Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BAHASA INDONESIA

NASKAH DRAMA

Nama anggota kelompok:


- I Putu Gede Bagus Tresna Dana (11)
- I Wayan Nugie Nugraha (15)
- Ida Bagus Putu Krishna Murti (19)
- Ni Komang Ayu Pusparini (25)
- Ni Putu Nila Rianti (29)
- Ni Wayan Windariani (32)

Kisah Asmara Sang Pangeran

Di suatu negeri yaitu Konoha hiduplah pangeran yang Bernama Sasukeh. Pangeran
Sasukeh sangatlah tampan, namum terkenal sangat dingin dan sombong. Orang tua pangeran
Sasukeh menuntutnya agar segera mendapatkan istri. Sayangnya, pangeran Sasukeh sangatlah
perfeksionis dalam mencari pasangan. Maka dari itu, pihak kerajaan mengadakan sayembara
untuk pangeran Sasukeh.
Pada suatu hari pangeran Sasukeh sedang bersantai di taman. Tiba – tiba datanglah seorang
pria menghampiri sang pangeran.
Naruto : “Selamat pagi, pangeran Sasukeh. Saya Naruto. Saya dengar anda telah
mengadakan sayembara untuk mencari istri. Apakah anda sudah mendapatkan istri
yang anda cari?”
Sasukeh : “Tidak, sayembara tersebut tidak berjalan lancar. Aku tidak menemukan istri yang
sesuai untukku.”
Naruto : “Ckckck (menggelengkan kepala) sayang sekali, kalau boleh tau mengapa
sayembara tersebut tidak berjalan dengan lancar tuan?”
Sasukeh : “Semua wanita yang ada disana tidak ada yang sesuai dengan tipeku. Ada yang
pintar, tapi dia tidak cantik, ada yang cantik tapi tepos, ada yang manis tapi dia
matre. Haduhhh!!!”
Naruto : “(Mengehela napas) yang sabar ya pangeran.”
Sasukeh : “Aku bingung, bagaimana caranya aku mendapatkan istri yang sesuai denganku,
atau kau saja yang jadi istri ku bagaimana?”
Naruto : “HAHH!! Aku sudah punya istri anak 2 pangeran, lagi pula aku kan berbatang,
mana bisa aku jadi seorang istri. Bagaimana jika aku antarkan pangeran pergi
keliling sebentar, mungkin di perjalanan pangeran bisa mendapatkan jalan
keluarnya.”
Sasukeh : “(Menghela nafas) boleehh!!.”
Disore hari akhirnya mereka berdua pergi untuk jalan-jalan, Naruto mengajak pangeran
ke daerah pantai. Mereka berbincang-bincang dengan seorang nelayan.
Nelayan: “Selamat sore pangeran, kalau boleh tau ada apa kemari tuan?
Naruto : “Ahh iya, kami kemari hanya jalan-jalan saja.” (Selanya)
Nelayan : “Ohh…, kalau begitu, saya mau pulang kerumah sekarang tuan, apakah tuan
mau mampir kerumah saya? Jika tuan tidak keberatan, dikarenakan istriku
sedang memasak ikan bakar dirumah, hasil tangkapan saya hari ini. Masakan
istriku pastinya sangat enak, pangeran pasti menyukainya.”
Naruto : “Ahh,, sebentar. (Selanya). Bagaimana pangeran? (Tanyanya ke pangeran).
Pangeran yang sedang kelaparan itupun mengangguk saja, lalu ikut pulang kerumah si
Nelayan.
Sesampainya dirumah Nelayan.
Nelayan : “Halo istrikuu, suamimu sudah dirumah!.” (Teriaknya).
Istri Nelayan : “Halo suamiku, ehh, selamat sore Pangeran.”
Nelayan : “Mari masuk pangeran!”
Sasukeh : “(Mengangguk lalu masuk bersama Naruto)”
Nelayan : “Istriku segera hidangkan makanan untuk Pangeran!”
Istri nelayan : “(Datang dari dapur untuk menghidangkan makanan). Maaf tuan, makanan kami
hanyalah nasi dan ikan pindang. Silahkan dinikmati tuan. (kembali ke dapur).”
Naruto : “Maaf, nelayan. Mengapa kau memilih istri yang tidak cantik?” (Bisiknya).
Nelayan : “(Tersenyum) aku sangat mencintainya. Walaupun tidak cantik, hatinya sangat
baik. Meskipun aku miskin, dia tetap mau menikah denganku. Ia pun sangat
pandai memasak.”
Sasukeh : “(Tersenyum, mengangguk-angguk).”
Setelah selesai makan, pangeran Sasukeh dan Naruto berterima kasih dan melanjutkan
perjalanan pulang ke istana Konoha. Ketika pangeran sasukeh dan Naruto sampai di Konoha,
mereka bertemu dengan seorang pelayan istana. Pelayan itu sedang Bersama istrinya yang sangat
cerewet, tepos dan centil.
Sasukeh : “Hei pelayan, kalian darimana saja?”
Pelayan : “Maaf tuan, kami dari pasar habis membeli bahan makanan, sekarang kami mau
ke dapur untuk membuat hidangan makanan, tuan.”
Sasukeh : “Ahh,,begitu. Baiklah.”
Naruto : “Pelayan, aku mau bertanya, kenapa kamu mau memiliki istri yang cerewet,
tepos, dan centil seperti dia?” (Tanyanya berbisik-bisik).
Pelayan : “Hahaha...walaupun dia cerewet, tepos, dan centil, tapi dia sangat
memperhatikanku. Dia mau menerimaku walaupun aku jelek dan gendut. Dan
aku sangat mencintainya seluas samudra bahkan sedalam lautan.”
Sasukeh : “(Mengangguk – ngangguk).”
Naruto : “Setelah berkeliling sebentar, apakah tuan sudah menemukan solusi untuk
masalah anda?”
Sasukeh : “Hmm…sepertinya. Tapi aku ingin bertanya padamu Naruto. Saat mereka
menjawab pertanyaanmu, mereka selalu menjawab bahwa mereka mencintai
istrinya. Apakah arti cinta menurutmu Naruto?”
Naruto : “Bagiku, cinta adalah sebuah ikatan saat dirimu dan dirinya saling melengkapi
kekurangan satu sama lain. Ikatan tersebut terjalin begitu saja tanpa memandang
apapun. Makanya orang – orang menyebut cinta itu buta.”
Sasukeh : “Baiklah, sekarang aku mengerti. Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna.
Begitu juga denganku yang memiliki kekurangan yang tak bisa aku tutupi. Aku
ingin mencari seorang istri yang aku cintai dan mau menerima segala
kekuranganku.”
Naruto : “(Bernapas lega) akhirnya saya dapat membantu anda tuan. Kini tugas saya telah
selesai.”
Sasukeh : “Hah, tugas apa?”
Naruto melepas rambut palsunya dari kepala. Kemudian disusul dengan melepas kumis
dan jenggotnya yang juga ternyata palsu. Kini, tampaklah seorang gadis yang sangat cantik
dihadapan pangeran.
Sasukeh : “SI-SI-SIAPA KAMU?!”
Sakura : “Pangeran, sebenarnya namaku adalah Sakura. Aku adalah puteri dari kerajaan
sebelah. Ibunda ratu mengundangku kesini dan memberiku tugas untuk
menyadarkanmu tuan.”
Sasukeh : “Aku tidak percaya apa yang terjadi didepan mataku. Tapi aku mengerti
mengapa ibu melakukan hal itu. Terima kasih putri Sakura, kau telah
menyadarkanku.”
Sakura : “Baik Pangeran, senang bisa membantu anda. Apa yang selanjutnya akan kau
lakukan tuan?”
Sasukeh : “Kau cantik putri Sakura. Kaulah orang pertama yang menyadarkanku arti cinta.
Kau juga cerdas dan bermartabat. Aku tidak tahu apakah ini keputusan yang
tepat atau tidak. Maukah kau… jadi istriku?”
Sakura : “Tahukah kaupangeran, aku adalah Wanita yang kau tolak saat sayembara.
Alasan kau menolakku karena aku ini tepos bukan?! Aku takkan memaafkan
siapapun yang menyia- nyiakanku. Lagi pula, aku sudah berpacaran dengan
saudaramu, pangeran itachi. Dia sangat menghormatiku dan jauh lebih baik
daripada kau pangeran sombong dan angkuh. Aku harap kau menemukan Wanita
yang lebih baik, tapi tidak lebih baik dariku. Aku pamit.”
Sasukeh : “TIDAKKK!!”

Anda mungkin juga menyukai