Anda di halaman 1dari 5

6.1.1.

Teorema Superposisi
Teorema ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier, rangkaian linier adalah
suatu rangkaian dimana persamaan yang muncul akan terpenuhi jika y = kx, dimana k
merupakan konstanta dan x adalah variabel. Dalam setiap rangkaian linier dengan beberapa buah
sumber tegangan atau sumber arus dapat dihitung dengan cara menjumlah secara aljabar
tegangan atau arus yang disebabkan oleh tiap sumber bebas yang bekerja sendiri, dengan semua
sumber tegangan bebas atau arus bebas lainnya yang diganti dengan tahanan dalamnya.
Pengertian dari teorema di atas bahwa jika terdapat n buah sumber bebas, maka dengan
teorema superposisi berarti sama dengan n buah keadaan rangkaian yang akan dianalisis, dimana
nantinya n buah keadaan tersebut akan dijumlahkan. Jika terdapat beberapa buah sumber tak
bebas, maka tetap saja teorema superposisi menghitung n buah sumber yang bebasnya.
Rangkaian linier tentu tidak terlepas dari gabungan rangkaian yang mempunyai sumber
independent atau sumber bebas, sumber tak bebas linier (sumber tak bebas arus atau tegangan
sebanding dengan pangkat satu dari tegangan atau arus lain, atau sebanding dengan jumlah
pangkat satu besaran-besaran tersebut) dan elemen resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C).
Secara umum prinsip superposisi untuk rangkaian listrik dapat dinyatakan dalam suatu
rangkaian listrik yang mengandung lebih dari satu sumber (tegangan atau arus), tanggapannya
dapat diperoleh dengan menjumlahkan semua tanggapan yang diperoleh dari masing-masing
sumber secara tersendiri dengan membuat semua sumber lainnya sama dengan nol-hubungan
singkat untuk sumber tegangan dan hubungan terbuka untuk sumber arus. Untuk penerapan
teorema superposisi pada sumber bebas, jika terdapat n buah sumber bebas maka terdapat n buah
keadaan yang dihasilkan pada saat masing-masing sumber bebas tersebut aktif. Jika terdapat n
buah sumber tak bebas, maka penjumlahan aljabar sumber yang aktif adalah sejumlah sumber
bebasnya. Atau jika terdapat n buah sumber bebas dan terdapat minimal satu buah sumber tak
bebas, maka teorema superposisinya dengan menjumlahkan keadaan masing-masing sumbernya
bebasnya.
Dengan kata lain prinsip superposisi menyatakan bahwa respon tegangan atau arus yang
diinginkan pada setiap titik didalam rangkaian linier yang mempunyai lebih dari satu sumber
bebas didapat sebagai jumlah respon yang disebabkan oleh setiap sumber bebas yang bekerja
sendiri-sendiri.
Contoh 1:
Tentukan arus yang melalui pada tahanan 2 Ω dengan metoda Superposis

Jawab :
Arus I yang mengalir disebabkan oleh sumber V1
Dimana, V2 diset = 0

Cara kedua (secara langsung) :


V1 diset = 0 :
Persamaan 1 dan 2 disusun ke bentuk matrik :

Ditanya arus I pada tahanan 2 Ω :


6.1.2. Teorema Subsitusi
Pada teorema ini berlaku bahwa: Suatu komponen atau elemen pasif yang dilalui oleh
sebuah arus yang mengalir (sebesar i) maka pada komponen pasif tersebut dapat digantikan
dengan sumber tegangan Vs yang mempunyai nilai yang sama saat arus tersebut melalui
komponen pasif tersebut. Jika pada komponen pasifnya adalah sebuah resistor sebesar R, maka
sumber tegangan penggantinya bernilai Vs = i.R dengan tahanan dalam dari sumber tegangan
tersebut sama dengan nol. Gambar 6.1 mengilustrasikan penerapan teorema subsitusi dalam
rangkaian.

Gambar 6.1. Ilustrasi teorema subsitusi.

6.1.3. Teorema Thevenin

Anda mungkin juga menyukai