Anda di halaman 1dari 13

ANDE-ANDE LUMUT

Narator : Disuatu desa yang jauh dari kawasan kerajaan, terlihat dua orang yang tengah asik
bermain, mereka terduduk di bawah pohon yang teduh dan tunduh. Setelah berlari-lari mengitari
bukit, mereka menyerah dan akhirnya berleha-leha sambil menatap langit hari ini, matahari pun tak
terlalu terik, angin yang berhembus menyejukkan tubuh mereka yang basah penuh keringat.

Klenting Kuning/Sekar : Payah sekali, kamu ini pangeran bukan? Kenapa larimu begitu lamban?

Dirandra : Ah! Sudahlah, aku sudah bosan mendengar itu, apa hubungannya dengan
aku sebagai Pangeran?

Klenting Kuning/Sekar : Pangeran kerajaan harusnya tumbuh menjadi sosok yang kuat, baru berlari
seperti ini saja membuatmu kelelahan?

Dirandra : Kegiatan di kerajaan begitu membosankan..

Klenting Kuning/Sekar : Bukankah kerajaan itu begitu indah? Aku bahkan ingin mengelilingi istana,
disana pasti ada taman dan juga air mancur yang mengalir tanpa henti..

Dirandra : Aku akan mengajakmu mengelilingi kerajaan, suatu hari nanti! Aku berjanji
padamu, Sekar.

Klenting Kuning/Sekar : Aku tidak sabar untuk berkeliling dengan Pangeran Diandra!

Dirandra : Tentu saja aku pasti menepati janjiku padamu.

Narator : Sekar begitu senang mengenal Pangeran yang bahkan entah darimana asal kerajaannya, hal
itu bukan suatu hal yang penting bagi Sekar, lagipula Pangeran Diandra sering mengunjungi Sekar di
desa terpencil ini, mengajaknya bermain dan bersenang-senang hingga sore datang.

Dirandra : Oh ya.. Sekar! Sekar! Aku punya sesuatu yang ingin aku berikan
kepadamu... (menyembunyikan sesuatu di belakang punggungnya)

Klenting Kuning/Sekar : Apa itu pangeran?

Dirandra : TADA! (memberikan sebuah boneka)

Klenting Kuning/Sekar : Ini untukku? Oh pangeran.. ini hadiah paling istimewa yang aku dapatkan,
terimakasih

Dirandra : Sama-sama, tolong jaga baik-baik boneka pemberianku

Klenting Kuning/Sekar : Tentu, aku akan menjaga hadiah darimu..

Narator : Tepat setelah mengatakan hal itu Diandra dan Sekar tenggelam pada pikiran dan
perasaannya masing-masing, mereka begitu menikmati waktu yang mereka luangkan hari ini, baik
Sekar atau Diandra mereka berdua begitu senang saat ini.

Namun tiba-tiba.. cuaca yang tadinya sejuk dan cerah berubah mendung, suara petir tiba-tiba
muncul, terasa begitu menggelegar di telinga. Awan hitam bergemuruh dan suasana pun menjadi
gelap.
Warga : GEMPA! ADA GEMPA!

Benar saja, dataran yang tadinya tenang dan damai tiba-tiba terguncang, getaran hebat berhasil
mengobrak-abrik seisi desa dengan mudahnya. Warga-warga yang tadinya melakukan kegiatan
mereka, serentak berlarian kesana kemari kebingungan untuk mencari perlindungan.

Dirandra : SEKAR!

Klenting Kuning/Sekar : PANGERAN!!

Gempa yang cukup besar itu melanda desa yang tadinya aman dan tentram. Tanpa waktu yang lama,
semua rumah hancur lebur, pohon-pohon banyak yang roboh. Banyak warga desa yang meninggal,
termasuk keluarga Sekar. Ayah dan Ibunya meninggal karena tertimpa pohon kelapa yang tumbang.

Sekar terpisah dengan Pangeran Diandra

Akhirnya klenting kuning terpaksa tinggal bersama bibinya bernama Mbok Rondo Dadapan. Satu-
satunya kerabat yang klenting kuning punya.

BELASAN TAHUN KEMUDIAN..

Klenting kuning tumbuh menjadi gadis yang begitu cantik, tak dapat di pungkiri bahwa kecantikan
ibunya menurun kepadanya. Dia tumbuh menjadi gadis yang memiliki budi pekerti baik dan juga
sopan. Dia hidup bersama dengan bibinya alias Mbok Rondo yang kini ia panggil sebagai ibu.

Klenting kuning : Bu, aku izin bermain ya?

