“KOMUNIKASI SERIAL”
Anggota Kelompok:
1. Taruli Lasmaria Simanjuntak (2010531019)
2. Nelson Titoes Atetamia Pinem (2010531022)
3. Ni Wayan Putri Wijayaningsih (2010531026)
4. I Made Candra Adhi Pramana (2010531044)
2.1 Sifat
Menurut jurnal "Serial Communication Interface for Biomedical Devices" yang
diterbitkan di International Journal of Computer Applications (IJCA), "Komunikasi serial
adalah metode pengiriman data yang memungkinkan data untuk dikirim secara bit-by-bit dan
dilakukan melalui satu jalur komunikasi. Sifat dasar dari komunikasi serial adalah
sinkronisasi, penggunaan kode pengontrol, transfer data dalam jarak yang jauh, dan
kecepatan transfer data yang lambat." (S. Jeeva, N. Manikandan, & S. Raja, 2012). Berikut
adalah beberapa sifat komunikasi serial:
1. Bit-by-bit transmission: Komunikasi serial mengirimkan data bit-by-bit atau satu per
satu, yang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mentransfer data jika
dibandingkan dengan komunikasi paralel yang mengirimkan beberapa bit sekaligus.
2. Sinkronisasi: Dalam komunikasi serial sinkron, sinkronisasi harus terjadi antara
pengirim dan penerima untuk memastikan data dapat diterima dengan benar.
3. Penggunaan kode pengontrol: Kode pengontrol digunakan untuk membantu
sinkronisasi dalam komunikasi serial. Kode pengontrol adalah bit khusus yang
digunakan untuk menandai awal dan akhir data atau untuk memastikan bahwa data
terkirim dengan benar.
4. Transfer data dalam jarak yang jauh: Komunikasi serial memungkinkan transfer data
dalam jarak yang jauh menggunakan kabel atau media transmisi lainnya.
5. Kecepatan transfer data yang lambat: Kecepatan transfer data dalam komunikasi serial
lebih lambat dibandingkan dengan komunikasi paralel karena data dikirimkan
bit-by-bit.
6. Penggunaan protokol komunikasi: Protokol komunikasi digunakan untuk memastikan
bahwa data dikirim dengan benar dan dapat diterima oleh penerima. Protokol
komunikasi juga dapat membantu memeriksa kesalahan dan mengulang pengiriman
data jika diperlukan.
7. Kompatibilitas: Komunikasi serial umumnya lebih kompatibel dengan berbagai
perangkat karena hampir semua perangkat elektronik memiliki port serial, sementara
port paralel lebih jarang digunakan.
2.2 Jenis
Ada dua jenis dasar komunikasi serial yaitu sinkron dan asinkron.
Komunikasi serial sinkron adalah proses pengiriman data di mana pengirim dan
penerima menggunakan sinyal clock yang terkoordinasi dengan baik untuk menyinkronkan
pengiriman dan penerimaan data. Dalam komunikasi serial sinkron, data dikirim dalam
bentuk blok atau paket yang berukuran tetap. Komunikasi serial sinkron biasanya digunakan
dalam aplikasi di mana kecepatan transfer data tinggi dan waktu respons cepat sangat
penting.
Kelebihan:
- Lebih cepat daripada komunikasi serial asinkron karena tidak memerlukan karakter
start dan stop.
- Lebih andal karena sinkronisasi sinyal data dilakukan secara terus-menerus.
- Dapat mentransmisikan data dalam jarak yang lebih jauh karena tidak ada karakter
start dan stop yang memperpanjang data yang dikirim.
Kelemahan:
- Diperlukan sinkronisasi sinyal yang rumit antara pengirim dan penerima.
- Dapat lebih mahal karena perangkat keras yang diperlukan lebih kompleks.
Sementara itu, komunikasi serial asinkron adalah proses pengiriman data di mana data
dikirim secara satu per satu tanpa menggunakan sinyal clock terkoordinasi secara ketat untuk
menyinkronkan pengiriman dan penerimaan data. Dalam komunikasi serial asinkron, setiap
bit data dikirim dengan bit stop dan start, dan ukuran paket data yang dikirim dapat
bervariasi. Komunikasi serial asinkron biasanya digunakan dalam aplikasi di mana kecepatan
transfer data tidak terlalu kritis dan waktu respons yang lebih lambat masih dapat diterima.
Contohnya adalah pengiriman data melalui kabel RS-232 atau USB.
Kelebihan:
- Lebih mudah digunakan karena tidak memerlukan sinkronisasi sinyal yang rumit.
- Lebih murah karena perangkat keras yang dibutuhkan lebih sederhana.
- Cocok untuk mentransmisikan data dalam jarak yang pendek dan dengan kecepatan
yang rendah.
Kelemahan:
- Lebih lambat daripada komunikasi serial sinkron karena memerlukan karakter start
dan stop.
- Kurang andal karena sinkronisasi sinyal data hanya dilakukan pada karakter start dan
stop.
- Tidak dapat mentransmisikan data dalam jarak yang terlalu jauh karena karakter start
dan stop memperpanjang data yang dikirim.
Kedua jenis komunikasi serial ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Penggunaannya tergantung pada kebutuhan aplikasi, kecepatan transfer data yang diperlukan,
dan perangkat keras yang tersedia.
2.3 Contoh
Contoh komunikasi serial adalah ketika dua perangkat atau sistem saling bertukar data dalam
bentuk bit atau byte melalui saluran komunikasi yang terhubung secara fisik, seperti kabel
atau nirkabel.
a). RS-232:
RS232 adalah suatu standar komunikasi serial transmisi data antar dua peralatan
elektronik. Komunikasi serial yang digunakan pada komputer dan perangkat elektronik
lainnya. Data dikirim melalui kabel yang terdiri dari dua sinyal, yaitu TX (transmit) dan RX
(receive).
b). SPI
SPI (Serial Peripheral Interface): Protokol komunikasi serial yang digunakan untuk
menghubungkan perangkat elektronik dengan mikrokontroler. SPI memungkinkan
pengiriman data secara full-duplex, di mana data dikirim dan diterima secara bersamaan
melalui empat sinyal kabel yang terhubung.
c). I2C
d). UART
e). USB
USB (Universal Serial Bus): Protokol komunikasi serial yang digunakan untuk
menghubungkan perangkat elektronik ke komputer atau perangkat lainnya. USB
memungkinkan pengiriman data secara cepat dalam berbagai format dan ukuran melalui
kabel yang terhubung.
Komunikasi serial pada Arduino adalah komunikasi yang terjadi antara Arduino
dengan komputer melalui perantara port USB. Dengan adanya komunikasi serial ini maka
Arduino bisa dikomunikasikan secara dua arah dengan perangkat komputer untuk
menampilkan hasil pengolahan datanya.
Terdapat beberapa jenis perintah yang umum digunakan pada komunikasi serial pada
Arduino:
3.1 Kesimpulan
Komunikasi serial merupakan komunikasi data dengan pengiriman data secara satu
persatu pada waktu tertentu. Sehingga komunikasi data serial hanya menggunakan dua kabel
yaitu kabel data untuk pengiriman yang disebut transmit (TX) dan kabel data untuk
penerimaan yang disebut receive (RX). Komunikasi serial dibagi menjadi dua jenis, yaitu
komunikasi sinkron dan asinkron. Sinkron merupakan bentuk komunikasi yang memerlukan
sinyal clock untuk sinkronisasi, dimana sinyal clock akan tersulut pada setiap bit pengiriman
data, sedangkan komunikasi asinkron tidak memerlukan sinyal clock sebagai sinkronisasi.
Komunikasi serial juga memiliki beberapa contoh yaitu RS-232, SPI, I2C, UART, USB, yang
dimana masing masing contoh ini juga memiliki perbedaan dan kegunaan masing masing.
Komunikasi serial pada Arduino merupakan komunikasi yang terjadi antara Arduino dengan
komputer melalui perantara port USB. Dengan komunikasi serial memungkinkan kita dapat
mengontrol Arduino melalui komputer agar dapat memantau sesuatu yang terjadi pada
Arduino tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
P, L. C. K. E., & Tanudjaja, H. (2017). Komunikasi Serial Berbasis Protokol Modbus. Skripsi,
Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, 52–65.
Sari, M. (2015). Protype Pengamanan Pintu Dengan Menggunakan Android Dan Embedded
Sistem Nirkabel. Jurnal Ilmiah FIFO, 7(1), 61. https://doi.org/10.22441/fifo.v7i1.1289