MAKALAH Ilmu Pendidikakan - Kel 5
MAKALAH Ilmu Pendidikakan - Kel 5
ALAT-ALAT PENDIDIKAN
Disusun Oleh
Kelompok 5
SEPTEMBER, 2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Sorta Simanjuntak.,
M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan yang telah membimbing dan
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. kami menyadari bahwa makalah yang kami susun
ini belumlah sempurna. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun untuk kelompok kami selanjutnya. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih
semoga dapat bermanfaat dan bias menambah pengetahuan bagi pembaca.
KELOMPOK 5
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................5
BAB II..............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..........................................................................................................................6
A. Pengertian Alat Pembelajaran............................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................................14
PENUTUP..................................................................................................................................14
A. Kesimpulan........................................................................................................................14
B. Saran..................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud alat-alat pendidikan?
4
2. Apa macam-macam alat pendidikan?
3. Apa kriteria pemilihan alat pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat Mengetahui pengertian alat-alat pendidikan
2. Dapat mengetahui macan-macam alat pendidikan?
3. Dapat mengetahui kriteria pemilihan alat pendidikan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Menurut langeveld (1971) alat pendidikan adalah suatu perbuatan atau situasi
yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
Sutari Imam Barnadip mengemukakan bahwa alat pendidikan ialah tindakan
atau perbuatan atau situasi atau benda yang dengan sengaja diadakan untuk
mencapai tujuan pendidikan.
7
baik penting artinya bagi pembentukan watak anak-anak dan juga akan terus berpengaruh
kepada anak itu sampai hari tuanya.
Syarat-syarat pembiasaan antara lain:
a. Mulailah pembiasaan itu sebelum terlambat, sebelum anak itu mempunyai
kebiasaan yang berlawanan dengan hal-hal yang akan dibiasakan.
b. Pembiasaan itu hendaknya terus menerus (berulang-ulang), dijalankan secara
teratur sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang otomatis. Untuk itu
dibutuhkan pengawasan.
c. Pendidikan hendaknya konsekuen, bersikap tegas dan tetap teguh terhadap
pendirian yang telah diambilnya. Jangan member kesempatan untuk melanggar
pembiasaan yang telah ditetapkan itu.
d. Pembiasan yang mula-mula mekanistis itu harus makin menjadi pembiasan yang
disertai kata hati anak itu sendiri.
e. Hal itu mungkin jika secara berangsur-angsur disertai pula dengan penjelasan-
penjelasan dan nasehat-nasehat dari si pendidik sehingga makin lama timbullah
pengertian dalam diri anak didik.
2. Pengawasan
Pembiasaan yang baik membutuhkan pengawasan. Aturan-aturan dan larangan-
larangan dapat berjalan dan ditaati dengan baik jika disertai dengan pengawasan yang
terus menerus. Terus menerus di sini dimaksudkan adalah pendidik hendaknya
konsekuen, apa yang telah dilarang hendaknya selalu dijaga jangan sampai dilanggar dan
apa yang telah diperintahkan jangan sampai diingkari.
Pengawasan itu penting sekali dalam mendidik anak-anak. Tanpa pengawasan berarti
membiarkan anak berbuat sekehendaknya. Anak tidak dapat membedakan yang baik dan
yang buruk, mengetahui mana yang seharusnya dihindari atau tidak senonoh, dan mana
yang boleh dan harus dilaksanakan, mana yang membahayakan dan mana yang tidak.
Jadi dalam hal ini harus ada perbandingan antara pengawasan dan kebebasan. Tujuan
mendidik adalah membentuk anak supaya akhirnya dapat berdiri sendiri dan
bertanggungjawab sendiri atas perbuatannya, mendidik ke arah kebebasan. Makin besar
anak itu makin dikurangi pengawasan terhadapnya dan sebaliknya makin diperbesar
kebebasan yang diberikan kepadanya.
8
3. Perintah
Dalam islam perintah disebut juga dengan amar ma’ruf. Perintah bukan hanya apa
yang keluar dari mulut seseorang dan yang harus dikerjakan oleh orang lain, melainkan
dalam hal ini termasuk pula peraturan-peraturan umum yang harus ditaati oleh anak-anak.
Tiap-tiap perintah dan peraturan dalam pendidikan mengandung norma-norma
kesusilaan, jadi bersifat memberi arah atau mengandung tujuan ke arah perbuatan susila.
Perintah dalam pendidikan islam bersifat memberi arah atau mengandung tujuan kearah
perbuatan yang mulia.
