Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ALAT-ALAT PENDIDIKAN

Disusun Oleh

Kelompok 5

Muammar Sahala Tua Siregar 1213311009

Natacia Ounike Simanjuntak 1213311008

Nofran Purba 1213311013

Nikmal Lutfi Harahap 1213311005

Dosen pengampu : Dra. Sorta Simanjuntak, M.Pd

Mata kuliah :Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI S1 PGSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER, 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Sorta Simanjuntak.,
M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan yang telah membimbing dan
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. kami menyadari bahwa makalah yang kami susun
ini belumlah sempurna. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun untuk kelompok kami selanjutnya. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih
semoga dapat bermanfaat dan bias menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, September 2022

KELOMPOK 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................5
BAB II..............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..........................................................................................................................6
A. Pengertian Alat Pembelajaran............................................................................................6

B. Macam – macam Alat Pendidikan......................................................................................7

C. Kriteria Pemilihan Alat pendidikan..................................................................................13

BAB III..........................................................................................................................................14
PENUTUP..................................................................................................................................14
A. Kesimpulan........................................................................................................................14
B. Saran..................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan karena
pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia. Atau dengan kata lain
pendidikan merupakan suatu upaya untuk “memanusiakan” manusia. Melalui pendidikan
manusia dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan “sempurna” sehingga ia dapat
melaksanakan tugasnya sebagai manusia. Pendidikan dapat mengubah manusia dari yang
asalnya tidak tahu menjadi tahu, asalnya tidak baik menjadi baik. Sedemikian pentingnya
nilai pendidikan bagi manusia, maka keharusan untuk mendapatkannya pun adalah suatu
keharusan. Hal ini sebagaimana dikatakan Sadulloh U. (2009:9) bahwa pendidikan itu
merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada hakekatnya manusia lahir dalam
keadaan tidak berdaya dan tidak langsung dapat berdiri sendiri, dapat memelihara dirinya
sendiri. Manusia pada saat lahir sepenuhnya memerlukan bantuan orang tuanya. Karena
itu pendidikan merupakan bimbingan orang dewasa mutlak diperlukan manusia.
Dalam proses pelaksanaan pendidikan dibutuhkan langkah-langkah yang diambil demi
kelancaran proses pelaksanaan pendidikan tersebut. Langkah-langkah tersebut kita kenal
dengan Alat-alat pendidikan.
Pada dasarnya, yang dinamakan alat Pendidikan sangat luas sekali artinya. Segala
perlengkapan yang dipakai dalam usaha pendidikan disebut juga dengan Alat-alat
pendidikan. Dalam konteks perspektif yang lebih dinamis, alat tersebut disamping
sebagai perlengkapan, juga merupakan pembantu mempermudah terlaksananya tujuan
pendidikan.
Penyampaian ilmu atau pesan tersebut membutuhkan adanya alat atau sarana demi
tercapainya tujuan pendidikan. Alat atau sarana yang dapat menunjang tercapainya suatu
tujuan pendidikan tersebut dinamakan alat pendidikan. Mengingat bahwa alat pendidikan
tersebut begitu penting dalam usaha penyampaian ilmu atau pesan bagi seorang pendidik,
maka pemahaman tentangnya menjadi sangat mendasar bagi seorang pendidik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud alat-alat pendidikan?

4
2. Apa macam-macam alat pendidikan?
3. Apa kriteria pemilihan alat pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat Mengetahui pengertian alat-alat pendidikan
2. Dapat mengetahui macan-macam alat pendidikan?
3. Dapat mengetahui kriteria pemilihan alat pendidikan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat-alat Pendidikan


Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk
tercapainya suatu tujuan pendidikan yang tertentu. Alat pendidikan merupakan faktor
pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan yang
diinginkan. Selain dari pada itu alat pendidikan juga bisa diartikan segala perlengkapan
yang dipakai dalam usaha pendidikan. Dalam praktek pendidikan, istilah alat pendidikan
sering diindentikkan dengan media pendidikan, walaupun sebenarnya pengertian alat
lebih luas dari pada media. Namun yang dimaksud disini adalah alat pendidikan bukan
media pendidikan.
Alat pendidikan adalah langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses
pelaksanaan pendidikan . Jadi, alat pendidikan itu berupa usaha dan perbuatan yang
secara konkrit dan tegas dilaksanakan, guna menjaga agar proses pendidikan bisa berjalan
dengan lancar dan berhasil. Namun secara umum, alat pendidikan adalah segala sesuatu
yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan . Sementara itu, Ahmad D. Marimba
memandang alat pendidikan dari aspek fungsinya, yakni ; alat sebagai perlengkapan, alat
sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, alat sebagai tujuan untuk
mencapai tujuan selanjutnya. Menurut pendapat ini, alat pendidikan bisa berupa
usaha/perbuatan atau berupa benda/perlengkapan yang bisa memperlancar/mempermudah
pencapaian tujuan pendidikan.
Pengertian Alat Pendidikan Menurut Para Ahli
 Abu Ahmadi (2001, hal 140) mengatakan bahwa alat pendidikan adalah “hal
yang tidak saja memuat kondisi-kondisi yang memungkinkan terlaksananya
kegiatan mendidik, tetapi alat pendidikan itu telah meujudkan diri sebagai
perbuatan atau situasi, dengan perbuatan dan situasi mana, dicita-citakan
dengan tegas untuk mencapai tujuan pendidikan”. Dari definisi tersebut,
dipahami bahwa alat pendidikan dimaknai secara luas berupa segala aktifitas
yang dilakukan atau situasi yang diciptakan yang memungkinkan terjadinya
proses belajar.

6
 Menurut langeveld (1971) alat pendidikan adalah suatu perbuatan atau situasi
yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
 Sutari Imam Barnadip mengemukakan bahwa alat pendidikan ialah tindakan
atau perbuatan atau situasi atau benda yang dengan sengaja diadakan untuk
mencapai tujuan pendidikan.

B. Macam-macam Alat Pendidikan


Mengenai macam-macam alat pendidikan, kita dapat membedakan alat-alat
pendidikan ke dalam dua golongan yaitu:
a. Alat Pendidikan Preventif
Alat pendidikan preventif ialah alat yang bersifat pencegahan. Tujuan alat pendidikan
preventif itu diadakan jika maksudnya mencegah anak sebelum ia berbuat sesuatu yang
tidak baik. Dan untuk menjaga agar hal-hal yang dapat menghambat atau menggangggu
kelancaran dari proses pendidikan bisa dihindarkan. Misalnya, tata tertib, anjuran dan
perintah, larangan dan paksaan.
b. Alat Pendidikan Represif
Alat pendidikan represif disebut juga alat pendidikan kuratif atau alat pendidikan
korektif. Alat pendidikan represif bertujuan untuk menyadarkan anak kembali kepada
hal-hal yang benar, yang baik dan tertib. Alat pendidikan represif diadakan bila terjadi
sesuatu perbuatan yang dianggap dengan peraturan-peraturan, atau sesuatu perbuatan
yang dianggap melanggar peraturan. Misalnya, pemberitahuan, teguran, hukuman dan
ganjaran.
Namun ada pendapat lain yang mengatakan alat-alat pendidikan yang bukan
benda :
1. Pembiasaan
Pembiasaan adalah salah satu alat pendidikan yang penting sekali, terutama bagi anak-
anak yang masih kecil. Sebagai permulaan dan pangkal pendidikan pembiasaan
merupakan alat yang satu-satunya. Sejak lahir anak-anak harus dilatih dengan
pembiasaan-pembiasaan dan perbuatan-perbuatan yang baik, seperti dimandikan dan
ditidurkan pada waktu tertentu, diberi makan dengan teratur dan sebagainya. Makin besar
anak itu kebiasaan yang baik harus tetap diberikan dan dilaksanakan. Pembiasaan yang

