Bab Iii Metodologi Penelitian Meita Hadi
Bab Iii Metodologi Penelitian Meita Hadi
METODE PENELITIAN
sebagai berikut: “Research that involve the mixing of quantitative and qualitative
Kualitatif)”
dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif,
ditemukan dari satu metode dengan metode lainnya. Strategi ini dapat dilakukan
dengan interview terlebih dahulu untuk mendapatkan data Kualitatif , lalu diikuti
dengan data Kuantitatif dalam hal ini menggunakan survey. Strategi ini diabgi
Dalam strategi ini tahap pertama adalah mengumpulkan dan menganalisis data
yang dibangun berdasarkan hasil awal kunatitatif. Bobot atau prioritas ini
Strategi ini kebalikan dari strategi eksplanatoris sekuensial, pada tahap pertama
didasarkan pada hasil tahap pertama. Bobot utama pada strategi ini adalah pada
Kualitatif .
memilih untuk menggunakan salah satu dari dua metode dalam tahap pertama,
dan bobotnya dapat diberikan pada salah satu dari keduanya atau dibagikan
data Kualitatif dalam satu waktu. Terdapat tiga strategi pada metode campuran
konkuren, yaitu:
Strategi ini hampir sama dengan model triangulasi konkuren, karena sama-
yang memandu proyek dan data sekunder yang memiliki peran pendukung
kuantitaif).
teoritis sebagai prosedur overaching yang di dalamnya terdiri dari data Kualitatif
strategi implikasi terhadap unit analisis yang diteliti sesuai Tujuan Penelitian yang
T-1 : Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara Knowledge Sharing
terhadap Dynamic Capability di “ Kuliner Seblak Kabupaten Blitar”
T-2 : Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara Knowledge Sharing
terhadap Competitive Advantage di “ Kuliner SeblakKopi Kec. Doko”
T-3 : Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara Supply Chain
terhadap Dynamic Capability di “ Kuliner Seblak Kabupaten Blitar”
T-4 : Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara Supply Chain
terhadap Competitive Advantage di “ Kuliner Seblak Kabupaten Blitar”
T-5 : Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara Kualitas Produk
terhadap Dynamic Capability di “ Kuliner Seblak Kabupaten Blitar”
T-6 : Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara Kualitas Produk
terhadap Competitive Advantage di “ Kuliner Seblak Kabupaten Blitar”
T-7 :Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara Dynamic Capability
terhadap Competitive Advantage di “ Kuliner Seblak Kabupaten Blitar”
informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti.Data primer dalam
penelitian yaitu pihak pertama yaitu individu sebagai konsumen sebagai Sampel
Penelitian.
1.4 Variabel dan Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini terdapat empat jenis variabel yaitu variabel
Dynamic Capability(Z1).
3.5 Definisi Operasional Variabel (Knowledge Sharing, Supply Chain,
dari :
1) Information Technology
2) Organizazional Culture
3) Team Work
4) Trust
5) Motivation to Disseminate
jumlah yang tepat, lokasi yang tepat, waktu yang tepat, untuk meminimasi
levi,2003).
dari :
5) Postponement
(unique and marked) business processes, both inside the firm and in
memiliki tiga elemen dasar, yaitu sensing, seizing dan transforming Teece
dkk. (1997).
laba yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam industri yang sama.
Penelitian ini menyusun hubungan antara variabel atau konstruk yang ada
dengan menurunkan dari variabel, indikator dan item-item, karena konstruk yang
dibangun mendekati empiris dan sudah dilakukan oleh beberapa peneliti
Variabel dan
Indikator Teori Sumber Empiris
Sumber
Knowledge Organizational Culture
Sharing (X1) Information Technology Waheed, Et al (2013)
Motivational Factors Lin (2007)
Lilik Farida. (2016)
Team Work
Organizational Performance
Supply Chain Customer Relationship Meirani Harsasi. Dkk
(X2) Pengembangan Produk (2012)
Simchi-Levi Apriliana Ilmiyati.
Distribusi
(2003) Dkk (2016)
Perencanaan dan Pengendalian Abednico Lopang
Strategic supplier partnership Montshiwa (2018)
Kualitas Produk Daya Tahan Produk
(X3) Moch. Fikri Ar (2016)
Kinerja Kotler dan
Manfaat Armstrong
Serviceability (2005)
Aesthetic Ruth Natali (2015)
Dynamic Learning and training
Capability (Z1) Performance assessment
Strategic planning Teece (2014) Kristina, et al (2016)
Organizational processes
Leadership
Competitive Promosi Roy Wahyuningsih
Advantage (Y) Ketepatan Permintaan (2018)
Persepsi Harga Porter (2007)
Kecepatan Pelayanan Moch Fikri Ar (2016)
Kualitas Produk
variabel penelitian. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
semantik diferensial.Semantik diferensial merupakan skala untuk mengukur sikap,
dengan bentuk bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu
garis kontinum dimana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis
sama antara pengukuran satu dengan pengukuran yang lain, tetapi tidak memiliki
nilai nol mutlak yang sesuai dengan pengukuran variabel dalam penelitian ini
Demografi.
diminta untuk menilai suatu obyek atau konsep pada suatu skala yang mempunyai
dua ajektif yang bertentangan.skala pengukuran ini terdiri dari beberapa dimensi,
ketiga unsur skala perbedaan semantik dapat mengukur tiga dimensi sikap, yaitu:
3.7.1 Populasi
3.7.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
keseluruhan populasi dan karena adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu
menilai setiap individu tidak hanya dilakukan dengan fokus secara fisik saja atau
secara seimbang. Fokus penggabungan lebih pada teknik pengumpulan data dan
bebas dengan masalah dan fokus penelitian dan diarahkan pada pusat penelitian.
Dalam hal ini metode wawancara mendalam yang dilakukan dengan adanya daftar
mentransfornasi satu jenis data menjadi jenis data lain, sehingga keduanya dapat
Teknik Analisis Data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah sebuah
data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk
variabel bebas dan terikat berdasarkan data lapangan yang diperoleh dari
Responden dalam penelitian ini. dimana dari 100 Responden yang diteliti untuk
setiap item dari masing masing variabel memiliki Standar Deviasi mendekati 1
adalah sempurna dan akan dibandingkan jumlah Rata Rata (Mean) antara yang
keadaan di mana terdapat korelasi yang sangat tinggi antar variabel bebas
arti adanya korelasi linier yang tinggi (mendekati sempurna) di antara dua
atau lebih variabel bebas” berarti, jika antara variabel bebas yang
digunakan sama sekali tidak berkorelasi satu dengan yang lain atau
(Santoso ;1999).
2. Analisa Smart PLS Outer Model.Outer Model merupakan model
penelitian, nilai loading factor> 0.5 masih dapat diterima. Dengan demikian,
nilai loading factor< 0.5 harus dikeluarkan dari model (di-drop). Nilai
dalam indikator.
C. Uji AVE (Average Variance Extracted). Selain itu cara lain untuk
sebagai berikut :
Rumus AVE
Dimana adalah componentloading keindikatordan
Nilai AVE yang diharapkan melebihi dari angka > 0.5. Untuk
SmartPLS, ada dua perlakuan yang berbeda untuk dua jenis indikator
yaitu cara untuk indikator formatif dan cara untuk indikator reflektif.
reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha harus lebih dari 0,6 dan nilai
Parameter Rule of Thumbs
Cronbach’s alpha >0,6
Composite reliability >0,7
Sumber : Abdillah & Hartono (2015)
dependen, nilai koefisien path atau t-value tiap path untuk uji signifikan
pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian, terdiri dari teori, hasil
Berikut ini adalah diagram path SEM yang sebelum dilakukan pengolahan
signifikansi hubungan antar konstruk/variabel. Hal ini dapat dilihat dari koefisien
konstruk. Tanda atau arah dalam jalur (path coefficient) harus sesuai dengan teori
yang dihipotesiskan, signifikansinya dapat dilihat pada t test atau p value (critical
ratio) yang diperoleh dari proses bootstrapping (resampling method). Adapun Uji
endogen yang mampu dijelaskan oleh variabel eksogen. Menurut Chin (1998)
dalam Yamin dan Kurniawan (2011:21) kriteria R 2 terdiri dari tiga
klasifikasi, yaitu : nilai R 2 0.67, 0.33 dan 0.19 sebagai substansial, sedang
0,33 Moderat
0,19 Lemah
Sumber : Yamin dan Kurniawan (2011)
Keterangan:
(Ghozali, 2008).
subtantif.
Dimana :
= Nilai yang diperoleh ketika konstruk eksogen
dimasukkan ke model
= Nilai yang diperoleh ketika konstruk eksogen
dikeluarkan dari model.
Size f2 yang disarankan adalah 0.02, 0.15 dan 0.35 dengan variabel
laten eksogen memiliki pengaruh kecil, moderat dan besar pada level
struktural.
GoF = √ Com x R 2
bergaris di atas adalah nilai rata-rata model R2. Nilai GoF terbentang
D. Relevansi Prediksi ( )
Geisser.
Formula uji
q2 = Q2 included – Q2 excluded
1 - Q2 excluded
E. Uji T
dengan T-test di dalam penelitian ini, yaitu hipotesis secara parsial dan
Adapun skor atau nilai T- statistic, harus lebih dari 1,96 untuk
hipotesis dua ekor (two-tailed) dan di atas 1,64 untuk hipotesis satu
tabel 3.6.
mana tidak pada efek koefisien karena pada efek moderasi tidak hanya
lebih sama dengan dari 1,96 agar dapat dikatakan termediasi penuh
F. Analisa Hipotesa
singkat sepanjang penelitian. Analisis data Kualitatif bisa saja melibatkan proses
pengumpulan data, interpretasi, dan pelaporan hasil secara serentak dan bersama-
sama.
pertanyaan lalu melakukan analisis terhadap data-data yang baru saja diperoleh
dari hasil wawancara ini, menulis catatan-catatan kecil yang dapat dimasukkan
sebagai narasi dalam laporan akhir, dan memikirkan implikasi strategi yang
ditemukan.
dari kedalaman, kredibilitas, dan penuturan informasi itu? Pada tahap ini,
istilah khusus, yang sering kali didasarkan pada istilah/bahasa yang benar-
untuk membuat sejumlah kecil tema atau kategori, bisa lima hingga tujuh
lebih jauh tema-tema ini untuk membuat analisis yang lebih kompleks
ini juga bisa dianalisis untuk kasus tertentu, lintas kasus yang berbeda-
beda (seperti dalam studi kasus), atau dibentuk menjadi deskripsi umum
diambil dari semua ini?" akan membantu peneliti mengungkap esensi dari
suatu gagasan (Lincoln & Guba, dalam Creswell, 2015, hlm. 245).
informasi yang berasal dari literatur atau teori. Dalam hal ini, peneliti
pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari data dan analisis, dan bukan dari
penelitian ini. Dalam penelitian ini data yang didapat ditulis dalam
Dalam penelitian Kualitatif, validitas ini tidak memiliki konotasi yang sama
dengan validitas dalam penelitian Kuantitatif, tidak pula sejajar dengan reliabilitas
generalisabilitas (yang berarti validitas eksternal atas hasil penelitian yang dapat
diterapkan pada setting, orang, atau sampel yang baru) dalam penelitian
digunakan peneliti konsisten jika diterapkan oleh penelitipeneliti lain (dan) untuk
kodekode selama proses coding. Hal ini dapat dilakukan dengan terus
peneliti lain dengan kode-kode yang telah Anda buat sendiri. Sementara
Berikut ini adalah delapan strategi validitas yang disusun mulai dari yang
paling sering dan mudah digunakan hingga yang jarang dan sulit diterapkan
3. Membuat deskripsi yang kaya dan padat (rich and thick description)
realistis dan kaya. Prosedur ini tentu saja akan menambah validitas hasil
penelitian.
tersendiri atas tema tersebut. Akan tetapi, peneliti juga dapat menyajikan
peneliti sendiri.
auditorini tidak akrab dengan peneliti atau proyek yang diajukan. Akan
transkrip, hubungan antara rumusan masalah dan data, tingkat analisis data mulai
dari data mentah hingga interpretasi). Tentu saja, strategi ini dapat menambah
strategi ini mudah terjangkau untuk digunakan peneliti dan lebih mudah
semua alat pengumpul data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. kombinasi
Interview tahap 1
AVE, Composit Realibiltiy dan Alpha Cronbrach dengan Hasil Kualitatif Termin
Interview Tahap 2
variabel Laten Yaitu mengkombinasikan Hasil Uji R2, Uji F dan Uji Q dengan
memilih manfaat yang dirasakan dalam nilai lebih baik daripada yang dari
pesaing.
4) Change yaitu komponen yang ada di balik pertanyaan: apakah atau akankah
apropriasi?
Activities Value
Appropriability