Syarat-syarat memberi perintah:
a. Perintah hendaknya terang dan singkat, jangan terlalu banyak komentar sehingga
mudah dimengerti oleh anak.
b. Perintah hendaknya disesuaikan dengan keadaan dan umur anak sehingga jangan
sampai memberi perintah yang tidak mungkin dikerjakan oleh anak. Tiap-tiap
perintah hendaknya disesuaikan dengan kesanggupan anak.
c. Kadang-kadang kita perlu mengubah perintah menjadi permintaan sehingga tidak
terlalu keras kedengarannya.
d. Jangan terlalu banyak dan berlebihan memberikan perintah, sebab dapat
mengakibatkan anak itu tidak patuh, melainkan menentang.
e. Pendidik hendaklah konsekuen terhadap apa yang telah diperintahkannya. Suatu
perintah harus ditaati oleh seorang anak berlaku pula bagi anak yang lain.
f. Suatu perintah yang bersifat mengajak si pendidik turut melakukannya, umumnya
lebih ditaati oleh anak dan dikerjakannya dengan gembira.
4. Larangan
Larangan biasanya dikeluarkan jika anak melakukan sesuatu yang tidak baik, yang
merugikan atau yang membahayakan dirinya. Seorang ibu atau ayah yang sering
melarang perbuatan anaknya, dapat mengakibatkan bermacam-macam sikap atau sifat
yang kurang baik pada anak itu, seperti:
a. Keras kepala atau melawan.
b. Pemalu dan penakut.
c. Perasaan kurang harga diri.
d. Kurang mempunyai perasaan bertanggungjawab.
9
e. Pemurung atau pesimis.
f. Acuh tak acuh terhadap sesuatu.
5. Keteladanan
Dalam pendidikan, alat pendidikan yang paling diutamakan adalah teladan. Pada diri
anak-anak terdapat rasa bangga pada orang tua mereka. Dalam istilah agama dikenal
dengan Uswatun Hasanah (tauladan yang baik). Terutama dalam masalah ini perlu
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari guru atau pendidik dalam pepatah sering
kita dengar bahwa guru kencing berdiri murid kencing berlari. Pendidik dalam konteks
ilmu pendidikan islam berfungsi sebagai warasatu al-anbiya. Fungsi ini pada hakikatnya
mengemban misi sebagai rahmatan lil ‘alamin yakni suatu misi yang mengajak manusia
untuk tunduk dan taat pada hukum Allah. Misi ini dikembangkan kepada pembentukan
kepribadian yang berjiwa tauhid, kreatif, beramal shaleh dan berakhlak mulia.
Menurut al Ghazali seperti yang disitir oleh fatiyah hasan sulaiman, terdapat beberapa
sifat penting yang harus dimiliki oleh pendidik sebagai orang yang diteladani, yaitu :
amanah dan tekun bekerja, lemah lembut dan kasih sayang terhadap peserta didik, dapat
memahami dan berlapang dada dalam ilmu dan terhadap orang-orang yang diajarkan,
tidak rakus pada materi, berpengetahuan luas, istiqamah dan memegang teguh prinsip
islam. Sifat-sifat penting yang harus ada dalam diri peserta didik menurut al-Ghazali,
yaitu: rendah hati, mensucikan diri dari segala keburukan, taat dan istiqamah.
6. Hukuman
Dalam islam hukuman disebut juga dengan ‘iqab. Abdurrahman an-Nahlawi
menyebutkan dengan tarhid yang berarti ancaman atau intimidasi melalui hukuman
karena melakukan sesuatu yang dilarang. Menurut Amir Daien Indra Kusuma
menyebutkan hukuman adalah suatu perbuatan dimana kita secara sadar, dan sengaja
menjatuhkan nestapa kepada orang lain, yang baik dari segi kejasmanian maupun
kerohanian orang itu mempunyai kelemahan dibandingkan diri kita, dan oleh karena itu
kita mempunyai tanggung jawab untuk membimbingnya dan melindunginya. Tujuan
memberi hukuman kepada anak didik adalah sebagai berikut:
a. Hukuman diberikan karena ada pelanggaran
b. Hukuman diberikan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran
7. Ganjaran
10
Ganjaran adalah sebagai alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa
senang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan. Umumnya, anak
mengetahui bahwa pekerjaan atau perbuatan yang menyebabkan mendapat ganjaran itu
baik. Pendidik bermaksud juga supaya dengan ganjaran itu anak menjadi lebih giat lagi
usahanya untuk memperbaiki dan mempertinggi prestasi yang telah dicapainya.
Macam-macam contoh perbuatan atau sikap pendidik yang dapat merupakan
ganjaran bagi anak didiknya yaitu :
a. Guru mengangguk-angguk tanda senang dan membenarkan suatu
jawaban yang diberikan oleh seorang anak.
b. Guru memberi kata-kata yang menggembirakan (pujian).
c. Pekerjaan biasa juga menjadi suatu ganjaran.
d. Ganjaran yang ditujukan kepada seluruh kelas sangat perlu
e. Ganjaran biasa juga berupa benda-benda yang menyenangkan dan
berguna bagi anak-anak.
Adapun ditinjau dari segi wujudnya, maka alat pendidikan itu dapat berupa:
11
Perintah adalah tindakan pendidik yang menyuruh anak didik melakukan sesuatu
yang diharapkan untuk mencapai tujuan tertentu. Jika pada teladan anak dapat
melihat, di dalam anjuran, suruhan, atau perintah anak mendengar apa yang harus
dilakukan.
c. Larangan
Larangan merupakan tindakan pendidik menyuruh anak didik supaya tidak
melakukan sesuatu atau menghindari tingkah laku tertentu demi tercapainya tujuan
pendidikan tertentu.
d. Pujian dan Hadiah
Pujian danm hadiah merupakan tindakan pendidik yang fungsinya memperkuat
penguasaan tujuan pendidikan tertentu yang telah dicapai oleh anak didik. 4 Hadiah
dalam hal ini tidak mesti selalu berwujud barang. Anggukan kepala dengan wajah
berseri, menunjukan jempol si pendidik, sudah merupakan satu hadiah yang
pengaruhnya besar sekali, seperti memotivasi, menggembirakan, dan menambah
keprcayaan dirinya.
e. Teguran
Teguran merupakan tindakan pendidik untuk mengoreksi pencapaian tujuan pendidik
oleh anak didik. Teguran dapat berupa kata-kata, tetapi juga dapat berupa isyarat-
isyarat, misalnya pandangan mata yang tajam, menunjuk dengan jari, dan sebagainya.
f. Peringatan dan ancaman
Peringatan diberikan kepada anak yang telah beberapa kali melakukan pelanggaran,
dan telah diberikan teguran pula atas pelanggarannya. Dalam memberikan peringatan
ini, biasanya disertai dengan ancaman akan sanksinya. Karena itulah, ancaman
merupakan tindakan pendidik mengoreksi secara keras tingkah laku anak didik yang
tidak diharapkan dan disertai perjanjian jika terulang lagi akan dikenakan hukuman
atau sanksi.
g. Hukuman
Hukuman ialah memberikan atau mengadakan nestapa atau penderitaan dengan
sengaja kepada anak didik dengan maksud agar penderitaan tersebut betul-betul
dirasakannya, bukan untuk meniksa si anak didik tetapi untuk menuju kearah
perbaikan.
12
C. Kriteria Pemilihan Alat Pendidikan
Muharam A. (2009:135) meskipun alat pendidikan kebendaan/material seperti: lahan,
gedung, prabot dan perlengkapan lebih berkaitan dengan kegiatan pendidikan di sekolah,
namun karena sifat pendidikan secara umumpun memanfaatkan pentingnya peran alat
pendidikan berbentuk material, maka beberapa kriteria berikut ini perlu dipahami dan
dijadikan pertimbangan pendidik dalam menjalankan kegiatan pendidikan seperti:
a. Alat pendidikan hendaklah terbuat dari alat yang kuat dan tahan lama dengan
memperhatikan keadaan setempat.
b. Pembuatan alat pendidikan mudah dan dapat dikerjakan secara masal.
c. Biaya alat pendidikan relative murah.
d. Alat pendidikan hendaknya enak dan nyaman bila ditempati atau dipakai sehingga
tidak mengganggu keamanan pemakainya.
e. Alat pendidikan relatif ringan untuk mudah dipindah-pindahkan
Secara lebih rinci syarat-syarat alat pendidikan yang harus diperhatikan pendidik adalah:
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat pendidikan berperan penting dalam proses belajar mengajar untuk mewujudkan
tujuan pendidikan yang sesuai dengan harapan. Peran alat pendidikan perlu dikembangkan
secara optimal agar menunjang kelancaran proses pendidikan.
Alat pendidikan itu sendiri terdiri dari dua jenis yaitu alat pendidikan material dan alat
pendidikan non material. Alat pendidikan material adalah segala bentuk perlengkapan yang
digunakan untuk membantu proses belajar mengajar yang mencakup sarana dan prasarana.
Sebaliknya, alat pendidikan non material adalah berupa suatu tindakan dan perbuatan atau
situasi yang dengan sengaja dilakukan untuk membantu pencapaian tujuan pendidikan.
Karakteristik alat pendidikan menjadi bagian yang perlu dipahami oleh pendidik dalam
melaksanakan proses pendidikan.
Penggunaaan alat pendidikan dipengaruhi oleh kecakapan pendidik yang harus
menyesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai, dan sebagai seorang pendidik sebaiknya
harus menghindari tindakan yang memaksa. Penggunaan alat pendidikan juga dipengaruhi
oleh pribadi yang akan memakainya. Pemakai alat pendidikan juga harus dapat
menyesuaikan diri dengan tujuan yang dikandung oleh alat itu. Penggunaan alat pendidikan
mempunyai hubungan yang erat dengan sifat kepribadian pemakainya yang merupakan sifat
khas dari alat pendidikan.
B. Saran
Demikianlah hasil dari makalah ini. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat kepada kita
semua. Dan saya sendiri menyadari masih terdapat banyak kekurangan dari makalah ini.
Maka, saya berharap kritik dan saran-saran yang bisa membawa kepada yang lebih baik lagi.
14
DAFTAR PUSTAKA
Yeni Fetri J. “Optimalisasi Penggunaan Alat Pendidikan yang Mendidik oleh Pendidik
Profesional” Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 12, no 2. 2015
15