Anda di halaman 1dari 32

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U TU S A N

si
Nomor : 39 / Pid.Sus.Prk / 2016 / PN Ran

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri Ranai yang berwenang mengadili
gu perkara tindak pidana perikanan dengan acara pemeriksaan biasa dalam pengadilan
tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara atas nama

In
A
Terdakwa : --------------------------------------------------------------------------------------------
Nama Lengkap : NGUYEN TUAN VU ; ------------------------------
ah

lik
Tempat Lahir : Binh Thuan ; ------------------------------------------
Umur/Tanggal Lahir : 21 Tahun / 19 Mei 1995 ; ---------------------------
Jenis Kelamin : Laki-laki ; ---------------------------------------------
am

ub
Kebangsaan : Vietnam ; ----------------------------------------------
Tempat Tinggal : Khu Pho 5 – Phuong Binh Tan– Thi Xa Lagi –
ep
Binh Thuan / Kantor Kejaksaan Negeri Ranai
k

Nomor 51 Kecamatan Bunguran Timur


ah

R
Kabupaten Natuna ; ---------------------------------

si
Agama : Katholik ; ----------------------------------------------

ne
Pekerjaan : Nakhoda KM. BTH 99514 TS ; -------------
ng

Pendidikan : 5 Tahun (Setingkat SD) ; ---------------------------

do
gu

Terdakwa tidak dikenakan penahanan ; -------------------------------------------------


Terdakwa dalam perkara ini tidak di dampingi oleh Penasehat Hukum meskipun
In
A

haknya telah diberikan oleh Majelis Hakim Perikanan ; ---------------------------------------


Terdakwa didampingi oleh penterjemah yang bernama ANWAR yang telah
disumpah yang akan menterjemahkan dari Bahasa Vietnam ke dalam Bahasa Indonesia
ah

lik

dan sebaliknya ; --------------------------------------------------------------------------------------


m

ub

PENGADILAN PERIKANAN PADA PENGADILAN NEGERI TERSEBUT ; -----


Setelah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Ranai Nomor : 39 /
ka

ep

Pid.Sus-Prk / 2016 / PN Ran, tertanggal 29 September 2016 tetang Penunjukan Majelis


Hakim ; -----------------------------------------------------------------------------------------------
ah

Setelah membaca Penetapan Hakim Ketua Nomor : 39 / Pen.Pid.Sus-Prk /


R

2016 / PN Ran tertanggal 29 September 2016 tentang Penetapan Hari Sidang Pertama
es
M

terhadap perkara tersebut ; -------------------------------------------------------------------------


ng

Setelah membaca berkas perkara yang bersangkutan ; ------------------------------


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Setelah mendengarkan keterangan saksi-saksi, Ahli dan terdakwa melalui

si
penterjemahnya di persidangan ; ------------------------------------------------------------------
Setelah memperhatikan barang bukti yang diajukan dipersidangan ; -------------

ne
ng
Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah membacakan tuntutan pidana
(requisitoir) pada tanggal 29 November 2016 yang pada pokoknya menuntut : -----------

do
MENUNTUT :
gu 1. Menyatakan NGUYEN TUAN VU selaku Nahkoda KM. BTH 99514 TS terbukti
secara sah dan meyakinkan menurut hukum, bersalah melakukan perbuatan pidana

In
A
“Memiliki dan/atau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera asing,
melakukan penangkapan ikan di ZEEI yang tidak memiliki Surat Izin Penangkapan
ah

lik
Ikan (SIPI)”, melanggar Pasal 93 ayat (2) Jo Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang RI
Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun
2004 tentang Perikanan Jo Pasal 102 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 2004
am

ub
sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 45 Tahun 2009
tentang Perikanan sebagaimana Dakwaan Kesatu ; ----------------------------------------
ep
2. Menjatuhkan pidana denda sebesar Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)
k

Subsidair 6 (enam) bulan kurungan ; ---------------------------------------------------------


ah

R
3. Menyatakan barang bukti berupa : -----------------------------------------------------------

si
- 1 (satu) unit Kapal KM. BTH 99514 TS yang telah dimusnahkan dengan cara

ne
ditenggelamkan pada tingkat penyidikan berdasarkan Penetapan Ketua
ng

Pengadilan Negeri Perikanan pada Pengadilan Negeri Ranai Nomor :


56/Pen.Pid.Sus-Prk/2016/PN. Ran tanggal 11 Agustus 2016 ; -----------------------

do
gu

- 1 (satu) unit alat tangkap Gill Net ; ------------------------------------------------------


- 8 (delapan) unit alat tangkap Hand Line ; -----------------------------------------------
In
-
A

1 (satu) unit alat komunikasi 10-METER RADOI ; -----------------------------------


- 1 (satu) unit alat Navigasi GPS KONDEN KGP-98 ; ---------------------------------
- 1 (satu) unit kompas basah Express A 120 ; --------------------------------------------
ah

lik

- 1 (satu) Kg ikan campuran kering hasil dari penyisihan ikan campuran sebanyak
± 50 kg (kurang lebih lima puluh kilogram) yang telah dimusnahkan
m

ub

berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Perikanan pada Pengadilan


Negeri Ranai Nomor : 42/Pen.Pid.Sus-Prk/2016/PN. Ran tanggal 8 Agustus
ka

ep

2016 ; -----------------------------------------------------------------------------------------
Dirampas untuk dimusnahkan ; ---------------------------------------------------------------
ah

- 1 (satu) buah bendera Vietnam ; ----------------------------------------------------------


R

Terlampir dalam berkas ; ----------------------------------------------------------------------


es
M

4. Menetapkan supaya membayar biaya perkara sebesar Rp5.000,00 (lima ribu


ng

rupiah) ; ------------------------------------------------------------------------------------------
on
gu

2
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa atas Tuntutan Penuntut Umum tersebut terdakwa telah

si
mengajukan pembelaan (pleidoi) yang disampaikan secara lisan melalui penterjemahnya
yang pada pokoknya menyatakan telah mengakui melakukan penangkapan ikan di

ne
ng
wilayah perairan Republik Indonesia dan menyesalinya, selanjutnya terdakwa mohon
keringanan hukuman ; ------------------------------------------------------------------------------

do
Menimbang, bahwa atas Pembelaan terdakwa tersebut Penuntut Umum telah
gu menanggapinya (replik) dan Terdakwa pun telah menanggapinya kembali (duplik) yang
pada pokoknya masing-masing tetap pada pendiriannya semula ; ----------------------------

In
A
Menimbang, bahwa terdakwa telah diajukan dipersidangan oleh Penuntut
Umum berdasarkan surat dakwaan No. Reg. Perkara : PDM-80/RNI/09/2016 tertanggal
ah

lik
22 September 2016 dengan dakwaan sebagai berikut : ----------------------------------------
KESATU ---------------------------------------------------------------------------------------------
-------- Bahwa terdakwa NGUYEN TUAN VU selaku Nakhoda KM.BTH.99514 TS
am

ub
yang merupakan kapal ikan asing yang mengibarkan bendera Vietnam pada hari
Minggu tanggal 24 Juli 2016 sekira jam 09.55 WIB atau setidak-tidaknya dalam bulan
ep
k

Juli Tahun 2016, bertempat di Perairan Natuna Zona Ekonomi Eklusif Indonesia
(ZEEI) Laut Natuna pada posisi 06° 16’ 075” LU - 109° 38` 156” BT yang merupakan
ah

R
wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia atau setidak-tidaknya pada suatu

si
tempat yang masih dalam daerah Hukum Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri

ne
ng

Ranai yang berwenang memeriksa dan mengadilinya, memiliki dan/atau


mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera Asing melakukan
penangkapan ikan di Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI), yang tidak

do
gu

memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI). Perbuatan tersebut dilakukan oleh
terdakwa dengan cara sebagai berikut : ----------------------------------------------------------
In
• Bahwa,
A

pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas terdakwa NGUYEN


TUAN VU melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan alat
ah

penangkap ikan jaring gillnet dan pancing ulur dengan cara kerjanya mula-mula
lik

ujung jaring dan pelampung utama berupa bola diturunkan, selanjutnya semua bagian
jaring diturunkan ke laut sambil kapal bergerak dengan kecepatan rendah hingga
m

ub

sampai ujung jaring yang lain yang juga dilengkapi pelampung utama, kemudian
jaring gillnet dibiarkan hanyut di air hingga 1 -2 jam, kemudian jaring diangkat
ka

ep

sambil mengambil ikan yang terjerat didalam jaring, sasaran ikan yang dituju
adalah ikan pelagis, selayang atau tongkol, sedangkan cara kerja alat tangkap
ah

pancing ulur mula-mula kail pada pancing diberi umpan yang sudah diberi pemberat,
R

selanjutnya tali pancing diturunkan sampai ke dasar laut, jika ada tanda-tanda kail
es
M

pancing yaang diberi umpan termakan ikan maka tali pancing ditarik dan ikan hasil
ng

tangkapan dimasukan kedalam palkah dan diberi es. ---------------------------------------


on
gu

3
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa, spesifikasi alat tangkap berupa jaring gillnet yang terdapat pada

si
KM.BTH.99514 TS yang dinahkodai oleh terdakwa adalah NGUYEN TUAN VU
lembaran jaring yang ada pelampung dan pemberatnya, panjang jaring 80 (delapan

ne
ng
puluh) meter dan lebar 1 (satu) meter. Jarak antar pelampung 20 (dua puluh)
centimeter dengan mata jaring berukuran 1 (satu) inchi, sedangkan pada alat tangkap

do
pancing ulur memiliki ciri menggunakan tali utama dengan panjang 100 (seratus)
gu meter tergantung kedalaman perairan, pada ujung tali paling bawah terdapat
pemberat dengan berat sekira 1 (satu) kilogram, sekira 50 (lima puluh) centimeter

In
A
diatas pemberat terdapat 2 (dua) tali cabang sepanjang 50 (lima puluh) centimeter,
masing-masing cabang terdapat 1 (satu) mata pancing dengan jarak antar cabang
ah

lik
sekira 50 (lima puluh) centimeter. -------------------------------------------------------------
• Bahwa, ketika terdakwa Nguyen Tuan Vu selaku nahkoda KM.BTH.99514 TS
am

sedang mengemudikan kapalnya untuk berpindah mencari titik penangkapan ikan

ub
selanjutnya di Wilayah Pengelolaan Perikanan republik Indonesia (WPPRI)
terdeteksi oleh KP Orca 03 yang sedang melakukan operasi pengawasan sumberdaya
ep
k

kelautan dan perikanan di sekitar wilayah perairan ZEEI laut Natuna, melihat
kegiatan terdakwa diketahui oleh kapal pengawas kemudian terdakwa mencoba
ah

R
untuk melarikan diri, kemudian nahkoda KP Orca 03 melakukan pengejaran dan

si
menghentikan kapal KM.BTH.99514 TS pada titik kordinat 06° 16’ 075” LU - 109°

ne
38` 156” BT dan selanjutnya Mualim KP Orca 03 yakni saksi Franky Fian
ng

Kumesan,S.St.Pi dan KKM KP Orca 03 yakni saksi Pijar Wijayanto, S.St.Pi


melakukan pemeriksaan di atas kapal terdakwa, dan dari hasil pemeriksaan terdakwa

do
gu

tidak memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) dan dokumen perizinan perikanan
dari Pemerintah Indonesia, alat tangkap berupa jaring gillnet sebanyak 1 (satu) unit,
In
A

pancing ulur sebanyak 8 (delapan) unit serta ikan hasil tangkapan sebanyak ± 50 kg
(lebih kurang lima puluh kilogram) ; ----------------------------------------------------------
• Bahwa, selanjutnya
ah

terdakwa berikut kapal KM.BTH.99514 TS dibawa / di


lik

ADHOC ke Penyidik Satuan Kerja Pengawasan Sumberdaya Kelautan


Perikanan Natuna ; -------------------------------------------------------------------------------
m

ub

------ Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 93 ayat
(2) Jo Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan
ka

ep

Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan Jo. Pasal 102
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah
ah

diubah dengan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan. ----------


R

es
M

ng

on
gu

4
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ATAU -------------------------------------------------------------------------------------------------

si
KEDUA ----------------------------------------------------------------------------------------------
-------- Bahwa terdakwa NGUYEN TUAN VU selaku Nakhoda KM.BTH.99514 TS

ne
ng
yang merupakan kapal ikan asing yang mengibarkan bendera Vietnam pada hari
Minggu tanggal 24 Juli 2016 sekira jam 09.55 WIB atau setidak-tidaknya dalam bulan

do
Juli Tahun 2016, bertempat di Perairan Natuna Zona Ekonomi Eklusif Indonesia
gu (ZEEI) Laut Natuna pada posisi 06° 16’ 075” LU - 109° 38` 156” BT yang merupakan
wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia atau setidak-tidaknya pada suatu

