Anda di halaman 1dari 41

Harmonisasi

PMK No.24 DR. Muhammad Luthfie


Tahun 2022 Hakim, S.H., M.H.
Disampaikan dalam PERTEMUAN
Advocate and Legal Counsel for
dengan UU Hospitals
ILMIAH TAHUNAN DAN
SEMILOKA NASIONAL KE VII dan

No.27 Tahun KARS EXPO Tahun 2023, 16 Februari


2023, di ICE BSD, Jakarta.
luthfiehakim10@gmail.com
2022 HP. 0811.10411.35
1. Advokat di Jakarta, Pendiri M. LUTHFIE HAKIM &
Curriculum Vitae, Feb. 2023 PARTNERS Law Firm
DR. Muhammad LUTHFIE Hakim 2. Ketua Umum Himpunan Advokat Spesialis Rumah Sakit
(HASRS)
3. Wakil Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia Suara
Advokat Indonesia (PERADI SAI)
4. Dosen Program Pasca Sarjana FH UMJ, FH UGM, dan FH
UNBOR
5. Kepala Pusat Studi Hukum Kesehatan FH UMJ
6. Ketua Dewan Pakar Masyarakat Hukum Kesehatan
Indonesia (MHKI)
7. Anggota Dewan Pakar Perhimpunan Humas RS Indonesia
(PERHUMASRI)
8. Anggota Dewan Pakar Lembaga Anti Fraud Asuransi
Indonesia (LAFAI)
9. Ketua Divisi Advokasi Majelis Upaya Kesehatan Islam
Seluruh Indonesia (MUKISI)
10. Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Komunitas Relawan
Emergensi Kesehatan Indonesia (KREKI)
Advocate and Legal Counsel 11. Dewan Pembina Asosiasi Wisata Medis Indonesia (AWMI)
for Hospitals 12. Juru Bicara Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)
13. Mediator Kesehatan
Ketentuan Umum
UU PDP
Ketentuan Umum (1)

1. Data Pribadi adalah data tentang orang perseorangan


yang teridentifikasi atau dapat diidentifikasi secara
tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya baik
secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem
elektronik atau nonelektronik.
2. Pelindungan Data Pribadi adalah keseluruhan upaya
untuk melindungi Data Pribadi dalam rangkaian
pemrosesan Data Fribadi guna menjamin hak
konstitusional subjek Data Pribadi.
UU PDP
Ketentuan Umum (2)

3. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan


tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik
data, fakta, maupun penjelasannya yang dapat dilihat,
didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan
dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi secara elektronik ataupun nonelektronik.
4. Pengendali Data Pribadi adalah setiap orang, badan publik,
dan organisasi internasional yang bertindak sendiri-sendiri
atau bersama-sama dalam menentukan tujuan dan melakukan
kendali pemrosesan Data Pribadi.
UU PDP
Ketentuan Umum (3)

5. Prosesor Data Pribadi adalah setiap orang, badan publik, dan


organisasi internasional yang bertindak sendiri-sendiri atau
bersama-sama dalam melakukan pemrosesan Data Pribadi atas
nama Pengendali Data Pribadi.
6. Subjek Data Pribadi adalah orang perseorangan yang pada dirinya
melekat Data Pribadi.
7. Setiap Orang adalah orang perseorangan atau korporasi.
8. Korporasi adalah kumpulan orang dan/atau kekayaan yang
terorganisasi baik yang berbadan hukum maupun tidak berbadan
hukum.
UU PDP
Jenis Data Pribadi

Data Pribadi terdiri atas:


a. Data Pribadi yang bersifat spesifik; dan
b. Data Pribadi yang bersifat umum.
UU PDP
Data Pribadi Spesifik dan Umum (1)

1. Data Pribadi yang bersifat spesifik sebagaimana dimaksud pada


ayat (l) huruf a meliputi:
a. data dan informasi kesehatan;
b. data biometrik;
c. data genetika;
d. catatan kejahatan;
e. data anak;
f. data keuangan pribadi; dan/ atau
g. data lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
UU PDP
Data Pribadi Spesifik dan Umum (2)
2. Data Pribadi yang bersifat umum sebagaimana dimaksud pada ayat
(l) huruf b meliputi:
a. nama lengkap;
b. jenis kelamin;
c. kewarganegaraan;
d. agama;
e. status perkawinan; dan/ atau
f. Data Pribadi yang dikombinasikan mengidentifikasi seseorang.
3. Yang dimaksud dengan "data dan informasi kesehatan" adalah
catatan atau keterangan individu yang berkaitan dengan kesehatan
fisik, kesehatan mental, dan/atau pelayanan kesehatan.
PMK REKAM MEDIS
Definisi Rekam Medis (1)

Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis yang dibuat dengan menggunakan
sistem elektronik yang diperuntukkan bagi penyelenggaraan Rekam Medis.

