(RPP)
Satuan Pendidikan : SD
Mata pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia.
Tema/ Subtema : Makanan Sehat/ Pentingnya Menjaga Asupan Makanan
Sehat.
Kelas / Semester : V /1 (Satu).
Alokasi Waktu : 1 Hari.
Pembelajaran ke : 2.
A. Kompetensi Inti :
KI-3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat bermain.
KI-4.Menyajikan pengetahuanfaktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar :
IPA
3.3. Menjelaskan organ pencernaan dan fungsinya pada hewan dan manusia serta
cara memelihara kesehatan organ pencernaan manusia.
4.3. Menyajikan karya tentang konsep organ dan fungsi pencernaan pada hewan
atau manusia.
Bahasa Indonesia
3.4 Menganalisis informasi yang disampaikan paparan iklan dari media cetak atau
elektronik.
4.4 Memeragakan kembali informasi yang disampaikan paparan iklan dari media
cetak atau elektronik dengan bantuan lisan, tulis, dan visual.
C. Tujuan Pembelajaran :
Dengan melakukan kegiatan dalam kelompok, siswa mengidentifikasikan dan
menjelaskan berbagai macam penyakit yang memengaruhi organ pencernaan
manusia.
D. Materi Pembelajaran :
Penyakit yang menyerang organ pencernaan.
Berbagai jenis karya seni rupa daerah.
Berdiskusi dalam kelompok untuk mengidentifikasikan dan menjelaskan
berbagai jenis penyakit perncernaan.
E. Metode Pembelajaran :
Model Pembelajaran:Discovery learning (penyingkapan/ penelitian).
Pendekatan:Saintifik (Mengamati, Mencoba, Mengasosiasi/ Menalar, dan
Mengkomunikasikan).
F. Media Pembelajaran :
Video pembelajaran :
https://www.youtube.com/watch?v=Hnl3oqk2xug
G. Sumber Belajar :
Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas V Tema 3 Daerah Tempat
Tinggalku, Hal :89–94.
Buku Guru Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas V Tema 3 Daerah Tempat
Tinggalku, dariKementerian Pendidikan danKebudayaanJakarta. (Edisi Revisi
2017)
H. Langkah-Langkah Pembelajaran:
Hampir semua orang pernah mengalami diare, apakah Anda salah satunya? Tak hanya
diare, terdapat macam-macam gangguan pencernaan lainnya yang juga sering dijumpai.
Masing-masing gangguan tersebut disebabkan oleh faktor yang berbeda-beda. Kali ini,
Siloam Hospitals akan membahasnya satu per satu.
Sistem pencernaan adalah salah satu bagian tubuh yang memiliki peran sangat penting.
Apabila organ pencernaan mengalami masalah, tentu saja hal tersebut dapat
berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Maka dari itu, penting bagi Anda mewaspadai
macam-macam gangguan pencernaan yang bisa menyerang. Apa saja itu? Simak
ulasannya berikut ini.
Gangguan pencernaan adalah gangguan pada saluran pencernaan atau disebut juga
saluran gastrointestinal. Saluran tersebut termasuk kerongkongan, hati, lambung, usus
halus, usus besar, kantong empedu, dan pankreas. Beberapa jenis gangguan
pencernaan dapat berlangsung singkat dan sembuh dengan perawatan rumahan,
sementara kondisi lainnya dapat berlangsung lama dan mungkin membutuhkan bantuan
dokter untuk mengatasinya. Adapun macam-macam gangguan pencernaan yang umum
terjadi adalah sebagai berikut:
1. GERD
GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah jenis gangguan pencernaan yang
terjadi saat asam lambung naik menuju kerongkongan. Hal tersebut disebabkan oleh
melemahnya katup atau sfingter bagian bawah kerongkongan. Normalnya, katup ini akan
menutup setelah makanan masuk ke lambung. Namun, pada penderita GERD katup
tersebut tidak bisa menutup dengan sempurna sehingga membuat asam lambung naik
ke kerongkongan.
GERD dapat menyebabkan penderitanya mengalami sensasi terbakar di dada, nyeri
dada, kesulitan menelan, mual, muntah, dan batuk. Diagnosis penyakit GERD dapat
dilakukan melalui pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi. Kemudian, untuk
mengatasinya Anda pun perlu mengubah gaya hidup dan pola makan, termasuk:
2. Tukak Lambung
Tukak lambung merupakan luka yang terjadi pada dinding lambung. Jenis gangguan
pencernaan ini disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori atau efek samping
penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang.
Ciri umum tukak lambung meliputi kembung, mual dan muntah, feses berwarna gelap,
penurunan berat badan yang tak diketahui penyebabnya, serta hilangnya nafsu
makan. Untuk melakukan diagnosis tukak lambung lebih lanjut dapat dilakukan
pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi.
3. Batu Empedu
Batu empedu merupakan contoh gangguan pencernaan yang terjadi akibat cairan
empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan limbah sisa metabolisme. Gangguan
ini juga dapat terjadi jika pelepasan empedu mengalami hambatan. Gejala pada batu
empedu meliputi:
Nyeri kolik
Radang kantung dan saluran empedu
Ikterus atau jaundice (penyakit kuning)
Adapun faktor risiko terjadinya batu empedu bisa terjadi pada seseorang dengan kondisi:
Gemuk
Berusia lebih dari 40 tahun
Perempuan
Usia subur
Tidak mampu memecah dan menyerap makanan berlemak
Sering buang angin
Batu yang terdapat di dalam kantung empedu bisa menyebabkan nyeri hebat di bagian
perut kanan atas. Kondisi ini dapat diatasi dengan obat-obatan hingga operasi.
4. IBS
IBS atau Irritable Bowel Syndrome adalah sekumpulan ciri-ciri gangguan pencernaan,
termasuk sakit perut dan perubahan buang air besar yang setidaknya terjadi tiga kali per
bulan selama tiga bulan berturut-turut. Gejala lainnya ialah kembung, diare, sembelit, dan
munculnya lendir pada feses.
Gejala tersebut belum diketahui pasti apa penyebabnya. Namun, faktor-faktor tertentu
seperti infeksi bakteri pada saluran cerna, kondisi kesehatan mental seperti kecemasan,
depresi, stres, serta konsumsi makanan tertentu diduga berkaitan dengan terjadinya IBS.
Penanganan IBS dapat dilakukan dengan beberapa cara di bawah ini:
5. IBD
Inflammatory Bowel Disease atau IBD adalah kondisi peradangan yang berlangsung
lama di saluran pencernaan. Dua jenis paling umum dari IBD yaitu penyakit Crohn dan
kolitis ulseratif. Jenis gangguan pencernaan berikut dapat menyebabkan iritasi dan
pembengkakan, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, demam, serta penurunan
berat badan.
Adapun penyebab IBD sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, respons sistem
kekebalan yang tidak biasa diduga menjadi pemicunya. Selain itu, respons virus, bakteri,
dan alergi kemungkinan juga memicu terjadinya peradangan. IBD dapat didiagnosis
melalui pemeriksaan kolonoskopi & pemeriksaan laboratorium fecal calprotectin dan
dapat diatasi tergantung pada penyebabnya. Perawatan khusus seperti obat-obatan
diperlukan untuk:
Mengurangi peradangan
Memblokir respons kekebalan
Mengobati atau mencegah infeksi
Mengobati diare parah
Mengelola nyeri ringan tanpa obat antiinflamasi non-steroid (NSAID)
Dokter mungkin akan menyarankan Anda mengikuti diet rendah serat bila Anda rentan
terhadap diare, atau menghindari produk susu jika Anda memiliki intoleran terhadap
laktosa. Namun, adakalanya pembedahan juga diperlukan untuk mengobati komplikasi
seperti obstruksi usus atau abses.
Sembelit bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurangnya konsumsi makanan
berserat, kurang minum air, hingga pengaruh obat-obatan seperti antasida atau obat
antiinflamasi non-steroid. Selain itu, penyebabnya juga bisa dari intralumen seperti feses
yang keras ataupun tumor. Sedangkan penyebab dari ekstralumen bisa karena
pendesakan lumen usus oleh massa organ lain. Memperbanyak asupan serat, cairan,
dan olahraga akan membantu mengatasi kondisi ini. Anda juga dapat mengonsumsi obat
pencahar atau pelunak feses sebagai solusi sementara.
7. Diare
Jenis gangguan pencernaan berikutnya adalah diare. Seseorang dikatakan menderita
diare apabila mengalami peningkatan frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali dalam
sehari disertai tekstur feses yang lebih cair. Adapun penyebab gangguan pencernaan ini
bermacam-macam, seperti infeksi rotavirus atau bakteri, efek samping obat, serta
perubahan pola makan. Selain peningkatan frekuensi BAB, beberapa gejala diare lainnya
termasuk kram perut, demam, mual, kembung, hingga adanya darah pada tinja.
Diare dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sebenarnya
jenis gangguan pencernaan ini sangat mudah diobati, namun pada kasus diare parah
yang tidak segera ditangani bisa berakibat fatal, khususnya pada anak-anak. Penderita
diare membutuhkan obat yang bermanfaat untuk menggantikan cairan dan elektrolit
tubuh yang hilang.
8. Penyakit Divertikular
Penyakit ini termasuk divertikulosis atau terbentuknya kantong kecil di dinding usus besar
dan divertikulitis atau ketika kantong tersebut mengalami peradangan. Anda mungkin
akan merasakan kembung, mencret, atau nyeri di perut bagian bawah.
Penyebab gangguan pencernaan ini masih belum diketahui secara pasti, namun diduga
hal itu berkaitan dengan gen. Faktor lainnya meliputi kurangnya aktivitas fisik,
penggunaan NSAID dan steroid, serta memiliki kondisi yang melibatkan dengan sistem
imun.
Wasir dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dan gatal pada anus serta keluarnya darah
saat BAB, bahkan kadang juga bisa membuat penderitanya sulit duduk. Penyebab utama
wasir yaitu sembelit kronis dan kehamilan. Sementara mengejan saat BAB, duduk di toilet
dalam waktu lama, dan diare kronis merupakan kemungkinan penyebab lainnya.
Cara mengatasi wasir untuk derajat awal bisa dengan perubahan gaya hidup seperti
mengonsumsi banyak cairan dan makanan berserat serta obat-obatan. Namun, jika
sudah memasuki stadium lanjut, maka dibutuhkan tindakan operasi.
PENILAIAN
LKPD
(LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)
NAMA : …………………………………………
KELAS : ………………………………………...
NIP. ...............................................
Mengetahui,
Kepala Sekolah
NIP. …..................................