NIM : 042078267 . Laporan Audit PT SUKA AJA I. Pendahuluan Laporan ini merupakan hasil dari audit yang dilakukan terhadap fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) di PT Suka Aja. Audit ini bertujuan untuk mengevaluasi keefektifan dan kepatuhan fungsi SDM terhadap kebijakan dan prosedur perusahaan serta meningkatkan keterampilan karyawan dalam mengoperasikan mesin baru melalui program pelatihan karyawan. Laporan ini mencakup penilaian terhadap efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan program pelatihan karyawan serta dampaknya terhadap peningkatan kualitas produk. II Ruang Lingkup Audit Audit ini meliputi pemeriksaan terhadap beberapa aspek SDM, termasuk namun tidak terbatas pada: 1. Rencana dan pelaksanaan program pelatihan karyawan. 2. Anggaran yang dialokasikan untuk program pelatihan. 3. Evaluasi hasil pelatihan dan pencatatan yang berkaitan. 4. Kualitas produk dan tingkat kegagalan produksi. 5. Proses identifikasi kebutuhan pelatihan karyawan. 6. Keterampilan dan kemahiran karyawan dalam mengoperasikan mesin baru. III Temuan Audit Berdasarkan audit yang telah dilakukan, kami menemukan beberapa temuan sebagai berikut: 1.Program Pelatihan Karyawan - rencana pelatihan karyawan tidak dilakukan secara periodik hal ini menyebabkan terdapat waktu jeda yang cukup lama untuk mengidentifikasikan topik pelatihan -Anggaran yang di alokasikan untuk program pelatihan karyawan hanya sebesar 0,50% hal ini dapat menyebab resiko kegagalan dalam program pelatihan karyawan -Ketidaktuntasannya program pelatihan karyawan hingga tahap akhir menyebabkan ketidaksempurnaan keterampilan dan kemahiran karyawan dalam mengoperasikan mesin baru. Ini mengakibatkan karyawan tidak terampil dalam menjalankan operasional di lapangan sesuai standar manual pelatihan yang diberikan. . Laporan Audit PT SUKA AJA I. Pendahuluan Laporan ini merupakan hasil dari audit yang dilakukan terhadap fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) di PT Suka Aja. Audit ini bertujuan untuk mengevaluasi keefektifan dan kepatuhan fungsi SDM terhadap kebijakan dan prosedur perusahaan serta meningkatkan keterampilan karyawan dalam mengoperasikan mesin baru melalui program pelatihan karyawan. Laporan ini mencakup penilaian terhadap efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan program pelatihan karyawan serta dampaknya terhadap peningkatan kualitas produk. II Ruang Lingkup Audit Audit ini meliputi pemeriksaan terhadap beberapa aspek SDM, termasuk namun tidak terbatas pada: 1. Rencana dan pelaksanaan program pelatihan karyawan. 2. Anggaran yang dialokasikan untuk program pelatihan. 3. Evaluasi hasil pelatihan dan pencatatan yang berkaitan. 4. Kualitas produk dan tingkat kegagalan produksi. 5. Proses identifikasi kebutuhan pelatihan karyawan. 6. Keterampilan dan kemahiran karyawan dalam mengoperasikan mesin baru. III Temuan Audit Berdasarkan audit yang telah dilakukan, kami menemukan beberapa temuan sebagai berikut: 1.Program Pelatihan Karyawan - rencana pelatihan karyawan tidak dilakukan secara periodik hal ini menyebabkan terdapat waktu jeda yang cukup lama untuk mengidentifikasikan topik pelatihan -Anggaran yang di alokasikan untuk program pelatihan karyawan hanya sebesar 0,50% hal ini dapat menyebab resiko kegagalan dalam program pelatihan karyawan -Ketidaktuntasannya program pelatihan karyawan hingga tahap akhir menyebabkan ketidaksempurnaan keterampilan dan kemahiran karyawan dalam mengoperasikan mesin baru. Ini mengakibatkan karyawan tidak terampil dalam menjalankan operasional di lapangan sesuai standar manual pelatihan yang diberikan. 1. Laporan Audit PT SUKA AJA I. Pendahuluan Laporan ini merupakan hasil dari audit yang dilakukan terhadap fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) di PT Suka Aja. Audit ini bertujuan untuk mengevaluasi keefektifan dan kepatuhan fungsi SDM terhadap kebijakan dan prosedur perusahaan serta meningkatkan keterampilan karyawan dalam mengoperasikan mesin baru melalui program pelatihan karyawan. Laporan ini mencakup penilaian ter 1. Laporan Audit PT. SUKA AJA I. Pendahuluan Laporan ini merupakan hasil dari audit yang dilakukan terhadap fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) di PT. Suka Aja. Audit ini bertujuan untuk mengevaluasi keefektifan dan kepatuhan fungsi SDM terhadap kebijakan dan prosedur perusahaan serta meningkatkan keterampilan karyawan dalam mengoperasikan mesin baru melalui program pelatihan karyawan. Laporan ini mencakup penilaian terhadap efesiensi, efektivitas, dan keekonomisan program pelatihan karyawan serta dampaknya terhadap peningkatan kualitas produk.