Mbok Rondo : Main? Kamu ga lihat pekerjaan rumah kamu? baju-baju belum kamu setrika! Piring
kotor di belakang juga belum kamu cuci!

Klenting Kuning : Tapi bu..

Pada awalnya Mbok Rondo sangat baik kepada Klenting Kuning, tapi lama-kelamaan dia menjadi
kejam dan jahat. Begitupun dengan sepupu-sepupu klenting Kuning yaitu anak-anak Mbok Rondo
Dadapan. Mereka adalah Klenting Merah, Klenting Ijo, dan Klenting Biru. Mereka sering memusuhi
Klenting Kuning dan menganggapnya seperti budak.

ADEGAN 1.

Mbok Rondo : (duduk dan memakai kipas)

Aduh panas sekali sich,….

Klenting Kuning,… Klenting Kuning,.. ambilkan es untukku!!! Cepat… dong..

Klenting Kuning : iya bu sebentar,…

(membawa gelas) ini bu airnya,…..

Mbok Rondo : Lama sekali,.. ngapain aja kamu tidur ya,.. bermalas – malasan ya?!!!

Klenting Kuning : Ah tidak kok,.. saya kan sibuk di dapur, katanya mau makan ayam goreng? Nah itu
lagi saya masakin..

Mbok Rondo : alahh,.. alasan aja kamu bisanya. (jalan mondar-mandir)


Anak-anakku yang cantik itu dimana? Mana mereka kok tidak kelihatan batang hidungnya? Biasanya
mereka jam segini sudah berdandan dengan cantik. Siapa tau ada pangeran tampan yang meminang
mereka???

Klenting Kuning : ih.. memang ada? (bergumam)

Mbok rondo : eh, tadi kamu bilang apa?!.. ngomong apa kamu barusan?

Klenting Kuning : ah enggak kok, Kuning gak ngomong apa-apa ko bu..

Mbok Rondo : eh,.. kamu pikir saya tuli ya?!..

Klenting Ijo, Klenting Abang, Klenting Biru, masuk ke rumah sambil tergesa-gesa…

KLenting 3 : (lari-lari) Buk,Bukk… ada berita menghebohkan!! Pokoknya heboh,..

Klenting 3 : iya,.. pokoknya kita harus segera berangkat.

Klenting Ijo : Iya,.. iya ,.. Bu.. minta duitnya dong untuk perjalanan Jauh nih,..

Klenting Merah : iya,.. aku juga

Mbok Rondo : Aduuuuuh,.. kalau ngomong jangan berebut dong,…

Ada apa sih kok kalian terburu-buru sekali mau pergi dari rumah? Seperti di kejar hantu,..

Klenting Biru : yah,.. ibuk mah,.. ga gaul, makanya,.. jangan duduk di rumah ajaaa,.. jalan- jalan dong
kaya kita-kita,.. ya gak??

Klenting 3 : he-he,..

Mbok Rondo : (melihat klenting kuning)

Eh,.. kamu ya! Ngapain kamu ikut-ikutan tertawa?? Hah,..

Klenting kuning ; ups,. Maaf mbok,.. agak latah niy..

Mbok rondo : ih,.. kamu yah,….

Tiba- tiba datang 2 orang membawa selebaran dari kerajaan,..

Pengawal 1 ; undangan – undangan,…

Pengawal 2; undangan dari kerajaan,… undangan dari kerajaan…

Pengawal 1 ; wah,.. sepi gak ada orang,.. kita pulang aja yo..

Mbok Rondo ; ( maju mendekat ) siapa kamu,.. ??


Klenting abang : AHHHH,..

Mbok Rondo : ih kamu apa sih ngagetin simbok aja,..

Klenting biru : aduh mbok,.. ini kan pengawal kerajaan.. mereka membawa undangan untuk kita,..
pangeran ande-ande lumut mau mencari isteri,.. ya gak?

Pengawal 1 ; yak betul..

Pengawal 2 ; kok tau ???? padahal kita belum kasih undanganya?

Klenting ijo ; ah,.. itu kan karena kita selalu tau gossip-gosip terbaru,.. jadi yaa,… gitu deh..

Pengawal 2 ; wah putri- putri yang cantik ini bisa saja,.. nah ini undanganya,… datang ya..

Saya yakin salah satu diantara kalian pasti bisa mencuri hati pangeran …

Pengawal 1 ; kalau gak jadi sama pangeran ya sama saya saja… he..he..

KLenting All; hu,… ngaca donk.!

Klenting kuning : pak pengawal,.. semua putrid boleh ikut kan?