KBBI
dokumen:
1. Surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan (spt
akta kelahiran, surat nikah, surat perjanjian)
2. Barang cetakan atau naskah karangan yang dikirim melalui pos
3. rekaman suara, gambar dalam film, dsb yang dapat dijadikan bukti keterangan
4. (komputer) berkas yang berisi teks yang dibuat dengan perangkat lunak pengolah
kata
PMK REKAM MEDIS
Definisi Rekam Medis (2)

data:
1. keterangan yang benar dan nyata
2. keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar
kajian (analisis atau kesimpulan)
3. (komp) informasi dalam bentuk yang dapat diproses oleh
komputer, spt representasi digital dari teks, angka,
gambar, grafis, atau suara
Hak Pasien atas Data Pribadi
UU PDP
Hak Pasien selaku Subyek Data Pribadi Nyaris Tanpa
Batas (1)

1. Subjek Data Pribadi berhak mendapatkan Informasi tentang:


a. kejelasan identitas,
b. dasar kepentingan hukum,
c. tujuan permintaan dan penggunaan Data Pribadi, dan
d. akuntabilitas
pihak yang meminta Data Pribadi.

2. Subjek Data Pribadi berhak:


a. melengkapi, memperbarui, dan/atau
b. memperbaiki kesalahan dan/atau ketidakakuratan
Data Pribadi tentang dirinya sesuai dengan tujuan pemrosesan Data
Pribadi.
UU PDP
Hak Pasien selaku Subyek Data Pribadi Nyaris Tanpa
Batas (2)
3. Subjek Data Pribadi berhak:
a. mendapatkan akses; dan
b. memperoleh salinan
Data Pribadi tentang dirinya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4. Subjek Data Pribadi berhak untuk mengakhiri pemrosesan, menghapus,
dan/ atau memusnahkan Data Pribadi tentang dirinya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Subjek Data Pribadi berhak menarik kembali persetujuan pemrosesan
Data Pribadi tentang dirinya yang telah diberikan kepada Pengendali
Data Pribadi.
UU PDP
Hak Pasien selaku Subyek Data Pribadi Nyaris Tanpa
Batas (3)

6. Subjek Data Pribadi berhak untuk mengajukan keberatan atas tindakan


pengambilan keputusan yang hanya didasarkan pada pemrosesan
secara otomatis, termasuk pemrofilan, yang menimbulkan akibat hukum
atau berdampak signifrkan pada Subjek Data Pribadi.
7. Subjek Data Pribadi berhak menunda atau membatasi pemrosesan Data
Pribadi secara sesuai dengan tujuan pemrosesan Data Pribadi.
8. Subjek Data Pribadi berhak menggugat dan menerima ganti rugi atas
pelanggaran pemrosesan Data Pribadi tentang dirinya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
UU PDP
Hak Pasien selaku Subyek Data Pribadi Nyaris Tanpa
Batas (4)

9. Subjek Data Pribadi berhak mendapatkan dan/atau menggunakan Data Pribadi


tentang dirinya dari Pengendali Data Pribadi dalam bentuk yang sesuai dengan
struktur dan/atau format yang lazim digunakan atau dapat dibaca oleh sistem
elektronik.
10.Subjek Data Pribadi berhak menggunakan dan mengirimkan Data Pribadi tentang
dirinya ke Pengendali Data Pribadi lainnya, sepanjang sistem yang digunakan
dapat saling berkomunikasi secara aman sesuai dengan prinsip Pelindungan Data
Pribadi berdasarkan Undang-Undang ini.
11.Pelaksanaan hak Subjek Data Pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
sampai dengan Pasal 11 diajukan melalui permohonan tercatat yang disampaikan
secara elektronik atau nonelektronik kepada Pengendali Data Pribadi.
PMK REKAM MEDIS
Kepemilikan Dokumen Rekam Medis

