Anda di halaman 1dari 41

KOMISI B

PETUNJUK PENYELENGGARAAN

ORGANISASI DAN TATA KERJA

DEWAN AMBALAN ABIMANYU DEWI UTARI

GERAKAN PRAMUKA GUGUSDEPAN 29.035/29.036 BERPANGKALAN


PADA MA ALIF LAAM MIIM

SURABAYA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum
1. Gerakan Pramuka Gugusdepan Kota Surabaya 31.057/31-058
Berpangkalan pada MA Alif Laam Miim Surabaya memberi
kesempatan kepada para pramuka Ambalan untuk membina diri
menjadi kader pemimpin, baik dilingkungan Gugusdepan maupun
lingkungan di luar Gugusdepan.
2. Salah satu usaha untuk melaksanakan hal tersebut, dibentuklah Dewan
Ambalan Abimanyu dan Dewi Utari dilingkungan kota Surabaya
31.057/31-058 Berpangkalan Pada MA Alif Laam Miim Surabaya.
3. Dewan Ambalan Abi Manyu Dewi Utari adalah wadah pembinaan dan
pengembangan kaderisasi kepemimpinan di lingkungan Gerakan
Pramuka Berpangkalan MA Alif Laam Miim Surabaya yang
beranggotakan Pramuka Ambalan Putra dan Putri, bersifat kolektif dan
kolegial.
4. Pengurus Dewan Ambalan terdiri atas Pramuka Pandega putar untuk
mengelola Ambalan Abi Manyu dan Pramuka Pandega putri untuk
mengelola Ambalan Dewi Utari.
5. Dewan Ambalan Abi Manyu Dewi Utari dipimpin oleh masing-masing
Ketua Dewan Ambalan dan didampingi oleh seorang Pembina
sekurang kurang berusia 28 tahun.

B. Maksud dan Tujuan


1. Petunjuk ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai dasar atau
pedoman dalam mengatur organisasi, tugas, dan tata kerja Ambalan.
2. Tujuannya adalah untuk menjamin adanya keselarasan, kelancaran,
dan kesinambungan dalam dan tanggung jawab Ambalan.

C. Dasar
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2010 tentang
Gerakan Pramuka.
b. Keputusan musyawarah nasional gerakan pramuka 2018 no:
11/munas/2018 tentang anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
gerakan pramuka.
c. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 005 Tahun
2017 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka
Penegak Dan Pramuka Pandega.
d. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 176 Tahun
2013 Tentang Pola Dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak Dan
Pandega.

D. Ruang Lingkup

Petunjuk penyelenggaraan ini diatur dengan tata urut sebagai berikut :

1. Pendahuluan
2. Tugas Pokok, Fungsi, dan Tanggungjawab
3. Organisasi dan Masa Bakti
4. Administrasi, Pendapatan dan Kekayaan
5. Keanggotaan
6. Kepengurusan
7. Unit pengembangan
8. Dewan Kehormatan Pandega
9. Pembagian Tugas, Fungsi dan Mekanisme Bidang
10. Pembina
11. Tugas dan Fungsi Mabigus dan Pembina Gudep
12. Kelompok Kerja dan Reka kerja
13. Musyawarah Pandega dan Musyawarah Pandega Luar Biasa
14. Formatur
15. Sidang Paripurna dan Rapat-Rapat
16. Pendelegasian
17. Job Spesifikasi dan Job Description KDR dan PA
18. Penutup

BAB II

TUGAS POKOK,FUNGSI,DAN TANGGUNG JAWAB

A. Tugas Pokok

Tugas pokok Dewan Ambalan Abi Manyu dan Dewi Utari adalah:
1. Melaksanakan Keputusan Musyawarah Pandega
2. Merancang program kegiatan
3. Mengurus dan mengatur kegiatan
4. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
5. Merekrut anggota baru
6. Mencari/ mengidentifikasi sumber dana untuk disampaikan kepada
Pembina
Gugusdepan
7. Mengelola dana untuk menjalankan program kegiatan
8. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Pembina Gugusdepan dan
Anggota
Gugusdepan
9. Menyelenggarakan Musyawarah Pandega.

B. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Dewan Ambalan Abi Manyu


dan Dewi Utari berfungsi sebagai penanggungjawab penyelenggaraan
manajemen kegiatan:
1. Penyusunan perencanaan dan pengelolaan sumber daya informasi,
perumusan
kebijakan dan pelaporan kegiatan.
2. Pengembangan dan pembinaan pendidikan kepramukaan bagi anggota
serta
pengabdian kepada masyarakat.
3. Pengelolaan personil, logistik, keuangan, usaha dana dan aset milik
Ambalan serta
pembinaan organisasi.
4. Pengelolaan hubungan dengan Gugusdepan, lembaga pemerintah,
swasta dan
masyarakat.

C. Tanggungjawab
Dewan Ambalan Abi Manyu dan Dewi Utari bertanggungjawab atas
pelaksanaan tugas pokok Dewan Ambalan kepada pembina
Gugusdepan dalam Musyawarah Pandega.

BAB III
ORGANISASI DAN MASA BAKTI

A. Organisasi
1. Didalam Gugusdepan MA Alif Laam Miim 29.035/29.036, Dewan
Ambalan dipimpin oleh Ketua Dewan Ambalan AbiManyu - Dewi
Utari yang disusun dalam suatu kepengurusan yang bersifat kolektif.
2. Dewan Ambalan Abi Manyu dan DewiUtari adalah satu-satunya
organisasi kaderisasi kepemimpinan bagi Pramuka Pandega
Gugusdepan MA Alif Laam Miim Berpangkalan Pada MA Alif Laam
Miim Surabaya.