7
baik penting artinya bagi pembentukan watak anak-anak dan juga akan terus berpengaruh
kepada anak itu sampai hari tuanya.
Syarat-syarat pembiasaan antara lain:
a. Mulailah pembiasaan itu sebelum terlambat, sebelum anak itu mempunyai
kebiasaan yang berlawanan dengan hal-hal yang akan dibiasakan.
b. Pembiasaan itu hendaknya terus menerus (berulang-ulang), dijalankan secara
teratur sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang otomatis. Untuk itu
dibutuhkan pengawasan.
c. Pendidikan hendaknya konsekuen, bersikap tegas dan tetap teguh terhadap
pendirian yang telah diambilnya. Jangan member kesempatan untuk melanggar
pembiasaan yang telah ditetapkan itu.
d. Pembiasan yang mula-mula mekanistis itu harus makin menjadi pembiasan yang
disertai kata hati anak itu sendiri.
e. Hal itu mungkin jika secara berangsur-angsur disertai pula dengan penjelasan-
penjelasan dan nasehat-nasehat dari si pendidik sehingga makin lama timbullah
pengertian dalam diri anak didik.
2. Pengawasan
Pembiasaan yang baik membutuhkan pengawasan. Aturan-aturan dan larangan-
larangan dapat berjalan dan ditaati dengan baik jika disertai dengan pengawasan yang
terus menerus. Terus menerus di sini dimaksudkan adalah pendidik hendaknya
konsekuen, apa yang telah dilarang hendaknya selalu dijaga jangan sampai dilanggar dan
apa yang telah diperintahkan jangan sampai diingkari.
Pengawasan itu penting sekali dalam mendidik anak-anak. Tanpa pengawasan berarti
membiarkan anak berbuat sekehendaknya. Anak tidak dapat membedakan yang baik dan
yang buruk, mengetahui mana yang seharusnya dihindari atau tidak senonoh, dan mana
yang boleh dan harus dilaksanakan, mana yang membahayakan dan mana yang tidak.
Jadi dalam hal ini harus ada perbandingan antara pengawasan dan kebebasan. Tujuan
mendidik adalah membentuk anak supaya akhirnya dapat berdiri sendiri dan
bertanggungjawab sendiri atas perbuatannya, mendidik ke arah kebebasan. Makin besar
anak itu makin dikurangi pengawasan terhadapnya dan sebaliknya makin diperbesar
kebebasan yang diberikan kepadanya.

8
3. Perintah
Dalam islam perintah disebut juga dengan amar ma’ruf. Perintah bukan hanya apa
yang keluar dari mulut seseorang dan yang harus dikerjakan oleh orang lain, melainkan
dalam hal ini termasuk pula peraturan-peraturan umum yang harus ditaati oleh anak-anak.
Tiap-tiap perintah dan peraturan dalam pendidikan mengandung norma-norma
kesusilaan, jadi bersifat memberi arah atau mengandung tujuan ke arah perbuatan susila.
Perintah dalam pendidikan islam bersifat memberi arah atau mengandung tujuan kearah
perbuatan yang mulia.
Syarat-syarat memberi perintah:
a. Perintah hendaknya terang dan singkat, jangan terlalu banyak komentar sehingga
mudah dimengerti oleh anak.
b. Perintah hendaknya disesuaikan dengan keadaan dan umur anak sehingga jangan
sampai memberi perintah yang tidak mungkin dikerjakan oleh anak. Tiap-tiap
perintah hendaknya disesuaikan dengan kesanggupan anak.
c. Kadang-kadang kita perlu mengubah perintah menjadi permintaan sehingga tidak
terlalu keras kedengarannya.
d. Jangan terlalu banyak dan berlebihan memberikan perintah, sebab dapat
mengakibatkan anak itu tidak patuh, melainkan menentang.
e. Pendidik hendaklah konsekuen terhadap apa yang telah diperintahkannya. Suatu
perintah harus ditaati oleh seorang anak berlaku pula bagi anak yang lain.
f. Suatu perintah yang bersifat mengajak si pendidik turut melakukannya, umumnya
lebih ditaati oleh anak dan dikerjakannya dengan gembira.
4. Larangan
Larangan biasanya dikeluarkan jika anak melakukan sesuatu yang tidak baik, yang
merugikan atau yang membahayakan dirinya. Seorang ibu atau ayah yang sering
melarang perbuatan anaknya, dapat mengakibatkan bermacam-macam sikap atau sifat
yang kurang baik pada anak itu, seperti:
a. Keras kepala atau melawan.
b. Pemalu dan penakut.
c. Perasaan kurang harga diri.
d. Kurang mempunyai perasaan bertanggungjawab.

9
e. Pemurung atau pesimis.
f. Acuh tak acuh terhadap sesuatu.
5. Keteladanan
Dalam pendidikan, alat pendidikan yang paling diutamakan adalah teladan. Pada diri
anak-anak terdapat rasa bangga pada orang tua mereka. Dalam istilah agama dikenal
dengan Uswatun Hasanah (tauladan yang baik). Terutama dalam masalah ini perlu
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari guru atau pendidik dalam pepatah sering
kita dengar bahwa guru kencing berdiri murid kencing berlari. Pendidik dalam konteks
ilmu pendidikan islam berfungsi sebagai warasatu al-anbiya. Fungsi ini pada hakikatnya
mengemban misi sebagai rahmatan lil ‘alamin yakni suatu misi yang mengajak manusia
untuk tunduk dan taat pada hukum Allah. Misi ini dikembangkan kepada pembentukan
kepribadian yang berjiwa tauhid, kreatif, beramal shaleh dan berakhlak mulia.
Menurut al Ghazali seperti yang disitir oleh fatiyah hasan sulaiman, terdapat beberapa
sifat penting yang harus dimiliki oleh pendidik sebagai orang yang diteladani, yaitu :
amanah dan tekun bekerja, lemah lembut dan kasih sayang terhadap peserta didik, dapat
memahami dan berlapang dada dalam ilmu dan terhadap orang-orang yang diajarkan,
tidak rakus pada materi, berpengetahuan luas, istiqamah dan memegang teguh prinsip
islam. Sifat-sifat penting yang harus ada dalam diri peserta didik menurut al-Ghazali,
yaitu: rendah hati, mensucikan diri dari segala keburukan, taat dan istiqamah.
6. Hukuman
Dalam islam hukuman disebut juga dengan ‘iqab. Abdurrahman an-Nahlawi
menyebutkan dengan tarhid yang berarti ancaman atau intimidasi melalui hukuman
karena melakukan sesuatu yang dilarang. Menurut Amir Daien Indra Kusuma
menyebutkan hukuman adalah suatu perbuatan dimana kita secara sadar, dan sengaja
menjatuhkan nestapa kepada orang lain, yang baik dari segi kejasmanian maupun
kerohanian orang itu mempunyai kelemahan dibandingkan diri kita, dan oleh karena itu
kita mempunyai tanggung jawab untuk membimbingnya dan melindunginya. Tujuan
memberi hukuman kepada anak didik adalah sebagai berikut:
a. Hukuman diberikan karena ada pelanggaran
b. Hukuman diberikan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran
7. Ganjaran

10
Ganjaran adalah sebagai alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa
senang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan. Umumnya, anak
mengetahui bahwa pekerjaan atau perbuatan yang menyebabkan mendapat ganjaran itu
baik. Pendidik bermaksud juga supaya dengan ganjaran itu anak menjadi lebih giat lagi
usahanya untuk memperbaiki dan mempertinggi prestasi yang telah dicapainya.
Macam-macam contoh perbuatan atau sikap pendidik yang dapat merupakan
ganjaran bagi anak didiknya yaitu :
a. Guru mengangguk-angguk tanda senang dan membenarkan suatu
jawaban yang diberikan oleh seorang anak.
b. Guru memberi kata-kata yang menggembirakan (pujian).
c. Pekerjaan biasa juga menjadi suatu ganjaran.
d. Ganjaran yang ditujukan kepada seluruh kelas sangat perlu
e. Ganjaran biasa juga berupa benda-benda yang menyenangkan dan
berguna bagi anak-anak.

Adapun ditinjau dari segi wujudnya, maka alat pendidikan itu dapat berupa:

1. Benda-benda sebagai alat bantu pendidikan ( hardware).


Banyak sekali macamnya yang termasuk kedalam benda-benda yang dianggap sebagai
alat bantu pendidikan, diantaranya mencakup meja, kursi, papan tulis, penghapus, kapur
tulis, buku, peta, dan sebagainya.
2. Perbuatan pendidik ( software)
a. Teladan
Teladan merupakan segala tingkah laku, cara berbuat, dan berbicara yang ada pada
diri pendidik yang kemungkinan akan ditiru oleh si anak didik. Dengan teladan ini,
lahirlah gejala identifikasi positif, yakni penyamaan diri dengan orang yang ditiru.
Identifikasi positif itu penting sekali dalam pembentukan kepribadian. Karena itulah
teladan merupakan alat pendidikan yang utama, sebab terikat erat dengan pergaulan
dan berlangsung secara wajar. Hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik dalam hal
ini adalah kejelasan tentang tingkah laku mana yang harus ditiru ataupun sebaliknya
b. Anjuran, suruhan dan perintah

11
Perintah adalah tindakan pendidik yang menyuruh anak didik melakukan sesuatu
yang diharapkan untuk mencapai tujuan tertentu. Jika pada teladan anak dapat
melihat, di dalam anjuran, suruhan, atau perintah anak mendengar apa yang harus
dilakukan.
c. Larangan
Larangan merupakan tindakan pendidik menyuruh anak didik supaya tidak
melakukan sesuatu atau menghindari tingkah laku tertentu demi tercapainya tujuan
pendidikan tertentu.
d. Pujian dan Hadiah
Pujian danm hadiah merupakan tindakan pendidik yang fungsinya memperkuat
penguasaan tujuan pendidikan tertentu yang telah dicapai oleh anak didik. 4 Hadiah
dalam hal ini tidak mesti selalu berwujud barang. Anggukan kepala dengan wajah
berseri, menunjukan jempol si pendidik, sudah merupakan satu hadiah yang
pengaruhnya besar sekali, seperti memotivasi, menggembirakan, dan menambah
keprcayaan dirinya.
e. Teguran
Teguran merupakan tindakan pendidik untuk mengoreksi pencapaian tujuan pendidik
oleh anak didik. Teguran dapat berupa kata-kata, tetapi juga dapat berupa isyarat-
isyarat, misalnya pandangan mata yang tajam, menunjuk dengan jari, dan sebagainya.
f. Peringatan dan ancaman
Peringatan diberikan kepada anak yang telah beberapa kali melakukan pelanggaran,
dan telah diberikan teguran pula atas pelanggarannya. Dalam memberikan peringatan
ini, biasanya disertai dengan ancaman akan sanksinya. Karena itulah, ancaman
merupakan tindakan pendidik mengoreksi secara keras tingkah laku anak didik yang
tidak diharapkan dan disertai perjanjian jika terulang lagi akan dikenakan hukuman
atau sanksi.
g. Hukuman
Hukuman ialah memberikan atau mengadakan nestapa atau penderitaan dengan
sengaja kepada anak didik dengan maksud agar penderitaan tersebut betul-betul
dirasakannya, bukan untuk meniksa si anak didik tetapi untuk menuju kearah
perbaikan.

12
C. Kriteria Pemilihan Alat Pendidikan
Muharam A. (2009:135) meskipun alat pendidikan kebendaan/material seperti: lahan,
gedung, prabot dan perlengkapan lebih berkaitan dengan kegiatan pendidikan di sekolah,
namun karena sifat pendidikan secara umumpun memanfaatkan pentingnya peran alat
pendidikan berbentuk material, maka beberapa kriteria berikut ini perlu dipahami dan
dijadikan pertimbangan pendidik dalam menjalankan kegiatan pendidikan seperti:
a. Alat pendidikan hendaklah terbuat dari alat yang kuat dan tahan lama dengan
memperhatikan keadaan setempat.
b. Pembuatan alat pendidikan mudah dan dapat dikerjakan secara masal.
c. Biaya alat pendidikan relative murah.
d. Alat pendidikan hendaknya enak dan nyaman bila ditempati atau dipakai sehingga
tidak mengganggu keamanan pemakainya.
e. Alat pendidikan relatif ringan untuk mudah dipindah-pindahkan

Secara lebih rinci syarat-syarat alat pendidikan yang harus diperhatikan pendidik adalah:

a. Ukuran fisik terdidik, agar pemakaianya fungsi dan efektif.


b. Bentuk dasar yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Sesuai dengan aktivitas terdidik dalam proses pendidikan.
2) Kuat, mudah pemeliharaan dan mudah dibersihkan.
3) Mempunyai pola dasar yang sederhana.
4) Mudah dan ringkas untuk disimpan atau disusun.
5) Fleksibel, sehingga mudah digabungkan dan dapat pula berdiri sendiri.
c. Kontruksi Perabot hendaknya:
1) Kuat dan tahan lama.
2) Mudah dikerjakan secara masal.
3) Tidak terganggu keamanan terdidik.
4) Bahannya mudah didapat di pasaran dan disesuaikan dengan keadaan setempat.

13
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Alat pendidikan berperan penting dalam proses belajar mengajar untuk mewujudkan
tujuan pendidikan yang sesuai dengan harapan. Peran alat pendidikan perlu dikembangkan
secara optimal agar menunjang kelancaran proses pendidikan.
Alat pendidikan itu sendiri terdiri dari dua jenis yaitu alat pendidikan material dan alat
pendidikan non material. Alat pendidikan material adalah segala bentuk perlengkapan yang
digunakan untuk membantu proses belajar mengajar yang mencakup sarana dan prasarana.
Sebaliknya, alat pendidikan non material adalah berupa suatu tindakan dan perbuatan atau
situasi yang dengan sengaja dilakukan untuk membantu pencapaian tujuan pendidikan.
Karakteristik alat pendidikan menjadi bagian yang perlu dipahami oleh pendidik dalam
melaksanakan proses pendidikan.
Penggunaaan alat pendidikan dipengaruhi oleh kecakapan pendidik yang harus
menyesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai, dan sebagai seorang pendidik sebaiknya
harus menghindari tindakan yang memaksa. Penggunaan alat pendidikan juga dipengaruhi
oleh pribadi yang akan memakainya. Pemakai alat pendidikan juga harus dapat
menyesuaikan diri dengan tujuan yang dikandung oleh alat itu. Penggunaan alat pendidikan
mempunyai hubungan yang erat dengan sifat kepribadian pemakainya yang merupakan sifat
khas dari alat pendidikan.
B. Saran

Demikianlah hasil dari makalah ini. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat kepada kita
semua. Dan saya sendiri menyadari masih terdapat banyak kekurangan dari makalah ini.
Maka, saya berharap kritik dan saran-saran yang bisa membawa kepada yang lebih baik lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Saat Sulaiman.” Faktor-faktor determinan dalam pendidikan” Jurnal Al-Ta’dib,08, no 2. 2015.

Yeni Fetri J. “Optimalisasi Penggunaan Alat Pendidikan yang Mendidik oleh Pendidik
Profesional” Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 12, no 2. 2015

15

Anda mungkin juga menyukai