u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
PUTUSAN
si
Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri Tanjungpinang yang mengadili
perkara pidana perikanan dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama
do
gu menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa:
Nama lengkap : LE VAN TRUNG;
In
A
Tempat lahir : Kien Giang (Vietnam).
Umur/tanggal lahir : 24 tahun/ 18 Agustus 1992
Jenis kelamin : Laki-laki
ah
lik
Kebangsaan : Vietnam
Tempat tinggal : Vinh Hiep Rach Gia, Kien Giang, Vietnam
am
ub
Agama : Budha
Pekerjaan : Nahkoda KM. PAF 4767;
Terdakwa tidak dilakukan penahanan;
ep
k
si
Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Tanjungpinang Nomor 4/ Pen. Pid.Sus-
ne
ng
PRK/ 2017/ PN. Tpg., tanggal 08 Maret 2017 tentang Penunjukan Majelis
Hakim;
do
gu
lik
ub
ng
on
Halaman 1 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
diancam pidana Pasal 93 ayat (2) Jo Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang
si
RI No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31
ne
ng
Tahun 2004 Tentang Perikanan Jo Pasal 5 ayat (1) huruf b Jo Pasal 102
Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 tentang
do
gu Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang
Perikanan, yang tercantum dalam dakwaan kedua Penuntut Umum;
In
A
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa LE VAN TRUNG dengan pidana
Denda sebesar Rp. 300.000.000,- (TIGA RATUS JUTA RUPIAH) Subsidair
selama 6 (ENAM) Bulan kurungan;
ah
lik
3. Menyatakan barang bukti berupa:
− 1 (satu) Unit Kapal KM PAF 4767 (dititipkan di Pangkalan PSDKP
am
ub
Batam), dirampas untuk Negara;
− 1 (satu) Unit Alat Tangkap Pancing Rawai;
− 1 (satu) Unit GPS Furuno GP-32;
ep
k
si
− 1 (satu) Unit Radio CB Anytone AT-708;
− 1 (satu) Unit Radio SSB Icom IC-718;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Bahwa ia terdakwa LE VAN TRUNG selaku Nahkoda KM. PAF 4767 yang
merupakan kapal penangkap ikan asing, pada hari Sabtu tanggal 12 November
ka
2016 sekira pukul 11.05 WIB atau setidak-tidaknya dalam bulan November
ep
Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (Laut Natuna) pada posisi 02° 46’ 315” LU -
R
ng
on
Halaman 2 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
Perikanan pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang yang berwenang
si
memeriksa dan mengadili, dengan sengaja di Wilayah Pengelolaan perikanan
ne
ng
Republik Indonesia Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia melakukan usaha
perikanan di bidang penangkapan, pembudidayaan, pengangkutan,
pengolahan, dan pemasaran ikan yang tidak memiliki SIUP (Surat Izin Usaha
do
gu Perikanan), perbuatan terdakwa dilakukan dengan sebagai berikut:
Bahwa pada hari Sabtu tanggal 12 November 2016 sekira pukul 11.05
In
WIB terdakwa melakukan kegiatan penangkapan ikan pada posisi 02° 46’ 315”
A
LU - 105° 00’ 800” BT di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (Laut Natuna) yang
merupakan Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia dengan
ah
lik
menggunakan alat tangkap ikan berupa pancing rawai yakni jenis alat tangkap
berupa pancing dengan ukuran panjang tali utama kurang lebih 600 meter,
am
ub
sepanjang tali utama tersebut terdapat 7 (tujuh) buah pelampung, pada tali
utama terdapat 100 buah tali cabang, jarak antar tali cabang kurang lebih 5
ep
meter. Masing-masing tali cabang diberi mata pancing pada ujungnya, dan
k
kedalaman mata pancing atau panjang tali cabang tersebut kurang lebih hingga
ah
si
dengan cara memberi umpan potongan daging ikan pada masing-masing mata
pancing, kemudian tali utama dan pelampung diturunkan pelan-pelan ke dasar
ne
ng
laut diikuti tali cabang dan mata pancing yang sudah diberi umpan, setelah Tali
utama dan tali cabang berada di dalam perairan maka nelayan akan menunggu
do
gu
dan kapal dalam keadaan diam, setelah kurang lebih 3 jam maka tali utama dan
tali-tali cabang ditarik ke atas sehingga ikan hasil tangkapan bisa diangkat ke
kapal, selama kegiatan pengoperasian pancing rawai tersebut semua dalam
In
A
lik
terdakwa dihentikan oleh Kapal Pengawas HIU 12 yang sedang berpatroli dan
kemudian melakukan pemeriksaan terhadap KM. PAF 4767, dari hasil
m
ub
pemeriksaan di atas kapal ditemukan bahwa KM. PAF 4767 adalah kapal
penangkap ikan yang memasang bendera kebangsaan Malaysia dengan
ka
ukuran kurang lebih 45,12 Gross Ton, merk mesin Hino dengan daya mesin
ep
sekira 330 PK, hasil tangkapan yang terdiri dari ikan campur dengan berat
ah
ng
on
Halaman 3 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
yang sah dari Pemerintah Indonesia yaitu terdakwa tidak memiliki Surat Izin
si
Usaha Perikanan (SIUP).
ne
ng
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 92
Jo Pasal 26 ayat (1) Jo Pasal 5 ayat (1) huruf b Jo Pasal 102 Undang-Undang
No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan
do
gu Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-undang
Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan.
