TOKOH
1. Dalang : Muhammad Adryan Suryaman
2. Cinderlola : Nayla Ulva Fauziah
3. Ayah : Mochammad Ananda Syahwal Nurwansyah
4. Ibu tiri : Nadila Nuryadina
5. Saudara tiri : Nasrha Afriyani
6. Pangeran : Nazril Reksa Wardani
Peran Pendukung
1. Pengawal : Mochammad Ananda Syahwal Nurwansyah
PROLOG
Di sebuah negeri Sodong, hiduplah seorang gadis bernama Cinderlola yang tinggal
bersama ayah tercintanya. awalnya dia hidup aman dan bahagia meski tidak memiliki ibu.
Hingga suatu hari, ayahnya tertarik dengan seorang janda beranak satu yang kemudian
memutuskan untuk menikah. Hingga saat ayahnya meninggal dunia, kehidupan Cinderlola
berubah drastis.
DIALOG
Icih : Aduhhhh
(Ayah dan janda saling bertatapan)
Inilah perubahan yang merubah hidup cinderlola. pertemuan ayah cinderlola dengan Icih
janda tetangga sebelah.
Backsound dramatis
Akhirnya mereka berdua pun menikah dan hidup bahagia tanpa tahu apa yang terjadi
kedepannya. Setelah itu sesuatu yang tak disangka pun terjadi.
Ayah : uhuk uhuk (sekarat) cinderlola sepertinya ayah sudah tidak kuat lagi
ka-karena penyakit ayah yang sudah hampir menyebar ke seluruh tubuh
Cinderlola : Ayah ayah (ekspresi sambil menangis)
Ayah : ibu aku titip Cinderlola yah( berbicara kepada Icih)
Icih : Iya pak. Hahahahhaa (ketawa jahat).
Akhirnya dia mampus juga, aku bisa menguasai hartanya hahahahaha.
Isi surat:
Diberitahukan kepada seluruh penduduk negeri sodong sehubungan dengan
niatan sang raja untuk mencari pasangan bagi pangeran Jujun dengan
ini diumumkan kepada seluruh para jomblowati diharapkan mengikuti
pesta dansa yang akan diadakan nanti malam.
Demikian
Tertanda sang Raja.
Iteung : Pasti aku yang akan terpilih menjadi pendamping sang pangeran secara aku
kan cantik, seksi, imuttt lagi.
Cinderlola : Apa?!
Pangeran mencari calon istri?!
Iteung : Kamu tidak cocok dengan pangeran. Udah bersihin rumah sana, cuci piring,
lap tembok, cat es batu, dan jangan lupa masak makanan enak buat kita.
Icih : Mengerti kamu cinderlola?!
Cinderlola : Mengerti ibuu
Cinderlola : Mengapa nasibku begitu malang padahal aku sangat ingin pergi ke pesta
dansa itu
Pangeran : Pengawal
Pengawal : Hai (logat orang jepang)
Pangeran : Kenapa para jomblowati belum datang?
Pengawal : Mungkin sedang otw pangeran
Pangeran : Oh iya iya mungkin
Icih : Halo pangeran saya datang kemari dengan putriku yang cantik dan seksi.
Silahkan dilihat.
Pangeran : Siapa itu?
Cinderlola : Namaku… namaku… namaku siapa yaaa? (ekspresi kebingungan)
Pangeran : Hah cantik, cantik masa lupa nama sendiri aneh banget pikun mana masih
muda
Cinderlola : Perkenalan namaku Cinderlola.
Pangeran : Pantas saja kamu pikun namanya juga aneh cinderlola, loading lama.
Baiklah lupakan saja maukah kamu berdansa denganku (sambil berlutut)
Cinderlola : Iya aku mau (sambil menggenggam tangan pangeran)
Cinderlola : Aduh aku kebelet berakkk. Aku harus segera pulang biar tidak kecepirit.
(Cinderlola pergi dengan terburu-buru sehingga sebelah sepatunya tanpa sadar tertinggal)
Pangeran : Hai wanita cantik, mau kemana kamu! hei! hei! Sepatu kamu tertinggal!
Pangeran : Ahh dimana rumahnya? Ahh pengawal! (Berucap frustasi)
Pengawal : Hai (logat Jepang)
Pangeran : Aku perintahkan kamu mencari tahu tentang gadis bernama cinderlola!!!!
Keesokan harinya pengawal dan pangeran pergi menelusuri seluruh negeri sodong untuk
mencari rumah cinderlola.
Pangeran : Sudah cukup jangan dipaksakan sepatu ini memang tidak cocok dengan
kakimu. Cobalah cinderlola yang memakainya.
Pangeran : Sudah kubilang ini memang sepatu cinderlola. Maukah kamu menjadi
istriku?
Cinderlola : Baiklah dengan senang hati pangeran.
Iteung : Apakah pangeran yakin akan menikah dengan cinderlola? Bukankah semua
orang sudah tau bahwa aku lebih baik dibanding cinderlola yang gaada apa
apanya?
Pangeran : Hal apa yang membuatku tidak yakin? Bukankah sudah kubilang bahwa yang
kucintai cinderlola?
Iteung : Kamu tidak tahu sifat asli cinderlola seperti apa pangeran, dia sangat malas
dan jahat
Pangeran : Semua sifat cinderlola akan kuterima sepenuhnya, jadi tidak ada lagi alasan
kamu membela diri agar terlihat pantas untuk kumiliki, Iteung.
Iteung : Tidak Adil! (menabrak bahu cinderlola)
Icih : Cukup! (melerai ketiganya)
Kau sudah terlalu banyak bermimpi cinderlola, bangunlah dan kerjakan
pekerjaan rumah yang belum sempat kau kerjakan!
Pangeran : Berani nya ibu memerintah cinderlola, Aku akan membawanya pergi
sekarang!
Icih : Silahkan saja, namun kupastikan semua harta yang ayahmu punya akan
jatuh ke tanganku jika kau pergi mengikuti pangeran sekarang.
Cinderlola : Maafkan saya ibu, saya memutuskan untuk pergi bersama pangeran sekarang.
Icih : Silahkan saja jika itu kemauan mu.
Pangeran : Kami berdua pamit, saya pastikan cinderlola tidak akan lagi menginjakan
kaki di rumah ini, sekalipun itu sekali.
Cinderlola : Terimakasih, terimakasih pangeran.
Pangeran : Tidak masalah cinderlola, ku pastikan kau aman bersamaku.
EPILOG
Hari itu, Cinderlola merasa sangat bahagia. Ia tidak menyangka akan bertemu
dengan pangeran, dan pangeran pun tidak menyangka akan bertemu dengan cinderlola.
Jahatnya ibu tiri tidak membuat cinderlola menaruh dendam. Ia tetap tumbuh menjadi
seseorang yang baik hingga dipertemukan dengan pangeran. Pangeran dan Cinderlola
merupakan bukti nyata akan hebatnya balasan ketulusan. Mereka tahu bahwa sifat tamak
dan jahat tidak akan membuat kehidupan jauh lebih menyenangkan dan bahagia.