In
A
tempat yang masih dalam daerah Hukum Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri
Ranai yang berwenang memeriksa dan mengadilinya, yang dengan sengaja di wilayah
ah

lik
pengelolaan perikanan Republik Indonesia melakukan usaha perikanan di bidang
penangkapan, pembudidayaan, pengangkutan, pengolahan, dan pemasaran yang
tidak memiliki SIUP. Perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai
am

ub
berikut : -----------------------------------------------------------------------------------------------
• Bahwa, pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas terdakwa NGUYEN
ep
k

TUAN VU melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan alat


penangkap ikan jaring gillnet dan pancing ulur dengan cara kerjanya mula-mula
ah

R
ujung jaring dan pelampung utama berupa bola diturunkan, selanjutnya semua bagian

si
jaring diturunkan ke laut sambil kapal bergerak dengan kecepatan rendah hingga

ne
ng

sampai ujung jaring yang lain yang juga dilengkapi pelampung utama, kemudian
jaring gillnet dibiarkan hanyut di air hingga 1 -2 jam, kemudian jaring diangkat
sambil mengambil ikan yang terjerat didalam jaring, sasaran ikan yang dituju

do
gu

adalah ikan pelagis, selayang atau tongkol, sedangkan cara kerja alat tangkap
pancing ulur mula-mula kail pada pancing diberi umpan yang sudah diberi pemberat,
In
A

selanjutnya tali pancing diturunkan sampai ke dasar laut, jika ada tanda-tanda kail
pancing yaang diberi umpan termakan ikan maka tali pancing ditarik dan ikan hasil
tangkapan dimasukan kedalam palkah dan diberi es. ---------------------------------------
ah

lik

• Bahwa, spesifikasi alat tangkap berupa jaring gillnet yang terdapat pada
KM.BTH.99514 TS yang dinahkodai oleh terdakwa adalah NGUYEN TUAN VU
m

ub

lembaran jaring yang ada pelampung dan pemberatnya, panjang jaring 80 (delapan
puluh) meter dan lebar 1 (satu) meter. Jarak antar pelampung 20 (dua puluh)
ka

ep

centimeter dengan mata jaring berukuran 1 (satu) inchi, sedangkan pada alat tangkap
pancing ulur memiliki ciri menggunakan tali utama dengan panjang 100 (seratus)
ah

meter tergantung kedalaman perairan, pada ujung tali paling bawah terdapat
R

pemberat dengan berat sekira 1 (satu) kilogram, sekira 50 (lima puluh) centimeter
es
M

diatas pemberat terdapat 2 (dua) tali cabang sepanjang 50 (lima puluh) centimeter,
ng

on
gu

5
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masing-masing cabang terdapat 1 (satu) mata pancing dengan jarak antar cabang

si
sekira 50 (lima puluh) centimeter. -------------------------------------------------------------
• Bahwa, ketika terdakwa Nguyen Tuan Vu selaku nahkoda KM.BTH.99514 TS

ne
ng
sedang mengemudikan kapalnya untuk berpindah mencari titik penangkapan ikan
selanjutnya di Wilayah Pengelolaan Perikanan republik Indonesia (WPPRI)

do
terdeteksi oleh KP Orca 03 yang sedang melakukan operasi pengawasan sumberdaya
gu kelautan dan perikanan di sekitar wilayah perairan ZEEI laut Natuna, melihat
kegiatan terdakwa diketahui oleh kapal pengawas kemudian terdakwa mencoba

In
A
untuk melarikan diri, kemudian nahkoda KP Orca 03 melakukan pengejaran dan
menghentikan kapal KM.BTH.99514 TS pada titik kordinat 06° 16’ 075” LU - 109°
ah

lik
38` 156” BT dan selanjutnya Mualim KP Orca 03 yakni saksi Franky Fian
Kumesan,S.St.Pi dan KKM KP Orca 03 yakni saksi Pijar Wijayanto, S.St.Pi
melakukan pemeriksaan di atas kapal terdakwa, dan dari hasil pemeriksaan terdakwa
am

ub
tidak memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) dan dokumen perizinan perikanan
dari Pemerintah Indonesia, alat tangkap berupa jaring gillnet sebanyak 1 (satu) unit,
ep
k

pancing ulur sebanyak 8 (delapan) unit serta ikan hasil tangkapan sebanyak ± 50 kg
(lebih kurang lima puluh kilogram) ; ----------------------------------------------------------
ah


R
Bahwa, selanjutnya terdakwa berikut kapal KM.BTH.99514 TS dibawa / di

si
ADHOC ke Penyidik Satuan Kerja Pengawasan Sumberdaya Kelautan

ne
ng

Perikanan Natuna ; ------------------------------------------------------------------------------


------ Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 92 Jo.
Pasal 26 ayat (1) Jo. Pasal 102 Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004

do
gu

sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang


Perikanan. -------------------------------------------------------------------------------------------
In
A

ATAU -------------------------------------------------------------------------------------------------
ah

KETIGA ---------------------------------------------------------------------------------------------
lik

-------- Bahwa terdakwa NGUYEN TUAN VU selaku Nakhoda KM.BTH.99514 TS


yang merupakan kapal ikan asing yang mengibarkan bendera Vietnam pada hari
m

ub

Minggu tanggal 24 Juli 2016 sekira jam 09.55 WIB atau setidak-tidaknya dalam bulan
Juli Tahun 2016, bertempat di Perairan Natuna Zona Ekonomi Eklusif Indonesia
ka

(ZEEI) Laut Natuna pada posisi 06° 16’ 075” LU - 109° 38` 156” BT yang merupakan
ep

wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia atau setidak-tidaknya pada suatu


ah

tempat yang masih dalam daerah Hukum Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri
R

Ranai yang berwenang memeriksa dan mengadilinya, nahkoda kapal perikanan yang
es
M

tidak memiliki surat persetujuan berlayar. Perbuatan tersebut dilakukan oleh


ng

terdakwa dengan cara sebagai berikut : ----------------------------------------------------------


on
gu

6
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa, pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas terdakwa NGUYEN

si
TUAN VU melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan alat
penangkap ikan jaring gillnet dan pancing ulur dengan cara kerjanya mula-mula

ne
ng
ujung jaring dan pelampung utama berupa bola diturunkan, selanjutnya semua bagian
jaring diturunkan ke laut sambil kapal bergerak dengan kecepatan rendah hingga

do
sampai ujung jaring yang lain yang juga dilengkapi pelampung utama, kemudian
gu jaring gillnet dibiarkan hanyut di air hingga 1 -2 jam, kemudian jaring diangkat
sambil mengambil ikan yang terjerat didalam jaring, sasaran ikan yang dituju

In
A
adalah ikan pelagis, selayang atau tongkol, sedangkan cara kerja alat tangkap
pancing ulur mula-mula kail pada pancing diberi umpan yang sudah diberi pemberat,
ah

lik
selanjutnya tali pancing diturunkan sampai ke dasar laut, jika ada tanda-tanda kail
pancing yaang diberi umpan termakan ikan maka tali pancing ditarik dan ikan hasil
tangkapan dimasukan kedalam palkah dan diberi es. ---------------------------------------
am

ub
• Bahwa, spesifikasi alat tangkap berupa jaring gillnet yang terdapat pada
KM.BTH.99514 TS yang dinahkodai oleh terdakwa adalah NGUYEN TUAN VU
ep
k

lembaran jaring yang ada pelampung dan pemberatnya, panjang jaring 80 (delapan
puluh) meter dan lebar 1 (satu) meter. Jarak antar pelampung 20 (dua puluh)
ah

R
centimeter dengan mata jaring berukuran 1 (satu) inchi, sedangkan pada alat tangkap

si
pancing ulur memiliki ciri menggunakan tali utama dengan panjang 100 (seratus)

ne
ng

meter tergantung kedalaman perairan, pada ujung tali paling bawah terdapat
pemberat dengan berat sekira 1 (satu) kilogram, sekira 50 (lima puluh) centimeter
diatas pemberat terdapat 2 (dua) tali cabang sepanjang 50 (lima puluh) centimeter,

do
gu

masing-masing cabang terdapat 1 (satu) mata pancing dengan jarak antar cabang
sekira 50 (lima puluh) centimeter. -------------------------------------------------------------
In
• Bahwa, ketika terdakwa Nguyen Tuan Vu selaku nahkoda KM.BTH.99514 TS
A

sedang mengemudikan kapalnya untuk berpindah mencari titik penangkapan ikan


ah

selanjutnya di Wilayah Pengelolaan Perikanan republik Indonesia (WPPRI)


lik

terdeteksi oleh KP Orca 03 yang sedang melakukan operasi pengawasan sumberdaya


kelautan dan perikanan di sekitar wilayah perairan ZEEI laut Natuna, melihat
m

ub

kegiatan terdakwa diketahui oleh kapal pengawas kemudian terdakwa mencoba


untuk melarikan diri, kemudian nahkoda KP Orca 03 melakukan pengejaran dan
ka

ep

menghentikan kapal KM.BTH.99514 TS pada titik kordinat 06° 16’ 075” LU - 109°
38` 156” BT dan selanjutnya Mualim KP Orca 03 yakni saksi Franky Fian
ah

Kumesan,S.St.Pi dan KKM KP Orca 03 yakni saksi Pijar Wijayanto, S.St.Pi


R

melakukan pemeriksaan di atas kapal terdakwa, dan dari hasil pemeriksaan terdakwa
es
M

tidak memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) dan dokumen perizinan perikanan
ng

dari Pemerintah Indonesia, alat tangkap berupa jaring gillnet sebanyak 1 (satu) unit,
on
gu

7
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pancing ulur sebanyak 8 (delapan) unit serta ikan hasil tangkapan sebanyak ± 50 kg

si
(lebih kurang lima puluh kilogram) ; ----------------------------------------------------------
• Bahwa, selanjutnya terdakwa berikut kapal KM.BTH.99514 TS dibawa / di

ne
ng
ADHOC ke Penyidik Satuan Kerja Pengawasan Sumberdaya Kelautan
Perikanan Natuna ; ------------------------------------------------------------------------------

do
------ Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 98 Jo
gu Pasal 42 ayat (3) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan Jo Pasal 102 Undang-

In
A
Undang Nomor 31 Tahun 2004 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan. ---------------------------------------------------
ah

lik
Menimbang, bahwa terhadap surat dakwaan yang dibacakan tersebut, Terdakwa
melalui Penterjemah menyatakan telah mengerti dan tidak mengajukan keberatan
am

ub
(eksepsi) ; ---------------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah
ep
k

mengajukan saksi-saksi sebagai berikut : --------------------------------------------------------


1. Saksi Nguyen Thanh Minh, dibawah sumpah melalui Penerjemah telah
ah

R
memberikan keterangan yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : --------

si
- Bahwa saksi tidak ada hubungan keluarga dengan terdakwa ; ------------------

ne
ng

- Bahwa saksi bekerja di KM. BTH. 99514 TS sebagai KKM sudah 1 (satu)
tahun, sebelumnya sudah jadi ABK selama 7 (tujuh) tahun ; --------------------
- Bahwa jumlah ABK KM. BTH. 99514 TS sebanyak 8 (delapan) orang

do
gu

termasuk nahkoda dan seluruhnya berkewarganegaraan Vietnam. Semua


ABK tidak memiliki identitas, seaman book maupun paspor ; ------------------
In
A

