Anda di halaman 1dari 6

RESUME

KASUS AUDIT MANAJEMEN


Diajukan untuk memenuhi tuhas mata kuliah Audit Manajemen
Dr. R. Wedi R. Kusumah, S.E., M.Si., Ak., CA.

Disusun Oleh :
Ditya Handayani 51621220020

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2023
KASUS AUDIT MANAJEMEN PADA PT INDOJEWEL

Audit manajemen ialah penilaian secara efektifitas maupun terstruktur


objektif dan independen terhadap pencapaian tujuan atau kebijakan suatu
perusahaan. Tujuan audit manajemen ini adalah untuk mengidentifikasikan adanya
kelemahan dari manajemen di dalam suatu organisasi dan juga merekomendasikan
cari untuk memperbaiknya. Audit manajemen begitu penting bagi perusahaan
karena dapat dijadikan sebagai penilaian dan evaluasi terhadap metode perusahaan
secara keseluruhan.
Selanjutnya, audit manajemen SDM yang merupakan turunan dari audit
manajemen, sebagai alat untuk mengevaluasi berbagai aktivitas manajemen SDM
dalam suatu organisasi maupun perusahaan. Audit MSDM ini dilakukan untuk
menilai kualitas MSDM dalam perusahaan dan bagaimana aktivitas tersebut bisa
mendukung strategi perusahaan.
Dalam manajemen SDM inilah terdapat poin penting untuk menghasilkan
SDm yang berkualitas yaitu dengan melakukan program pelatihan kerja. Dengan
kegiatan didalamnya bertujuan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan,
mengembangkan kompetensi, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja suatu
karyawan pada tingkat tertentu, dan keahliannya terhadap jenjang khusus yang
masing-masing dimiliki personal.
Salah satu contoh kasus audit manajemen yang akan dijabarkan dan dibahas
adalah PT Indojewel dimana hasil laporan audit manajemen ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas SDM atas program pelatihan karyawan.
PT Indojewel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi
yang berpusat pada produk perhiasan berbahan dasar mutiara dan emas. dirikannya
perusahaan ini memiliki tujuan untuk membudidayakan mutiara dan emas.
Perusahaan menginvestasikan anggarannya untuk menerapkan teknologi maju
dalam memproduksi perhiasan sebesar Rp 1,75 Triliun (investasi peranti keras) dan
Rp 500 Milyar (Investasi penati lunak yang termasuk sistem informasi)
Hasil laporan audit manajemen ini dilakukan untuk menurunkan tingkat
kegagalan produksi yang disebabkan oleh kurang terampilnya karyawan dalam
mengoperasikan mesin baru, dan meningkatkan keterampilan karyawan dalam
mengoperasikan mesin baru melalui program pelatihan karyawan PT Indojewel.
Hasil audit ini hanya mencakup bidang personalia saja yang tujuannya untuk
menilai keekonomisan, efisiensi dan efektivitas atas keterampilan karyawan dalam
mengoperasikan mesin baru. Tujuan dilakukannya program pelatihan karyawan
yaitu untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.
Selain itu, dalam program pelatihan kayawan tersebut memiliki kelemahan
dalam melakukan pelaksanaannya yaitu:
a. Rencana pelatihan karyawan tidak dilakukan secara periodik;
b. Biaya program pelatihan karyawan kurang memadai dapat dilihat hanya
dianggarkan sebesar 0.25% selama satu tahun dari laba bersih setelah pajak
tahun sebelumnya;
c. Tidak adanya catatan atau dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan atas
penilaian hasil pelatihan yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan untuk
melakukan evaluasi atas peningkatan kualitas produk yang dihasilkan oleh
karyawan; dan
d. Waktu pelatihan yang diberikan sangat singkat.
Selain itu, kondisi perusahaan mengalami penurunan produk gagal yang
kurang signifikan. Pada tahun 2008 menunjukkan sebesar 18% dan pada tahun 2007
menunjukkan sebesar 20%. Ini artinya hanya mengalami penurunan kegagalan
produk sebesar 2% selama satu tahun. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh
perusahaan, total biaya kegagalan produk sebesar Rp 825,25 Juta. buruknya kualitas
produk yang dihasilkan menyebabkan banyak pelanggan yang melakukan
pengembalian produk sebesar 7,5% dari total penjualan.
Penyebab dari lemahnya program pelatihan ini diantaranya adalah tidak
