Anda di halaman 1dari 21

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor : 5/Pid.Sus.PRK/2020/PN Mdn
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri Medan yang mengadili perkara
pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan

do
1. Nama Lengkap
gu
sebagai berikut dalam perkara terdakwa:
: UTHAI PRADASUK.

In
A
2. Tempat Lahir : Surin, Thailand.

3. Umur/Tgl Lahir : 46 tahun/ 08 Nopember 1973.


ah

lik
4. Jenis Kelamin : Laki-laki.

5. Kebangsaan : Thailand.
am

ub
6. Tempat Tinggal : Satun, Thailand.

7. Agama : Budha.
ep
k

8. Pekerjaan : Nakhoda Kapal KHF 1960.


ah

Penahanan:
R

si
- Penyidik : Tidak dilakukan penahanan
- Penuntut umum : Tidak dilakukan penahanan

ne
ng

Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum dari Lebaga Bantuan Hukum &
Perlindungan Konsumen ( PBH-PK) “ PERSADA “ yang beralamat di Jl. Teladan No. 59 (

do
gu

Simpang Jalan Pelangi ) Medan , dengan Surat Penetapan Ketua Majlis Nomor :
5/Pidsus.PRK/2020/PN. Mdn tanggal 11 April 2020.
Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri Medan tersebut;
In
A

Setelah membaca:
 Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Medan Nomor : 5/Pid-Sus.PRK/2020/PN Mdn
ah

lik

tanggal 24 Maret 2020 tentang Penunjukan Majelis Hakim;


 Penetapan Majelis Hakim Nomor: 5/Pid-.Sus.PRK/2020/PN Mdn tanggal 26 Maret
m

ub

2020 tentang penetapan hari sidang;


 Surat Dakwaan Penuntut Umum Nomor Register Perkara : 13/L.2.26/Eku.2/03/2020
ka

tanggal 18 Maret 2020 atas nama Terdakwa UTHAI PRADASUK.


ep

 Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;


Setelah mendengar keterangan saksi - saksi, ahli dan terdakwa serta
ah

memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan, melalui Video Confrence .


es
M

ng

on
gu

Halaman 1 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh penuntut

a
umum Nomor REG PRK : 13./L.2.26/Eku.2/05/2020 tanggal 18 Maei 2020 , yang pada

si
pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa Uthai Pradasuk terbukti melakukan tindak pidana “dengan

ne
ng
sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia melakukan
usaha perikanan dibidang penangkapan, pembudidayaan, pengangkutan,

do
gu
pengolahan, dan pemasaran ikan, yang tidak memiliki SIUP sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 Ayat (1)” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 92 Jo Pasal 26 Ayat (1) UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan Jo Pasal

In
A
102 UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan atau dalam dakwaan Kesatu.
2. Menjatuhkan pidana terahadapTerdakwa dengan pidana denda sebesar Rp
ah

lik
1.500.000.000,- ( Satu milyar lima ratus juta rupiah). ;
3. Menetapkan barang bukti berupa:
am

ub
- 1 (satu ) unit kapal KIA. KHF 1960 GT. 65 Berbendera Malaysia
- 2 (dua) set Jaring Trawl,
- 1 (satu) unit GPS Ploter Fish Finder Model V-3310 P, Serial 1060187
ep
k

- 1 (satu) unit Radio merk Motorola CM 7668 No seri 511TRK5544


ah

- 1 (satu) unit Radio merk Marine SUPER STAR seri SS-24 ,


R
- 1 (satu) unit Teropong

si
- 1 (satu) unit Kemudi Kapal

ne
ng

- 1 (satu) unit Kompas,


- 1 (satu) buku dokumen Lesen Vesel dan Peralatan menangkap ikan dari
Pemerintah Malaysia

do
gu

- 50 (lima puluh) kg ikan campur-campur dalam keadaan busuk


dirampas untuk dimusnahkan.
In
A

4. Membebankan terdakwa membayar biaya perkara Rp 5.000,- ( lima ribu rupiah);


Setelah mendengar pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa yang pada
ah

pokoknya meminta Majlis yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menjatuhkan
lik

putusan yang seringan-ringannya/seadil-adilnya karena Terdakwa masih memiliki


tanggungan keluarga.dan menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi
m

ub

lagi.
ka

Setelah mendengar tanggapan dari petuntut umum atas pembelaan terdakwa


ep

melalaui Penasehat Hukumnya, masih tetap dengan tuntutannya.


ah

Menimbang, bahwa terdakwa diajukan di persidangan oleh penuntut umum


R

berdasarkan Surat Dakwaan Penuntut Umum Nomor Register Perkara :


es
M

13/L.2.26/Eku.2/03/2020 tanggal 18 Maret 2020 atas nama Terdakwa UTHAI


ng

PRADASUK. sebagai berikut :


on
gu

Halaman 2 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PERTAMA

a
Kesatu
------ Bahwa ia terdakwa Uthai Pradasuk selaku Nakhoda Kapal KHF 1960 pada hari

si
Sabtu tanggal 08 Februari 2020 sekitar pukul 17.15 Wib atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Februari tahun 2020 pada posisi 04º 33’ 56’’ U - 099º 22’ 30’’ T

ne
ng
atau yang masih wilayah Perairan ZEE Indonesia Selat Malaka atau setidak-tidaknya
pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak

do
gu
Pidana Perikanan pada Pengadilan Negeri Medan, yang dengan sengaja di wilayah
pengelolaan perikanan Republik Indonesia melakukan usaha perikanan di bidang

In
penangkapan, pembudidayaan, pengangkutan, pengolahan dan pemasaran ikan
A
yang tidak memiliki SIUP, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1).
Terdakwa melakukan perbuatan tersebut dengan cara sebagai berikut:--------------
ah

lik
Berawal pada saat KRI Kerambit-627 berlayar di perairan Selat Malaka hari Sabtu, 08
Februari 2020, pada posisi 04º 28’ 48’’ U - 099º 18’ 50’’ T dengan halu 040 dan cepat
am

ub
15,7 knots mendeteksi kontak kapal ikan dengan radar navigasi Rhyteon yang diawaki
oleh Juru Radar atas nama Sertu Ekl Muhamad Habibi. Dari hasil plotting oleh Juru
Plotter atas nama Kls Nav Vidiantoro, Pukul 16.25 WIB pada posisi 04º 28’ 48’’ U - 099º
ep
k

18’ 50’’ T diketahui kapal tersebut berada pada baringan 050, jarak 6 NM dan cepat 8
ah

Knots, selanjutnya Perwira Jaga Petang Hari melaporkan kontak kapal Ikan yang
R

si
dicurigai kepada Komandan. Komandan kemudian memerintahkan untuk mengarahkan
halu kapal mendekati kontak kapal tersebut. Pukul 16.40 WIB Perwira Jaga Petang Hari

ne
ng

mengidentifikasi dan memastikan bahwa kontak tersebut adalah KIA yang dicurigai
sedang melaksanakan kegiatan menangkap ikan di wilayah perairan indonesia dengan

do
gu

menggunakan jaring. Komandan memerintahkan Perwira Jaga Petang Hari untuk


melaksanakan peran tempur bahaya umum dilanjutkan dengan peran pemeriksaan dan
penggeledahan. Pukul 17.00 WIB dilaksanakan pengejaran KIA pada jarak 1 Nm,
In
A

dengan posisi 04º 33’ 00’’ U - 099º 22’ 36’’ T. KIA merubah halu ke Utara menuju
perbatasan perairan RI-Malaysia. Lalu pada pukul 17.15 WIB KIA dengan nomor
ah

lik

lambung KHF 1960 berjarak 300 yards dari KRI Kerambit-627, kemudian dilakukan
upaya pengejaran dan penghentian KIA tersebut menggunakan pengeras suara/TOA
m

ub

dan sirine. Pukul 17.15 WIB. KIA tersebut stop mesin, kemudian didekati oleh KRI
Kerambit-627 dan KIA diperintahkan untuk manuver merapat di lambung kanan KRI
ka

