Anda di halaman 1dari 2

MAN 4 Sleman Menuju Adiwiyata Provinsi

Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak buruk, lingkungan
kotor, tidak higienis, penyakitpun mudah menyebar. Demikian halnya jika kita mengkonsumsi
makanan tak sehat dan tidak higienis akan memicu munculnya virus yang mengancam manusia.
“Penting setiap lembaga untuk menciptakan lingkungan bersih higienis dan sehat. Setiap warga
madrasah harus peduli dengan lingkungan. Mulai dari pengelola kantin, penjaga keamaanan,
siswa hingga guru pegawai. Semua harus berpacu menciptakan lingkungan sehat,” pesan
Mohamad Yusuf,S.Ag kepala MAN 4 Sleman saat memberikan sambutan pada sosialisasi
Adiwiyata Provinsi dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupten Sleman Senin (10/02/2020) di aula
setempat.
Adiwiyata bukanlah lomba, namun upaya pembiasaan peduli lingkungan. Pembiasaan
yang dilakukan secara sadar dan terus menerus akan menjadi karakter warga. Kampanye
pembiasaan berupa Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan (GPBL). “Warga madrasah
berkewajiban menjaga lingkungan, partisipasi aktif merawat terus menerus berkelanjutan agar
tercipta lingkungan indah, asri, nyaman. Dimulai dari diri masing-masing,” kata Mustika Dewi
dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman saat menyampaikan paparan.
Dewi juga merujuk pada Fatwa MUI no 47 tahun 2014 yang berbunyi membuang sampah
sembarangan dan atau membuang barang yang masih bisa dimanfaatkan untuk kepentingan diri
maupun orang lain hukumnya haram. Pemerintah dan pengusaha wajib mengelola sampah
guna menghindari kemudharatan bagi makhluk hidup. Mendaur ulang sampah menjadi barang
yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan umat hukumnya wajib kifayah.
Kegiatan diikuti seluruh guru, pegawai, siswa, pengelola kantin serta tenaga kebersihan,
sebagai langkah lanjutan sukses Adiwiyata provinsi. “Sampah plastik tidak bisa terurai,
penggunaannya harus diminimalisir. Dimulai kantin tidak menyediakan dagangan berbungkus
plastik, warga madrasah dibiasakan membawa bekal dan wadah makanan agar volume plastik
tidak bertambah,” terang Nur Partiningsih dari DLH. Pembakaran sampah plastic sangat tidak
direkomedasikan karena selain memicu berbagai macam penyakit seperti kanker, juga
menambah panas bumi.
“Kita merindukan madrasah bersih, hijau, indah nyaman, seluruh warganya ramah,
santun dan peduli, semua warga pun betah di madrasah sebagai rumah kedua, surga untuk belajar
dan bekerja. ” pungkasnya.
Drs. Edy Suparyanto,MA Guru MAN 4 Sleman Pojok Harjobinangun Pakem Sleman DIY

Anda mungkin juga menyukai