Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PROGRAM PENYAMPAIAN MATERI KE SH-AN

PSHT CABANG WONOGIRI

TINGKAT POLOS
MATERI
BAB SUB BAB RANGKUMAN PENJELASAN
1. ORGANISASI Azas, Dasar dan Sifat 1. SH Terate berazaskan Pancasila dan Berdasarkan UUD 1945
2. SH Terate bersifat persaudaraan yang kekal abadi berdasarkan prinsip saling sayang-menyayangi,
hormat-menghormati dan saling bertanggungjawab atas dasar kejujuran dan ketulusan hati
3. SH Terate tidak berpolitik, tidak berafiliasi, tidak terikat dan tidak memiliki ikatan apapun dengan
organisasi politik maupun organisasi kemasyarakatan apapun
Tujuan SH Terate bertujuan untuk ikut mendidik manusia agar berbudi luhur, tahu benar dan salah, beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ikut Memayu Hayuning Bawana
2. STRUKTUR 1. Pusat SH Terate berpusat di Madiun
ORGANISASI Berkedudukan di Padepokan Agung PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Jl. Merak No. 10 dan 17, Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur
Setiap 5 tahun sekali diadakan Parapatan Luhur untuk melakukan reorganisasi dan merancang AD/ART
Bertanggung jawab kepada Parapatan Luhur
2. Cabang Berkedudukan di wilayah Kabupaten atau Kota
Cabang Wonogiri berkedudukan di Kabupaten Wonogiri
Padepokan Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Wonogiri
Dusun Kedungsono RT 001/006, Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri
Setiap 5 tahun sekali diadakan Parapatan Cabang untuk melakukan reorganisasi
Bertanggung jawab kepada Ketua Umum (Pusat)
3. Ranting Berkedudukan di wilayah Kecamatan
Setiap 3 tahun sekali diadakan Parapatan Ranting untuk melakukan reorganisasi
Bertanggung jawab kepada Ketua Cabang (Cabang)
4. Komisariat Berkedudukan di Perguruan Tinggi, Pondok Pesantren atau di Satuan Instansi
Setiap 3 tahun sekali diadakan Parapatan Komisariat untuk melakukan reorganisasi
Bertanggung jawab kepada Ketua Cabang (Cabang)
5. Rayon Berkedudukan di wilayah Desa/Kelurahan
Setiap 3 tahun sekali diadakan Parapatan Rayon untuk melakukan reorganisasi
Bertanggung jawab kepada Ketua Ranting (Ranting)

Tim Teknik PSHT Cabang Wonogiri - Pusat Madiun


3. SEJARAH PSHT Sejarah Pendirian • Pada tahun 1922 "SH Terate" didirikan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo di Desa Pilangbango,
Kota Madiun, Jawa Timur
• Pada saat didirikan, perkumpulan ini bernama "SH Pencak Sport Club" (PSC),
kemudian berganti nama menjadi "SH Pemuda Sport Club" (PSC),
dan pada akhirnya berganti nama menjadi "Persaudaraan Setia Hati Terate"
• Ki Hadjar Hardjo Oetomo merupakan salah satu pengikut "Setia Hati" yang meminta izin kepada
Ki Ageng Soerodiwirjo untuk mendirikan pusat pendidikan pencak silat Setia Hati agar ilmu pencak
silat ini bisa dipelajari oleh rakyat jelata dan pejuang perintis kemerdekaan, dikarenakan keadaan
saat itu pencak silat "Setia Hati" hanya diajarkan kepada mereka yang memiliki status bangsawan
seperti bupati, wedana, masyarakat bangsawan yang memiliki gelar
• Ki Hadjar Hardjo Oetomo mendirikan latihan pencak silat tersebut sebagai sarana untuk melawan
Pemerintah Kolonial Belanda sehingga beliau ditangkap dan menjalani hukuman pembuangan oleh
Belanda di Jember, Cipinang, dan Padang Panjang
• Pada tahun 1942, salah seorang murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang bernama Soeratno Soerengpati
mengganti nama SH PSC menjadi Setia Hati Terate
• Pada tahun 1948, perubahan nama tersebut lalu disepakati pada saat kongres pertama yang diadakan
di rumah Ki Hadjar Hardjo Oetomo
• Ki Hadjar Hardjo Oetomo lahir pada tanggal 17/18 Redjeb (Mei) 1883
• Ki Hadjar Hardjo Oetomo wafat pada Sabtu Legi/Minggu Pahing, 12/13 April 1952, dan dimakamkan
di Desa Pilangbango, Kota Madiun, Jawa Timur
Sejarah Pengembangan • Pada tahun 1922 "SH Terate" didirikan dengan nama SH Pentjak Sport Club (SH PSC)
Dikarenakan ada kata-kata "Pencak" maka dibubarkan oleh Pemerintah Penjajahan Belanda
Kemudian berubah menjadi SH Pemuda Sport Club (SH PSC) sampai tahun 1942
• Pada tahun 1942, SH Pemuda Sport Club (SH PSC) diubah nama menjadi SH Terate
Atas usul/inisiatif dari Bapak Soeratno Soerengpati
SH Terate bersifat perguruan tanpa organisasi
• Pada tahun 1948, diadakan konferensi atau kongres di Pilangbango (Rumah Ki Hadjar Hardjo Oetomo)
Atas prakarsa dari Bapak Soetomo Mangkoedjojo
Hasil kongres menyetujui bahwa SH Terate yang bersifat perguruan diubah menjadi organisasi
Persaudaraan "Setia Hati Terate" sampai saat ini
Dengan Ketua pertama kali Bapak Soetomo Mangkoedjojo

Tim Teknik PSHT Cabang Wonogiri - Pusat Madiun


4. AJARAN Panca Dasar 1. Persaudaraan
• Suatu hubungan lahir maupun batin antar manusia seperti saudara kandung tanpa membedakan
latar belakang, suku, ras agama, dll, dengan saling sayang-menyayangi, saling hormat-menghormati,
saling bertanggungjawab
• Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang
sama derajatnya
• Persaudaraan digunakan sebagai sarana untuk saling asah, asih, asuh, memberi dan menerima
dalam proses pembelajaran ilmu SH Terate
• Persaudaraan dalam Persaudaraan Setia Hati Terate adalah persaudaraan yang bersifat kekal abadi
2. Olahraga
• Mengolah tubuh /raga dengan gerakan-gerakan pencak silat yang terdapat di dalam SH Terate
• Sangat bermanfaat bagi kesehatan badan/raga, yang pada akan memberi kekuatan bagi batin/rohani,
kepribadian dan jiwa
• Sebagai landasan/pondasi yang kokoh kepada warga dan anggotanya dengan terlebih dahulu
membentuk jasmani dan menyehatkan badannya, kemudian dilanjutkan membentuk jiwa dan
kepribadiannya
3. Beladiri
• Pencak silat selain mengandung unsur olahraga, juga mengandung unsur beladiri.
• Suatu bentuk pertahanan/benteng yang berguna untuk mempertahankan diri dari serangan lawan,
baik lawan yang berwujud nyata maupun lawan yang tidak nyata/nafsu/yang ada dalam diri kita
• Pencak silat merupakan beladiri khas yang bersumber pada kepribadian dan jatidiri asli Bangsa
Indonesia, dan merupakan warisan nenek moyang yang adiluhung
• Sifat/karakter seseorang yang menguasai ilmu beladiri adalah:
- Gerak dan tindakan orang tersebut terlihat mantap dan penuh percaya diri
- Tidak akan merasa was-was atau ragu-ragu dalam menghadapi permasalahan maupun di dalam
melakukan suatu pekerjaan
- Tidak akan merasa takut dalam mengambil sikap atau menentukan keputusan
- Menguasai taktik dan teknik yang dikonotasikan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
- Selalu siap dalam mengemban amanat dan bersifat ksatria
- Tidak mudah putus asa, senantiasa berjuang demi mempertahankan kewajiban dan haknya
- Pemberani dan tidak takut mati
- Menjalani dan menerima cobaan hidup dengan lapang dada, karena semenjak berlatih jiwanya
mulai ditempa dan digembleng sedemikian rupa sehingga menyadari sebesar apapun nilai dari

Tim Teknik PSHT Cabang Wonogiri - Pusat Madiun


sebuah kesengsaraan jika diterima dengan lapang dada, hikmahlah yang akan diterimanya
(sepira gedhening sengsara yen tinampa amung dadi coba)
• Sehingga pada saatnya nanti, ia akan dapat menerapkan satu konsep hidup yang telah dilandasi oleh
penempaan dan penggemblengan yang telah dijalani yang dampaknya akan berimbas pada kehidupan
sehari-hari yang dengan sendirinya hal tersebut akan membuahkan suatu kesadaran akan hakikat
kehidupannya
• Kebahagiaan dan penderitaan tidak mempengaruhi kepribadian dan keyakinannya akan kekuasaan
Tuhan Yang Maha Esa
• Segenap persoalan yang muncul diantisipasi dengan kiat dan seni jurus tersendiri yang merupakan
penerapan dari jurus-jurus yang ia pelajari, oleh karena itu ketika berhadapan dengan suatu masalah,
secara refleks ia dengan mudah akan dapat mengantisipasinya dengan tanpa merugikan sesamanya
(nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake)
4. Seni
• Pencak silat merupakan budaya warisan leluhur yang adiluhung, yang didalamnya terkandung
falsafah kesederhanaan, kehalusan, kelemahlembutan sekaligus kekuatan yang merupakan
perwujudan dari kepribadian bangsa
• Gerakan pencak silat selain mengandung unsur beladiri, didalamnya juga merangkum unsur seni
• Berbicara tentang seni berarti merambah dunia keindahan, sedangkan untuk menghayati keindahan
dibutuhkan suatu apresiasi yang cukup memadai disamping kepekaan rasa. Ini dikandung maksud
bahwa pencak silat ingin membawa penghayatnya ke dalam kepekaan rasa. Karena rasa disini adalah
rasa keindahan, maka penghayat pencak silat itu akan terbawa ke dalam kepekaan rasa keindahan.
Yang pada akhirnya jiwa orang tersebut menjadi indah, kita katakan jiwa yang indah itu adalah jiwa
yang sehat
• Sebab tidak sehatnya badan wadag/jasmani ditandai dengan sakit fisik, sedangkan tidak sehatnya
jiwa/rohani ditandai dengan ketidakmampuan rohani dalam menangkap isyarat-isyarat kebenaran
dari Tuhan Yang Maha Esa
• Maka dari itu, dengan adanya unsur seni dalam pencak silat harapannya dapat berpengaruh pada
sifat/karakter maupun sikap/perilaku dalam kehidupan sehari-hari
5. Kerohanian
• Setelah kita meletakkan dasar yang kuat hingga mampu membentuk jasmani/raga yang sehat, hal
yang tidak boleh ditinggalkan adalah membentuk rohaninya/jiwanya. Sebab manusia pada hakekatnya
merupakan makhluk yang sempurna, yang selain memiliki raga juga memiliki jiwa. dan antara jiwa
dan raga menyatu dalam satu kesatuan tak terpisahkan

Tim Teknik PSHT Cabang Wonogiri - Pusat Madiun


• Kerohanian dalam SH Terate disebut juga Ke SH-an, Ke SH-an berisi pembelajaran yang bersifat
universal atau tidak membeda-bedakan suatu agama atau keyakinan, pelajaran di SH Terate
mengakomodasi keyakinan apapun terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pelajaran tersebut disampaikan
dengan bahasa yang universal/umum, di dalamnya terkandung ajaran budi pekerti, hubungan sesama
makhluk Tuhan, serta hubungan vertikal dengan Tuhan, dengan tujuan pembelajaran membentuk
manusia yang berbudi luhur tahu benar dan salah
• Ke SH-an memiliki tujuan agar anggotanya tidak menyia-nyiakan kesempatan hidup yang telah
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa, sebagai makhluk yang paling sempurna guna untuk mengemban
tugas hidupnya dalam rangka ikut "Memayu Hayuning Bawana"
Tri Bakti 1. Berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Berbakti kepada orang tua
3. Berbakti kepada guru/pelatih
Watak Insan SH Terate 1. Berbudi luhur, tahu benar dan salah serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Pemberani dan tidak takut mati
3. Persoalan kecil mengalah, persoalan besar/prinsip bertindak
4. Sederhana
5. Ikut "Memayu Hayuning Bawana" (Menjaga keselamatan dan ketentraman dunia)
5. PENANAMAN Sikap Mental • Ditanamkan agar memiliki rasa percaya diri
KARAKTER • Ditanamkan agar memiliki disiplin yang tinggi
• Ditanamkan agar memiliki semangat juang yang tinggi
• Ditanamkan agar memiliki tekad yang kuat
• Ditanamkan agar pantang menyerah dan tidak mudah putus asa
Pengamalan • Menjalankan pengamalan Tri Bakti dengan baik
6. TATA KRAMA & ETIKA Umum • Sopan santun & hormat-menghormati antar sesama
• Tidak menyinggung perasaan orang lain
• Tidak mengganggu ketentraman orang lain
• Menyesuaikan & menjunjung tinggi budaya setempat yang baik
Terhadap Sesama • Saling menghormati antar sesama
• Sopan dan ramah terhadap sesama
• Mampu berkomunikasi dengan baik tanpa menimbulkan suatu permasalahan
Terhadap Orang tua/yang • Menjalankan bakti kepada Orang tua
lebih tua • Sopan santun & hormat kepada yang lebih tua
• Mampu berkomunikasi dengan baik, tidak membantah orang tua

Tim Teknik PSHT Cabang Wonogiri - Pusat Madiun

Anda mungkin juga menyukai