1. Dokumen Rekam Medis milik Fasilitas Pelayanan Kesehatan.


2. Fasilitas Pelayanan Kesehatan bertanggung jawab atas hilang,
rusak, pemalsuan dan/atau penggunaan oleh orang, dan/atau
badan yang tidak berhak terhadap dokumen Rekam Medis.
PMK REKAM MEDIS
Isi Rekam Medis
1. Isi Rekam Medis milik Pasien.
2. Isi Rekam Medis dimaksud disampaikan kepada Pasien.
3. Selain kepada Pasien, Rekam Medis dapat disampaikan kepada keluarga
terdekat atau pihak lain.
4. Penyampaian Rekam Medis kepada keluarga terdekat dimaksud dilakukan dalam
hal:
a. Pasien di bawah umur 18 (delapan belas) tahun;
b. dan/atau
c. Pasien dalam keadaan darurat.
5. Penyampaian Rekam Medis kepada pihak lain dimaksud dilakukan setelah
mendapat persetujuan dari Pasien.
6. Isi Rekam Medis yang disampaikan kepada Pasien paling sedikit terdiri atas:
a. identitas Pasien;
b. hasil pemeriksaan fisik dan penunjang;
c. diagnosis, pengobatan, dan rencana tindak lanjut pelayanan kesehatan; dan
d. nama dan tanda tangan Tenaga Kesehatan pemberi pelayanan kesehatan.
PMK RM
Pemberian Rekam Medis kepada Pasien

1. (Isi) Rekam Medis harus diberikan kepada Pasien rawat inap dan rawat darurat pada saat
pulang, atau kepada Fasilitas Pelayanan Kesehatan penerima rujukan pada saat
melakukan rujukan.

2. Selain untuk Pasien rawat inap dan rawat darurat dimaksud, Rekam Medis dapat diberikan
kepada Pasien rawat jalan apabila dibutuhkan.

3. Rekam Medis yang ditujukan kepada Fasilitas Pelayanan Kesehatan penerima rujukan
menjadi bagian dari surat rujukan dalam sistem rujukan pelayanan kesehatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Rekam Medis yang diberikan pada saat Pasien pulang berupa surat yang dikirimkan dan
diterima dalam bentuk elektronik dengan menggunakan jaringan komputer atau alat
komunikasi elektronik lain termasuk ponsel atau dalam bentuk tercetak.
PMK RM
Pembukaan Isi Rekam Medis

1. Pembukaan isi Rekam Medis dapat dilakukan:


a. atas persetujuan Pasien; dan/atau
b. tidak atas persetujuan Pasien.

2. Permintaan pembukaan isi Rekam Medis dimaksud harus dilakukan secara


tertulis atau secara elektronik.

3. Pembukaan isi Rekam Medis dilakukan terbatas sesuai dengan kebutuhan.


PMK RM
Pembukaan Rekam Medis
Tidak Atas Persetujuan Pasien
1. Pembukaan isi Rekam Medis tidak atas persetujuan Pasien dilakukan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan, untuk kepentingan:
1. pemenuhan permintaan aparat penegak hukum dalam rangka penegakan hukum;
2. penegakan etik atau disiplin;
3. audit medis;
4. penanganan kejadian luar biasa/wabah penyakit menular/kedaruratan kesehatan
masyarakat/ bencana;
5. pendidikan dan penelitian;
6. upaya perlindungan terhadap bahaya ancaman keselamatan orang lain secara
individual atau masyarakat; dan/atau
7. lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

2. Pembukaan isi Rekam Medis dimaksud dilakukan tanpa membuka identitas pasien.

3. Permintaan pembukaan isi Rekam Medis dilakukan oleh pihak atau institusi yang
berwenang.
PMK RM
Persetujuan Menteri

1. Pembukaan isi Rekam Medis tidak atas persetujuan Pasien harus mendapatkan
persetujuan dari Menteri.
2. Untuk memperoleh persetujuan dimaksud, pihak atau institusi yang berwenang
mengajukan permohonan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal.
3. Berdasarkan persetujuan dimaksud, pihak atau institusi yang berwenang
menyampaikan permintaan pembukaan kepada pimpinan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
4. Persetujuan dari Menteri, dikecualikan untuk pembukaan isi Rekam Medis yang
dilakukan atas dasar perintah pengadilan, dan dapat dilakukan dengan cara
memberikan salinan dokumen Rekam Medis dan/atau memperlihatkan dokumen
asli.
Transfer Data
UU PDP
Aturan Transfer Data Pribadi
1. Pemrosesan Data Pribadi meliputi penampilan, pengumuman, transfer,
penyebarluasan, atau pengungkapan dilakukan sesuai dengan prinsip
Pelindungan Data Pribadi meliputi pemrosesan Data Pribadi dilakukan
dengan menjamin hak Subjek Data Pribadi.

2. Penyimpanan, pentransferan, penghapusan, atau pemusnahan Data


Pribadi diberitahukan kepada Subjek Data Pribadi.

3. Pengendali Data Pribadi yang melakukan transfer Data Pribadi dan yang
menerima transfer Data Pribadi wajib melakukan Pelindungan Data
Pribadi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
UU PDP
Transfer Data Pribadi Dalam Negeri

1. Pengendali Data Pribadi dapat melakukan transfer Data Pribadi


kepada Pengendali Data Pribadi lainnya dalam wilayah hukum
Negara Republik Indonesia.
2. Pengendali Data Pribadi yang melakukan transfer Data Pribadi dan
yang menerima transfer Data Pribadi wajib melakukan Pelindungan
Data Pribadi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
UU PDP
Transfer Data Pribadi ke Luar Negeri
1. Pengendali Data Pribadi dapat melakukan transfer Data Pribadi kepada Pengendali Data
Pribadi dan/atau Prosesor Data Pribadi di luar wilayah hukum Negara Republik Indonesia
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalarn Undang- Undang ini.

2. Dalam melakukan transfer Data Pribadi dimaksud, Pengendali Data Pribadi wajib
memastikan negara tempat kedudukan Pengendali Data Pribadi dan/ atau Prosesor Data
Pribadi yang menerima transfer Data Pribadi memiliki tingkat Pelindungan Data Pribadi
yang setara atau lebih tinggi dari yang diatur dalam Undang-Undang ini.

3. Dalam hal ketentuan tingkat Pelindungan yang setara atau lebih tinggi tidak terpenuhi,
Pengendali Data Pribadi wajib memastikan terdapat Pelindungan Data Pribadi yang
memadai dan bersifat mengikat.

4. Dalam hal ketentuan tingkat Pelindungan yang setara atau lebih tinggi maupun
Pelindungan Data Pribadi yang memadai dan bersifat mengikat tidak terpenuhi, Pengendali
Data Pribadi wajib mendapatkan persetujuan Subjek Data Pribadi.
UU PDP
Pengecualian Atas Hak-hak Subyek Data Pribadi (1)
1. Hak-hak Subjek Data Pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8,
Pasal 9, Pasal 1O ayat (1), Pasal 11, dan Pasal 13 ayat (1) dan ayat (2)
dikecualikan untuk:
a. kepentingan pertahanan dan keamanan nasional;
b. kepentingan proses penegakan hukum;
c. kepentingan umum dalam rangka penyelenggaraan negara;
d. kepentingan pengawasan sektor jasa keuangan, moneter, sistem
pembayaran, dan stabilitas sistem keuangan yang dilakukan dalam
rangka penyelenggaraan negara; atau
e. kepentingan statistik dan penelitian ilmiah.
UU PDP
Pengecualian Atas Hak-hak Subyek Data Pribadi (2)

2. Pengecualian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan


hanya dalam rangka pelaksanaan ketentuan Undang-Undang.
3.Yang dimaksud dengan "kepentingan umum dalam rangka
penyelenggaraan negara" antara lain penyelenggaraan administrasi
kependudukan, jaminan sosial, perpajakan, kepabeanan, dan
pelayanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik.
PMK RM
Transfer Isi Rekam Medis

1. Transfer isi Rekam Medis Elektronik merupakan kegiatan pengiriman Rekam


Medis dalam rangka rujukan pelayanan kesehatan perorangan ke Fasilitas
Pelayanan Kesehatan penerima rujukan.
2. Transfer isi Rekam Medis Elektronik dimaksud dilakukan melalui platform layanan
interoperabilitas dan integrasi data kesehatan yang dikelola oleh Kementerian
Kesehatan.
PMK RM
Transfer Data berupa Interoperabilitas dengan
Kemenkes

1. Rekam Medis Elektronik yang disimpan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus
terhubung/terinteroperabilitas dengan platform layanan interoperabilitas dan
integrasi data kesehatan yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan.
2. Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus membuka akses seluruh isi Rekam Medis
Elektronik Pasien ke Kementerian Kesehatan.
3. Kementerian Kesehatan berwenang melakukan pemanfaatan dan penyimpanan
isi Rekam Medis Elektronik dalam rangka pengolahan data kesehatan.
Pembaruan/Perbaikan/Perubahan Data
UU PDP
Pembaruan dan Perbaikan Data Pribadi

