2598-7984 (cetak)
ISSN. 2598-8018 (Online)
ABSTRAK
Desa Pappandangan Kecamatan Anreapi merupakan daerah yang sebagian besar
penduduk laki-lakinya bekerja sebagai petani sawah maupun buah-buahan dan pencari
madu hutan sedangkan penduduk perempuan sebagian besar merupakan ibu rumah
tangga. Selama puluhan tahun, Desa Papandangan merupakan produsen madu hutan
yang memproduksi madu hutan asli dan berkualitas. Umumnya produk madu hutan Desa
Pappandangan dipasarkan secara curah menggunakan botol dan jerigen bekas tanpa
melalui proses pengemasan dan pemasaran yang baik sehingga harga jual dan daya
saing madu hutan produksi masyarakat di Desa Pappandangan ini cukup rendah. Tujuan
dilakukanya Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah untuk memberikan
bimbingan kepada masyarakat terutama untuk memberdayakan ibu-ibu rumah tangga
sehingga dapat lebih memahami metode pengemasan yang lebih bersih serta
pendampingan pemasaran produk madu hutan sehingga diharapkan dapat memberikan
dampak ekonomi yang lebih baik terhadap masyarakat Desa Pappandangan.
Permasalahan yang dihadapi, yaitu (1) kurangnya motivasi berwira usaha masyarakat; (2)
kekurangan modal usaha; (3) tidak didukung informasi maupun sistem pemasaran yang
baik; (4) pengemasan produk madu hutan sangat tidak higienis; (5) tidak adanya harga yg
jelas untuk produk madu hutan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka Program
Kemitraan Masyarakat (PKM) ini menawarkan beberapa kegiatan, yaitu (1) Pemberdayaan
kaum perempuan dan ibu rumah tangga melalui pelatihan dan pendampingan proses
pengemasan; (2) Memberikan pelatihan dan pendampingan mengenai konsep produksi
yang baik, pemasaran moderen dan distribusi; (3) melakukan proses pendampingan
mengenai kualitas produk dan inovasi; dan (4) pembuatan produk madu asli kemasan
kemasan botol 250 ml.
Kata kunci: madu hutan; nilai ekonomi; peningkatan.
ABSTRACT
Pappandangan Village is an area where most of the male population work as rice
farmers and fruits and forest honey seekers while the female population is mostly
housewives. For decades, Papandangan Village is a producer of forest honey that
produces genuine and quality forest honey. Generally, Desa Pappandangan's forest honey
products are marketed in bulk using bottles and used jerry cans without going through a
good packaging and marketing process so that the selling price is very cheap. The purpose
of this Community Partnership Program is to provide guidance to the community,
especially to empower housewives so that they can better understand cleaner packaging
methods and assistance in marketing forest honey products so that they are expected to
have a better economic impact on the people of Desa Pappandangan. Problems faced are
(1) lack of community entrepreneurial motivation; (2) lack of business capital; (3) not
supported by good information and marketing systems; (4) packaging of very unhygienic
forest honey products; (5) lack of clear prices for forest honey products. To overcome
these problems, the Community Partnership Program (PKM) offers several activities
namely (1) Empowering women and housewives through training and mentoring the
packaging process; (2) Providing training and mentoring on the concept of good
45 | Wahyudi dan Nuddin
production, modern marketing and distribution; (3) carrying out mentoring processes
regarding product quality and innovation; and (4) the manufacture of genuine honey
packaging with 250 ml bottles.
Keywords: economic value; forest honey; improvement.
dalam mencari bahan baku yang secara curah. Terdapat 4 dusun yang
akan digunakan dalam kegiatan dijadikan sasaran pelaksanaan program
pelatihan dan proses produksi. PKM, yakni Dusun Balla, Dusun Paladan,
(3) Anggota kelompok berpartisipasi Dusun Kananga, dan Dusun Batu.
aktif dalam mengikuti pelatihan
pengemasan dan pemasaran yang Persiapan Pelaksanaan
dilakukan. Proses Persiapan adalah salah
(4) Anggota kelompok diharapkan satu proses untuk mempersiapkan
bersedia menjalankan kegiatan kelompok mitra PKM yang dalam hal ini
usaha. adalah pemberian pemahaman awal
(5) Anggota kelompok diharapkan tentang permasalahan yang menjadi
berpartisipasi dalam memasarkan landasan diadakannya kegiatan di lokasi
produk dan ikut mendesain produk PKM. Dengan adanya proses persiapan,
sesuai dengan kondisi aktual di mitra memiliki pengetahuan awal
lapangan. mengenai tujuan kegiatan PKM dan
poin-poin yang ingin dicapai sebagai
HASIL DAN PEMBAHASAN
solusi dari permasalahan yang telah
Program PKM “Kelompok Usaha dijelaskan sebelumnya. Dengan
Madu Hutan di Desa Pappandangan terlaksananya kegiatan persiapan ini
Kecamatan Anreapi Kabupaten Polewali maka kelompok masyarakat yang telah
Mandar Provinsi Sulawesi Barat” ditunjuk sebagai mitra mengetahui peran
dilaksanakan di Kecamatan Sendana dan fungsi masing-masing kelompok
pada bulan Mei 2018 hingga September dimana ibu-ibu PKK bertugas sebagai
2018 dengan melibatkan 2 Dosen pengemas madu hutan, dan kelompok
pelaksana, 10 orang mahasiswa Karang Taruna bertugas untuk
pendamping, 10 orang ibu PKK dan 10 mendesain nama dan jenis kemasan
ora`ng anggota Karang Taruna Desa yang akan digunakan. Selain itu pada
Pappandangan. proses persiapan ini juga telah dibentuk
kelompok yang nantinya merupakan
Menjalin Mitra Kerjasama produsen madu hutan kemasan yang
anggotanya merupakan gabungan dari
Untuk menjamin keberhasilan
ibu-ibu PKK dan pemuda Karang Taruna.
proses PKM, Universitas Sulawesi Barat
melakukan proses pencarian mitra yang Pelaksanaan Kegiatan
memiliki pemahaman mengenai Madu
Hutan, baik dari segi ekosistem maupun Kegiatan PKM ini terdiri dari
pengolahan produk yang selanjutnya beberapa tahapan utama, yaitu:
mitra ini akan bersama-sama dengan tim (1) Survei sistem pengemasan dan
pelaksana untuk mengelola pemasaran produk madu hutan
program-program PKM. Mitra PKM Madu secara tradisional dan sosialisasi
Hutan adalah ibu-ibu PKK sebagai rencana pengemasan dan sistem
sebuah kelompok masyarakat yang pemasaran yang akan dilaksanakan
sebagian besar merupakan istri-istri dalam kegiatan PKM.
pencari madu hutan. Mitra selanjutnya (2) Proses kegiatan PKM yang terdiri
adalah kelompok Karang Taruna yang dari pembentukan kelompok
merupakan generasi muda yang pengelola madu hutan, pemilihan
sebagian telah memasarkan madu hutan bahan kemasan hingga praktek
sistem tiris, pengemasan dan sistem
49 | Wahyudi dan Nuddin
berkualitas nomer satu tetapi menurut sudah berjalan cukup baik dilihat dari
beberapa ahli menyatakan bahwa madu respon masyarakat dan dukungan
berwarna gelap mengandung banyak pemerintah terkait pengolahan Madu
mineral terutama Fe, Cu dan Mn (Erwan Hutan menjadi produk yang lebih bernilai
& Yulianto, 2011). ekonomis dan dibuktikan dengan
Sistem penjualan yang saat ini peningkatan nilai/harga jual produk serta
dilakukan oleh kelompok usaha yaitu peningkatan kualitas produk (kadar air,
secara online dan bekerja sama dengan kadar abu, pH). Proses produksi madu
kelompok usaha PKH (Program Keluarga hutan dalam kemasan Desa
Harapan) KUBE E-Warung Desa Pappandangan masih harus terus
Pappandangan binaan Kemeterian diperbaiki terutama dari segi standarisasi
Sosial. Salah satu keuntungan yang tempat produksi agar proses perijinan
diperoleh dari sistem kerjasama ini salah dapat segera dilakukan sehingga
satunya dari adanya pelanggan tetap dari sesuai dengan standarisasi SNI.
KUBE E-Warung, dimana pelanggan
tetap tersebut merupakan masyarakat UCAPAN TERIMA KASIH
miskin penerima bantuan PKH yang
hanya dapat membelanjakan setiap Ucapan terimakasi diberikan
bulannya uang bantuan PKH hanya di kepada Kementerian Riset, Teknologi,
warung tersebut. Dengan demikian, dan Pendidikan Tinggi yang telah
dampak ekonominya tidak hanya memfasilitasi pendanaan kegiatan PKM
dirasakan oleh anggota kelompok tani ini, serta LPPM & PM Universitas
saja melainkan juga dirasakan oleh Sulawesi Barat yang telah memfasilitasi
penduduk desa lainnya yang juga ikut proses pengusulan dan memonitoring
memasarkan produk tersebut. kegiatan PKM ini. Pemerintah
Kecamatan Anreapi dan Pemerintah
Rencana Keberlanjutan Desa Pappandangan yang telah bersedia
Untuk menjamin keberlanjutan bekerja sama dan memberikan dukungan
usaha Madu Hutan di Desa sehingga kegiatan ini dapat terlaksana
Pappandangan, maka telah di bentuk dengan lancar.
sebuah Kelompok Tani yang anggotanya
DAFTAR PUSTAKA
merupakan gabungan dari kedua mitra
yaitu Pemuda Karang Taruna dan ibu-ibu Dahlia. 2012. Permodalan Koperasi.
PKK. Sedangkan sebagai modal awal http:dahlia-lya.blogspot.co.
kelompok akan diperoleh dari id/2012/12.
anggota-anggota kelompok tani dengan permodalan-koperasi.html.
sistem simpanan sukarela, mmenurut Diakses pada 6 Agustus 2018.
Dahlia (2012), bahwa modal yang Erwan & Yulianto, H. 2009. Studi
diperoleh dari anggota koperasi dapat Komposisi dan Karbohidrat dan
disamakan dengan simpanan sukarela Aktivitas Enzim Diastase pada
anggota untuk meningkatkan modal. Berbagai Jenis Madu yang
Beredar di Pasaran Kota
Modal dari anggota kelompok diharapkan
Mataram. ORYZA. Vol. VIII No.2
dapat berperan penting dalam Mei 2018.
peningkatan jumlah produksi.
Farida, I. 2000. Evaluasi Perkembangan
Usaha Lebah Madu Apis
KESIMPULAN
mellifera. Skripsi Fakultas
Pertanian IPB. Diakses pada
Proses pelaksanaan kegiatan
51 | Wahyudi dan Nuddin