- Bahwa alat tangkap yang dibawa saat berangkat yaitu 1 (satu) unit gillnet, 8
(delapan) unit pancing ulur, 7 (tujuh) unit pancing siap pakai dan 1 (satu)
unit untuk cadangan dan masih dalam kondisi baik ; -----------------------------
ah

lik

- Bahwa saksi menerangkan pemilik kapal KM. BTH. 99514 TS adalah


Nguyen Anh orangtua terdakwa ; ----------------------------------------------------
m

ub

- Bahwa alat tangkap yang digunakan adalah pancing ulur (hand line) dan
gillnet, cara mengoperasikan yaitu mula mula nahkoda menentukan fishing
ka

ep

ground setelah itu nahkoda memerintahkan ABK untuk melepas pancing


yang telah diberi umpan untuk diturunkan ke laut, ketika pancing serasa
ah

sudah ada yang dimakan ikan maka pancing segera ditarik dan ikan hasil
R

tangkapan dilepaskan dari mata kail dan dimasukan ke dalam palkah dan
es
M

diberi es agar ikan tetap segar. Sedangkan jaring gillnet digunakan untuk
ng

menangkap ikan umpan dan lauk pauk makan ABK. Cara pengoperasianya
on
gu

8
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jaring dilepas ke laut dan dibiarkan hanyut sampai selama 2-3 jam agar ikan

si
tersangkut dalam jaring setelah itu jaring diangkat ke atas untuk mengambil
hasil ikan yang tertangkap di mata jaring ; -----------------------------------------

ne
ng
- Bahwa saksi menerangkan kapal KM. BTH. 99514 TS berangkat dari
Pelabuhan Binh Thuan Vietnam, tanggal 14 April 2016 memasang bendera

do
Vietnam ; --------------------------------------------------------------------------------
gu - Bahwa saksi menerangkan yang bisa menggunakan dan mengoperasikan
GPS dan Kompas untuk berlayar dan menangkap ikan hanya nahkoda

In
A
sedangkan saksi tidak bisa mengoperasikan ; --------------------------------------
- Bahwa saksi tidak tahu batas laut Vietnam dan Indonesia, saksi tahu sudah
ah

lik
masuk wilayah Perairan Indonesia setelah tertangkap kapal patroli Indonesia
dan kapal mengibarkan bendera Vietnam ; -----------------------------------------
- Bahwa saksi menerangkan ikan hasil tangkapan akan langsung dibawa ke
am

ub
Vietnam dan dijual saat kembali ke Pelabuhan Binh Thuan Vietnam. Kapal
KM. BTH. 99514 TS tidak pernah merapat atau berlabuh di pelabuhan yang
ep
k

ada di Indonesia ; ----------------------------------------------------------------------


- Bahwa saksi tidak tahu apakah kapal KM. BTH. 99514 TS memiliki
ah

R
dokumen perizinan dari Indonesia atau Vietnam ; --------------------------------

si
- Bahwa saksi menerangkan yang menentukan posisi penangkapan adalah

ne
nahkoda kapal KM. BTH. 99514 TS yang bernama NGUYEN TUAN VU ; -
ng

Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat bahwa


Terdakwa tidak keberatan dan membenarkanya ; ----------------------------------------

do
gu

2. Saksi Nguyen Anh, dibawah sumpah melalui Penerjemah telah memberikan


In
A

keterangan yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : ------------------------


- Bahwa saksi kenal dan sebagai orangtua dari terdakwa NGUYEN TUAN
VU Nahkoda KM. BTH. 99514 TS ; ------------------------------------------------
ah

lik

- Bahwa saksi bertugas di KM.BTH.99514 TS bagian mengoperasikan gillnet


dan pancing ulur dan memilah ikan hasil tangkapan kemudian dimasukkan
m

ub

ke dalam palkah ; ----------------------------------------------------------------------


- Bahwa saksi punya pengalaman kerja di laut sudah 20 (dua puluh) tahun
ka

ep

menjadi ABK di KM. BTH. 99514 TS ; --------------------------------------------


- Bahwa jumlah ABK KM.BTH.99514 TS sebanyak 8 (delapan) orang
ah

termasuk saksi dan seluruhnya berkewarganegaraan Vietnam. Semua ABK


R

tidak memiliki identitas, seaman book maupun paspor ; -------------------------


es
M

ng

on
gu

9
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi menerangkan kapal KM. BTH. 99514 TS berangkat dari

si
Pelabuhan Binh Thuan Vietnam tanggal 14 April 2016 memasang bendera
Vietnam ; --------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
- Bahwa saksi menerangkan bisa menggunakan dan mengoperasikan GPS dan
Kompas untuk berlayar dan menangkap ikan hanya tidak tahu batas negara

do
Vietnam dan Indonesia ; --------------------------------------------------------------
gu - Bahwa saksi menerangkan kapal KM. BTH. 99514 TS ditangkap petugas
sedang melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan pancing ; ---------------

In
A
- Bahwa saksi menerangkan pada saat kapal saksi tertangkap di atas kapal
KM. BTH. 99514 TS sudah terdapat ikan hasil tangkapan sebanyak 100
ah

lik
(seratus) kilogram yang ditaruh dalam palka. Jenis ikan yang tertangkap
terdiri dari tengiri, hiu dan kakap ; --------------------------------------------------
- Bahwa saksi menerangkan ikan hasil tangkapan akan langsung dibawa ke
am

ub
Vietnam dan dijual saat kembali ke Pelabuhan Binh Thuan Vietnam. Kapal
KM. BTH. 99514 TS tidak pernah merapat atau berlabuh di pelabuhan yang
ep
k

ada di Indonesia ; ----------------------------------------------------------------------


- Bahwa KM. BTH. 99514 TS memiliki dokumen kapal penangkap ikan tapi
ah

R
tertinggal di Vietnam ; ----------------------------------------------------------------

si
- Bahwa yang menentukan posisi penangkapan adalah saksi dan nahkoda

ne
kapal KM. BTH. 99514 TS yang bernama NGUYEN TUAN VU ; ------------
ng

Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat bahwa


Terdakwa tidak keberatan dan membenarkanya ; ----------------------------------------

do
gu

3. Saksi Franky Fian Kumesan, S.St.Pi., oleh karena tidak dapat dihadirkan
In
A

Penunntut Umum keterangannya dibawah sumpah di Penyidik dibacakan di


persidangan pada pokoknya sebagai berikut : -----------------------------------------------
- Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta bersedia
ah

lik

memberikan keterangan ; -------------------------------------------------------------


- Bahwa saksi lahir di Tombatu 04 Februari 1982, lulus SLTA Tahun 1998
m

ub

dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta lulus


Tahun 2003, PNS di Direktorat kapal pengawas, Direktorat Jenderal
ka

ep

Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan sudah 2 (dua) Tahun dan


sekarang sebagai Mualim II KP. Orca 03 ; ---------------------------------------
ah

- Bahwa dasar pelaksanaan KP.Orca 03 melaksanakan operasi berdasarkan


R

surat perintah Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan


es
M

Perikanan Nomor : SP.9777/PSDKP.3/TU.420/VII/2016 dan Surat Perintah


ng

Gerak Nomor : PG.9781/PSDKP.3/TU.420/VII/2016 tanggal 15 Juli 2016 ; -


on
gu

10
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa kapal yang ditangkap oleh KP. Orca 03 bernama KM. BTH. 99514

si
TS merupakan jenis kapal penangkap ikan yang terbuat dari kayu dan
berasal dari Vietnam ; -----------------------------------------------------------------

ne
ng
- Bahwa pada hari Minggu tanggal 24 Juli 2016 KP. Orca 03 melaksanakan
kegiatan patrol untuk melakukan pengawasan di ZEEI Laut Natuna WPP

do
NRI 711, sekira pukul 09.02 WIB pada radar KP. Orca 03 mendeteksi 8
gu (delapan) kapal yang akan dijadikan target operasi berada di posisi koordinat
06° 17' 892" LU – 109 ° 29' 052" BT, 06° 21' 563" LU - 109° 35' 252" BT,

In
A
06° 16' 075" LU - 109° 38' 156" BT, 06° 17' 519" LU - 109° 37' 361" BT,
06° 19' 984" LU - 109° 34' 304" BT, 06° 22' 021" LU - 109° 36' 170" BT,
ah

lik
06° 24' 894" LU - 109° 30' 766" BT, 06° 24' 207" LU - 109° 30' 100" BT,
selanjutnya KP. Orca 03 yang berada pada posisi 06° 19' 059" LU - 109° 32'
559" melakukan pengejaran dan berhasil menghentikan KM. BTH. 98602
am

ub
TS yang dinahkodai oleh NGUYEN VAN HOAN di posisi 06° 21' 563"
LU - 109° 35' 252" BT, KM. BTH. 99514 TS yang dinahkodai NGUYEN
ep
TUAN VU di posisi 06° 16' 075" LU - 109° 38' 156" BT, KM. BTH. 97729
k

TS yang di nahkodai NGUYEN DINH SINH di posisi 06° 17' 519" LU -


ah

R
109° 37' 361" BT, KM. BTH. 97974 TS yang dinahkodai NGUYEN

si
THANH di posisi 06° 19' 984" LU - 109° 34' 304" BT, KM. BTH. 97292 TS

ne
yang di nahkodai oleh TRAN VAN YEN di posisi 06° 21' 563" LU - 109°
ng

35' 252" BT, KM. BTH. 98869 TS yang di nahkodai oleh NGUYEN TRI
DUNG di posisi 06° 24' 411" LU - 109° 34' 170" BT, KM. BTH. 98350 TS

do
gu

yang di nahkodai oleh NGUYEN PHUONG di posisi 06° 29' 852" LU - 109°
28' 660" BT, dengan jumlah seluruh ABK 70 (tujuh puluh) orang
In
A

berkewarganegaraan Vietnam yang sedang melakukan kegiatan illegal


fishing di perairan ZEE Indonesia Laut Natuna sekitaran Lintang 06° dan
Bujur 109° setelah dilakukan pemeriksaan kapal tersebut berada di ZEE
ah

lik

Indonesia tanpa dilengkapi dokumen kapal yang sah. Maka pada Pukul 15.10
WIB KM. BTH. 98869 TS mengalami kebocoran dan kerusakan mesin
m

ub

sehingga kapal tersebut ditenggelamkan, karena sudah tidak bisa diperbaiki


mesin induknya, selanjutnya pada Pukul 17.00 WIB Kapal Orca 03
ka

ep

melakukan pengawalan KIA yang tersisa 7 (tujuh) kapal menuju Satker


PSDKP Pulau tiga Natuna ; ----------------------------------------------------------
ah

- Bahwa posisi nahkoda pada saat ditangkap sedang mengemudikan kapal


R

berusaha menghindar dari kejaran petugas, sedang ABK berkumpul di


es
M

haluan ; ----------------------------------------------------------------------------------
ng

on
gu

11
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa hasil pemeriksaan KM. BTH. 99514 TS yaitu nahkoda bernama

si
NGUYEN TUAN VU ABK dan nahkoda berjumlah 8 (delapan) orang,
semua warganegara Vietnam tanpa dilengkapi dengan pasport dan seaman

ne
ng
book, tidak ditemukan dokumen perizinan dari pemerintah Indonesia dan
dokumen pelayaran lainnya sehingga menyalhi prosedur operasional

do
penangkapan ikan di Indonesia tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
gu perudang undangan di bidang perikanan ; ------------------------------------------
- Bahwa pelanggaran yang dilakukan KM. BTH. 99514 TS yaitu melakukan

In
A
penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia
ZEEI tanpa dilengkapi dokumen perijinan perikanan dari Pemerintah
ah

lik
Indonesia ; --------------------------------------------------------------------- ---------
- Bahwa diatas KM. BTH. 99514 TS ditemukan alat penangkap ikan berupa
Gillnet berjumlah 1 (satu) unit dan pancing ulur 8 (delapan) unit ; ------------
am

ub
- Bahwa diatas KM. BTH. 99514 TS juga ditemukan ikan hasil tangkapan
sebanyak ± 50 kg (lima puluh kilogram) ; ------------------------------------------
ep
Terhadap keterangan saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa
k

memberikan pendapat bahwa Terdakwa tidak keberatan dan membenarkanya ; ----


ah

si
4. Saksi Pijar Wijayanto, oleh karena tidak dapat dihadirkan Penunntut Umum

ne
keterangannya dibawah sumpah di Penyidik dibacakan di persidangan pada
ng

pokoknya sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------


- Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta bersedia

do
gu

memberikan keterangan ; -------------------------------------------------------------


- Bahwa saksi lahir di Bandung 26 Mei 1981, lulus SLTA Tahun 1999,
In
A

melanjutkan ke Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta lulus Tahun 2004 dan


menjadi PNS di Direktorat Kapal Pengawas, Ditjen PSDKP sudah 9
ah

(sembilan) Tahun sampai sekarang jabatan saksi sebagai KKM


lik

KP. Orca 03 ; ---------------------------------------------------------------------------


- Bahwa dasar pelaksanaan KP. Orca 03 melaksanakan operasi berdasarkan
m

ub

Surat Perintah Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan


Perikanan Nomor : SP.9777/PSDKP.3/TU.420/VII/2016 dan Surat Perintah
ka

ep

Gerak Nomor : PG.9781/PSDKP.3/TU.420/VII/2016 tanggal 15 Juli 2016 ; -


- Bahwa kapal yang ditangkap oleh KP. Orca 03 bernama KM. BTH. 99514
ah

TS merupakan jenis kapal penangkap ikan yang terbuat dari kayu dan
R

berasal dari Vietnam ; -----------------------------------------------------------------


es
M

- Bahwa pada hari Minggu tanggal 24 Juli 2016 KP. Orca 03 melaksanakan
ng

kegiatan patrol untuk melakukan pengawasan di ZEEI Laut Natuna WPP


on
gu

12
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
NRI 711, sekira Pukul 09.02 WIB pada radar KP.Orca 03 mendeteksi 8

si
(delapan) kapal yang akan dijadikan target operasi berada di posisi koordinat
06° 17' 892" LU - 109° 29' 052" BT, 06° 21' 563" LU - 109° 35' 252" BT,

ne
ng
06° 16' 075" LU - 109° 38' 156" BT, 06° 17' 519" LU - 109° 37' 361" BT,
06° 19' 984" LU - 109° 34' 304" BT, 06° 22' 021" LU - 109° 36' 170" BT,

do
06° 24' 894" LU - 109° 30' 766" BT, 06° 24' 207" LU - 109° 30' 100" BT,
gu selanjutnya KP. Orca 03 yang berada pada posisi 06° 19' 059" LU - 109° 32'
559" melakukan pengejaran dan berhasil menghentikan KM. BTH. 98602

In
A
TS yang dinahkodai oleh NGUYEN VAN HOAN di posisi 06° 21' 563"
LU - 109° 35' 252" BT, KM. BTH. 99514 TS yang dinahkodai NGUYEN
ah

lik
TUAN VU di posisi 06° 16' 075" LU - 109° 38' 156" BT, KM. BTH. 97729
TS yang di nahkodai NGUYEN DINH SINH di posisi 06° 17' 519" LU -
109° 37' 361" BT, KM. BTH. 97974 TS yang dinahkodai NGUYEN
am

ub
THANH di posisi 06° 19' 984" LU - 109° 34' 304" BT, KM. BTH. 97292 TS
yang di nahkodai oleh TRAN VAN YEN di posisi 06° 21' 563" LU - 109°
ep
35' 252" BT, KM. BTH. 98869 TS yang di nahkodai oleh NGUYEN TRI
k

DUNG di posisi 06° 24' 411" LU - 109° 34' 170" BT, KM. BTH. 98350 TS
ah

R
yang di nahkodai oleh NGUYEN PHUONG di posisi 06° 29' 852" LU - 109°

si
28' 660" BT, dengan jumlah seluruh ABK 70 (tujuh puluh) orang

ne
berkewarganegaraan Vietnam yang sedang melakukan kegiatan illegal
ng

fishing di perairan ZEE Indonesia Laut Natuna sekitaran Lintang 06° dan
Bujur 109° setelah dilakukan pemeriksaan kapal tersebut berada di ZEE

do
gu

Indonesia tanpa dilengkapi dokumen kapal yang sah. Maka pada Pukul 15.10
WIB KM. BTH. 98869 TS mengalami kebocoran dan kerusakan mesin
In
A

sehingga kapal tersebut ditenggelamkan, karena sudah tidak bisa diperbaiki


mesin induknya, selanjutnya pada Pukul 17.00 WIB kapal Orca 03
melakukan pengawalan KIA yang tersisa 7 (tujuh) kapal menuju Satker
ah

lik

PSDKP Pulau tiga Natuna ; ----------------------------------------------------------


- Bahwa posisi nahkoda pada saat ditangkap sedang mengemudikan kapal
m

ub

berusaha menghindar dari kejaran petugas, sedang ABK sedang berkumpul


di haluan ; -------------------------------------------------------------------------------
ka

-
ep

Bahwa hasil pemeriksaan KM. BTH. 99514 TS yaitu nahkoda bernama


NGUYEN TUAN VU ABK dan nahkoda berjumlah 8 (delapan) orang,
ah

semua warganegara Vietnam tanpa dilengkapi dengan pasport dan seaman


R

book, tidak ditemukan dokumen perizinan (SIPI, SIUP, SPB) dari


es
M

pemerintah Indonesia dan dokumen pelayaran lainnya sehingga menyalahi


ng

on
gu

13
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
prosedur operasional penangkapan ikan di Indonesia tidak sesuai dengan

si
ketentuan peraturan perudang undangan di bidang perikanan ; -----------------
- Bahwa pelanggaran yang dilakukan KM. BTH. 99514 TS yaitu melakukan

ne
ng
penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia
ZEEI tanpa dilengkapi dokumen perijinan perikanan dari Pemerintah

do
Indonesia ; ------------------------------------------------------------------------------
gu - Bahwa diatas KM. BTH. 99514 TS ditemukan alat penangkap ikan berupa
Gillnet berjumlah 1 (satu) unit dan pancing ulur 8 (delapan) unit ; -------------

In
A
- Bahwa diatas KM.BTH.99514 TS juga ditemukan ikan hasil tangkapan
sebanyak ± 50 kg (lima puluh kilogram) ; ------------------------------------------
ah

lik
Terhadap keterangan saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa
memberikan pendapat bahwa Terdakwa tidak keberatan dan membenarkanya ; ----
am

ub
Menimbang, bahwa Penuntut Umum dipersidangan juga mengajukan Ahli
sebagai berikut : -------------------------------------------------------------------------------------
ep
k

1. Ahli Muhammad Solikhin, S.St. Pi (Ahli bidang perikanan), dibawah sumpah


telah memberikan keterangan yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : -
ah

-
R
Bahwa Ahli Perikanan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan bersedia

si
memberikan keterangan/pendapat berdasarkan ilmu dan pengalaman kerja

ne
ng

yang ahli kuasai ; -----------------------------------------------------------------------


- Bahwa Ahli Perikanan mengerti mengapa dimintai keterangan didepan
persidangan Pengadilan Negeri Ranai yaitu berkaitan dengan tertangkapnya

do
gu

KM. BTH. 99514 TS oleh KP.Orca 03 ; --------------------------------------------


- Bahwa Ahli Perikanan telah melakukan pemeriksaan fisik kapal, alat
In
A

penangkap ikan dan perlengkapan lainnya kapal ikan KM. BTH. 99514 TS
di dermaga Pelabuhan Satker PSDKP Natuna atas dasar Surat Perintah
ah

lik

Tugas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Natuna Nomor :


870/DKP-SET/332 tanggal 01 Agustus 2016 Perihal Bantuan keterangan /
Pendapat Ahli Perikanan berdasarkan surat permohonan Kepala Satker
m

ub

PSDKP Natuna Nomor : A.Pi.24/PPNS-Kan/NTN-Sta.2/PP.520/VIII/2016


tanggal 01 Agustus 2016 Perihal bantuan keterangan/pendapat ahli
ka

ep

perikanan ; ------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Ahli Perikanan, di kapal KM. BTH.
ah

99514 TS diketahui terdapat 1 (satu) unit alat tangkap Gillnet dan 8


R

es

(delapan) unit pancing ulur di atas kapal dimana 7 (tujuh) gulung pancing
M

siap pakai dan 1 (satu) gulung utuh masih dalam kondisi baik dan
ng

berfungsi ; -------------------------------------------------------------------------------
on
gu

14
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa spesifikasi alat tangkap Gillnet di KM. BTH. 99514 TS panjang

si
jaring 80 (delapan) meter, dan lebar jaring 1 (satu) meter, jarak antar
pelampung 20 (dua puluh) centimeter dan jarak antara pemberat 20 (dua

ne
ng
puluh) centimeter dengan mata jaring berukuran 1 (satu) inchi, sedangkan
pada pancing ulur memiliki ciri menggunakan tali utama dengan panjang

do
100 (seratus) meter tergantung kedalaman perairan, pada ujung tali paling
gu bawah terdapat pemberat sekira 1 (satu) kilogram, sekira 50 (lima puluh) di
atas pemberat terdapat 2 (dua) tali cabang sepanjang 50 (lima puluh)

In
A
centimeter, masing-masing cabang terdapat 1 (satu) mata pancing dengan
jarak antar cabang sekira 50 (lima puluh) centimeter ; ---------------------------
ah

lik
- Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Pasal 26 ayat
(1) disebutkan bahwa setiap orang yang melakukan usaha perikanan
am

dibidang penangkapan, pembudidayaan, pengangkutan, pengolahan, dan

ub
pemasaran ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia wajib
memiliki SIUP dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009
ep
k

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Pasal 27


ayat (2) disebutkan bahwa setiap orang yang memiliki dan/atau
ah

R
mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera asing yang digunakan

si
untuk melakukan penangkapan ikan di ZEEI wajib memiliki SIPI. Dokumen

ne
ng

perijinan yang harus ada di atas kapal penangkap ikan untuk menangkap
ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia sesuai Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : PER.30/MEN/2012 tentang Usaha

do
gu

Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik


Indonesia Pasal 86 yaitu Surat Izin Penengkapan Ikan (SIPI) asli, Surat Laik
In
A

Operasi (SLO) asli bagi kapal perikanan dan dokumen pelayaran Surat
Persetujuan Berlayar (SPB) asli, di kapal KM. BTH. 99514 TS tidak
ah

ditemukan dokumen apapun yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik


lik

Indonesia ; ------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa cara kerja kapal penangkap ikan jenis gillnet permukaan pada KM.
m

ub

BTH. 99514 TS adalah dengan cara menghadang arah renang gerombolan


ikan pelagis yang menjadi sasaran tangkapan sehingga terjerat pada jaring,
ka

ep

awal kerja gillnet yaitu mula-mula menurunkan jaring atau gillnet kedalam
air, antar ujung yang satu dengan ujung yang lainnya diberi pelampung atau
ah

bendera sebagai penanda, kemudian gillnet dibiarkan hanyut selama


R

beberapa waktu sekitar 2-3 jam, selanjutnya gillnet diangkat dari dalam air
es
M

dan ikan yang terjerat diambil dari gillnet, ikan yang tertangkap jenis ikan
ng

pelagis kecil. Sedangkan pancing ulur yang ada di KM. BTH. 99514 TS
on
gu

15
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
merupakan alat tangkap sederhana yang dioperasikan dengan cara

si
menurunkan tali pancing dan mata pancing tanpa menggunakan joran yang
dilengkapi dengan umpan, pengoperasian pancing ulur yang telah diberi

ne
ng
umpan dilempar kedalam perairan hingga pemberat tenggelam, ikan yang
menjadi sasaran adalah ikan demersal ; ---------------------------------------------
-

do
Bahwa posisi KM. BTH. 99514 TS saat tertangkap pada kordinat 06° 16'
gu 075" LU - 109° 38' 156" BT adalah masuk wilayah pengelolaan perikanan
Republik Indonesia ZEEI ; -----------------------------------------------------------