memadainya anggaran pengelolaan pelatihan karyawan. Dapat dilihat dari data di
atas:
a. Perusahaan hanya menganggarkan sebesar 0,25% ;
b. Ketidaktuntasan program pengelolaan pelatihan karyawan hingga tahap akhir
yang mengarah pada ketidaksempurnaan keterampilan dan kemahiran
karyawan dalam mengoperasikan mesin baru, akibatnya karyawan tidak mahir
dan terampil untuk mengoperasikan mesin di lapangan sesuai standar manual
pelatihan yang di berikan;
c. Dalam pelatihan terdapat waktu jeda yang cukup lama untuk
mengidentifikasikan topik pelatihan yang dibutuhkan karena tidak disusun
secara periodik;
d. Buruknya pencantuman pendokumentasian di dalam hasil penelitian karyawan,
sehingga tidak adanya informasi sebagai umpan balik dalam peningkatan
kualitas produk yang dihasilkan atas pelatihan keterampilan karyawan;
e. Banyak kegagalan produk dan pemborosan dalam proses produksi sehingga
volume atau output produksi menjadi lebih kecil yang mengarah pada kenaikan
harga pokok produksi tanpa peningkatan kualitas terhadap produk yang
dihasilkan;
f. Adanya benchmarking (patokan) atas persentase kegagalan produk selama
proses produksi pada industri yang sama yang lebih berhasil.
Hal ini, yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk peningkatan SDM atas
program keterampilan karyawan ini yaitu harus didukung anggaran yang memadai
dan disetujui oleh Direktur Akuntansi dan Keuangan; Rencana pelatihan dan
pengembangan karyawan harus disusun secara periodik bersama dengan
penyusunan anggaran perusahaan; dan Pelaksanaan progam pelatihan penggunaan
mesin harus tuntas diselesaikan hingga tahap akhir.
Keterampilan karyawan dalam menggunakan mesin baru sangat penting
untuk dilakukan. Semakin bagus keterampilan suatu karyawan, maka kualitas
produk yang dihasilkannya pun akan semakin bagus. Hal tersebut akan berdampak
pada kenaikan produksi, terhindar dari kegagalan produk, dan jumlah pelanggan
yang mengembalikan produk akan menurun.
Hasil audit menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian
manajemen perusahaan di masa yang akan datang. Kelemahan ini diantaranya
adalah kelemahan yang terjadi atas ketidaktuntasannya program pelatihan
karyawan atas pengoperasian mesin baru karena kurang memadainya anggaran
yang diberikan dan kelemahan atas kurangnya evaluasi program pelatihan
karyawan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Berdasarkan kelemahan yang terjadi pada PT Indojewel, maka diberikan
rekomendasi sebagai koreksi atas langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen
untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Diantaranya adalah:
1. Perusahaan harus memberikan anggaran yang memadai untuk program
pelatihan karyawan agar program pelatihan tersebut terlaksana hingga tuntas
sehingga dapat meningkatkan keterampilan karyawan atas pengoperasian
mesin baru sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan.
2. Rencana pelatihan dan pengembangan karyawan harus disusun secara periodik
bersama dengan penyusunan anggaran perusahaan.
3. Laporan biaya kualitas harus terdokumentasi sebagai umpan balik atas
peningkatan kualitas dan produk yang dihasilkan supaya terjadi penurunan
yang signifikan atas kegagalan produk dan pengembalian produk oleh
pelanggan.
Berdasarkan hasil laporan tersebut, pejabat yang bertanggungjawab adalah
Manajer SDM, Direktur Produksi, dan Direktur Akuntansi dan Keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

Kris Palguna. 2008. Laporan Hasil Audit. di akses dari


ttps://dokumen.tips/documents/contoh-kasus-audit-manajemen.html.
DosenAkuntansi.com. Pengertian Audit Manajemen Secara Umum.
https://dosenakuntansi.com/pengertian-audit-manajemen.
Miranda Q. Pengertian, Sistem dan Proses Audit SDM. https://www.slideshare.net/
Ervina. Pentingnya Pelatihan Kerja Bagi Karyawan dan Perusahaan.
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/pentingnya-pelatihan-kerja-bagi-
karyawan perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai