Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS STRUKTUR MENGGUNAKAN STATIK

EKUIVALEN, DINAMIK RESPON SPEKTRUM DAN


TIME HISTORY
(Studi Kasus: Gedung Balai Latihan Kerja Surakarta)

NASKAH PUBLIKASI

OKI ANDIKA PUTRA


5180811217

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI

YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR
Judul Tugas Akhir

ANALISIS STRUKTUR MENGGUNAKAN STATIK


EKUIVALEN, DINAMIK RESPON SPEKTRUM DAN
TIME HISTORY
(Studi Kasus: Gedung Balai Latihan Kerja Surakarta)
Judul Naskah Publikasi
ANALISIS STRUKTUR MENGGUNAKAN STATIK
EKUIVALEN, DINAMIK RESPON SPEKTRUM DAN
TIME HISTORY
(Studi Kasus: Gedung Balai Latihan Kerja Surakarta)

Disusun oleh:
OKI ANDIKA PUTRA
5180811217

Mengetahui,

Nama Jabatan Tanda tangan Tanggal

Algazt Aryad Masagala, S.T.,M.Eng. Pembimbing .......................... ................

Yogyakarta, Juli 2022


Ketua Program Studi Teknik Sipil

Adwiyah Asyifa, S.T., M.Eng.


NIK 110116081
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:


Nama : Oki Andika Putra
NIM : 5180811217
Program Studi : Teknik Sipil
Fakultas : Sains dan Teknologi

Menyatakan bahwa laporan Tugas Akhir dengan judul : “Analisis Struktur


Menggunakan Statik Ekuivalen, Dinamik Respon Spektrum dan Time History
(Studi Kasus: Gedung Balai Latihan Kerja Surakarta”) ini adalah hasil karya
sendiri, tidak mengandung plagiat dan semua sumber baik yang dikutip maupun
dirujuk telah saya nyatakan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya
ilmiah yang benar.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan pelanggaran seperti yang dinyatakan
di atas, sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Yogyakarta, Juli 2022


Penulis,

Oki Andika Putra


5180811217
Struktur: Jurnal Teknik Sipil 2022

ANALISIS STRUKTUR MENGGUNAKAN STATIK EKUIVALEN,


DINAMIK RESPON SPEKTRUM DAN TIME HISTORY
Studi Kasus: Gedung Balai Latihan Kerja Surakarta
Oki Andika Putra[1] Algazt Aryat Masagala, S.T.,M.Eng.[2]
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Teknologi Yogyakarta
Email : [1] okiandikaputra1999@gmail.com [2] algazt.masagala@uty.ac.id

ABSTRAK

Indonesia merupakan wilayah yang rawan terhadap gempa bumi, kondisi Geografis di
Indonesia terletak pada pertemuan empat lempeng diantaranya Lempeng Eurasia, Indo
Australia, Pasifik dan Filipina sehingga mengakibatkan seringnya terjadi gempa bumi yang
mengakibatkan keruntuhan gedung. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) mencatat telah terjadi 26 kejadian gempa bumi merusak (destructive
earthquake) di Indonesia sepanjang tahun 2021 dan selama januari tahun 2022 sudah terjadi
gempa sebanyak 11 kali.
Metode panduan penelitian yang digunakan untuk perencanaan beban gempa adalah analisis
statik ekuivalen, dinamik respon spektrum dan riwayat waktu (time history) sesuai dengan
SNI 1726:2019 tentang metode pembuatan rencana ketahanan gempa untuk sistem
bangunan dan non bangunan. Selain perencanaan struktur bangunan penggunaan SNI
2847:2019 yaitu tentang kebutuhan beton struktural siap pakai untuk bangunan gedung dan
motifnya serta pembebanan menggunakan SNI 1727:2020 dan kemudian dimodelakan ke
3D menggunakan software Etabs versi 2016.
Berdasarkan hasil dari perhitungan dari analisis liear time history pada Gedung Balai
Latihan Kerja Surakarta yang mengacu pada SNI 1726:2019 maka didapartkan hasil tabel
dan gambar grafik nilai Bending Momen Diagram (BMD), nilai Shear Force Diagram
(SFD), dan nilai Normal Force Diagram (NFD) dapat disimpulkan pada balok B1
menggunakan analisis Statik Ekuivalen mempunyai kekuatan yang paling besar pada setiap
lantainya untuk menahan momen lentur, gaya geser dan gaya aksial yang bekerja pada
struktur gedung yang ditinjau mengalami peningkatan kekuatan pada lantai 3 sebesar 1346,8
% dan mengalami penurunan pada lantai 8 sebesar 451,3 % dari gempa Cape Mendocino.

Kata kunci: Statik Ekuivalen, Dinamik Respon Spektrum dan Time History.

Jurusan Teknik Sipil Universitas Teknologi Yogyakarta | 1 3


Struktur: Jurnal Teknik Sipil 2022

ABSTRACT

Indonesia is an area that is prone to earthquakes. Geographical conditions in Indonesia are


located at the confluence of four plates including the Eurasian, Indo-Australian, Pacific and
Philippine plates, resulting in frequent earthquakes that result in building collapse. The
Geological Agency of the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) noted that there
had been 26 destructive earthquakes in Indonesia throughout 2021 and during January 2022
there had been 11 earthquakes.
The research guide method used for earthquake load planning is equivalent static analysis,
dynamic response spectrum and time history in accordance with SNI 1726:2019 regarding the
method of making earthquake resistance plans for building and non-building systems. In
addition to planning for building structures, the use of SNI 2847:2019 is about the need for
ready-made structural concrete for buildings and their motifs and loading using SNI
1727:2020 and then modeled into 3D using the 2016 version of the Etabs software.
Based on the results of calculations from the linear time history analysis at the Surakarta
Work Training Center Building which refers to SNI 1726:2019, the results of tables and
graphs of the Bending Moment Diagram (BMD) value, the Shear Force Diagram (SFD) value,
and the Normal Force Diagram value are obtained. (NFD) it can be concluded that beam B1
using Equivalent Static analysis has the greatest strength on each floor to withstand bending
moments, shear forces and axial forces acting on the building structure under review. a
decrease on the 8th floor by 451.3 % from the Cape Mendocino earthquake.

Keywords : Equivalent Statik, Dinamik, Respon Spektrum and Time History.

1. Pendahuluan Ekuivalen merupakan metode analisis


1.1 Latar Belakang struktur dengan getaran gempa yang
Indonesia merupakan wilayah yang rawan dimodelkan sebagai beban horizontal
terhadap gempa bumi, kondisi Geografis di statistik yang bekerja pada pusat-pusat
Indonesia terletak pada pertemuan empat massa bangunan. Analisis Statik Ekuivalen
lempeng diantaranya Lempeng Eurasia, Indo memiliki batasan hanya untuk gedung -
Australia, Pasifik, dan Filipina sehingga gedung yang beraturan Regular apabila
mengakibatkan seringnya terjadi gempa bumi gedung memiliki struktur yang tidak
yang mengakibatkan keruntuhan gedung. Badan beraturan dan bertingkat banyak dapat
Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya digunakan analisis lebih lanjut yaitu analisis
Mineral (ESDM) mencatat telah terjadi 26 dinamik yang merupakan metode analisis
kejadian gempa bumi merusak Destructive struktur dengan getaran gempa yang
Earthquake di Indonesia sepanjang tahun 2021, dimodelkan sebagai beban dinamik (beban
dan selama januari tahun 2022 sudah terjadi yang arah besarnya berubah terhadap
gempa sebanyak 11 kali. waktu). Studi kasus pada penelitian ini
Menurut Widodo (2001) beberapa adalah Gedung Balai Latihan Kerja
parameter gempa yang mempengaruhi Surakarta. Gedung ini terdiri dari 8 lantai
tingkat kerusakan bangunan adalah dan 1 lantai Dasar. Penelitian ini akan
percepatan lantai maksimum Peak Floor dilakukan suatu perbandingan desain dengan
Acceleration, nilai Respon Spektrum, respon struktur gedung menggunakan
periode gempa, dan magnitude gempa. Gaya analisis Statik Ekuivalen, Dinamik Respon
gempa rencana dapat dihitung dengan Spektrum dan Time History. Pada analisis
menggunakan analisis Statik Ekuivalen, Dinamik Time History akan dilakukan
Analisis Dinamik Respon Spektrum dan simulasi dari model struktur gedung
Analisis Time History. Analisis Statik bertingkat yang diguncang gempa dengan

Jurusan Teknik Sipil Universitas Teknologi Yogyakarta | 2 3


Struktur : Jurnal Teknik Sipil 2022
magnitude tinggi, sedang dan rendah yang Di bawah ini adalah hasil dari beberapa
disesuaikan dengan maginitude gempa yang penelitian terdahulu terkait penelitian yang
berdekatan nilainya dengan magnitude akan dilakukan bagi penulis untuk mengacu
gempa di Surakarta (M= 5,0 SR). Lalu hasil pada peraturan Standar Nasional Indonesia
desain dibandingkan perbedaan simpangan (SNI) dan sumber penelitian sebelumnya
tiap lantainya, Drift Ratio, Output gaya yang pernah melakukan kasus dengan
dalam serta kebutuhan tulangan kolom dan lingkup serupa. Dikutip dari jurnal Dilla
balok. Dari Tugas Akhir ini diharapkan Ayu Laila Nurul Bayyinah dan Faimun
dapat mengetahui perbedaan dari ke tiga (2017), Ayu Dilla (2017) penelitian ini
metode analisis tersebut. melakukan studi banding Respon Spektrum
Analisis (RSA) dan Time History untuk
1.2 Tujuan Penelitian desain bangunan. Gempa bumi yang sampai
Tujuan dari perbandingan Desain dan ke tanah sangat mempengaruhi suatu
Respons struktur gedung menggunakan analisis bangunan di atasnya, sehingga harus
Statik Ekuivalen, Dinamik Respon Spektrum diamankan untuk melindungi bangunan
dan Time History yaitu sebagai berikut : tersebut, bangunan tersebut harus didesain
a. Mengetahui perbandingan nilai simpangan untuk memenuhi peraturan gempa yang ada.
yang terjadi terhadap bangunan yang Pengaruh gaya-gaya lateral akibat gempa
dianalisis menggunakan menggunakan pada struktur bangunan biasanya dapat
gempa Statik Ekuivalen, Dinamik Respon dihitung dengan menggunakan dua
Spektrum dan Time History. pendekatan Analisis Statik Ekuivalen, dan
b. Mengetahui perbandingan Drift Ratio yang analisis Dinamik Respon Spektrum atau
terjadi terhadap bangunan yang dianalisis Time History. Pengaruh gempa rencana pada
menggunakan gempa Statik Ekuivalen, struktur bertingkat dengan ketinggian lebih
Dinamik Respon Spektrum dan Time dari 10 tingkat atau 40 meter harus
History. dipertimbangkan dalam analisis Dinamik.
c. Mengetahui perbandingan gaya dalam Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
yang dianalisis menggunakan gempa Statik mengukur seberapa besar perbedaan antara
Ekuivalen, Dinamik Respon Spektrum dan Respon Spektra gempa dan data Time
Time History. History. Dalam studi ini, simulasi struktur
bertingkat diberikan pada beban gempa
2. TINJAUAN PUSTAKA dengan berbagai konten frekuensi
Getaran yang terjadi pada permukaan menggunakan analisis Time History.
bumi akibat adanya pelepasan energi dari Museum seni Surakarta terletak di kota
dalam secara tiba-tiba yang menciptkan Surakarta. Beban gempa dihitung
gelombang Seismik atau biasa di sebut gempa menggunakan metode Dinamik Time
bumi dapat merambat ke segala arah menjauhi History dengan variasi magnitudo gempa
pusat gempa atau gempa bumi biasa yang magnitudo gempanya hampir sama
disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau dengan magnitudo gempa di Surakarta.
lempeng bumi. Frekuensi suatu wilayah, Gempa yang digunakan adalah gempa kobe
mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi (6,9 SCR), Imperial Valley (6,5 SCR), dan
yang di alami selama periode waktu. Gempa gempa tapas (7,4 SCR). Analisis Dinamik
bumi ini menjalar dalam bentuk gelombang, struktur menggunakan SAP 2000 v.22.
gelombang ini mempunyai suatu energi yang Berdasarkan penelitian ini, diperoleh
dapat menyebabkan permukaan bumi dan nilai-nilai berikut untuk geser dasar,
bangunan diatasnya menjadi bergetar. Getaran percepatan, perpindahan, dan kecepatan.
ini nantinya akan menimbulkan gaya-gaya Data perpindahan menunjukkan bahwa
pada struktur bangunan karena struktur gempa Imperial Valley menyebabkan
cenderung mempunyai gaya untuk simpangan paling besar. Perbedaan besar
mempertahankan gaya untuk mempertahankan dalam magnitudo gempa adalah karena nilai
dirinya dari gerakan. (Schodek,1999). geser dasar yang kecil. Semakin besar nilai
geser dasar, semakin kaku struktur

Jurusan Teknik Sipil Universitas Teknologi Yogyakarta | 3 3


Struktur : Jurnal Teknik Sipil 2022
bangunan, semakin kecil nilai geser dasar, untuk arah Y adalah 0,29 g/m/dt., gempa El-
semakin besar nilai simpangan yang terjadi. Centro 1940 manigtude sedang pada arah X
Ratnasari Fauzi, Anisa (2018) adalah 0,63 g/m/dt dan untuk arah Y adalah
melakukan studi banding tentang dampak 1,2 g/m/dt, dan gempa ganjil manigtude
kandungan frekuensi gempa terhadap tinggi pada arah X adalah 2,16 g/m/dt dan
Respon Dinamik dua arah struktur bangunan untuk arah Y adalah 3,5 g/m/dt. Berdasarkan
bertingkat. Terdapat dua jenis bangunan hasil analisis tersebut didapat kesimpulan
yaitu bangunan beraturan dan bangunan bahwa struktur bangunan tinggi lebih
tidak beraturan. Salah satu contoh bangunan berbahaya jika diberi gempa manigtude
Set-Back adalah bangunan yang memiliki rendah.
tonjolan atau loncatan di bagian depannya.
Ada dua jenis bangunan kemunduran 3. LANDASAN TEORI
bangunan dengan kemunduran vertikal dan 3.1 Teori Gempa Bumi
bangunan dengan kemunduran horizontal. Menurut Pawirodikromo (2012), gempa
Bangunan Set-Back vertikal memiliki bumi adalah goncangan permukaan lantai
perubahan elevasi yang besar, serta karena pelepasan kekuatan secara tiba - tiba
bangunan Set-Back horizontal memiliki karena pecahnya atau selipnya massa batuan
perbedaan besar dalam jarak horizontal. di kerak bumi. Kekuatan dikumpulkan dan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk terperangkap untuk jangka panjang dan
membandingkan Respon Dinamik struktur kemudian dilepaskan dan menyebar di
pada bangunan biasa dengan dibandingkann semua pedoman ke lantai dasar.
dengan bangunan Set-Back dalam merespon Menurut Muto (1963), pada suatu titik
beban gempa. Analisis gempa yang gempa bangunan melaporkan adanya
digunakan adalah analisis riwayat waktu gerakan vertikal dan gerakan horizontal.
(Time History) dengan frekuensi gempa Gaya gempa, baik dalam arah vertikal
yang berbeda. Gempa yang digunakan maupun horizontal, akan naik pada faktor-
dalam penelitian ini adalah gempa frekuensi faktor dalam massa struktur. Dari gaya-gaya
rendah, sedang, dan tinggi. Analisis tersebut, gaya di dalam arah vertikal hanya
Dinamik struktural adalah teknik yang sedikit mengubah tekanan gravitasi yang
digunakan untuk menganalisis perilaku bekerja pada struktur, pada saat yang sama
struktur dari waktu ke waktu. Hal ini struktur umumnya dirancang melawan gaya-
dilakukan dengan menggunakan software gaya vertikal dengan aspek proteksi yang
seperti Etabs dan SAP 2000. baik.
Hasil analisis adalah bahwa simpangan
horizontal bangunan Set-Back lebih besar 3.2 Jenis Proyek Kontruksi
dari pada bangunan biasa. Pengurangan Proyek konstruksi berkembang sejalan
massa dan kekakuan bangunan membuatnya dengan perkembangan dan kemajuan
lebih fleksibel, yang menyebabkan teknologi. Bidang-bidang kehidupan
penyimpangan pada bangunan Set-Back manusia makin beragam sehingga menunutu
menjadi lebih besar. Pergeseran lantai yang industri jasa konstruksi membangun proyek-
diperoleh pada bangunan konvensional dan proyek konstruksi yang sesuai dengan
vertikal dengan beban dominan pada arah X kebutuhan tersebut. Proyek konstruksi untuk
dan Y kurang dari 0,5%, hasil tersebut bangunan perumahan akan sangat berbeda
menunjukkan bahwa bangunan tersebut dengan konstruksi bangunan pabrik, begitu
“aman” nilai simpangan lantai bangunan juga dengan konstruksi bangunan
Set-Back lebih besar dari pada bangunan bendungan, jembatan, jalan dan proyek sipil
biasa bangunan. Artinya, nilai properti akan lainnya.
lebih tinggi jika bangunannya terletak di 3.2.1 Mekanisme Gempa Bumi
belakang jalan dari pada jika terletak di Gempa bumi dihasilkan dengan
lokasi biasa. Hasil dari pembebanan gempa menggunakan jejak kekuatan elastis yang
dua arah pada hasil Respon Dinamik memancarkan gelombang Seismik. Gempa
strukturnya yaitu gempa Duzce manigtude bumi biasanya terjadi karena pergerakan
rendah pada arah X adalah 0,41 g/m/dt dan patahan atau deformasi kerak atas.

Jurusan Teknik Sipil Universitas Teknologi Yogyakarta | 4


Struktur : Jurnal Teknik Sipil 2022
kebanyakan gempa bumi adalah gempa Gempa bumi ini disebabkan oleh
tektonik, khususnya gempa bumi karena tumbukan meteor atau Asteroid yang
ketertarikan lempeng tektonik. akibatnya, jatuh ke bumi, jenis gempa ini jarang
tempat pertemuan lempeng tektonik terjadi.
merupakan daerah yang sering terjadi 3. Gempa bumi runtuhan
gempa. Gempa bumi ini biasanya terjadi pada
3.2.2 Tipe Pergerakan Patahan daerah kapur ataupun pada daerah
Deformasi Relative yang dapat pertambangan, gempa bumi ini jarang
mencapai 100 mm/tahun dan terjadi di terjadi dan bersifat lokal.
perbatasan pelat tektonik, menimbulkan 4. Gempa bumi buatan
patahan di permukaan bumi. Gempa bumi buatan adalah gempa bumi
3.2.3 Pusat Terjadinya Gempa Bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari
Bagian tengah gempa tektonik disebut manusia, seperti peledakan dinamit,
hiposenter, sedangkan titik di permukaan nuklir atau palu yang dipukulkan ke
tanah di atas hiposenter disebut intensitas permukaan bumi.
fokus episentrum dan jarak fokus adalah 5. Gempa bumi vulkanik (gunung api)
intensitas hiposenter dari permukaan lantai Gempa bumi ini terjadi akibat adanya
dan jaraknya dari referensi faktor. aktivitas magma, yang biasa terjadi
3.2.4 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi sebelum gunung api meletus. Apabila
Menurut teori lempeng tektonik, keaktifannya semakin tinggi maka akan
permukaan bumi terbagi menjadi beberapa menyebabkan timbulnya ledakan yang
lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik juga akan menimbulkan terjadinya
adalah segmen keras kerak bumi yang gempa bumi.
mengapung di atas atmosfer cair yang panas.
Oleh karena itu, lempeng tektonik ini bebas 3.3 PEMBEBANAN
bergerak dan berinteraksi satu sama lain. 3.3.1. Beban Mati
Daerah perbatasan lempeng tektonik Dalam SKBI (1987) menjelaskan
merupakan tempat-tempat yang memiliki bahwa beban mati adalah berat dari semua
kondisi tektonik aktif, yang menyebabkan bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap,
terjadinya gempa bumi, gunung berapi, dan termasuk segala unsur tambahan,
terbentuknya dataran tinggi. Lapisan atas penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin
bumi yaitu litosfer merupakan batuan yang serta peralatan tetap yang merupakan bagian
relatif dingin dan bagian paling atas dalam yang tak terpisahkan sari gedung itu.
keadaan padat dan kaku. Di bawah lapisan ini Berat sendiri dari bahan-bahan
ada batuan yang jauh lebih panas yang disebut bangunan yang penting dari beberapa
astenosfer. Lapisan ini selalu dalam keadaan komponen gedung yang harus ditinjau
tidak kaku karena adanya panas, sehingga dalam menentukan beban mati dari suatu
dapat bergerak menurut proses distribusi gedung harus diambil menurut tabel 3.1 dan
panas yang disebut aliran konveksi. (Widodo, tabel 3.2.
2012). Tabel 3.4 Berat Sendiri Bahan Bangunan
3.2.5 Jenis-Jenis Gempa Bumi
Gempa bumi dapat dibagi menjadi
beberapa jenis berdasarkan motif penyebab
terjadinya seperti di bawah ini :
1. Gempa bumi tektonik
Gempa ini disebabkan oleh aktivitas
tektonik, khususnya pergeseran lempeng
tektonik secara tiba-tiba yang memiliki
kekuatan dari sangat kecil ke sangat
besar.
2. Gempa bumi tumbukan

Jurusan Teknik Sipil Universitas Teknologi Yogyakarta | 5 3


Struktur : Jurnal Teknik Sipil 2022
Tabel 3.8 Faktor Keutamaan Gempa

3.3.4 Gaya Gempa Lateral Statik Ekuivalen


Analisis Statik Ekuivalen merupakan
metode analisis struktur dengan getaran
gempa yang dimodelkan sebagai beban-beban
horizontal Statik yang bekerja pada pusat-
pusat massa bangunan. Bangunan yang
mempunyai banyak massa, maka akan
terdapat banyak gaya horizontal yang masing-
masing bekerja pada massa-massa tersebut.
Sesuai dengan prinsip keseimbangan maka
dapat dianalogikan seperti adanya gaya
horizontal yang bekerja pada dasar bangunan
yang kemudian disebut gaya geser dasar, V.
(Pawirodikromo, 2012).
Catatan :
1. Nilai tidak berlaku untuk beton pengisi.
2. Nilai ini adalah rata-rata, untuk jenis -
jenis kayu tertentu lihat pedoman
perencanaan konstruksi kayu.
3. Untuk beton segar, beton kejut, beton
mampat, dan beton pada lain sejenis,
berat sendirinya harus ditentukan sendiri.
3.3.2 Beban Hidup
Beban hidup adalah semua beban yang Pada analisis Dinamik getaran atau
terjadi akibat penghunian atau penggunaan goyangan bangunan betul-betul diakibatkan
suatu gedung, termasuk beban-beban pada oleh beban getaran tanah dalam bentuk
lantai yang berasal sari barang-barang yang Accelerogram. Dengan alasan seperti
dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan disebut sebelumnya, efek beban Dinamik
yang tidak merupakan bagian yang kemudian disederhanakan menjadi beban F
terpisahkan dari gedung itu, sehingga yang bekerja pada pusat massa.
mengakibatkan perubahan dalam pembebanan
lantai dan atap tersebut. Beban hidup 3.3 DINAMIK RESPON SPEKTRUM
perancangan gedung balai latihan kerja Analisis Dinamik adalah analisis struktur
surakarta direncankan berdasarkan SNI 1727, yang pembagian gaya geser gempa diseluruh
2020 tentang beban minimum untuk tingkat diperoleh dengan memperhitungkan
perancangan bangunan gedung dan struktur pengaruh dinamis gerakan tanah terhadap
lain. struktur. Analisis Dinamik terbagi menjadi 2,
3.3.3 Beban Gempa yaitu analisis ragam Respon Spektrum dan
Berdasarkan SNI 1726, 2019 gempa analisis riwayat waktu (Time History).
rencana ditetapkan sebagai gempa dengan Desain Respon Spektrum pada SNI 1726,
kemungkinan terlewati besarannya selama 2019 dapat ditentukan berdasarkan
umur struktur bangunan 50 tahun adalah percepatan gempa (MCER) di permukaan
sebesar 2% selama periode ulang 2.500 tahun. tanah, diperlukan suatu faktor amplifikasi
Berbagai kategori risiko struktur bangunan Seismik pada periode 0,2 detik dan periode 1
gedung dan non gedung disesuaikan dengan detik. Faktor amplifikasi meliputi faktor
fungsi bangunan pada SNI 1726, 2019 tabel 1 amplifikasi getaran terkait percepatan pada
tentang kategori risiko bangunan gedung dan getaran periode pendek (Fa) dan faktor
non gedung untuk beban gempa. amplifikasi terkait percepatan yang mewakili

Jurusan Teknik Sipil Universitas Teknologi Yogyakarta | 6


Struktur : Jurnal Teknik Sipil 2022
getaran periode 1 detik (Fv). Nilai-nilai
antara SS dan S1 dapat dilakukan interpolasi
linier untuk mendapatkan nilai Fa dan Fv.
Parameter Respon Spektra percepatan pada
periode pendek (Sms) dan periode 1 detik
(Smi) yang disesuaikan dengan pengaruh
klasifikasi situs, ditentukan dengan rumus
berikut ini.
SMs = Fa x Sₛ (3.3)
SM1 = Fv x S₁ (3.4)
Keterangan :
Sₛ= Parameter Respon Spektra percepatan
gempa MCER.
S₁= Parameter Respon Spektra percepatan
gempa MCER.
Tabel 3.10 Koefisien Situs Fa

(Sumber: SNI 1726, 2019)


Tabel 3.11 Koefisien Situs Fv 3.3 Time History
Analisis riwayat waktu atau Time
History adalah suatu cara analisis untuk
menentukan riwayat waktu Respon Dinamik
struktur bangunan gedung yang berperilaku
linear atau non linier terhadap gerakan tanah
akibat gempa.
Tabel 3.16 Data Ground Motion

(Sumber : SNI 1726, 2019)


Peta sumber dan bahaya gempa
indonesia 2017 berdasarkan Respon Spektra
percepatan 0,2 detik (Ss) di batuan dasar (Sb)
untuk probabilitas terlampaui 2% dalam 50
tahun berdasarkan Respon Spektra percepatan
1,0 detik (S1) di batuan dasar (Sb) untuk
probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun
dapat di lihat pada gambar di bawah ini.
(Sumber : https://ngawest.berkeley.edu)
1. Gempa Kobe di Japan (1995)

Jurusan Teknik Sipil Universitas Teknologi Yogyakarta | 7 3


Struktur : Jurnal Teknik Sipil 2022

3.4 Drift Ratio


Drift Ratio merupakan salah satu
parameter yang berpengaruh untuk
mengevaluasi gaya Seismik dari sistem
struktur yang ada, Drift Ratio merupakan plot
dari simpangan antar tingkat yang biasanya
dijadikan perbandingan untuk analisa gaya
lateral terhadap prilaku struktur. (Ratnasari &
Pawirodikromo 2018).

Gempa Kobe tahun 1995 terjadi


pada 17 januari 1995 pukul 05:46 pagi 4. METODE PENELITIAN
waktu setempat dengan kekuatan (6,9) 4.1.1 Lokasi Penelitian
SCR mengakibatkan kerusakan besar di Lokasi penelitian yang diteliti pada Tugas
kota kobe yang terletak sekitar 20 km Akhir ini yaitu pada Gedung Balai Latihan
dari pusat gempa. Kerja Surakarta berlokasi di jalan Jl.
2. Gempa bumi di Morgan, Hill (1984) Klengkeng, Kerten Kecamatan Laweyan Kota
Surakarta.

Gempa bumi di Morgan (1984) terjadi


pada pukul 15:48 sore hari jum’at. Patut
disyukuri bahwa gempa ini terjadi di daerah
4.1.2 Waktu Penelitian
yang relatif tidak berpenghuni jauh dan dari
Waktu penelitian dilakukan pada
pusat populasi besar di kota-kota California.
semester genap tahun 2022 yaitu pada bulan
Morgan amerika serikat dengan kekuatan 6,19
maret sampai dengan bulan Mei 2022,
(SCR).
penelitian dilakukan selama empat bulan.
3. Gempa Cape Mendocino (1992)
4.2. METODE ANALISIS DATA
Metode analisis data ini sangat penting
untuk menunjang hasil penelitian pada
Gedung Balai Latihan Kerja Surakarta.
Metode analisis data yang digunakan yaitu
sebagai berikut :
4.2.1 Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk mengumpulkan data
yang relevan dengan topik atau masalah
Gempa bumi di Cape Mendocino terjadi yang menjadi item objek penelitian. yang
pukul 18:06 berkekuatan 6,96 Skala Richter digunakan dalam penelitian ini adalah
(SR) menggoyang wilayah California utara, sebagai berikut.
Amerika Serikat. a. SNI 1727, 2020 Beban minimum untuk
perancangan bangunan gedung dan

Jurusan Teknik Sipil Universitas Teknologi Yogyakarta | 8


Struktur : Jurnal Teknik Sipil 2022
struktur lain.
b. Peta sumber dan bahaya gempa indonesia
2017.
c. Peer Ground Motion Data Base.
d. SNI 1726, 2019 Tata cara perencanaan
ketahanan gempa gedung dan penjelasan.
e. SNI 2847, 2019 Persyaratan beton
struktural untuk bangunan gedung dan
penjelasan.
4.2.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian
ini dilakukan secara tidak langsung yaitu Gambar 4.2 bagan Alir Metode Pelaksanaan
dengan mengumpulkan data-data
penelitian, seperti di bawah ini. 5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
a. Gambar struktur (DED). 5.1 Data Penelitian
b. Rencana kerja dan syarat (RKS). Bangunan Gedung Balai Latihan Kerja
4.2.3 Analisis Data dan Pembahasan Surakarta memiliki lima lantai utama dan
Analisis data pada penelitian ini satu lantai Basement. Konfigurasi struktur
dimulai dengan perhitungan berat struktur, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
perhitungan beban gempa Statik Ekuivalen,
Respon Spektrum, pengumpulan data
gempa Time History. Analisis selanjutnya
menggunakan program Etabs v.16.
4.2.4 Penyelesaian Tugas Akhir ini
dilakukan dengan tahapan-tahapan seperti
gambar 4.2 di bawah ini :

Jurusan Teknik Sipil Universitas Teknologi Yogyakarta | 9 3


Struktur : Jurnal Teknik Sipil 2022
beban yang bekerja pada stuktur Gedung
Balai Latihan Kerja Surakarta sesuai dengan
SNI 1727, 2020. Beban gempa menggunakan
analisis Statik Ekuivalen, Dinamik Respon
Spektrum dan Time History.

5.4 ANALISIS BEBAN GEMPA


Analisis beban gempa dilakukan dengan
metode Statik Ekuivalen, Respon Spektrum
dan Time History. Nilai Respon Spektrum
yang di ambil sesuai dengan peta sumber dan
Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017
5.2. DATA STRUKTUR GEDUNG berdasarkan SNI 1726, 2019.
Data struktur gedung adalah data yang 5.4.1 Analisis Statik Ekuivalen
sangat penting untuk menunjang penelitian Analisis Statik Ekuivalen merupakan
Tugas Akhir. Data dari struktur gedung ini metode analisis struktur dengan getaran
diperoleh dari gambar rencana kontraktor di gempa yang dimodelkan sebagai beban -
lapangan. Detailed Engineering Design beban horizontal statik yang bekerja pada
Balai Latihan Kerja Surakarta adalah pusat-pusat massa bangunan dan pada dasar
sebagai berikut : bangunan yang kemudian disebut gaya geser
a. Data Teknis dasar, V. Gaya geser dasar ini secara
Data teknis yang digunakan pada analisis keseluruhan membentuk keseimbangan
Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : dengan gaya horizontal yang bekerja pada
1. Nama Bangunan : Gedung Balai Latihan tiap-tiap massa bangunan. Beban mati dan
Kerja Surakarta beban hidup didistribusikan sebagai beban
2. Lokasi Bangunan : Jl.Klengkeng, merata pada sisi atas balok, sedangkan untuk
Kerten Kecamatan Laweyan Kota beban gempa didistribusikan sebagai beban
Surakarta horizontal pada titik pusat massa masing-
3. Fungsi Bangunan : Gedung Kantor masing lantai.
4. Kontruksi Bangunan : Struktur Beton Perhitungan berat bangunan dengan
Bertulang perhitungan manual lainnya dilampirkan
5. Panjang Bangunan : 42 m dalam bentuk Print Out excel. Setelah
6. Lebar Bangunan : 13,3 m semua perhitungan selesai, maka didapat
7. Tinggi Bangunan : 32 m nilai akibat beban mati sebagai berikut.
8. Jumlah Lantai : 8 lantai + 1 Lantai Tabel 5.6 Distribusi Gaya Gempa Statik
Dasar Ekuivalen Bangunan Perlantai (Fi)eban mati
9. Sistem Struktur : SRPMK sebagai berikut.
10. Atap : Dak Beton
Spesifikasi Material :
a. Mutu beton f’c : 25 MPa
b. Mutu baja tulangan ulir, fy : 400
MPa
c. Mutu baja tulangan polos, fy : 240
Mpa

5.3 ANALISIS DATA


5.3.1 Pembebanan Struktur Gedung
Pembebanan pada struktur gedung yang
ditinjau dari beban mati atau Dead Load (DL),
(Sumber : Hasil Analisis, 2022)
beban hidup atau Live Load (LL), dan beban
gempa atau EarthQuake (EQ). Beban mati
meliputi balok, kolom, pelat lantai dan 6. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat
dinding. Beban hidup yang ditinjau yaitu
diambil setelah melakukan analisis

Jurusan Teknik Sipil Universitas Teknologi Yogyakarta | 10


Struktur : Jurnal Teknik Sipil 2022
perbandingan dan respon struktur gedung Occupancy) yang dimana nilai
menggunakan analisis Statik Ekuivalen, Maximum Drift masih di kurang dari
Dinamik Respon Spektrum dan Time 0,01. sehingga struktur masih bisa
History adalah sebagai berikut : dikatakan aman berdasarkan ATC-40.
1. Dari hasil simpangan desain gedung Apabila terjadi gempa bumi gedung
antar lantai maka didapatkan hasil tidak akan mengalami kerusakan
simpangan antar lantai gempa Respon struktur dan non structural sehingga
Spektrum, Statik Ekuivalen, Time bangunan tersebut tetap aman
History Cape Mendocino, Time digunakan.
History Morgan, Hill dan Time
History Kobe Japan aman terhadap
simpangan ijin, kemudian dievaluasi DAFTAR PUSTAKA
dengan analisis linier time history
masih dalam kategori aman tapi pada Anisa F. R., 2018, Pengaruh Materi
simpangan arah x, gempa Morgan Hill Konten Frekuensi Gempa Terhadap
melebihi simpangan respon spektra Deviasi dan Rasio Pelampung Beberapa
dan arah y di beberapa lantai melebihi Arah Struktur Konstruksi Kemunduran
respon spektra. Data simpangan Multi-Tale. Tugas Akhir. perguruan
menunjukkan bahwa gempa Morgan tinggi Universitas Islam Indonesia.
Hill menyebabkan simpangan terbesar Yogyakarta.
dari ketiga gempa yang ditinjau.
Simpangan yang besar terjadi akibat Ayu Dilla., 2017, Perbandingan melihat
base shear yang kecil, dapat dilihat evaluasi spektrum reaksi dan catatan
pada hasil base shear dari gempa waktu untuk desain bangunan. Tugas
Morgan Hill. Semakin besar base Akhir. Institut Teknologi Sepuluh
shear maka struktur bangunan November Surabaya.
semakin kaku, jadi niali base shear
yang kecil mengakibatkan makin Besty Natasha., 2019, Perbandingan
besar nilai simpangan. Tinjauan Perencanaan Struktur
2. Dari hasil tabel dan gambar grafik Bangunan Gedung Berbasis SNI 1726,
nilai Bending Momen Diagram 2019 Penggunaan Peta Risiko Gempa
(BMD), nilai Shear Force Diagram Indonesia Tahun 2010 dan Peta
(SFD), dan nilai Normal Force Pasokan dan Bahaya Gempa Indonesia
Diagram (NFD) dapat disimpulkan Tahun 2017. Tugas Akhir Univesitas
pada balok B1 menggunakan analisis Teknologi Yogyakarta.
Statik Ekuivalen mempunyai kekuatan
yang paling besar pada momen SNI 2847, 2019. Persyaratan Beton
Normal Force Diagram (NFD) setiap Struktural untuk Bangunan Gedung dan
lantainya untuk menahan momen Penjelasannya. Badan Standarisasi
lentur, gaya geser dan gaya aksial Nasional. Jakarta.
yang bekerja pada struktur gedung
yang ditinjau mengalami peningkatan
kekuatan pada lantai 3 sebesar 1346,8
% dan mengalami penurunan pada
lantai 8 sebesar 451,3 % dari gempa
Cape Mendocino.
3. Dari pemodelan yang dianalisa
menggunakan 3 ground motion, yaitu
gempa Kobe Japan, Morgan Hill, dan
Cape Mendocino, disimpulkan bahwa
2 ground motion gempa masuk
kedalam kategori IO (Immediate

Jurusan Teknik Sipil Universitas Teknologi Yogyakarta | 11 3

Anda mungkin juga menyukai