Kerambit-627. Setelah merapat di lambung kanan KRI Kerambit-627, kemudian


ep

dilaksanakan pemeriksaan oleh Tim Pemeriksa II terhadap KIA pada posisi 04º 33’ 56’’
U - 099º 22’ 30’’ T. Dari hasil pemeriksaan oleh Tim Pemeriksa II terhadap KIA
ah

ditemukan jaring dalam keadaan basah, sehingga patut diduga bahwa terdakwa Uthai
es

Pradasuk dan ABK KIA KHF 1960 tertangkap tangan sedang melaksanakan kegiatan
M

ng

penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) dengan menggunakan jaring di wilayah
on
gu

Halaman 3 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
perairan Indonesia tanpa dilengkapi dengan dokumen yang sah yakni SIPI dan SIUP.

a
Selanjutnya oleh Komandan KRI Kerambit-627 diputuskan untuk membawa KIA KHF

si
1960 dengan cara dikawal menuju Lantamal I Belawan dalam hal ini dermaga Lantamal I
Belawan oleh Tim Kawal untuk dilaksanakan pemeriksaan dan penyidikan lebih lanjut.

ne
ng
----- Perbuatan terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana dalam pasal 92 Jo pasal
26 ayat (1) UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan Jo pasal 102 UU No. 31 Tahun

do
gu
2004 tentang Perikanan. –

ATAU

In
A
Kedua
------ Bahwa ia terdakwa Uthai Pradasuk selaku Nakhoda Kapal KHF 1960 pada hari
Sabtu tanggal 08 Februari 2020 sekitar pukul 17.15 Wib atau setidak-tidaknya pada
ah

lik
waktu lain dalam bulan Februari tahun 2020 pada posisi 04º 33’ 56’’ U - 099º 22’ 30’’ T
atau yang masih wilayah Perairan ZEE Indonesia Selat Malaka atau setidak-tidaknya
am

ub
pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak
Pidana Perikanan pada Pengadilan Negeri Medan, yang memiliki dan/atau
mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera asing melakukan penangkapan
ep
k

ikan di ZEEI yang tidak memiliki SIPI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat
ah

(2). Terdakwa melakukan perbuatan tersebut dengan cara sebagai berikut:-----


R

si
Berawal pada saat KRI Kerambit-627 berlayar di perairan Selat Malaka hari Sabtu, 08
Februari 2020, pada posisi 04º 28’ 48’’ U - 099º 18’ 50’’ T dengan halu 040 dan cepat

ne
ng

15,7 knots mendeteksi kontak kapal ikan dengan radar navigasi Rhyteon yang diawaki
oleh Juru Radar atas nama Sertu Ekl Muhamad Habibi. Dari hasil plotting oleh Juru

do
gu

Plotter atas nama Kls Nav Vidiantoro, Pukul 16.25 WIB pada posisi 04º 28’ 48’’ U - 099º
18’ 50’’ T diketahui kapal tersebut berada pada baringan 050, jarak 6 NM dan cepat 8
In
Knots, selanjutnya Perwira Jaga Petang Hari melaporkan kontak kapal Ikan yang
A

dicurigai kepada Komandan. Komandan kemudian memerintahkan untuk mengarahkan


halu kapal mendekati kontak kapal tersebut. Pukul 16.40 WIB Perwira Jaga Petang Hari
ah

lik

mengidentifikasi dan memastikan bahwa kontak tersebut adalah KIA yang dicurigai
sedang melaksanakan kegiatan menangkap ikan di wilayah perairan indonesia dengan
m

ub

menggunakan jaring. Komandan memerintahkan Perwira Jaga Petang Hari untuk


melaksanakan peran tempur bahaya umum dilanjutkan dengan peran pemeriksaan dan
ka

penggeledahan. Pukul 17.00 WIB dilaksanakan pengejaran KIA pada jarak 1 Nm,
ep

dengan posisi 04º 33’ 00’’ U - 099º 22’ 36’’ T. KIA merubah halu ke Utara menuju
ah

perbatasan perairan RI-Malaysia. Lalu pada pukul 17.15 WIB KIA dengan nomor
R

lambung KHF 1960 berjarak 300 yards dari KRI Kerambit-627, kemudian dilakukan
es

upaya pengejaran dan penghentian KIA tersebut menggunakan pengeras suara/TOA


M

ng

dan sirine. Pukul 17.15 WIB. KIA tersebut stop mesin, kemudian didekati oleh KRI
on
gu

Halaman 4 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kerambit-627 dan KIA diperintahkan untuk manuver merapat di lambung kanan KRI

a
Kerambit-627. Setelah merapat di lambung kanan KRI Kerambit-627, kemudian

si
dilaksanakan pemeriksaan oleh Tim Pemeriksa II terhadap KIA pada posisi 04º 33’ 56’’
U - 099º 22’ 30’’ T. Dari hasil pemeriksaan oleh Tim Pemeriksa II terhadap KIA

ne
ng
ditemukan jaring dalam keadaan basah, sehingga patut diduga bahwa terdakwa Uthai
Pradasuk dan ABK KIA KHF 1960 tertangkap tangan sedang melaksanakan kegiatan

do
gu
penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) dengan menggunakan jaring di wilayah
perairan Indonesia tanpa dilengkapi dengan dokumen yang sah yakni SIPI dan SIUP.
Selanjutnya oleh Komandan KRI Kerambit-627 diputuskan untuk membawa KIA KHF

In
A
1960 dengan cara dikawal menuju Lantamal I Belawan dalam hal ini dermaga Lantamal I
Belawan oleh Tim Kawal untuk dilaksanakan pemeriksaan dan penyidikan lebih lanjut.
ah

lik
----- Perbuatan terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana dalam pasal 93 ayat (2)
Jo pasal 27 ayat (2) UU No. 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas UU No. 31
am

ub
Tahun 2004 tentang Perikanan Jo pasal 102 UU No. 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan. -----------
ep
k

ATAU
KETIGA
ah

------ Bahwa ia terdakwa Uthai Pradasuk selaku Nakhoda Kapal KHF 1960 pada hari
R

si
Sabtu tanggal 08 Februari 2020 sekitar pukul 17.15 Wib atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Februari tahun 2020 pada posisi 04º 33’ 56’’ U - 099º 22’ 30’’ T

ne
ng

atau yang masih wilayah Perairan ZEE Indonesia Selat Malaka atau setidak-tidaknya
pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak

do
gu

Pidana Perikanan pada Pengadilan Negeri Medan, yang dengan sengaja memiliki,
menguasai, membawa, dan/atau menggunakan alat penangkap ikan dan/atau alat
In
bantu penangkap ikan yang mengganggu dan merusak keberlanjutan sumber daya
A

ikan di kapal penangkap ikan di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik


Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9. Terdakwa melakukan perbuatan
ah

lik

tersebut dengan cara sebagai berikut : --------------------------------------------------------------

Berawal pada saat KRI Kerambit-627 berlayar di perairan Selat Malaka hari Sabtu, 08
m

ub

Februari 2020, pada posisi 04º 28’ 48’’ U - 099º 18’ 50’’ T dengan halu 040 dan cepat
ka

15,7 knots mendeteksi kontak kapal ikan dengan radar navigasi Rhyteon yang diawaki
ep

oleh Juru Radar atas nama Sertu Ekl Muhamad Habibi. Dari hasil plotting oleh Juru
Plotter atas nama Kls Nav Vidiantoro, Pukul 16.25 WIB pada posisi 04º 28’ 48’’ U - 099º
ah