II. Ruang Lingkup Audit
Audit ini meliputi pemeriksaan terhadap beberapa aspek SDM, termasuk namun tidak terbatas pada : 1. Rencana dan pelaksanaan program pelatihan karyawan 2. Anggaran yang dialokasikan untuk program pelatihan 3. Evaluasi hasil pelatihan dan pencatatan yang berkaitan 4. Kualitas produk dan tingkat kegagalan produksi 5. Proses identifikasi kebutuhan pelatihan karyawan 6. Keterampilan dan kemahiran karyawan dalam mengoperasikan mesin baru
III. Temuan Audit
Berdasarkan audit yang telah dilakukan, kami menemukan beberapa temuan sebagai berikut : 1. Program Pelatihan Karyawan - Rencana pelatihan karyawan tidak dilakukan secara periodik, hal ini menyebabkan terdapat waktu jeda yang cukup lama untuk mengindetifikasikan topik pelatihan - Anggaran yang dialokasikan untuk program pelatihan karyawan hanya sebesar 0,50%, hal ini dapat menyebabkan resiko kegagalan dalam program pelatihan karyawan - Ketidaktuntasan program pelatihan karyawan hingga tahap akhir menyebabkan ketidaksempurnaan keterampilan dan kemahiran karyawan dalam mengoperasikan mesin baru. Ini dapat mengakibatkan karyawan tidak terampil dalam menjalankan operasional di lapangan sesuai standar manual pelatihan yang diberikan - Waktu program pelatihan karyawan yang singkat dapat menyebabkan meningkatnya kegagalan produk karena waktu yang diberikan sangat terbatas 2. Biaya Kegagalan Produk - Tercatat biaya kegagalan produk mencapai 925 juta, hal ini menyebabkan masalah dalam kualitas produk yang dihasilkan 3. Pengembalian Produk - Tingkat pengembalian produk mencapai 8%. Hal ini menunjukan ketidakpuasan pembeli dalam produk yang dihasilkan 4. Kegagalan Produk dan Pemborosan dalam Proses Produksi - Kegagalan produk dan pemborosan dalam proses produksi menyebabkan volume atau output produksi yang lebih. Hal ini mengakibatkan kenaikan harga pokok produksi tanpa peningkatan kualitas produk yang dihasilkan 5. Benchmarking - Tidak ada benchmarking atas persentase kegagalan produk selama proses produksi pada industri yang sama yang lebih berhasil, menyebabkan perusahaan tidak memiliki patokan atau referensi untuk meningkatkan kualitas produk
2. Rekomendasi dan kesimpulan dari hasil audit diatas :
1. Rekomendasi - Meningkatkan Arahan Pelatihan. Perusahaan perlu meningkatkan evaluasi program pelatihan untuk memastikan bahwa keterampilan dan kemahiran karyawan terasah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Evaluasi yang lebih terperinci dan regular akan membantu mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yang spesifik dan memastikan bahwa karyawan memperoleh peningkatan kualitas yang diharapkan - Perencanaan dan Pendokumentasian yang Lebih Baik : Perusahaan harus menyusun jadwal periodik untuk mengidentifikasi topik pelatihan yang dibutuhkan secara tepat waktu. Selain itu, penting untuk meningkatkan pendokumentasian hasil penelitian karyawan sebagai umpan balik dalam peningkatan kualitas produk. Dengan demikian, perusahaan dapat memperoleh informasi yang berguna untuk memperbaiki proses produksi dan mengurangi kegagalan produk - Benchmarking Industri : Perusahaan harus melakukan benchmarking terhadap persentase kegagalan produk selama proses produksi pada industry yang lebih berhasil. Dengan membandingkan diri dengan praktik terbaik dalam industry, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang perbaikan dan menerapkan langkah-langkah yang relevan untuk meningkatkan kualitas produk 2. Kesimpulan Hasil audit menunjukan bahwa PT Suka Aja memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan manajemen perusahaan di masa mendatang. Kelemahan ini terkait dengan program pelatihan karyawan yang tidak tuntas, anggaran yang kurang memadai, kurangnya evaluasi dan pemantauan, serta kegagalan produk dan pemborosan dalam proses produksi Dalam rangka meningkatkan kualitas produk, perusahaan perlu mengambil langkah-langkah perbaikan yang mencakup peningkatan anggaran pelatihan, evaluasi yang lebih baik terhadap program pelatihan, perencanaan dan pendokumentasian yang lebih baik, serta pembelajaran dari praktik terbaik dalam industry melalui benchmarking