In
A
Atau:
Kedua:
Bahwa ia terdakwa LE VAN TRUNG selaku Nahkoda KM. PAF 4767
ah
lik
yang merupakan kapal penangkap ikan asing, pada hari Sabtu tanggal 12
November 2016 sekira pukul 11.05 WIB atau setidak-tidaknya dalam bulan
am
ub
November tahun 2016, bertempat di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik
Indonesia Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (Laut Natuna) pada posisi 02° 46’
315” LU - 105° 00’ 800” BT atau setidak-tidaknya di suatu tempat di Perairan
ep
k
si
berwenang memeriksa dan mengadili, dengan sengaja yang memiliki dan/ atau
mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendara asing melakukan
ne
ng
do
gu
lik
dengan menggunakan alat tangkap ikan berupa pancing rawai yakni jenis
alat tangkap berupa pancing dengan ukuran panjang tali utama kurang
m
ub
lebih 600 meter, sepanjang tali utama tersebut terdapat 7 (tujuh) buah
pelampung, pada tali utama terdapat 100 buah tali cabang, jarak antar tali
ka
pancing pada ujungnya, dan kedalaman mata pancing atau panjang tali
ah
ng
on
Halaman 4 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
utama dan pelampung diturunkan pelan-pelan ke dasar laut diikuti tali
si
cabang dan mata pancing yang sudah diberi umpan, setelah Tali utama
ne
ng
dan tali cabang berada di dalam perairan maka nelayan akan menunggu
dan kapal dalam keadaan diam, setelah kurang lebih 3 jam maka tali utama
dan tali-tali cabang ditarik ke atas sehingga ikan hasil tangkapan bisa
do
gu diangkat ke kapal, selama kegiatan pengoperasian pancing rawai tersebut
semua dalam kendali terdakwa selaku nakhoda KM. PAF 4767.
In
A
- Bahwa ketika sedang melakukan kegiatan penangkapan ikan, kapal
terdakwa dihentikan oleh Kapal Pengawas HIU 12 yang sedang berpatroli
dan kemudian melakukan pemeriksaan terhadap KM. PAF 4767, dari hasil
ah
lik
pemeriksaan di atas kapal ditemukan bahwa KM. PAF 4767 adalah kapal
penangkap ikan yang memasang bendera kebangsaan Malaysia dengan
am
ub
ukuran kurang lebih 45,12 Gross Ton, merk mesin Hino dengan daya
mesin sekira 330 PK, hasil tangkapan yang terdiri dari ikan campur dengan
ep
berat kurang lebih 500 kg (lima ratus kilogram) dan telah melakukan
k
dokumen yang sah dari Pemerintah Indonesia yaitu terdakwa tidak memiliki
R
si
Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI);
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 93
ne
ng
ayat (2) Jo Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang RI No. 45 Tahun 2009 tentang
Perubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan Jo
do
gu
Pasal 5 ayat (1) huruf b Jo Pasal 102 Undang-Undang No.31 Tahun 2004
Tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.45
Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004
In
A
Tentang Perikanan.
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa
ah
lik
ub
− Bahwa saksi adalah Anak Buah Kapal (ABK) KM. PAF 4767,
ah
berkewarganegaraan Vietnam
R
− Bahwa kapal ikan KM. PAF 4767 adalah kapal ikan berasal dari negara
es
Vietnam telah diperiksa dan ditangkap oleh Kapal Pengawas HIU 12.
M
ng
on
Halaman 5 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
− Bahwa dirinya tidak ada hubungan keluarga dengan nakhoda KM. PAF
si
4767 dan baru mengenal sejak bekerja sebagai ABK.
− Bahwa dirinya bekerja sudah 1 (satu) bulan sebagai ABK KM. PAF 4767
ne
ng
dan LE VAN TRUNG sebagai nahkodanya.
− Bahwa Pemilik Kapal KM. PAF 4767 adalah LE PHUOCK HAO beralamat
do
gu di Kian Giang, Vietnam.
− Bahwa pada waktu ditangkap oleh Kapal Pengawas HIU 12. hari dan
In
A
tanggal saya lupa, dan waktunya sekitar jam 11.05. pada waktu ditangkap
sedang istirahat, setelah melakukan kegiatan penangkapan ikan,
kebetulan saya sedang persiapan makan).
ah
lik
− Bahwa ikan yang tertangkap adalah ikan campuran antara lain ikan
kerapu, ikan malong, ikan merah, ikan tenggiri, dan cumi. Pada saat
am
ub
ditangkap oleh Kapal Pengawas HIU 12. sudah ada ikan sekitar 500 kg.
− Bahwa ciri-ciri alat tangkap menggunakan tali panjang yang terdapat
ep
pelampung, kemudian tali tersebut mempunyai tali cabang dan masing-
k
masing cabang diberi mata pancing dengan umpan potongan daging ikan.
ah
− Bahwa selama berlayar KM. PAF 4767 tidak pernah singgah di Pelabuhan
R
si
manapun di Indonesia dan hasil tangkapan ikan rencananya akan dibawa
sendiri ke Vietnam.
ne
ng
− Bahwa saksi tidak tahu tentang dokumen perizinan KM. PAF 4767.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa menyatakan
do
gu
berkewarganegaraan Vietnam
− Bahwa kapal ikan KM. PAF 4767 adalah kapal ikan berasal dari negara
ah
lik
Vietnam telah diperiksa dan ditangkap oleh Kapal Pengawas HIU 12.
