Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 1, Januari 2018, hlm. 11-20 http://j-ptiik.ub.ac.id

Implementasi Alokasi Memori Dinamis pada Sistem Komputer Berbasis


Clustering K-Means
Florensius Tri Putra Simamora1, Widhi Yahya2, Sabriansyah Rizqika Akbar3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1florensiusputra@gmail.com, 2widhi.yahya@ub.ac.id, 3sabrian@ub.ac.id

Abstrak
Virtualisasi adalah proses pembuatan bentuk dalam versi virtual dari sistem operasi, jaringan dan lain-
lain yang bisa menjalankan aplikasi layaknya perangkat fisik. Sumber daya dalam virtualisasi menjadi
faktor penting untuk mendukung kinerja server. Terkadang sumber daya tidak dimanfaatkan sepenuhnya
bila alokasi sumber daya tetap. Akibatnya, ketika server membutuhkan lebih banyak sumber daya,
alokasi memori yang tidak terpakai tidak dapat digunakan. Dengan Alokasi memori, sistem dapat
mengatur penggunaan memori untuk menjaga dan meningkatkan kinerja server yang kadang-kadang
dapat berubah. Penerapan alokasi memori dapat dimudahkan dengan adanya algoritma dan metode k-
means regresi untuk melakukan prediksi terhadap penggunaan sumber daya memori. Untuk itu, penulis
telah mengimplementasikan sebuah sistem alokasi memori dinamis pada sistem komputer berbasis
clustering k-means. Dari hasil pengujian, sistem mampu melakukan perubahan berupa upgrade dan
downgrade dengan bantuan tools Apache Jmeter dengan waktu 2.5 detik. Berdasarkan hasil pengujian
yang sudah dilakukan, hypervisor berhasil melakukan upgrade pada detik ke 36.5699 dari 1 GB ke 2
GB. Kemudian detik ke 153.1348 hypervisor melakukan upgrade lagi dari 2 GB ke 4 GB. Setelah
request ke server berhenti, maka hypervisor melakukan downgrade pada detik ke 611.709 dari 4 GB ke
2 GB kemudian downgrade lagi pada detik ke 624.4994 dari 2 GB ke 1 GB.
Kata Kunci: Virtualisasi, K-Means, Regresi Linier, Alokasi Memori
Abstract
Virtualization is the process of creating forms in virtual versions of operating systems, networks and
others that can run applications like physical devices. Resources in virtualization become an important
factor to support server performance. Sometimes resources are not fully utilized when resource
allocation remains. As a result, when the server requires more resources, unused memory allocations
can not be used. With memory allocation, the system can manage memory usage to maintain and
improve server performance that can sometimes change. Application of memory allocation can be
facilitated by algorithm and k-means regression method to predict the use of memory resources. To that
end, the authors have implemented a dynamic memory allocation system on computer-based k-means
clustering system. From the test results, the system is able to make changes in the form of upgrades and
downgrades with the help of tools Apache Jmeter with time 2.5 seconds. Based on the results of tests
that have been done, hypervisor successfully upgraded at 36.5699 seconds from 1 GB to 2 GB. Then
second to 153.1348 hypervisor upgrade again from 2 GB to 4 GB. After the request to the server stops,
the hypervisor downgrades the seconds to 611.709 from 4 GB to 2 GB then downgrade again in seconds
to 624.4994 from 2 GB to 1 GB.
Keywords: Virtualization, K-Means, Linier Regression, Memory Allocation

perangkat fisik. Teknik virtualisasi digunakan


1. PENDAHULUAN untuk mengurangi jumlah server dalam bentuk
fisik. Untuk mengatur dan mengawasi mesin
Virtualisasi adalah proses pembuatan virtual, virtualisasi menggunakan perangkat
bentuk dalam versi virtual dari sistem operasi, lunak yaitu hypervisor. Hypervisor merupakan
jaringan dan lain-lain (Kaciak, Rajok, Gufron, suatu teknologi virtualisasi yang dikembangkan
2013) yang bisa menjalankan aplikasi layaknya Linux. KVM hypervisor memungkinkan

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 11
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 12

seseorang dapat menjalankan satu atau lebih meminjamkan memorinya ke VPS yang
sistem operasi dalam Linux maupun Windows membutuhkan. Dengan cara ini, maka kinerja
(Soriga & M., Barbulescu. 2013). Teknologi dari VPS dan utilitas RAM menjadi meningkat.
virtualisasi memungkinkan beberapa VPS Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan
(Virtual Private Server) jalan dalam satu server dan penelitian sebelumnya, penulis akan
fisik saja. Server adalah salah satu bagian dari membangun sistem monitoring, rekomendasi
jaringan komputer yang memegang peran dan rekonfigurasi secara otomatis tanpa
penting dalam memberikan layanan kepada mematikan server atau menggangu kinerja dari
pengguna. Server harus bisa memenuhi server. Proses monitoring dilakukan di
permintaan pengguna agar bisa mendukung hypervisor karena tugasnya adalah untuk
kebutuhan kinerja pengguna. Oleh sebab itu, mengawasi server yang suatu waktu berubah,
ketersediaan memori yang tinggi menjadi syarat rekomendasi dilakukan berdasarkan hasil
untuk tersedianya layanan bagi pengguna monitoring dan rekonfigurasi dilakukan
(Niswar, Sabri, Warni, Musa. 2013). berdasarkan hasil rekomendasi. Proses
Penggunaan sumber daya memori (ram) di pengalokasian memori menggunakan sebuah
virtualisasi server terkadang tidak dimanfaatkan algoritma dan metode untuk proses prediksi,
secara efisien bila alokasi sumber dayanya tetap. guna meningkatkan penggunaan virtual server.
Akibatnya, ketika server membutuhkan sumber Algoritmanya adalah clustering K-Means
daya lebih, maka alokasi memori yang tidak sedangkan metodenya yaitu Regresi Linier. K-
terpakai tidak dapat digunakan (Niswar, Sabri, Means adalah sebuah algortima yang
Warni, Musa. 2013). Sistem operasi memiliki mengelompokkan data sama ke dalam satu
tugas yang besar karena bertindak sebagai kelompok dan mengelompokkan data yang
antarmuka antara sumber daya utama seperti berbeda ke kelompok yang lain untuk tujuan
perangkat keras dan aplikasi yang berjalan. memaksimalkan jarak intra-cluster dan
Sistem operasi harus mampu melakukan alokasi meminimalkan jarak inter-cluster (Ketu,
memori yang suatu waktu memori server dapat Agarwal, 2015). Berdasarkan penggunaan
berubah (Awais, Muhammad Abdullah. 2016). memori, k-means sedemikian rupa mengatasi
Oleh sebab itu, diperlukan sebuah metode untuk masalah dengan jumlah data banyak dengan
melakukan alokasi memori secara dinamis pada tujuan k-means dapat meningkatkan kemampuan
server berdasarakan proses monitoring. Pada pengolahan. Regresi linier merupakan sebuah
penelitian sebelumnya (Sendy Deva Pastia. metode untuk menyelesaikan permasalahan,
2015) tentang Implementasi Purwarupa Sistem tentunya sangat berlaku dalam prediksi. Regresi
Manajemen Sumber Daya Dinamis pada Virtual linier dipergunakan untuk meramalkan apabila
Server menggunakan metode Regresi Linier pola pada masa lampau dari data yang
sebagai proses pengalokasian memori. Alokasi sebenarnya menunjukkan kecenderungan naik
memori dilakukan dengan proses monitoring dari waktu ke waktu. Dengan adanya k-means
memori, prediksi, rekomendasi, dan regresi, dapat memperoleh penanganan yang
rekonfigurasi untuk mendapatkan hasil prediksi lebih baik, dimana k-means mengelompokkan
dalam memberikan prediksi pada server agar data dari hasil monitoring agar mudah diproses
server tidak mengalami kekurangan memori yang kemudian dibantu oleh regresi dalam proses
yang dapat mengakibatkan server tidak bekerja. prediksi untuk melihat kecenderungan
Proses alokasi memori atau rekonfigurasi penggunaan memori dari suatu waktu dengan
dilakukan dengan mematikan server dahulu agar tujuan mendapatkan prediksi dari hasil
jumlah memori pada server bertambah. Dengan monitoring memori. Hasil dari monitoring
hal ini, server akan memiliki jumlah memori memori akan diuji dengan menggunakan tools
yang lebih dari sebelumnya. Berdasarkan jurnal Apache Jmeter untuk memberikan beban
(Niswar, Sabri, Warni, Musa. 2013) tentang terhadap server guna untuk melihat hasil
Memory Sharing Management on Virtual Private upgrade, downgrade dan lama rekonfigurasi.
Server dengan menggunakan teknik virtualisasi
OpenVZ. OpenVZ adalah teknik virtualisasi
untuk menjalankan banyak VPS dalam satu
server fisik saja. Alokasi memori dilakukan
dengan cara berbagi alokasi memori antar VPS.
Alokasi memori didasarkan jika VPS yang satu
membutuhkan memori, maka VPS lain akan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 13

2. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI memori yang kemudian hypervisor akan


melakukan monitoring (M) memori secara
2.1. Perancangan Sistem realtime melalui terminal dengan script “kmeans-
regression.py”. Seiring berjalannya monitoring
maka akan dilakukan prediksi terhadap memori.
Untuk memberikan beban pada server,
harus menggunakan tools apache jmeter. Apache
jmeter digunakan untuk memberikan request ke
server agar memori server naik. Jika proses
peramalan memori melampaui batas 80% maka
hypervisor akan melakukan rekomendasi (RM)
terhadap server. Setelah dilakukan rekomendasi,
Gambar 1. Perancangan Sistem maka hypervisor akan melakukan rekonfigurasi
(RK) untuk mengubah jumlah memori server
Berdasarkan Gambar 1 perancangan sistem
sesuai dengan kebutuhan sistem.
ini dijelaskan sebagai berikut.
1. Perancangan hypervisor, memuat proses 2.1.2 Topologi
untuk monitoring memori pada virtual
server. Hypervisor juga mampu untuk
memprediksikan hasil penggunaan ram
yang kemudian dapat direkomendasikan
dan direkonfigurasikan secara otomatis
tanpa peran administrator.
2. Perancangan Virtual server, memuat proses
untuk monitoring memori.
2.1.1 Komponen implementasi Sistem

Gambar 3. Topologi Perancangan Sistem

Berdasarkan Gambar 3 Komponen


implementasi sistem ini dijelaskan sebagai
berikut.
1. Tahap monitoring adalah proses untuk
melihat perilaku dari memori .
2. Tahap prediksi dilakukan bersamaan
dengan tahap monitoring. Prediksi
bertujuan untuk meramalkan penggunan
Gambar 2. Komponen Implementasi Sistem memori yang suatu waktu overload yang
Penjelasan : bisa merusak server. Pada proses
S : Start untuk virtual server monitoring, prediksi baru bisa diramalkan
M : Monitoring di hypervisor setelah sesuai dengan syarat yang
P : Prediksi di hypervisor ditentukan. Proses prediksi memiliki 2
RM : Rekomendasi di hypervisor syarat. Syarat pertama adalah jumlah
RK : Rekonfigurasi di hypervisor cluster. Setelah proses monitoring berjalan
mulai dari detik ke 0, proses prediksi belum
Pada gambar diatas, topologi perancangan bisa diramalkan, dikarenakan pada detik ke
sistem terdiri dari virtual server dan hypervisor 0 sampai ke 5 masih pada proses penentuan
dalam satu komputer fisik. Proses dimulai dari atau pencarian k-means. K-Means di set
Start (S) sampai Rekonfigurasi (RK), setelah sebanyak 5, jadi prediksi baru bisa
direkonfigurasi maka sistem selesai. Untuk diramalkan setelah k-means sudah
memulai proses monitoring memori terhadap terpenuhi. Syarat kedua adalah waktu.
server, terlebih dahulu menjalankan server (S) Sistem baru bisa meramalkan 60 detik
dengan mengeksekusi sebuah script “python setelah waktu berjalan. Sebagai contoh,
monitor &” untuk mendapatkan hasil monitoring

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 14

realtime detik ke 6 berarti prediksi detik ke memerlukan ruang tambahan. Rekomendasi


66. dilakukan jika hasil prediksi melampaui batas
3. Proses rekomendasi adalah untuk 80%. Setelah direkomendasi, selanjutnya akan
memberikan daya yang baru jika memori direkonfigurasi ke virtual server untuk
melebihi batas. Proses rekomendasi perubahan memori sesuai dengan hasil
dilakukan setelah proses prediksi selesai rekomendasi.
dilakukan. Rekomendasi dilakukan jika
melebihi batas 80% atau kurang dari 10%.
Jika melebihi batas 80% atau kurang dari
10%, maka akan dijalankan proses
rekomendasi memori yang kemudian akan
direkonfigurasi sesuai dengan hasil
rekomendasi ke virtual server. Setelah
direkonfigurasi, maka server akan memiliki
memori yang baru.
2.1.3 Diagram Alir Perancangan Sistem

Gambar 5 Diagram Alir Prediksi

2.1.5 Diagram Alir Rekomendasi


Berdasarkan Gambar 6 diagram alir
rekomendasi dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Apabila kapasitas RAM adalah 1 GB dan
prediksi lebih dari 80% maka rekomendasi
adalah upgrade kapasitas RAM menjadi 2
GB. Konfigurasi langsung 2 GB ke virtual
Gambar 4 Diagram alir monitoring sampai server. Status 1.
rekonfigurasi 2. Apabila kapasitas RAM adalah 1 GB dan
Berdasarkan Gambar 4 diagram alir sistem prediksi kurang dari 10% maka
ini terdiri dari 2 tahapan, yang dijelaskan sebagai rekomendasi adalah Memunculkan
berikut. peringatan “Penggunaan Memori dibawah
1. Proses pertama kali dimulai dari virtual Minimal. Status 0.
server dengan menjalankan script untuk 3. Apabila kapasitas RAM adalah 2 GB dan
proses monitoring memori, setelah itu cek di prediksi lebih dari 80% maka rekomendasi
web browser apakah program bisa atau tidak adalah upgrade kapasitas RAM menjadi 4
dengan menggunakan URL, IP dan PORT. GB. Konfigurasi langsung 4 GB ke virtual
URL ini akan kemudian akan dijadikan oleh server. Status 2.
hypervisor untuk monitoring memori dari 4. Apabila kapasitas RAM adalah 4 GB dan
virtual server. peak prediksi kurang dari 80% dan lebih
2. Proses kedua adalah hypervisor, pada tahap dari 10% maka rekomendasi adalah akan
ini hypervisor menjalankan script k-means- tetap. Konfigurasi tetap 4 GB ke virtual
regresion untuk proses prediksi, server. Status 2.
rekomendasi dan rekonfigurasi. 5. Apabila kapasitas RAM adalah 4 GB dan
prediksi lebih dari 80% maka rekomendasi
2.1.4 Diagram Alir Prediksi akan mengeluarkan Peringatan Penggunaan
Berdasarkan Gambar 5 diagram alir sumber daya melampaui batas. Konfigurasi
prediksi, hal yang pertama dilakukan adalah tetap 4 GB ke virtual server. Status 2.
menjalankan script k-means-regerssion di
hypervisor untuk mendapatkan prediksi yang
kemudian akan direkomendasi jika sistem

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 15

Gambar 6. Diagram Alir Rekomendasi

2. Jika status rekomendasi 0, maka ubah


2.1.6 Diagram Alir Rekonfigurasi
konfigurasi jumlah memori.
3. Jika status rekomendasi 1, maka ubah
konfigurasi jumlah memori.
4. Jika status rekomendasi 2, maka ubah
konfigurasi jumlah memori.
5. Setelah direkonfigurasi, alur sistem akan
kembali seperti semula.

2.2 Implementasi Sistem

Gambar 7. Diagram Alir Rekonfigurasi

Berdasarkan Gambar 7 diagram alir


rekonfigurasi dijelaskan sebagai berikut.
1. Proses rekonfigurasi dilakukan dengan
mengecek hasil rekomendasi terlebih
dahulu. Gambar 8. Implementasi Sistem

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 16

Berdasarkan Gambar 8 implementasi sistem 3. PENGUJIAN DAN ANALISIS


ini dijelaskan sebagai berikut.
1. Proses pertama kali dilakukan untuk 3.1 Pengujian Monitoring
membangun sistem monitoring adalah Tujuan dari pengujian ini adalah untuk
terlebih dahulu menyiapkan satu buah PC. melihat hasil penggunaan memori dari virtual
2. Install OS dan konfigurasi untuk hypervisor, server. Hal pertama yang dilakukan adalah
yang memiliki tugas yang penting untuk menjalankan server dengan perintah “python
proses prediksi, rekomendasi dan monitor.py &” yang kemudian akan dilakukan
rekonfigurasi memori. monitoring oleh hypervisor. Proses server telah
3. Install OS dan konfigurasi untuk virtual berjalan ditampilkan pada Gambar 10.
server, sebagai dasar untuk dilakukan
proses monitoring.
4. Lakukan pengecekan terhadap hypervisor
dan virtual server apakah sudah sudah ter- Gambar 10 Server telah berjalan
install dengan baik atau masih ada yang
kurang. Jika masih ada kesalahan, maka Setelah server berjalan, hypervisor
lakukan kembali tahap penginstalan. kemudian melakukan monitoring di terminal
dengan mengeksekusi script dengan perintah
2.3 K-means Regresi “sudo python kmeans-regression.py” untuk
proses monitoring, prediksi, rekomendasi dan
K-means regresi digunakan untuk rekonfigurasi. Monitoring di hypervisor dapat
melakukan proses prediksi pada memori server. dilihat pada Gambar 11.
Berdasarkan penggunaan memori, k-means
sedemikian rupa mengatasi masalah dengan
jumlah data banyak dengan tujuan agar data yang
dihasilkan lebih simple dan lebih mudah dikelola
oleh regresi linier. Clustering k-means
digunakan untuk mencari nilai centroid/rata-rata
dari hasil monitoring, dimana k-means menjadi
nilai masukan untuk regresi linier. Hasil Centroid Gambar 11 Proses Monitoring di hypervisor
ditampilkan pada tabel 1.
Pada Gambar 11 diatas, proses monitoring
Tabel 1 K-means Centroid sudah dilakukan di hypervisor. Kolom yang
Waktu (detik) Used Memory (KB) pertama sebelah kiri adalah waktu eksekusi
467.5225 474308.1
secara realtime dalam detik. Penggunaan waktu
realtime sebagai objek monitoring adalah karena
211.9911 1269895
penelitian dilakukan secara realtime/pada saat ini
344.0933 201502.5
dan agar hypervisor mengetahui kebiasan atau
216.1951 999127.5 kecenderungan dari memori server. Penjelasan
203.984 731732.9 kolom pertama sama dengan 3.598x10-1 , berarti
dimulai dari detik ke 0,3598, sama halnya
Setelah mendapatkan hasil centroid, maka dengan kolom yang dibawahnya. Kolom yang
regresi linier akan melakukan proses prediksi kedua sebelah kanan adalah pemakaian used
untuk memori server kedepannya. Regresi linier memory dari virtual server. Penggunaan used
menghasilkan sebuah koefisien yang memory sebagai objek monitoring adalah untuk
ditampilkan pada gambar 9. Jika koefisien melihat berapa banyak pemakaian memori pada
bernilai negatif maka grafik yang ditunjukkan saat ini. Dengan menggunakan used memory
akan menurun, sebaliknya jika koefisien bernilai maka, hypervisor akan dapat memprediksikan
positif maka grafik yang ditunjukkan akan pemakaian yang dibutuhkan untuk kedepannya.
menaik. Kolom kedua sama dengan 1.18992896x105,
berarti pemakaian used memorinya sama dengan
118992,896 KB, sama halnya dengan kolom
yang dibawahnya.
Gambar 9 Koefisien dari regresi

