Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN 5 SOAL DARI 8 SOAL UAS ETIKA PROFESI

ALIFF DWI/5112416008

1.alasan kenapa banyak lulusan arsitek tidak melanjutkan ke jenjang profesi Ketika
sudah lulus
- Tidak sesuai minat dan tujuan,kebanyakan mahasiswa yang masuk ke perguruan
tinggi negeri beralaasan bahwa di terima di universitas negeri adalah sebuah
kebanggaan namun tanpa tahu apakah jurusan yang diambil sesuai dengan minat
dan tujuannya.
- Salah ambil jurusan,banyak pula mahasiswa yang beranggapan bahwa dirinya
salah ambil jurusan sehingga hanya menjalankan kewajiban untuk lulus namun
tidak berminat untuk masuk ke dunia professional arsitek
- Persaingan dunia kerja yang ketat,kebutuhan akan sebuah pekerjaan semakin
hari semakin sulit begitu juga di dalam profesi arsitek
- Soft skill dan hard skill yang dimiliki tidak memenuhi kriteria di dunia kerja
sehingga sulit untuk masuk ke dalam dunia kerja arsitek

2.Seorang arsitek harus mampu memberikan edukasi dan penjelasan kepada


pengguna jasa bahwa apa yang dilakukan bertentangan dengan kaidah dan
hukum yang berlaku, jika pengguna jasa masih bersikeras dengan keputusannya
seorang arsitek memiliki hak dan mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan
proyek tersebut karena tidak sesuai dengan etika profesi yang berlaku juga
bertentangan dengan hukum yang ada.

3.Mengingatkan dengan silih,asih,asuh dan asah yakni saling mengingatkan tanpa


harus menjatuhkan satu sama lain juga saling memberikan edukasi apa apa saja
yang tidak boleh dilakukan oleh seorang arsitek tanpa harus bersitegang dengan
arsitek lain.Saling memberikan ilmu yang dimiliki dan berbagi ke sesame arsitek
demi kemajuan dan persaingan yang positif.
4. Mengingatkan dengan silih,asih,asuh dan asah yakni saling mengingatkan tanpa
harus menjatuhkan satu sama lain juga saling memberikan edukasi apa apa saja
yang tidak boleh dilakukan oleh seorang arsitek tanpa harus bersitegang dengan
arsitek lain.Saling memberikan ilmu yang dimiliki dan berbagi ke sesame arsitek
demi kemajuan dan persaingan yang positif.

5. – KEWAJIBAN UMUM
Para arsitek menguasai pengetahuan dan teori mengenai seni-budaya,
ilmu, cakupan kegiatan, dan keterampilan arsitektur, yang diperoleh dan
dikembangkan baik melalui pendidikan formal, informal, maupun nonformal.
Proses pendidikan, pengalaman, dan peningkatan ketrampilan yang membentuk
kecakapan dan kepakaran itu dinilai melalui pengujian keprofesian di bidang
arsitektur. Hal itu dapat memberikan penegasan kepada masyarakat, bahwa
seseorang bersertifikat keprofesian arsitek dianggap telah memenuhi standar
kemampuan memberikan pelayanan penugasan profesionalnya di bidang
arsitektur dengan sebaik-baiknya. Secara umum, para arsitek memiliki kewajiban
dan tanggung jawab untuk selalu menjunjung tinggi dan meningkatkan nilai-nilai
budaya dan arsitektur, serta menghargai dan ikut berperan serta dalam
mempertimbangkan segala aspek sosial dan lingkungan untuk setiap kegiatan
profesionalnya, dan menolak hal-hal yang tidak profesional.

- KEWAJIBAN TERHADAP MASYARAKAT


Para arsitek memiliki kewajiban kemasyarakatan untuk mendalami
semangat dan inti hukum – hukum serta peraturan terkait, dan bersikap
mendahulukan kepentingan masyarakat umum.

- KEWAJIBAN KEPADA PENGGUNA JASA


Arsitek selalu menunaikan penugasan dari pengguna jasa dengan
seluruh kecakapan dan kepakaran yang dimilikinya dan secara profesional
menjaga kemandirian berpikir dan kebebasan bersikap.
- KEWAJIBAN KEPADA PROFESI
Arsitek berkewajiban menjaga dan menjunjung tinggi integritas dan
martabat profesinya dan dalam setiap keadaan bersikap menghargai dan
menghormati hak serta kepentingan orang lain.

- KEWAJIBAN TERHADAP SEJAWAT


Arsitek berkewajiban mengakui hak-hak dan menghargai aspirasi
profesional serta kontribusi dari rekan-rekan sesama arsitek dan atau pihak
lain selama proses pekerjaan maupun pada hasil-akhir karyanya.

Anda mungkin juga menyukai