− Bahwa saksi tidak ada hubungan keluarga dengan nakhoda KM. PAF
m
ub
4767 dan baru mengenal sejak bekerja sebagai ABK., Sistim penggajian
saksi berdasarkan pada hasil tangkapan yakni dengan bagi hasil. Semakin
ka
− Bahwa saksi bekerja sudah 3 (dua) bulan sebagai ABK KM. PAF 4767
ah
− Bahwa Pemilik Kapal KM. PAF 4767 adalah LE PHUOC HAO beralamat di
es
ng
on
Halaman 6 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
− Bahwa pada waktu ditangkap oleh Kapal Pengawas HIU 12. hari dan
si
tanggalnya saya lupa, dan waktunya sekitar jam 11.05 pada waktu
ne
ng
ditangkap sedang istirahat, (kebetulan saya sedang persiapan makan).
setelah melakukan kegiatan penangkapan ikan,
− Bahwa ikan yang tertangkap adalah ikan campuran antara lain ikan
do
gu kerapu, ikan malong, ikan merah, ikan tenggiri, dan cumi. Pada saat
ditangkap oleh Kapal Pengawas HIU 12. sudah ada ikan sekitar 500 kg.
In
− Bahwa ciri-ciri alat tangkap menggunakan tali panjang yang terdapat
A
pelampung, kemudian tali tersebut mempunyai tali cabang dan masing-
masing cabang diberi mata pancing dengan umpan potongan daging ikan.
ah
lik
− Bahwa selama berlayar KM. PAF 4767 tidak pernah singgah di Pelabuhan
manapun di Indonesia dan hasil tangkapan ikan rencananya akan dibawa
am
ub
sendiri langsung ke Vietnam.
− Bahwa, dalam setiap mengoperasikan alat tangkap alat Navigasinya selalu
ep
berfungsi. sedangkan mengenai dokumennya saksi menjelaskan tidak
k
si
tidak keberatan dan membenarkannya;
3. Saksi SUKARIM;
ne
ng
Menimbang, bahwa saksi tidak hadir di persidangan dengan alas an yang sah
dan telah dupanggil secara sah dan patut, maka atas permohonan dari Penuntut
do
gu
lik
ub
- Bahwa, kapal tempat saksi bekerja Kapal Pengawas HIU 12 telah memeriksa
ep
dan menangkap KM. PAF 4767 berasal dari Vietnam pada hari Sabtu, tanggal
ah
12 Nopember 2016 jam 11.05 WIB di sekitar perairan ZEEI Laut Natuna Pada
R
- Bahwa, pada saat akan melakukan penghentian dan pemeriksaan KM. PAF
M
ng
on
Halaman 7 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
4767 tersebut telah melakukan kegiatan penangkapan ikan menggunakan alat
si
tangkap Pancing (rawai), setelah kegiatan operasi mereka istirahat di Perairan
ne
ng
ZEEI Laut Natuna kemudian saya diperintah untuk melakukan pemeriksasan
terhadap Dokumen KM PAF 4767 oleh Nahkoda Kapal HIU 12 dengan Surat
Perintah Pemeriksaan Kapal Nomor: 12/ SP. KP. HIU 12/ PSDKP. 3/ PP. 520/
do
gu -
XI/ 2016, tanggal 12 November 2016.
Bahwa pada saat pemeriksaan saksi tidak menemukan dokumen perizinan
In
A
penangkapan ikan yang sah dari pemerintah Indonesia di kapal tersebut baik
Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) maupun Surat Ijin Penangkapan Ikan
(SIPI).
ah
lik
- Bahwa pada saat melakukan pemeriksaan saksi menemukan alat
penangkapan ikan berupa pancing rawai sebanyak 1 (satu) unit yang
am
ub
digunakan untuk melakukan kegiatan menangkap ikan di perairan Indonesia,
yang paling berperan adalah LE VAN TRUNG selaku nakhoda KM. PAF 4767
ep
karena semua kegiatan di atas kapal dikendalikan nakhoda.
k
si
Vietnam, yang bersangkutan mempunyai peran sebagai penanggung jawab
penuh di atas kapal pada saat kegiatan penangkapan ikan.
ne
ng
do
gu
terdiri dari ikan campuran seperti ikan tenggiri, malong, kerapu. ikan merah
dan cumi;
- Bahwa pada saat melakukan pemeriksaan KM PAF 4767 terdapat alat
In
A
navigasi yakni 1 (satu) Unit GPS Furuno GP-32.-1 (satu) Unit GPS Haiyang
HD-70C.-1 (satu) Unit GPS Sunhang SH-788- 1 (satu) Unit Radio CB Anytone
ah
lik
ub
menggunakan mesin merk Hino dengan daya mesin sekitar 330 PK dan kapal
tersebut memasang bendera Malaysia.
ka
Menimbang, bahwa saksi tidak hadir di persidangan dengan alas an yang sah
es
dan telah dupanggil secara sah dan patut, maka atas permohonan dari Penuntut
M
ng
on
Halaman 8 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
Umum dan dengan persetujuan Terdakwa, maka keterangan saksi sebagaimana
si
dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi hari Sabtu, tanggal 16 Nopember 2016 telah
ne
ng
dibacakan di persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa Saksi adalah PNS Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat
Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan sebagai Awak
do
gu -
Kapal Pengawas HIU 12;
Bahwa yang memerintahkan saksi adalah Direktur Jenderal Pengawasan
In
A
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan dengan Surat Perintah Nomor: SP.
15839/ PSDKP. 4/ KP. 444/ XI/ 2016 Tanggal 2 November 2016;
- Bahwa, kapal tempat saksi bekerja Kapal Pengawas HIU 12 telah memeriksa
ah
lik
dan menangkap KM. PAF 4767 berasal dari Vietnam pada hari Sabtu, tanggal
12 Nopember 2016 jam 11.05 WIB di sekitar perairan ZEEI Laut Natuna Pada
am
ub
posisi 02° 46’ 315” LU - 105° 00’ 800” BT.
