peningkatan kualitas produk. Dengan
demikian, perusahaan dapat memperoleh informasi yang berguna
untuk memperbaiki proses produksi dan mengurangi kegagalan
produk
- Benchmarking Industri : Perusahaan harus melakukan
benchmarking terhadap persentase kegagalan produk selama
proses produksi pada industry yang lebih berhasil. Dengan
membandingkan diri dengan praktik terbaik dalam industry,
perusahaan dapat mengidentifikasi peluang perbaikan dan
menerapkan langkah-langkah yang relevan untuk meningkatkan
kualitas produk
2. Kesimpulan
Hasil audit menunjukan bahwa PT Suka Aja memiliki beberapa
kelemahan yang perlu diperhatikan manajemen perusahaan di masa
mendatang. Kelemahan ini terkait dengan program pelatihan
karyawan yang tidak tuntas, anggaran yang kurang memadai,
kurangnya evaluasi dan pemantauan, serta kegagalan produk dan
pemborosan dalam proses produksi
Dalam rangka meningkatkan kualitas produk, perusahaan perlu
mengambil langkah-langkah perbaikan yang mencakup peningkatan
anggaran pelatihan, evaluasi yang lebih baik terhadap program
pelatihan, perencanaan dan pendokumentasian yang lebih baik, serta
pembelajaran dari praktik terbaik dalam industry melalui
benchmarking

Anda mungkin juga menyukai