Anda di halaman 1dari 5

Nama : Eka Yulia Andini

NIM : 043073056
Prodi : S1 Statistika

Diskusi IV Aljabar Linier Terapan


Jelaskan macam-macam invers umum dan cara mencarinya, serta mempelajari sifat-sifat
penting dari invers umum suatu matriks!

Jawaban Diskusi III Sesi III Aljabar Linier Terapan

Suatu matriks G disebut suatu invers umum dari matriks A jika berlaku
AGA = A
Jika matriks A bertipe (mxn), maka matriks G bertipe (nxm) dan matriks G tidak tunggal. Notasi
yang dipakai untuk G sebagai invers umum dari matriks A adalah G=A -

Bentuk Hermite

Suatu matriks bujur sangkar H adalah suatu bentuk hermite bhb dipenuhi 4 syarat berikut:

1. H adalah matrik segitiga atas


2. Elemen diagonal H adalah hanya 0 dan 1
3. Jika suatu baris mempunyai elemen diagonal 0, maka setiap elemen dalam baris
tersebut adalah 0
4. Jika suatu baris mempunyai elemen diagonal 1, maka setiap elemen kolam yang
memuat 1 tersebut adalah 0

Contoh matriks bentuk Hermite

Bentuk Hermite sebarang matriks bujursangkar A dapat dicari dengan melakukan (barisan)
transformasi elementer baris terhadap matriks A sehingga berubah menjadi matrik H. Matriks
H yang dihasilkan dari (barisan) transformasi elementer baris tersebut adalah bentuk Hermite
dari matriks A
Contoh :

1 2 1
Untuk mencari bentuk Hermite matrik A = (2 3 1) dapat dilakukan transformasi
1 1 0
elementer baris sebagai berikut.

1 0 −1
Bentuk Hermite dari matriks A adalah 𝐻 = (0 1 1)
0 0 0

Berikut beberapa sifat invers umum suatu matriks

1. Jika matriks bujur sangkar A bertipe n dan B adalah suatu matriks nonsingular
sedemikian sehingga BA=H dengan matriks H adalah suatu bentuk Hermite, maka B
adalah invers umum dari matriks A
Bukti :
Karena BA = H, H adalah matrik idempotent dan B non singular maka
(BA) (BA) = H2 = H= BA atau
BA BA = BA atau
B-1 BABA = B-1 BA atau
ABA = A
Yang artinya B = A-1
2. Jika matriks A bertipe (mxn) dengan m>n, A0 = (A,O) dengan O adalah matriks nol
bertipe (m x (m-n)), matriks B0 nonsingular sedekimian sehingga A0B0 = H dengan H
𝐵
adalah dalam bentuk Hermite dengan 𝐵0 = ( ) dan B bertipe (nxm), maka B adalah
𝐵1
invers umum dari matrik A

Invers umum refleksif

Suatu matriks disebut invers refleksif dari suatu matriks A dinotasikan dengan 𝐴−
𝑟 apabila
memenuhi
𝐴𝐴− − −
𝑟 𝐴 = 𝐴 dan 𝐴𝑟 𝐴𝐴𝑟 = 𝐴𝑟

Dengan mudah dapat ditunjukkan bahwa apabila ditentukan suatu invers umum 𝐴− dari
matriks A maka
𝐴− −
𝑟 = 𝐴 𝐴𝐴

Invers Moore-Penrose

Suatu matriks disebut invers Moore-Penrose dari suatu matriks A dinotasikan dengan 𝐴+ ,
apabila memenuhi

1. 𝐴𝐴+𝐴 = 𝐴
2. 𝐴+ 𝐴𝐴+ = 𝐴+
3. 𝐴𝐴+ dan 𝐴+𝐴 keduanya simetris

Contoh Invers Moore-Penrose

Jika suatu matriks maka dapat ditunjukkan bahwa

Beberapa sifat Invers Moore-Penrose

1. 𝐴+ dari matriks O bertipe (mxn) adalah matriks O bertipe (nxm);


2. 𝐴+ dari matriks A bertipe (mxn), bertipe (nxm)
3. Rank (𝐴+) = rank A
4. Jika matriks A simetris, maka 𝐴+ simetris
5. (𝐴+)+ = 𝐴
6. (𝑘𝐴)+ = 𝐴 = (1⁄𝑘 )𝐴+
7. (𝐴+)` = (𝐴`)+
8. (𝐴𝐵)+ ≠ 𝐵+ 𝐴+ pada umumnya
9. Jika Matriks A bertipe (m x r) dan matriks B bertipe (r x n) dengan keduanya
mempunyai rank = r maka (𝐴𝐵)+ = 𝐵+ 𝐴+
10. Jika 𝑢 adalah vector kolom yang tidak 0 maka
𝑎11 𝑎12 𝐴`
11. 𝐴+ dari suatu matriks A = (𝑎 ) dengan rank =1 adalah 𝐴 +
=
21 𝑎22
2 2 2 +𝑎2 )
(𝑎11 +𝑎12 +𝑎21 22

12. Jika 𝐴 = (𝐴)′ maka (𝐴𝐴)+ = 𝐴+𝐴


13. Jika matriks A nonsingular, maka 𝐴+ = 𝐴−1
14. Jika matrik A simetris – idempotent, maka 𝐴+ = 𝐴
15. Jika matrik A bertipe ( m x n) dengan rank = m , maka
Sedangkan untuk matriks A bertipe (m x n) dengan rank n maka
Mencari Invers Umum Matriks dengan menggunakan transformasi elementer
Mencari invers umum dengan menggunakan transformasi elementer atau matrik elementer
langkah-langkah untuk mencari invers umum matriks menggunakan transformasi elemen:

Contoh :
Misalkan kita memiliki matriks A berikut ini:
 2 1
A   
 4 3

Langkah 1: Bentuk matriks augmented


Bentuk matriks augmented dengan matriks identitas yang sesuai:

 2 1 1 0
A    ,
 4 3 0 1

Langkah 2: Terapkan transformasi elemen


Terapkan serangkaian transformasi elemen pada matriks augmented hingga matriks A
berubah menjadi matriks identitas:

Dalam baris 2, kurangi 2 kali baris 1 dari baris 2


 2 1 1 0
A   
 0 1  2 1

Dalam baris 1, kurangi -1 kali baris 2 dari baris 1:

 2 0 3 1
A   
0 1  2 1

Bagi baris 1 dengan 2:


1 0 3  1
A    2 2
0 1  2 1

Langkah 3: Setelah matriks A berubah menjadi matriks identitas, matriks di sebelah kanannya
merupakan invers umum dari matriks A.
Invers umum dari matriks A adalah:
 3 1
 
A 1   2
 2
 2 1 
Mencari invers umum dengan menggunakan bentuk diagonal
Untuk mencari invers umum matriks A menggunakan bentuk diagonal, langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
Langkah 1 : Hitung determinan matriks A. Dalam kasus ini, determinan A dapat dihitung
sebagai berikut:
det( A)  2  3  1  4  6  4  2
Langkah 2 : Periksa apakah determinan A bukan nol. Jika determinan A tidak sama dengan
nol, maka matriks A memiliki invers.
Langkah 3 : Hitung matriks adjoin A dengan menukar elemen diagonal utama dan membalik
elemen-elemen di luar diagonal utama. Dalam kasus ini, matriks adjoin A dapat dihitung
sebagai berikut:
 3  1
adj ( A)   
 4 2 
Langkah 4 : Dapatkan invers A dengan membagi matriks adjoin A dengan determinan A.
Dalam kasus ini, invers A dapat dihitung sebagai berikut:
1
A1   adj ( A)
det( A)
1  3  1
A1   
2   4 2 
 3 1
 
A 1   2
 2
 2 1 

Anda mungkin juga menyukai