Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) BATU MOPPANG

DESA LALABATA KECAMATAN TANETE RILAU


KABUPATEN BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

RENCANA KERJA TAHUNAN


PERSETUJUAN PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN
PERIODE 2022

Pemegang Persetujuan Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan


Nomor : SK.5322/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/5/2019
Tanggal : 31 Mei 2019
Nama Kelompok : Kelompok Tani Hutan (KTH) Batu Moppang

Lokasi
Desa : Lalabata
Kecamatan : Tanete Rilau
Kabupaten : Barru
Provinsi : Sulawesi Selatan
DAS : Bungin
Luas : ± 75 Ha

BARRU, 30 JUNI 2022


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN SOSIAL DAN
KEMITRAAN LINGKUNGAN

LEMBAR PENGESAHAN

RENCANA KERJA TAHUNAN


PERSETUJUAN PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN
PERIODE 2022

Pemegang Persetujuan Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan


Nomor : SK.5322/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/5/2019
Tanggal : 31 Mei 2019
Nama Kelompok : Kelompok Tani Hutan (KTH) Batu Moppang

Lokasi
Desa : Lalabata
Kecamatan : Tanete Rilau
Kabupaten : Barru
Provinsi : Sulawesi Selatan
DAS : Bungin
Luas : ± 75 Ha

Barru, 30 Juni 2022


Disusun oleh:
Kelompok Tani Hutan (KTH) Batu Moppang

Ansar

Disahkan oleh: Dinilai oleh:


Kepala Balai PSKL Wil. Sulawesi Kepala UPTD KPH Ajatappareng

Muchksin, S.Hut., M.Si Armawati Alwy, S.P., M.Si


NIP. 19740727 200003 1 003 NIP. 19720223 200003 2 003
I. GAMBARAN UMUM

1. Dasar Hukum

Dasar penyusunan Rencana Kelola Perhutanan Sosial Persetujuan Pengelolaan


Hutan Kemasyarakatan adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2021 Tanggal 01 April 2021 tentang Pengelolaan
Perhutanan Sosial.

2. Sejarah Usaha Pemanfaatan

Pemberian IUPHKM kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Batu Moppang


berdasarkan surat keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: SK.
SK.5322/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/5/2019 tanggal 31 Mei 2019 tentang Pemberian
Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan Kepada Kelompok Tani (KTH) Batu
Moppang seluas ± 75 (Tujuh Puluh Lima) Ha pada Kawasan Hutan Lindung di Desa
Lalabata Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan.

3. Gambaran Umum

a. Letak Lokasi
Tabel 1. Letak Lokasi Kelompok Tani Hutan (KTH) Batu Moppang

No Uraian Keterangan

1. Luas (Ha) ± 75 Ha
Letak
119° 38' 18,556" - 119° 38' 50,222" BT
a.    Geografis
-4° 32' 26,184" - 4° 33' 07,779" LS
b.    Kelompok Hutan Barru
Provinsi Sulawesi Selatan
Kabupaten Barru
2. c.    Administrasi pemerintahan
Kecamatan Tanete Rilau
Desa Lalabata

Sebelah Utara: Hutan Lindung

d.    Batas Areal Sebelah Selatan: Hutan Lindung


Sebelah Timur: Hutan Lindung
Sebelah Barat: APL dan Pemukiman
b. Keadaan Fisik Wilayah

1. Tutupan Lahan
Tabel 2. Tutupan Lahan Areal Izin Kelompok Tani Hutan (KTH) Batu
Moppang

No Uraian Luas (Ha) Persen (%)

1 Hutan Sekunder 12.70 16.93


2 Pertanian Lahan Kering Campur Semak 1.03 1.37
3 Semak 61.27 81.69
Jumlah 75.00 100.00

2. Topografi
Tabel 3. Topografi Areal Izin Kelompok Tani Hutan (KTH) Batu Moppang

Kelerengan
No Kelas Lereng Luas (Ha) Luas (%)
(%)

1 Datar (A) 0-2 0.40 0.53


2 Landai (B) 2-5 0.65 0.87
3 Agak Curam (C) 5 - 15 13.80 18.40
4 Curam (D) 15 - 40 53.19 70.92
5 Sangat Curam (E) > 40 6.96 9.28
Jumlah 75.00 100.00

3. Ketinggian Tempat
Tabel 4. Ketinggian Tempat Areal Izin Kelompok Tani Hutan (KTH) Batu
Moppang

Keterangan
No Kelas Ketinggian (mdpl)
Ha %
1 0 - 100 - -
2 100 - 250 22.34 29.79
3 250 - 500 52.66 70.21
4 500 - 750 - -
Jumlah 75.00 100.00

