Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA/ TERM OF REFERENCE

RAPAT PENGUATAN GERAKAN 1000 HPK


DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019,


sasaran pokok upaya peningkatan status gizi masyarakat adalah: (1) menurunnya prevalensi gizi
kurang/kekurangan gizi (underweight) pada anak balita dari 19,6% menjadi 17,0%, (2)
prevalensi stunting (pendek dan sangatpendek) pada anak baduta (dibawah 2 tahun) menurun
dari 32,9% menjadi 28,0%, (3) prevalensi wasting (kurus) anak balita menurun dari 12% menjadi
9,5%, (4) prevalensi anemia pada ibu hamil menurundari 37,1% menjadi 28,0% dan (5)
prevalensi bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) menurun dari 10,2% menjadi 8,0%.
Selanjutnya dalam Rencana Strategi (Renstra) Kementerian Kesehatan 2015-2019,
kegiatan perbaikan gizi masyarakat diarahkan untuk meningkatkan pelayanan gizi masyarakat
dengan sasaran program pada tahun 2019: (1) persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
yang mendapat Pemberian MakananTambahan (PMT) mencapai 95%,(2) persentase bayi
kurang dari 6 bulan yang mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif mencapai 50,0%, (3) persentase
ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) 90 tablet selama masa kehamilan
mencapai 98,0%, (4) persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan mencapai
90,0%, (5) persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sebesar 50% , dan
(6) persentase remaja puteri mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) mencapai 30,0%.
Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015 – 2019, telah ditetapkan
indicator luaran yang harus dicapai dan kebijakan serta strategi yang harus dilaksanakan yaitu:
(1) Persentase kasus balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan, (2) Persentase balita yang
ditimbang berat badanya, (3) Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif,
(4) Persentase rumah tangga mengkonsumsi garam beriodium, (5) Persentase balita 6-59 bulan
mendapat kapsul vitamin A, (6) Persentase ibu hamil yang mendapatkan TTD minimal 90 tablet
selama masa kehamilan, (7) Persentase ibu hamil KEK yang mendapat Makanan Tambahan, (8)
Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan , (9) Persentase remaja puteri
mendapat TTD, (10) Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A, (11) Persentase bayi barul
ahir yang mendapat IMD, (12) Persentase bayi BBLR , (13) Persentasebalita mempunyai buku
KIA/KMS, (14) Persentase Balita ditimbang yang tidak naik berat badannya (T), (16) Persentase
balita ditimbang yang tidak naik berat badanya dua kali berturut-turut, (2T), (17) Persentase
balita BGM, (18) Persentase Ibu Hamil Anemia.
Prevalensi stunting di Provinsi Nusa Tenggara Barat menurut hasil Pemantauan Status
Gizi (PSG) dalam tiga tahun terakhir berfluktuatif dari 33,9 % tahun 2015 menurun menjadi
30,0% tahun 2016 dan meningkat lagi menjadi 37, 2 % pada tahun 2017, semua kabupaten/ kota
tahun 2017 mengalami peningkatan kecuali Kabupaten Lombok Utara yang mengalami
penurunan. Berdasarkan klasifikasi WHO Provinsi NTB termasuk kondisi yang sudah mengalami
masalah kesehatan masyarakat.

Analisis Hasil Pemantauan Status Gizi dan Keluarga Sadar Gizi Tahun 2017 untuk balita
usia 0-59 bulan menunjukkan bahwa Indeks berat badan menurut umur (BB/U) angka gizi kurang
sebesar 20,5 %, yang artinya bahwa Kabupaten Lombok Tengah berada pada kategori wilayah
rawan gizi kurang. indeks berat badan menurut panjang badan (BB/PB) atau tinggi badan
(BB/TB), prevalensi Kekurusan (sangat Kurus dan kurus) sebesar 5,6% sedikit tinggi tiinggi dari
standar minimal yang menunjukkan bahwa Kabupaten Lombok Tengah berada pada kategori
wilayah rawan.
Menyadari hal tersebut, perlu suatu upaya yang terarah sehingga peningkatan
penanganan/penatalaksanaan gizi buruk secara komprehensif dapat dilaksanakan oleh
Puskesmas melalui kegiatan rutin diposyandu.. Peran kader sebagai ujung tombak yang
membantu tenaga kesehatan dilapangan sangatlah penting Untuk itu perlu dilaksanakan
pertemuan yang mampu menguatkan komitmen kader dan meningkatkan peran serta
masyarakat dalam mendorong gerakan 1000 Hari Pertama kehidupan.
Hasil yang ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah :
a. Pendampingan 1000 HPK di Kabupaten Lombok Tengah
1. Terselenggaranya Rapat Penguatan 1000 HPK di kabupaten Lombok Tengah
2. Terbentuknya komitmen untuk meningkatkan peran serta kader dan
mayarakat untuk menguatkan gerakan 1000 HPK di kabupaten Lombok
Tengah.

A. Penerima Manfaat
Penguatan Gerakan 1000 HPK di Kabupaten Lombok Tengah dimaksudkan untuk
meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan ibu PKK dan kader dalam
melakukan penanganan/penatalaksanaan kasus masalah gizi secara komprehensif.
Mengingat tujuan kegiatan tersebut di atas, maka pelaksanaan kegiatan ini diharapkan
bermanfaat bagi :
a. Dinas kesehatan kabupaten Lombok Tengah dan puskesmas untuk
meningkatkan cakupan jumlah puskesmas dan rumah sakit dengan petugas
terlatih masalah gizi dan peningkatan cakupan masalah gizi yang dirawat
sesuai standar.
b. Kementerian Kesehatan untuk menilai pencapaian indikator jumlah kasus
masalah gizi yang dirawat sesuai standar.
c. Penanggung jawab kegiatan ini adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Lombok Tengah

B. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode pelaksanaan
Lama pelaksanaan selama 1 (satu) hari dengan berpedoman pada
rincian dana terlampir, dilaksanakan dengan metode; ceramah, Tanya jawab dan
diskusi
Pendampingan 1000 HPK di kabupaten Lombok Tengah dilaksanakan
melalui kegiatan rapat penguatan gerakan dikabupaten dengan melibatkan
pengelola kegiatan pembinaan, lintas program dan Puskesmas di tingkat
kabupaten.
Kegiatan inidirencanakan 1 kali dengan mengundang 150 orang peserta
yang berasal dari PKK tingkat Kabupaten, perwakilan kader posyandu dan kader
HDW dimasing-masing desa seKabupaten Lombok Tengah

2. Tahapan dan waktu pelaksanaan


Tahapan Pendampingan 1000 HPK di kabupaten Lombok Tengah adalah
sebagai berikut ;
a. Persiapan pelaksanaan kegiatan ; persiapan bahan, TOR dan undangan
b. Pelaksanaan kegiatan Penguatan Gerakan 1000 HPK di kabupaten Lombok
Tengah dilaksanakan dalam 1 hari efektif yang akan dilaksanakan pada
tanggal 9 Agustus 2018.
c. Pelaporan kegiatan

3. Materi

Materi rapat Penguatan Gerakan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) di kabupaten
Lombok Tengah yang akan didiskusikan antara lain :
1. Kebijakan dan Strategi Percepatan Perbaikan Gizi di kabupaten Lombok Tengah
2. Konsep Dasar 1000 HPK dan Manfaatnya bagi Generasi Sekarang dan Generasi
Mendatang
3. Peran Kader dan Masyarakat Dalam mengimplementasikan 1000 HPK

4. Peserta

Peserta sebanyak 150 orang yang terdiri dari :


1. Kader Posyandu dari masing-masing desa : 139 orang
2. Kader HDW dari 10 desa lokus stunting : 10 orang
3. Ketua Forum Kader Kabupaten Loteng : 1 orang

C. Biaya
Rapat Penguatan Gerakan 1000 HPK di kabupaten Lombok Tengah dibiayai dari Biaya
Operasional Kesehatan (BOK) Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah tahun
anggaran 2018

Praya, 6 Agustus 2018


Dinas Kesehatan Kab. Lombok Tengah
Kabid Kesmas

H.Kusriadi,SKM,M.Si
NIP.19721231 199603 1 020
JADWAL RAPAT PENGUATAN GERAKAN 1000 HPK(Hari Pertama Kehidupan)
DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH
D’MAX HOTEL, 9 Agustus 2018

Waktu Kegiatan Penyaji Moderator

Hari I

08.00 – 08.30 Registrasi Peserta Panitia Sie.Gizi

08.30 – 09.30 Pembukaan sekaligus Penyajian Materi Kepala Dinas Sie.Gizi


Kebijakan dan Strategi percepatan Kesehatan Kab.
PerbaikanGizi di Kabupaten Lombok Lombok Tengah
Tengah

09.30 – 11.00 Konsep Dasar 1000 HPK dan Manfaatnya Provinsi SieGizi
bagi Generasi Sekarang dan
GenerasiMendatang

11.00 – 12.00 Peran Kader dan Madyarakat Dalam Kabid Kesmas SieGizi
Mengimplementasikan 1000 HPK

12.00 – 13.00 Kesepakatan dan Komitmen KabidKesmas SieGizi

13.00 – 14.00 Ishoma

14.00 – 15.30 Manajemen Data PembinaanGizi KasieGizi SieGizi

15.30 – 16.00 RangkumandanPenutup KabidKesmas

Praya, 3 Mei 2017


DinasKesehatanKab. Lombok Tengah
Kabid Kesmas

H.Kusriadi,SKM,M.SiNIP. 19721231 199603


1 020
JADWAL RAPAT PENGUATAN GERAKAN 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)
DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH
D’MAX HOTEL, 9 Agustus 2018

Waktu Kegiatan Penyaji Moderator

08.00 – 08.30 Registrasi Peserta Panitia Sie.Gizi

08.30 – 10.00 Pembukaan sekaligus Penyajian Materi Kepala Dinas Kabid


Kebijakan dan Strategi Percepatan Kesehatan Kab. Kesmas
Perbaikan Gizi di Kabupaten Lombok Lombok Tengah
Tengah

10.00 – 11.30 Konsep Dasar 1000 HPK dan Manfaatnya Kabid Kesmas Sie Gizi
bagi Generasi Sekarang dan Generasi
Mendatang

11.30 – 13.00 Peran Kader dan Masyarakat Dalam Kasie Gizi Sie Gizi
Mengimplementasikan 1000 HPK

13.00 – 14.00 Ishoma

14.00 – 15.30 Kesepakatan dan Komitmen Kasie Gizi Sie Gizi

15.30 – 16.00 Rangkuman dan Penutupan Kabid Kesmas

Praya, 6 Agustus 2018

Dinas Kesehatan Kab. Lombok Tengah


Kabid Kesmas

H.Kusriadi,SKM,M.Si
NIP. 19721231 199603 1 020

Anda mungkin juga menyukai