- Bahwa, pada saat akan melakukan penghentian dan pemeriksaan KM. PAF
ep
4767 tersebut telah melakukan kegiatan penangkapan ikan menggunakan alat
k
si
terhadap Dokumen KM PAF 4767 oleh Nahkoda Kapal HIU 12 dengan Surat
Perintah Pemeriksaan Kapal Nomor: 12/ SP. KP. HIU 12/ PSDKP. 3/ PP. 520/
ne
ng
do
gu
penangkapan ikan yang sah dari pemerintah Indonesia di kapal tersebut baik
Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) maupun Surat Ijin Penangkapan Ikan
(SIPI).
In
A
lik
ub
tangkapan yang disimpan di dalam palka, jumlahnya kurang lebih 500 kg,
M
ng
on
Halaman 9 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
terdiri dari ikan campuran seperti ikan tenggiri, malong, kerapu. ikan merah
si
dan cumi;
ne
ng
- Bahwa pada saat melakukan pemeriksaan KM PAF 4767 terdapat alat
navigasi yakni 1 (satu) Unit GPS Furuno GP-32.-1 (satu) Unit GPS Haiyang
HD-70C.-1 (satu) Unit GPS Sunhang SH-788- 1 (satu) Unit Radio CB Anytone
do
gu -
AT-708; -1 (satu) Unit Radio SSB Icom IC-718;
Bahwa KM PAF 4767 adalah kapal berukuran kurang lebih 45,12 Gross Ton,
In
A
menggunakan mesin merk Hino dengan daya mesin sekitar 330 PK dan kapal
tersebut memasang bendera Malaysia;
Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa
ah
lik
menyatakan tidak keberatan dan Terdakwa membenarkannya.
5. Ahli Pelayaran, RECKY PENGEMANAN, S.St.Pi
am
ub
− Bahwa, ahli tidak hadir di persidangan dengan alas an yang sah meskipun
telah dipanggil secara sah dan patut, maka atas permohonan dari Penuntut
ep
Umum dan dengan persetujuan Terakwa maka keterangan ahli sebagaimana
k
yang telah diperiksa dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi pada hari Senin,
ah
si
dibacakan di persidangan sebagai berikut::
• Bahwa, Riwayat pendidikan saya Tamat SDN 01 Kuhanga Tahun
ne
ng
do
gu
lik
ub
November 2016;
ah
ng
on
Halaman 10 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
dukung dinamis, kendaraan dibawah permukaan air, serta alat
si
apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah
ne
ng
sebagaimana disebut dalam pasal 1 ayat (36) UU RI Nomor 17
Tahun 2008 tentang Pelayaran;
Menimbang, bahwa atas keterangan Ahli tersebut, Terdakwa menyatakan
do
gu tidak keberatan dan membenarkannya;
6. Ahli Perikanan ASRIADI;
In
A
- Bahwa ahli bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil sebagai Staf Bidang
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan pada Dinas KP2K Batam, memiliki
latar belakang pendidikan Sekolah Usaha Perikanan Menengah Jurusan
ah
lik
Penangkapan dan pernah mengikuti Pendidikan PPNS Perikanan.
- Bahwa ahli dimintai keterangan dan pendapatnya selaku Ahli dalam
am
ub
perkara Tindak Pidana Perikanan yang dilakukan oleh LE VAN TRUNG
terdakwa sebagai nahkodanya kapal KM PAF 4767.
-
ep
Bahwa ahli telah melakukan pemeriksaan terhadap kapal ikan KM PAF
k
Kepala Dinas KP2K Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau dengan Surat
R
si
Perintah Tugas No. 544/ SPT/ DKP2K-BTM/XII/2016, tanggal 14
Desember 2016 atas Permohonan Bantuan Saksi Ahli dari Kepala
ne
ng
do
gu
lik
menggunakan mesin merk Hino dengan daya mesin sekitar 330 PK dan kapal
tersebut memasang bendera Malaysia; bahan kasko dari kayu; alat
m
ub
menjelaskan ciri-ciri alat tangkap menggunakan tali panjang/ utama (main line)
ep
1.000 meter yang terdapat pelampung, kemudian tali tersebut mempunyai tali
ah
cabang/ branch line sekitar 30 meter dan masing-masing cabang diberi mata
R
pancing sekitar 400 mata pancing dengan umpan potongan daging ikan.
es
ng
on
Halaman 11 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
tangkapan berupa jenis ikan campuran antara lain ikan kerapu, ikan malong,
si
ikan merah, ikan tenggiri, cumi-cumi dan lainnya;
ne
ng
- Bahwa dokumen yang harus ada di atas kapal berdasarkan Undang-
Undang Nomor 45 wajib memiliki Surat Laik Operasi (SLO) pada saat
melakukan penangkapan ikan dan Peraturan Menteri Kelautan dan
do
gu Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.14/ MEN/ 2011 pasal 66
bahwa untuk menangkap ikan di Wilayah pengelolaan Perikanan
In
A
Indonesia yaitu Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI), Surat Laik Operasi
(SLO) dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
Menimbang, bahwa atas keterangan Ahli tersebut, Terdakwa
ah
lik
menyatakan tidak keberatan dan Terdakwa membenarkannya
Menimbang, bahwa TERDAKWA di persidangan telah memberikan
am
ub
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa Terdakwa adalah Nahkoda Kapal (ABK) KM. PAF 4767,
berkewarganegaraan Vietnam
ep
k
- Bahwa kapal ikan KM. PAF 4767 adalah kapal ikan berasal dari negara Vietnam
ah
si
- Bahwa Terdakwa tidak ada hubungan keluarga dengan ABK KM. PAF 4767 dan
baru mengenal sejak bekerja sebagai Nahkoda, Sistim penggajian terdakwa
ne
ng
berdasarkan pada hasil tangkapan yakni dengan bagi hasil, semakin banyak hasil
tangkapan semakin besar pula gaji yang diperoleh.
do
gu
- Bahwa Terdakwa bekerja sudah 20 (dua puluh) hari sebagai Nahkoda KM. PAF
4767 sedangkan sebelumnya bekerja sebagai ABK di kapal lain;
- Bahwa Pemilik Kapal KM. PAF 4767 adalah LE PHUOC HAO beralamat di Kian
In
A
Giang, Vietnam.
- Bahwa pada waktu ditangkap oleh Kapal Pengawas HIU 12 hari dan tanggalnya
ah
lik
terdakwa lupa, dan waktunya sekitar jam 11.05, pada waktu ditangkap sedang
istirahat, (kebetulan saya sedang persiapan makan) setelah melakukan kegiatan
m
ub
penangkapan ikan;
- Bahwa ikan yang tertangkap adalah ikan campuran antara lain ikan kerapu, ikan
ka
malong, ikan merah, ikan tenggiri, dan cumi, pada saat ditangkap oleh Kapal
ep
- Bahwa ciri-ciri alat tangkap menggunakan tali panjang yang terdapat pelampung,
R
kemudian tali tersebut mempunyai tali cabang dan masing-masing cabang diberi
es
ng
on
Halaman 12 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
- Bahwa Terdakwa selama berlayar KM. PAF 4767 tidak pernah singgah di
si
Pelabuhan manapun di Indonesia dan hasil tangkapan ikan rencananya akan
ne
ng
dibawa sendiri langsung ke Vietnam.
- Bahwa Terdakwa dalam setiap mengoperasikan alat tangkap alat Navigasinya
selalu berfungsi, sedangkan mengenai dokumennya yang ada hanya Surat Izin
do
gu dari Malaysia untuk Kapal KM. PAF 4767;
Menimbang, untuk menguatkan dalil-dalil pembuktiannya, Penuntut Umum
In
A
telah pula mengajukan barang bukti berupa:
− 1 (satu) Unit Kapal KM PAF 4767 (dititipkan di Pangkalan PSDKP Batam);
− 1 (satu) Unit Alat Tangkap Pancing Rawai;
ah
lik
− 1 (satu) Unit GPS Furuno GP-32;
− 1 (satu) Unit GPS Haiyang HD-70C;
am
ub
− 1 (satu) Unit GPS Sunhang SH-788;
− 1 (satu) Unit Radio CB Anytone AT-708;
ep
− 1 (satu) Unit Radio SSB Icom IC-718;
k
si
− 1 (satu) Buah Bendera Malaysia
ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan alat alat bukti dan barang bukti yang diajukan
diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa Terdakwa LE VAN TRUNG adalah Nahkoda KM. PAF 4767
do
gu
berkewarganegaraan Vietnam;
- Bahwa KM. PAF 4767 adalah Kapal Penangkap Ikan berasal dari Vietnam.
In
A
lik
- Bahwa KM. PAF 4767, ketika ditangkap oleh Kapal Patroli. Indonesia 3212 di
belakang nomor HIU 12, sedang istirahat setelah melakukan penangkapan ikan;
m
ub
- Bahwa KM. PAF 4767 memiliki jenis alat tangkap pancing rawai;
- Bahwa hasil tangkapannya selama beroperasi ± 500 (lima ratus) Kg;
ka
ep
- Bahwa kapal KM. PAF 4767, ketika ditangkap oleh Kapal Patroli. Indonesia 3212
dibelakang nomor HIU 12 pada hari sabtu tanggal 12 November 2016 di perairan
ah
Laut Natuna, sekitar pukul 11.05 malam hari, pada posisi koordinat 02° 46’ 315”
R
- Bahwa koordinat 02° 46’ 315” LU - 105° 00’ 800” BT merupakan wilayah Zona
ng
on
Halaman 13 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
Ekonomi Eksklusif Indonesia;
si
- Bahwa KM. PAF 4767 menggunakan alat tangkap ikan jenis pancing rawai ketika
ne
ng
menangkap ikan di Wilayah Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI)/ wilayah
pengelolaan perikanan Republik Indonesia di Laut Natuna;
- Bahwa KM. PAF 4767 ketika menangkap ikan tidak memiliki dokumen Surat Ijin
do
gu -
Usaha Perikanan (SIUP) maupun Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI).
Bahwa barang bukti yang telah disita adalah 1 (satu) Unit Kapal KM PAF 4767, 1
In
A
(satu) Unit Alat Tangkap Pancing Rawai; 1 (satu) Unit GPS Furuno GP-32., 1
(satu) Unit GPS Haiyang HD-70C, 1 (satu) Unit GPS Sunhang SH-788, 1 (satu)
Unit Radio CB Anytone AT-708; 1 (satu) Unit Radio SSB Icom IC-718, 1 (satu)
ah
lik
Buah Bendera Malaysia, 1 (satu) Buah Buku Lesen Vessel dan Peralatan
Menangkap Ikan, 500 (lima ratus) Kg Ikan Campur.
am
ub
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan,
apakah berdasarkan fakta-fakta hukum yang telah terungkap di persidangan di atas,
ep
Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana, sebagaimana yang
k
si
pidana, maka perbuatan orang tersebut, haruslah memenuhi seluruh unsur-unsur dari
tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan secara sah serta meyakinkan dapat
ne
ng
dibuktikan;
Menimbang, bahwa Terdakwa didakwa oleh Penuntut Umum dengan
do
gu
lik
Atau:
Kedua: Pasal 93 ayat (2) Jo Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang RI No. 45 Tahun
m
ub
ng
on
Halaman 14 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
yang bersesuaian dengan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan yakni
si
dakwaan KEDUA;
ne
ng
Menimbang, bahwa dakwaan Kedua Terdakwa didakwa oleh Penuntut Umum
telah melanggar ketentuan Pasal 93 ayat (2) Jo Pasal 27 ayat (2) Undang-
Undang RI No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31
do
gu Tahun 2004 Tentang Perikanan Jo Pasal 5 ayat (1) huruf b Jo Pasal 102
Undang-Undang No.31 Tahun 2004 Tentang Perikanan sebagaimana telah
In
A
diubah dengan Undang-Undang No.45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas
Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan, yang unsur-unsur
sebagai berikut:
ah
lik
1. Setiap Orang;
2. Yang memiliki dan/ atau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera
am
ub
Asing;
3. Melakukan penangkapan ikan;
4. Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia;
ep
k
si
dihubungkan dengan unsur-unsur tersebut, maka dapat diuraikan sebagai berikut:
Ad.1. Unsur Setiap Orang;
ne
ng
do
gu
disangka atau didakwa telah melakukan tindak pidana, dimana orang yang disangka
atau didakwa telah melakukan tindak pidana tersebut mampu mempertanggung
jawabkan atas perbuatan pidananya, baik secara sendiri-sendiri maupun secara
In
A
bersama-sama;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang menurut Pasal 1
ah
lik
ub
Awak Kapal yang menjadi pemimpin tertinggi di kapal dan mempunyai wewenang
ep
ng
on
Halaman 15 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
Menimbang, bahwa selanjutnya apabila unsur setiap orang tersebut di atas
si
dihubungkan dengan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan bahwa Penuntut
ne
ng
Umum telah menghadapkan terdakwa LE VAN TRUNG dipersidangan dengan
didakwa telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh
Penuntut Umum didalam surat dakwaannnya tersebut di atas;
do
gu Menimbang, bahwa selanjutnya setelah Majelis Hakim
mencocokkan identitas Terdakwa LE VAN TRUNG dengan identitas Terdakwa yang
menanyakan dan
In
A
tercantum di dalam surat dakwaan Penuntut Umum tersebut di atas, ternyata identitas
Terdakwa LE VAN TRUNG cocok dan sama semuanya atau dengan kata lain tidak
ada kesalahan terhadap identitas Terdakwa tersebut;
ah
lik
Menimbang, bahwa disamping hal tersebut di atas menurut pengamatan
Majelis Hakim selama melakukan pemeriksaan di persidangan ternyata Terdakwa LE
am
ub
VAN TRUNG tersebut telah dewasa, sehat jasmani dan rohani serta tidak berada di
bawah pengampuan sehingga Terdakwa LE VAN TRUNG tersebut mampu
mempertanggung jawabkan atas perbuatan Pidananya;
ep
k
di atas, maka menurut pendapat Majelis Hakim unsur pertama “setiap orang” ini telah
R
si
terpenuhi ada pada diri Terdakwa LE VAN TRUNG;
Ad.2. Unsur yang memiliki dan/ atau mengoperasikan kapal penangkap ikan
ne
ng
berbendera Asing;
Menimbang, bahwa sub unsur yang terkandung dalam unsur tersebut bersifat
do
gu
alternatif, artinya dengan terbuktinya satu sub unsur sudah cukup untuk membuktikan
kesalahan Terdakwa;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “kapal penangkap ikan
In
A
berbendera asing” adalah kapal penangkap ikan yang memiliki Surat Tanda
Kebangsaan Kapal negara lain;
ah
lik
ub
Surat Laut atau Pas Kapal atau dokumen sementara yang menunjukkan kebangsaan
KM. PAF 4767 adalah Malaysia;
ka
4767 adalah LE PHUOC HAO, pengusaha asal dan tinggal di Vietnam dan diawaki
ah
sepenuhnya oleh orang-orang Warga Negara Vietnam, dan KM. PAF 4767
R
dinakhodai oleh terdakwa LE VAN TRUNG yang berangkat dari Pelabuhan Kien
es
ng
on
Halaman 16 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas, Majelis
si
Hakim berpendapat unsur kedua “yang mengoperasikan kapal ikan berbendera
asing” telah terpenuhi pada perbuatan terdakwa LE VAN TRUNG;
ne
ng
Ad.3. Melakukan penangkapan ikan;
Menimbang, bahwa apa yang dimaksud dengan penangkapan ikan
do
gu berdasarkan Pasal 1 angka 5 Undang-undang Nomor: 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam
In
A
keadaan yang dibudidayakan dengan alat atau cara apa pun, termasuk kegiatan yang
menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan
menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya;
ah
lik
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan KM. PAF 4767 pada
saat ditangkap KP. HIU 12 dalam keadaan sedang istirahat setelah melakukan
am
ub
kegiatan penangkapan ikan dengan alat tangkap pancing rawai, KM. PAF 4767 yang
dinahkodai Terdakwa telah terbukti menangkap ikan di perairan laut Wilayah
ep
Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia dengan menggunakan alat penangkap
k
si
Hakim berpendapat unsur ketiga “melakukan penangkapan ikan” telah terpenuhi pada
perbuatan terdakwa LE VAN TRUNG.
