Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SURAT EDARAN
NOMOR SE-13/BC/2022

TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN EDUKASI DAN LAYANAN INFORMASI


DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Yth. 1. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Kantor Pusat DJBC


2. Para Kepala Kantor Wilayah DJBC
3. Para Kepala Kantor Wilayah Khusus DJBC
4. Para Kepala Kantor Pelayanan Utama
5. Para Kepala Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai
6. Para Kepala Balai Laboratorium Bea dan Cukai
7. Para Kepala Pangkalan Sarana Operasi

A. Umum
Pedoman penyelenggaraan edukasi dan layanan informasi di lingkungan Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai (DJBC) disusun dalam rangka:
1. Menciptakan siklus manajemen layanan (customer service engagement) yang utuh atas
input dari masyarakat dan pengguna jasa yang kemudian diolah dalam bentuk
peningkatan pemahaman kepabeanan dan cukai.
2. Mengelola database layanan informasi melalui aplikasi Sistem Pendukung Layanan
Informasi Terpadu (SPLIT) dan Sistem Informasi Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (SIPPID) dalam bentuk big data analytics guna mendukung proses
pengambilan keputusan atau kebijakan terkait pelayanan masyarakat dan pengguna
jasa; dan
3. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap tugas dan fungsi DJBC
dengan cara meningkatkan pemahaman mengenai pengetahuan kepabeanan dan cukai
dalam upaya meraih kepercayaan publik dan perbaikan kinerja.

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Memberikan standar yang jelas dalam pelaksanaan edukasi dan layanan informasi di
lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
2. Tujuan
a. Mengatur jenis dan bentuk edukasi dan layanan informasi di lingkungan DJBC;
b. Mengatur kewenangan penyelenggaraan edukasi dan layanan informasi di
lingkungan DJBC;
c. Mengatur ruang lingkup penyelenggaraan edukasi dan layanan informasi di
lingkungan DJBC;
2
d. Mengatur keselarasan dan sinergisme dalam pengelolaan edukasi dan layanan
informasi di lingkungan DJBC;
e. Mengatur evaluasi pelaksanaan edukasi dan layanan informasi di lingkungan DJBC;
f. Mengatur dukungan dari unit teknis terhadap penggunaan aplikasi SPLIT dan
SIPPID di lingkungan DJBC.

C. Ruang Lingkup
Layanan informasi yang dilaksanakan oleh pejabat dan pegawai yang mengelola edukasi dan
layanan informasi di lingkungan DJBC.

D. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
11 Tahun 1995 tentang Cukai;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.010/2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Keuangan

E. Pokok Pengaturan
1. Ketentuan Umum
a. Edukasi adalah segala kegiatan yang dilakukan secara terencana untuk memberikan
informasi, pengetahuan, dan pemahaman yang disampaikan oleh Subjek Edukasi
kepada Objek Edukasi melalui komunikasi tatap muka dan/atau media lainnya. Objek
Edukasi dapat berasal dari internal DJBC yang meliputi pejabat dan/atau pegawai
DJBC dan/atau dari eksternal DJBC yang meliputi para pemangku kepentingan
(stakeholder) DJBC dan/atau masyarakat umum.
b. Layanan Informasi adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk mengelola,
menyimpan dan/atau memberikan informasi oleh Pejabat dan/atau pegawai DJBC.
Layanan Informasi di lingkungan DJBC terbagi atas layanan informasi kepabeanan
dan cukai dan layanan informasi publik.
c. Layanan Informasi Kepabeanan dan Cukai adalah segala kegiatan yang dilakukan
untuk mengelola, menyimpan dan/atau memberikan informasi oleh Pejabat dan/atau
pegawai DJBC kepada pemangku kepentingan (stakeholder) dan masyarakat
berdasarkan peraturan perundang-undangan mengenai kepabeanan dan peraturan
perundang-undangan mengenai cukai.
d. Layanan Informasi Publik adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk mengelola,
menyimpan dan/atau memberikan informasi publik oleh Pejabat dan/atau pegawai
DJBC selaku Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi DJBC kepada pemohon
informasi publik berdasarkan peraturan perundang-undangan mengenai keterbukaan
informasi publik.
e. Bantuan Kedinasan adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk mengelola,
menyimpan dan/atau memberikan informasi publik oleh Pejabat dan/atau pegawai
DJBC dalam rangka kerja sama berupa pemberian data terkait kepabeanan dan
cukai kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintah lain guna kelancaran pelayanan
Administrasi.
f. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,
yang selanjutnya disebut dengan PPID DJBC, adalah pejabat yang bertanggung
jawab dalam pengelolaan layanan informasi publik di lingkungan DJBC.
3
g. Sistem Pendukung Layanan Informasi Terpadu, yang selanjutnya disebut dengan
SPLIT, merupakan aplikasi berbasis web guna mendukung layanan informasi
kepabeanan dan cukai yang dapat diakses dengan menggunakan jaringan intranet
Kementerian Keuangan pada laman http://split.customs.go.id.
h. Sistem Informasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi, yang selanjutnya
disebut dengan SIPPID, merupakan aplikasi berbasis web guna mendukung layanan
informasi publik PPID DJBC yang dapat diakses pada laman
http://sippid.kemenkeu.go.id.
i. Laporan adalah segala bentuk penyampaian informasi dan data mengenai
pelaksanaan kegiatan layanan informasi yang telah dilaksanakan oleh unit kerja
layanan informasi di lingkungan DJBC.
j. Validasi merupakan kegiatan review yang dilakukan pejabat pada unit layanan
informasi terhadap jawaban atas permintaan informasi di bidang kepabeanan dan
cukai melalui aplikasi SPLIT.
k. Verifikasi merupakan kegiatan pengecekan keabsahan atas bahan Frequently Asked
Question (FAQ) atau bahan peraturan di bidang kepabeanan dan cukai yang
dilakukan oleh unit teknis terkait.

2. Jenis dan Bentuk Edukasi dan Layanan Informasi.


a. Edukasi meliputi:
1) Sosialisasi peraturan di bidang kepabeanan dan cukai dan peraturan lainnya;
2) Internalisasi peraturan di bidang kepabeanan dan cukai dan peraturan lainnya;
3) Penyelenggaraan Quality Assurance sebagai bahan masukan bagi unit terkait;
4) Pemberian masukan terhadap rancangan suatu peraturan; dan
5) Edukasi kepabeanan dan cukai lainnya;
b. Layanan Informasi Kepabeanan dan Cukai dapat diperoleh melalui:
1) Pusat Kontak Layanan (contact center);
2) media sosial;
3) surat elektronik;
4) information desk;
5) surat; dan
6) jalur resmi lainnya.
c. Layanan Informasi Publik diberikan terhadap permohonan informasi publik yang
ditujukan kepada PPID DJBC serta memuat dasar hukum peraturan perundang-
undangan mengenai keterbukaan informasi publik. Layanan informasi publik dapat
diajukan melalui:
1) information desk;
2) surat;
3) surat elektronik; dan
4) surat terkait permohonan bantuan kedinasan.