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 17

Gambar 12. Monitoring total di web browser

Pada Gambar 12 diatas, menjelaskan bahwa


proses monitoring virtual server bisa melalui
browser dengan menggunakan IP dan PORT dari
virtual server. Gambar diatas adalah jumlah
memori awal dari virtual server dengan
menggunakan total memori sebagai kata kunci
untuk menampilkan total memori dari virtual
server. Jumlah memori diatas adalah 861679616 Gambar 14. Tools apache jmeter thread group
bytes, berarti total memori saat ini sama dengan
1 GB.

3.2 Pengujian Prediksi, Rekomendasi dan


Rekonfigurasi
Gambar 15. Tools apache meter http Request
Dalam tahap ini yaitu proses monitoring
dengan menjalankan script kmeans- Dengan tools apache jmeter, sistem berhasil
regression.py. Monitoring akan dimulai dari melakukan upgrade pada detik ke 36.5699 dan
waktu realtime dan used memory. Hypervisor used memory menjadi 404019.264 KB yang
juga bisa mendapatkan informasi dari virtual awalnya total memori 1GB menjadi 2GB dan
server dengan mengetikkan “virsh dominfo hypervisor juga berhasil melakukan
generic”. Proses monitoring dan informasi rekonfigurasi ke virtual server menjadi 2GB.
virtual server dapat dilihat pada Gambar 13. Server_status sekarang bernilai 1 untuk 2
GB. Hasil upgrade, waktu rekonfigurasi dan
analisis ditampilkan pada Tabel 2, Gambar 16
dan Tabel 3.
Tabel 2. Hasil prediksi dan rekomendasi skenario
satu
Server_status Memori (Kapasitas)
1 2097152 KB

Gambar 13. Proses monitoring di hypervisor

Untuk mendapatkan hasil upgrade dan


waktu rekonfigurasi, tools apache jmeter sudah
bisa di start. Tools apache jmeter seperti pada
Gambar 14 dan 15.

Gambar 16. Hasil prediksi dan waktu rekonfigurasi


2GB

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 18

Tabel 3. Analisis upgrade dari 1 GB ke 2 GB menggunakan perintah total. Jumlah memori


Proses Upgrade ke 2 GB pada skenario satu saat ini menjadi 4 GB.
Waktu real dan Waktu prediksi Waktu prediksi
used memory dan used dan ram persen
memory
36.5699 detik 96.5699 detik 96.5699 detik
dan 404619.264 dan 851388.4 dan 81.19473%
KB KB Gambar 18. Total memori virtual server

Pada gambar dibawah, detik ke 153.1348, • Skenario dua


used memory menjadi 1081593.856 KB dan
hypervisor kembali melakukan upgrade dari 2 Pada skenario dua, kondisi memori
GB ke 4 GB dan hypervisor juga berhasil sekarang adalah maksimum. Untuk melihat hasil
melakukan rekonfigurasi ke virtual server downgrade dari memori, proses request ke
menjadi 4 GB. Server_status sekarang bernilai 2 server akan dihentikan. Proses monitoring saat
untuk 4 GB. Hasil upgrade juga ditampilkan ini turun karena tidak adanya request.
dalam “virsh dominfo generic”, used Memory Konfigurasi maksimum memori pada virtual
sudah di upgrade menjadi 4 GB.. Hasil upgrade, server ditampilkan pada Tabel 6.
waktu rekonfigurasi dan analisis ditampilkan Tabel 6. Kondisi maksimum memori pada skenario
dalam Tabel 4, Gambar 17 dan Tabel 5. dua
Server_status Memori (Kapasitas)
Tabel 4. Hasil prediksi dan rekomendasi skenario
satu 2 4194304 KB
Server_status Memori (Kapasitas)
2 4194304 KB