ne
ng
do
gu
dan genangan air lainnya yang dapat diusahakan serta lahan pembudidayaan ikan
yang potensial di Wilayah Republik Indonesia.
ah
lik
ub
tanggal 12 November 2016 jam 11.05 WIB di sekitar perairan ZEEI Laut Natuna Pada
posisi 02° 46’ 315” LU - 105° 00’ 800” BT yang dapat disimpulkan berada di
ka
Eksklusif Indonesia;
ah
di atas, maka menurut pendapat Majelis Hakim unsur keempat “di Wilayah
es
ng
on
Halaman 17 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
VAN TRUNG;
si
Ad.5. Unsur yang tidak memiliki Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI)
ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan pada saat melakukan
pemeriksaan terhadap Kapal PAF 4767 ternyata tidak memiliki Surat Ijin
Penangkapan Ikan (SIPI), sehingga Majelis Hakim berkesimpulan, bahwa KM. PAF
do
gu 4767 pada saat memasuki Zona Ekslusif (ZEEI) Wilayah Pengelolaan Perikanan
Republik Indonesia dan ditangkap patroli KP. HIU 12 tidak memiliki Surat Ijin
In
A
Penangkapan Ikan (SIPI), dan Nakhoda dari KM. PAF 4767 yang merupakan kapal
yang mengoperasikan 1 (satu) unit alat penangkap ikan Pancing Rawai;;
Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang telah dipertimbangkan tersebut
ah
lik
di atas, maka menurut pendapat Majelis Hakim unsur kelima “tidak memiliki Surat Ijin
Penangkapan Ikan (SIPI)” telah terpenuhi pula ada pada perbuatan Terdakwa LE
am
ub
VAN TRUNG;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, Majelis
ep
Hakim berkesimpulan, bahwa Terdakwa LE VAN TRUNG, terbukti secara sah dan
k
kapal penangkap ikan berbendera asing Tidak Memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan
R
si
(SIPI) pada saat Menangkap Ikan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia”
sebagaimana yang dimaksud dalam dakwaan kedua Penuntut Umum;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
Halaman 18 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
- Terdakwa bersikap sopan selama persidangan;
si
- Terdakwa merasa bersalah dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya;
ne
ng
Menimbang, bahwa khusus terhadap tuntutan pidana Penuntut Umum
mengenai pengganti pidana denda dengan kurungan, Majelis Hakim
mempertimbangkannya sebagai berikut:
do
gu Menimbang, bahwa dari ketentuan Pasal 102 Undang-Undang Nomor 31
Tahun 2004 tentang Perikanan disebutkan bahwa “Ketentuan tentang pidana penjara
In
A
dalam Undang-Undang ini tidak berlaku bagi tindak pidana dibidang perikanan yang
terjadi di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat 1 huruf b, kecuali telah ada perjanjian antara Pemerintah Republik
ah
lik
Indonesia dengan Pemerintah yang bersangkutan“. Sementara itu, bunyi Pasal 5 ayat
1 huruf b Undang-Undang Perikanan a quo, menyebutkan “Wilayah pengelolaan
am
ub
perikanan Republik Indonesia untuk penangkapan ikan dan/ atau pembudidayaan
ikan meliputi: a. Perairan Indonesia, b. ZEEI, c. Sungai, danau, waduk, rawa dan
ep
genangan air lainnya yang dapat diusahakan serta lahan pembudidayaan ikan yang
k
si
perikanan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Vietnam seperti
yang diamanatkan dalam Pasal 102 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
ne
ng
Perikanan;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 4 ayat 1 Undang-Undang Nomor 5
do
gu
Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia, antara lain menyebutkan, “Di
Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, Republik Indonesia mempunyai dan
melaksanakan, Hak berdaulat untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi,
In
A
pengelolaan dan konservasi sumber daya alam hayati dan non hayati dari dasar laut
dan tanah di bawahnya serta air di atasnya dan kegiatan-kegiatan lainnya untuk
ah
lik
eksplorasi dan eksploitasi ekonomis zona tersebut, seperti pembangkitan tenaga dari
air, arus dan angin;
m
ub
Indonesia yang dimaksud oleh undang-undang ini tidak sama atau tidak dapat
ep
disamakan dengan kedaulatan penuh yang dimiliki dan dilaksanakan oleh Indonesia
ah
Berdasarkan hal tersebut diatas maka sanksi-sanksi yang diancam di Zona Ekonomi
es
M
ng
on
Halaman 19 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
Eksklusif Indonesia berbeda dengan sanksi-sanksi yang diancam di perairan yang
si
berada di bawah kedaulatan Republik Indonesia tersebut.
ne
ng
Menimbang, bahwa dari ketentuan Pasal 73 ayat 3 United Nations
Convention On The Law Of The Sea ( UNCLOS ), yang telah diratifikasi dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations
do
gu Convention On The Law Of The Sea ( UNCLOS ), menyebutkan :“Hukuman negara
pantai yang dijatuhkan terhadap pelanggaran peraturan per- undang-undangan
In
A
perikanan di Zona Ekonomi Eksklusif tidak boleh mencakup pengurungan, jika tidak
ada perjanjian sebaliknya antara negara-negara yang bersangkutan atau setiap
bentuk hukuman badan lainnya”.
ah
lik
Menimbang, bahwa dengan telah diratifikasinya UNCLOS 1982 menjadi
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985, berdampak hukum yang mengikat bagi
am
ub
Indonesia untuk melaksanakan, menaati dan menghormati seluruh isi dari UNCLOS
tersebut. Hal mana sejalan pula dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 15 ayat(2)
ep
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional.
k
Ekslusif Indonsia (ZEEI) harus sesuai dengan UNCLOS 1982, oleh karena UNCLOS
R
si
1982 dengan tegas menyatakan tidak ada kurungan atau bentuk pidana badan
lainnya, maka semua peraturan perundang-undangan nasional (ius constitutum) yang
ne
ng
bertentangan dengan UNCLOS, termasuk ketentuan Pasal 30 ayat (2) Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP), tidak dapat diterapkan dalam perkara a quo.
do
gu
Menimbang, bahwa adanya azas “lex specialis derogat legi generali“ yang
artinya hukum yang bersifat khusus mengenyampingkan hukum yang bersifat umum,
atau segala undang-undang ataupun peraturan yang khusus mengabaikan atau
In
A
lik
ub
sehingga hukuman kurungan termasuk di dalam frasa “setiap bentuk hukuman badan
R
lainnya” seperti yang tercantum Pasal 73 ayat 3 United Nations Convention On The
es
Law Of The Sea (UNCLOS), yang telah diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor
M
ng
on
Halaman 20 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
17 Tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations Convention On The Law Of The
si
Sea (UNCLOS);
ne
ng
Menimbang, bahwa dalam pelaksanaan hukum internasional dikenal asas
PACTA SUNT SERVANDA yaitu setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati oleh
pihak pihak yang mengadakannya;
do
gu Menimbang bahwa berdasarkan Surat Edaran Nomor: 03 Tahun 2015
Tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung
In
A
Tahun 2015 sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan, tanggal
29 Desember 2015, pada poin A. Rumusan Hukum kamar pidana, poin angka
3. Perikanan (illegal Fishing), disebutkan Dalam perkara Illegal Fishing di
ah
lik
wilayah ZEEI terhadap Terdakwa hanya dapat dikenakan pidana denda tanpa
dijatuhi kurungan pengganti denda.
am
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas, Majelis Hakim
tidak sependapat dengan tuntutan pidana (requisitor) dari Penuntut Umum yang
ep
memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana pengganti denda dengan kurungan, karena
k
pidana hukuman badan dalam bentuk apapun tidak dapat dijatuhkan kepada
ah
si
Indonesia ( ZEEI );
Menimbang, bahwa mengenai barang bukti berupa:
ne
ng
do
gu
bukti tersebut dalam keadaan baik dan dirawat, maka adalah beralasan agar barang
bukti tersebut dirampas untuk Negara untuk dilelang dengan prosedur lelang yang
ditentukan oleh undang-undang agar diperoleh hasil lelang semaksimal mungkin
In
A
lik
ub
ng
on
Halaman 21 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
Karena barang bukti tersebut merupakan alat untuk melakukan kejahatan dan
si
merupakan hasil kejahatan dan tidak memiliki nilai ekonomis, maka adalah beralasan
ne
ng
agar barang bukti tersebut dirampas untuk dimusnahkan;
− 1 (satu) Buah Bendera Malaysia
Karena barang bukti tersebut merupakan lambang Negara, maka adalah beralasan
do
gu agar barang bukti tersebut dilampirkan dalam berkas perkara;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi Pidana, maka sesuai
In
A
Pasal 222 Ayat (1) KUHAP sudah selayaknya apabila terdakwa dibebani pula untuk
membayar biaya perkara;
Mengingat Pasal 93 ayat (2) Jo Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang RI No.
ah
lik
45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun 2004
Tentang Perikanan Jo Pasal 5 ayat (1) huruf b Jo Pasal 102 Undang-Undang
am
ub
No.31 Tahun 2004 Tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang No.45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-undang
ep
Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan, Undang-undang Nomor 8 Tahun
k
si
M E N G A D IL I
1. Menyatakan terdakwa LE VAN TRUNG tersebut di atas, terbukti secara sah dan
ne
ng
do
gu
penangkapan ikan di ZEEI yang tidak memiliki Surat Ijin Penangkapan Ikan
(SIPI);
2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana denda
In
A
lik
ub
ng
on
Halaman 22 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
− 1 (satu) Buah Buku Lesen Vessel dan Peralatan Menangkap Ikan;
si
− 500 (lima ratus) Kg Ikan Campur.-
ne
ng
Dirampas untuk dimusnahkan.
− 1 (satu) Buah Bendera Malaysia, terlampir dalam berkas perkara;
4. Membebankan terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5000,- (Lima
do
gu ribu Rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam Rapat Pemusyawaratan Majelis Hakim
In
A
Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang, pada hari Rabu,
tanggal 10 Mei 2017, oleh Santonius Tambunan, S.H., M.H., selaku Hakim Ketua, Ir.
Syafriyulis, M.M., dan Drs. Imam Bustan Pramudya Edi, M.Si. masing-masing Hakim
ah
lik
Ad Hoc Perikanan sebagai sebagai Hakim Anggota dengan dibantu oleh Didi
Kasmono, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Perikanan pada Pengadilan
am
ub
Negeri Tanjung Pinang, serta dihadiri oleh Ryan Anugrah, S.H., Penuntut umum pada
Kejaksaan Negeri Batam dan Terdakwa dengan didampingi oleh Kok Tai sebagai
Juru Bahasa.
ep
k
si
ne
ng
do
gu
In
A
lik
m
ub
ep
ah
es
M
ng
on
Halaman 23 dari 23
Putusan Nomor 4/ Pid. Sus-PRK/ 2017/ PN. Tpg.
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23