3. Wewenang Penyelenggaraan Edukasi dan Layanan Informasi


Kewenangan penyelenggaraan edukasi dan layanan informasi diatur untuk masing-
masing unit kerja di lingkungan DJBC sebagai berikut:
a. Kantor Pusat
Penyelenggaraan seluruh kegiatan edukasi dan layanan informasi sebagaimana
dimaksud pada angka 2 dilakukan dan dikoordinasikan oleh Direktur Komunikasi dan
Bimbingan Pengguna Jasa (KBPJ).
4
b. Kantor Wilayah
Penyelenggaraan kegiatan edukasi sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf a,
layanan informasi kepabeanan dan cukai sebagaimana dimaksud dalam angka 2
huruf b butir 2) s.d. butir 6) dan kegiatan layanan informasi publik sebagaimana
dimaksud pada angka 2 huruf c dilakukan dan dikoordinasikan oleh Kepala Bidang
Fasilitas Kepabeanan dan Cukai.
c. Kantor Wilayah Khusus
Penyelenggaraan kegiatan edukasi sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf a,
layanan informasi kepabeanan dan cukai sebagaimana dimaksud dalam angka 2
huruf b butir 2) s.d. butir 6) dan kegiatan layanan informasi publik sebagaimana
dimaksud pada angka 2 huruf c dilakukan dan dikoordinasikan oleh Kepala Bagian
Umum.
d. Kantor Pelayanan Utama (KPU) Tipe A dan Tipe B Bea dan Cukai
Penyelenggaraan kegiatan edukasi sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf a,
layanan informasi kepabeanan dan cukai sebagaimana dimaksud dalam angka 2
huruf b butir 2) s.d. butir 6) dan kegiatan layanan informasi publik sebagaimana
dimaksud pada angka 2 huruf c dilakukan dan dikoordinasikan oleh Kepala Bidang
Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi.
e. Kantor Pelayanan Utama (KPU) Tipe C Bea dan Cukai
Penyelenggaraan edukasi sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf a, layanan
informasi kepabeanan dan cukai sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf b butir
2) s.d. butir 6) dan kegiatan layanan informasi publik sebagaimana dimaksud pada
angka 2 huruf c dilakukan dan dikoordinasikan oleh Kepala Bidang Kepatuhan
Internal dan Layanan Informasi.
f. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean
(TMP), Tipe Madya Cukai (TMC), Tipe Madya Pabean A (TMP A), dan Tipe Madya
Pabean B (TMP B)
Penyelenggaraan kegiatan edukasi sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf a,
layanan informasi kepabeanan dan cukai sebagaimana dimaksud dalam angka 2
huruf b butir 2) s.d. butir 6) dan kegiatan layanan informasi publik sebagaimana
dimaksud pada angka 2 huruf c dilakukan dan dikoordinasikan oleh Kepala Seksi
Penyuluhan dan Layanan Informasi.
g. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBC
TMP C)
Penyelenggaraan edukasi sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf a, layanan
informasi kepabeanan dan cukai sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf b butir
2) s.d. butir 6) dan kegiatan layanan informasi publik sebagaimana dimaksud pada
angka 2 huruf c dilakukan dan dikoordinasikan oleh Kepala Seksi Kepatuhan Internal
dan Penyuluhan.
h. Balai Laboratorium Bea dan Cukai (BLBC)
Penyelenggaraan kegiatan edukasi sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf a,
layanan informasi kepabeanan dan cukai sebagaimana dimaksud dalam angka 2
huruf b butir 2) s.d. butir 6) dan kegiatan layanan informasi publik sebagaimana
dimaksud pada angka 2 huruf c dilakukan dan dikoordinasikan oleh Kepala
Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal.
i. Pangkalan Sarana Operasi (PSO) Bea dan Cukai
Penyelenggaraan kegiatan edukasi sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf a,
layanan informasi kepabeanan dan cukai sebagaimana dimaksud dalam angka 2
huruf b butir 2) s.d. butir 6) dan kegiatan layanan informasi publik sebagaimana
dimaksud pada angka 2 huruf c dilakukan dan dikoordinasikan oleh Kepala
Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal.

4. Ruang Lingkup dan Mekanisme Penyelenggaraan Edukasi dan Layanan Informasi di


lingkungan DJBC
a. Ruang lingkup edukasi yang berkaitan dengan pemilihan objek, media, jangkauan
publikasi, dan lain-lain diatur dengan ketentuan edukasi yang bersifat:
1) nasional diselenggarakan oleh Kantor Pusat;
5
2) regional sesuai dengan wilayah kerja diselenggarakan oleh Unit vertikal;
b. Mekanisme penyelenggaraan edukasi oleh Kantor Pusat dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Unit Eselon II yang akan melaksanakan edukasi, wajib menyampaikan
permohonan pelaksanaan kegiatan kepada Direktur KBPJ paling lambat 14
(empat belas) hari sebelum pelaksanaan;
2) Dalam hal terdapat perubahan atas rencana pelaksanaan edukasi sebagaimana
dimaksud dalam angka 1), Unit Eselon II terkait wajib menyampaikan perubahan
dimaksud kepada Direktur KBPJ pada kesempatan pertama;
3) Direktorat KBPJ bersama-sama dengan Unit Eselon II terkait membahas dan
merumuskan teknik, metode, dan sinkronisasi jadwal pelaksanaan edukasi;
4) Dalam hal diperlukan, dapat dibentuk tim yang beranggotakan pejabat/pegawai
pada Direktorat KBPJ dan pejabat/pegawai pada Unit Eselon II terkait dalam
rangka persiapan dan pelaksanaan edukasi.
5) Dalam hal pelaksanaan edukasi diselenggarakan dengan melibatkan dan/atau
mengambil tempat di Unit vertikal, Direktorat KBPJ melakukan koordinasi dengan
unit vertikal terkait dalam rangka persiapan dan pelaksanaan edukasi.
c. Ruang lingkup kegiatan layanan informasi kepabeanan dan cukai diatur dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Layanan informasi kepabeanan dan cukai bersifat nasional diselenggarakan oleh
kantor pusat.
2) Layanan informasi kepabeanan dan cukai bersifat regional sesuai dengan wilayah
kerja diselenggarakan oleh unit vertikal.
d. Ruang lingkup kegiatan layanan informasi publik dan bantuan kedinasan diatur
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Layanan informasi publik dan bantuan kedinasan yang permohonannya
ditujukan kepada DJBC dikelola oleh Direktur KBPJ selaku PPID Tingkat I DJBC
yang dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh PPID Tingkat II DJBC
dan PPID Tingkat III DJBC.
2) Layanan informasi publik dan bantuan kedinasan yang permohonannya
ditujukan kepada unit Eselon II di lingkungan DJBC sesuai wilayah kerja masing-
masing dikelola oleh Kepala Kantor Wilayah, Kepala Kantor Wilayah Khusus,
atau Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai selaku PPID Tingkat II
DJBC yang dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh PPID Tingkat III
DJBC.
3) Layanan informasi publik dan bantuan kedinasan yang permohonannya
ditujukan kepada unit Eselon III di lingkungan DJBC sesuai wilayah kerja
masing-masing dikelola oleh Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
dan Cukai, Kepala Pangkalan Sarana Operasi, atau Kepala Balai Laboratorium
Bea dan Cukai selaku PPID Tingkat III DJBC.

5. Pengelolaan Layanan Informasi Kepabeanan dan Cukai melalui aplikasi SPLIT


a. Penggunaan aplikasi SPLIT oleh petugas layanan informasi pada unit vertikal
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai meliputi:
1) Perekaman permohonan informasi dari masyarakat dan/atau pengguna jasa;
dan
2) Validasi jawaban atas permohonan informasi oleh Pejabat DJBC yang
menangani layanan informasi.
b. Penggunaan aplikasi SPLIT oleh Subdirektorat Bimbingan Pengguna Jasa dan
Manajemen Layanan Informasi pada Kantor Pusat meliputi:
6
1) Kompilasi seluruh permohonan informasi kepabeanan dan cukai dari unit
vertikal;
2) Perekaman permohonan informasi dari masyarakat dan/atau pengguna jasa
pada layanan information desk.
3) Kegiatan analisis atas rekapitulasi permohonan informasi kepabeanan dan cukai
yang dapat dituangkan ke dalam infografis, data statistik serta bahan update
FAQ;
4) Pengelolaan bahan update FAQ untuk ditindaklanjuti ke tahap pemutakhiran
FAQ;
5) Pemutakhiran FAQ Kepabeanan dan Cukai secara reguler atau sewaktu-waktu
setelah mendapatkan verifikasi dari unit teknis terkait;
6) Pemutakhiran Peraturan dan bahan paparan edukasi di bidang Kepabeanan dan
Cukai.

6. Pengelolaan Layanan Informasi Publik melalui aplikasi SIPPID


a. Penggunaan aplikasi SIPPID oleh PPID Tingkat I DJBC meliputi pengelolaan:
1) permohonan layanan informasi publik dan perekaman mandiri permohonan
layanan informasi publik PPID DJBC;
2) perekaman permohonan keberatan dan sengketa informasi publik PPID DJBC;
3) laporan layanan informasi publik tahunan PPID DJBC;
4) daftar informasi publik dan klasifikasi informasi;
5) user role aplikasi SIPPID untuk PPID Tingkat II dan Tingkat III.
b. Penggunaan aplikasi SIPPID oleh PPID Tingkat II DJBC dan Tingkat III DJBC
meliputi pengelolaan:
1) perekaman mandiri permohonan layanan informasi publik PPID DJBC;
2) penerusan permohonan layanan informasi publik dari PPID Tingkat I DJBC;
3) laporan layanan informasi publik tahunan PPID DJBC;
4) daftar informasi publik dan klasifikasi informasi;
5) user role aplikasi SIPPID oleh PPID Tingkat II untuk PPID Tingkat III

8. Pengelolaan layanan Bantuan Kedinasan


a. Badan Publik dan/atau Pejabat Pemerintahan lainnya dapat mengajukan
permohonan Bantuan Kedinasan pada unit vertikal DJBC meliputi:
1) Informasi yang diperlukan oleh Badan Publik dan/atau Pejabat Pemerintah lainnya
dalam rangka penyelenggaraan pemerintah berada dalam penguasaan DJBC.
2) Pemberian informasi yang diperlukan oleh Aparat Penegak hukum dalam proses
penegakan hukum.
3) Keterangan dan/atau dokumen yang berada pada unit vertikal DJBC diperlukan
oleh Badan Publik dan/atau Pejabat Pemerintahan lainnya dalam
menyelenggarakan pemerintahan.
b. Mekanisme penyelenggaraan Bantuan Kedinasan oleh DJBC:
1) Permohonan Bantuan Kedinasan oleh Badan Publik dan/atau Pejabat
Pemerintahan lainnya wajib diajukan secara tertulis kepada Pejabat pada unit
vertikal DJBC dan ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang.
2) Surat Permohonan Bantuan Kedinasan diajukan melalui:
a) Pos
b) Surat Elektronik
c) Information desk
d) jalur resmi lainnya
3) Pejabat dan/atau Pelaksana pada unit vertikal DJBC yang menerima permohonan
Bantuan Kedinasan melakukan validasi permohonan Bantuan Kedinasan untuk
selanjutnya ditangani pada unit teknis terkait.
7
4) Unit Teknis DJBC terkait memberikan informasi atas permohonan Bantuan
Kedinasan kepada Pejabat PPID untuk disampaikan kepada pemohon informasi.
5) Pelaksana pada unit PPID membuat konsep jawaban Bantuan Kedinasan atas
informasi yang diberikan oleh unit teknis berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
6) Pejabat PPID melakukan validasi dan menandatangani konsep jawaban Bantuan
Kedinasan.
7) Staf PPID menyampaikan Surat Jawaban yang telah ditandatangani oleh Pejabat
PPID atas permohonan Bantuan Kedinasan.
9. Evaluasi Pelaksanaan Layanan Informasi
a. Evaluasi layanan informasi kepabeanan dan cukai dilakukan melalui analisis
pelaksanaan layanan informasi kepabeanan dan cukai sebagai berikut:
1) Laporan layanan informasi unit vertikal
a) Direktorat Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa melakukan analisis
pelaksanaan layanan informasi kepabeanan dan cukai berdasarkan data yang
dikirim oleh Unit vertikal pada aplikasi SPLIT.
b) Hasil analisis layanan informasi kepabeanan dan cukai dituangkan dalam
Laporan Layanan Informasi unit vertikal.
c) Laporan bulanan disampaikan kepada Direktur KBPJ maksimal tanggal 10
bulan berikutnya; dan
d) Laporan Tahunan Layanan Informasi unit vertikal disampaikan kepada
Direktur Jenderal paling lambat pada tanggal 31 Januari tahun anggaran
berikutnya.
2) Laporan layanan information desk
a) Seksi Bimbingan Pengguna Jasa dan Pengelolaan Layanan Informasi
melakukan analisis pelaksanaan layanan information desk kepabeanan dan
cukai yang direkam pada aplikasi SPLIT.
b) Laporan bulanan disampaikan kepada Direktur KBPJ maksimal tanggal 10
bulan berikutnya; dan
c) Laporan Tahunan Layanan Information Desk disampaikan kepada Direktur
Jenderal paling lambat pada tanggal 31 Januari tahun anggaran berikutnya.
b. Evaluasi layanan informasi publik dilakukan melalui analisis pelaksanaan
pengelolaan layanan informasi publik sebagai berikut:
1) Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa selaku PPID Tingkat I
DJBC melakukan kompilasi dan analisis pelaksanaan layanan informasi publik
dan bantuan kedinasan berdasarkan data layanan yang dilakukan oleh PPID
Tingkat I dan laporan pengelolaan layanan informasi publik yang dikirim oleh
Unit vertikal selaku PPID Tingkat II DJBC dan PPID Tingkat III DJBC
2) Hasil analisis layanan informasi publik dituangkan dalam Laporan Tahunan
Pengelolaan Layanan Informasi Publik di lingkungan DJBC.
3) Laporan disampaikan kepada PPID Kementerian Keuangan serta ditembuskan
kepada Direktur Jenderal selaku Atasan PPID DJBC sesuai ketentuan peraturan
tentang keterbukaan informasi publik di lingkungan Kementerian Keuangan

9. Dukungan dari unit teknis di lingkungan DJBC pada aplikasi SPLIT dan SIPPID
Dalam rangka mendukung kelancaran mekanisme pelaksanaan layanan informasi
melalui aplikasi SPLIT dan aplikasi SIPPID, maka unit teknis di lingkungan DJBC
memberikan dukungan kepada Subdirektorat Bimbingan Pengguna Jasa dan
Manajemen Layanan Informasi dalam bentuk:
a. Penyediaan sarana dan prasarana serta pemberdayaan sumber daya manusia
dalam kelancaran penggunaan aplikasi SPLIT dan aplikasi SIPPID;
8
b. Penyediaan hasil verifikasi bahan update FAQ secara akurat dalam kesempatan
pertama, khususnya FAQ yang membutuhkan verifikasi segera;
c. Bantuan publikasi tentang aplikasi SPLIT sebagai referensi utama FAQ dan
peraturan terkait kepabeanan dan cukai dalam memberikan layanan informasi
kepada masyarakat dan/atau pengguna jasa;
d. Pemberian dukungan lainnya sehingga pelaksanaan tindak lanjut layanan informasi
melalui aplikasi SPLIT dan aplikasi SIPPID berjalan dengan efektif.

F. Penutup
1. Dengan berlakunya Surat Edaran ini, maka hal-hal yang diatur di dalam Surat Edaran
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor SE-07/BC/2019 tentang Pedoman
Penyelenggaraan dan Layanan Informasi di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai, sepanjang telah diatur di dalam Surat Edaran ini, dinyatakan tidak berlaku.
2. Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Ditetapkan di
pada tanggal 22 September 2022
Direktur Jenderal Bea dan Cukai

Ditandatangani secara elektronik


Askolani

Anda mungkin juga menyukai