1. Pengendali Data Pribadi wajib memperbarui dan/atau memperbaiki


kesalahan dan/atau ketidakakuratan Data Pribadi paling lambat 3 x
24 (tiga kali dua puluh empat) jam terhitung sejak Pengendali Data
Pribadi menerima permintaan pembaruan dan/atau perbaikan Data
Pribadi.
2. Pengendali Data Pribadi wajib memberitahukan hasil pembaruan
dan/atau perbaikan Data Pribadi kepada Subjek Data Pribadi.
PMK RM
Pembaruan dan Perbaikan Rekam Medis

1. Perbaikan data dilakukan apabila terjadi kesalahan dalam penginputan data


administratif dan data klinis Pasien.
2. Perbaikan data dimaksud hanya dapat dilakukan oleh Tenaga Kesehatan pemberi
pelayanan kesehatan dan petugas administrasi termasuk Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan dengan batas waktu paling lama 2x24 jam sejak data diinput.
3. Dalam hal kesalahan data administratif diketahui melebihi tenggat waktu 2x24 jam
sejak data diinput, perbaikan data dilakukan setelah mendapatkan persetujuan
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan dan/atau pimpinan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
Jangka Waktu Penyimpanan
UU PDP
Penghapusan dan Pemusnahan Data Pribadi (1)

1. Pengendali Data Pribadi wajib menghapus Data Pribadi dalam hal:


a. Data Pribadi tidak lagi diperlukan untuk pencapaian tujuan pemrosesan Data
Pribadi;
b. Subjek Data Pribadi telah melakukan penarikan kembali persetujuan
pemrosesan Data Pribadi;
c. terdapat permintaan dari Subjek Data Pribadi; atau
d. Data Pribadi diperoleh dan/atau diproses dengan cara melawan hukum.

2. Pengendali Data Pribadi wajib memusnahkan Data Pribadi dalam hal:


a. telah habis masa retensinya dan berketerangan dimusnahkan berdasarkan
jadwal retensi arsip;
b. terdapat permintaan dari Subjek Data Pribadi;
c. tidak berkaitan dengan penyelesaian proses hukum suatu perkara; dan/ atau
d. Data Pribadi diperoleh dan/atau diproses dengan cara melawan hukum.
UU PDP
Penghapusan dan Pemusnahan Data Pribadi (2)

3. Data Pribadi dihapus dan/atau dimusnahkan setelah masa retensi


berakhir atau berdasarkan permintaan Subjek Data Pribadi, kecuali
ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan

4. Pengendali Data Pribadi wajib memberitahukan penghapusan


dan/atau pemusnahan Data Pribadi kepada Subjek Data Pribadi.
PMK RM
Penyimpanan dan Pemusnahan

1. Penyimpanan data Rekam Medis Elektronik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan


dilakukan paling singkat 25 (dua puluh lima) tahun sejak tanggal kunjungan
terakhir Pasien.
2. Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir, data Rekam
Medis Elektronik dapat dikecualikan untuk dimusnahkan apabila data tersebut
masih akan dipergunakan atau dimanfaatkan.
3. Pemusnahan Rekam Medis Elektronik dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PMK RM
Aturan Lebih Lanjut

• Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Rekam Medis


Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 sampai dengan
Pasal 39 diatur dalam pedoman Rekam Medis Elektronik yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
Kegagalan Perlindungan Data Pribadi
UU PDP
Kegagalan Perlindungan Data Pribadi

1. Dalam hal terjadi kegagalan Pelindungan Data Pribadi, Pengendali Data Pribadi wajib
menyampaikan pemberitahuan secara tertulis paling lambat 3 x 24 (tiga kali dua puluh
empat) jam kepada:
a. Subjek Data Pribadi; dan
b. Lembaga (yang akan dibentuk oleh Pemerintah).

2. Pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) minimal memuat:

a. Data Pribadi yang terungkap;

b. kapan dan bagaimana Data Pribadi terungkap; dan

c. upaya penanganan dan pemulihan atas terungkapnya Data Pribadi oleh Pengendali
Data Pribadi.

3. Pengendali Data Pribadi wajib bertanggung jawab atas pemrosesan Data Pribadi dan
menunjukkan pertanggungiawaban dalam kewajiban pelaksanaan prinsip Pelindungan
Data Pribadi.
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai