Anda di halaman 1dari 10

PAPER MEKATRONIKA KELOMPOK 3

“KOMUNIKASI SERIAL”

Anggota Kelompok:
1. Taruli Lasmaria Simanjuntak (2010531019)
2. Nelson Titoes Atetamia Pinem (2010531022)
3. Ni Wayan Putri Wijayaningsih (2010531026)
4. I Made Candra Adhi Pramana (2010531044)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

Teknologi elektronika saat ini berkembang dengan memanfaatkan komputer


untuk mendukung setiap kegiatan, baik di bidang industri maupun bidang lainnya. Salah satu
manfaat dari sistem komputer adalah dapat digunakan sebagai sarana komunikasi, di mana
komputer dapat dimanfaatkan untuk mengontrol dan melakukan monitoring secara jarak
jauh, dan menggunakan komunikasi serial. Protokol komunikasi serial yang
dirancang berguna untuk menghubungkan antara perangkat lunak yang terdapat di
komputer (master) dengan perangkat keras mesin produksi (slave). Salah satu masalah
dalam komunikasi untuk mesin produksi yang dikeluarkan pabrik adalah protokol yang
tidak compatible dengan sistem operasi atau perangkat lunak yang terdapat di komputer.
Perangkat lunak ini secara umum dikenal dengan driver yang diinstal pada sistem
perangkat lunak pendukung. Paper ini akan membahas perancangan driver komunikasi
serial dengan protokol Modbus ASCII (American Standard Code for Information
Interchange). Driver komunikasi serial ini dapat digunakan pada aplikasi perangkat
lunak yang memerlukan komunikasi serial dengan suatu perangkat keras. Protokol
Modbus ASCII yang didefinisikan sebagai struktur pesan ini, diharapkan berfungsi sebagai
lapisan komunikasi suatu tipe jaringan. Komunikasi Modbus ASCII menggunakan teknik
master-slave, hanya menggunakan satu master yang dapat melakukan transaksi (disebut
‘queries’). Device yang lain merespon dengan cara memberikan data yang diinginkan ke
master device, atau dengan mengambil pesan dalam query. Pembatasan masalah pada
penelitian ini, driver komunikasi serial yang dirancang menggunakan bahasa
pemrograman Visual C++ dan diimplementasikan pada komunikasi dengan mikrokontroler
melalui RS-232.
Komunikasi serial merupakan komunikasi data dengan pengiriman data secara satu
persatu pada waktu tertentu. Sehingga komunikasi data serial hanya menggunakan dua kabel
yaitu kabel data untuk pengiriman yang disebut transmit (TX) dan kabel data untuk
penerimaan yang disebut receive (RX). Kelebihan dari komunikasi serial adalah jarak
pengiriman dan penerimaan dapat dilakukan dalam jarak yang cukup jauh dibandingkan
dengan komunikasi paralel tetapi kekurangannya kecepatannya lebih lambat dibandingkan
komunikasi parallel.(Sari, 2015)
Komunikasi serial adalah bentuk komunikasi data di mana data dikirimkan secara bit
per bit secara berurutan melalui satu jalur komunikasi. Dalam komunikasi serial, data dipecah
menjadi bit-bit kecil dan dikirim secara berurutan melalui kabel atau media transmisi lainnya.
Bit-bits ini kemudian diatur sedemikian rupa sehingga data dapat dikembalikan ke bentuk
aslinya oleh penerima. Komunikasi serial terdiri dari dua jenis yaitu sinkron dan asinkron.
Dalam komunikasi serial sinkron, sinyal sinkronisasi dikirim bersamaan dengan data untuk
menjaga agar penerima dapat memahami urutan bit data. Sedangkan dalam komunikasi serial
asinkron, bit data dikirimkan secara independen satu sama lain dan diawali dan diakhiri
dengan bit pengontrol untuk membantu sinkronisasi. Komunikasi serial umumnya digunakan
dalam berbagai perangkat seperti modem, printer, dan sensor. Keuntungan dari komunikasi
serial adalah memungkinkan transfer data dalam jarak yang jauh dengan menggunakan kabel
yang lebih tipis dan lebih ringan dibandingkan dengan kabel paralel yang digunakan dalam
komunikasi paralel. Namun, kecepatan transfer data dalam komunikasi serial lebih lambat
daripada komunikasi paralel.
Komunikasi serial dibagi menjadi dua jenis, yaitu komunikasi sinkron dan asinkron.
Komunikasi data serial secara sinkron merupakan bentuk komunikasi yang memerlukan
sinyal clock untuk sinkronisasi, dimana sinyal clock akan tersulut pada setiap bit
pengiriman data, sedangkan komunikasi asinkron tidak memerlukan sinyal clock sebagai
sinkronisasi. Pengiriman data pada komunikasi serial dilakukan mulai dari bit yang paling
rendah (LSB) hingga bit yang paling tinggi (MSB) [1], [2]. Dalam sistem yang dirancang,
digunakan komunikasi secara asinkron sehingga sinyal clock tidak dikirim bersamaan dengan
data. Seperti telah disebutkan sebelumnya, komunikasi asinkron tidak memerlukan
sinyal clock sebagai sinkronisasi, namun pengiriman data ini harus diawali dengan start
bit dan diakhiri dengan stop bit. Sinyal clock yang merupakan baud rate dari komunikasi
data ini dibangkitkan oleh penerima maupun pengirim data dengan frekuensi yang sama.
Penerima hanya perlu mendeteksi adanya start bit sebagai awal pengiriman data, selanjutnya
komunikasi data terjadi antara dua buah shift register yang ada pada pengirim maupun
penerima. Setelah 8 bit data diterima, maka penerima akan menunggu adanya stockbit
sebagai tanda bahwa 1 byte data telah terkirim dan penerima dapat siap untuk menunggu
pengiriman data berikutnya. Dalam aplikasinya, proses komunikasi asinkron ini selalu
digunakan untuk mengakses komponen-komponen yang mempunyai fasilitas
UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmitter), seperti port serial komputer
atau port serial mikrokontroler.(P & Tanudjaja, 2017)
BAB II
ISI

2.1 Sifat
Menurut jurnal "Serial Communication Interface for Biomedical Devices" yang
diterbitkan di International Journal of Computer Applications (IJCA), "Komunikasi serial
adalah metode pengiriman data yang memungkinkan data untuk dikirim secara bit-by-bit dan
dilakukan melalui satu jalur komunikasi. Sifat dasar dari komunikasi serial adalah
sinkronisasi, penggunaan kode pengontrol, transfer data dalam jarak yang jauh, dan
kecepatan transfer data yang lambat." (S. Jeeva, N. Manikandan, & S. Raja, 2012). Berikut
adalah beberapa sifat komunikasi serial:
1. Bit-by-bit transmission: Komunikasi serial mengirimkan data bit-by-bit atau satu per
satu, yang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mentransfer data jika
dibandingkan dengan komunikasi paralel yang mengirimkan beberapa bit sekaligus.
2. Sinkronisasi: Dalam komunikasi serial sinkron, sinkronisasi harus terjadi antara
pengirim dan penerima untuk memastikan data dapat diterima dengan benar.
3. Penggunaan kode pengontrol: Kode pengontrol digunakan untuk membantu
sinkronisasi dalam komunikasi serial. Kode pengontrol adalah bit khusus yang
digunakan untuk menandai awal dan akhir data atau untuk memastikan bahwa data
terkirim dengan benar.
4. Transfer data dalam jarak yang jauh: Komunikasi serial memungkinkan transfer data
dalam jarak yang jauh menggunakan kabel atau media transmisi lainnya.
5. Kecepatan transfer data yang lambat: Kecepatan transfer data dalam komunikasi serial
lebih lambat dibandingkan dengan komunikasi paralel karena data dikirimkan
bit-by-bit.
6. Penggunaan protokol komunikasi: Protokol komunikasi digunakan untuk memastikan
bahwa data dikirim dengan benar dan dapat diterima oleh penerima. Protokol
komunikasi juga dapat membantu memeriksa kesalahan dan mengulang pengiriman
data jika diperlukan.
7. Kompatibilitas: Komunikasi serial umumnya lebih kompatibel dengan berbagai
perangkat karena hampir semua perangkat elektronik memiliki port serial, sementara
port paralel lebih jarang digunakan.
2.2 Jenis
Ada dua jenis dasar komunikasi serial yaitu sinkron dan asinkron.
Komunikasi serial sinkron adalah proses pengiriman data di mana pengirim dan
penerima menggunakan sinyal clock yang terkoordinasi dengan baik untuk menyinkronkan
pengiriman dan penerimaan data. Dalam komunikasi serial sinkron, data dikirim dalam
bentuk blok atau paket yang berukuran tetap. Komunikasi serial sinkron biasanya digunakan
dalam aplikasi di mana kecepatan transfer data tinggi dan waktu respons cepat sangat
penting.
Kelebihan:
- Lebih cepat daripada komunikasi serial asinkron karena tidak memerlukan karakter
start dan stop.
- Lebih andal karena sinkronisasi sinyal data dilakukan secara terus-menerus.
- Dapat mentransmisikan data dalam jarak yang lebih jauh karena tidak ada karakter
start dan stop yang memperpanjang data yang dikirim.
Kelemahan:
- Diperlukan sinkronisasi sinyal yang rumit antara pengirim dan penerima.
- Dapat lebih mahal karena perangkat keras yang diperlukan lebih kompleks.

Sementara itu, komunikasi serial asinkron adalah proses pengiriman data di mana data
dikirim secara satu per satu tanpa menggunakan sinyal clock terkoordinasi secara ketat untuk
menyinkronkan pengiriman dan penerimaan data. Dalam komunikasi serial asinkron, setiap
bit data dikirim dengan bit stop dan start, dan ukuran paket data yang dikirim dapat
bervariasi. Komunikasi serial asinkron biasanya digunakan dalam aplikasi di mana kecepatan
transfer data tidak terlalu kritis dan waktu respons yang lebih lambat masih dapat diterima.
Contohnya adalah pengiriman data melalui kabel RS-232 atau USB.
Kelebihan:
- Lebih mudah digunakan karena tidak memerlukan sinkronisasi sinyal yang rumit.
- Lebih murah karena perangkat keras yang dibutuhkan lebih sederhana.
- Cocok untuk mentransmisikan data dalam jarak yang pendek dan dengan kecepatan
yang rendah.
Kelemahan:
- Lebih lambat daripada komunikasi serial sinkron karena memerlukan karakter start
dan stop.
- Kurang andal karena sinkronisasi sinyal data hanya dilakukan pada karakter start dan
stop.
- Tidak dapat mentransmisikan data dalam jarak yang terlalu jauh karena karakter start
dan stop memperpanjang data yang dikirim.

Kedua jenis komunikasi serial ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Penggunaannya tergantung pada kebutuhan aplikasi, kecepatan transfer data yang diperlukan,
dan perangkat keras yang tersedia.

2.3 Contoh

Contoh komunikasi serial adalah ketika dua perangkat atau sistem saling bertukar data dalam
bentuk bit atau byte melalui saluran komunikasi yang terhubung secara fisik, seperti kabel
atau nirkabel.

Berikut beberapa contoh komunikasi serial:

a). RS-232:

RS232 adalah suatu standar komunikasi serial transmisi data antar dua peralatan
elektronik. Komunikasi serial yang digunakan pada komputer dan perangkat elektronik
lainnya. Data dikirim melalui kabel yang terdiri dari dua sinyal, yaitu TX (transmit) dan RX
(receive).

b). SPI

SPI (Serial Peripheral Interface): Protokol komunikasi serial yang digunakan untuk
menghubungkan perangkat elektronik dengan mikrokontroler. SPI memungkinkan
pengiriman data secara full-duplex, di mana data dikirim dan diterima secara bersamaan
melalui empat sinyal kabel yang terhubung.

c). I2C

I2C (Inter-Integrated Circuit): Protokol komunikasi serial yang digunakan untuk


menghubungkan perangkat elektronik ke mikrokontroler atau ke perangkat lain. I2C
menggunakan dua kabel sinyal yaitu SDA (Serial Data) dan SCL (Serial Clock).

d). UART

UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmitter): Protokol komunikasi serial


yang digunakan untuk menghubungkan perangkat elektronik ke komputer atau
mikrokontroler. UART memungkinkan pengiriman data secara asinkron, di mana data dikirim
dalam bit yang tidak teratur dan diatur oleh bit start dan bit stop.

e). USB

USB (Universal Serial Bus): Protokol komunikasi serial yang digunakan untuk
menghubungkan perangkat elektronik ke komputer atau perangkat lainnya. USB
memungkinkan pengiriman data secara cepat dalam berbagai format dan ukuran melalui
kabel yang terhubung.

2.4 Komunikasi Serial Pada Arduino

Komunikasi serial pada Arduino adalah komunikasi yang terjadi antara Arduino
dengan komputer melalui perantara port USB. Dengan adanya komunikasi serial ini maka
Arduino bisa dikomunikasikan secara dua arah dengan perangkat komputer untuk
menampilkan hasil pengolahan datanya.

Komunikasi serial Arduino memungkinkan kita dapat mengontrol Arduino melalui


komputer agar dapat memantau sesuatu yang terjadi pada Arduino tersebut, misalnya kita
dapat mengirim isyarat untuk menghidupkan lampu atau memantau suhu yang dideteksi
sensor suhu melalui serial monitor di komputer. Komunikasi yang terjadi secara serial, hanya
membutuhkan 2 wire saja yaitu RX dan TX. RX biasa disebut sebagai Receive sedangkan TX
disebut sebagai Transmit. Pin komunikasi serial Arduino terletak pada pin digital 0 (RX) dan
1 (TX), yang terhubung juga pada USB to Serial. Jika pin serial tidak digunakan kalian juga
bisa menggunakan pin tersebut sebagai input / output.

Terdapat beberapa jenis perintah yang umum digunakan pada komunikasi serial pada
Arduino:

- Serial.begin(nilai baudrate) digunakan untuk menentukan kecepatan dan


penerimaan data melalui port serial. Kecepatan yang umumnya digunakan adalah
9600 bit per detik (9600 bps).
- Serial.end() digunakan untuk menghentikan program yang akan diperintah oleh
komunikasi serial.
- Serial.available() berguna untuk menghasilkan jumlah byte di port serial yang belum
terbaca. Jika port serial datanya sedang kosong, fungsi ini bakal ngehasilin nol atau
datanya tidak bisa terbaca lagi.
- Serial.read() berguna untuk membaca satu byte data yang terdapat di port serial.
Biasanya setelah pemanggilan Serial.read(), jumlah data di port serial berkurang satu.
- Serial.print(data) digunakan untuk mengirimkan data ke port serial. Jika datanya kita
masukkan ke port serial, maka yang dikirim akan menyesuaikan format tersebut.
Dalam perintah ini, format yang digunakan bisa berupa bilangan, character, string.
- Serial.flush() digunakan untuk pengosongan data pembacaan pada buffer.
- Serial.parseFloat() berfungsi untuk bilangan pecahan dari data pada buffer..
- Serial.println(data) memiliki fungsi yang hampir sama dengan serial print. Bedanya,
setelah data dicetak, selanjutnya data akan di print di garis baru dan letaknya dibawah
data terakhir (seperti newline).
- Serial.parseln() digunakan untuk menghasilkan nilai bulat pertama dari data pada
buffer serial.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komunikasi serial merupakan komunikasi data dengan pengiriman data secara satu
persatu pada waktu tertentu. Sehingga komunikasi data serial hanya menggunakan dua kabel
yaitu kabel data untuk pengiriman yang disebut transmit (TX) dan kabel data untuk
penerimaan yang disebut receive (RX). Komunikasi serial dibagi menjadi dua jenis, yaitu
komunikasi sinkron dan asinkron. Sinkron merupakan bentuk komunikasi yang memerlukan
sinyal clock untuk sinkronisasi, dimana sinyal clock akan tersulut pada setiap bit pengiriman
data, sedangkan komunikasi asinkron tidak memerlukan sinyal clock sebagai sinkronisasi.
Komunikasi serial juga memiliki beberapa contoh yaitu RS-232, SPI, I2C, UART, USB, yang
dimana masing masing contoh ini juga memiliki perbedaan dan kegunaan masing masing.
Komunikasi serial pada Arduino merupakan komunikasi yang terjadi antara Arduino dengan
komputer melalui perantara port USB. Dengan komunikasi serial memungkinkan kita dapat
mengontrol Arduino melalui komputer agar dapat memantau sesuatu yang terjadi pada
Arduino tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

P, L. C. K. E., & Tanudjaja, H. (2017). Komunikasi Serial Berbasis Protokol Modbus. Skripsi,
Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, 52–65.
Sari, M. (2015). Protype Pengamanan Pintu Dengan Menggunakan Android Dan Embedded
Sistem Nirkabel. Jurnal Ilmiah FIFO, 7(1), 61. https://doi.org/10.22441/fifo.v7i1.1289

Anda mungkin juga menyukai