Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DESI EKA AGUSTIN

NIM : 042612596
MAKUL : AUDIT SDM

1. Laporan Audit PT SUKA AJA

I. Pendahuluan
Laporan ini merupakan hasil dari audit yang dilakukan terhadap fungsi Sumber Daya
Manusia (SDM) di PT Suka Aja. Audit ini bertujuan untuk mengevaluasi keefektifan dan
kepatuhan fungsi SDM terhadap kebijakan dan prosedur perusahaan serta
meningkatkan keterampilan karyawan dalam mengoperasikan mesin baru melalui
program pelatihan karyawan. Laporan ini mencakup penilaian terhadap efisiensi,
efektivitas, dan keekonomisan program pelatihan karyawan serta dampaknya terhadap
peningkatan kualitas produk.

II Ruang Lingkup Audit

Audit ini meliputi pemeriksaan terhadap beberapa aspek SDM, termasuk namun tidak
terbatas pada:
1. Rencana dan pelaksanaan program pelatihan karyawan.

2. Anggaran yang dialokasikan untuk program pelatihan.

3. Evaluasi hasil pelatihan dan pencatatan yang berkaitan.

4. Kualitas produk dan tingkat kegagalan produksi.

5. Proses identifikasi kebutuhan pelatihan karyawan.

6. Keterampilan dan kemahiran karyawan dalam mengoperasikan mesin baru.

III Temuan Audit

Berdasarkan audit yang telah dilakukan, kami menemukan beberapa temuan sebagai
berikut:

1. Program Pelatihan Karyawan


rencana pelatihan karyawan tidak dilakukan secara periodik hal ini menyebabkan
terdapat waktu jeda yang cukup lama untuk mengidentifikasikan topik pelatihan
Anggaran yang di alokasikan untuk program pelatihan karyawan hanya sebesar
0,50% hal ini dapat menyebab resiko kegagalan dalam program pelatihan
karyawan
Ketidaktuntasannya program pelatihan karyawan hingga tahap akhir
menyebabkan ketidaksempurnaan keterampilan dan kemahiran karyawan dalam
mengoperasikan mesin baru. Ini mengakibatkan karyawan tidak terampil dalam
menjalankan operasional di lapangan sesuai standar manual pelatihan yang
diberikan.
Waktu program pelatihan karyawan yang singkat dapat menyebabkan
meningkatnya kegagalan produk karena waktu yang diberikan sangat terbatas
2. Biaya Kegagalan Produk
Tercatat biaya kegagalan produk mencapai 925 juta hal ini menyebabkan
masalah dalam kualitas produk yang di hasilkan

3. Pengembalian Produk
Tingkat pengembalian Produk mencapai 8%. Hal ini menunjukan ketidakpuasan
pembeli dalam produk yang dihasilkan
4. Kegagalan Produk dan Pemborosan dalam Proses Produksi
Kegagalan produk dan pemborosan dalam proses produksi menyebabkan volume
atau output produksi yang lebih kecil. Hal ini mengakibatkan kenaikan harga
pokok produksi tanpa peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.
5. Benchmarking
Tidak adanya benchmarking atas persentase kegagalan produk selama proses
produksi pada industri yang sama yang lebih berhasil, menyebabkan
perusahaan tidak memiliki patokan atau referensi untuk meningkatkan kualitas
produk.

2. Rekomendasi dan kesimpulan dari hasli Audit di atas ini:


1. Rekomendasi
Meningkatkan Anggaran Pelatihan: Perusahaan harus mengalokasikan
anggaran yang memadai untuk program pelatihan karyawan. Dengan
meningkatkan anggaran, perusahaan dapat memberikan pelatihan yang lebih
komprehensif dan efektif untuk mengatasi kelemahan dalam pengoperasian
mesin baru dan meningkatkan kualitas produk.
Meningkatkan Evaluasi Program Pelatihan: Perusahaan perlu meningkatkan
evaluasi program pelatihan untuk memastikan bahwa keterampilan dan
kemahiran karyawan terasah sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Evaluasi yang lebih terperinci dan reguler akan membantu mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan yang spesifik dan memastikan bahwa karyawan
memperoleh peningkatan kualitas yang diharapkan.
Perencanaan dan Pendokumentasian yang Lebih Baik: Perusahaan harus
menyusun jadwal periodik untuk mengidentifikasi topik pelatihan yang
dibutuhkan secara tepat waktu. Selain itu, penting untuk meningkatkan
pendokumentasian hasil penelitian karyawan sebagai umpan balik dalam
peningkatan kualitas produk. Dengan demikian, perusahaan dapat
memperoleh informasi yang berguna untuk memperbaiki proses produksi dan
mengurangi kegagalan produk.
Benchmarking Industri: Perusahaan harus melakukan benchmarking terhadap
persentase kegagalan produk selama proses produksi pada industri yang lebih
berhasil. Dengan membandingkan diri dengan praktik terbaik dalam industri,
perusahaan dapat mengidentifikasi peluang perbaikan dan menerapkan langkah-
langkah yang relevan untuk meningkatkan kualitas produk.
2,Kesimpulan
Hasil audit menunjukkan bahwa PT Suka Aja memiliki beberapa kelemahan yang perlu
diperhatikan manajemen perusahaan di masa mendatang. Kelemahan ini terkait
dengan program pelatihan karyawan yang tidak tuntas, anggaran yang kurang
memadai, kurangnya evaluasi dan pemantauan, serta kegagalan produk dan
pemborosan dalam proses produksi.
Dalam rangka meningkatkan kualitas produk, perusahaan perlu mengambil langkah-
langkah perbaikan yang mencakup peningkatan anggaran pelatihan, evaluasi yang lebih
baik terhadap program pelatihan, perencanaan dan pendokumentasian yang lebih baik,
serta pembelajaran dari praktik terbaik dalam industri melalui benchmarking.

Anda mungkin juga menyukai