18’ 50’’ T diketahui kapal tersebut berada pada baringan 050, jarak 6 NM dan cepat 8
R

es

Knots, selanjutnya Perwira Jaga Petang Hari melaporkan kontak kapal Ikan yang
M

dicurigai kepada Komandan. Komandan kemudian memerintahkan untuk mengarahkan


ng

on
gu

Halaman 5 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
halu kapal mendekati kontak kapal tersebut. Pukul 16.40 WIB Perwira Jaga Petang Hari

a
mengidentifikasi dan memastikan bahwa kontak tersebut adalah KIA yang dicurigai

si
sedang melaksanakan kegiatan menangkap ikan di wilayah perairan indonesia dengan
menggunakan jaring. Komandan memerintahkan Perwira Jaga Petang Hari untuk

ne
ng
melaksanakan peran tempur bahaya umum dilanjutkan dengan peran pemeriksaan dan
penggeledahan. Pukul 17.00 WIB dilaksanakan pengejaran KIA pada jarak 1 Nm,

do
dengan posisi 04º 33’ 00’’ U - 099º 22’ 36’’ T. KIA merubah halu ke Utara menuju
gu
perbatasan perairan RI-Malaysia. Lalu pada pukul 17.15 WIB KIA dengan nomor
lambung KHF 1960 berjarak 300 yards dari KRI Kerambit-627, kemudian dilakukan

In
A
upaya pengejaran dan penghentian KIA tersebut menggunakan pengeras suara/TOA
dan sirine. Pukul 17.15 WIB. KIA tersebut stop mesin, kemudian didekati oleh KRI
ah

lik
Kerambit-627 dan KIA diperintahkan untuk manuver merapat di lambung kanan KRI
Kerambit-627. Setelah merapat di lambung kanan KRI Kerambit-627, kemudian
am

ub
dilaksanakan pemeriksaan oleh Tim Pemeriksa II terhadap KIA pada posisi 04º 33’ 56’’
U - 099º 22’ 30’’ T. Dari hasil pemeriksaan oleh Tim Pemeriksa II terhadap KIA
ditemukan jaring dalam keadaan basah, sehingga patut diduga bahwa terdakwa Uthai
ep
k

Pradasuk dan ABK KIA KHF 1960 tertangkap tangan sedang melaksanakan kegiatan
ah

penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) dengan menggunakan alat tangkap pukat
R
trawl yang dilarang di wilayah perairan Indonesia dan tanpa dilengkapi dengan dokumen

si
yang sah yakni SIPI dan SIUP. Selanjutnya oleh Komandan KRI Kerambit-627

ne
ng

diputuskan untuk membawa KIA KHF 1960 dengan cara dikawal menuju Lantamal I
Belawan dalam hal ini dermaga Lantamal I Belawan oleh Tim Kawal untuk dilaksanakan
pemeriksaan dan penyidikan lebih lanjut.

do
gu

----- Perbuatan terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana dalam pasal 85 Jo pasal
9 ayat (1) UU No. 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas UU No. 31 Tahun 2004
In
A

tentang Perikanan Jo pasal 102 UU No. 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas UU
No.31 Tahun 2004 tentang Perikanan.-------
ah

lik

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan saksi-saksi Penangkap yang


merupakan ABK KRI Kerambit-627, oelh karena saksi Penangkap sedang
m

ub

melaksanakan tugas Patroli di Laut Natuna , maka atas permintaan Penuntut Umum
dengan persetujuan terdakwa, keterangan saksi tersebut yang telah disumpah,
ka

ep

dibacakan di persidangan sesuai BAP, yang pada pokoknya menerangkan sebagai


berikut:
ah

1. NANANG KHUNAIFI. Jabatan Kadep OPS KRI Kerambit-627, TD KRI Kerambit-


R

627, tanpa disumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:


es
M

ng

on
gu

Halaman 6 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi menerangkan pada saat memberi keterangan dalam keadaan sehat,

a
baik jasmani maupun rohani dan memberikan keterangan yang sebenar-

si
benarnya.---
- Bahwa saksi menerangkan pada saat KRI Kerambit-627, berlayar di Selat Malaka

ne
ng
pada tanggal 08 Februari 2020 , pada pukul 16.25 WIB pada posisi 04º 28’ 48’’ U -
099º 18’ 50’’ T mendeteksi kontak dengan Kapal Ikan Asing , selanjutnya petugas

do
gu
melaporkan kepada Komandan . Komandan memerintahkan untuk mengarahkan
haluan kapal mendekati kontak kapal tersebut. Pada pukul 16.40 WIB Perwira jaga
mengidentifikasi dan memastikan bahwa kontak tersebut adalah KIA yang dicurigai

In
A
sedang melaksanakan kegiatan Penangkapan Ikan di Wilayah Perairan Indonesia
dengan menggunakan Jaring . Selanjutnya pada pukul 17.00 WIB dilaksankan
ah

lik
pengejaran terhadap KIA tersebut pada posisi 04º 33’ 00’’ U - 099º 22’ 36’’ T KIA
merubah haluan ke utara menuju ke Perairan RI-Malaysia,-
am

ub
- Bahwa saksi menerangkan pada pukul 17.15 WIB KIA dengan nomor lambung
KHF 1960 dilakukan upaya pengejaran dan pemberhentian dan diperintahkan
merapat ke lambung kanan KRI Kerambit-627 pada posisi 04º 33’ 56’’ U - 099º 22’
ep
k

30’’ T., setela dilakukan pemeriksaan oleh tim pemeriksa II ditemukan diatas kapal
ah

terdapat jaring dalam keaadan basah , sehingga patut diduga KIA KHF 1960
R
tertangkap tangan sedang melakukan kegiatan Penangkapan ikan secara Illegal

si
/Illegal Fishing dengan menngunakan Jaring Trawl di wilayah Perairan Indonesia

ne
ng

tanpa tanpa dilengkapi dokumen yang syah dari Pemerintah Republik Indonesia
- Bahwa saksi menerangkan selanjutnya KIA KHF 1960 dibawa dengan cara
dikawal menuju Dermaga Lantamal I Belawan untuk dilakukan pemeriksaan lebih

do
gu

lanjut.
- Atas keterangan yang disampaikan saksi terdakwa menyatakan tidak keberatan
In
A

2. DIMAS RIO SETIAWAN S.St.Han , Jabatan Kadiv Senbah KRI Kerambit-627 TD


KRI Kerambit-627, tanpa disumpah, yang pada pokoknya menerangkan sebagai
ah

berikut:
lik

- Bahwa saksi menerangkan pada saat memberi keterangan dalam keadaan sehat,
baik jasmani maupun rohani dan memberikan keterangan yang sebenar-
m

ub

benarnya.---
- Bahwa saksi menerangkan pada saat KRI Kerambit-627, berlayar di Selat Malaka
ka

ep

pada tanggal 08 Februari 2020 , pada pukul 16.25 WIB pada posisi 04º 28’ 48’’ U -
099º 18’ 50’’ T mendeteksi kontak dengan Kapal Ikan Asing , selanjutnya petugas
ah

melaporkan kepada Komandan . Komandan memerintahkan untuk mengarahkan


R

haluan kapal mendekati kontak kapal tersebut. Pada pukul 16.40 WIB Perwira jaga
es
M

mengidentifikasi dan memastikan bahwa kontak tersebut adalah KIA yang dicurigai
ng

sedang melaksanakan kegiatan Penangkapan Ikan di Wilayah Perairan Indonesia


on
gu

Halaman 7 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan menggunakan Jaring . Selanjutnya pada pukul 17.00 WIB dilaksankan

a
pengejaran terhadap KIA tersebut pada posisi 04º 33’ 00’’ U - 099º 22’ 36’’ T KIA

si
merubah haluan ke utara menuju ke Perairan RI-Malaysia,-
- Bahwa saksi menerangkan pada pukul 17.15 WIB KIA dengan nomor lambung

ne
ng
KHF 1960 dilakukan upaya pengejaran dan pemberhentian dan diperintahkan
merapat ke lambung kanan KRI Kerambit-627 pada posisi 04º 33’ 56’’ U - 099º 22’

do
30’’ T., setela dilakukan pemeriksaan oleh tim pemeriksa II ditemukan diatas kapal
gu
terdapat jaring dalam keaadan basah , sehingga patut diduga KIA KHF 1960
tertangkap tangan sedang melakukan kegiatan Penangkapan ikan secara Illegal