Gambar 19. Memori maksimum virtual server

Gambar 17. Hasil prediksi dan waktu rekonfigurasi Pada gambar dibawah, Hypervisor berhasil
ke 4 GB melakukan downgrade pada detik ke 611.7093
dan used memory saat ini adalah 242065.408 KB.
Tabel 5 Analisis Upgrade dari 2 GB ke 4 GB
Hasil downgrade dari 4 GB ke 2 GB.
Proses Upgrade ke 4 GB Server_status sekarang bernilai 1 untuk 2 GB.
Waktu real dan Waktu Waktu prediksi Hasil downgrade, waktu eksekusi dan analisis
used memory prediksi dan dan ram persen ditampilkan pada Tabel 7, Gambar 20 dan Tabel
used memory
8.
153.1348 detik 213.1348 detik 213.1348 detik
dan 1081593.856 dan 1681352 dan 80.17311% Tabel 7. Hasil Downgrade pada Skenario Dua
KB KB
Server_status Memori (Kapasitas)
Hasil upgrade juga bisa di cek dari browser 1 2097152 KB
dengan menggunakan IP dan PORT. Untuk
menampilkan jumlah memori dari hasil upgrade,

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 19

Tabel 10 Analisis downgrade dari 2 GB ke 1 GB


Proses Downgrade ke 1GB
Waktu real dan Waktu prediksi Waktu prediksi
used memory dan used dan ram persen
memory
624.4994 detik 684.4994 detik 684.4994 detik
dan 230277.12 dan 137128.3 dan 6.538787%
KB KB

Setelah semua skenario selesai dilakukan,


dicek kembali di virtual server apakah memori
padad virtual server berubah apa tidak. Untuk
melihat jumlah memori, dengan mengetikkan
Gambar 20. Memori downgrade ke 2 GB perintah “free”. Hasil memori dari skenario yang
telah dilakukan dapat dilihat pada Gambar 22.
Tabel 8. Analisis downgrade dari 4 GB ke 2 GB
Proses Downgrade ke 2GB
Waktu real dan Waktu prediksi Waktu prediksi
used memory dan used dan ram persen
memory
611.7093 detik 671.7093 detik 671.7093 detik
dan 242065.408 dan 382828.8 dan 9.127349%
KB KB

Hypervisor kembali melakukan downgrade Gambar 22 Total memori virtual server


pada detik ke 624.4994 dan used memory saat ini
adalah 230277.12 KB. Hasil downgrade dari Hasil dari proses prediksi akan ditampilkan
2GB ke 1GB. Server_status sekarang bernilai 0 dalam sebuah grafik Hasil Real RAM dan
untuk 1GB. Hasil downgrade, waktu eksekusi Prediksi RAM. Garis X adalah interval waktu
dan analisis ditampilkan pada Tabel 9, Gambar dan grafik Y adalah used memory. Garis
21, Tabel 10. berwarna biru adalah real ram dan garis yang
berwarna hitam adalah hasil prediksi. Pada
Tabel 9. Hasil downgrade ke 1 GB pada skenario
gambar grafik penggunaan memori dan prediksi
dua
dibawah ini, hasil dari prediksi memiliki suatu
Server_status Memori (Kapasitas) perbedaan. Real ram pada detik ke 202.4875
0 1048576 KB menunjukkan grafik menurun dengan jumlah
server sudah mencapai 4 GB. Real ram menurun
dikarenakan proses request ke server telah
berhenti, sehingga penggunaan memori server
akan menurun. Sedangkan prediksi ram pada
detik ke 262.4875 menunjukkan grafik naik.
Prediksi naik dikarenakan oleh data pada saat
monitoring memiliki data yang banyak, sehingga
penggunaan k-means regresi perlu beberapa
waktu untuk proses pengelompokan untuk
mendapatkan prediksi sampai menunjukkan
grafik menurun. Pada detik ke 536.0597, grafik
dari prediksi sudah menurun seiring menurunnya
proses monitoring. Grafik penggunaan memori
dan prediksi seperti pada Gambar 23.

Gambar 21 Memori downgrade ke 1GB

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 20

rekomendasi. Waktu eksekusi rekonfigurasi


ke virtual server membutuhkan waktu 2.5
detik. Pada grafik hasil prediksi
menunjukkan bahwa semakin banyak data
yang diterima oleh k-means regresi maka
grafik dari prediksi akan menunjukkan
grafik yang berbeda jauh dari hasil real ram
server.

Gambar 23 Grafik Penggunaan Memori dan


DAFTAR PUSTAKA
Prediksi
Awaris, Muhammad Abdullah. (2016). Memory
Management: Challenges and Techniques
4. KESIMPULAN for Traditional Memory Allocation
Algorithms in Relation with Today's Real
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis Time Needs. Diambil kembali dari ijmse:
dari implementasi sistem ini, dapat ditarik http://www.ijmse.org/Volume7/Issue3/pa
kesimpulan dari penelitian ini, yaitu sebagai per3.pdf
berikut.
1. Penulis telah mengimplementasikan sebuah Baktir, A.C., Kulahoglu, Y.C., Erbay, O., Metin,
sistem implementasi alokasi memori B. (2013). Server Virtualization in
dinamis pada sistem komputer berbasis Information and Communication
clustering k-means yang dibangun dalam Technology Infrastructure in Turkey.
satu computer fisik dengan cara virtualisasi IEEE
menggunakan KVM Hypervisor dan Kaciak, Rajok, Gufron. (2013). Pengertian
membangun server dengan KVM/QEMU. Virtualisasi. Diambil kembali dari
2. Proses alokasi memori dinamis Dosen.gufron:
menggunakan metode k-means regresi. K- http://dosen.gufron.com/artikel/pengertia
means regresi dilakukan dengan cara n-virtualisasi/8
mengelompokan data berdasarkan hasil dari
proses monitoring yang menghasilkan Ketu, Shwet., Agarwal, Sonali. (2015).
sebuah centroid. Nilai centroid akan Performance Enhancement of Distributed
menjadi masukan untuk regresi linier yang K-Means Clustering for Big Data
kemudian akan dilakukan sebuah prediksi, Analytics Through Inmemory
rekomendasi dan rekonfigurasi untuk Computation (hal. 318-324). IEEE.
server. Regresi linier menghasilkan sebuah MacKay, David. (2003). Chapter 20. An
koefisien dengan nilai akhir -2549.94. Example Inference Task:
3. Alokasi memori dilakukan secara otomatis Clustering. Information Theory, Inference
tanpa peran administrator. Sistem pada and Learning Algorithms. Cambridge
awalnya melakukan monitoring memori University Press.
pada virtual server dengan keluaran waktu
(detik) dan used memory (KB), kemudian Niswar, M., Sabri, A. A., Warni, E., Musa, N. M.
masuk ke proses prediksi. Proses prediksi (2013). Memory Sharing Management on
adalah proses dari hasil monitoring memori. Virtual Private Server. IEEE
Proses dari hasil prediksi menghasilkan Oracle. (2004). How To Effectively Size
nilai dalam bentuk persen(%). Prediksi yang Hardware for Your Portal
melampaui batas yang ditentukan akan di Implementation. An Oracle White Paper.
upgrade sesuai dengan hasil rekomendasi
dan prediksi yang kurang dari batas yang Sattar, Rida. (2016). What is Apache Jmeter.
ditentukan akan di downgrade sesuai Diambil kembali dari Toolsqa:
dengan hasil rekomendasi. Setelah http://toolsqa.com/jmeter/what-is-apache-
dilakukan rekomendasi maka akan langsung jmeter/
di rekonfigurasi. Rekonfigurasi dilakukan
untuk merubah jumlah memori pada virtual
server sesuai dengan hasil dari

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai