Anda di halaman 1dari 5

Website: semnasppm.undip.ac.

id

Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Sabi (Sabun Kopi) dan Sabun Cipir (Cuci
Piring) Untuk Meningkatkan Keterampilan Ibu-Ibu PKK dan Kelompok Sabun Plan
Di Desa Gunungpayung, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung
Diah Ayu Saputri1, Rosika Harmiasri2, Lailis Saadah3, Angga Dwi Febrianto4, Inaya Sari Melati5
Jurusan IPA, Jurusan Kimia, Jurusan PGPAUD, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Semarang, Semarang
1dayu054@gmail.com
2rosikaharmiasri@students.unnes.ac.id
3aliyscanla@gmail.com
4anggadwifebrianto.13@gmail.com
5inaya.sari@mail.unnes.ac.id

Abstrak— Gunungpayung merupakan desa yang terletak di Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Provinsi
Jawa Tengah. Desa Gunungpayung memiliki kelompok ibu-ibu yang tergabung dalam PKK (Pembinaan Kesejahteraan
Keluarga) dan kelompok sabun PLAN yang merupakan kelompok ibu-ibu muda Dusun Getas yang telah memproduksi
sabun padat dengan beberapa aroma seperti kopi, pepaya, dan lain-lain. Ibu-ibu yang tergabung dalam PKK dan PLAN
memiliki latar belakang yang beragam dimana sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dengan kondisi ekonomi
menengah kebawah. Dengan kondisi ekonomi menengah kebawah ini dibutuhkan pemberdayaan yaitu dengan
diadakannya pelatihan dan pembuatan sabun untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki sehingga dapat membuka
peluang usaha dan dapat meningkatkan variasi produk sabun yang telah ada. Kegiatan pemberdayaan ini telah dilakukan
dengan hasil adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan tentang pembuatan sabun. Hasil tersebut menggambarkan
bahwa kegiatan pengabdian yang dilakukan dapat dinyatakan berhasil, hal ini ditunjukkan dengan luaran produk yang
dihasilkan berupa sabun kopi dan sabun cuci piring yang diharapkan dapat dikembangkan menjadi bisnis rumahan atau
kelompok.

Kata kunci — pelatihan, pemberdayaan ibu-ibu PKK, penyuluhan, PLAN, sabun

I. PENDAHULUAN Gunungpayung memiliki kelompok ibu-ibu yang


tergabung dalam PKK (Pembinaan Kesejahteraan
Keberdayaan perempuan dalam bidang Keluarga), ibu-ibu yang tergabung dalam PKK
ekonomi merupakan salah satu indikator memiliki latar belakang yang beragam dimana
peningkatan kesejahteraan. Ketika perempuan sebagian besar merupakan ibu rumah tangga
menjadi kaum terdidik, mempunyai hak-hak dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.
kepemilikan dan bebas dalam bekerja di luar Kondisi ekonomi menengah ini disebabkan karena
rumah sehingga dapat mempunyai pendapatan kurang memadainya lapangan pekerjaan serta Ibu-
mandiri, ini merupakan bukti kesejahteraan rumah ibu kader PKK desa Gunungpayung tidak
tangga mengalami peningkatan. Selain dari itu, memiliki keterampilan-keterampilan yang
perempuan juga mempunyai andil yang besar memadai untuk dikembangkan menjadi usaha
dalam menanggulangi kemiskinan melalui sampingan. Walaupun demikian, tim pengabdian
pemberdayaan masyarakat dan kelompok. Salah mengasumsikan bahwa jika ibu-ibu PKK dibina
satu buktinya yaitu perempuan dapat dan dilatih maka pengetahuan dan keterampilan
meningkatkan kesejahteraan keluarganya dengan akan dapat dikembangakan dan ditingkatkan
melakukan kegiatan usaha produktif rumah tangga sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
[11] keluarga.
Desa Gunungpayung merupakan desa yang Ibu-ibu PKK sebagai anggota masyarakat
terletak di Kecamatan Candiroto, Kabupaten tergolong sebagai tenaga kerja produktif sangat
Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Desa penting dilakukan pemberdayaan, hal ini

Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019 132


Website: semnasppm.undip.ac.id

bertujuan untuk 1) menumbuhkan kesadaran, kopi. kami membuat sabun kopi dikarenakan desa
motivasi, dan kemandirian dalam berusaha, Gunungpayung merupakan salah satu desa di
sekaligus memperluas lapangan kerja; 2) kecamatan Candiroto penghasil kopi, dimana
meningkatkan kesadaran tentang hidup produktif sebagian besar warganya bercocok tanam kopi.
dengan meningkatkan keterampilan; 4) Perkebunan kopi merupakan salah satu
meningkatkan dan mengembangkan jiwa komoditas andalan perkebunan Indonesia yang
wirausaha, tujuan tersebut akan dicapai melalui memiliki peranan penting terhadap sektor
berbagai alternatif kegiatan, diantaranya berupa ekonomi. Indonesia merupakan negara
pelatihan pembuatan Sabi (Sabun Kopi) dan penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah
Sabun CiPir (Cuci Piring). Sabun cuci tersebut Brasil dan Vietnam dengan produksi pada tahun
merupakan kebutuhan sehari-hari rumah tangga, 2013 sebesar 692 ribu ton atau 8% dari
hal tersebut juga menjadikan Sabi dan sabun Cipir produksi kopi dunia. Sebagian besar kopi yang
ini sebagai materi penting untuk dilatihkan ke ibu- diproduksi di Indonesia adalah jenis Robusta
ibu PKK desa Gunungpayung dan melalui (75-80%). [10]. Kopi robusta merupakan jenis
kelompok sabun PLAN. [4] kopi yang dihasilkan di desa Gunungpayung ini.
Kelompok sabun PLAN merupakan kelompok [6]
ibu-ibu muda dari dusun Getas, desa Kopi memiliki manfaat yaitu untuk kesehatan
Gunungpayung dimana kelompok ini telah kulit. Kandungan kafein dalam kopi merupakan
memproduksi sebuah sabun padat dengan aroma antioksidan yang mampu mencegah penuaan dini
yang berbeda-beda seperti sereh, pepaya dan kopi. pada kulit. Kafein banyak memiliki manfaat dalam
Dengan diadakanya pelatihan ini betujuan untuk bidang obat-obatan dalam dunia medis. Kafein
menambah variasi dari produk sabun yang telah berfungsi untuk merangsang aktivitas susunan
dibuat yaitu dengan membuat sabun cair dengan syaraf dan meningkatkan kerja jantung sehingga
berbagai aroma seperti apel, strawberry dan kopi. jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan akan
Aroma kopi ini digunakan karena Desa bersifat racun dengan menghambat mekanisme
Gunungpayung merupakan salah satu desa yang susunan syaraf manusia [3]
menghasilkan kopi. Kopi seperti halnya tanaman lain mengandung
Sabun adalah bahan yang berasal dari minyak ribuan komponen kimia dengan karakteristik yang
alami atau lemak bereaksi dengan soda kaustik berbeda-beda. Walaupun kopi merupakan
dalam prosesnya dikenal sebagai reaksi tanaman yang sering diteliti, tetapi masih terdapat
penyabunan atau saponifikasi[2]. Kebutuhan komponen dari kopi yang belum diketahui baik
sabun yang dipakai setiap harinya membutuhkan dalam bentuk biji, maupun bentuk minuman, Kopi
biaya[1]. Proses pembuatan sabun sebenarnya juga mempunyai manfaat untuk kesehatan kulit
tidak sesulit yang dibayangkan[7] . seperti mengencangkan kulit, mengurangi selulit
Manfaat sabun sebagai bahan pembersih mencerahkan wajah, melembabkan kulit,
berkaitan dengan sifat surfaktan yang terkandung menghaluskan kulit, menghilangkan flek hitam
didalamnya. Surfaktan adalah molekul yang dan bekas jerawat, menurunkan resiko kanker
memiliki gugus polar yang suka air (hidrofilik) kulit. [12]
sekaligus gugus non polar yang suka Kegiatan pelatihan dan penyuluhan ini
lemak/minyak (lipofilik), sehingga kedua gugus dilakukan karena ibu-ibu PKK di desa
tersebut dapat mempersatukan campuran yang Gunungpayung membutuhkan pengetahuan dan
mengandung minyak dan air untuk dapat keterampilan yang diharapkan nantinya dapat
dihilangkan dengan air [9] menjadi cikal dan bakal menjadi sebuah usaha dan
Sabun cair pembersih tangan merupakan sabun menambah variasi produk sabun yang telah ada
untuk pembersih dibuat menggunakan proses dan diproduksi oleh kelompok sabun PLAN.
saponifikasi menggunakan penambahan zat lain
ataupun tanpa penambahan zat lain yang tidak II. METODE PELAKSANAAN
menimbulkan iritasi kulit tangan [8] .Masyarakat
modern sekarang ini biasanya lebih praktis Kegiatan pengabdian masyarakat meliputi
menggunakan sabun cuci tangan cair dalam identifikasi permasalahan yang terdapat pada
kemasan kecil yang mudah dibawa kemana- masyarakat sesuai dengan kompetensi yang
mana.[5] dimiliki oleh masyarakat yang bersangkutan.
Saat ini terdapat berbagai jenis sabun kesehatan Permasalahan yang ditemukan dalam proses
yang ditawarkan di pasaran, diantaranya sabun tersebut selanjutnya dikaji dan diberikan sebuah
Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019 133
Website: semnasppm.undip.ac.id

solusi. Metode pendekatan untuk dapat mana tanggapan peserta terhadap kegiatan yang
menyelesaikan permasalahan dalam kegiatan ini dilakukan.
menggunakan metode Participatory Action
Research (PAR). Solusi yang ditawarkan pada III. HASIL DAN PEMBAHASAN
kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berupa
pemberian penyuluhan dengan materi yang telah Kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan
ditentukan. sabun ini dilaksanakan 2 x bertempat di Dusun
Prosedur kerja dalam pengabdian ini dibagi Getas yaitu di rumah warga dan posko KKN
beberapa tahap antara lain : UNNES adapun kegiatan yang dilakukan yaitu
1. Survei dan analisis lokasi kegiatan; sebagai berikut :
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan
informasi tentang kegiatan yang dilakukan dan a. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait
potensi yang dimiliki oleh ibu-ibu PKK desa Koordinasi antara tim KKN dengan
Gunungpayung. kepala desa, ketua PKK , dan ketua kelompok
2. Persiapan alat dan bahan; sabun PLAN Desa Gunungpayung. Pada kegiatan
Tim pengabdian dan peserta (Ibu PKK) secara ini membahas tentang kegiatan yang akan
bersama-sama mempersiapkan semua bahan dan dilaksanakan, lokasi/tempat dan waktu
peralatan yang diperlukan selama pelaksanaan pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan. Hasil dari
pengabdian. kegiatan ini disepakati tentang kegiatan sosialisasi
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kegiatan, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan,
sabun cuci tangan cair adalah Emal N270 500 gr, alat dan bahan yang dibutuhkan selama kegiatan,
amphitol 20 ml, NaCl 250 gr, Sodium Benzoat 50 serta peralatan-peralatan pendukung lain yang
gr, bibit parfum kopi 20 cc, tergitol NP10 5 cc, dibutuhkan selama proses pelatihan pembuatan
Gliserin 10 cc, aquadest 5 liter dan 5 cc pewarna sabun.
cokelat. Sedangkan bahan yang digunakan dalam
pembuatan sabun cuci piring yaitu 1/2 kg Emal b. Persiapan penyuluhan dan pelatihan
N270, 20 ml amphitol, 1/4 kg NaCl, 50 gr Citric Persiapan kegiatan ini antara lain menyiapkan
acid, 50 gr STPP (Sodium Tripolyphospate), 5 cc bagaimana konsepan acara penyuluhan dan
tergitol NP 10, 10 cc gliserin, 10 cc pewarna pelatihan akan dilaksanakan, dan menyiapkan
makanan, 5 liter aquades dan 50 cc bibit parfum materi untuk penyuluhan yang berisi tentang
sesuai selera (kopi dan orange). bagaimana cara membuat sabun cuci tangan
3. Penyuluhan; ataupun sabun cuci piring.
Kegiatan ini memberikan penjelasan yang
komprehensif tentang bagaimana proses c. Pembelian alat dan bahan yang akan
pembuatan sabun kopi dan sabun cuci piring digunakan
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada
4. Pelatihan; pelatihan pembuatan sabun antara lain hand mixer,
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan baskom kecil, pengaduk kayu, sendok, gelas ukur,
pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK dan masker, sarung tangan, kain lap, timbangan,
kelompok sabun PLAN desa Gunungpayung wadah plastk kecil, wadah plastik besar, corong,
dalam pembuatan sabun kopi dan sabun cuci botol plastik kemasan, dan label.
piring. Pelatihan dilakukan 2 kali, yang pertama di Bahan yang digunakan dalam pembuatan sabun
dusun Getas dilaksanakan hari Sabtu 2 November cuci tangan cair adalah Emal N270 500 gr,
sedangkan pelatihan bersama ibu PKK amphitol 20 ml, NaCl 250 gr, Sodium Benzoat 50
dilaksanakan di hari Selasa, 12 November 2019 gr, bibit parfum kopi 20 cc, tergitol NP10 5 cc,
bertempat di posko KKN. Pelatihan diberikan Gliserin 10 cc, aquadest 5 liter dan 5 cc pewarna
dalam bentuk ceramah demonstrasi yang cokelat. Sedangkan bahan yang digunakan dalam
dilanjutkan dengan eksperimen langsung dan pembuatan sabun cuci piring yaitu 1/2 kg Emal
tanya jawab. N270, 20 ml amphitol, 1/4 kg NaCl, 50 gr Citric
5. Evaluasi; acid, 50 gr STPP (Sodium Tripolyphospate), 5 cc
Evaluasi kegiatan dilakukan dengan tergitol NP 10, 10 cc gliserin, 10 cc pewarna
memberikan wawancara secara langsung kepada makanan, 5 liter aquades dan 50 cc bibit parfum
ibu-ibu peserta pelatihan untuk melihat sejauh kopi. Alat-alat yang dibutuhkan tersebut
menggunakan alat yang dimiliki oleh warga dan
Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019 134
Website: semnasppm.undip.ac.id

bahan-bahan yang dibutuhkan dibeli di Toko kuantitas sebesar 1 liter disetiap bahan pembuatan.
Kimia Indrasari Semarang. Peserta pelatihan juga diberikan gambaran
perbandingan harga sabun yang dijual dipasaran
d. Pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan dengan harga sabun yang dibuat sendiri. Melalui
Kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat
dilaksanakan 2 kali, pertama di dusun Getas memberikan keterampilan dan pengetahuan ibu-
dilaksanakan hari Sabtu 2 November sedangkan ibu PKK di desa Gunungpayung untuk melakukan
pelatihan bersama ibu PKK dilaksanakan di hari produksi sendiri dalam pembuatan sabun cuci
Selasa, 12 November 2019 bertempat di posko piring, sabun cuci tangan dan sabun batang dalam
KKN. rangka penghematan pengeluaran konsumsi
Penyuluhan dan pelatihan diberikan dalam rumah tangga. Hasil produk sabun kopi (Sabi) dan
bentuk ceramah demonstrasi yang dilanjutkan sabun cuci piring (Cipir) disajikan pada Gbr. 2 .
dengan eksperimen langsung dan tanya jawab.
Peserta kegiatan dibagi dalam beberapa kelompok
dan diberikan leaflet yang berisikan alat dan bahan
pembuatan sabun, kemudian salah satu Tim KKN
mendemonstrasikan terlebih dahulu dan
dilanjutkan dengan peserta yang mempraktekkan
sendiri sampai mahir seperti ditunjukkan pada
Gbr. 1 dibawah ini.

Gbr. 1 Proses pembuatan sabun secara demonstrasi

Pelatihan pembuatan sabun menggunakan teknik


demonstrasi dihadapan para peserta kegiatan.
Namun sebelum pelatihan dilakukan, terlebih
dahulu diberikan penjelasan secara singkat terkait
pengunaaan bahan baku kimia, fungsi dari bahan
baku dan harga daribahan baku kimia yang akan Gbr. 2 Hasil Pembuatan Sabun
digunakan dalam pembuatan sabun. Untuk bahan
e. Evaluasi dan Tindak Lanjut
baku kimia yang digunakan dalam pembuatan
sabun ini diperoleh dari toko kimia yang berada di Evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara
Semarang yaitu Indrasari. Satu persatu bahan- wawancara langsung pada setiap kegiatan kepada
bahan yang digunakan dijelaskan kepada para ibu-ibu PKK. Evaluasi ini bertujuan untuk
peserta. Respon peserta pelatihan sangat antusias mengetahui tanggapan peserta terhadap kegiatan
dan mereka menyimak dengan baik informasi yang telah dilakukan. Aspek yang ditinjau adalah
yang diberikan serta peserta aktif bertanya terkait tentang pendapat dan tanggapan peserta tentang
proses pembuatan sabun. Pada pelatihan tersebut pelaksanaan pelatihan pembuatan sabun. Hasil
pembuatan sabun diberikan dengan jumlah angket memperlihatkan bahwa mitra sangat setuju
kuantitas sebesar masing-masing 5 liter untuk dengan bentuk kegiatan pelatihan tersebut karena
sabun cuci piring dan sabun cuci tangan. mitra belum pernah mendapatkan pelatihan
Sedangkan sabun batang membutuhkan formula
Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019 135
Website: semnasppm.undip.ac.id

tentang peluang usaha rumahan berupa sabun. [3] Hodgson dan levi, 1987 : “ Pembuatan Sabun
Dari kegiatan tersebut terlihat bahwa peserta Transparan Padat dari minyak Jarak yang beraroma
termotivasi dan tertarik untuk mengembangkan Terapi Bunga Mawar” Institut Teknologi Sepuluh
lebih lanjut sehingga diharapkan tindak lanjut dari November
[4] Hunaepi, et al. "PEMBERDAYAAN IBU-IBU
kegiatan tersebut adalah peserta memiliki
PKK MELALUI PELATIHAN PRODUKSI
wirausaha yang mandiri. DETERJEN CAIR DI DESA SUKARAJA
LOMBOK TENGAH." Lumbung Inovasi: Jurnal
IV. PENUTUP Pengabdian kepada Masyarakat 2.1 (2017): 65-67
[5] Kusumayanti, Heny, et al. "Pelatihan dan Praktek
Berdasarkan hasil kegiatan yang dilaksanakan Pembuatan Sabun Cuci Tangan Cair di Pkk
dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan dan Tembalang Pesona Asri." Gema Teknologi 20.1:
penyuluhan pembuatan sabun kopi dan sabun cuci 24-25
piring telah terlaksana dan tujuan dari kegiatan ini [6] Nining, and Yeni. "Pembuatan Sabun Scrub Kopi
sebagai Produk Souvenir Komoditas Lokal di Desa
telah tercapai yaitu ibu-ibu PKK dan PLAN telah
Kaliaren Kabupaten Kuningan." Jurnal SOLMA 7.2
memiliki keterampilan dalam pembuatan sabun (2018): 233-239.
kopi dan sabun cuci piring yang diharapkan dapat [7] Pasir Suprianto, Hakim M.S., “Penyuluhan Dan
dikembangkan menjadi bisnis rumahan atau Praktik Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair”.
kelompok. Seri Pengabdian Masyarakat 2014. ISSN : 2089-
3086. (2014)
UCAPAN TERIMA KASIH [8] SNI, 2017. SNI 2588-2017. “Standar Mutu Sabun
Tim KKN UNNES Lokasi tahap II Cair Pembersih Tangan”, Badan Standarisasi
mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Nasional, Jakarta
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat [9] Sumanto, Sumanto. "Pembuatan Sabun Cair di
Tlogomas Malang." Prosiding SENIATI Book-1
(LPPM) Universitas Negeri Semarang atas
(2016).
bimbingan yang diberikan selama kegiatan KKN [10] Susanto, P. "Kebijakan Pemerintah dalam
berlangsung, dan kepada seluruh warga desa Mendorong Industri Kopi, Kakao, dan Teh di
Gunungpayung yang telah mendukung dan Indonesia." (2014).
berkontribusi dalam kegiatan penyuluhan dan [11] VH, Elfi Susanti, and Endang Susilowati.
pelatihan selama KKN berlangsung. "Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK Melalui Pelatihan dan
Pendampingan Produksi sabun dan Deterjen."
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan
REFERENSI Seni bagi Masyarakat) 4.2 (2016).
[12] Widyasanti, Asri. "Upaya Pemberdayaan
[1] Amalia, Rizka, etal. "Produksi Sabun Cuci Piring Masyarakat melalui Pelatihan Pembuatan Produk
Sebagai Upaya Peningkatkan Efektivitas Dan Sabun Berbasis Komoditas Lokal di Desa
Peluang Wirausaha." Metana 14.1 (2018): 15-18.. Sindanglaya dan Desa MekarWangi Kecamatan
[2] Head, S. W., et al. "Small scale vegetable oil Sukamantri Kabupaten Ciamis." Dharmakarya 5.1
extraction." Small scale vegetable (2016).
oilextraction. (1995).

Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019 136

Anda mungkin juga menyukai