TOPOGRAFI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
b. Era globalisasi yang tanpa batas pada saat ini justru menimbulkan
masalah-masalah yang sulit dipecahkan. Semakin maju negara semakin
pintar juga masyarakatnya. Sebagai negara yang berdaulat sering kali
menghadapi masalah yang merendahkan martabat bangsa seperti halnya
masalah perbatasan antar negara yang sering kali ada upaya saling
mengeklaim dan saling serobot. Berita-berita yang beredar dimedia masa
semakin membuat warga masing-masing negara semakin emosi dan
terprofokasi. Hal ini akan membahayakan stabilitas nasional apabila dibiarkan
berlarut-larut tanpa ada solusi antar kedua belah pihak.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Pembahasan tulisan ini dibatasi pada
kemampuan dan perlengkapan yang khusus untuk dapat melaksanakan berbagai
penugasan diwilayahnya sehingga mampu menghadapi ancaman militer dan non
militer baik dari dalam maupun luar negeri dengan tata urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
b. Ketentuan Umum
c. Kegiatan Yang Dilaksanakan
d. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
e. Pengawasan Dan Pengendalian
f. Penutup.
5. Pengertian.
a. Pertahanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara.
f. DEM, Digital Elevation Model adalah salah satu informasi dijital yang di
dalamnya terdiri atas data ketinggian/elevasi dan posisi/koordinat yang dapat
memberikan gambaran secara visual bentuk permukaan bumi dalam format
raster.
j. Peta Foto yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang
dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda.
BAB II
KETENTUAN UMUM
1) Kabupaten Sambas.
2) Kabupaten Bengkayang.
3) Kabupaten Sanggau.
4) Kabupaten Sintang.
5) Kabupaten Kapuas Hulu.
7. Tujuan. Posisi geografi Kalimantan diapit oleh dua ALKI yaitu ALKI I dan
ALKI II sedangkan wilayah Kodam XII/Tpr mempunyai batas darat langsung dengan
Malaysia timur yang terbentang memanjang dari Kec. Paloh Kab. Sambas di bagian
barat sampai dengan Kec. Benua Martinus, Kab. Kapuas Hulu. di bagian timur
dengan panjang garis batas lebih kurang 966 KM. Pembangunan bidang geografi
belum tertata dengan baik, sarana infrastruktur pendukung yang sangat kurang bagi
mobilitas penduduk, distribusi barang dan jasa. Selain itu belum tertatanya kawasan
perbatasan dan belum adanya sabuk pengaman (Seluas 5 km yang tidak boleh di
kelola oleh kedua belah pihak, merupakan daerah netral) secara permanen
memungkinkan terjadinya pelanggaran batas Negara. Propinsi Kalbar terletak
dibagian barat pulau Kalimantan atau diantara garis 2° 08’ LU dan 3° 05‘ LS serta
diantara 108° 0’ BT dan 114° 10’ BT. Daerah Kalimantan Barat dilalui oleh garis
khatulistiwa (garis Lintang 0°) tepatnya di atas kota Pontianak, maka Kalbar adalah
salah satu daerah tropis dengan suhu udara dan kelembapan yang tinggi. Secara
umum daratan Kalbar merupakan dataran rendah dan mempunyai ratusan sungai
yang aman bila dilalui alat transportasi air, sedikit berbukit yang menghampar dari
barat ke timur sepanjang sungai Kapuas serta sebagian daerah daratan berupa
rawa-rawa dan tanah gambut dan hutan Mangrove di sepanjang pantai. Wilayah
daratan Kalimantan Barat diapit dua jajaran pegunungan yaitu pegunungan
Kalingkung/Kapuas Hulu di bagian Utara dan pegunungan Schwaner di Timur dan
Selatan sepanjang perbatasan dengan poropinsi Kalteng. Komposisi geografi
wilayah Kalbar meliputi daratan 110.000 km 2, laut 6.807 km2 dan rawa 30.000 km2.
9. Sifat.
a. sesuai dengan Sistem Perencanaan Pembangunan TNI AD,
perencanaan pembangunan Topografi Angkatan Darat yang dilaksanakan
hingga saat ini berpedoman pada dokumen perencanaan jangka panjang,
jangka menengah dan jangka tahunan.Dalam jangka panjang, Topografi
Angkatan Darat menyesuaikan dengan dokumen Postur TNI AD Tahun 2005-
2024 yang menggambarkan konsep ideal Postur TNI AD. Dalam jangka
menengah, sasaran-sasaran pembangunan dalam dokumen Postur tersebut
dijabarkan menjadi sasaran pembangunan lima tahunan yang diwujudkan
menjadi dokumen Rencana Strategis Angkatan Darat.Selanjutnya dokumen
Rencana Strategis tersebut menjadi acuan perencanaan pembangunan
tahunan hingga berupa Petunjuk Pelaksanaan Program dan Anggaran
(PPPA) TNI AD setiap tahunnya.Adanya kebijakan lain yang diambil
berdasarkan pertimbangan dinamika kebutuhan organisasi yang dinamis
berimplikasi pada penyesuaian untuk mengadopsi perkembangan teknologi
alutsista serta kebutuhan kekuatan dan kemampuan profesionalisme
Topografi Angkatan Darat agar sejalan dengan kondisi terkini maupun untuk
menghadapi tantangan ke depan. Kondisi demikian memerlukan keselarasan
antara perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka tahunan
sehingga hasil pembangunan ke depan dapat terukur;
10. Peranan.
a. Topografi Angkatan Darat sebagai Satuan Bantuan Administrasi
dengan tugas menyediakan dan menyajikan Informasi Topografi dalam
rangka mendukung tugas Angkatan Darat baik dalam Operasi Militer Perang
(OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP), mempunyai peran
sebagai berikut :
1) sebagai sumber dan penyedia informasi Topografi yang
diperlukan dalam Operasi Militer Perang (OMP), Operasi Militer Selain
Perang (OMSP), pendidikan, dan latihan; dan
b. Topografi sebagai fungsi teknis militer umum TNI AD adalah salah satu
fungsi teknis militer yang menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan
kegiatan dengan pembuatan, reproduksi dan pembekalan produk informasi
topografi untuk keperluan TNI dan nasional. Sebagai korps di lingkungan TNI
AD disebut Ctp adalah sebuatan bagi prajurit TNI AD yang mengabdikan
dirinya di kecabangan topografi.
a. Komandan Tim .
b. Komandan Kelompok Pengukuran Ground Control.
c. Komandan Kelompok Pemotretan Udara.
14. Taktik dan Teknis. Drone untuk kepentingan perang merupakan wahana
pesawat nir awak yangdigunakan dalam fase terbaru memerangi teror. Untuk dalam
perkembangan teknologimiliter terkini di internasional drone menjadi sesuatu yang
sangat dipertimbangkansebagai teknologi yang paling akurat dalam medan
pertempuran. Dengan pengendalianjarak jauh maka sering drone ini digunakan
untuk pengamatan dan banyak juga yangdilengkapi dengan dengan misil sebagai
alat untuk serangan udara yang mematikan.Adapun dengan semakin meluasnya
penggunaan teknologi robot oleh kalangan militer halini mendorong
semakinmemperluas penggunaan dari jumlah drone sebagai sebuah satukesatuan
tentara. Dengan adanya tuntutan keaneka ragaman ancaman keamanan dan
terormaka semakin meningkatkan popularitas pesawat nir awak bersenjata, hal ini
disebabkan beberapa faktor kunci, yaitu :
1. Penggunaan anggaran pertahanan yang lebih efektif,
2. Daya tahan terkait kemampuan yang tetap tinggi jika jumlah jam
penerbangannyadiperpanjang.
3. Sedikitnya resiko atau bahkan tidak beresiko bagi pilot dan awaknya.
1) Agisoft Photoscan
2) Global Mapper
3) Coreldraw
a) Dampak Langsung
b.Faktor Internal.
1) Kekuatan.
2) Kelemahan.
18. Pengorganisasian.
a. Struktur Organisasi.
DANTIM
DANPOK DANPOK
POK
PENGUKURAN GCP PEMOTRETAN UDARA
Pesawat tanpa awak adalah pesawat terbang yang dipiloti dari jarak jauh
menggunakan remote kontrol/sensor, apabila pengendalian menggunakan remote
kontrol, daya jelajah pesawat masih sangat terbatas dengan jangkauan mata
telanjang. Sedangkan bila menggunakan sistem sensor yang canggih seperti
program autopilot, pesawat dapat digunakan lebih jauh lagi karena pengendaliannya
dapat melalui monitor. Ada beberapa jenis tipe UAV/PTTA yang sudah diproduksi
diantaranya adalah:
a. Perencanaan.
1) Membuat rencana jalur dan tinggi terbang di wilayah
pemotretan;
2) Merencanakan pertampalan depan dan pertampalan samping;
3) Merencanakan lokasi penyebaran GCP dan premark;
4) Merencanakan waktu pemotretan udara dan pengukuran GCP;
5) Merencanakan peralatan dan bahan yang diperlukan; dan
6) Merencanakan volume pekerjaan, kebutuhan personel dan
biaya yang diperlukan mulai tahap perencanaan sampai dengan tahap
pengakhiran.
b. Persiapan.
BAB IV
HAL-HAL YANG DIPERLUKAN
22. Umum. Pesawat tanpa awak memliki bentuk, ukuran, konfigurasi dan
karakter yang bervariasi. Kontrol pesawat tanpa awak ada dua variasi utama, variasi
pertama yaitu dikontrol melalui pengendali jarak jauh dan variasi kedua adalah
pesawat yang terbang secara mandiri berdasarkan program yang dimasukan
kedalam pesawat sebelum terbang.Dalam sebuah perancangan Pesawat Terbang
Tanpa Awak (PTTA), terlebih dahulu harus mendefinisikan misi penerbangan seperti
apa yang akan dilakukan oleh pesawat tersebut. Hal ini harus dilakukan karena tidak
ada satu jenis PTTA yang bisa melakukan semua misi yang ada dalam
penerbangan. Pesawat Terbang Tanpa Awak dimaksudkan untuk mengemban misi
pemantauan udara untuk melihat obyek yang diam atau bergerak diatas permukaan
tanah. Misi tersebut dilakukan diwilayah dengan dukungan infrastruktur yang minim
seperti daerah hutan, pegunungan, rawa dan lain-lain.
BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN