Oleh:
NUR HALIPAH
NIM. P07224117018
i
ii
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NIM : P07224117018
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
iv
Halaman persembahan
1. Allah SWT
Ga bisa berkata kata lagi kalo liat nama ini. Bawaannya mau sujud
syukur aja. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu akbar!!! . tanpaNya ini tugas
akhir ga selesai. tanpaNya ini tugas akhir ga bakal diacc sama pembimbing.
tanpaNya itu pasien tugas akhir ga bakal mau dijadikan pasien, apalagi mesti
cari pasien pengganti..uluuh uluhhh… intinya buat adek adekku yang nanti
baca ini. Ingat and Don’t Forget buat Solat, Doa, Minta restu orang tua,
Ikhtiar dan Tawakkal. Kamu boleh pintar tapi kalo hubunganmu dengan
Allah ga kamu jaga baik baik. Siap siap, entah itu pasienmu yang ga bisa buat
dikunjungi, entah itu LTAmu yang ga diacc acc. Bukan buat nakutin, tapi
inilah tugas dan kewajiban kita sebagai Hamba, karna dengan
kehendakNyalah kita dapat bernafas sampai detik ini .
2. Rasulullah SAW
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad. Dulu..kalo kangen suka
nangis kalo ingat nama ini. Katanya dialah yang paling mencintai ummatnya.
Ga pernah ketemu tapi selalu dihampiri rasa rindu. Mungkin ada saatnya
nanti kita akan berjumpa..yaa Rasulullah
3. Orang tua
Kalo mereka udah kaya malaikat tak bersayap buatku . Mereka
yang ga berenti-berentinya buat support dan kasi aku pencerahan. Makasii
Yaa Allah, makasi udah hadirkan mereka buat hamba. Walau LDRan selama
kuliah (aku ini anak kos yaa po) tapi dengan begitu aku harus bisa metik
hikmahnya, karna selain kalo udah dengar suara mereka lewat telpon
jadinya semangat lagi, aku selalu yakin bahwa keberhasilanku
menyelesaikan LTA ini
v
karna ada doa doa mereka yang dijabah oleh Allah. Aku yakin dan aku sadar
sebagai anak terakhir banyak sekali harapan dari kedua orang tuaku
untukku, salah satunya lulus di D3 Kebidanan ini. Aku mencoba untuk
membuat mereka bangga padaku, karna dengan begitu setidaknya aku bisa
membalas budi baik mereka selama ini kepadaku, walau aku tau hal yang
aku lakukan ini belum seberapa disbanding semuanya. Doa dan restu dari
mereka ini salah satu kunci untuk kemudahan jalan kita dalam proses
panjang ini. Intinya be positive and keep hormati orang tua yaa
4. Pembimbingcuu
Terima kasih kepada bu sekar dan bu lusita, terima kasih sudah
membimbing saya dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Terima
kasih bu sudah mau disibukkan, sudah mau diganggu pada saat jam istirahat,
sudah mau menyempatkan hadir pada sidang proposal dan sidang akhir. Ga
tau mau ngomong apa lagi. Pokoknya kalian itu terrbaiiikkkk
5. Fantastic four
Kalian ini..duuhhhh… buat hae, regi, dan lisa, terima kasih banyak
atas dukungannya selama ini. Selama berteman dengan kalian dibangku
perkuliahan ini aku banyak mendapat pengalaman yang pasti nanti akan
sangat bermanfaat dikedepannya. Terima kasih sudah mau berteman
dengan aku, terima kasih juga untukku yang sudah mau berteman dengan
kalian..wkwk,becanda aja po!!
Kalian itu unik, dan disitulah aku belajar menghadapi berbagai
macam tingkah laku kalian. Persembahan ini aku sembahkan buat kalian
karna kalian adalah bagian dari perjuanganku untuk menempuh D3
Kebidanan ini. Aku sayang kaliaannnn….
6. Teman sejawat
Terima kasihku untuk kalian, kita berjuang bersama-sama disini.
emang ga mudah, tapi Alhamdulillah atas keRidhoanNya kita bisa lulus
bareng bareng. Kalo udah gini nantinya kita bakal kangen satu sama lain,
mulai dari hal hal aneh yang kita lakukan dikelas, sifat yang masih kekanak-
kanakan, teman yang kadang nyebelin, berkompetisi secara sehat, aktif
vi
diorganisasi, ngadain outbond bareng, LDKM bareng, pramukaan bareng,
tertekan bareng bareng. Pokoknya semuanya bareng.
Setelah ini kita akan sibuk dengan dunia masing masing, aku
berharap jika Allah mempertemukan kita lagi, aku mau kita tetap sama
seperti berjuang dulu, ga ada jaim-jaiman, yang ada malu maluin..wkwk..
Lop Yu GUYSSS!!!
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
Hari Dengan Masalah KEK & Jarak Kelahiran ˂2 Tahun di Wilayah Kerja
Puskesmas Baru Ulu Kota Balikapapan Tahun 2019”. Laporan Tugas Akhir ini
viii
Kebidanan Balikpapan, Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Kementerian
ix
4. Susi Purwanti, S.ST, M.Ph selaku Ketua Penguji yang telah memberikan bimbingan
6. Lusita Hakim, SST., selaku Anggota Penguji II yang telah memberikan bimbingan
8. Kedua Orang tua, kakak serta keluarga tercinta yang telah membantu dengan doa dan
9. Ny.S sebagai Klien Laporan Tugas Akhir yang telah bersedia ikut berpartisipasi
menjadi klien penulis untuk menyelesaikan, terima kasih untuk kerja samanya dan
10. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan sebaik-
baiknya. Namun demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangannya. Hal ini
dikarenakan keterbatasan yang ada pada penulis baik pengalaman, pengetahuan dan waktu.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi perbaikan yang
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal yang telah diberikan dan
semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis maupun pihak lain yang
membutuhkan.
1
Abstrak : Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.S G2P0101 hamil 34 minggu 2 hari dengan masalah KEK &
Jarak Kelahiran ˂2 Tahun diwilayah kerja Puskesmas Baru Ulu Tahun 2019. Asuhan kebidanan komprehensif
merupakan asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, nifas sampai pada
bayi baru lahir. Ambang batas LiLA pada WUS yang tidak berisiko KEK adalah 23,5 cm sehingga Ibu hamil
yang memiliki LiLA <23,5 cm akan berisiko KEK. Jarak persalinan yang baik untuk kesehatan ibu dan anak
adalah > 2 tahun sampai 5 tahun, semakin pendek ( < 2 tahun ), ibu berisiko tinggi untuk mengalami pre-
eklampsia dan komplikasi kehamilan lain yang sangat berbahaya dan juga bagi bayinya bisa lahir terlalu cepat,
terlalu kecil atau dengan BBLR.
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan Komprehensif, KEK, Jarak Kelahiran ˂2 Tahun.
Latar Belakang : Ambang batas LiLA pada WUS Asuhan Kehamilan K2 masalah nyeri pada pinggang
yang tidak berisiko KEK adalah 23,5 cm sehingga
Ibu hamil yang memiliki LiLA <23,5 cm akan
berisiko KEK. Berdasarkan Hasil Pemantauan
Status Gizi di Indonesia tahun 2016, prevalensi ibu
hamil berisiko KEK masih tinggi yaitu sebesar
79,3%. Jarak persalinan yang baik untuk kesehatan
ibu dan anak adalah > 2 tahun sampai 5 tahun,
semakin pendek ( < 2 tahun ), ibu berisiko tinggi
untuk mengalami pre-eklampsia dan komplikasi
kehamilan lain yang sangat berbahaya dan juga
bagi bayinya bisa lahir terlalu cepat, terlalu kecil
atau dengan BBLR. Berdasarkan uraian diatas,
penulis ingin melakukan asuhan kebidanan
komprehensif dengan judul “Asuhan Kebidanan
Komprehensif pada Ny.S G2P0101 hamil 34 minggu
2 hari dengan masalah KEK & Jarak Kelahiran ˂2
Tahun diwilayah kerja Puskesmas Baru Ulu Tahun
2019”.
1
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................6
1. Tujuan Umum..........................................................................................6
2. Tujuan Khusus.........................................................................................6
D. Manfaat..........................................................................................................7
1. Manfaat Praktis........................................................................................7
2. Manfaat Teoritis.......................................................................................7
E. Ruang lingkup................................................................................................8
F. Sistematika Penulisan....................................................................................9
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................13
1. Manajemen Varney..................................................................................13
2. Konsep COC............................................................................................14
3. Konsep SOAP..........................................................................................14
................................................................................................................................ 92
B. Etika Penelitian....................................................................................95
Varney)..........................................................................................................96
BAB V PEMBAHASAN.......................................................................................148
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................168
LAMPIRAN
1
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1
DAFTAR
Gambar Halaman
1
DAFTAR
Lampiran
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) sangat
erat hubungannya dengan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi,
pelayanan kesehatan ibu terutama pada saat ibu hamil, bersalin dan masa nifas.
Target AKI dalam RPJMN 2019 adalah 306/100.000 KH dan target penurunan
AKI dalam Millenium Development Goal’s tahun 2016 adalah 102/100.000 KH.
126 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian ibu 6.400
pada tahun 2015. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
AKI menurun dari 359 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2012 menjadi 305 per
100.000 kelahiran hidup tahun 2015 dan kembali menetap menjadi 305 per
100.000 kelahiran hidup tahun 2018 . Sedangkan AKB menurun dari 34 per 1000
kelahiran hidup tahun 2007 menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup tahun 2012 dan
Menurunkan angka kematian ibu secara bermakna maka deteksi dini dan
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Salah satu tujuan asuhan antenatal
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan
1
1
dan pembedahan. Semakin banyak ditemukan faktor risiko maka semakin tinggi
risiko kehamilannya. Semakin cepat diketahui adanya risiko tinggi semakin cepat
kesehatan tidak bisa dilepaskan dari upaya mewujudkan kesehatan anak sedini
mungkin sejak dalam kandungan. Upaya kesehatan ibu telah dipersiapkan sebelum
jumlah kasus 10 atau (78/100.000 KH) dengan perhitungan jumlah kelahiran hidup
kasus kematian ibu. Target penurunan AKI secara Nasional yaitu 112/100.000 KH.
2016 menjadi 78/100.000 KH tahun 2017 masih dibawah target nasional. (Dinas
pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum,
tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau
tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi. Menyadari hal tersebut dalam
perdarahan 60%, infeksi 25%, gestosis 15%, penyebab lainnya hanya menimbulkan
kematian pada 5% kematian maternal atau perinatal. Penyebab kematian antara ibu
antara lain penyakit jantung, paru, dan ginjal, asma, dan infeksi pada kehamilan,
persalinan, serta kala nifas. Secara umum penyebab kematian ibu yaitu yang
kecelakaan atau kasus insidental) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa
nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilannya per
100.000 kelahiran hidup serta kematian ibu secara tidak langsung seperti
kehamilan dengan anemia, tindakan yang tidak aman dan tidak bersih pada abortus,
diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, nifas sampai pada bayi
baru lahir. Asuhan kebidanan ini diberikan sebagai bentuk penerapan fungsi,
kegiatan, dan tanggung jawab bidan dalam memberikan pelayanan kepada klien
dan merupakan salah satu upaya untuk menurunkan AKI dan AKB (Varney Helen,
jumlah penduduk cukup padat. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 jumlah
penduduk Indonesia adalah 237.556.363 dan pada tahun 2014 jumlah penduduk
dihasilkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2025, perkiraan penduduk
Indonesia adalah sekitar 273,65 juta jiwa. Lebih lanjut angka laju pertumbuhan
1990-2000 yaitu sebesar 1,45%. Laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2014
Peningkatan berat badan ibu selama hamil menandakan adanya adaptasi ibu
terhadap pertumbuhan janin. “Pada wanita dengan berat badan rata-rata atau
pertumbuhan janin terhambat” penelitian ini didapatkan bahwa makin berat badan
ibu hamil, makin bertambah juga berat badan lahir bayi, hal ini ditunjukkan dengan
hasil uji statistik dengan tingkat kemaknaan sebesar p<0,01 dengan kekuatan
Kenaikan berat badan yang kurang dari 7 kg tetapi melahirkan bayi yang
normal yaitu lebih dari 2500 gram, dan ibu yang KEK tidak selalu melahirkan bayi
dengan BBLR. Hal tersebut dikarenakan berat bayi lahir tidak hanya di pengaruhi
oleh kenaikan berat badan ibu selama kehamilan ataupun status gizi yang ditandai
dengan pengukuran LILA 23,5 cm. Hal ini dikerena peningkatan berat badan ibu
hamil ada faktor lain yang dapat mempengaruhi berat badan bayi baru lahir antara
lain genetik yang normal dan patologis, penyakit ibu, obstetrik dan lingkungan
Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan pada tahun 2016,
pada tahun 2016 mengalami penurunan yang signifikan. Pada tahun 2015,
presentase prevalensi BBLR sebesar 5,1% sedangkan pada tahun 2016 menurun
sebesar 4,4%. BBLR dapat dihindari dengan menjaga kondisi fisik ibu melalui
atas (LiLA) dan kenaikan berat badan ibu hamil. Ambang batas LiLA pada wanita
usia subur (WUS) yang tidak berisiko Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah
2
23,5 cm sehingga Ibu hamil yang memiliki LiLA <23,5 cm akan berisiko KEK.
Berdasarkan Hasil Pemantauan Status Gizi di Indonesia tahun 2016, prevalensi ibu
Energi Kronis (KEK) WUS, yaitu untuk ibu Hamil 27,5 % ditahun 2013 telah
antara asupan dalam pemenuhan gizi dan pengeluaran energi. Masalah yang sering
rumah tangga, distribusi rumah tangga yang tidak proporsional dan beratnya beban
kerja ibu hamil. Seperti ibu hamil yang masih bekerja dengan pekerjaan yang berat
demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu adalah beberapa faktor yang
penting berkaitan dengan gizi ibu hamil, adalah kehamilan ibu pada usia muda
yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun), kehamilan dengan jarak yang pendek
sering, dan kehamilan yang terlalu tua (lebih dari 35 tahun) (Siti Asfuah dan Atikah
kelahiran sebelumnya memiliki tingkat kelangsungan hidup 2,5 kali lebih tinggi
dari pada mereka yang lahir dengan jarak kelahiran < 2 tahun. Anak-anak yang
lahir dengan jarak kelahiran 3 tahun dengan kelahiran sebelumnya lebih sehat saat
mereka dilahirkan dan memiliki kemungkinan hidup lebih baik pada setiap
Jarak persalinan yang baik untuk kesehatan ibu dan anak adalah > 2 tahun
sampai 5 tahun, semakin pendek ( < 2 tahun ), ibu berisiko tinggi untuk mengalami
pre-eklampsia dan komplikasi kehamilan lain yang sangat berbahaya dan juga
bagi bayinya bisa lahir terlalu cepat, terlalu kecil atau dengan BBLR.
G2P0101 hamil 34 minggu 2 hari dengan masalah KEK & Jarak Kelahiran ˂2
B. Rumusan Masalah
bayi baru lahir, nifas, neonatus sampai dengan pelayanan kontrasepsi yang sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan pada Ny.S G2P0101 hamil 34 minggu 2 hari
dengan masalah KEK & Jarak Kelahiran ˂2 Tahun diwilayah kerja Puskesmas
C. Tujuan
1. Tujuan umum
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus serta pemilihan alat
kontrasepsi pada Ny. S G2P0101 hamil 34 minggu 2 hari dengan masalah KEK
& Jarak Kelahiran ˂2 Tahun diwilayah kerja Puskesmas Baru Ulu Tahun
2019.
2. Tujuan Khusus
1
masalah dan penegakkan diagnose, intervensi, implementasi, evaluasi
1
1
1
1
Ny.S G2P0101 hamil 34 minggu 2 hari dengan masalah KEK & Jarak
2019.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
dini.
mungkin terjadi.
b. Dengan adanya asuhan pada bayi baru lahir dengan baik dan benar akan
c. Dengan adanya asuhan kebidanan pada ibu nifas sehingga masa nifas
d. Dengan adanya asuhan pada neonatus dengan baik dan benar akan
1
1
berkualitas
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dapat menjadi bahan acuan untuk
komprehensif.
pelayanan kebidanan.
1
1
E. Ruang Lingkup
continuity of care, mulai dari masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas,
Januari 2020 pada Ny.S G2P0101 hamil 34 minggu 2 hari dengan masalah KEK &
Jarak Kelahiran ˂2 Tahun diwilayah kerja Puskesmas Baru Ulu Tahun 2019.
F. Sistematika Penulisan
Dalam karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode narasi yang
disertai dengan analisis data dan permasalahan yang timbul selama pelaksanaan
asuhan kebidanan.
a. Studi Kepustakaan
sumber berupa buku, tulisan ilmiah, bahan kuliah, internet, dan lain-lain yang
berhubungan dengan karya tulis ilmiah ini yaitu mengenai ilmu kebidanan
diantaranya asuhan kehamilan, bersalin, perawatan nifas dan bayi baru lahir
b. Studi Kasus
1
1
melalui tahap-tahap proses asuhan kebidanan. Hal ini dapat dilakukan melalui
c. Studi Dokumentasi
berikut:
JUDUL
HALAMAN
JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
1
2
2. Tujuan Khusus
2
2
D. Manfaat
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
E. Ruang Lingkup
F. Sistematika penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
KASUS
BAB IV
TINJAUAN KASUS
BAB V
PEMBAHASAN
BAB VI
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada
bisa diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
2
1
akan menentukan.
menyertai diagnosis.
dan aman.
hasil laboratorium dan uji diagnostic lain yang dirumuskan dalam data
VII Varney.
1. Kehamilan
yang dimulai pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40.Saat ini juga
2010).
1) Sistem Reproduksi
kandung kemih cepat terasa penuh, selain itu juga terjadi hemodilusi
3) Sistem Respirasi
4) Sirkulasi darah
lanjut mengeluh sesak nafas dan pendek nafas.Hal ini ditemukan pada
5) Sistem Muskuloskeletal
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
3) Pada TM III ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena janin
1) Oksigen
latihan nafas melalui senam hamil, tidur dengan bantal yang lebih
3) Personal Hygiene
adalah pakaian harus longgar bersih dan tidak ada ikatan yang ketat
5) Eliminasi (BAB/BAK)
6) Seksual
kelelahan dan ketegangan, oleh karena itu lebih baik berjalan tetapi
diperhatikan.
normal. Senam hamil di tujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau
f. Perawatan payudara
dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu post partum. Saat
menarik puting susu dengan jari tangan sampai menonjol atau dengan
secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi. Pelayanan ini
atau dokter sedini mungkin semenjak dirinya hamil untuk menjaga agar
satu kali (usia kehamilan antara 14-28 minggu), trimester III dua kali
perlindungan ibu hamil dan janin, berupa dteksi dini faktor risiko,
2013).
haid
2
taksiran kasar tentang durasi kehamilan biasanya teraba pada saat usia
Tabel 2.1
Usia Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri
Tinggi Fundus Uteri Usia Kehamilan
1/3 jari di atas simfisis 12 minggu
½ di atas sympisis 16 minggu
2/3 di atas sympisis 20 minggu
Setinggi pusat 22 minggu
1/3 diatas pusat 28 minggu
½ pusat – prosessus – xifoideus 34 minggu
Setinggi prosessus – xifoideus 36 minggu
2-3 jari (4cm) dibawah prosessus 40 minggu
xifoideus
Sumber :Ilmu Kebidanan penyakit kandungan dan KB (Manuaba, 2010)
3) Rumus Mc Donald
kehamilan dalam bulan atau minggu. Tinggi fundus uteri dalam cm,
yang normal harus sesuai dengan usia kehamilan, jika kurang hanya 2
cm masih dapat ditoleransi tetapi jika lebih kecil dari 2 cm maka ada
Tabel 2.2
Usia Kehamilan berdasarkan Mc. Donald
Tinggi Fundus Uteri Usia Kehamilan
24 – 25 cm diatas sympisis 24 – 25 minggu
26,7 cm diatas sympisis 28 minggu
27,5 – 28 cm diatas sympisis 30 minggu
29,5 – 30 cm diatas sympisis 32 minggu
31 cm atas sympisis 34 minggu
32 cm diatas sympisis 36 minggu
33 cm diatas sympisis 38 minggu
Sumber :Ilmu Kebidanan penyakit kandungan dan KB (Manuaba, 2010)
Tabel 2.3
Tafsiran Berat Janin pada TM III
Usia Kehamilan Panjang (cm) Berat (gram)
28 minggu 37,6 cm 1005 gram
29 minggu 38,6 cm 1153 gram
30 minggu 39,9 cm 1319 gram
31 minggu 41,1 cm 1502 gram
32 minggu 42,4 cm 1702 gram
33 minggu 43,7 cm 1918 gram
34 minggu 45 cm 2146 gram
35 minggu 46,2 cm 2383 gram
36 minggu 47,4 cm 2622 gram
37 minggu 48,6 cm 2859 gram
38 minggu 49,8 cm 3083 gram
39 minggu 50,7 cm 3288 gram
40 minggu 51,2 cm 3462 gram
41 minggu 51,7 cm 3597 gram
Sumber :Ilmu Kebidanan penyakit kandungan dan KB (Manuaba, 2010)
toxoid (TT)
2
g) Pemeriksaan VDRL
yang menyangga rahim, bentuk kepala janin yang sesuai dengan pintu
yang terlalu besar dari panggul ibu, berat bayi melebihi 4000 gram,
rongga panggul sempit, bayi terlilit tali pusat dan atau plasenta previa
(Manuaba, 2009).
Massa adalah ukuran sejumlah materi yang dimiliki oleh suatu benda
pengaruh
2
dari ujung kaki sampai ujung rambut (Depdiknas, 2002). Jadi yang
dimaksud dengan indeks masa tubuh adalah rasio antara berat badan dan
tinggi badan yang diukur dari ujung rambut sampai ujung kaki
(Depdiknas, 2002).
rasio atau nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram)
Rumus penghitungan Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh
Tabel 2.4
Peningkatan berat badan selama kehamilan
2
1) Perdarahan pervaginam
beristirahat.
3) Pengelihatan kabur
2
dapat diikuti dengan keluarnya bagian kacil janin seperti tali pusat,
tangan, atau kaki. Oleh karena itu bila saat hamil ditemukan ada
oleh zat- zat berasal dari jaringan mati yang masuk ke dalam darah
ibu.
jika disentuh sedikit saja dan terasa sangat keras seperti papan serta
2
placenta.
k. Ketidaknyamanan pada TM 3
(Hutahaean, 2013).
Tabel 2.5
Ketidaknyamanan TM 3 dan cara
mengatasi
No. Ketidaknyamanan Cara mengatasi
1. Sering buang air Ibu hamil di sarankan untuk tidak
kecil minum 2-3 jam sebelum tidur.
Kosongkan kandung kemih saat
sebelum tidur.
Agar kebutuhan cairan pada ibu tetap
terpenuhi, sebaiknya lebih banyak
minum pada siang hari.
(Matterson, 2001).
pasien dapat menyiapkan surat-surat (BPJS, Foto kopi KTP, KK), Buku
persiapan bayi (bedong, baju, celana, topi, sarung tangan dan kaki,
antitoksin tetanus dalam tubuh ibu yang akan ditransfer melalui plasenta
yang akan melindungi bayi yang akan dilahirkan dari penyakit tetanus.
minggu ke-4.
Tabel 2.6
Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid
Selang Waktu
minimal
Imunisasi TT Lama Perlindungan
pemberian
Imunisasi TT
Langkah awal pembentukan kekebalan tubuh
TT1 -
terhadap penyakit Tetanus
TT2 1 bulan setelah TT1 3 Tahun
TT3 6 bulan setelah TT2 6 Tahun
TT4 12 Bulan setelah TT3 10 Tahun
TT5 12 Bulan setelah TT4 ≥25 Tahun
setiap ibu. Hal ini karena sebagian ibu mengalami tekanan dan rasa
Faktor – faktor ini lahyang dapat memperberat stres pada ibu hamil
sepenuhnya karena stres, gaya hidup dan infeksi juga bisa mempunyai
peranan.
saat persalinan.
Fungsi dari KSPR adalah:
Tabel 2.7
Skor Poedji Rochjati
I II III IV
Triwulan
SKO
Masalah / Faktor Resiko
R III. III.
KEL I II
NO. 1 2
F.R
c. Diberi infus/transfuse 4
Triwulan
SKO
Masalah / Faktor Resiko
R III. III.
KEL I II
NO. 1 2
F.R
c. Diberi infus/transfuse 4
13 Hamil kembar 4
14 Hydramnion 4
17 Letak sungsang 8
18 Letak Lintang 8
20 Preeklampsia/kejang-kejang 8
JUMLAH SKOR
berat janin kurang dari 2500 gram. Paritas ibu, riwayat prematur
persalinan prematur.
faktor iatrogenik, faktor maternal, faktor janin, dan faktor perilaku. Faktor
3
komplikasi pada ibu antara lain : anemia, pendarahan, berat badan ibu
tidak
3
yaitu :
dan
3
penelitian bahwa jarak kelahiran yang aman antara anak satu dengan
adalah anemia.
mengatakan bahwa jarak kelahiran yang ideal adalah lebih dari dua tahun,
selain itu pertumbuhan dan perkembangan janin juga akan terhambat jika
Selain itu, resiko lain juga dapat terjadi seperti ketuban pecah dini
dan prematur karena kesehatan fisik dan rahim ibu masih memerlukan
waktu untuk beristirahat. Dalam waktu atau jarak kehamilan yang cukup
dekat juga memungkingkan ibu untuk masih menyusui, hal tersebut yang
(Hartono, 2010)
jadi momok yang menakutkan bagi ibu hamil, sehingga jangan sampai
modal penting yang perlu dimiliki oleh setiap ibu hamil. Hal ini bertujuan
nanti, sehingga akan tercipta persalinan normal, aman bagi ibu dan
yang dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan bayi yang baru lahir
(Prawirohardjo, 2009).
1) Tanda pendahuluan:
pains”.
a) Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat,sering, dan
teratur.
pembukaan.
diafragma dan aksi dari ligament, dengan kerja sama yang baik dan
2011)
c. Faktor Passage (Jalan Lahir) Passage atau faktor jalan lahir dibagi atas:
2010)
ibu dan janin. Dalam hal ini proses persalinan tergantung dari
(Saifuddin, 2010).
4
dan kelahiran bayi. Jika tempat persalinan dan kelahiran bayi akan
terjadinya penyulit pada ibu dan bayi baru lahir sehingga keadaan
c) Persiapan rujukan
1. Kala I
lengkap, fase Kala I Persalinan terdiri dari Fase Laten yaitu dimulai
mulai teratur tetapi lamanya masih diantara 20-30 detik, tidak terlalu
menit, lamanya 40 detik atau lebih dan mules, pembukaan 4cm hingga
2. Kala II
rasa ingin meneran saat kontraksi, ada dorongan pada rektum atau
dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini
biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi. Pada
seperti mau buang air besar dengan tanda anus membuka. Pada waktu
(Rukiyah, 2009)
3. Kala III
plasenta : terjadi perubahan bentuk uterus dan tinggi fundus uteri, tali
lebih dari 30 menit. (Asrinah, 2010) Setelah bayi lahir, uterus teraba
bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri.
<500 cc setelah kala III selesai atau setelah plasenta lahir (JNPK-KR
4. Kala IV
4
post partum. Komplikasi yang dapat timbul pada kala IV adalah sub
(Sondakh, 2013)
pertama, setiap 15 menit pada satu jam pertama, setiap 20-30 menit
selain itu pemeriksaan suhu dilakukan sekali setiap jam selama dua
gerakan kepala janin di dasar panggul yang diikuti dengan lahirnya seluruh
1) Penurunan kepala
kontraksi uterus yang efektif, posisi, serta kekuatan meneran dari pasien.
2) Penguncian (engagement)
3) Fleksi
menjadi hal yang sangat penting karena dengan fleksi diameter kepala
janin terkecil dapat bergerak melalui panggul dan terus menuju dasar
diperlukan agar saat sampai di dasar panggul kepala janin sudah dalam
berputar dari arah diameter kanan, miring ke arah diameter PAP dari
normal antara as panjang kepala janin dengan as panjang dari bahu akan
berubah dan leher akan berputar 45 derajat. Hubungan antara kepala dan
panggul ini akan terus berlanjut selama kepala janin masih berada di
dalam panggul.
Pada umumnya rotasi penuh dari kepala ini akan terjadi ketika
kepala telah sampai di dasar panggul atau segera setelah itu. Perputaran
kepala yang dini kadang-kadang terjadi pada multipara atau pasien yang
Proses ini terjadi karena gaya tahanan dari dasar panggul, dimana gaya
5
6) Restitusi
bahu. Pada saat kepala janin mencapai dasar panggul, bahu akan
mengalami perputaran dalam arah yang sama dengan kepala janin agar
terletak dalam diameter yang besar dari rongga panggul. Bahu anterior
dengan cara fleksi lateral. Setelah bahu dilahirkan, seluruh tubuh janin
partus set.
baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his, bila ia sudah merasa
ingin meneran.
meneran (bila ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang
kuat, bantu ibu keposisi setengah duduk atau posisi lain yang
untuk meneran.
14) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5 sampai 6 cm,
15) Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
16) Membuka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan.
defleksi maksimal saat kepala lahir. Minta ibu untuk tidak meneran
21) Menunggu hingga kepala bayi selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan.
22) Setelah bayi menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan
biparietal kepala bayi, tarik secara hati-hati kea rah bawah sampai
yang terlalu erat hingga menghambat putaran paksi luar, minta ibu
dua tempat pada tali pusat dan potong tali pusat di antara kedua
klem tersebut.
23) Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher, dan
bahu bayi bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian
24) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri pinggang kea
bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara kedua lutut bayi).
25) Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan
Nilai bayi, kemudian letakkan diatas perut ibu dengan posisi kepala
lebih rendah dari badan (bila tali pusat pendek, letakkan bayi
umbilicus bayi. Melakukan urutan tali pusat kea rah ibu dan
diantara 2 klem.
30) Memberikan bayi pada ibu untuk disusui bila ibu menghendaki.
1/3 atas luar paha kanan setelah melakukan aspirasi terlebih dahulu
darah.
34) Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
dorso cranial. Bila uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu atau
37) Jika dengan peregangan tali pusat terkendali tali pusat terlihat
39) Segera setelah plasenta lahir, melakukan massase pada fundus uteri
teraba keras).
40) Sambil tangan kiri melakukan massase pada fundus uteri, periksa
tersedia.
41) Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perineum
43) Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah didalam larutan
mengeringkannya.
6
simpul mati.
45) Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya.
53) Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%.
yang di sediakan.
55) Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan
a. Partograf
warna dan volume air ketuban, moulase kepala janin. Kondisi Ibu
yaitu tekanan darah, nadi, dan suhu badan, volume urine, obat dan
a. Definisi
ekstrauterine. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia
(Dewi, 2012).
Segera setelah lahir, letakkan bayi diatas kain bersih dan kering
yang disiapkan pada perut bawah ibu. Segera lakukan penilaian awal
78
7
4) Apakah tonus otot baik.Jika bayi tidak cukup bulan, air ketuban
resusitasi?
asuhan bayi baru lahir normal dan penilaian awal dilakukan secara cepat
dan tepat (0-30 detik). Jika bayi tidak bernafas atau megap-megap atau
lemah maka segera lakukan resusitasi bayi baru lahir (JNPK-KR, 2008).
Tabel 2.9
Apgar Skor
Skor 0 1 2
Pucat
Appearance Badan merah, Seluruh tubuh
color(warna kulit) ekstremitas biru kemerah- merahan
Gerakan aktif
Ekstremitas dalam
Activity (tonus otot) Lumpuh
fleksi sedikit
Respiration (usaha
Tidak ada Lemah, tidak teratur Menangis kuat
nafas)
Sumber : Sumarah, dkk, 2009
tetap jaga kehangatan, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi
Dini (IMD)
8
dengan cara kontak kulit bayi dengan kulit ibu, beri salep mata
bayi baru lahir, yaitu: Pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali per
menit, terlalu panas > 38°C atau terlalu dingin < 36,5°C. Warna kulit
atau bibir biru pucat, memar atau sangat kuning. Hisapan lemah,
berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir atau
darah pada tinja. Lunglai, kejang, tidak bisa tenang, menangis terus
(Suherni, 2009).
8
dan berjalan-jalan.
postpartum.
bayinya.
4) Memberikan pelayanan KB
a) Involusi uterus
Tabel 2.10
Perubahan Normal Pada Uterus Selama Postpartum
Diameter
Waktu TFU Bobot uterus Palpasi serviks
uterus
Pada akhir
Setinggi pusat 900-1000 gram 12,5 cm Lembut / lunak
persalinan
Minggu ke
½ pusat symp 450-500 gr 7,5 cm 2cm
1
Minggu ke
Tidak teraba 200 gram 5 cm 1 cm
2
Minggu ke
Normal 60 gram 2,5 cm Menyempit
3
Sumber :Asuhan Kebidanan Nifas (Ambarwati, 2010)
2) Lochea
Lochea ini muncul pada hari pertama sampai hari ketiga masa
b) Lochea Sangiolenta
c) Lochea Serosa
plasenta.
d) Lochea Alba
e) Loche Purulenta
3) Serviks
2013).
hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada
2013).
selama satu atau dua hari, gerak tubuh berkurang dan usus bagian
persalinan.
8
dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam
2010).
7) Perubahan endokrin
hubungan awal antara ibu dengan bayi, menjaga bayi agar tetap
pengasuhan bayi.
hari ke 6
2) Ambulasi
mobilisasi
8
3) Eliminasi
4) Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan, bila
masih sulit buang air besar dan terjadi obstifasi apalagi berak keras
dapat diberikan obat laksans per oral atau per rectal, jika masih
6) Kebersihan genetalia
7) Pakaian
keringat karena produksi keringat pada ibu nifas akan lebih banyak,
akibat lochea.
8) Kebersihan kulit
usahakan mandi lebih sering dan menjaga agar kulit tetap dalam
keadaan kering.
9) Istirahat
rileks dan istrahat yang cukup, terutama saat bayi sedang tidur,
meminta bantuan suami atau keluarga yang lain jika ibu merasa
8
lelah, putarkan dan dengarkan lagu-lagu klasik pada saat ibu dan
10) Seksual
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua
jarinya ke dalam vagina tanpa ada rasa nyeri, begitu ibu merasa
aman untuk melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
ASI dan hubungan suami istri pada masa nifas tidak terganggu.
bayinya harus dihargai oleh semua yang terlibat dan ibu harus
tinggi bagi ibu, apabila ada tanda ikterus yang lebih parah
sehat akan tidur selama sebagian besar waktu dalam beberapa hari
Jika diberi susu dengan tepat, bayi harus berkemih minimal enam
kali dalam setiap 24 jam dengan urin yang berwarna kuning kecoklatan
dan jernih. Penurunan haluaran urin atau aliran urin yang berkaitan
terjadi.
hubungan yang kuat sehingga proses laktasi dan perawatan bayi baru
bayi. Untuk orang tua yang tidak berpengalaman ada banyak literatur
yang siap sedia dalam bentuk cetakan atau di internet, dan ada
persiapan pranatal untuk kelas menjadi orang tua yang dapat diakses
b) Kejang
c) Lemah
d) Sesak Nafas
e) Merintih
9
f) Pusar Kemerahan
kontrasepsi yaitu:
a. Faktor pasangan
1) Umur
2) Gaya hidup
3) Frekuensi senggama
e) Kontrasepsi Suntik
(Hartanto, 2002).
bokong).
yaitu:
5) Keterbatasan
(c) Galaktorea
(d) Jerawat
BAB III
SUBJEK DAN KERANGKA KERJA
PELAKSANAAN STUDI KASUS
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah suatu kerangka atau sketsa yang di desain oleh
menurut varney yang terdiri dari 7 langkah dan pendokumentasian SOAP dalam
2014).
yaitu ibu hamil Trimester III dengan usia kehamilan 34 minggu 2 hari yang
dimulai bulan Desember 2019. Setelah diperoleh subjek penelitian, maka peneliti
melakukan pengkajian pada ibu hamil tersebut hingga didapatkan data subjektif
bimbingan dilakukan.
7
Asuhan
Asuhan Kehamilan Persalinan
(ANC) (INC)
Asuhan Bayi Baru Lahir
Asuhan
(BBL)Nifas (PNC)Asuhan NeonatusPelayanan Kontrasepsi
Asuhan :
SOAP
Analisis Kesenjangan antara teori dan praktek
Alternatif pemecahan masalah
Dokumentasi
8
1. Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam proposal ini sesuai
a. Observasi
tanpa mediator sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang
b. Wawancara
c. Pemeriksaan Fisik
d. Studi Dokumentasi
judul LTA ini seperti : catatan medis klien yang berupa buku KIA
2. Analisa Data
data yang telah terkumpul. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini
D. Etika Penelitian
Hidayat (2008) dalam penelitian ini, peneliti akan memperhatikan etika dalam
bersifat unik dan bebas. Setiap individu memiliki hak dan kemampuan
ekonomi.
3. Justice
resiko bila ikut serta dalam penelitian. Selain itu pada saat seleksi subjek
peelitian harus adil dan seimbang, berkaitan langsung dengan masalah yang
akan diteliti dan tidak ada unsur manipulatif. Pemberi asuhan juga harus
83
BAB IV
TINJAUAN
KASUS
a. Langkah I Pengkajian
S :
1. Data Subjek
a. Identitas
terakhir.
1) Riwayat menstruasi
8
c) Lamanya : ± 5hari
e) Konsistensi : Cair
f) Siklus : 28 hari
g) Menarche : 12 tahun
2) Flour albus
b) Tanggal : Lupa
kehamilan 4 bulan
5) Riwayat
kehamilan G2 P1
A0
Kehamilan I : 2018/Normal
6) Riwayat imunisasi
7) Riwayat kesehatan
d) DM : Tidak ada
8) Alergi
o lahir at Gestasi g it an
Lahir
ber
2018
keluar
12) Riwayat KB
c) Lama pemakaian :-
e) Tempat pelayanan KB :-
c) Porsi : 1 piring
a) BAB
b) BAK
e) Pola seksualitas
f) Riwayat Psikososial
(1) Pernikahan
(b) Yang ke 1
tenaga kesehatan.
kehamilannya ini
sama saja
h) Pemeriksaan Fisik
(4) Lila : 23 cm
(a) Inspeksi
I. Kepala
II. Mata
III. Muka
v. Lidah : Bersih
V. Leher
VI. Dada
VIII. Perut
IX. Vagina
X. Ekstremitas
(b) Palpasi
I. Leher
II. Dada
i. Mammae : Simetris
14
III. Perut
tidak melenting
(Bokong)
janin (Ekstremitas)
melenting
(kepala)
IV. Tungkai
V. Kulit
14
147
14
i. Turgor : Baik
VI. Auskultas
i
i. Paru – paru
ii. Jantung
Irama : Teratur
Frekuensi : 80x/menit
Intensitas : Baik
iii. Perut
Irama : Teratur
Intensitas : Kuat
iv. Perkusi
Ekstremitas
i) Pemeriksaan Khusus
(a)Pemeriksaan dalam
j) Pemeriksaan laboratorium
I. Hb : 11,7 gr/dl
cukup.
Diagnosa Dasar
S :
G2P01O1 hamil 34 minggu 2 hari Ibu mengatakan hamil anak kedua, anak pertama
janin tunggal hidup intrauterine lahir hidup premature, belum pernah keguguran,
presentasi kepala dan anak hidup satu.
Ibu mengatakan HPHT 5 April 2019
Ibu mengatakan PP test (+)
Ibu mengatakan tafsiran persalinan 28 Desember
2019 (USG)
Ibu mengatakan gerakan janin aktif (>12 kali sehari)
O:
1. Ku : Baik Kes : Compos mentis
2. TP : 28 Desember 2019
3. TTV
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 84x/ menit
Pernafasan : 18x/ menit
Temp : 36,60C
4. BB sebelum hamil : 41 kg
BB terakhir : 48,5 kg
TB : 149 cm
IMT : 41/(1,49)2 = 41/2.22 = 18,46 (normal)
5. Palpasi
Dada : Tidak ada massa, konsistensi lunak,
pengeluaran ASI (+)
Ekstermitas : Tidak ada
oedema Palpasi Abdomen
TFU : 28 cm (Mc Donald)
LI : Setengah pusat – px, Teraba bokong
LII : Pu-Ka
LIII : Presentasi kepala
L IV : Belum masuk PAP (konvergen)
TBJ : 2480 gram
6. Auskultasi
DJJ (+) 136 x/ menit, irama teratur, intensitas kuat
7. Perkusi
Refleks Patella
Kaki kanan (+)
Kaki kiri (+)
Hasil USG : Keadaan janin baik, tidak ada lilitan tali
pusat, dan jumlah air ketuban cukup. (7 Oktober 2019)
15
DO : LILA : 23 cm
KEK
IMT : 41/(1,49)2 = 41/2.22 = 18,46 (normal)
Tidak Ada
2. Berikan KIE tentang penyebab dan dampak yang akan ditimbulkan dari KEK
Rasional : Ibu hamil dengan status gizi buruk atau mengalami Kurang Energi
Kronis (KEK) cenderung melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR),
3. Berikan KIE tentang resiko jarak kelahiran yang dekat dan cara mengatasinya
abortus, berat badan bayi lahir rendah, nutrisi kurang, dan waktu/lama
Rasional : Nyeri pinggang merupakan hal yang fisiologis terjadi pada ibu
hamil trimester III, salah satu penyebabnya ialah dikarenakan uterus yang
yang perlu dimiliki oleh setiap ibu hamil. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi
adanya komplikasi yang beresiko pada saat persalinan nanti, sehingga akan
tercipta persalinan normal, aman bagi ibu dan bayinya (Abdilla, 2011).
persalinan
15
adalah segala sesuatu yang disiapkan dalam hal menyambut kelahiran anak
E. Langkah VI (Implementsi)
janin dalam keadaan normal, Lila ibu 23 cm dengan standar Lila normal ibu
hamil yaitu 23.5 cm, ibu juga mengalami jarak kelahiran anak yang relative
dekat yaitu ˂2 tahun, ibu termasuk dalam resiko tinggi kehamilan. Terdapat
beberapa dampak yang akan timbul dari beberapa permasalaham yang ibu
alami dan ibu disarankan untuk melahirkan dirumah sakit terkait dengan
yang ada.
Penyebab dari ibu dengan KEK salah satunya ialah asupan nutrisi ibu yang
kurang pada saat sebelum hamil dan factor lain juga berpengaruh pada jarak
15
kelahiran yang dekat yaitu ˂2 tahun, dengan anak terakhir ibu berusia 1,3
tahun.
tinggi kalori (umbi umbian, kentang, nasi, beras merah), makanan tinggi
protein (telur, daging sapi, kacang kacangan, susu), serta selalu meminum
berat badan bayi lahir rendah, nutrisi kurang, selain itu juga dapat
d) Menjelaskan kepada ibu tentang cara untuk mengatasi nyeri pinggang seperti
Ketidaknyamanan pada TM III seperti nyeri pada bagian bawah perut sampai
dibawa oleh ibu semakin besar sehingga menyebbakan ibu mengalami nyeri
1) Keluar lendir bercampur darah (blood slime) yang lebih banyak karena
4) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
Menyiapkan surat-surat (BPJS, Foto kopi KTP, KK), Buku Pink, donor darah
masing 5 buah, dan pembalut ibu nifas) dan persiapan bayi (bedong, baju,
Ibu dianjurkan untuk memakan makanan yang tinggi kalori, tinggi protein,
tinggi akan zat besi, dan ibu diberikan makanan tambahan (biscuit ibu hamil)
i) Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika
110/70 mmHg, DJJ : 136 x/m, posisi janin dalam keadaan normal, dan
pemeriksaan fisik ibu terdapat Lila ibu 23 cm dengan standar Lila normal ibu
hamil yaitu 23.5 cm, ibu juga mengalami jarak kelahiran anak yang relative
dekat yaitu
˂2 tahun, ibu termasuk dalam resiko tinggi kehamilan. Dikhawatirkan akan ada
dampak yang akan timbul dari beberapa permasalaham yang ibu alami dan ibu
15
dampak yang akan ditimbulkan dari permasalahan yang ada, ibu mengetahui
tentang penyebab, dampak dan cara mengatasinya KEK, ibu mengetahui resiko
jarak kelahiran yang dekat dan cara mengatasinya, ibu mengetahui tentang cara
Dokumentasi SOAP
Kunjungan ANC I
S: Ibu mengatakan hamil anak kedua, anak pertama lahir hidup premature,
belum pernah keguguran, dan anak hidup satu.
Ibu mengatakan HPHT 5 April 2019, TP 28 Desember 2019 (USG)
Ibu mengeluh nyeri pada bagian perut bawah dan nyeri pada bagian
pinggang O : Ku : Baik
Kes : Compos mentis
Lila : 23 cm
Sekarang : 48,5 kg
Temp : 36,6 0C
Palpasi
Palpasi Abdomen
LII : PU-KA
LIII : Let-Kep
L IV : Konvergen
Auskultasi
Perkusi :
Hasil USG : Keadaan janin baik, tidak ada lilitan tali pusat, dan jumlah air
presentasi kepala
16
Mengatasinya.
P:
Tabel 4.1
Implementasi Kunjungan ANC I
Tanggal/Jam Pelaksanaan Paraf
(Permatasari, 2010)
maupun Implant.
tanda-
tanda persalinan.
Menjelaskan kepada ibu mengenai
perlengkapan
dipuskesmas.
17.35 WITA
Ibu dianjurkan untuk memakan makanan
Dokumentasi SOAP
Kunjungan ANC II
P:
Tabel 4.1
Implementasi Kunjungan ANC II
Tanggal/Jam Pelaksanaan Paraf
Dokumentasi SOAP
Intranatal Care
Dokumentasi SOAP
Neonatus
Bayi lahir dengan jenis kelamin perempuan, bayi lahir segera menangis,
kelahiran tunggal, jenis persalinan spontan, keadaan tali pusat tidak ada kelainan,
tidak ada tanda-tanda infeksi dan perdarahan tali pusat. Penilaian APGAR adalah
8/10. Pada pemeriksaan antropometri didapatkan berat badan : 2920 gram,
panjang badan : 47 cm lingkar kepala : 33 cm, lingkar dada : 32 cm
Tabel 4.8
Apgar Skor By. Ny.
S
Jumlah
Kriteria 0 1 2 1 5
menit menit
Frekuensi
tidak ada < 100 > 100 2 2
Jantung
Usaha menangis
tidak ada lambat/tidak teratur 2 2
Nafas dengan baik
beberapa fleksi
Tonus Otot tidak ada gerakan aktif 1 2
ekstremitas
Refleks tidak ada Menyeringai menangis kuat 1 2
Warna tubuh merah muda, merah muda
biru/ pucat 2 2
Kulit ekstremitas biru seluruhnya
Jumlah 8 10
Dokumentasi SOAP
Post Natal Care I (Data Rekam Medic RS Bersalin Sayang Ibu)
S :
Ibu mengatakan lega dengan kelahiran anaknya dan masih merasakan
mules pada bagian bawah perut setelah melahirkan
O :
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum Ny. S baik, kesadaran composmentis, hasil
pengukuruan tanda vital yaitu: tekanan darah 110/70 mmHg, suhu
tubuh 36,6oC, nadi 82 x/menit, pernafasan 20 x/menit.
b. Pemeriksaan fisik
Wajah : Tidak oedema dan tidak pucat
Mata : Tidak oedema pada kelopak mata, konjungtiva tidak
anemis dan sclera tidak ikterik.
Payudara : Payudara simetris, bersih, terdapat pengeluaran ASI,
ada hiperpigmentasi pada areola, putting susu
menonjol, dan tidak ada retraksi.
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, dan kandung
kemih teraba kosong.
Genetalia : Vulva tidak oedema, tidak ada varises, terdapat
pengeluaran lochea rubra, tidak terdapat luka parut,
tidak terdapat luka jahitan pada perineum.
Perdarahan ±50cc.
Anus : Tidak terdapat hemoroid
Ekstremitas
Atas : Simetris, tidak oedema, kapiler refill baik
Bawah : Simetris, tidakada varises, tidakada trombo phlebitis,
tidak terdapat oedema, kapiler refill baik, homan sign
negatif, dan patella positif.
c. Pola Fungsional
Tabel 4.11
PolaFungsional
17
Pola Keterangan
Istirahat Ibu dapat beristirahat dan tidur saat bayi tidur
Ibu memakan menu yang telah disediakan Rumah
Nutrisi Sakit Bersalin Sayang Ibu yaitu nasi, sayur, lauk-
pauk, dan minum teh manis
Terapi Ibu mendapat vitamin A 2 tablet dan Fe 1x1.
Mobilisasi Ibu sudah bisa BAK sendiri tanpa bantuan orang lain
Ibu sudah BAK 1x, konsistensi cair, warna kuning
Eliminasi
jernih, tidak ada keluhan namun ibu belum BAB
Menyusui Ibu dapat menyusui bayinya dengan baik.
A:
Diagnosa : P1102 post partum fisiologis 6 jam
Masalah : Mules pada bagian bawah perut
Masalah Potensial : Tidak ada
P:
Tanggal 20 Desember 2019
Tabel 4.12
Implementasi Kunjungan PNC I
Dokumentasi SOAP
Post Natal Care II
6. Asuhan Kebidanan Post Natal Care Kunjungan ke-II (Nifas hari ke-6)
Tanggal/Waktu Pengkajian : 26 Desember 2019 /Pukul :16.30 WITA
Tempat : Rumah Ny. S
S :
Ibu mengatakan putting susu ibu pada kanan dan kiri lecet.
Ibu mengatakan darah nifasnya masih keluar sedikit seperti darah
haid berwarna merah kecoklatan.
O:
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum Ny. S baik, kesadaran composmentis, hasil TTV;
tekanan darah 110/80 mmHg, suhu tubuh 36,6ºC nadi 80x/menit,
pernafasan 20x/menit.
b. Pemeriksaan fisik
Mata :Tidak oedema pada kelopak mata, konjungtiva
tidak anemis dan sclera tidak ikterik.
Payudara :Simetris, terdapat pengeluaran ASI pada payudara
Kanan dan kiri, terdapat hiperpigmentasi pada areola,
puting susu menonjol, putting kanan dan kiri lecet,
tidak ada retraksi.
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada massa, TFU ½
pusat sympisis, uterus teraba bulat dan keras, kandung
kemih kosong.
17
A:
Diagnosis : P0202 post partum fisiologis hari ke-6
Masalah : Putting susu lecet
Masalah Potensial : Mastitis
Antisipasi Masalah : Mengajarkan ibu tekhnik dan posisi menyusui yang
baik dan benar.
P:
17
Tabel 4.14
Implementasi Kunjungan PNC
II
Dokumentasi SOAP
Post Natal Care III
S :
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Ibu mengatakan sudah tidak nyeri pada daerah putting saat menyusui
Ibu mengatakan sudah menggunakan KB Suntik 3 bulan
O:
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum Ny. S baik; kesadaran composmentis; hasil
pengukuran tanda vital yaitu: tekanan darah 110/70 mmHg, suhu
tubuh 36,6oC, nadi 80 x/menit, pernafasan 20 x/menit.
b. Pemeriksaan fisik
17
A:
Diagnosis : P0202 post partum hari ke 14
Masalah : Tidak ada
P:
Tabel 4.16
Implementasi Kunjungan PNC III
No. Waktu Tindakan
1. 16.40 Menjelaskan hasil pemeriksaan fisik. Dari hasil
pemeriksaan fisik ibu dalam keadaan normal.
WITA
Ibu mengerti kondisinya dalam keadaan normal
17
Dokumentasi SOAP
Neonatus I (Data Rekam Medic RS Bersalin Sayang Ibu)
Pola Keterangan
Nutrisi Bayi menyusu dengan ibu 1-2 jam sekali. Ibu tidak
memberikan makanan atau minuman lain selain ASI.
Eliminasi BAB 1-2 kali/hari konsistensi lunak warna kehitaman.
BAK 3-4 kali/hari konsistensi cair warna kuning
jernih
Personal Bayi dimandikan 1 kali sehari pada pagi hari. Ibu
Hygiene mengganti popok dan pakaian bayi setiap kali basah
ataupun lembab.
Istirahat Bayi tidur sepanjang hari dan hanya terbangun jika
haus dan popoknya basah atau lembab.
Perkembangan Bayi dapat tersenyum spontan saat diajak bermain
A:
Diagnosis : Neonatus Cukup Bulan, Sesuai Masa
Kehamilan hari ke-1
Masalah : Jarak Kelahiran ˂2 tahun
Diagnosis/Masalah Potensial : Sibling rivalry
P: Tabel 4.18
Dokumentasi SOAP
Neonatus II
O:
a. Pemeriksaan Umum :
Keadaan umum baik. Pemeriksaan tanda-tanda vital berupa nadi 141
x/menit, pernafasan 46 x/menit dan suhu 36,7 °C.
b. Pemeriksaan Fisik
1) Berat Badan : 2980 gram
2) Abdomen : tampak masih ada tali pusat dan tidak ada
tanda-tanda infeksi
3) Kulit : Kulit tampak normal, tidak ada kemerahan
c. Pola Fungsional
Tabel 4.19
PolaFungsional
Pola Keterangan
Nutrisi Bayi menyusu dengan ibu 1-2 jam sekali. Ibu tidak
memberikan makanan atau minuman lain selain ASI.
Eliminasi BAB 3-4kali/hari konsistensi lunak warna kuning.
BAK 4-6 kali/hari konsistensi cair warna kuning jernih
18
Personal Bayi dimandikan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Ibu
Hygiene mengganti popok dan pakaian bayi setiap kali basah ataupun
lembab.
Istirahat Bayi tidur sepanjang hari dan hanya terbangun jika haus dan
popoknya basah atau lembab.
Perkembangan Bayi dapat tersenyum spontan saat diajak bermain
A:
Diagnosis :Neonatus Cukup Bulan, Sesuai Masa Kehamilan hari
ke-6
Masalah : Jarak kelahiran <2
tahun Masalah Potensial : Sibling rivalry
P: Tabel 4.20
Dokumentasi SOAP
Neonatus III
A:
Diagnosis :Neonatus Cukup Bulan, Sesuai Masa
Kehamilan hari ke-14
18
P:
Tabel 4.22
Implementasi Kunjungan Neonatus III
Dokumentasi SOAP
Keluarga Berencana
A:
18
P:
Tabel 4. 23
Implementasi Kunjungan
KB
No Waktu Tindakan
Menjelaskan hasil pemeriksaan fisik kepada Ny. N, hasil
pemeriksaan secara umum dalam keadaan normal: TD: 110/60,
16.30
1. suhu tubuh 36°C, nadi 80x/menit, pernapasan 20x/menit
WITA
Ibu mengerti apa saja yang telah dijelaskan dan bersedia untuk
segera ke fasilitas kesehatan jika efek samping yang dialami
menganggu kenyamanan ibu.
16.45 Menjelaskan kepada ibu waktu untuk suntik kembali yaitu
4.
WITA tanggal : 23 maret 2020.
BAB V
PEMBAHASAN
komprehensif yang diterapkan pada klien Ny. S G2P0101 sejak kontak pertama
18
pada tanggal 2 Desember 2019 yaitu dimulai pada masa kehamilan 34 minggu
2 hari, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, neonatus dan pelayanan
1. Asuhan Kehamilan
keluhan ibu berupa nyeri pada pinggang sejak beberapa hari terakhir.
23cm dan jarak kelahiran anak pertama dengan anak kedua ibu ˂2 tahun,
dengan usia anak terahir 1,3 tahun. Dari beberapa kesenjangan yang
sebelum waktunya (premature) dan KPD, hal ini sesuai dengan dasar teori
resiko dan komplikasi pada ibu salah satunya ialah persalinan sebelum
jarak kelahiran ˂2 tahun yaitu terjadinya ketuban pecah dini hal ini
dikarenakan kesehatan fisik dan rahim ibu masih memerlukan waktu untuk
beristirahat. Dalam waktu atau jarak kehamilan yang cukup dekat juga
beberapa asuhan yang diberikan kepada Ny. S agar masalah potensial yang
sejak beberapa hari terakhir. Banyak ibu hamil yang mengalami nyeri
akhir kehamilan dan perubahan postur tubuh (Yoo, Shin & Song, 2015). 3)
erector spine dan kelompok neksor lumbalis. Keadaan atau posisi yang
Emilia, 2008).
hangat). Nyeri akibat spasme otot berespon baik terhadap panas, karena
panas melebarkan
18
mengkonsumsi biscuit ibu hamil, makanan tinggi kalori dan protein, juga
dengan saat ini adalah ˂2 tahun, anak terakhir ibu berusia 1,3 tahun.
ideal adalah lebih dari dua tahun, karena tubuh memerlukan kesempatan
kematian janin saat dilahirkan, BBLR, dan kematian di usia bayi. Selain
itu,
18
resiko lain juga dapat terjadi seperti ketuban pecah dini dan prematur karena
kesehatan fisik dan rahim ibu masih memerlukan waktu untuk beristirahat.
dasar teori yang ada terkait dengan permasalahan ataupun keluhan yang
masalah potensial sesuai dengan keluhan yang dialami oleh Ny.S. Ny. S
mengeluh sulit tidur pada malam hari karena khawatir jika kasih saying
Penurunan durasi tidur pada ibu hamil dapat membuat kondisi ibu
tidak mood bekerja, dan cenderung emosional. Hal ini dapat membuat
tidur antara lain dengan olah raga ringan, hipnoterapi, edukasi tidur
19
(sleeping education) seperti tidur miring ke kiri dan latihan relaksasi. Hal
untuk mengatasi kesulitan tidur ini antara lain dengan olah raga,
telah diberikan.
dasar teori yang ada terkait dengan permasalahan ataupun keluhan yang
ada pada ibu. Keluhan ibu berkurang dengan asuhan yang sudah diberikan
pada ibu.
Menurut teori persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
penyulit dan komplikasi pada ibu serta janin (Machmudah, 2010). Penulis
a. Kala I
19
PX (29 cm), dengan TBJ (29-11) x 155 = 2790 gram. Sesuai dengan
teori bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
Sakit Bersalin Sayang Ibu oleh suami dan pukul 23.30 WITA di
kelainan, tidak tampak pengeluaran lendir dan darah, tidak ada luka
parut dari vagina, portio tebal dan lembut, pembukaan 4 cm, efficement
40%, ketuban (+), Hodge II, tidak teraba bagian kecil janin dan tidak
teraba tali pusat menumbung. DJJ 149 x/menit, irama teratur, His 3x
jernih, hodge III, tidak teraba bagian kecil janin dan tidak teraba tali
pusat menumbung. His 5x10 menit lamanya 50-55 detik, intensitas kuat.
b. Kala II
tampak ada pengeluaran lendir darah dan air-air, tidak ada luka parut
ketuban (-) pecah spontan, warna ketuban jernih, hodge III ,tidak teraba
bagian kecil janin dan tidak teraba tali pusat menumbung. DJJ 137
dan bayi lahir pukul 01.38 WITA, lama kala II Ny. N berlangsung
selama 8 menit, hal ini sesuai dengan teori pada primigravida kala II
(Asrinah, 2010).
c. Kala III
Pukul 01.38 WITA bayi Ny. S telah lahir, plasenta belum keluar,
III Ny. S dimulai dari penyuntikan oksitosin 1 menit setelah bayi lahir,
dengan teori, manajemen aktif kala III terdiri dari langkah utama
yang terjadi pada klien dalam keadaan normal yaitu ± 150 cc dan
cm, tebal plasenta ± 2 cm, lebar plasenta ± 20 cm. Lama kala III Ny. S
kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
rata-rata antara 5 sampai 15 menit. Akan tetapi kisaran normal kala III
adalah 30 menit. Perdarahan kala III pada Ny. S berkisar sekitar normal
yaitu 150 cc. Hal tersebut didukung oleh teori, bahwa perdarahan post
S dalam kondisi normal yaitu tidak melebihi 500 cc, yakni hanya
d. Kala IV
dan setiap 30 menit pada jam ke 2 dengan hasil keadaan Ny. S dalam
keadaan baik.
pertama pasca
19
selain itu pemeriksaan suhu dilakukan sekali setiap jam selama dua
komplikasi.
menangis, usaha napas baik, tonus otot baik, tubuh bayi tampak
penilaian APGAR skor, didapatkan hasil APGAR skor bayi Ny. S dalam
keadaan normal yaitu 8/10. Dilakukan asuhan bayi baru lahir dan bayi
Bayi Ny. S diberikan injeksi vitamin K 0,05 cc/IM, dan antibiotik berupa
salep mata.
Hal ini sesuai dengan teori, bayi baru lahir diberikan vitamin K
badan bayi saat lahir 2920 gram panjang badan 47 cm. Saat dilakukan
pemeriksaan fisik secara garis besar bayi dalam keadaan normal. Hal ini
didukung oleh teori, bahwa bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
19
normal pada bayi baru lahir adalah 2500 gram sampai 4000 gram (Dewi,
2012).
nifas dengan tujuan untuk menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi,
berhenti. Hal inilah yang menyebabkan ibu merasakan mules pada bagian
bawah perut.
19
hal yang perlu dilakukan ialah melakukan masase fundus uteri. Masase
uteri.
telah disediakan, ibu sudah BAK & BAB secara mandiri, dan dari hasil
supervise pada ibu untuk melakukan hubungan awal antara ibu dengan
bayi, menjaga bayi agar tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi
(Prawiroharjo, 2010).
sesuai dengan dasar teori yang ada terkait dengan permasalahan ataupun
kunjungan kedua yaitu asuhan 6 hari post partum. Pada kunjungan nifas
dikarenakan ibu mengalami lecet pada putting kanan dan kiri. Menurut
lecet atau pecah pecah dan tidak diobati dengan antibiotic. Dengan
tekhnik dan posisi menyusui yang baik dan benar. Sesuai dengan dasar
teori menurut IDAI (2013), teknik dan posisi menyusui yang baik dan
benar ialah salah satu cara untuk mencegah putting ibu kembali lecet pada
saat menyusui, mulai menyusui dari payudara yang tidak sakit, tetap
ASI dan oleskan ke putting yang lecet lalu biarkan sampai kering,
gunakan bra yang menyangga, dan bila terasa sangat sakit boleh minum
batas normal. Ny.S Pengeluaran ASI lancar, kontraksi uterus baik, TFU ½
menyusui bayinya secara on demand. Hal ini sesuai dengan teori, tujuan
sesuai dengan dasar teori yang ada terkait dengan permasalahan ataupun
keluhan yang ada pada ibu. Pada kunjungan kedua ini keluhan yang
putting lecet sudah tidak lagi ibu alami dan ibu telah memahami tekhnik
ketiga yaitu asuhan 2 minggu post partum. Pada kunjungan ini ibu tidak
ada keluhan dan ibu mengatakan sudah tidak mengalami putting lecet
pada payudara kanan dan kiri. Penulis mengevaluasi kepada ibu tentang
tekhnik dan posisi menyusui yang baik dan benar, ibu sudah tepat dalam
memperagakan tekhnik dan posisi menyusui yang baik dan benar serta
putting susu ibu sudah tidak ada lecet. Pada kunjungan ini penulis
asuhan memberikan untuk mengatasi putting lecet pada ibu. asuhan sesuai
dengan dasar teori yang ada dan ibu sudah tidak mengalami putting lecet
5. Asuhan Neonatus
kunjungan, yaitu pada 6 jam, 6 hari, dan 2 minggu. Sesuai dengan teori,
kunjungan Neonatus I yaitu pada 1 hari setelah bayi lahir. Pada kunjungan
ini penulis mengangkat masalah potensial yaitu sibling rivalry, hal ini
dikarenakan jarak kelahiran <2 tahun, dengan anka terkecil berusia 1,3
neonatus baik, neonatus menangis kuat, refleks bayi baik, tali pusat masih
basah dan terbungkus kasa steril, tanda-tanda vital dalam batas normal,
ASI sebagai asupan nutrisi bayi, bayi telah mendapat injeksi vitamin K,
bayi mendapat imunisasi Hepatitis B 0 hari, bayi telah diberi salep mata
antibiotik, bayi sudah BAK dan BAB. Pada kunjungan neonates hari
neonatus penulis memberikan asuhan sesuai dengan dasar teori yang ada
Neonatus III yaitu pada 14 hari setelah bayi lahir. Keadaan neonatus
dalam batas normal. Pemenuhan nutrisi dari awal bayi lahir hingga
kunjungan ke III berupa ASI dan ibu pun berencana untuk menyusui
manfaat sangat besar pada perkembangan bayi, baik secara fisik maupun
didukung dengan usaha ibu yang baik dalam merawat bayinya, selalu
mengikuti saran yang disampaikan penulis dan bidan, serta dukungan dari
dengan dasar teori yang ada terkait dengan permasalahan ataupun keluhan
20
yang ada pada ibu. Pada bayi terjadi pertambahan berat badan bayi dan
ASI, efek samping sangat kecil, klien tidak perlu menyimpan obat suntik,
masih ingin memiliki anak dan juga masih menyusui bayinya sehingga
kelahiran.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
penulis tidak melakukan pengukuran Lila dimana sebaiknya pengukuran Lila ini
ibu
20
telah mengalami KEK. Pada asuhan KB ibu tidak bersedia menggunakan sesuai
dikarenakan ibu takut dan tidak bersedia untuk menggunakan KB IUD, akan
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
melalui studi kasus continuity of care pada Ny. S mulai dari kehamilan,
persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, hingga pelayanan kontrasepsi, maka
dapat terjadi selama kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus,
salah satunya jarak kelahiran ˂2 tahun dan KEK dengan Lila 23 cm. Pada
kunjungan kehamilan ini ibu juga mengeluh nyeri pada pinggang dan sulit
tidur. Asuhan yang diberikan pada Ny. S terkait dengan masalah yang ada
tinggi kalori, protein dan zat besi. Untuk mengatasi jarak kelahiran <2 tahun
penulis
20
pada bagian pinggang yang sakit, asuhan ini berhasil dikarenakan pada
sesekali untuk muncul kembali. Pada masa kehamilan Ny. S tidak mengalami
mengikuti saran serta anjuran penulis dan bidan. Walaupun terdapat beberapa
2. Intranatal care
penyulit atau karena Ny. S mengikuti anjuran dan saran yang penulis dan
Pada asuhan kebidanan bayi baru lahir, bayi Ny. S dalam keadaan
normal segera menangis tidak mengalami asfiksia, dengan nilai Apgar score
8/10, dan dengan berat lahir 2920 gram, sehingga dengan berat lahir tersebut
dengan normal, akan tetapi terdapat masalah diantaranya putting susu ibu
kanan dan
20
kiri terdapat lecet dan dapat di atasi dengan memberikan asuhan kebidanan
5. Neonatus
<2 tahun dengan umur anak terakhir 1,3 tahun. Neonatus Ny.S tidak
mengalami dan tidak terdapat tanda bahaya pada bayi baru lahir.
6. Pelayanan Kontrasepsi
pada 1 minggu post partum dengan memberikan konseling KB. Hasil dari
adalah karena Ny. S ingin memiliki anak lagi dan ibu tidak berani untuk
B. SARAN
1. Bagi intitusi
20
masa hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan KB sehingga
dampak atau resiko yang dapat terjadi pada ibu dan bayi hingga
c. Ibu diharapkan untuk tidak hamil lagi hingga memasuki usia reproduksi
tidak diinginkan.
lebih baik dan lebih memahami lagi baik dalam penulisan maupun
pelaksanaan asuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, S., 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan, Jakarta : Salemba Medika.
Dewi, V, N, L., 2011. Asuhan Neonatus bayi dan anak balita, Jakarta : Salemba
Medika.
Handayani, S., 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana, Yogyakarta :
Pustaka Rihana.
Indonesia, P.M.K.R., 2010. Penyelenggaraan Praktik Kebidanan.
Kristiyana, W., 2010. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak, Yogyakarta : Nuha
Medika.
Kusmiyati, Y., 2009. Penuntun Praktikum Asuhan Kehamilan, Yogyakarta :
Fitramaya.
Kuswanti, I., 2014. Asuhan Kehamilan, Yogyakarta : PT. Pustaka Pelajar.
Manuaba, I.B.G., 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB, Jakarta :
EGC.
Manuaba, I.B.G., Manuaba, I.A.C.& Manuaba, I.B.G.F., 2010. Pengantar Kuliah
Obstetri, Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Maritalia, D., 2012. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Marni & Rahardjo, 2014. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Maternity, D., Yantina, Y. & Putri, R.D., 2014. Asuhan Kebidanan Patologis
D.L.Saputra, ed., Tangerang : Binarupa Aksara Publisher.
Muslihatun, W.N., Mufdillah & Setyawati, N., 2013. Dokumentasi Kebidanan,
Yogyakarta : Fitramaya.
Nugroho, T., Nurrezki & Warnaliza, D., 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas
(ASKEB 3) 1st ed., Yogyakarta: Nuha Medika.
Prawirohardjo, S., 2014. Ilmu Kebidanan 4th ed., Jakarta: PT Bina Pustaka.
Rochjati, P., 2003. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil, Surabaya : Pusat Safe Mother
Hood.
Saifuddin, A.B., 2010. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
140
14
Soleha, S., 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas, Jakarta : Salemba Medika.
Sukarno, I., 2013. Kehamilan, Persalinan dan Nifas dilengkapi dengan Patologi,
Jakarta : Nuha Medika
Varney, H., Kriebes, J.M. & Gregor, C.L., 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Volume 1 4th ed. E. Wahyuningsih et al., eds., Jakarta : EGC.
Wahyuni, S., 2009. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita, Jakarta : EGC.
Wiknjosastro, H., 2010. Ilmu Bedah Kebidanan, Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Husanah, Een., 2019. Rujukan Lengkap Konsep Kebidanan, Yogyakarta : Deepublish
Baliwati. 2009. Konser Dasar Asuhan Kebidanan Kehamilan Patologis. Jakarta : EGC
Persalinan Kala I
S :
- Ibu datang ke Rumah Sakit Gunung Malang pukul 11.00 WITA
- Ibu mengeluh mules mules sejak 22.00 WITA (9 Januari 2020)
O :
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum ibu tampak gelisah menahan sakit. Hasil pengukuran
tanda-tanda vital yaitu : tekanan darah 120/80 mmHg, suhu tubuh
36ºC, nadi 84x/menit, pernafasan 18x/menit, dan hasil pengukuran
berat badan saat ini adalah 84 kg.
2. Pemeriksaan Fisik
Abdomen :Simetris, tidak ada bekas luka operasi, pada
pemeriksaan leopold I TFU 2 jari dibawah px dan
secara Mc Donald 30 cm, pada fundus teraba lebar,
tidak bulat, dan tidak melenting.
Leopold II teraba bagian panjang dan keras seperti
papan pada sebelah kanan ibu dan dibagian sebaliknya
teraba bagian kecil janin.
Leopold III pada segmen bawah rahim, teraba bagian
keras, bulat dan melenting. Bagian ini sudah tidak
dapat di goyangkan.
Leopold IV bagian terendah janin sudah masuk ke
dalam PAP (Divergent).
14
Diagnosa : G2P1001 hamil 38-39 minggu inpartu kala I fase aktif janin
tunggal hidup intrauteri.
Masalah :
P:
Tabel 4.4
Implementasi Kunjungan
INC
No. Waktu Tindakan
Menjelaskan kepada ibu dan keluarga mengenai keadaan ibu.
1. 11.15 WITA
Ibu dan keluarga mengetahui kondisinya.
Menyiapkan partus set dan APD serta kelengkapan pertolongan persalinan
lainnya; Partus set lengkap berupa alat-alat persalinan yaitu klem 2 buah,
gunting tali pusat 1 buah, gunting episiotomi 1 buah, pelindung diri penolong
untuk menolong persalinan berupa sarung tangan steril dan celemek telah
2 11.30 WITA
lengkap disiapkan, alat dekontaminasi alat juga telah siap, waslap, tempat
pakaian kotor, 2 buah lampin bayi tersedia.
Kemajuan persalinan ibu dari fase aktif hingga pembukaan lengkap adalah 1
jam 20 menit.
Mengajarkan ibu mengenai cara meneran yang benar dengan posisi kaki litotomi,
6 15.03 WITA
tangan tangan memegang kedua mata kaki, ibu dapat mengangkat kepala hingga
14
dagu menempel di dada, tidak menahan nafas saat meneran, tidak menutup mata,
serta tidak mengangkat bokong; Ibu dapat melakukan posisi meneran yang
diajarkan dengan benar
Persalinana Kala II
O :
ada
P : Tebel 4.5
1. 15.00 WITA
Partus set telah lengkap, ampul oksitosin telah di patahkan dan masukkan spuit
3 ml steril kedalam partus set.
14
tidak ada perhiasan di tangan penolong dan penolong telah mencuci tangan.
meletakkan kain diatas perut ibu, menggunakan celemek, mencuci tangan,
menggunakan sarung tangan steril pada satu tangan untuk mengisi spuit dengan
5. 15.06 WITA
oksitosin dan memasukkan kembali kedalam partus set lalu memakai sarung
tangan steril dibagian tangan satunya.
Memimpin ibu untuk meneran ketika ada dorongan yang kuat untuk meneran.
6. 15.06 WITA
Ibu meneran ketika ada HIS sesuai dengan yang telah diajarkan.
7. 15.06 WITA Meletakkan duk steril yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu
Melindungi perineum ibu ketika kepala tampak dengan diameter 5-6 cm
membuka vulva dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan
9. 15.08 WITA kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan defleksi dan
membantu lahirnya kepala sambil menganjurkan ibu untuk meneran dan
merubah posisi mc
robert.
Mengecek ada tidaknya lilitan tali pusat pada leher janin dan menunggu hingga
10. 15.08 WITA
kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan
Tunggu putaran paksi, kemudian pegang kepala bayi secara bipariental dengan
lembut arahkan kepala bayi kebawah hingga bahu depan muncul dibawah arkus
pubis dan kemudian menggerakkan kearah atas untuk melahirkan bahu untuk
melahirkan bahu belakang.
Bayi lahir spontan, pukul 15.10 WITA, segara menangis, jenis kelamin
perempuan.
14
Meletakkan bayi diatas perut ibu, melakukan penilaian selintas bayi baru lahir
sambil mengeringkan tubuh bayi mulai dari kepala, muka, badan, dan kaki
kecuali telapak tangan. Mengganti handuk basah dengan kain kering.
12. 15.10 WITA
Bayi lahir spontan cukup bulan, segera menangis kuat, jenis kelamin
perempuan, A/S 8/9, berat badan : 2910 gram, panjang badan : 48 cm lingkar
kepala : 31 cm, lingkar dada : 30 cm, tidak ada cacat bawaan.
S : Ibu mengatakan lega dan bahagia telah melahikan anaknya dan masih
merasakan mules pada perutnya
O :
Bayi lahir spontan cukup bulan, segera menangis kuat, jenis kelamin
perempuan, A/S 8/9, berat badan : 2910 gram, panjang badan : 48 cm lingkar
kepala : 31 cm, lingkar dada : 30 cm.
TFU setinggi pusat, kontraksi uterus keras, kandung kemih kosong, plasenta
belum lahir, terdapat semburan darah tiba – tiba.
A :
P : Tabel 4.6
Plasenta lahir 5 menit setelah bayi lahir yaitu pukul 15.15 WITA
Melakukan masasse uterus searah jarum jam segera setelah plasenta lahir dengan
memegang fundus uteri secara sirkuler hingga kontraksi baik.
12. 15.17 WITA
Persalinan Kala IV
S :Ibu mengatakan lega telah melewati masa persalinan dan mengatakan perut
masih terasa mules-mules serta nyeri pada luka jahitan.
O :
Plasenta lahir spontan, pukul 15.15 WITA Kotiledon 20, selaput ketuban
pada plasenta lengkap, insersi tali pusat marginalis, panjang tali pusat 50 cm,
tebal plasenta 2 cm diameter plasenta 20 cm. Terdapat luka rupture derajat II
pada perineum.
A :
Antisipasi masalah : Melakukan KIE kepada ibu bahwa nyeri yang dialami
pada jahitan ibu adalah normal karena obat biusnya
sudah hilang, ibu dapat mengurangi nyeri dengan
teknik relaksasi yaitu dengan menarik nafas secara
teratur dan hidung dan menghembuskan dari mulut, dan
ibu tidak boleh takut bergerak karena akan semakin
membuat jahitannya tidak jadi. Selain itu ibu harus
memakan makanan tinggi protein seperti tempe, tahu,
telur, ayam
15
P: Tabel 4.7
Ibu dapat mempraktekkan cara memassase uterus dan uterus teraba keras.
Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
2. 15.35 WITA
dekontaminasi.
3. 15.36 WITA Membersihkan ibu dan bantu ibu mengenakan pakaian.
Membersihkan sarung tangan di dalam laruratan klorin 0,5% melepaskan
4. 15.37 WITA sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendanya dalam larutan klorin
0,5%.
Mengobservasi TTV, KU, kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan.
Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, suhu tubuh 36ºC, TFU
5. 15.45 WITA
teraba 1 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih teraba
kosong dan
perdarahan ±30 cc. (Data terlampir pada partograf)
6. 15.46 WITA Mencuci alat-alat yang telah didekontaminasi.
Menganjurkan ibu untuk makan dan minum serta istirahat;
7. 15.47 WITA
Ibu memakan menu yang telah disediakan dan minum susu.
KIE manfaat mobilisasi diantaranya adalah:
S:
1. Identitas
Nama Ibu : Ny. R Nama Ayah : Tn. H
Umur : 32 tahun Umur : 29 tahun
Alamat : Jl. Markoni Atas No. 33
Nama Bayi : By. Ny. R
Tanggal Lahir : 10 Januari 2020
Umur Bayi : 0 Hari
Alamat : Jl. Markoni Atas No.33
Riwayat Kehamilan dan Persalinan Saat ini
Ibu hamil anak kedua dengan usia kehamilan 38 minggu 4 hari, dan
jenis persalinan partus spontan pervaginam pada tanggal 10 Januari
2020 pukul 15.10 WITA.
O:
1. Data Rekam Medis
a. Keadaan Bayi Saat Lahir
Tanggal: 10 Januari 2020 Jam : 15.10 WITA
Jenis kelamin perempuan, bayi lahir segera menangis, kelahiran
tunggal, jenis persalinan spontan, keadaan tali pusat tidak ada kelainan,
tidak ada tanda-tanda infeksi dan perdarahan tali pusat. Penilaian
APGAR adalah 8/9.
2. Nilai APGAR : 8/9
Tabel 4.8
Apgar Skor By. Ny.
S
Kriteria 0 1 2 Jumlah
15
1 5
menit menit
Frekuensi
tidak ada < 100 > 100 2 2
Jantung
Usaha menangis
tidak ada lambat/tidak teratur 2 2
Nafas dengan baik
beberapa fleksi
Tonus Otot tidak ada gerakan aktif 1 1
ekstremitas
Refleks tidak ada Menyeringai menangis kuat 1 2
Warna tubuh merah muda, merah muda
biru/ pucat 2 2
Kulit ekstremitas biru seluruhnya
Jumlah 8 9
P:
Tabel 4.1
Implementasi Kunjungan ANC III
Tanggal/Jam Pelaksanaan Paraf