In
A
/Illegal Fishing dengan menngunakan Jaring Trawl di wilayah Perairan Indonesia
tanpa tanpa dilengkapi dokumen yang syah dari Pemerintah Republik Indonesia
ah

lik
- Bahwa saksi menerangkan selanjutnya KIA KHF 1960 dibawa dengan cara
dikawal menuju Dermaga Lantamal I Belawan untuk dilakukan pemeriksaan lebih
am

ub
lanjut.
- Atas keterangan yang disampaikan saksi terdakwa menyatakan tidak keberatan
3. CHAICHANA CHUENTA Jabatan KKM KIA KHF 1960 Kewarganegaraan Thailand,
ep
k

dibawah sumpah , menerangkan yang pada pokonya sebagai berikut :


ah

- Bahwa saksi menerangkan pada saat memberi keterangan dalam keadaan sehat,
R
baik jasmani maupun rohani dan memberikan keterangan yang sebenar-

si
benarnya.---

ne
ng

- Bahwa saksi didampingi oleh Penterjemah/juru bahasa dari Bahasa Thailand ke


Bahasa Indonesia dan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Thailand yang bernama
SOM KUAN alias FADIL Rumah Detensi Belawan.

do
gu

- Bahwa saksi menyatakan tidak ada hubungan kelauarg dengan Nakhoda KHF
1960 , saksi mengerti diperiksa oleh Penyidik TNI AL karena kapal saksi ditangkap
In
A

oleh KRI Kerambit-627.


- Bahwa saksi menerangkan dirinya bekerja di KHF 1960 sudah 5 (lima ) bulan
ah

sebagai KKM sedangkan tugas saksi di kapal adalah menghidupkan dan


lik

mematikan mesin , mengecek olie , mengecek bahan bakar serta mengisi air
Radiator padsa saat kapal berlayar.
m

ub

- Bahwa saksi menerangkan nama Nakhodanya adalah Uthai Pradasuk Warga


Negara Thailand , dengan jumlah ABK sebanyak 5 (lima) termasuk tekong dan
ka

ep

semuanya Warga Negara Thailand.


- Bahwa saksi menerangkan saksi berlayar selama 7 (tujuh) hari sekali baru kembali
ah

ke Malaysia untuk membongkar ikan hasil tangkapan dan menyerahkan langsung


R

kepada toke (pemiliknya) sedangkan nama pemiliknya saksi tidak mengetahui


es
M

- Bahwa saksi menerangkan KIA KHF 1960 adalah kapal penangkap ikan dengan
ng

menggunakan alat tangkap jenis Trawl


on
gu

Halaman 8 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi menerangkan Kapal KHF 1960 berangkat dari pelabuhan Bako

a
Malaysia pada hari Kamis tanggal 6 Februari 2020 , sekira pukul 23.00 waktu

si
Malaysia dan berlayar menuju Selat Malaka kemudia masuk ke perairan ZEE
Indonesia melakukan penangkapan ikan dan sudah mendapatkan hasil sebanyak

ne
ng
kl 50 kg sebelum ditangkap KRI Kerambit-627
- Bahwa saksi menerangkan tidak tahu kapal masuk di Perairan ZEE Indonesia ,

do
gu
setelah ditangkap KRI Kerambit-627 saksi baru tahu . KHF 1960 ditangkap pada
hari Sabtu tanggal 08 Februari 2020 dan diperiksa sore harinya sekitar pukul 17.30
WIB setelah 2 hari di laut.

In
A
- Bahwa saksi menerangkan cara menangkap ikan yang dilakukan oleh kapal KHF
1960 , kapal berlayar pelan kemudian jaring diturunkan , lanjut besi pemberat ,
ah

lik
setelah jaring dan besi pemberat turun selanjutnya jaring diturunkan pelan selama
kurang lebih 5 (lima) jam dan selanjutnya jaring diangkat untuk diambil ikannya.
am

ub
- Bahwa saksi menerangkan pada waktu dihentikan dan diperiksa KRI Kerambit-627
sedang melakukan kegiatan menurunkan jaring dan posisi saksi berada di haluan
kapal.
ep
k

- Bahwa saksi menerangkan dalam sehari 3 kali dapat menurunkan jaring selama 5
ah

(lima ) jam sekali jaring baru diangkat , dalam sekali berlayar melakukan
R
penangkapan ikan selama 7 (tujuh) hari baru kembali ke Malaysia.

si
- Bahwa saksi menerangkan selanjutnya KIA KHF 1960 dibawa dengan cara

ne
ng

dikawal menuju Dermaga Lantamal I Belawan untuk dilakukan pemeriksaan lebih


lanjut.
- Atas keterangan yang disampaikan saksi terdakwa menyatakan tidak keberatan

do
gu

4. PHUWADON MANYAWET .Jabatan ABK KHF 1960 Kewarganegaraan Thailand,


dibawah sumpah , menerangkan yang pada pokonya sebagai berikut :
In
A

- Bahwa saksi menerangkan pada saat memberi keterangan dalam keadaan sehat,
baik jasmani maupun rohani dan memberikan keterangan yang sebenar-
ah

benarnya.---
lik

- Bahwa saksi didampingi oleh Penterjemah/juru bahasa dari Bahasa Thailand ke


Bahasa Indonesia dan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Thailand yang bernama
m

ub

SOM KUAN alias FADIL Rumah Detensi Belawan.


- Bahwa saksi menyatakan tidak ada hubungan kelauarg dengan Nakhoda KHF
ka

ep

1960 , saksi mengerti diperiksa oleh Penyidik TNI AL karena kapal saksi ditangkap
oleh KRI Kerambit-627.
ah

- Bahwa saksi menerangkan dirinya bekerja di KHF 1960 sudah 5 (lima ) bulan
R

sebagai KKM sedangkan tugas saksi di kapal adalah menghidupkan dan


es
M

mematikan mesin , mengecek olie , mengecek bahan bakar serta mengisi air
ng

Radiator padsa saat kapal berlayar.


on
gu

Halaman 9 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi menerangkan nama Nakhodanya adalah Uthai Pradasuk Warga

a
Negara Thailand , dengan jumlah ABK sebanyak 5 (lima) termasuk tekong dan

si
semuanya Warga Negara Thailand.
- Bahwa saksi menerangkan saksi berlayar selama 7 (tujuh) hari sekali baru kembali

ne
ng
ke Malaysia untuk membongkar ikan hasil tangkapan dan menyerahkan langsung
kepada toke (pemiliknya) sedangkan nama pemiliknya saksi tidak mengetahui

do
- gu
Bahwa saksi menerangkan KIA KHF 1960 adalah kapal penangkap ikan dengan
menggunakan alat tangkap jenis Trawl
- Bahwa saksi menerangkan Kapal KHF 1960 berangkat dari pelabuhan Bako

In
A
Malaysia pada hari Kamis tanggal 6 Februari 2020 , sekira pukul 23.00 waktu
Malaysia dan berlayar menuju Selat Malaka kemudia masuk ke perairan ZEE
ah

lik
Indonesia melakukan penangkapan ikan dan sudah mendapatkan hasil sebanyak
kl 50 kg sebelum ditangkap KRI Kerambit-627
am

ub
- Bahwa saksi menerangkan tidak tahu kapal masuk di Perairan ZEE Indonesia ,
setelah ditangkap KRI Kerambit-627 saksi baru tahu . KHF 1960 ditangkap pada
hari Sabtu tanggal 08 Februari 2020 dan diperiksa sore harinya sekitar pukul 17.30
ep
k

WIB setelah 2 hari di laut.


ah

- Bahwa saksi menerangkan cara menangkap ikan yang dilakukan oleh kapal KHF
R
1960 , kapal berlayar pelan kemudian jaring diturunkan , lanjut besi pemberat ,

si
setelah jaring dan besi pemberat turun selanjutnya jaring diturunkan pelan selama

ne
ng

kurang lebih 5 (lima) jam dan selanjutnya jaring diangkat untuk diambil ikannya.
- Bahwa saksi menerangkan pada waktu dihentikan dan diperiksa KRI Kerambit-627
sedang melakukan kegiatan menurunkan jaring dan posisi saksi berada di haluan

do
gu

kapal.
- Bahwa saksi menerangkan dalam sehari 3 kali dapat menurunkan jaring selama 5
In
A

(lima ) jam sekali jaring baru diangkat , dalam sekali berlayar melakukan
penangkapan ikan selama 7 (tujuh) hari baru kembali ke Malaysia.
ah

- Bahwa saksi menerangkan selanjutnya KIA KHF 1960 dibawa dengan cara
lik

dikawal menuju Dermaga Lantamal I Belawan untuk dilakukan pemeriksaan lebih


lanjut.
m

ub

- Atas keterangan yang disampaikan saksi terdakwa menyatakan tidak keberatan


Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Ahli Penangkapan Ikan
ka

ep

yang bernama MARIANUS O. BREWON. S. St.Pi yang merupakan Aparatur Sipil


Negara (ASN) Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan ( BPPP) Belawan, sedang
ah

melaksnakan tugas kedinasan ,maka atas permintaan Penuntut Umum dengan


R

persetujuan terdakwa, keterangan saksi tersebut yang telah disumpah, dibacakan di


es
M

persidangan sesuai BAP, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:


ng

on
gu

Halaman 10 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa Ahli menerangkan pada saat diperiksa berada dalam keadaan sehat

a
jasmani dan rohani dan bersedia di periksa serta akan memberikan keterangan

si
yang sebenar-benarnya.------------
- Bahwa Ahli menjelaskan dokumen yang harus berada di atas kapal penangkap

ne
ng
ikan adalah terdiri dari Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), Surat Izin Penangkapan
Ikan (SIPI) dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) , SLO ( Surat laik Operasi ) Pas

do
gu
Tahunan Kapal , Surat Ukur Kapal, Surat Kelaikan Alat Tangkap dari Pemerintah
Republik Indonesia .
- Bahwa Ahli menerangkan tidak mengenal Nakhoda kapal KIA KHF 1960; yang

In
A
bernama Uthai Pradasuk dan tidak ada hubungan kekuarga dengan terdakwa. ---
- Bahwa Ahli menjelaskan setelah melihat langsung kapal dan alat tangkap KIA khf
ah

lik
1960 bahwa kapal tersebut adalah jenis kapal penangkap ikan dengan GT 65 dan
menggunakan alat penangkap ikan Pukat Hela
am

ub
- Bahwa Ahli menjelaskan cara kerja alat tangkap ikan Trawl adalah dengan cara
yaitu dengan cara menurunkan bagian kantong terlebih dahulu yang diikuti oleh
bagian badan dan sayap lalu dilanjutkan pembukaan mulut jaring oleh kapal
ep
k

sebagai pengganti pembuka mulut jaring (otter board) secara perlahan, selanjutnya
ah

tali penarik (warp) diulur sampai mendekati ke dasar laut yang di inginkan setelah
R
bagian kantong, badan, sayap tersebut telah berada pas di dasar laut ,Alat

si
tangkap tersebut di tarik dengan kapal kurang lebih 3 - 4 jam, dengan kecepatan

ne
ng

kapal 2 s/d 5 knot, Alat tangkap tersebut kemudian Trawl diangkat ke atas kapal
untuk mendapatkan ikan hasil tangkapan dan begitu seterusnya.bersedia dihukum
baik hukuman dari Negara maupun hukuman dari Tuhan apabila keterangan yang

do
gu

diberikannya di bawah sumpah, ternyata keterangan yang diberikannya tidak


sesuai yang sebenarnya.---------------------
In
A

- Bahwa Ahli menerangkan penggunaan alat tangkap jenis pukat Trawl dapat
mengakibatkan menurunnya kelestarian Sumberdaya ikan karena pengoperasian
ah

jaringnya sampai dasar laut sehingga dapat merusak dasar laut dan terumbu
lik

karang yang merupakan rumah ikan dan tempat ikan berkembang biak , dan alat
tangkap tersebut tidak diijinkan beroperasi di Wilayah Pengelolaan Perikanan
m

ub

Indonesia
- Bahwa Ahli menjelaskan berdasarkan pemeriksaan fisik kapal dan dokumen KIA
ka

ep

KHF 1960 GT.65 tersebut tidak dapat digunakan untuk menangkap ikan di
Indonesia dan berdasarkan hasil pemeriksaan Ahli tidak ada dokumen yang sah
ah

berupa SIUP dan SIPI dari Pemerintah Indonesia.


R

- Bahwa Ahli menjelaskan dokumen yang ada diatas KIA KHF 1960 adalah berupa
es
M

Buku Lessen Vessel dan Peralatan menangkap ikan dari Pemerintah Malaysia dan
ng

tidak dapat digunakan untuk menangkap ikan di WPP RI.


on
gu

Halaman 11 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa Ahli menerangkan posisi 04º 33’ 00’’ U - 099º 22’ 36’’ T saat KHF 1960

a
ditangkap oleh KRI Kerambit 627 bila diplot peta laut masuk wilayah Perairan ZEE

si
- Atas keterangan ahli yang dibacakan Penuntut Umum terdakwa tidak keberatan
dan membenarkan.

ne
ng
Menimbang, bahwa terdakwa UTHAI PRADASUK , Warga Negara Thailand
Pekerjaan Nahkoda Kapal Ikan asing KHF 1960 GT.65; di persidangan telah

do
-
gu
memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa pada saat diperkisa terdakwa dalam keadaan sehat jasmani maupun
rohani serta bersedia memberikan keterangan yang sebenar-benarnya.--------

In
A
- Bahwa saat diperiksa terdakwa didampingi oleh Penterjemah/juru bahasa dari
Bahasa Thailand ke Bahasa Indonesia dan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa
ah

lik
Thailand yang bernama SOM KUAN alias FADIL Rumah Detensi Belawan.
- Bahwa Terdakwa bersedia dan dapat memberikan keterangan dalam pemeriksaan
am

ub
kasus ini.----------------------
- Bahwa Terdakwa mengaku pernah ditangkap oleh TNI AL di Langsa pada tahun
2017 dalam perkara yang sama dan saat itu Terdakwa sebagai Nakhoda Kapal
ep
k

berbendera Malaysia ..-------------------


ah

- Bahwa terdakwa menerangkan mengerti diperiksa Penyidik TNI AL berkaitan


R
dengan Kapal Ikan Asing yang terdakwa Nakhodai ditangkap oleh KRI Kerambit

si
627 karena menangkap ikan di ZEE Indonesia yang tidak dilengkapi dengan

ne
ng

dokumen dari Pemerintah Indonesia -----


- Bahwa Terdakwa mengaku sebagai Nakhoda KIA KHF 1960 dengan ABK
sebanyak 4 (empat) orang mempunyai tugas dan tanggung jawab membawa

do
gu

kapal, mencari ikan dan memantau anggota bekerja , menjaga keselamatan ABK ,
mengemudi dan mengoperasikan kapal , serta memerintahkan melabuhkan jaring
In
A

untuk menangkap ikan , serta bertanggung jawab terhadap arah dan tujuan
pelayaran dan daerah penangkapan ikan sampai dengan kembali ke Malaysia.
ah

- Bahwa Terdakwa menjelaskan KIA KHF 1960 GT.65 adalah jenis kapal
lik

Penangkap ikan dengan menggunakan alat tangkap Jaring Trawl , pemilik kapal
warga Nrgara Malaysia bernama Ahai.----
m

ub

- Bahwa terdakwa menerangkan KIA KHF 1960 berangkat dari Pelabuhan Bako
Malaysia pada hari Kamis tanggal 06 Februari 2020 sekira pukul 23.00 waktu
ka

ep

Malaysia dan berlayar meneju ZEE Indonesia untuk menangkap ikan , dan
pertama menurunkan jaring di perairan Malysia tanggal 08 Februari 2020 sekira
ah

pukul 08.00 waktu Malaysia


R

- Bahwa terdakwa menerangkap kapal berlayar menangkap ikan selama 7 ( tujuh )


es
M

hari baru kembali ke Malaysia , untuk membongkar ikan hasil tangkapannya dan
ng

langsung diserahkan ke Tokenya.


on
gu

Halaman 12 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa terdakwa menerangkan peralatan Navigasi yang ada di KIA KHF 1960

a
adalah Radio, Kompas, GPS atau Satelit da teropong serta dokumen kapal

si
berupa Lessen Vessel dan peralatan menangkap ikan dari pemerintah Malaysia
serta 2 (dua) unit jaring Trawl.

ne
ng
- Bahwa Terdakwa menerangkan mereka ditangkap/dihentikan pada hari Sabtu
tanggal 08 Februari 2020 , pukul 17.30 WIB di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia

do
(ZEEI) Selat Malaka pada posisi 04º 33’ 00’’ U - 099º 22’ 36’’ T ,yang menangkap
gu
adalah petugas Patroli KRI Kerambit 627 ketika kapal sedangka menangkap ikan
dengan jaring Trawl dan sudah memperoleh hasil tangkapan sebanyak 50 ( lima

In
A
puluh ) kg ikan campur-campur ---------------------
- Bahwa Terdakwa menjelaskan pada saat dirinya diperiksa oleh petugas KRI
ah

lik
Kerambit 627 , terdakwa tidak dapat menunjukan dokumen perijinan yang syah
dari Pemerintah Indonesia baik SIUP, SIPI, dan SPB karean di atas kapal hanya
am

ub
terdapat dokumen Lessen Vesel dari Pemerintah Malaysia, selanjutnya KIA KHF
1960 beserta ABK dibawa / dikawal menuju Dermaga Pangkalan Angkatan Laut
Belawan -----
ep
k

- Bahwa Terdakwa menerangkan perbuatannya melakukan penangkapan ikan di


ah

Wilayah ZEE Indonesia tanpa dilengkapi dengan dokumen Surat Izin Usaha
R
Perikanan (SIUP), Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) dan Surat Persetujuan

si
Berlayar (SPB) dari Pemerintah Republik Indonesia serta menggunakan Alat

ne
ng

penagkap ikan terlarang berupa Trawl adalah perbuatan yang salah dan
melanggar hukum., terdakwa menyesal dan tidak akan mengulangi lagi
perbuatannya ----------

do
gu

- Bahwa Terdakwa menyampaikan tidak ada keterangan yang perlu di tambahkan


sehubungan dengan pemeriksaan, semua keterangan yang diberikan sudah
In
A

benar.---
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai berikut:
ah

lik

- 1 (satu ) unit kapal KIA. KHF 1960 GT. 65 Berbendera Malaysia


- 2 (dua) set Jaring Trawl,
m

ub

- 1 (satu) unit GPS Ploter Fish Finder Model V-3310 P, Serial 1060187
- 1 (satu) unit Radio merk Motorola CM 7668 No seri 511TRK5544
ka

- 1 (satu) unit Radio merk Marine SUPER STAR seri SS-24 ,


ep

- 1 (satu) unit Teropong


ah

- 1 (satu) unit Kemudi Kapal


R

- 1 (satu) unit Kompas,


es

- 1 (satu) buku dokumen Lesen Vesel dan Peralatan menangkap ikan dari
M

ng

Pemerintah Malaysia
on
gu

Halaman 13 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- 50 (lima puluh) kg ikan campur-campur dalam keadaan busuk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan Alat bukti dan barang bukti yang diajukan, maka

si
diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :
- Bahwa terdakwa UTHAI PRADASUK selaku Nakhoda Kapal ikan asing KHF

ne
ng
1960 ; dengan 4 (empat) orang ABK, bertolak dari Pelabuhan Bako Malaysia
menuju laut pada hari Kamis tanggal 06 Februari 2020 sekitar jam 20.00 Waktu

do
gu
Malaysia , kemudian pada pukul 08.00 terdakwa mulai melakukan penangkapan
ikan di Wilayah Perairan Malaysia –
- Bahwa terdakwa pada hari Sabtu tanggal 08 Februai 2020 ditangkap dan

In
A
diperiksa oleh KRI Kerambit 627 , sekitar jam 17.30 Wib ketika sedang melakukan
penangkapan ikan pada posisi 04º 33’ 56’’ U - 099º 22’ 30’’ T WPPRI Zona
ah

lik
Ekonomi Ekslusif (ZEEI) Indonesia Selat Malaka, kemudian dilakukan
pemeriksaan (stop mesin ) terhadap kapal tersebut , selanjutnya kapal ikan KHF
am

ub
1960 GT.65 beserta ABK nya dikbawa dengan dikawal menuju ke Dermaga
Pangkalan Angkatan Laut Belawan untuk dilakukan Penyidikan lebih lanjut.
- Bahwa terdakwa UTHAI PRADASUK selaku Nakhoda Kapal ikan asing KHF
ep
k

1960 GT.65 ; dengan 4 (empat) orang ABK , setelah dilakukan pemeriksaan di


ah

atas kapal oleh Penyidik TNI AL , terdakwa selaku Nakhoda tidak dapat
R
menunjukkan dokumen Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), Surat Izin

si
Penangkapan Ikan (SIPI) dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) dari Pemerintah

ne
ng

Republik Indonesia, kecuali hanya memiliki Lessen Vesel dan Peralatan


menangkap ikan yang diterbitkan oleh Pemerintah Malaysia.
- Bahwa terdakwa UTHAI PRADASUK selaku Nakhoda Kapal ikan asing KHF

do
gu

1960 GT.65 , setelah diperiksa Penyidik TNI AL. diatas kapal telah memperoleh
ikan hasil tangkapan sebanyak 50 (lima puluh ) kg ikan campur-campur dan di
In
A

atas kapal juga terdapat 2 (dua) Alat penangkap ikan yang digunakan adalah jenis
Trawl yang dilarang dioperasikan di seluruh Wilayah Pengelolaan Perikanan
ah

Republik Indonesia..
lik

Menimbang, bahwa selanjutnya majelis hakim akan mempertimbangkan


apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, terdakwa dapat dinyatakan
m

ub

telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;


Menimbang, bahwa berdasarkan fakta persidangan terdakwa UTHAI
ka

ep

PRADASUK selaku Nakhoda Kapal ikan asing KHF 1960 GT.65 ; telah
mengoperasikan Kapal Penangkap Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik
ah

Indonesia tanpa dilengkapi dengan dokumen Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)
R

Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang syah dari
es
M

pemerintah Indonesia.
ng

on
gu

Halaman 14 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa Alat Penangkap ikan yang dipergunakan berupa Jaring

a
Trawl yang dipergunakan terdakwa tergolong Alat tangkap yang bersifat aktif dan

si
dilarang beroperasi disemua jalur penangkapan ikan di seluruh Wilayah Pengelolaan
Perikanan Republik Indonesia (WPPRI) sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan

ne
ng
dan Perikanan Nomor: 71/PERMEN-KP/2016.
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan

do
gu
dakwaan yang berbentuk alternatif, sehingga Majelis Hakim dengan memperhatikan
fakta hukum yang terungkap di persidangan di atas, memilih langsung dakwaan
alternatif pertama, sebagaimana diatur dalam Pasal 92 Undang-Undang Republik

In
A
Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 atas perubahan Undang – Undang Nomor. 31
Tahun 2004 tentang Perikanan“ Setiap orang yang dengan sengaja di wilayah
ah

lik
pengelolaan perikanan Republik Indonesia melakukan usaha perikanan dibidang
penangkapan ikan , pembudidayaan , pengangkutan , pengolahan dan pemasaran
am

ub
ikan yang tidak memiliki SIUP ”, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1),
yang unsur - unsurnya adalah sebagai berikut :
1. Setiap orang
ep
k

2. Dengan sengaja di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia


ah

3. Melakukan usaha perikanan di bidang penangkapan ikan


R
4. Tidak memiliki SIUP (Surat Izin Usaha Perikanan).

si
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim

ne
ng

mempertimbangkan sebagai berikut:


Ad.1 : Setiap Orang.
Menimbang bahwa yang dimaksud dengan unsur setiap orang yaitu setiap

do
gu

subjek hukum yang telah diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum ke persidangan
sebagai terdakwa dalam suatu tindak pidana, dan perbuatan tersebut dapat
In
A

dipertanggung jawabkan kepadanya, yang dalam hal ini adalah adanya seorang
terdakwa laki-laki, bernama UTHAI PRADASUK ,yang berdasarkan fakta-fakta di
ah

persidangan dan keterangan saksi-saksi, terdakwalah sebagai Nakhoda kapal ikan


lik

asing KHF 1960 GT.65 ; kapal penangkap ikan yang ditangkap oleh Kapal Patroli
KRI. Kerambit 627;
m

ub

Menimbang bahwa berdasarkan pemeriksaan di persidangan ternyata surat


dakwaan yang diajukan oleh Penuntut Umum adalah ditujukan kepada terdakwa yang
ka

ep

bernama UTHAI PRADASUK yang identitas selengkapnya sebagaimana telah


dibacakan pada persidangan pertama atas perkara ini dan atas pertanyaan Majelis
ah

Hakim kepada saksi-saksi ABK Kapal ikan asing KHF 1960 GT.65 ; ternyata telah
R

membenarkan semua identitas terdakwa UTHAI PRADASUK sebagai nakhoda


es
M

kapal ikan asing KHF 1960 GT.65 , sebagaimana diuraikan oleh Penuntut Umum
ng

tersebut.
on
gu

Halaman 15 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut maka unsur setiap orang

a
didalam perkara ini telah dapat dipenuhi ;

si
Ad. 2 : Dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia.
Menimbang bahwa, yang dimaksud dengan sengaja adalah kesadaran untuk

ne
ng
mencapai suatu tujuan tertentu, yang dalam teori ada tiga kategori, yaitu sengaja
dengan maksud, sengaja dengan kesadaran dan sengaja dengan kesadaran

do
kemungkinan. gu
Menimbang bahwa kapal ikan asing KHF 1960 GT.65 ; telah dilengkapi
dengan peralatan Navigasi yang cukup canggih, dalam fakta maupun keterangan

In
A
terdakwa bahwa semua alat navigasinya berfungsi dengan normal sehingga posisi
maupun keberadaanya akan mudah diketahui oleh terdakwa UTHAI PRADASUK
ah

lik
setiap saat.
Menimbang, bahwa kapal ikan asing KHF 1960 GT.65 ; ditangkap oleh Kapal
am

ub
Patroli KRI Kerambit 627, saat sedang melakukan penangkapan ikan dengan
menggunakan Alat Penangkap ikan Jaring Trawl /Pukat hela dan sudah memperoleh
hasil tangkapan ikan sebanyak 50 ( lima puluh ) kg berupa ikan campur- campur yang
ep
k

dimasukan dalam palkah.


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi penangkap dan ahli bahwa


R
kapal ikan asing KHF 1960 GT.65 yang di nakhodai oleh terdakwa UTHAI

si
PRADASUK saat ditangkap oleh Kapal Patroli KRI Kerambit 627, berada pada

ne
ng

posisi 04º 33’ 56’’ U - 099º 22’ 30’’ T, setelah dikonversikan di Global Posisition
System (GPS) dan Peta Laut adalah termasuk Wilayah ZEE Indonesia, yang
merupakan wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPPRI).

do
gu

Menimbang, bahwa dari fakta di atas unsur Dengan sengaja di Wilayah


Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia telah terpenuhi;
In
A

Ad.3 : Melakukan usaha perikanan dibidang penangkapan ikan.


Menimbang bahwa, usaha perikanan dibidang penangkapan ikan adalah
ah

kegiatan usaha perikanan yang berbasis pada kegiatan penangkapan ikan untuk
lik

memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan Alat
atau cara apapun.
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diperoleh dari keterangan


saksi-saksi penangkap, dari Personil KRI Kerambit 627; terdakwa UTHAI
ka

ep

PRADASUK sebagai Nakhoda Kapal ikan asing KM. KHF 1960 GT.65 ; beserta 4 (
empat ) orang ABK-nya, kapal tersebut dimiliki oleh Warga negara Malaysia, saat
ah

ditangkap oleh Kapal KRI Kerambit 627 ketika Kapal ikan asing KHF 1960 GT.65
R

tersebut sedang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan Alat penangkap


es
M

ikan jaring Trawl /Pukat hela, dan sudah memperoleh hasil tangkapan ikan sebanyak
ng

50 ( lima puluh ) kg ikan campur-campur.


on
gu

Halaman 16 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang bahwa, terdakwalah yang bertanggung jawab menentukan

a
kemana kapal berlayar untuk menangkap ikan, dan terdakwa menerima gaji perbulan

si
dari pemilik kapal /Tekong ,dengan demikian terdakwa berkepentingan juga dalam
usaha penangkapan ikan tersebut, meskipun bukan pemilik usaha, namun terdakwa

ne
ng
mengendalikan penangkapan ikan di laut , yang dalam perkara ini telah melakukan
penangkapan ikan di ZEE Indonesia Selat Malaka yang merupakan Wilayah

do
gu
Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPPRI)
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur melakukan usaha perikanan di
.

bidang penangkapan ikan di dalam perkara ini telah dapat dipenuhi.

In
A
Ad. 4 : Tidak memiliki SIUP
Menimbang bahwa, Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) adalah izin tertulis yang
ah

lik
harus dimiliki perusahaan perikanan untuk melakukan usaha perikanan dengan
menggunakan sarana produksi yang tercantum dalam izin tersebut.
am

ub
Menimbang, bahwa kapal ikan asing KHF 1960 GT.65 ; dalam melakukan
penangkapan ikan di WPP Republik Indonesia wajib dilengkapi dokumen perizinan
perikanan (SIUP,SIPI, SPB ) dari pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan
ep
k

penangkapan ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia;


ah

Menimbang, bahwa Terdakwa UTHAI PRADASUK sebagai Nakhoda kapal


R
ikan asing KHF 1960 GT.65 ; saat ditangkap dan diperiksa oleh Kapal KRI Kerambit

si
627, tidak dapat menunjukan Surat Izin Usaha Periknan (SIUP) yang sah, sesuai

ne
ng

Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 atas
perubahan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan, bahwa setiap
orang yang melakukan usaha perikanan di bidang penangkapan, pengangkutan,

do
gu

pengolahan dan pemasaran ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik


Indonesia wajib memiliki Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)
In
A

Menimbang, bahwa dari fakta di atas, menurut Majelis unsur Tidak memiliki
SIUP telah terpenuhi.
ah

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari pasal yang didakwakan
lik

dalam dakwaan kesatu melanggar Pasal 92 jo Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 atas perubahan Undang-Undang Nomor:
m

ub

31 Tahun 2004 tentang Perikanan telah terpenuhi, maka terdakwa haruslah


dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana
ka

ep

sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternatif pertama.


Menimbang, bahwa dalam persidangan ini, majelis hakim tidak menemukan
ah

hal-hal yang dapat menghapuskan terdakwa dari pertanggungan jawaban pidana,


R

baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka terdakwa harus
es
M

mempertanggung jawabkan perbuatanya.


ng

on
gu

Halaman 17 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa mampu bertanggung jawab, maka

a
harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;

si
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tidak ditahan dan menurut pendapat
Majelis Hakim tidak cukup alasan untuk menahan, maka Terdakwa tidak ditahan;

ne
ng
Menimbang bahwa, dengan pertimbangan tersebut di atas majlis hakim
sependapat dengan Penuntut Umum, terdakwa yang telah terbukti pada perbuatan

do
gu
tersebut telah berhasil melakukan penangkapan ikan dan telah memperoleh hasil
penangkapan ikan yang relative cukup banyak, sehingga dengan demikian terdakwa
nyata-nyata telah melakukan kegiatan usaha perikanan.

In
A
Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Jaksa Penuntut Umum mengenai
barang bukti berupa kapal, Alat Penangkap ikan Jaring Trawl, Peralatan Navigasi dan
ah

lik
Peralatan Radio Komunikasi serta dokumen kapal dirampas untuk dimusnahkan,
Majelis Hakim sependapat dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum .
am

ub
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan untuk
selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu ) unit kapal KIA. KHF 1960
ep
k

GT. 65 Berbendera Malaysia, 2 (dua) set Jaring Trawl, 1 (satu) unit GPS Ploter Fish
ah

Finder Model V-3310 P, Serial 1060187,1 (satu) unit Radio merk Motorola CM 7668
R
No seri 511TRK5544 ,1 (satu) unit Radio merk Marine SUPER STAR seri SS-24 , 1

si
(satu) unit Teropong,1 (satu) unit Kemudi Kapal,1 (satu) unit Kompas, 1 (satu) buku

ne
ng

dokumen Lesen Vesel dan Peralatan menangkap ikan dari Pemerintah Malaysia,yang
telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan dikhawatirkan akan dipergunakan
untuk mengulangi kejahatan, sehingga tidak dapat dipergunakan lagi .serta 50 (lima

do
gu

puluh) kg ikan campur-campur hasil tangkapan yang sudah dalam keadaan


membusuk maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dirampas untuk
In
A

dimusnahkan,
Menimbang, bahwa ancaman pidana dalam pasal 92 Undang undang Nomor
ah

31 Tahun 2004 tentang Perikanan, adalah berupa pidana penjara dan denda,.
lik

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 102 Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik
m

ub

Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan disebutkan bahwa “Ketentuan


tentang pidana penjara dalam Undang-Undang ini tidak berlaku bagi tindak pidana di
ka

ep

bidang perikanan yang terjadi di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b (ZEEI), kecuali telah ada
ah

perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah negara yang


R

bersangkutan”. maka kepada terdakwa yang telah dinyatakan terbukti bersalah


es
M

hanya dikenakan pidana denda


ng

on
gu

Halaman 18 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang , bahwa Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia

a
Nomor 03 Tahun 2015 tentang Pemberlakuan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah

si
Agung Tahun 2015 sebagai pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan, yang
dimaksudkan untuk memberikan arah kesatuan hukum dan kepastian hukum dalam

ne
ng
perkara perikanan., khususnya tentang Perikanan (Illegal Fishing) meyebutkan
bahwa “Dalam perkara Illegal Fishing di Wilayah ZEEI terhadap Terdakwa hanya

do
dapat dikenakan pidana denda tanpa dijatuhi kurungan pengganti denda”,.
gu
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap diri terdakwa, maka
perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang

In
A
meringankan terdakwa ;
Keadaan yang memberatkan :
ah

lik
 Terdawa melakukan kegiatan penangkapan ikan tanpa dilengkapi dengan
dokumen yang sah dari Pemerintah Republik Indonesia dengan menggunakan
am

ub
Alat Penangkap Ikan yang dilarang Undang-undang, untuk yang kedua kalinya.
 Kegiatan terdakwa merugikan Negara Republik Indonesia .
 Kegiatan terdakwa dapat merusak keberlangsungan sumberdaya ikan dan
ep
k

ekosistim perairan.
ah

Keadaan yang meringankan :


R
 Terdakwa berlaku sopan

si
 Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi

ne
ng

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah


dibebani pula untuk membayar biaya perkara;
Menimbang dan memperhatikan Pasal 92 jo. Pasal 26 ayat (1) jo Pasal 102

do
gu

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 atas perubahan


Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan, dan Undang-Undang
In
A

Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-
undangan lain yang bersangkutan;
ah

lik

MENGADILI:
1. Menyatakan terdakwa UTHAI PRADASUK tersebut diatas, terbukti secara sah
m

ub

dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “dengan sengaja di wilayah


pengelolaan perikanan Republik Indonesia melakukan usaha perikanan di bidang
ka

ep

penangkapan ikan yang tidak memiliki SIUP (Surat Izin Usaha Perikanan )”
2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana denda
ah

sebesar Rp 1.500.000.000,- ( satu milyar lima ratus juta rupiah )


R

3. Menetapkan barang bukti berupa :


es
M

- 1 (satu ) unit kapal KIA. KHF 1960 GT. 65 Berbendera Malaysia


ng

- 2 (dua) set Jaring Trawl,


on
gu

Halaman 19 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- 1 (satu) unit GPS Ploter Fish Finder Model V-3310 P, Serial 1060187

a
- 1 (satu) unit Radio merk Motorola CM 7668 No seri 511TRK5544

si
- 1 (satu) unit Radio merk Marine SUPER STAR seri SS-24 ,
- 1 (satu) unit Teropong

ne
ng
- 1 (satu) unit Kemudi Kapal
- 1 (satu) unit Kompas,

do
gu
- 1(satu) buku dokumen Lesen Vesel dan Peralatan menangkap ikan dari
Pemerintah Malaysia
- 50 (lima puluh) kg ikan campur-campur dalam keadaan busuk

In
A
dirampas untuk dimusnahkan.
4. Membebankan terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 5.000,- ( lima ribu
ah

lik
rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat Pemusyawaratan Majelis Hakim
am

ub
Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri Medan pada hari Rabu tanggal 20
Mei 2020, oleh MORGAN SIMANJUNTAK, SH,M.Hum sebagai Hakim Ketua Majlis,
DR.Ir. YOES SUMAYONO, M.Sc,MH. dan J U N U N , SH, M.Si . masing-masing
ep
k

sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum
ah

pada hari Rabu tanggal 20 Mei 2020 , oleh Hakim Ketua Majelis didampingi oleh
R
Hakim anggota dengan dibantu oleh LEONARDUS SINAGA, SH,MH. sebagai

si
Panitera Pengganti Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri Medan, serta

ne
ng

dihadiri oleh GERRY ANDERSON GULTOM, SH,MH. Jaksa Penuntut Umum dan di
hadapan terdakwa didampingi Penasehat hukumnya, dan Juru Bahasa.

do
gu

Hakim Anggota, Hakim Ketua Sidang,


In
A

`
DR. Ir. YOES SUMARYONO, M.Sc.MH MORGAN SIMANJUNTAK, SH. M.Hum
ah

lik

J U N U N , SH, M.Si .
m

ub

Panitera Pengganti,
ka

ep

LEONARDUS SINAGA, SH., MH


ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 20 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 21 dari 21 Putusan No.5/Pid.sus.PRK/2020/PN.Mdn


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Anda mungkin juga menyukai