Anda di halaman 1dari 1

02 Opini DUTA MASYARAKAT

Selasa, 5 Mei 2020

Mohon Informasi Perihal


Terapi Bahasa, Covid-19 Effect,
Perubahan Tarif Paket IndiHome
Saya pelanggan IndiHome yang pada akhir bulan Januari 2020
menghubungi call centre 147 untuk minta down grade paket dari
50 Mbps ke 30 Mbps dengan alasan keberatan dengan bulanan
yang terlalu tinggi.
dan Homo Esperans
Customer service mengatakan bahwa saat ini sudah ada perusahaan yang tiba-tiba tutup dan mengerti, mengerti, tidak mengerti, Homo Esperans
perubahan tarif yang baru dengan kecepatan yang sama yaitu mem-PHK pekerjanya. Sungguh luar dan (4) tidak mengerti, tidak mengerti, Manusia terlahir sebagai homo es-
dengan kecepatan 50 Mbps tarif perbulannya sekitar Rp 679500. biasa covid-19 effect tersebut. tidak mengerti. Kita tinggal memilih perans, makhluk pengharap. Terserah,
Akhirnya saya memutuskan tetap menggunakan kecepatan 50 sebagai manusia yang tipe apa dalam percaya atau tidak. Tatkala covid-19 mu-
Mbps dan migrasi ke tarif yang baru. Suara Covid-19 menanggapi covid-19? lai merangsek dalam sendi kehidupan
Yang ingin saya tanyakan adalah mulai kapan perubahan tarif Mulanya, tatkala covid-19 melaku- Apa yang dimunc ulkan dan di - manusia modern, manusia berharap
yang baru dengan kecepatan yang sama diberlakukan? Sean- kan penyebaran ke berbagai negara, suarakan seseorang tentang covid-19, agar covid-19 tidak masuk dalam ke-
dainya saya tidak telepon ke 147 saat itu, maka tagihan saya akan muncul berbagai suara. Jika diperas, tentu tidak lepas dari bahasa. Ketika hidupan pribadi masing-masing. Karena
tetap sebesar Rp 1,5 juta. Saya mendapat informasi dari teknisi ada tiga kategori suara tentang covid- seseorang berhumor tentang covid-19 itu, sesuai dengan standar protokol
IndiHome yang datang ke rumah bahwa perubahan tarif baru itu 19. Tentunya, ini versi saya, lho. Per- dari situlah terapi bahasa dimuncul- WHO dan juga standar kesehatan agar
sudah berlaku selama 6 bulan yang lalu. tama, ada yang bersuara bahwa covid- kan. Seseorang yang menerapi diri terhindar dari covid-19, manusia harus
Kalau informasi yang saya terima itu benar, maka sebagai pe- 19 adalah penyakit yang berbahaya, d e ng a n m e ng g u n a k a n b a h a s a ny a hidup bersih, menggunakan alat pelind-
langgan IndiHome, saya merasa dirugikan. Dan kalau informasi menakutkan, dan mematikan sebab sendiri, selfhealing. Dalam konteks ung diri (APD), menggunakan masker
itu memang benar, kompensasi apa yang dapat saya terima? penyebarannya takkasat mata. Ngeri- psikologi humanistik Maslow, humor dan sarung tangan jika beraktivitas,
Mohon informasi dan pencerahannya. Terima kasih. Oleh Dr. Anas Ahmadi, M.Pd. ngeri sedap mendengarnya. Kedua, merupakan bagian dari aktualisasi menjauhi kerumunan, physical dis-
ada yang bersuara bahwa covid-19 diri. Tentunya, Maslow memberikan tancing, work from home (WHO), tidak
Reynold boleh cipika-cipiki, dan masih banyak
Nomor Pelanggan 121846201897 Siapa yang tidak kenal dengan isti- Diakui atau tidak, ada yang menanggapi lagi yang belum tercatat di sini.
lah covid-19. Ya, istilah yang menyedot Di balik homo esperans agar tidak
banyak perhatian masyarakat modern covid-19 dengan serius. Namun, ada kena covid-19, ada juga individu yang
seantero jagat. Istilah yang menjadi berusaha menaklukkan covid-19. Li-

Korsel Terapkan ‘Lacak, Tes,


tren tingkat transnasional. Simak saja, juga yang menanggapi covid-19 dengan hat saja, tentu saya tidak menyebut
kalangan anak-anak sampai dengan ka- nama: ada orang yang memang sengaja
langan dewasa, mendiskusikan covid-
guyonan ataupun abai. Semuanya, kembali menginfeksikan covid-19 pada dirinya

Obati’ secara Luas 19. Tentunya, dalam konteks diskusi


yang akademik maupun nonakademik.
Ada yang serius, lucu, meloncolik, dan
pada karakter masing-masing. Kita tinggal
memilih sebagai manusia yang tipe apa dalam
sendiri. Luar bisa. Entah apa yang
dipikirkan, apakah ini yang disebut
dengan manusia yang melawan tan-
sudah mulai melonggarkan
n Sambungan dari Hal 1 tragik. Ada juga yang hoax.
menanggapi covid-19? tangan? Apakah memang benar kata
pembatasan sosial usai ber- Munculnya covid-19 sebagai pande- Fromm, manusia modern itu ada yang
hasil mengendalikan wabah mi, tentunya berimbas pada berbagai ‘mencari kebebasan’, tetapi ada pula
Izinkan Warga Corona. Kesuksesan Islandia dimensi kehidupan. Bagaimana tidak, adalah penyakit yang saat ini masuk garis bawah bahwa bukan humor yang yang ‘lari dari kebebasan’.
dan obati” yang dijalankan se- ini tak terlepas dari pelacakan roda politik, ekonomi, sosial, dan kategori pandemi. Kita harus waspada, sembarangan, tetapi ‘humor yang Sebagai umat yang beragama, kita
cara luas dan menuai beragam dan pengujian ketat yang telah budaya yang selama ini berlari ken- tapi tidak harus panik dengan covid- filosofis’. Dalam konteks psikoanalisis berharap pada Sang Ilahi. Moga covid-19
pujian. dilakukan. cang, tiba-tiba saja semacam menda- 19. Ketiga, ada yang bersuara bahwa Freudian, humor merupakan terapi, dan variannya berakhir dengan segera.
Siswa di Korsel sudah Sebagaimana dilansir The patkan hantaman yang sebenarnya covid-19 adalah penyakit yang tidak pelarian, dan juga salah satu bentuk Tentunya, manusia tidak hanya ber-
mengambil kelas online sejak Associated Press (AP), Senin tak berdentam, tapi secara substantif harus ditakuti. kreativitas individual. Kita juga tahu harap, tapi juga bertindak. Bukankah
April 2020, tetapi para pejabat (4/5/2020), sekolah menengah mer usak sendi-sendi dalam roda- Diakui atau tidak, ada yang me- bahwa sastrawan saat ini ada yang kata Sartre, manusia adalah makhluk
mengatakan sekolah akan mulai atas, salon rambut, klinik dokter roda tersebut. Kita, sebagai manusia nanggapi cov id-19 dengan serius. menulis tentang sastra dan covid-19 yang bertindak. Dengan demikian, mari
dibuka kembali secara bertahap gigi dan bisnis lain di seluruh modern, tiba-tiba tiarap. Kita, seolah- Namun, ada juga yang menanggapi tentu sebagai bentuk kreativitas dan kita tunggu, kapan covid-19 tenggelam.
mulai Rabu (13/5) depan hingga Islandia dibuka kembali pada olah diingatkan dari tidur panjang covid-19 dengan guyonan ataupun terapi bahasa. Orang bahasa menulis Jangan sebaliknya, kita yang diteng-
1 Juni. “Pembukaan kembali Senin (5/5) setelah enam minggu menjadi manusia modern yang serba abai. Semuanya, kembali pada kara- tentang terapi bahasa dalam komik gelamkan oleh covid-19. l
sekolah tidak berarti akhir dari masa karantina. Negara Atlantik cepat, serba bisa, dan serba apa saja. kter masing-masing. Karena itu, juga terapi bahasa. Istilahnya, comic
Covid-19,” kata Menteri Pendidi- Utara ini berhasil menjinakkan Bayangkan saja, negara yang tiba-tiba dalam perspektif filosofis ada empat therapy covid (CTC). Tulisan ini (bisa
kan Yoo Eun-hae. wabah Corona. lockdown dengan alasan keamanan tipe manusia, yakni (1) mengerti, jadi) juga demikian, terapi bahasa bagi Penulis adalah Dosen Bahasa dan
Dia menambahkan, tinda- “Saya tidak berharap pemuli- agar terhindar/meminimalisasi pe- mengerti, mengerti, (2) mengerti, penulisnya. Maklum saja, penulisnya Sastra Indonesia, Universitas Negeri
kan pencegahan harus tetap han secepat ini,” kata kepala ahli nyebaran covid-19. Bayangkan juga, tidak mengerti, mengerti, (3) tidak orang bahasa. Surabaya (anasahmadi@unesa.ac.id)
diambil agar bisa kembali ke epidemiologi Islandia, Thorolfur
“kelas yang bebas dan energik” Gudnason.

Anda mungkin juga menyukai