4. Kondisi Vegetasi
Tabel 5. Kondisi Vegetasi Areal Izin Kelompok Tani Hutan (KTH) Batu
Moppang

Persen
No Kategori Pohon Jenis Pohon Ha
%
1 Pohon Dominan Aren atau Enau - -
2 Pohon Lainnya (bisa Coklat atau Kakao,
disebutkan sampai 3 Jati Lokal, Jati Putih,  -  -
 
jenis pohon) dan Durian    

c. Sosial ekonomi
1) Demografi (Kependudukan)
Keadaan sosial ekonomi penduduk, di wilayah ini dapat tergambar melalui
data kependudukan yang mencakup mengenai jumlah, umur, dan jenis kelamin
menjadi dasar pikiran. Desa Lalabata Kabupaten Barru pada tahun 2021 memiliki
penduduk sebanyak 4.490 jiwa yang terdiri atas laki-laki 2.293 jiwa dan
perempuan 2.197 jiwa. Jumlah penduduk Desa Lalabata menurut jenis kelamin
dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Jumlah Penduduk Desa Lalabata Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Penduduk

1 Laki - Laki 2.293


2 Perempuan 2.197
Jumlah 4.490
Sumber : Profil Desa Lalabata, 2021.
Desa Lalabata adalah desa yang memiliki wilayah dengan luasan di
Kecamatan Tanete Rilau yaitu ± 12 km2 dengan kepadatan penduduk 374 per km2.

2) Infrastruktur Wilayah

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang
keberhasilan pembangunan suatu daerah. Secara umum sarana dan prasarana yang
terdapat di Desa Lalabata sangat minim. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 7.
Tabel 7. Sarana dan Prasarana yang terdapat di Desa Lalabata Kecamatan
Tanete Rilau Kabupaten Barru

No Jenis Sarana dan Prasarana Bentuk

1 Prasarana Komunikasi -
2 Prasarana Masjid 6 Unit
3 Gereja -
4 Klenteng -
5 Puskesmas -
6 Puskesmas Pembantu 1 Unit
7 Posyandu -
8 Sarana Olahraga -
9 Pasar 1 Unit
10 Prasarana Pendidikan  
PAUD 4 Unit
TK 1 Unit
SD 7 Unit
SMP 1 Unit
SMA -
Perguruan Tinggi -
Sumber Data: Profil Desa Lalabata, 2021.

Berdasarkan Tabel 7 di atas, fasilitas pendidikan di Desa Lalabata dinilai


cukup baik karena tersedianya fasilitas pendidikan dari PAUD sebanyak 4 Unit,
TK sebanyak 1 Unit, SD sebanyak 7 Unit, serta SMP sebanyak 1 Unit. Sarana
kesehatan di Desa Lalabata cukup memadai karena terdapat 1 Unit Puskesmas
Pembantu, Adapun tenaga medis yang ada di Desa Lalabata yaitu Bidan sebanyak
7 orang dan Perawat sebanyak 8 orang. Dalam hal peribadatan, sarana peribadatan
di Desa Lalabata terdapat masjid sebanyak 6 Unit.kan sesuai dengan

3) Kelembagaan Masyarakat
Desa Lalabata memiliki 3 dusun dan terdapat lembaga masyarakat yang
secara rinci kelembagaan di Desa Lalabata dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Kelembagan di Desa Lalabata
No Lembaga Masyarakat Jumlah
1 Dusun 3
2 LKMD 1
3 Organisasi Pemuda 1
4 Kelompok Tani Hutan (KTH) 1
5 Lembaga Pengelolaan Hutan Desa (LPHD) 1
Total 7
Sumber Data: Profil Desa Lalabata, 2021.

4) Aksesibilitas
 Dari Barru (Ibu Kota Kabupaten) ke Desa Lalabata jarak tempuh ± 14 km,
waktu tempuh ± 20 menit, kondisi jalan aspal dan beton, dan dapat
menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4.
 Dari Desa Lalabata ke areal kerja IUPHKm jarak tempuh ± 6 km, waktu
tempuh ± 90 menit, kondisi jalan aspal dan beton serta tanah dapat
menggunakan kendaraan roda 2 dan dilanjutkan dengan berjalan kaki.

d. Potensi Kawasan
Tabel 9. Potensi Kawasan Areal Izin Kelompok Tani Hutan (KTH) Batu Moppang

No Kategori Jenis Potensi Keterangan

a. Jati Lokal
1 Hasil Hutan Kayu -
b. Jati Putih
a. Aren atau Enau
2 Hasil Hutan Bukan Kayu b. Coklat atau Kakao -
c. Durian
3 Jasa Lingkungan - -
II. RENCANA KEGIATAN

Sasaran kegiatan Rencana Kelola Perhutanan Sosial Persetujuan Pengelolaan Hutan


Kemasyarakatan KTH Batu Moppang secara kuantitatif selama jangka 1 tahun secara rinci
disajikan pada Tabel dibawah ini.
A. Konservasi, Perlidungan dan Pengamanan Hutan
Tabel 10. Jenis Kegiatan Konservasi, Perlindungan Dan Pengamanan Hutan.
Tahun 2022
No Kegiatan Satuan
Sasaran Cara Pencapaian
1 Penandaan Batas Km ± 7 Km ● Penandaan Batas
Sederhana
        ● Berita Acara Penandaan
Batas
2 Konservasi
a. Pengayaan Ha Penanaman Aren atau Enau ● Identifikasi Tanaman
Jenis Asli Seluas 0,5 Ha Endemik
 
    ● Penanaman Jenis Asli
b. Menambah Ha Penanaman Kakao, Aren, ● Identifikasi Fauna
Jenis - Jenis dan Durian Masing-Masing Setempat
 
Pohon Sumber Seluas 0,5 Ha ● Penanaman Sumber
 
Pangan Fauna Pangan Fauna Setempat
 
Setempat  
c. Apotik Hidup Ha Penanaman Jahe dan Kunyit ● Penanaman Apotik
    Masing-Msing Seluas 0,1 Ha Hidup
3 Pengamanan dan Perlindungan
a. Pengamanan Ha Luas Areal ± 75 Ha, Patroli, Patroli Kebakaran,
dan Pembuatan Papan Nama Perambahan dan Pencurian
Hasil Hutan Kayu dan
   
  Hutan Bukan Kayu, serta
Flora dan Fauna
 
b. Perlindungan Ha Tercapainya Pengelolaan dan Memperkaya Tanaman
Pemantauan Lingkungan yg untuk Jenis-Jenis yang
Berkelanjutan, Bertanggung Meningkatkan Sumber
   
Jawab dengan Mempertahan Mata Air, Mencegah
kan Kualitas Lingkungan Longsor dan Banjir
B. Pemanfaatan Dan Pemungutan Hasil Hutan Kayu Dan Atau Hasil Hutan Bukan Kayu;
Tabel 11. Jenis Kegiatan Pemanfaatan Hasil Hutan.

No Kegiatan Tahun 2022 Keterangan

1 Pembibitan (H-1) - -
2 Penanaman (H) Penanaman Aren, Durian, Pembersihan Gulma, Pembuatan
dan Kakao Lubang tanam, dan Pengukuran
   
  Jarak Tanam
3 Pemeliharaan Pemeliharaan Aren, Durian, Pemupukan, Penyulaman,
(H+1) s/d (H+10) dan Kakao Pemangkasan, serta Pencegahan
 
    Hama dan Penyakit
4 Pemanenan Pemanenan Aren, Durian, Pemanenan dilakukan sesuai
    Kakao Petunjuk Teknis
5 Pengolahan Pengolahan Aren, Durian, Pengolahan berupa Bahan Mentah,
dan Kakao Produk Setengah Jadi, dan Produk
   
  Jadi
6 Pemasaran Pemasaran Aren, Durian, Pemasaran Lokal
  dan Kakao  

Pada lokasi izin KTH Batu Moppang telah terdapat potensi Hasil Hutan Bukan
Kayu yang dimanfaatkan diantaranya Aren, Durian, dan Kakao. Sebagian hasil
tanaman dipasarkan secara langsung tanpa ada proses pengolahan seperti Air Nira di
jual sebagai Tuak Manis. Air Nira juga dibuat menjadi produk Gula Batok yang
pemasaran lokal nya sangat baik. Untuk Tanaman Kakao hanya diolah menjadi Produk
setengah jadi dimana Biji Kakao dikeringkan dan di jual. Tanaman Durian saat ini
belum maksimal dalam menghasilkan buah dimana jumlah Pohon Durian masih
terbilang minim sehingga buah yang dihasilkan atau di panen masih sangat sedikit.
Kelompok KTH Batu Moppang untuk tahun 2022 ini merencakan untuk melakukan
penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan, dan pemasaran untuk tanaman
Aren, Durian, dan Kakao. Hal ini dilakukan untuk memperkaya jenis tanaman yang ada
dimana bertujuan untuk menambah nilai ekonomi bagi anggota Kelompok Perhutanan
Sosial (KPS).

C. Pemanfaatan Kawasan Hutan.


Tabel 12. Kegiatan Pemanfaatan Kawasan Hutan.

No Kegiatan Tahun 2022 Keterangan

1 Tanaman Obat Jahe dan Kunyit Masing-masing sebanyak ± 100 batang


2 Tanaman Hias - -
3 Jamur - -
4 Budidaya Hijauan Rumput Gajah Sebanyak ± 150 batang
  Pakan Ternak    
5 Agroforestry Aren, Durian, dan Masing-masing sebanyak ± 200 batang
    Kakao  
6 Silvopasture Sapi Sebanyak ± 2 ekor
7 Silvofishery - -
8 Avipastura Lebah Madu Hutan 500 Botol Kecap/Sirup ABC (±620 ml)
9 Agrosilvopasture - -

Kegiatan Pemanfaatan Kawasan Hutan pada tahun 2022 di lokasi HKM Batu
Moppang yaitu diadakannya Tanaman Obat, Budidaya Hijauan Pakan Ternak,
Penggunakan konsep Agroforestry, Silvopasture, dan Avipastura. Tanaman Obat yang
direncanakan yaitu Jahe dan Kunyit yang berjumlah masing-masing sebanyak ± 100
batang. Budidaya Hijauan Pakan Ternak yang dipilih yaitu Rumput Gajah sebanyak ±
150 batang. Untuk tanaman Agroforestry yang akan dikembangkan seperti Aren,
Durian, dan Kakao masing-masing sebanyak ± 200 batang. Perpaduan dengan hewan
ternak seperti Sapi dan Lebah Madu Hutan juga turut dilakukan untuk memaksimalkan
potensi dari lokasi areal kerja HKM Batu Moppang tersebut. Ternak Sapi yang
diternakkan di lokasi HKM memberi keuntungan yang lumayan dimana kotoran ternak
tersebut dapat menjadi sumber pupuk bagi tanaman. Untuk madu sendiri masih
kebanyakan anggota KPS mencari dan mendapatkan di Alam/Hutan, Pemanenan madu
dilakukan sekali dalam setahun yaitu berkisar di bulan September - November. Adapun
hasil dari madu hutan yang biasanya dipanen pada setiap tahun sekitar 500 Botol
Kecap/Sirup ABC (±620 ml).

D. Pemanfaatan Jasa Lingkungan


Tabel 13. Kegiatan Pemanfaatan Jasa Lingkungan

No Kegiatan Tahun 2022 Keterangan

1 Ekowisata - -
2 Jasa Tata Air - -
3 Penyimpanan dan - -
  Penyerapan Karbon    

Di lokasi izin KTH Batu Moppang tidak ditemukan adanya objek yang bisa
dijadikan lokasi untuk Ekowisata. Untuk Jasa Tata Air dan Penyimpanan serta
Penyerapan Karbon juga menunjukkan ketidaktersediaan di lokasi KTH.

E. Rencana Penguatan Kelembagaan


Tabel 14. Kegiatan Penguatan Kelembagaan

No Kegiatan Tahun 2022 Keterangan

1 Pembentukan KUPS KUPS Agroforestry, Selesai di Bulan Februari 2022 dan


    KUPS Aren, dan KUPS difasilitasi oleh Mahasiswa KKN
    Madu UNHAS dan Penyuluh Kehutanan
2 Sekolah Lapang - -
3 Studi Banding - -
4 Penyusunan AD/ART AD dan ART KTH Batu Selesai di Bulan Mei 2022 dan
    Moppang difasilitasi oleh Pendamping
      Perhutanan Sosial dan Penyuluh
      Kehutanan
5 Pelatihan Teknis Pelatihan Perbanyakan Difasilitasi oleh Pendamping
    Pupuk Trichoderma Perhutanan Sosial dan Penyuluh
      Kehutanan

Pada Bulan Februari Tahun 2022 Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) Batu
Moppang telah menyelesaikan membuat 3 (dua) KUPS berdasarkan potensi yang telah
dimiliki yaitu KUPS Agroforestry, KUPS Aren, dan KUPS Madu yang difasilitasi oleh
Mahasiswa KKN UNHAS dan Penyuluh Kehutanan setempat. Penyusunan AD/ART
juga sudah terselesaikan pada Bulan Mei Tahun 2022 oleh Pendamping Perhutanan
Sosial dan Penyuluh Kehutanan setempat. Pelatihan teknis yang akan berjalan pada
Bulan Juli Tahun 2022 ini yaitu Pelatihan Perbanyakan Pupuk Trichoderma yang di
fasilitasi oleh Pendamping Perhutanan Sosial dan Penyuluh Kehutanan Setempat.
F. Rencana Pengembangan Usaha
Tabel 15. Jenis Dan Bentuk Produk/Jasa Yang Diusahakan
Jenis Bentuk Produk Pemasaran
No Volume Harga
Komoditas (Bahan Baku/Produk Turunan)
1.000 Kg/Thn Gula Batok Rp. 30.000 /Kg
1 Aren
- Kg/Thn Gula Semut Rp. - /Kg
2 Durian 100 Kg/Thn Buah Durian Rp. 25.000 /Kg
3 Kakao 90 Kg/Thn Biji Kakao Rp. 27.000 /Kg
4 Gaharu - Ltr/Thn Getah Gaharu (Resin) Rp. - /Ltr
5 Jahe - Kg/Thn Rimpang/Umbi Jahe Rp. - /Kg
6 Kunyit 80 Kg/Thn Rimpang/Umbi Kunyit Rp. 24.000 /Kg
Lebah Madu
7 310 Ltr/Thn Madu Hutan Rp. 242.000/Ltr
Hutan

Pada tahun 2022, untuk saat ini Aren hanya dijadikan Gula Batok. Durian,
Kakao, dan Kunyit masih sangat minim hasil panen dikarenakan bibit/pohonnya
memang sangat sedikit. Maka dipandang perlu untuk menambah kuantitas (jumlah)
dari tanaman/pohon tersebut. Saat ini Gaharu, Jahe, dan Lebah Madu Trigona belum
ada anggota KPS yang mengelolahnya. Anggota KTH Batu Moppang biasanya selalu
mencari madu di Alam liar/Hutan dan mendapatkan 310 Liter/Tahun serta mempunyai
harga jual yaitu 242.000/Liter. Untuk hasil panen sering dijual ke pengumpul-
pengumpul di Desa. Harganya pun terbilang tidak konsisten yang harga jualnya kadang
naik turun dan tidak stabil mengikuti harga pasar.

Tabel 16. Kegiatan Pengembangan Usaha

No Kegiatan Tahun 2022 Keterangan

1 Sertifikasi produk -
2 Pengemasan Produk -
3 Labeling Produk -
4 Branding Produk -
5 Indikasi Geografis Produk -
6 Promosi Produk -
7 Temu Usaha -
8 Pameran Produk -
9 Pembentukan Koperasi/BUMDES -
10 Akses Permodalan -

Pada tahun 2022 belum dilakukan kegiatan pengembangan usaha dikarenakan


kondisi yang kurang mendukung serta motivasi dan minat untuk melakukan kegiatan
pengembangan usaha masih sangat rendah.
G. Rencana Kearifan Lokal
Tabel 17. Jenis kegiatan Kearifan Lokal.

No Kegiatan Tahun 2022 Keterangan

1 Mappadendang  Upacara syukuran panen padi


2 Paddengngeng  Memburu Babi Hutan

Pada KTH Batu Moppang terdapat beberapa kearifan lokal berupa aturan-aturan
yang berlaku di masyarakat setempat diantaranya adalah Mappadendang, yaitu Upacara
syukuran panen padi. Mappadendang atau yang lebih dikenal dengan sebutan pesta tani
merupakan suatu pesta syukur atas keberhasilannya dalam menanam padi kepada yang
maha kuasa. Mappadendang sendiri merupakan suatu pesta yang diadakan dalam
rangka besar-besaran. Yakni acara penumbukan gabah pada lesung dengan tongkat
besar sebagai penumbuknya. Paddengngeng merupakan kegiatan adat istiadat dimana
masyarakat desa melakukan pemburuan babi didesa tersebut.

III. PETA RENCANA KERJA


Rencana Kerja mengikuti data hasil verifikasi teknis permohonan Perhutanan Sosial
dengan legenda batas luar areal kerja, batas perizinan kehutanan dan peizinan lainnya, batas
administrasi, batas fungsi kawasan, dan batas blok atau zonasi.

Anda mungkin juga menyukai