Anda di halaman 1dari 3

Nama : Eka Yulia Andini

NIM : 043073056
Prodi : S1 Statistika

Diskusi III Aljabar Linier Terapan


Jawaban Diskusi III Sesi III Aljabar Linier Terapan

Mendefinisikan Ekivalensi Antar Matriks

Matriks Ekivalen adalah dua buah matriks yang apabila salah satunya di peroleh dari yang lain
dengan melakukan transformasi elementer terhadap baris dan kolom.

Dua matriks A dan B disebut ekivalen (A~B) apabila salah satunya di peroleh dari yang lain
dengan melakukan transformasi elementer terhadap baris dan kolom. jika transformasi
elementernya pada baris saja disebut ekivalen baris dan jika transformasi elementernya pada
kolom saja disebut ekivalen kolom.

Menentukan dua Ekivalensi antar matriks


Ekivalensi antar matriks terjadi ketika dua matriks memiliki ukuran yang sama dan setiap
elemen pada kedua matriks memiliki nilai yang sama. Dalam simbol matematika, dua matriks
A dan B dikatakan setara atau ekuivalen jika dan hanya jika matriks A = [aij] dan B = [bij]
memiliki ukuran yang sama dan untuk setiap i dan j, aij = bij. Ini berarti bahwa kedua matriks
memiliki elemen yang sama dalam posisi yang sama.
Contoh 1

 3 1 2  3 1 2
   
A   4 2 0  dan B   1 3 1 
1 3 1  4 2 0
   

Matrik A dan Matrik B merupakan matrik ekuivalen karena terjadi pertukaran baris

Contoh 2

 2 3 1  4 1 0  4 3 1
A    B    C   
 4 1 0  2 3 1  4 1 0

Matrik A dan B merupakan Ekuivalen baris karena hanya dengan malakukan transformasi
baris dari matrik A. Terjadi pertukaran baris ke-1 dengan baris ke-2 pada matrik A atau b12
maka akan didapatkan matrik B.

Matrik A dan C merupakan Ekuivalen kolom karena hanya dengan melakukan transformasi
kolom dari matrik A. Terjadi penambahan kolom ke-1 dengan dua kali kolom ke-3 pada
matrik A atau k13( 2)
Bentuk kanonik serta cara menentukannya
Bentuk kanonik adalah bentuk standar atau bentuk normal yang digunakan untuk
merepresentasikan suatu objek atau sistem. Bentuk kanonik sering digunakan dalam
matematika, fisika, dan ilmu komputer untuk memudahkan analisis dan perbandingan antar
objek atau sistem.
Bentuk kanonik suatu matrik merupakan matrik yang diperoleh dari transformasi elementer
baris maupun kolom pada sebarang matrik A yang tidak nol dengan r ( A)  r dan direduksi ke
salah satu bentuk berikut

I r , 
Ir 0 Ir
, I r 0,
0 0 0

Suatu matrik bentuk kanonik jika memiliki sifat :


1. Satu atau lebih elemen dari setiap r baris pertama adalah tidak nol, sedangkan semua
elemen baris-baris lainnya adalah nol
2. Dalam baris ke-I (i= 1, 2, …, r) elemen pertama yang tidak nol adalah 1, andaikan kolom
yang memuat 1 tersebut adalah kolom ke-j
3. ji  j2  ...  jr
4. satu-satunya elemen tidak nol dalam kolom ke ji (i=1, 2, …,r) adalah elemen 1 dalam
baris ke-i
Contoh

 4 1 0
Tentukan bentuk kanonik dari matriks A   
 2 3 1
Untuk mencari bentuk kanonik dari matriks A, kita perlu melakukan operasi baris pada matriks
tersebut hingga mendapatkan bentuk matriks eselon tereduksi. Berikut adalah langkah-
langkahnya:

Langkah Pertama:
Pertukaran baris 1 dengan baris 2 untuk memindahkan elemen terbesar ke posisi (1,1).
Sehingga didapatkan

 2 3 1
 
 4 1 0

Langkah Kedua:
Mengalikan baris 1 dengan 2 dan mengurangi hasilnya dengan 4 kali baris 2. Hal ini bertujuan
untuk membuat elemen di bawah (1,1) menjadi 0. Sehingga didapatkan
2 3 1 
 
0  5  2
Langkah Ketiga:
Mengalikan baris 2 dengan -1/5 untuk membuat elemen (2,2) menjadi 1.

2 3 1 
 
0 1 2 
 
 5

Langkah Keempat:
Mengalikan baris 2 dengan 3 dan mengurangi hasilnya dengan 2 kali baris 1. Hal ini bertujuan
untuk membuat elemen di atas (2,2) menjadi 0.

 1
2 0  
 5
 2 
0 1 
 5 

Langkah Kelima:
Mengalikan baris 1 dengan 1/2 untuk membuat elemen (1,1) menjadi 1.

 1
1 0  
 10 
merupakan bentuk kanonik dari matrik A
 2 
0 1 
 5 

Kesimpulan

Dua matriks dikatakan ekivalen jika salah satu matriks dapat dihasilkan dari transformasi
elementer matrik lainnya.
Jika matrik A ekivalen dengan matrik C, dimana matrik C didapatkan dengan cara transformasi
baris sehingga didapatkan matriks B maka didapat disimpulkan (C=BA)
Jika matrik C didapatkan dengan cara transformasi kolom maka terdapat matrik K sehingga
dapat disimpulkan (C=AK)
Jika matrik A ekivalen dengan matrik C maka terdapat matriks non singular P dan Q sehingga
PAQ=C, dimana P dan Q sendiri dapat dicari dengan augmented matriks

Anda mungkin juga menyukai