Anda di halaman 1dari 8

BILANGAN MODULO

- KONSEP BILANGAN MODULO


Jika a adalah bilangan bulat dan b adalah bilangan asli (bulat positif), maka a mod
badalah sebuah bilangan bulat c dimana 0 ≤ c ≤ b-1, sehingga a-c adalah kelipatan b.
Pada penulisan modulo, digunakan tanda "=" , berikut penulisan modulo secara
internasional adalah sebagai berikut :
a ≡ b mod m
yang artinya m membagi habis (a−b) atau dengan kata lain 
"Jika a dibagi m maka akan bersisa b"
- KAIDAH DASAR MODULO
1. Kaidah Dasar
“ a mod n ≡ (bn + c) mod n ≡ c mod n “
Contoh 1 :
Berapa 7 dibagi 9?
Jawab :
7 mod 9 ≡ 7
Jadi, 7 dibagi 9 akan bersisa 7
Contoh 2 :
Berapa 35 dibagi 8?
Jawab :
35 mod 8 ≡ (4 . 8 + 3) mod 8
≡ 3 mod 8
≡3
Jadi, 35 dibagi 8 akan bersisa 3
2. Kaidah Linieritas Penjumlahan/Pengurangan
“ (a + b) mod n ≡ ((a mod n) + (b mod n)) mod n “
Contoh 1 :
Berapakah sisa pembagian (10+17+21) oleh 9?
Jawab:
(10+17+21) mod 9 ≡ (10 mod 9+17 mod 9+21 mod 9) mod 9
≡ (1+8+3) mod 9
≡ 12 mod 9
≡ 3 mod 9
≡3
3. Kaidah Linieritas Perkalian
(ab) mod n ≡ ((a mod n)(b mod n) mod n
Contoh 1 :
Berapakah sisa pembagian (7 × 9 × 10) oleh 8 ?
Jawab:
(7 × 9 × 10) mod 8 ≡ ((7 mod 8)(9 mod 8)(10 mod 8)) mod 8
≡ (7×1×2) mod 8
≡ 14 mod 8
≡ 6
4. Kaidah Linieritas Perpangkatan
“ ab mod n ≡ ((a mod n)b) mod n “
Contoh 1 :
Berapakah sisa jika 72019 dibagi 88?
Jawab:
(72019) mod 8 ≡ ((7 mod 8)2019) mod 8
≡ (−1)2019 mod 8
≡ (−1) mod 8
≡ 7
Jadi, 72019 jika dibagi 8 maka akan bersisa 7
Contoh 2 :
Berapakah sisa jika 32009 dibagi 41?
Jawab:
(32009) mod 41 ≡ (32009 . 3) mod 41
≡ ((34)502 . 3) mod 41
≡ (81502 . 3) mod 41
≡ ((2 . 41 – 1)502 . 3) mod 41
≡ (1.3) mod 41
≡ 3 mod 41
≡ 3
Jadi, 32009 jika dibagi 41 maka akan bersisa 3
- KONGRUENSI DALAM MODULO
Seperti halnya pada keterbagian, kongruensi berhubungan dengan suatu bilangan
bulat tertentu yang nantinya akan disebut dengan modulo.
  Kongruensi atau kesetaraan diformulasikan pertama kali oleh Carl Friedrich
Gauss pada tahun 1790 dengan formula x ≡ r (mod d), x dan r dikatakan kongruen jika
dan hanya jika d │ (x - r)

Contoh :
17  2 (mod 3) dapat ditulis sebagai 17 = 2 + 5  3
Ket : 15 merupakan kelipatan dari 3
22  2 (mod 4) dapat ditulis sebagai 22 = 2 + 5  4
Ket : 20 merupakan kelipatan dari 4
–7  15 (mod 11) dapat ditulis sebagai –7 = 15 + (–2)11
Ket : –22 merupakan kelipatan dari 11
–11  4 (mod 5) dapat ditulis sebagai –11 = 4 + (–3)5
Ket : –15 merupakan kelipatan dari 5
- OPERASI PADA KONGRUENSI MODULO
Apa yang akan terjadi jika bentuk a ≡ b mod diolah dengan melakukan penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian pada kedua ruas? Berikut beberapa operasi pada
kongruensi modulo yang perlu dipahami :

1. Penjumlahan Kedua Ruas


Jika bentuk a ≡ b mod m kedua ruas ditambah c, maka berlaku:
“ (a + c) ≡ (b + c) mod m “
Contoh:
 Jika pada 16 ≡ 1 mod 5, kedua ruas kita tambah 3.
Maka kita peroleh : 
19 ≡ 4 mod 5
 Dapat kita lihat untuk pernyataan 19 ≡ 4 mod 5 bernilai benar.
Karena 19 = 3 × 5 + 4 (19 bersisa 4 jika dibagi 5)

2. Pengurangan Kedua Ruas


Jika bentuk a ≡ b mod m kedua ruas dikurangi c, maka berlaku:
“ (a−c) ≡ (b−c) mod m “
Contoh:
 Jika bentuk 23 ≡ 7 mod 8, kedua ruas kita kurangi 5.
Maka kita peroleh: 
18 ≡ 2 mod 8
 Dapat kita lihat untuk pernyataan 18 ≡ 2 mod 8 bernilai benar.
Karena 18 = 2 × 8 + 2

3. Perkalian Kedua Ruas


Jika bentuk a ≡ b mod m kedua ruas dibagi c, maka berlaku:
“ (ac) ≡ (bc) mod m “

4. Pembagian Kedua Ruas


Jika bentuk a ≡ b mod m kedua ruas dibagi c, maka berlaku:
m
“ a ≡ b mod  m “
FPB (m , c)
- SIFAT-SIFAT PADA KONGRUENSI
m adalah bilangan bulat positif. Kongruensi modulo m memenuhi sifat-sifat berikut:
a. Sifat refleksif
Jika p adalah suatu bilangan bulat, maka p ≡ p (mod m)
b. Sifat simetris
Jika p dan q adalah bilangan-bilangan bulat sehingga p ≡ q (mod m), maka q ≡ p
(mod m)
c. Sifat transitif
Jika p, q dan r adalah bilangan-bilangan bulat sehingga p ≡ q (mod m) dan q ≡ r (mod
m) maka p ≡ r (mod m)

- TEOREMA BILANGAN MODULO


Misalkan m adalah bilangan bulat positif
1. Jika a  b (mod m) dan c adalah sembarang bilangan bulat maka
1) (a + c)  (b + c) (mod m)
2) ac  bc (mod m)
Bukti :
a  b (mod m) berarti:
a = b + km
a – b = km
(a – b)c = ckm
ac = bc + Km
ac  bc (mod m) , terbukti.
2. Jika a  b (mod m) dan c  d (mod m), maka
1) (a + c)  (b + d) (mod m)
2) ac  bd (mod m)
Bukti :
a  b (mod m)  a = b + k1m
c  d (mod m)  c = d + k2m
(a + c) = (b + d) + (k1 + k2)m
(a + c) = (b + d) + km dengan (k = k1 + k2)
Jadi, (a + c) = (b + d) (mod m)
- BILANGAN RELATIF PRIMA
Bilangan relatif prima artinya antara bilangan-bilangan tersebut tidak memiliki faktor
prima yang sama atau bisa dikatakan memiliki FPB berupa 1. FPB (Faktor Persekutuan
Terbesar) adalah faktor terbesar yang membagi habis bilangan.  
Contoh:
 Bilangan 2 dan 3 adalah bilangan relatif prima karena FPB dari 2 dan 3 adalah 1.
 Bilangan 6 dan 13 adalah bilagan relatif prima karena FPB dari 6 dan 13 adalah 1.

CONTOH 1 :
Periksa kebenaran dari : 17  2 (mod 3) !
Jawab :
17  2 (mod 3) dapat ditulis sebagai 17 = 2 + 5  3
15 merupakan kelipatan dari 3

CONTOH 2 :
Periksa kebenaran dari : 3  24 (mod 7) !
Jawab :
3  24 (mod 7) dapat ditulis sebagai 24 = 3 + 3  7
21 merupakan kelipatan dari 3

CONTOH 3 :
Tentukan 5 bilangan bulat x sedemikian sehingga x  1 (mod 10) !
Jawab :
x  1 (mod 10) jika dan hanya jika x – 1 = 10k untuk setiap k bilangan bulat.
Jika k = 0, 1, 2, 3, 4
Maka x = 1, 11, 21, 31, 41.
Cek : 31 – 1 = 10(3)
Cek : 41 – 1 = 10(4)
CONTOH 4:
Tentukan 5 bilangan bulat x sedemikian sehingga x  2 (mod 10) !
Jawab :
x  2 (mod 10) jika dan hanya jika x – 2 = 10k untuk setiap k bilangan bulat.
Jika k = 0, 1, 2, 3, 4
Maka x = 2, 12, 22, 32, 42.
Cek : 32 – 2 = 10(3)
Cek : 42 – 2 = 10(4)

Anda mungkin juga menyukai