B. Masa Bakti
1. Masa Bakti adalah kurun waktu berlangsungnya suatu
kepengurusan Dewan Ambalan Abi Manyu dan Dewi Utari dalam
melaksanakan tugasnya.
2. Masa bakti Dewan Ambalan Abi Manyu dan Dewi Utari
Gugusdepan Kota
Surabaya 29.035/29.036 Berpangkalan pada MA Alif Laam Miim
Surabaya adalah 2 tahun
3. Selama belum terbentuk dan disahkannya Dewan Ambalan yang
baru oleh Surat
Keputusan Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan, maka pengurus
Dewan Ambalan devisioner tetap melaksanakan tugasnya
BAB IV
ADMINISTRASI,PENDAPATAN DAN KEKAYAAN

A. Administrasi
1. Sebagai organisasi kader kepemimpinan Gugusdepan,maka sistem
administrasi Dewan Ambalan mengikuti sistem administrasi
Gugusdepan.
2. Sistem administrasi Gugusdepan dijelaskan oleh keputusan Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka Nomor 162 A Tahun 2011 tentang
pentunjuk penyelenggaraan Sistem Administrasi Kwartir Gerakan
Pramuka.
3. Sistem Administrasi internal Dewan Ambalan diadakan guna
menunjang aktivitas Dewan Ambalan meliputi:
a. Pengarsipan surat menyurat yang berkaitan dengan
Pramuka Penegak Gugusdepan Kota Surabaya
Berpangkalan Pada MA Alif Laam Miim Surabaya.
b. Komunikasi dan Informasi internal Dewan Ambalan
dengan Gugusdepan dan Kwartirnya.
c. Ketentuan-ketentuan administrasi yang bersifat teknis akan
diatur dalam petunjuk Penyelenggaraan Administrasi
Ambalan atau panduan lain.
d. Petunjuk Penyelenggaraan atau panduan itu tidak boleh
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

B. Pendapatan

1. Keuangan
Keuangan diperoleh, dikelola dan dipertanggungjawabkan oleh Dewan
Ambalan dalam menjalankan fungsi dan tugas pokoknya.
b. Sumber Keuangan:
1) Dana Penunjang Pendidikan
2) Hasil Musyawarah Penegak Pramuka MA Alif Laam Miim
3) Iuran anggota Gugusdepan
4) Sumbangan yang tidak mengikat
5) Saldo sisa kegiatan

c. Sumber dana yang berasal dari luar Gugusdepan harus sepengetahuan


Gugusdepan. Jika dirasa perlu, dana tersebut dapat disimpan di Bank atas
nama
Gerakan Pramuka Gugusdepan 29.035/29.036 MA Alif Laam Miim
Surabaya.

2. Pengelolaan
a. Dana yang diperoleh, dikelola oleh Dewan Ambalansesuai
dengan sistem yang berlaku.
b. Dalam pengelolaan dana kegiatan, DewanAmabalan senantiasa
melakukan
koordinasi dan konsultasi dengan Gugusdepan.

3. Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban pengelolaan dana disusun oleh Dewan Ambalan dan
disampaikan
pada waktu MUSTEGAK dengan memberikan tembusan kepada Gugusdepan.

C. Kekayaan
1. Kekayaan Ambalan atau Gugusdepan adalah benda bergerak.
2. Benda bergerak tersebut meliputi hasil usaha tetap, usaha sementara,
perlengkapan
kantor, surat berharga dan uang tunai.
3. Kekayaan Ambalan atau Gugusdepan yang utama digunakan
sebagai sarana pendukung kegiatan.
4. Perawatan inventaris merupakan hak dan kewajiban seluruh anggota
Gugusdepan
Kota Surabaya 29.035/29.036 dengan penanggung jawab bidang
Sarana dan
Prasarana (Ke-RT-an). Kecuali surat berharga dan uang tunai, masing-
masing
dilakukan oleh Sekretaris Dewan dan Bendahara Dewan.
5. Segala pemasukan (tambahan) atau pengeluaran inventaris yang
telah menjadi milik
sanggar harus dicatat oleh bidang Sarana dan Prasarana (Ke-RT-an)
pada buku
inventaris.
6. Setiap peminjaman dan penyewaan barang inventaris Ambalan
harus melalui prosedur
peminjaman sebagai berikut:
a. Peminjaman barang berlaku untuk pengembangan diri anggota
gudep, jajaran
Pembina, dan keperluan Ambalan
b. Penyewaan berlaku untuk organisasi atau instansi luar.
c. Untuk purna bakti memperhatikan kebijakan dewan.
d. Untuk peminjaman barang atau penyewaan barang menggunakan
surat
peminjaman
Hasil Musyawarah Pandega Pramuka MA Alif Laam Miim
e. Biaya penyewaan ditentukan oleh ke-RT-an yang telah disepakati
dalam rapat
kerja Dewan.
7. Setiap pengembalian inventaris Ambalan, harus melalui Prosedur
sebagai berikut:
a. Pengembalian barang inventaris Ambalan harus sesuai dengan hari
pengembalian
yang telah disepakati pada waktu peminjaman.
b. Apabila pengembalian barang inventaris Ambalan tidak sesuai
kesepakatan saat
peminjaman, maka dikenakan denda yang ditentukan oleh ke-RT-an.
8. Apabila hilang atau rusak, maka peminjam berkewajiban mengganti
dengan unit yang baru.

BAB V

KEANGGOTAAN

A. Anggota
Anggota Dewan Ambalan adalah Pramuka Pandega yang mempunyai hak
dan kewajiban untuk melaksanakan tugas pokok Dewan Ambalan.

B. Persyaratan
1. Persyaratan merupakan ketentuan yang harus dipenuhi untuk
menjadi anggota Dewan Ambalan
2. Persyaratan terdri atas:
a. Umum
1) Anggota aktif di Gugusdepan
2) Minimal telah menjadi anggota Ambalan
b. Khusus
Persyaratan khusus adalah persyaratan tambahan lainnya
selain persyaratan umum. Persyaratan khusus ditetapkan
dalam MUSTEGAK. Persyaratan tersebut adalah:
1) Telah mengikuti Kursus pengelolaan Dewan
ambalan atau kegiatan yang serupa bermuatan sama

C. Pemilihan dan pengangkatan Anggota


1. Pemilihan anggota
a. Pemilihan anggota adalah tata cara memilih anggota Dewan
Ambalan
b. Pemilihan anggota dapat dilakukan melalui:
1. Ketua Dewan Ambalan dan Pemangku Adat dipilih secara
langsung yang mekanismenya ditetapkan melalui MUSTEGAK
2. Anggota Dewan Ambalan lainnya dipilih dan dibentuk oleh tim
formatur

2. Pengangkatan anggota Dewan Ambalan disahkan dengan Surat


Keputusan Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan.

D. Penggantian Ketua Dewan Ambalan, Pemangku Adat dan Mutasi


Anggota
1. Penggantian Ketua Dewan Ambalan dan PA
Penggantian dilakukan apabila Ketua Dewan Ambalan dan Pemangku
Adat:

a. Berpindah pangkalan

b. Meninggal Dunia

c. Sedang berhalangan tetap, sehingga tidak memungkinkan untuk


dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai Ketua Dewan
Ambalan dan pemangku adat. Jenis halangan yang dimaksud diatur
lebih lanjut oleh Dewan Ambalan yang bersangkutan dengan
persetujuan Gugusdepan.
d. Mengajukan pengunduran diri dengan bukti tertulis ditandatangani
di atas materai

e. Melakukan kegiatan yang melanggar Keputusan Musyawarah


Penegak, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Kode
Kehormatan Gerakan Pramuka

f. Diusulkan oleh sedikitnya dari jumlah anggota Gugusdepan yang


aktif di Pramuka MA Alif Laam Miim Surabaya dengan dibuktikan
surat keterangan aktif dari Gugusdepan. Usulan diajukan kepada ketua
pembina gugus depan dan ditindak lanjuti dalam forum MUSTEGAK.

2. Tata Cara pergantian Ketua Dewan Amablan dan PA


a. Penggantian Ketua Dewan Ambalan dan Pemangku Adat dilakukan
di dalam Musyawarah Penegak
b. Penggantian Ketua Dewan Ambalan atau Pemangku Adat selambat-
lambatnya dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan melalui
MUSTEGAK yang dilaksanakan sesuai pertimbangan pembina
Gugusdepan

3. Mutasi Anggota

a. Pengertian Mutasi Anggota Mutasi anggota adalah perpindahan fungsi


dan kedudukan anggota Dewan Ambalan dalam pelaksanaan tugas-
tugasnya.

b. Syarat

1. Mengajukan diri dengan surat bukti tertulis ditandatangani di atas


materai
2. Diusulkan oleh sedikitnya dari jumlah anggota Dewan Ambalan yang
aktif di Pramuka MA Alif Laam Miim Surabaya dengan dibuktikan
surat keterangan aktif dari Dewan Ambalan.

c. Tata Cara Mutasi Anggota

1) Mutasi anggota dapat dilakukan pada seluruh jenis, fungsi dan


kedudukan anggota.

2) Mutasi anggota disusun oleh Keputusan Dewan Ambalan dengan


sepengetahuan Pembina Gugusdepan.
3) Pelaksanaan mutasi anggota Dewan Ambalan disahkan melalui surat
keputusan Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan.

E. Pemberhentian anggota
1. Pemberhentian anggota adalah tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan hak dan kewajiban seseorang dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya sebagai anggota Dewan Ambalan
2. Pemberhentian anggota dilakukan apabila anggota Dewan Ambalan:
a. Telah Berpindah Pangkalan
b. Meninggal dunia
c. Sedang berhalangan tetap, sehingga tidak memungkinkan untuk dapat
melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai anggota Dewan Ambalan
d. Jenis halangan yang dimaksud diatur lebih lanjut oleh Dewan Ambalan
yang bersangkutan dengan persetujuan Gugusdepan.
e. Mengajukan permintaan sendiri dengan bukti tertulis dan
ditandatangani di atas materai
f. Telah melewati batas usia Pramuka Penegak
g. Melakukan kegiatan yang melanggar keputusan Musyawarah
Penegak, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Kode
Kehormatan Gerakan Pramuka.
h. Terbukti telah melanggar keputusan Musyawarah Penegak
3. Jenis pemberhentian anggota terdiri atas :
a. Pemberhentian dengan hormat.
b. Pemberhentian dengan tidak hormat.

 Pemberhentian dengan hormat dilakukan apabila pemberhentian


disebabkan ketentuan Bab V Pasal E2 (a, b, c, d, e, dan f).
 Pemberhentian dengan tidak hormat dilakukan apabila
pemberhentian disebabkan karena ketentuan Bab V Pasal E2 (g
dan h) setelah melalui sidang Dewan Kehormatan Penegak.
 Tata cara pemberhentian diatur oleh Keputusan Dewan Ambalan
dengan sepengetahuan Pembina Gugusdepan.
 Pemberhentian anggota disahkan melalui surat keputusan Ketua
Majlis pembimbing Gugusdepan

4. Penggantian Anggota
1. Penggantian anggota adalah penggantian anggota Dewan Ambalan
yang dilakukan apabila ada anggota yang diberhentikan dari
keanggotaan.
2. Tata cara penggantian anggota diatur oleh Keputusan Dewan Ambalan
yang bersangkutan dengan sepengetahuan Pembina Gugusdepan.
3. Penggantian anggota disahkan dengan surat keputusan ketua majelis
pembimbing Gugusdepan

4. Penggantian anggota
1. Penggantian anggota adalah penggantian anggota Dewan Ambalan
yang dilakukan apabila ada anggota yang diberhentikan dari
keanggotaan.
2. Tata cara penggantian anggota diatur oleh Keputusan Dewan Ambalan
yang bersangkutan dengan sepengetahuan Pembina Gugusdepan.
3. Penggantian anggota disahkan dengan surat keputusan ketua majelis
pembimbing Gugusdepan

5. Hak dan Kewajiban Anggota


1. Pada prinsipnya sebagai badan yang bersifat kolektif dan kolegial,
setiap anggota
mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam pelaksanaan tugas
pokok Dewan Ambalan.
2. Dalam pelaksanaan tugasnya, anggota dibagi dalam suatu susunan
kepengurusan

BAB VI

KEPENGURUSAN

A. Pengurus

1. Susunan pengurus Dewan Ambalan terdiri atas seorang ketua


merangkap anggota, seorang Pemangku Adat merangkap anggota,
seorang Sekretaris merangkap anggota, seorang Bendahara
merangkap anggota dan beberapa orang bidang pelaksana.

2. Komposisi pengurus dalam Dewan Ambalan disusun berdasarkan


kondisi satuan anggota Ambalan Penegak.
3. Dewan Ambalan terdiri atas:

a. Dewan Harian

a) Seorang Ketua Dewan Ambalan

b) Seorang Pemangku Adat

c) Seorang Sekretaris

d) Seorang Bendahara

b. Bidang Pelaksana Ambalan

B. Pembidangan

1. Pembidangan adalah pembagian tugas yang dilakukan sebagai


upaya memperlancar pelaksanaan tugas pokok Dewan Ambalan.

2. Pembidangan dalam Dewan Ambalan Abimanyu – Dewi Utari


terdiri dari :

a. Bidang Kegiatan Kepramukaan (Giat Ops)

b. Bidang Kajian Kepramukaan (Teknik Kepramukaan)

c. Bidang Sarana dan Prasarana (Ke-RT-an)

d. Bidang Pengabdian Masyarakat (Humas dan Infokom)

e. Bidang Penelitian Evaluasi dan Pengembangan (Litevbang)

f. Bidang Kewirausahaan

3. Ketua Dewan Ambalan bersama Tim Formatur dapat menghapus


dan membentuk Bidang Dewan Ambalan tambahan sesuai dengan
tujuan dan fungsi atas pertimbangan Pembina Gugusdepan atau
Pembina Satuan.

BAB VII
UNIT PENGEMBANGAN

A. Umum
1. Unit pengembangan merupakan wadah bagi anggota
Gugusdepan Pramuka MA Alif Laam Miim
Surabaya dengan tujuan memberi kesempatan untuk
memperdalam keterampilan khusus.
2. Unit Pengembangan berfungsi sebagai:
a. Sebagai wadah untuk mengembangkan kreativitas
Anggota Ambalan
b. Menjadi wadah untuk berkerjasama dengan instansi di
luar ambalan
c. Praktik dari penempuhan Tanda Kecakapan Khusus
(TKK)
d. Sebagai pola pelaksana dalam menerapkan metode
kepramukaan
3. Unit pengembangan memiliki Petunjuk
Penyelenggaraan yang diatur dalam keputusan Unit
Pengembangan dengan persetujuan Ketua Dewan
Ambalan.
4. Pembahasan petunjuk penyelengaraan unit dibahas
di MUSTEGAK bersamaan dengan sidang
komisi.
5. Koordinator Unit melaporkan Laporan Pertanggung
Jawaban (LPJ) kepada KDR sebelum
MUSTEGAK
6. Koordinator unit diajukan oleh anggota unit masing-
masing saat MUSTEGAK berlangsung.
Apabila Unit Pengembangan bertentangan dengan kegiatan Ambalan,
maka Ketua Dewan Ambalan dapat membekukan Unit Pengembangan.
B. Kepengurusan
1. Kepengurusan Unit Pengembangan dibentuk dalam
MUSTEGAK yang terdiri dari:
a. Koordinator Unit Brigrade Protokoler
b. Koordinator Unit Medical Scout
c. Koordinator Unit Mountaineering Adventure
d. Koordinator Unit Majesty of Art
e. Koordinator Unit MAE Multi Media
2. Pengurus Unit Pengembangan bukan dari Dewan Ambalan.
3. Pengurus Unit Pengembangan mempertanggung
jawabkan pelaksanaan kegiatan pada Ketua Dewan
Ambalan.
4. Pengurus Unit Pengembangan berkoordinasi
dengan Dewan Ambalan melalui Ketua Dewan
Ambalan.
5. Masa bakti pengurus pengembangan adalah satu periode masa
bakti Dewan Ambalan.

BAB VIII
DEWAN KEHORMATAN PENEGAK

A. Fungsi

Dewan Kehormatan Penegak berfungsi mengembangkan


kepemimpinan dan rasa tanggung jawab para Pramuka
Penegak, Tugas Dewan Kehormatan Penegak.

Tugas Dewan Kehormatan Penegak adalah untuk menentukan:


1. Pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasanya dan pelanggaran
terhadap kode kehormatan.
2. Peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak.
3. Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak.

B. Pertemuan Dewan Kehormatan Ambalan

1. Bersifat formal
2. Undangan disampaikan seminggu sebelumnya dan masalah yang
akan dibicarakan diumumkan.
3. Peserta yang hadir menggunakan pakaian seragam pramuka
4. Tempat ditentukan terlebih dahulu

C. Spesifikasi Dewan Kehormatan Penegak

1. Anggota Dewan Kehormatan Penegak berjumlah ganjil maksimal


sembilan orang yang terdiri dari Anggota Ambalan, Purna
Ambalan (usia 16-20), dan Pemangku Adat sebagai Ketua.
2. Telah dilantik menjadi Pramuka Ambalan.
3. Tidak menjabat Pengurus Unit maupun Dewan Ambalan.
4. Mengabdi di Ambalan minimal satu tahun terhitung sejak
dikukuhkan menjadi Anggota Ambalan.
5. Bersedia menjadi Dewan Kehormatan Penegak.

D. Pemilihan Dewan Kehormatan Penegak


Anggota Dewan Kehormatan Penegak dipilih oleh tim formatur.

E. Dalam Dewan Kehormatan Penegak, Pembina Bertindak Sebagai


Konsultan.
BAB IX

PEMBAGIAN TUGAS, FUNGSI DAN MEKANISME BIDANG

A. Pembagian Tugas
Pembagian tugas merupakan pembagian pekerjaan berdasarkan
kedudukan anggota dalam kepengurusan Dewan Ambalan.

B. Pembagian Tugas dan Fungsi


Pembagian tugas dan fungsi diatur sebagai berikut:
1. Ketua Dewan Ambalan

a. Ketua Dewan Ambalan disingkat KDA, bertugas:


1) Memimpin Ambalan sesuai masa baktinya.
2) Memimpin dan mengendalikan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Ambalan.
3) Menentukan kebijakan pelaksanaan
keputusan MUSTEGAK dan pelaksanaan
kegiatan kepramukaan yang ditetapkan
dalam Ambalan Kerja dan Program Kerja
Ambalan.
b. Ketua Dewan Ambalan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Penanggung jawab kegiatan Ambalan.
2) Pengambil keputusan dalam menentukan kebijakan
Ambalan.
3) Pengarah Bidang Pelaksana Ambalan dan Ketua Reka kerja
4) Pengambil keputusan dalam masalah keuangan

2. Pemangku Adat
a. Pemangku Adat disingkat PA, bertugas mengawasi dan
melaksanakan hasil keputusan MUSTEGAK.
b. Pemangku Adat mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Penanggungjawab atas
prosesi adat Ambalan
dan teknis pelaksanaan
upacara adat Ambalan.
2. Pemberi pertimbangan kepada
Ketua Dewan Ambalan.
3. Pelaksana keputusan atas tindakan
amoral yang dilakukan oleh
anggota.
4. Pembuat laporan kasus
ataupun pelanggaran
yang terjadi di Ambalan
dan upaya
pemecahannya secara
tertulis pada akhir
kepengurusan dan
dilaporkan didepan
Musyawarah Pendega.
5. Penerima serta pelepas
tamu dalam upacara
penerimaan dan
pelepasan tamu dari luar
Gugusdepan Kota
Surabaya 29-035/29-
036 Berpangkalan pada
MA Alif Laam Miim
Surabaya.
6. Peninjau dalam setiap kegiatan
7. Pemimpin dalam rapat Dewan
Kehormatan Penegak.
c. Pemangku Adat membantu Ketua Dewan Ambalan dalam
menjalankan tugas ambalan.
6. Bidang Kajian Kepramukaan (Teknik Kepramukaan)

a. Memikirkan, merencanakan dan mengorganisasikan kebijakan Pola


Mekanisme.

Pembinaan Pandega yang tertuang dalam MUSDEGA dan pengembangan

pengetahuan kepramukaan

b. Memberikan pertimbangan dan masukan kepada Ambalan, Gugusdepan


maupun

wadah pembinaan Pramuka Pandega lainnya dalam pengembangan pelaksanaan

suatu peraturan mengenai Pramuka Pandega.

c. Bertanggungjawab kepada KDR

7. Bidang Sarana dan Prasarana (Ke-RT-an)


a. Mengelola kekayaan Gugusdepan secara berkala
b. Mengelola Sanggar
c. Melaporkan secara berkala keuangan ke-RT-an kepada Bendahara
Dewan
d. Bertanggungjawab kepada KDR
8. Bidang Pengabdian Masyarakat (Humas dan Infokom)
a. Melaksanakan kegiatan berbasis masyarakat untuk peningkatan citra
Gerakan Pramuka.
b. Menjalin hubungan baik antar Gugusdepan
c. Mengelola informasi berbasis IT
d. Bersama Gugusdepan melakukan hubungan kerjasama dengan pihak
lain berkaitan dengan kegiatan Pramuka Pandega di luar Gerakan
Pramuka.
e. Mempublikasikan kegiatan Pramuka kepada masyarakat luas.
f. Bertanggungjawab kepada KDR

9. Bidang Penelitian Evaluasi dan Pengembangan (Litevbang)


a. Memikirkan, merencanakan dan mengorganisasikan evaluasi atas
kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya peningkatan mutu, pembinaan
Pramuka Penegak

b. Bertanggungjawab dalam melaksanakan analisis serta evaluasi dalam

mengembangkan Gugusdepan

c. Bertanggungjawab kepada KDR

10. Bidang Kewirausahaan

a. Bertanggung jawab atas sumber dana dan kewirausahaan organisasi.

b. Memikirkan dan merencanakan kegiatan yang berbasis kewirausahaan


dalam

upaya penggalian dana gugusdepan

c. Mengembangkan kedai gugusdepan.

d. Melaporkan secara berkala keuangan kewirausahaan ke bendahara


dewan Ambalan

e. Bertanggungjawab kepada KDR

BAB X

PEMBINA

A. Secara umum Ambalan dibina oleh Majelis Pembimbing Gugusdepan dan


Pembina Pramuka yang dimaksud adalah :
1. Majelis Pembimbing Gugusdepan, dengan susunan sebagai berikut :
a. Seorang Ketua
b. Seorang Wakil Ketua
c. Seorang Sekretaris
d. Seorang Ketua Harian
e. Beberapa orang anggota
2. Pembina Gugusdepan, dengan susunan sebagai berikut :
a. Seorang Ketua
b. Seorang Wakil Ketua
c. Seorang Sekretaris
d. Seorang Ketua Harian
e. Beberapa orang anggota
3. Pembina Satuan
a. Ambalan dibina oleh seorang Pembina Penegak
b. Untuk membekali keterampilan khusus, maka Pembina Satuan
dibantu oleh Pembantu Pembina yang selanjutnya disebut
sebagai Konsultan atau Narasumber Ahli.
c. Pembina Gudep beserta jajarannya ditetapkan di dalam
Musyawarah Gugusdepan.

BAB XI

TUGAS DAN FUNGSI MABIGUS DAN PEMBINA GUDEP

Tugas dan fungsi Majelis Pembimbing Gugusdepan dan pramuka Pembina Gudep
telah dijelaskan dan diatur dalam :
A. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 225 Tahun
2007 TentangPetunjuk Penyelenggaraan Majelis Pembimbing Gerakan
Pramuka.
B. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 231 Tahun
2007 Tentang petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan
Pramuka.

BAB XII

KELOMPOK KERJA (POKJA) DAN REKA KERJA

A. Kelompok kerja (POKJA)

1. Kelompok kerja (POKJA) adalah kelompok atau tim yang terdiri dari
beberapa anggota Ambalan yang bertugas untuk merencanakan dan
memikirkan tentang pokok-pokok dari garis besar kegiatan.

2. Kelompok kerja dibentuk pada saat rapat kerja dewan dan disahkan oleh
keputusan Gugusdepan.

3. Masa kerja kelompok kerja adalah selesai RAKER sampai dikeluarkanya


keputusan gugusdepan tentang reka kerja kegiatan.

4. Kelompok kerja bertanggung jawab kepada Pradana

B. Reka kerja

1. Reka kerja adalah kelompok yang bertugas untuk mengerjakan pekerjaan


atau tugas tertentu

2. Reka Kerja telah mengikuti KPDR atau kegitan yang serupa bermuatan
sama
3. Reka Kerja Merupakan Anggota Ambalan dan Tamu Ambalan yang
sudah mengikuti proses menuju anggota Ambalan.

4. Pemilihan Ketua Reka kerja dilaksanakan dalam Rapat Kerja

5. Reka kerja dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gugusdepan

6. Jadwal, petunjuk pelaksanaan, dan Petunjuk teknis kegiatan adalah


tanggung jawab Reka Kerja
7. Reka kerja berkewajiban menyusun laporan pertanggungjawaban dan
melaporkannya didalam rapat bidang sesuai dengan SK yang
dikeluarkan oleh Sekertaris dan apabila melewati batas waktu dan tidak
dilaksanakan sama sekali maka akan mendapat konsekuensi dari dewan
ambalan yang disepakati bersama oleh reka kerja harian kegiatan.
8. Format laporan pertanggungjawaban diatur dalam petunjuk
penyelenggaraan administrasi ambalan.

BAB XIII MUSYAWARAH

A. Musyawarah Ambalan Dan Musyawarah Ambalan Luar Biasa

1. Pengertian

a. Musyawarah Ambalan yang disingkat MUSTEGAK adalah suatu


forum atau tempat pertemuan bagi Pramuka Ambalan Gugusdepan
Kota Surabaya 29-035/29-036 Berpangkalan pada MA Alif Laam
Miim Surabaya.

b. Sebagai wahana permusyawaratan untuk menampung aspirasi


Pramuka Ambalan ditingkat Gugusdepan.

c. Hasil MUSTEGAK selanjutnya disebut Keputusan MUSTEGAK


merupakan Pedoman bagi Dewan Ambalan dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya.

2. Kedudukan

MUSTEGAK adalah forum tertinggi Pramuka Ambalan di Ambalan


Abimanyu – Dewi Utari Surabaya 29-035/29-036 Berpangkalan Pada MA
Alif Laam Miim Surabaya.
a. Diantara dua waktu Mugus jika ada hal-hal yang bersifat mendesak
dan luar biasa dapat diadakan Mugus Luar Biasa.

b. Mugus dan Mugus Luar Biasa dinyatakan sah jika dihadiri oleh
sekurang- kurangnya dua pertiga dari jumlah utusan.

c. Yang berhak hadir dalam Mugus terdiri atas:

1) Ketua Gudep.

2) Para Pembina Satuan.

3) Para Pembantu Pembina Satuan.

4) Perwakilan Majelis Pembimbing Gudep.

5) Perwakilan Dewan Ambalan

d. Pada Mugus dan Mugus Luar Biasa setiap peserta yang hadir
berhak satu suara.

e. Penyampaian usul dan materi Mugus dan Mugus Luar Biasa:

f. Materi atau bahan tertulis Mugus disiapkan oleh Ketua Gudep


selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum waktu pelaksanaan
Mugus dan disampaikan kepada semua peserta yang berhak hadir
dalam Mugus.

g. Keputusan Mugus dan Mugus Luar Biasa tidak boleh bertentangan


dengan AD dan ART Gerakan Pramuka, Keputusan Munas, Musda,
Mucab, Musran, dan Keputusan Kwarnas, Kwarda, Kwarcab dan
Kwaran.

h. Pimpinan Mugus adalah Presidium yang dipilih oleh Mugus yang


jumlahnya gasal.

i. Sampai dengan serah terima jabatan Ketua Gudep, Ketua Gudep


lama berstatus demisioner
3. Persiapan Mugus

Langkah-langkah persiapan Mugus adalah sebagai berikut:

a. Menyusun laporan pertanggungjawaban Gudep sesuai dengan


ketentuan yang berlaku.

b. Menyampaikan bahan tertulis Mugus termasuk visi dan misi Gudep


yang akan dicapai selama 3 tahun.

c. Menyusun rencana kerja untuk mencapai visi dan misi.

d. Menyampaikan nama-nama calon yang akan ikut dalam pemilihan


Ketua Gudep.

e. Menghimpun usul-usul dan saran dari peserta

4. Acara Mugus

a. Acara Pokok Mugus adalah:

1) Laporan pertanggungjawaban Ketua Gudep selama masa


baktinya, termasuk pertanggungjawaban keuangan.

2) Menetapkan rencana kerja gudep termasuk visi dan misi. untuk


masa bakti berikutnya.

3) Memilih Ketua Gudep untuk masa bakti berikutnya.

4) Pelantikan Ketua Gudep terpilih oleh Ketua Presidium Mugus.

b. Acara laporan pertanggungjawaban Gudep termasuk


laporan pertanggungjawaban keuangan harus diselesaikan sebelum
acara yang lain.

c. Laporan pertanggungjawaban keuangan Gudep selama masa


baktinya yang dibuat oleh Ketua Gudep dengan bantuan seorang
ahli administrasi keuangan,
5. Jenis MUSTEGAK

a. MUSTEGAK

MUSTEGAK adalah Musyawarah Penegak yang diselenggarakan


dalam keadaan terpenuhi quorum dan tepat waktu.

b. MUSTEGAK Luar Biasa

MUSTEGAK luar biasa adalah MUSTEGAK yang


diselenggarakan antara dua MUSTEGAK karena ada hal-hal yang bersifat
khusus. MUSTEGAK Luar Biasa dilaksanakan atas usul Dewan Ambalan
atau usul dari sedikitnya

dilaksanakan atas usul Dewan atau usul dari


sedikitnya 2⁄3 jumlah anggota Gugusdepan

B. Musyawarah Gugusdepan dan gugus depan Luar biasa

Musyawarah Gugusdepan disingkat Mugus adalah pemegang kekuasaan tertinggi


di setiap Gugusdepan Gerakan Pramuka.

1. Ketentuan Mugus

a. Mugus diadakan setiap 3 tahun sekali.

b. Diantara dua waktu Mugus jika ada hal-hal yang bersifat mendesak
dan luar biasa dapat diadakan Mugus Luar Biasa.

c. Mugus dan Mugus Luar Biasa dinyatakan sah jika dihadiri oleh
sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah utusan.

d. Yang berhak hadir dalam Mugus terdiri atas:

1) Ketua Gudep.

2) Para Pembina Satuan.

3) Para Pembantu Pembina Satuan.


4) Perwakilan Majelis Pembimbing Gudep.

5) Perwakilan Dewan Ambalan

e. Pada Mugus dan Mugus Luar Biasa setiap peserta yang hadir
berhak satu suara.

f. Penyampaian usul dan materi Mugus dan Mugus Luar Biasa:

g. Materi atau bahan tertulis Mugus disiapkan oleh Ketua Gudep


selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum waktu pelaksanaan
Mugus dan disampaikan kepada semua peserta yang berhak hadir
dalam Mugus.

h. Keputusan Mugus dan Mugus Luar Biasa tidak boleh bertentangan


dengan AD dan ART Gerakan Pramuka, Keputusan Munas, Musda,
Mucab, Musran, dan Keputusan Kwarnas, Kwarda, Kwarcab dan
Kwaran.

i. Pimpinan Mugus adalah Presidium yang dipilih oleh Mugus yang


jumlahnya gasal.

j. Sampai dengan serah terima jabatan Ketua Gudep, Ketua Gudep


lama berstatus demisioner

2. Persiapan Mugus

Langkah-langkah persiapan Mugus adalah sebagai berikut:

a. Menyusun laporan pertanggungjawaban Gudep sesuai dengan


ketentuan yang berlaku.

b. Menyampaikan bahan tertulis Mugus termasuk visi dan misi Gudep


yang akan dicapai selama 3 tahun.

c. Menyusun rencana kerja untuk mencapai visi dan misi.

d. Menyampaikan nama-nama calon yang akan ikut dalam pemilihan


Ketua Gudep.
e. Menghimpun usul-usul dan saran dari peserta

3. Acara Mugus

a. Acara Pokok Mugus adalah:

1) Laporan pertanggungjawaban Ketua Gudep selama masa


baktinya, termasuk pertanggungjawaban keuangan.

2) Menetapkan rencana kerja gudep termasuk visi dan misi. untuk


masa bakti berikutnya.

3) Memilih Ketua Gudep untuk masa bakti berikutnya.

4) Pelantikan Ketua Gudep terpilih oleh Ketua Presidium Mugus.

b. Acara laporan pertanggungjawaban Gudep termasuk


laporan pertanggungjawaban keuangan harus diselesaikan sebelum
acara yang lain.

c. Laporan pertanggungjawaban keuangan Gudep selama masa


baktinya yang dibuat oleh Ketua Gudep dengan bantuan seorang
ahli administrasi keuangan,

Sebelum diajukan pada Mugus diteliti dan disyahkan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan Gudep (BPKG).

4. Tatacara Pemilihan Ketua Gudep


a. Penetapan Calon
1) Selambat-lambatnya 3 minggu sebelum Mugus, Ketua Gudep
sudah menyampaikan nama-nama yang akan mencalonkan diri
sebagai Ketua Gudep dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan
kepada semua yang berhak hadir dalam Mugus.

2) Yang berhak menjadi calon Ketua Gudep adalah:

a) Para Pembina satuan di gudep tersebut.

b) Para Pembantu Pembina di gudep tersebut.


c) Ketua Gudep yang akan berakhir masa baktinya.

d) Yang berhak menjadi calon Anggota BPKG adalah:

(1) Anggota Mabigus

(2) Pembina dan Pembantu Pembina SatuaPemilihan dan


Pengambilan Keputusan dalam Mugus

b. Mufakat

Keputusan Mugus diupayakan dengan sungguh-sungguh


berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

c. Pemungutan suara

Jika tidak dicapai mufakat, Mugus mengambil keputusan dengan


pemungutan suara yang caranya sebagai berikut:

1) Lisan, pemilih menyebut nama calon.

2) Tertulis dan rahasia, pemilih menuliskan nama calon di kertas


pemungutan suara, lalu dilipat sehingga tulisan nama tidak
terlihat siapapun atau rahasia.

3) Keputusan syah apabila calon memperoleh lebih dari seperdua


jumlah suara yang hadir.

b. Pelantikan

Pelantikan dilaksanakan segera setelah terpilih Ketua Gudep oleh Ketua


Presidium.
BAB XIV

FORMATUR

A. Pengertian

Formatur adalah sebuah tim yang dibentuk dalam musyawarah ambalan


(MUSTEGAK) yang mendapat tugas untuk memilih anggota Dewan Ambalan
dan dewan Kehormatan Penegak dengan mekanisme pemilihan yang ditentukan
oleh Tim Formatur.

B. Penasehat Formatur

1. Penasehat Formatur adalah Pembina atau Purna Bakti yang mendapat


mandat dari Gugusdepan atau Purna Bakti yang dipilih dalam
MUSTEGAK.

2. Tugas Penasehat Formatur adalah memberikan saran, usul, dan pendapat


kepada formatur.
3. Penasehat formatur tidak memiliki hak suara.

4. Penasehat formatur bertanggung jawab kepada Gugusdepan.

tian

A. R
a
p
a
t
1. Penger
BAB XV
RAPAT

Rapat adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh Dewan Ambalan


untuk membahas hal-hal yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas pokok
Dewan Ambalan.

2. Jenis Rapat
a. Rapat Kerja

Rapat Kerja merupakan forum tertinggi di dalam Dewan Ambalan


dalam pengambilan keputusan untuk merumuskan kebijakan yang akan
diambil yang wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Ambalan

b. Rapat Dewan Harian

Rapat internal Dewan Harian untuk membahas hal-hal tertentu.

c. Rapat Bidang

Rapat bidang adalah rapat yang dilaksanakan oleh anggota bidang


untuk menjabarkan kebijakan Dewan Ambalan sesuai dengan bidangnya.
Termasuk dalam kategori ini adalah rapat pembentukan Reka kerja
kegiatan.

d. Rapat Tri Wulan

Rapat koordinasi, konsultasi, laporan dan evaluasi yang


dilaksanakan oleh Dewan Ambalan untuk membahas hal-hal yang
mendukung pelaksanaan tugas pokoknya, baik dengan pihak Gugusdepan
maupun di luar Gerakan Pramuka

e. Rapat Kelompok Kerja (Team Work)

Rapat Kelompok Kerja adalah rapat yang dilaksanakan untuk


meninjau kembali petunjuk pelaksanaan kegiatan

f. Rapat Reka Kerja


Rapat Reka Kerja adalah rapat yang dilaksanakan oleh reka kerja
kegiatan untuk merencanakan, melaksanakan, koordinasi, dan evaluasi
kegiatan.

3. Pertemuan Dewan Ambalan bersifat formal.

a. Undangan disampaikan seminggu sebelumnya dan masalah yang


akan dibicarakan diumumkan. Tempat ditentukan lebih dahulu.

b. Peserta yang hadir menggunakan pakaian seragam Pramuka


Lengkap. Undangan disampaikan seminggu sebelumnya dan
masalah yang akan dibicarakan diumumkan.

c. Tempat ditentukan lebih dahulu. Peserta yang hadir menggunakan


pakaian seragam Pramuka Lengkap

4. Hal-hal yang berkenaan dengan pelaksanaan dan mekanisme rapat,


selanjutnya dapat diatur oleh Dewan Ambalan.

BAB XVI

PENDELEGASIAN

A. Pengertian
Pendelegasian adalah pengiriman atau penugasan yang dilakukan
oleh Gugusdepan atas usulan Ketua Dewan Ambalan kepada
seorang anggota atau sekelompok anggota untuk menghadiri
undangan, berpartisipasi dalam suatu kegiatan atau pelatihan
B. Jenis Pendelegasian
1. Pendelegasian Nasional dan Regional
2. Pendelegasian Tugas
3. Pendelegasian Undangan
C. Macam-Macam Cara Pendelegasian
A. Mengajukan diri
B. Ditunjuk sesuai dengan kebijakan KDA
C. Seleksi sesuai dengan kebijakan KDA
D. Ketentuan Pendelegasian
1. Untuk Pendelegasian yang bersifat pelatihan diutamakan pemerataan
untuk anggota Gugusdepan.
2. Pendanaan dari Ambalan 50% atau sesuai dengan kebijakan Dewan
Ambalan.
3. Anggota yang sudah pernah mengikuti kegiatan nasional tidak diikutkan
kembali. Dalam keadaan tertentu, anggota yang sudah pernah mengikuti
kegiatan nasional diperbolehkan mengikuti kegiatan nasional atas
pertimbangan KDA
4. Apabila dalam pendelegasian mendapat insentif maka 50% masuk kas
Ambalan dengan terlebih dahulu disepakati antara Dewan Harian dan
Anggota yang didelegasikan atas dasar kesukarelaan.
5. Pendelegasian Pendidikan

E. Pelaporan
1. Laporan pertanggungjawaban pendelegasian yang
mendapatkan dana dari ambalan harus diselesaikan dan
diserahkan kepada Ketua Dewan Ambalan dilakukan
selambat- lambatnya 1 bulan setelah kedatangannya dari
pendelegasian.
2. Ketentuan format laporan pendelegasian akan diatur didalam
petunjuk pelaksaanaan administrasi Ambalan
3. Laporan Pertanggungjawaban delegasi wajib dilaporkan
ketika forum yang dihadiri oleh peserta delegasi dan Dewan
Harian.
4. Anggota forum berhak menerima atau menolak LPJ pendelegasian.
5. Peserta delegasi pendidikan dan pelatihan diharapkan
mengadakan forum diseminasi maksimal dua minggu setelah
kegiatan.
6. Apabila terjadi pelanggaran pada point 1 diatas, maka satu
kali diperingatkan secara tertulis oleh Ketua Dewan Ambalan.
7. Apabila peringatan secara tertulis tidak diindahkan, maka
Ketua Dewan Ambalan berhak memberi sanksi sesuai
kesepakatan Ketua Dewan Ambalan.

BAB XVII
PEMBAGIAN TUGAS, FUNGSI DAN MEKANISME BIDANG
DEWAN AMBALAN
Pembagian Tugas
1. Pembagian tugas merupakan pembagian pekerjaan berdasarkan kedudukan
anggota dalam kepengurusan Dewan Ambalan
2. Pembagian tugas dan fungsi diatur sebagai berikut:
3. Pradana
Pradana memiliki tugas:
A. Memimpin Dewan Ambalan sesuai masa baktinya.
B. Pradana yang terpilih dapat menjalankan tugasnya berdasarkan
hasil-hasil MUSTEGAK sejak ditetapkan.
C. Dalam melaksanakan tugas pradana dibantu oleh seluruh dewan
ambalan. Pradana berhak mengganti sekretaris, bendahara dan
Bidang jika dianggap tidak dapat menjalankan tugasnya dan
menyatakan diri tidak sanggup menjalankan tugas dengan
persetujuan dari rapat dewan ambalan dan sepengetahuan
Pemangku Adat, Dewan Kehormatan dan pembina dengan
memperhatikan aspirasi dari anggota ambalan.
D. Satu bulan sekali Dewan Ambalan mengadakan rapat evaluasi dan
perencanaan kegiatan.
Pradana mempunyai fungsi sebagai berikut :
A. Penanggungjawab kegiatan Dewan Ambalan
B. Pengambil keputusan dalam menentukan kebijakan Dewan
Ambalan.
C. Pengarah Bidang Pelaksana Dewan Ambalan dan Ketua
Sangga kerja
D. Pengambil keputusan dalam masalah keuangan 4. Sekretaris
Dewan Ambalan

4. Sekretaris Dewan Ambalan


a. Sekretaris Dewan Ambalan yang kemudian
disebut dalam istilah lain adalah Kerani
bertugas menyelenggarakan ketatalaksanaan
serta administrasi organisasi terhadap
seluruh unsur di dalam Dewan Ambalan.

b. Sekretaris Dewan mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Penyaji gagasan dan materi untuk Dewan Ambalan

2) Kordinator penyusunan program kerja

3) Pembimbing Sekretaris Sangga kerja

4) Bertindak sebagai Notulis dalam rapat Dewan


Ambalan

5. Bendahara Dewan Ambalan

a. Bendahara Dewan Ambalan yang kemudian


disebut dalam istilah lain adalah Juru
Keuangan bertugas membuat kebijakan
umum tentang pengelolaan keuangan Dewan
Ambalan.
b. Bendahara Dewan mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Mencairkan dana atas persetujuan atau surat


perintah pengambilan uang dari Pembina
2) Mengaatur sirkulasi keuangan atas sepengetahuan Pradana

3) Penanggungjawab keuangan iuran Anggota


Ambalan setiap Minggunya
4) Membimbing bendahara Sangga kerja.

6. Bidang Kesekretariatan

a. Mengelola kekayaan Gugus Depan secara berkala

b. Mengelola Sanggar Pramuka

c. Bertanggungjawab atas Inventaris Dewan Ambalan

7. Bidang Humas
A. Bidang Hubungan Masyarakat
B. Mengelola Media Informasi.
C. Mengelola hubungan kerjasama dengan masyarakat.

BAB XVIII

PENUTUP

A. Masa Peralihan
Seluruh komponen Dewan Ambalan diberikan kesempatan
selama 1 (satu) bulan untuk mengadakan penyesuaian dengan
Petunjuk Penyelenggaraan ini dalam masa peralihan sejak
tanggal ditetapkannya petunjuk penyelenggaraan ini.
B. Lain-lain
Segala ketentuan yang belum diatur dalam susunan Petunjuk
Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Kerja ini akan diatur
kemudian dengan memperhatikan saran, usulan, serta
pertimbangan dari Dewan Ambalan dan Pembina.

Anda mungkin juga menyukai