In
A
Terhadap keterangan ahli tersebut, Terdakwa menyatakan tidak
keberatan ; -------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik
2. Saksi Said Lukman, S.E. (Ahli Pelayaran), dibawah sumpah telah memberikan
keterangan yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : ------------------------
am

ub
- Bahwa Ahli Pelayaran saat diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani dan bersedia diperiksa dan akan memberikan keterangan yang
ep
k

sebenarnya ; -----------------------------------------------------------------------------
- Bahwa Ahli Pelayaran saat ini bekerja di Dinas Perhubungan, Komunikasi
ah

R
dan Informatika Kabupaten Natuna, masa dinas ahli sejak Februari 1981.

si
Selama Ahli Pelayaran bertugas pernah mengikuti pendidikan ketrampilan di

ne
ng

bidang pelayaran yaitu Mualim Pelayaran Terbatas (MPT) dan pelatihan


Kesyahbandaran, Kepelabuhanan. Tugas dan tanggung jawab Ahli Pelayaran
saat ini di Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten

do
gu

Natuna adalah sebagai Kepala Bidang Perhubungan Laut ; ----------------------


- Bahwa Ahli Pelayaran menyatakan, kapal adalah kendaraan air dengan
In
A

bentuk dan jenis tertentu yang digerakkan dengan tenaga angin,tenaga listrik,
tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan
ah

yang berdaya dukung dinamis, kendaraan dibawah permukaan air, serta alat
lik

apung dan bengunan terapung yang tidak berpindah-pindah, sedangkan


pelayaran adalah satu kesatuan system yang terdiri atas angkutan di Perairan,
m

ub

kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan lingkungan


maritim sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 ayat (1) dan ayat (36)
ka

ep

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran ; --------------------


- Bahwa Ahli Pelayaran berpendapat, kapal asing adalah kapal yang
ah

berbendera selain bendera Indonesia dan tidak dicatat dalam daftar kapal
R

es

Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Angka (39) Undang-


M

Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran ; -------------------------------


ng

on
gu

16
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Ahli Pelayaran berpendapat, dari hasil pemeriksaan yang Ahli

si
Pelayaran lakukan, kapal penangkap ikan KM. BTH. 99514 TS yang
ditangkap dan diperiksa KP.Orca 03 pada tanggal 24 Juli 2016 tidak

ne
ng
berbendera yang secara kontruksi dan awak kapal berasal dari Vietnam serta
tidak memiliki dokumen kelengkapan kapal yang dikeluarkan oleh

do
Pemerintah Indonesia, maka dapat dikatakan kapal penangkap ikan KM.
gu BTH. 99514 TS adalah termasuk kapal asing ; ------------------------------------
- Bahwa Ahli Pelayaran menerangkan, batas wilayah laut Indonesia meliputi

In
A
1. Batas Laut Teritorial, 2. Batas Landas Kontinen, 3. Batas Zona Ekonomi
Eksklusif Indonesia (ZEEI) ; ---------------------------------------------------------
ah

lik
- Bahwa Ahli Pelayaran menerangkan, batas Laut Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia (ZEEI) berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983
am

ub
tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia adalah jalur di luar dan
berbatasan dengan laut wilayah Indonesia sebagaimana ditetapkan
berdasarkan Undang-Undang yang berlaku tentang perairan Indonesia yang
ep
k

meliputi dasar laut, tanah dibawahnya dan air di atasnya dengan batas
terluar 200 (dua ratus) mil laut diukur dari garis pangkal laut wilayah
ah

R
Indonesia ; ------------------------------------------------------------------------------

si
- Bahwa Ahli Pelayaran menerangkan, cara mengukur batas perairan Laut

ne
ng

Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) yaitu menarik garis tegak lurus
dari pulau-pulau terluar pada saat surut terendah yang lebarnya 200 mil laut
ke arah laut lepas dimana ZEEI diawali 12 mil sampai 200 mil ke arah laut

do
gu

luas ; -------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa Ahli Pelayaran menerangkan bahwa, berdasarkan Peta Laut Nomor
In
A

354 yang meliputi Natuna (Pulau-Pulau Anambas dan Natuna hingga


Tanjung Datu) yang dikeluarkan oleh Tentara Nasional Angkatan Laut Dinas
ah

Hidro Oceanografi, bahwa posisi terdeteksi berada di kordinat 06° 21' 563"
lik

LU - 109° 35' 252" BT dan posisi dikejar 06° 18' 842" LU - 109° 37' 309"
BT dan tertangkap pada posisi 06° 16' 075" LU - 109° 38' 156" BT KM.
m

ub

BTH. 99514 TS berada di Wilayah Perairan Indonesia/Zona Ekonomi


Eksklusif Indonesia (ZEEI) Laut Natuna ; -----------------------------------------
ka

ep

- Bahwa Ahli Pelayaran berpendapat, KM. BTH. 99514 TS memasang


bendera Vietnam, secara kontruksi kapal tersebut berasal dari Vietnam dan
ah

kapal terbuat dari kayu ; --------------------------------------------------------------


R

-
es

Bahwa Ahli Pelayaran menyatakan, KM. BTH. 99514 TS berukuran 30 GT


M

dengan cara mengukur yaitu diukur dari panjang kapal 11,60 meter dan lebar
ng

on
gu

17
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kapal 4,10 meter, dalam kapal 1,82 meter dan ditambah bangunan di atas

si
kapal dengan cara pengukuran dalam negeri ; -------------------------------------
- Bahwa KM. BTH. 99514 TS menggunakan mesin penggerak merk DAEWO

ne
ng
6 cylinder berdaya 270 PK. Berdasarkan bentuk kapal dan awak kapal
menunjukkan bahwa KM. BTH. 99514 TS berasal dari negara Vietnam ; ----

do
Terhadap keterangan ahli tersebut, Terdakwa menyatakan tidak
gu keberatan ; ------------------------------------------------------------------------------------

In
A
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memberikan kesempatan kepada
terdakwa untuk mengajukan saksi yang meringankan diri terdakwa sesuai dengan
ah

lik
ketentuan Pasal 65 jo. Pasal 160 ayat (1) huruf c KUHAP, atas kesempatan tersebut
terdakwa menyatakan tidak akan mengajukan saksi yang dapat meringankan diri
terdakwa (saksi a de charge) ; ---------------------------------------------------------------------
am

ub
Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa melalui Penerjemah telah
ep
k

memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : ------------------------------


- Bahwa Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ; ----------------------------
ah

-
R
Bahwa terdakwa bekerja sebagai Tekong/Nakhoda KM. BTH. 99514 TS sudah 1

si
(satu) tahun lamanya dan menjadi nelayan sudah 4 (empat) tahun ; --------------------
-

ne
ng

Bahwa tugas dan tanggung jawab terdakwa sebagai nahkoda/tekong yaitu mengatur
kapal mulai berangkat dari pelabuhan sampai dengan kembalinya kapal ke tempat
pelabuhan semula. Selain itu terdakwa mengatur anak buah kapal bagaimana

do
gu

bekerja hingga mendapatkan hasil ikan yang banyak ; -----------------------------------


- Bahwa KM. BTH. 99514 TS tertangkap tanggal 24 Juli 2016 sekira Pukul 09.55
In
A

WIB pada kordinat 06° 16' LU - 109° 38' BT ; --------------------------------------------


- Bahwa jumlah ABK KM. BTH. 99514 TS yaitu 8 (delapan) orang termasuk
ah

lik

terdakwa, semua warga Negara Vietnam dan semua ABK tidak memiliki identitas
paspor dan seaman book ; ---------------------------------------------------------------------
- Bahwa terdakwa belum pernah dihukum dalam perkara sejenis di Indonesia dan
m

ub

baru kali ini tertangkap di perairan Indonesia oleh kapal patrol ; -----------------------
-
ka

Bahwa pemilik KM. BTH. 99514 TS adalah Nguyen Anh adalah orangtua terdakwa
ep

yang juga sebagai ABK ; ----------------------------------------------------------------------


- Bahwa alat navigasi yang ada GPS, Kompas, Radio komunikasi semua dalam
ah

keadaan baik ; -----------------------------------------------------------------------------------


R

es
M

ng

on
gu

18
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa terdakwa menerangkan kapal KM. BTH. 99514 TS berangkat tanggal 14

si
Juli 2016 dari Pelabuhan Lagi Binh Thuan Vietnam hingga ditangkap tanggal 24
Juli 2016 ; ------------------------------------------------------------------------- --------------

ne
ng
- Bahwa terdakwa menerangkan tidak tahu batas laut Vietnam – Indonesia, terdakwa
tahu sudah masuk wilayah perairan Indonesia setelah tertangkap kapal patroli. Saat

do
berangkat memasang bendera Vietnam ; ---------------------------------------------------
gu - Bahwa terdakwa menerangkan sudah satu malam berada di lokasi tertangkap dan
telah menurunkan rawai sebanyak satu kali ; ----------------------------------------------

In
A
- Bahwa terdakwa menerangkan pada saat kapal KM. BTH. 99514 TS ditangkap oleh
petugas dan dilakukan pemeriksaan posisi alat tangkap rawai berada di atas palka
ah

lik
kapal ; -------------------------------------------------------------- ------------------------------
- Bahwa terdakwa menerangkan pada saat tertangkap petugas diatas kapal sudah ada
am

ub
ikan hasil tangkapan sebanyak kurang lebih 100 kg (seratus kilogram) yang
disimpan dalam palka dan jenis ikan yang ada antara lain ikan tengiri, hiu dan
kakap ; -------------------------------------------------------------------------------------------
ep
k

- Bahwa terdakwa menerangkan ikan hasil tangkapan akan dijual saat kembali ke
ah

Pelabuhan Binh Thuan Vietnam ; ------------------------------------------------------------


R
-

si
Bahwa terdakwa menerangkan KM. BTH. 99514 TS yang terdakwa nahkodai tidak
pernah merapat atau berlabuh di pelabuhan Indonesia ; ----------------------------------

ne
ng

- Bahwa terdakwa menerangkan KM. BTH. 99514 TS tidak memiliki dokumen


perizinan yang sah berupa Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat Izin

do
Penangkapan Ikan (SIPI) dari pemerintah Indonesia saat masuk dan melakukan
gu

penangkapan ikan di wilayah perairan Indonesia ; ----------------------------------------


- Bahwa setelah diperiksa dan diberi tahu oleh pemeriksa, terdakwa tahu bahwa
In
A

terdakwa bersalah telah melakukan penangkapan ikan di wilayah laut Indonesia


tanpa izin dengan tidak memilki surat-surat ataupun dokumen yang dikeluarkan
ah

lik

oleh Pemerintah Indonesia ; ------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa dipersidangan Penuntut Umum telah mengajukan barang


m

ub

bukti berupa : ----------------------------------------------------------------------------------------


-
ka

1 (satu) Unit KM. BTH 99514 TS yang telah dimusnahkan dengan cara
ep

ditenggelamkan pada tingkat penyidikan berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan


Perikanan pada Pengadilan Negeri Ranai Nomor : 56/Pen.Pid.Sus-Prk/2016/PN.
ah

Ran tanggal 11 Agustus 2016 ; ---------------------------------------------------------------


es

- 1 Kg (satu kilogram) ikan campuran kering hasil dari penyisihan ikan campuran
M

ng

sebanyak Ikan ± 50 Kg (lima puluh kilogram), yang telah dimusnahkan berdasarkan


on
gu

19
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Perikanan pada Pengadilan Negeri Ranai

si
Nomor : 42/Pen.Pid.Sus-Prk/2016/PN. Ran tanggal 8 Agustus 2016 ; -----------------
- 1 (satu) unit alat tangkap Gillnet ; -----------------------------------------------------------

ne
ng
- 8 (delapan) unit alat tangkap Hand Line ; --------------------------------------------------
- 1 (satu) unit alat komunikasi 10 – METER RADOI ; -------------------------------------

do
gu - 1 (satu) unit alat Navigasi GPS KONDEN KGP-98 ; -------------------------------------
- 1 (satu) unit kompas basah Express A 120 ; ------------------------------------------------
- 1 (satu) buah bendera Vietnam ; -------------------------------------------------------------

In
A
Menimbang,bahwa barang bukti yang diajukan ke Persidangan tersebut telah
disita secara sah menurut hukum, diperlihatkan dan diperiksa karena itu dapat
ah

lik
dipergunakan untuk pembuktian ; -----------------------------------------------------------------
am

ub
Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu
yang terjadi selama persidangan sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Persidangan
perkara ini dianggap telah termuat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan
ep
k

putusan ini ; ------------------------------------------------------------------------------------------


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan
R
diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : --------------------------------------------------

si
- Bahwa berdasarkan keterangan para saksi, Terdakwa NGUYEN TUAN VU adalah

ne
ng

seorang Nakhoda kapal ikan asing KM. BTH. 99514 TS berbendera Negara
Vietnam ; ------------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa terdakwa hanya bekerja sebagai Tekong/Nakhoda KM. BTH. 99514 TS ; -----

do
gu

- Bahwa tugas dan tanggung jawab Terdakwa sebagai nahkoda/tekong yaitu mengatur
kapal mulai berangkat dari Pelabuhan sampai dengan kembalinya kapal ke tempat
In
A

Pelabuhan semula. Selain itu terdakwa mengatur anak buah kapal bagaimana bekerja
hingga mendapatkan hasil ikan yang banyak ; -----------------------------------------------
ah

lik

- Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dan Terdakwa jumlah ABK KM KM.
BTH. 99514 TS yaitu 8 (delapan) orang termasuk terdakwa, semua warga Negara
Vietnam dan tidak memiliki paspor maupun seaman book ; -------------------------------
m

ub

- Bahwa berdasarkan keterangan saksi ABK dan keterangan terdakwa pemilik KM.
ka

BTH. 99514 TS adalah Nguyen Anh yang juga sebagai pemilik KM. BTH. 99514
ep

TS ; -------------------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum ataupun berurusan dengan pihak berwajib
ah

sebelumnya dalam urusan yang sama di Indonesia ; ----------------------------------------


es

- Bahwa Terdakwa memiliki sertifikat kecakapan sebagai Nahkoda/Tekong dari


M

ng

Pemerintah Vietnam namun Terdakwa tidak membawanya ; -----------------------------


on
gu

20
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi Nguyen Thanh Minh dan Nguyen Anh serta

si
Terdakwa, Terdakwa dan para saksi bersama-sama berangkat dari Pelabuhan Lagi
Binh Thuan Vietnam pada tanggal 14 Juli 2016 sekira pagi hari Pukul 06.00 menuju

ne
ng
ke laut untuk menangkap ikan. Setelah kurang lebih sepuluh hari melaut, saat kapal
terdakwa KM. BTH. 99514 TS sedang berlayar tiba-tiba datang kapal Patroli dengan

do
Nomor 6003 dan menangkapnya ; -------------------------------------------------------------
gu - Bahwa pada saat ditangkap oleh Kapal Patroli Orca 03, kegiatan yang terdakwa
lakukan adalah sedang berada di ruang kemudi dan ditemukan alat tangkap gilnet

In
A
dan pancing ulur berada di atas palka ; -------------------------------------------------------
- Bahwa KM. BTH. 99514 TS tidak memiliki Dokumen sah dari Pemerintah Republik
ah

lik
Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan berupa Surat Izin Usaha
Perikanan (SIUP) dan Surat Izin Penangkapan Ikan ; --------------------------------------
- Bahwa pada saat diperiksa dan ditangkap Kapal Orca 03 pada hari Minggu tanggal
am

ub
24 Juli 2016 Pukul 09.40 WIB kapal terdakwa berada pada posisi 06° 16' 075" LU -
109° 38' 156" BT masuk di dalam ZEEI ; ----------------------------------------------------
ep
- Bahwa sesuai hasil pemeriksaan yang Ahli Bidang Pelayaran lakukan menggunakan
k
ah

Peta Laut Nomor 354 yang meliputi Pulau–pulau Anambas dan Natuna hingga
R
Tanjung Datu yang dikeluarkan oleh Dinas Hidro-Oseanografi Tentara Nasional

si
Indonesia Angkatan Laut, bahwa kapal KM. BTH. 99514 TS pada saat terdeteksi

ne
ng

pada kordinat 06° 21' 563" LU - 109° 35' 252" BT dan posisi dikejar 06° 18' 842"
LU - 109° 37' 309" BT dan posisi saat tertangkap posisi 06° 16' 075" LU - 109° 38'
156" BT berada di Laut Zona Eksklusif Republik Indonesia kapal penangkap ikan

do
gu

berbendera Vietnam KM. BTH. 99514 TS dengan nahkoda NGUYEN TUAN VU


diperiksa dan ditangkap KP. Orca 03 karena diduga melakukan tindak pidana
In
A

perikanan berada di perairan Laut Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia ; ----------------


- Bahwa berdasarkan keterangan para saksi, ahli bidang perikanan dan ahli bidang
ah

lik

pelayaran di kapal terdakwa tidak memiliki surat-surat ataupun dokumen dari


Pemerintah Republik Indonesia ; --------------------------------------------------------------
- Bahwa berdasarkan keterangan ahli bidang perikanan setiap orang yang melakukan
m

ub

usaha perikanan di bidang penangkapan, pembudidayaan, pengangkutan, pengolahan


ka

dan pemasaran ikan di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia wajib


ep

memiliki Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) sebagaimana diatur dalam Pasal 26
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 dan setiap orang yang memiliki dan/atau
ah

mengoperasikan kapal penangkap ikan di wilayah pengelolaan perikanan Republik


R

es

Indonesia dan/atau laut lepas wajib memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)
M

sebagaimana diatur dalam Pasal 27 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 45
ng

on
gu

21
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang

si
Perikanan ; ----------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa cara kerja kapal penangkap ikan jenis gillnet permukaan pada KM. BTH.

ne
ng
99514 TS adalah dengan cara menghadang arah renang gerombolan ikan pelagis
yang menjadi sasaran tangkapan sehingga terjerat pada jaring, awal kerja gillnet

do
yaitu mula-mula menurunkan jaring atau gillnet kedalam air, antar ujung yang satu
gu dengan ujung yang lainnya diberi pelampung atau bendera sebagai penanda,
kemudian gillnet dibiarkan hanyut selama beberapa waktu sekitar 2-3 jam,

In
A
selanjutnya gillnet diangkat dari dalam air dan ikan yang terjerat diambil dari gillnet,
ikan yang tertangkap jenis ikan pelagis kecil. Sedangkan pancing ulur yang ada di
ah

lik
KM. BTH. 99514 TS merupakan alat tangkap sederhana yang dioperasikan dengan
cara menurunkan tali pancing dan mata pancing tanpa menggunakan joran yang
dilengkapi dengan umpan, pengoperasian pancing ulur yang telah diberi umpan
am

ub
dilempar kedalam perairan hingga pemberat tenggelam, ikan yang menjadi sasaran
adalah ikan demersal ; ---------------------------------------------------------------------------
ep
- Bahwa berdasarkan keterangan para saksi, ahli bidang perikanan dan terdakwa hasil
k

ikan yang sudah terdakwa dapat ada sekira 100 kg (delapan ratus kilogram) dan ikan
ah

R
yang terdakwa dapat adalah jenis ikan kakap, tengiri dan hiu ; ---------------------------

si
- Bahwa apabila hasil tangkapan ikan yang terdakwa dapat sudah banyak, terdakwa

ne
ng

langsung kembali ke Vietnam ; ----------------------------------------------------------------


- Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dan terdakwa saat ditangkap Kapal
Pengawas Orca 03, kapal terdakwa KM. BTH. 99514 TS mengibarkan bendera

do
gu

Vietnam ; ------------------------------------------------------------- -----------------------------


- Bahwa setelah diperiksa dan diberi tahu oleh pemeriksa, terdakwa tahu bahwa
In
A

terdakwa bersalah telah melakukan penangkapan ikan di wilayah laut Indonesia


tanpa izin dengan tidak memilki surat-surat ataupun dokumen yang dikeluarkan oleh
ah

lik

Pemerintah Indonesia ; --------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan


m

ub

apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, Terdakwa dapat dinyatakan


telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya ; -------------------------------
ka

ep

Menimbang, bahwa Majelis Hakim selanjutnya akan mempertimbangkan


unsur-unsur dakwaan Penuntut Umum dalam hubungannya dengan fakta-fakta yang
ah

terungkap dalam persidangan tersebut diatas ; --------------------------------------------------


R

es

Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam menyusun Surat Dakwaannya


M

menggunakan Dakwaan Alternatif yang didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana


ng

diatur dan diancam pidana dalam : ----------------------------------------------------------------


on
gu

22
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dakwaan Kesatu : Pasal Pasal 93 ayat (2) Jo Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang

si
Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan Jo Pasal 102 Undang-

ne
ng
Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan ; ---------------
Atau ---------------------------------------------------------------------------------------------------

do
Dakwaan Kedua : Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) Jo 102 Undang-Undang
gu Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan ; ------------------------
Atau ---------------------------------------------------------------------------------------------------

In
A
Dakwaan Ketiga : Pasal 98 Jo Pasal 42 ayat (3) Undang-Undang Nomor 45
Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
ah

lik
31 Tahun 2004 tentang Perikanan Jo Pasal 102 Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan ; -------------
am

ub
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan
dakwaan yang berbentuk Alternatif, sehingga Majelis Hakim dengan memperhatikan
ep
fakta-fakta hukum tersebut di atas memilih langsung dakwaan Alternatif Kesatu
k

sebagaimana diatur dalam Pasal 93 Ayat (2) Jo Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang
ah

R
Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004

si
Tentang Perikanan Jo. Pasal 102 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang

ne
Perikanan, yang unsur-unsur hukumnya adalah sebagai berikut : ----------------------------
ng

1. Setiap Orang ; ---------------------------------------------------------- ------------------


2. Memiliki dan/atau Mengoperasikan Kapal Penangkap Ikan Berbendera Asing ; -

do
gu

3. Yang Melakukan Penangkapan Ikan ; -------------------------------------------------


4. Di Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia ; -------------------------------------
In
A

5. Tidak Memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) ; --------------------------------

Ad. 1 Setiap Orang ; -----------------------------------------------------------------------------


ah

lik

Menimbang, bahwa merujuk ketentuan umum Pasal 1 angka 14 Undang-Undang


Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun
m

ub

2004 Tentang Perikanan, pengertian setiap orang adalah orang perseorangan atau
korporasi ; --------------------------------------------------------------------------------------------
ka

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “setiap orang” adalah menunjuk


ep

kepada seseorang atau siapa saja sebagai subyek hukum pendukung hak dan kewajiban
ah

yang melakukan suatu tindak pidana serta dapat mempertanggungjawabkan


R

perbuatannya secara hukum, in cassu Terdakwa NGUYEN TUAN VU yang oleh


es
M

Penuntut Umum diajukan ke persidangan didakwa telah melakukan tindak pidana


ng

sebagaimana tersebut dalam surat dakwaan di atas ; -------------------------------------------


on
gu

23
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dengan diajukannya Terdakwa dalam perkara ini yang

si
identitas lengkapnya sebagaimana tercantum secara jelas dan lengkap dalam surat
dakwaan Penuntut Umum hal mana telah dibenarkan oleh saksi-saksi maupun Terdakwa

ne
ng
sendiri dipersidangan, dan dimuka persidangan ternyata Terdakwa dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani serta dapat menjawab dan menerangkan dengan tegas dan jelas atas

do
semua pertanyaan yang diajukan kepadanya, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa
gu unsur setiap orang tersebut telah terpenuhi secara hukum pada diri Terdakwa, namun
untuk dapat menyatakan bahwa Terdakwa telah terbukti bersalah atau tidak terbukti

In
A
bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan terhadapnya, maka unsur
ini haruslah dibuktikan dan dirangkaikan dengan unsur-unsur hukum yang lainnya ; -----
ah

lik
Ad.2 Memiliki dan/atau Mengoperasikan Kapal Penangkap Ikan Berbendera
Asing ; -----------------------------------------------------------------------------------------
am

ub
Menimbang, bahwa dari keterangan para saksi penangkap yang keterangannya
dibawah sumpah telah dibacakan dipersidangan dan ahli pelayaran pada saat ditangkap
ep
dan setelah diadakan pemeriksaan diketahui KM. BTH. 99514 TS dengan nakhoda
k

NGUYEN TUAN VU adalah kapal ikan berbendera Vietnam ; ------------------------------


ah

R
Menimbang, bahwa dari keterangan para saksi dan terdakwa di atas kapal KM.

si
BTH. 99514 TS terdapat alat tangkap berupa gillnet dan pancing ulur yang telah selesai

ne
digunakan untuk menangkap ikan ; ---------------------------------------------------------------
ng

Menimbang, bahwa dari keterangan ahli bidang pelayaran saat dilakukan


pemeriksaan, KM. BTH. 99514 TS dengan nakhoda NGUYEN TUAN VU termasuk

do
gu

kapal asing berbendera Vietnam dan mengibarkan bendera Vietnam, berdasarkan ciri
kapal dan seluruh ABK termasuk nahkoda berkewarganegaraan Vietnam, berlayar dari
In
A

dan kembali ke Vietnam dan juga tidak terdaftar sebagai kapal Indonesia ; ----------------
Menimbang, bahwa bendera kapal menunjukan identitas kebangsaan kapal
sehingga hanya dapat dipasang apabila telah terdaftar di Negara bendera yang
ah

lik

bersangkutan ; ----------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dengan demikian KM. BTH. 99514 TS tergolong kapal ikan
m

ub

asing karena tidak memiliki dokumen kapal dan tidak terdaftar sebagai kapal penangkap
ikan di Indonesia ; -----------------------------------------------------------------------------------
ka

ep

Menimbang, bahwa unsur memiliki dan/atau mengoperasikan kapal penangkap


ikan berbendera asing, bersifat alternatif kumulatif artinya bahwa dengan terpenuhinya
ah

salah satu unsur maka terpenuhilah unsur tersebut ; --------------------------------------------


R

Menimbang, bahwa mengoperasikan kapal penangkap ikan bukan berarti


es
M

memiliki kapal sebagai pemilik, tetapi yang melakukan olah gerak kapal dari suatu
ng

tempat ke tempat lain adalah Nahkoda ; ---------------------------------------------------------


on
gu

24
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dari keterangan para saksi dan terdakwa pemilik kapal KM.

si
BTH. 99514 TS adalah Nguyen Anh yang juga sebagai ABK di KM. BTH. 99514 TS ; -
Menimbang, bahwa dari keterangan para saksi dan terdakwa NGUYEN TUAN

ne
ng
VU adalah selaku nahkoda KM. BTH.99514 TS yang bertanggung jawab terhadap
pengoperasian dan seluruh kegiatan diatas kapal mulai dari persiapan, operasi

do
penangkapan dan seluruh ABK ; ------------------------------------------------------------------
gu Menimbang, dengan demikian unsur ini telah terpenuhi secara sah dan
meyakinkan menurut hukum ; ---------------------------------------------------------------------

In
A
Ad.3 Melakukan Penangkapan Ikan ; ---------------------------------------------------------
ah

lik
Menimbang, bahwa merujuk pada Bab ketentuan umum Pasal 1 angka 5
Undang-Undang RepubIik Indonesia Nomor 45 tahun 2009 Tentang Perubahan atas
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 20014 Tentang Perikanan,
am

ub
pengertian melakukan penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di
perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun,
ep
termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan,
k

mendinginkan, menangani, mengolah, dan atau mengawetkan ; -----------------------------


ah

R
Menimbang, bahwa dari keterangan para saksi dan terdakwa KM. BTH. 99514

si
TS telah melakukan kegiatan penangkapan ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan

ne
Republik Indonesia/ZEEI menggunakan alat penangkap ikan pancing ulur dan gillnet
ng

permukaan ; ------------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dari keterangan para saksi dan terdakwa pada saat KM.

do
gu

BTH. 99514 TS ditangkap oleh KP. Orca 03 pada pagi hari Rabu tanggal 24 Juli 2016
sekira Pukul 09.55 WIB sedang melakukan kegiatan penangkapan dengan mencari
In
A

fishing ground ; --------------------------------------------------------------------------------------


Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi dan terdakwa pada saat KM.
BTH. 99514 TS ditangkap oleh KP. Orca 03, di atas kapal ditemukan alat tangkap
ah

lik

Gillnet dan pancing ulur yang ditaruh diatas palka dan hasil tangkapan berupa ikan
campuran sebanyak 100 kg (seratus kilogram) terdiri dari jenis kakap, tengiri dan hiu ; -
m

ub

Menimbang, bahwa menurut keterangan ahli perikanan sesuai Pasal 38 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan bahwa setiap kapal
ka

ep

penangkap ikan berbendera asing yang tidak mempunyai izin penangkapan ikan, selama
di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia wajib memasukkan alat
ah

penangkap ikan di dalam palka ; ------------------------------------------------------------------


R

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 83 Peraturan Menteri Kelautan dan


es
M

Perikanan Nomor : Per.30/MEN/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah


ng

Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia dinyatakan bahwa kapal penangkap


on
gu

25
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ikan yang melintasi dan/atau berada di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara

si
Republik Indonesia yang tidak tercantum dalam Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)
dilarang menangkap ikan dan harus menyimpan alat penangkap ikan dalam kondisi

ne
ng
tidak dioperasionalkan ; ----------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi, ahli perikanan dan

do
terdakwa serta barang bukti alat tangkap gillnet dan pancing ulur yang berada di atas
gu palka dan ikan sebanyak 100 kg (seratus kilogram), Majelis Hakim berpendapat bahwa
terdakwa telah melakukan kegiatan berupa penangkapan ikan sebagaimana dibuktikan

In
A
lewat adanya barang bukti sebanyak 100 kg (seratus kilogram) berupa ikan kakap,
tengiri, dan hiu serta umpan ikan campuran ; ---------------------------------------------------
ah

lik
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ini telah terpenuhi secara sah dan
meyakinkan menurut hukum;-----------------------------------------------------------------------
am

ub
Ad.4 Di Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia ; ------------------------------------
Menimbang, bahwa merujuk pada Bab ketentuan umum Pasal 1 angka 21
ep
Undang-Undang RepubIik Indonesia Nomor 45 tahun 2009 Tentang Perubahan atas
k

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan,


ah

pengertian Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) adalah jalur diluar dan berbatasan
R

si
dengan laut teritorial Indonesia sebagaimana ditetapkan berdasarkan undang-undang

ne
yang berlaku tentang perairan Indonesia yang meliputi dasar laut, tanah dibawahnya,
ng

dan air di atasnya dengan batas terluar 200 (dua ratus) mil laut yang diukur dari garis
pangkal laut teritorial Indonesia ; -----------------------------------------------------------------

do
gu

Menimbang, bahwa merujuk pada ketentuan Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang


RepubIik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan, menyebutkan bahwa
In
wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia untuk penangkapan ikan dan/atau
A

pembudidayaan ikan meliputi : --------------------------------------------------------------------


a. Perairan Indonesia ; ----------------------------------------------------------------------------
ah

lik

b. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, dan ----------------------------------------------------


c. Sungai, danau, waduk, rawa dan genangan air lainnya yang dapat diusahakan serta
m

ub

lahan pembudidayaan ikan yang potensial di wilayah Republik Indonesia ; ----------


ka

ep

Menimbang, bahwa dari keterangan saksi penangkap yang keterangannya


dibawah sumpah telah dibacakan dipersidangan menerangkan bahwa KM. BTH. 99514
ah

TS tertangkap sesuai dengan GPS pada posisi 06° 16' 075" LU - 109° 38' 156" BT pada
R

hari Minggu tanggal 24 Juli 2016 sekira Pukul 09.55 WIB yaitu pada perairan ZEEI,
es
M

dan telah melakukan penangkapan ikan ; --------------------------------------------------------


ng

on
gu

26
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dari keterangan ahli bidang pelayaran berdasarkan Peta Laut

si
Nomor 354 yang meliputi Pulau-Pulau Anambas dan Natuna hingga Tanjung Datu yang
dikeluarkan oleh Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Laut Dinas Hidro Oceanografi

ne
ng
posisi 06° 16' 075" LU - 109° 38' 156" BT saat dilakukan pemeriksaan terhadap KM.
BTH. 99514 TS oleh KP.Orca 03 adalah berada di wilayah ZEEI Laut Natuna ZEE

do
Indonesia ; --------------------------------------------------------------------------------------------
gu Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ini telah terpenuhi secara sah dan
meyakinkan menurut hukum;-----------------------------------------------------------------------

In
A
Ad.5 Tidak Memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) ; -----------------------------
ah

lik
Menimbang, bahwa menurut Undang-Undang RI Nomor 45 tahun 2009 tentang
perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan yang
dimaksud Surat Izin Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disebut SIPI, adalah izin
am

ub
tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan penangkapan ikan
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Izin Usaha Perikanan ; ---------------
ep
Menimbang, bahwa dari keterangan para saksi penangkap yang keterangannya
k

dibacakan dipersidangan, keterangan ahli bidang perikanan pada saat ditangkap dan
ah

R
setelah diadakan pemeriksaan terhadap kelengkapan surat/dokumen, ternyata KM.

si
BTH 99514 TS yang dinahkodai oleh terdakwa tidak memiliki Surat Izin Penangkapan

ne
Ikan (SIPI) dan dokumen lainnya sebagai kapal penangkap ikan yang melakukan
ng

kegiatan penangkapan ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia dari


Pemerintah Indonesia ; ------------------------------------------------------------------- ----------

do
gu

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ini telah terpenuhi secara sah dan
meyakinkan menurut hukum;-----------------------------------------------------------------------
In
A

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 93 Ayat (2) Jo Pasal 27
ayat (2) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-
ah

lik

Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan Jo. Pasal 102 Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan telah terpenuhi atas diri dan perbuatan
m

ub

terdakwa, maka terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan
melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam Dakwaan Kesatu ; -------------
ka

ep

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-


hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan
ah

pembenar dan/atau alasan pemaaf, maka terdakwa haruslah mempertanggungjawabkan


R

perbuatannya ; ---------------------------------------------------------------------------------------
es
M

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa mampu bertanggung jawab, maka


ng

harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana ; -------------------------------------------------


on
gu

27
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terdakwa tidak dijatuhi pidana penjara sebagaimana

si
ditentukan dalam ketentuan Pasal 102 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang
Perikanan dan juga sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 73 United Nations

ne
ng
Conventions on the Law of the Sea, Majelis Hakim sependapat dengan Penuntut Umum
bahwa terhadap terdakwa haruslah dikenai hukuman pidana denda, namun terhadap

do
penerapan pidana kurungan pengganti denda dalam perkara ini Majelis Hakim akan
gu berpedoman pada ketentuan Pasal 30 ayat (2) KUHP yang menyebutkan : “apabila
pidana denda tidak dibayar maka diganti dengan hukuman kurungan pengganti”

In
A
walaupun berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia (SEMA RI)
Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar
ah

lik
Mahkamah Agung Tahun 2015 sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan
yang menyatakan : “dalam perkara illegal fishing di wilayah ZEEI terhadap terdakwa
hanya dapat dikenakan pidana denda tanpa dijatuhi kurungan pengganti denda”, hal
am

ub
tersebut diterapkan dalam perkara ini dengan mengedepankan alasan pertimbangan
sebagai berikut : -------------------------------------------------------------------------------------
ep
a. Bahwa ketentuan Pasal 102 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang
k

Perikanan yang berbunyi "Ketentuan tentang pidana penjara dalam undang-undang


ah

R
ini tidak berlaku bagi tindak pidana di bidang perikanan yang terjadi di Wilayah

si
Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (ZEEI) sebagaimana dimaksud dalam

ne
Pasal 5 ayat (1) huruf b, kecuali telah ada perjanjian antara Pemerintah Republik
ng

Indonesia dengan Pemerintah Negara asal terdakwa” ; -----------------------------------


b. Bahwa mengenai ketentuan tersebut menurut pendapat Majelis Hakim akan

do
gu

memakan waktu yang lama untuk menunggu negara-negara tersebut membuat


perjanjian dengan Pemerintah Republik Indonesia, sementara tindak pidana
In
A

perikanan yang dilakukan oleh Warga Negara Asing terus berlanjut dan terjadi di
Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP-RI) dengan intensitas
yang beragam dan terus menerus menimbulkan kerugian yang nyata dari tindak
ah

lik

pidana tersebut bagi Republik Indonesia khususnya di sektor perikanan ; -------------


c. Bahwa terdapat ketidakadilan dalam hal pemidanaan bagi Warga Negara Indonesia
m

ub

dengan Warga Negara Asing yang melakukan tindak pidana perikanan, dimana
terdapat perlakuan khusus terhadap Warga Negara Asing yang dalam ketentuannya
ka

ep

tidak dapat dikenakan pidana penjara dan pidana badan apapun bentuknya,
sementara terhadap Warga Negara Indonesia justru tidak demikian, sehingga hal
ah

tersebut telah melanggar asas hukum universal yaitu asas equality before the law ; -
R

d. Bahwa dari segi kerugian yang ditimbulkan dari tindak pidana perikanan yang
es
M

dilakukan oleh Warga Negara Asing, justru lebih menimbulkan kerugian yang
ng

besar dibandingkan dengan tindak pidana perikanan yang dilakukan Warga Negara
on
gu

28
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Indonesia, hal ini berkaitan dengan teknologi yang telah berkembang berkenaan

si
penangkapan ikan yang dimiliki oleh Warga Negara Asing dibandingkan Warga
Negara Indonesia yang sebagain besar adalah masih menggunakan peralatan

ne
ng
penangkapan ikan yang sederhana dan tidak secanggih nelayan asing ; ---------------
e. Bahwa Majelis Hakim berpendirian apabila suatu tindak pidana yang dilakukan

do
Warga Negara Asing tersebut hanya dikenakan pidana denda, terjadi ketidak
gu efektifan terhadap penegakan hukum tindak pidana perikanan tersebut terutama
mengenai pemidanaan pidana denda yang tidak disertai dengan alternative pidana

In
A
pengganti denda, sehingga tidak memberikan efek jera terhadap Warga Negara
Asing yang melakukan tindak pidana perikanan di wilayah pengelolaan perikanan
ah

lik
Republik Indonesia ; ---------------------------------------------------------------------------
f. Bahwa jika pidana denda tersebut tidak dibayar oleh terdakwa yang
berkewarganegaraan Asing dan tidak juga dikenakan pidana pengganti denda,
am

ub
lantas bagaimana kekuatan eksekutorial dari putusan tersebut, sementara terdakwa
telah dihukum pidana denda dan berkewajiban hukum untuk membayarnya, lantas
ep
bagaimana pula status hukum terdakwa yang tidak menjalani pidana denda tersebut,
k

apakah dibiarkan begitu saja tanpa kepastian hukum seandainya terdakwa tidak
ah

R
membayar denda tersebut yang merupakan hukuman bagi terdakwa atas

si
perbuatannya ; ----------------------------------------------------------------------------------

ne
g. Bahwa dalam ketentuan Pasal 103 KUHP mengatur bahwa ketentuan-ketentuan
ng

dalam Bab I sampai dengan Bab VIII buku ini juga berlaku bagi perbuatan-
perbuatan yang oleh ketentuan perundang-undangan lainnya diancam pidana,

do
gu

kecuali jika oleh undang-undang ditentukan lain, sehingga berdasarkan ketentuan


tersebut oleh karena undang-undang perikanan tidak mengatur mengenai pidana
In
A

kurungan pengganti denda, maka secara hukum ketentuan ini juga berlaku terhadap
tindak pidana perikanan ; ---------------------------------------------------------------------
h. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun
ah

lik

2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan menyebutkan : Jenis


dan hirarki Peraturan Perundang-Undangan terdiri atas 1). Undang-Undang Dasar
m

ub

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, 2). Ketetapan MPR, 3). Undang-Undang /
Perpu, 4). Peraturan Presiden, 5). Peraturan Daerah Provinsi dan 6). Peraturan
ka

ep

Daerah Kabupaten / Kota, terlihat jelas Surat Edaran Mahkamah Agung tidak
dikenal dalam tata urutan peraturan perundang-undangan sehingga Majelis Hakim
ah

berpendapat SEMA Nomor 3 Tahun 2015 dapat disimpangi dengan adanya


R

ketentuan Pasal 30 ayat (2) KUHP ; ---------------------------------------------------------


es
M

ng

on
gu

29
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Majelis Hakim

si
berpendapat apabila terdakwa tidak membayar pidana denda sebagaimana yang akan
disebutkan dalam amar putusan dibawah ini, maka terhadap diri terdakwa haruslah

ne
ng
dijatuhi pidana kurungan pengganti denda sebagaimana yang akan disebutkan dalam
amar putusan dibawah ini ; -------------------------------------------------------------------------

do
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa telah terbukti secara sah dan
gu meyakinkan melakukan tindak pidana maka berdasarkan Pasal 222 ayat (1) KUHAP,
terdakwa juga wajib dibebani membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan

In
A
dalam amar putusan dibawa ini ; ------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti berupa : -----------------------------------
ah

lik
1 (satu) Unit KM. BTH 99514 TS yang telah dimusnahkan dengan cara
ditenggelamkan pada tingkat penyidikan berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan
Perikanan pada Pengadilan Negeri Ranai Nomor : 56/Pen.Pid.Sus-Prk/2016/PN.
am

ub
Ran tanggal 11 Agustus 2016 ; ---------------------------------------------------------------
- 1 Kg (satu kilogram) ikan campuran kering hasil dari penyisihan ikan campuran
ep
k

sebanyak Ikan ± 50 Kg (lima puluh kilogram), yang telah dimusnahkan berdasarkan


Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Perikanan pada Pengadilan Negeri Ranai
ah

R
Nomor : 42/Pen.Pid.Sus-Prk/2016/PN. Ran tanggal 8 Agustus 2016 ; -----------------

si
- 1 (satu) unit alat tangkap Gillnet ; -----------------------------------------------------------

ne
-
ng

8 (delapan) unit alat tangkap Hand Line ; --------------------------------------------------


- 1 (satu) unit alat komunikasi 10 – METER RADOI ; -------------------------------------
- 1 (satu) unit alat Navigasi GPS KONDEN KGP-98 ; -------------------------------------

do
gu

- 1 (satu) unit kompas basah Express A 120 ; ------------------------------------------------


Adalah merupakan alat atau sarana yang telah dipergunakan untuk melakukan
In
A

kejahatan dan dikhawatirkan akan dipergunakan untuk mengulangi kejahatan, maka


sudah sepatutnya terhadap barang bukti tersebut dirampas untuk dimusnahkan ; ----------
ah

-
lik

1 (satu) buah bendera Vietnam ; -------------------------------------------------------------


Adalah merupakan bendera kebangsaan terdakwa maka terhadap barang bukti
tersebut sudah sepatutnya untuk dikembalikan kepada terdakwa ; ---------------------------
m

ub
ka

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana terhadap


ep

terdakwa, terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan hal-hal yang


memberatkan dan hal-hal yang meringankan dari terdakwa ; ---------------------------------
ah

Hal- hal yang memberatkan : ----------------------------------------------------------------------


R

es

- Perbuatan terdakwa mengganggu dan merusak keberlanjutan sumberdaya Ikan ; -----


M

ng

on
gu

30
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Perbuatan terdakwa menimbulkan kerugian bagi kelautan perikanan dan nelayan

si
setempat ; -----------------------------------------------------------------------------------------
- Perbuatan terdakwa melanggar peraturan dan perundang-undangan Republik

ne
ng
Indonesia ; ----------------------------------------------------------------------------------------
Hal- hal yang meringankan : -------------------------------------------------------------- ---------

do
- Terdakwa mengakui perbuatannya dan menyesalinya ; ------------------------------------
gu - Terdakwa belum pernah di hukum ; ----------------------------------------------------------
- Terdakwa berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi ; --------------------------

In
A
Memperhatikan dan mengingat ketentuan dalam Pasal 93 ayat (2) Jo. Pasal 27
ah

lik
ayat (2) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan Jo. Pasal 102 Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan, KUHAP dan peraturan perundang-undangan
am

ub
yang berkaitan dengan perkara ini : ---------------------------------------------------------------

M E N G A D I L I :
ep
k
ah

1. Menyatakan Terdakwa NGUYEN TUAN VU telah terbukti secara sah dan


R
bersalah melakukan tindak pidana “Mengoperasikan

si
meyakinkan, Kapal
Penangkap Ikan Berbendera Asing, Melakukan Penangkapan Ikan Di Zona

ne
ng

Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI) Yang Tidak Memiliki Surat Izin


Penangkapan Ikan (SIPI)” ; -----------------------------------------------------------------

do
2. Menjatuhkan pidana denda kepada Terdakwa sebesar Rp 1.000.000.000,00 (satu
gu

milyar rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar diganti dengan pidana
kurungan selama 5 (lima) bulan; -------------------------------------------------------------
In
A

3. Menetapkan barang bukti berupa : ------------------------------------------------------------


- 1 (satu) unit KM. BTH 99514 TS yang telah dimusnahkan dengan cara
ah

lik

ditenggelamkan pada tingkat penyidikan berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan


Perikanan pada Pengadilan Negeri Ranai nomor: 56/Pen.Pid.Sus-
Prk/2016/PN.Ran tanggal 11 Agustus 2016; ---------------------------------------------
m

ub

- 1 Kg (satu kilogram) Ikan campuran kering hasil dari penyisihan ikan campuran
ka

sebanyak + 50 Kg (lima puluh kilogram), yang telah dimusnahkan berdasarkan


ep

penetapan Ketua Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri Ranai Nomor:


42/Pen.Pid.Sus-Prk/2016/PN Ran tanggal 8 Agustus 2016; ---------------------------
ah

- 1 (satu) unit alat tangkap Gillnet; ----------------------------------------------------------


R

es

- 8 (delapan) unit alat tangkap Hand Line; -------------------------------------------------


M

- 1 (satu) unit alat komunikasi 10 – METER RADOI; -----------------------------------


ng

on
gu

31
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- 1 (satu) unit alat navigasi GPS KONDEN KGP – 98;-----------------------------------

si
- 1 (satu) unit kompas basah Express A 120;-----------------------------------------------
Kesemuanya dirampas untuk dimusnahkan; -----------------------------------------

ne
ng
- 1 (satu) buah bendera Vietnam; ------------------------------------------------------------
Dikembalikan kepada Terdakwa; -------------------------------------------------------

do
gu 4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 5.000,00 (lima ribu
rupiah). --------------------------------------------------------------------------------------------

In
A
Demikian diputuskan dalam rapat Musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Perikanan pada Pengadilan Negeri Ranai, pada hari Kamis, tanggal 15 Desember 2016
ah

lik
oleh kami : MARSELINUS AMBARITA, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, dengan
MEISON AZIZ, S.E., S.H. dan AGUS ANIWANTO, S.H. masing-masing sebagai
am

ub
Hakim Anggota. Putusan tersebut diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum
pada hari Senin tanggal 19 Desember 2016, oleh Majelis Hakim tersebut dengan
dibantu oleh SYAIFUL ISLAMI, S.H. Panitera Pengganti Pengadilan Perikanan pada
ep
k

Pengadilan Negeri Ranai, dan dihadiri oleh RICKO ZA MUSTI, S.H. sebagai
ah

Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Natuna dihadapan Terdakwa serta


R

si
penterjemahnya. -------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

Hakim-Hakim Anggota Hakim Ketua


dto dto

do
gu

MEISON AZIZ, S.E., S.H. MARSELINUS AMBARITA, S.H., M.H.


In
A

dto

AGUS ANIWANTO, S.H.


ah

lik

Panitera Pengganti,
m

ub

dto
ka

ep

SYAIFUL ISLAMI, S.H.


ah

es
M

ng

on
gu

32
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32

Anda mungkin juga menyukai