Pengawal 1 ; iya boleh,.. kenapa? Kamu mau ikut juga?

Mbok rondo ; oh tidak,… dia tidak akan ikut,.. dia harus menjaga rumah,.. bersih-bersih, masak cuci
pokoknya harus dirumah.. gak ada acara ikut-ikut segala.

Klenting kuning : hah,.. kok..

Mbok rondo ; eit gak boleh protes,..


Klenting ijo ; iya,.. maunya ikut-ikut terus,.. masuk aja sana…sana masuk..

Adegan 2

Narator ; akhirnya klenting kuning lari dan menuju ke empang, biasanya dia selalu merenung di
empang ditemani oleh angsa sahabatnya. Di sana klenting kuning selalu berkeluh kesah dengan
seekor angsa sahabatnya. Klenting kuning segera bercerita tengtang keaadanya kepada sang angsa
sahabatnya.

Klenting kuning : hu,… hu…

Angsa : kenapa klenting kuning kok sedih?

Klenting kuning : aku tidak diperbolehkan pergi ke undangan kerajaan,.. angsa… padahal aku kepingin
ikut. Simbok menyuruhku jaga rumah dan membereskan semua pekerjaan rumah. Aku tidak
diperbolehkan keluar rumah kalau kerjaan belum selesai. Padahal pekerjaan rumah buanyaaak sekali.

Angsa ; oh ya? Wah simbok benar-benar keterlaluan. Memangnya acara kerajaannya kapan?

Klenting kuning ; lusa

Angsa ; baiklah kalau mereka sudah berangkat, aku akan membantumu mengerjakan tugas-tugas
rumah, sehingga kamu bisa pergi ke pesta kerajaan

Klenting kuning ; oh ya,… hore.. kamu memang sahabatku yang paling baik..trimakasih ya.

Adegan 4

Narator ; esok harinya, ketika semua orang sudah pergi menuju kerajaan Pangeran Ande-Ande lumut.
Angsa datang ke rumah klentinng kuning untuk membantu membersihkan rumah. Karena angsa
adalah makhluk sakti maka semua pekerjaan selesai dlam sekejap.

Angsa ; KLenting kuning,..klenting kuning,.. (masuk ke dalam rumah)


Klenting kuning ; aku di dapur. Sedang mencuci panci

Angsa ; ah kamu susah amat sih,.. sini biar aku yang kerjakan semua. Sim alakasim semua sudah
bersih….. taraaaa…..

Klenting kuning ; wahh,… semua bersih dan rapi. Kamu hebat angsa. Kalau gitu aku pergi sekarang ke
pesta kerajaan.

Angsa ; tunggu dulu,.. jangan pergi dulu. Nih,.. aku kasih obat.

Klenting kuning ; obat apa niy,..

Angsa ; obat ini akan membuat Yuyu khang kang pingsan. Sehingga dia tidak bisa merayumu untuk
menjadi pengikutnya. Tapi kamu harus memberikannya setelah dia menyeberangkanmu. Ok!

Klenting kuning ; Ok deh.

Adegan 4

Narator ; setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh akhirnya para klenting sampai juga di
sebuah sungai yang lebar mereka kebingungan ketika mau menyeberang. Sampai pada akhirnya
mereka dikagetkan oleh sesosok makhluk aneh.

Yuyu kang kang ; ha..ha..ha.. putri putri yang cantik…

Mau kemana nih?

Klenting ijo : siapa kamu?

Yuyu kang kang ; ho..ho..ho.. aku si Yuyu Kang kang penguasa sungai ini. Pekerjaanku
menyeberangkan orang yang mau menyeberang kesana.

Klenting abang ; wah, kebetulan sekali dong…..


Kami mau menyeberang. Kami diundang untuk dating ke acara pangeran ande-ande lumut di
kerajaan seberang.

Yuyu Kang Kang ; weleh weleh,.. ok, ok,… kalian akan kusebrangkan…

Tapi ada imbalannya….

Klenting biru ; apa?

Yuyu kang kang ; kalian harus mau jadi pengikutku. Kalau nggak mau kalian menyeberang aja sendiri.

Mbok Rondo ; kalau jadi pengikutmu. Apa yang harus kita lakukan??

Yuyu kang kang ; aku akan membubuhkan tanda hitam di dahi kalian.

Mbok Rondo ; ah kalau Cuma itu gampang…. Kecilll,.. ayo putri-putriku kita menyeberang aja.

Klenting all ;;; okey,…

Yuyu kang kang ; ayo pegang aku.

(klenting dan yuyu berpegangan seperti permainan ular tangga)

Yuyu kang kang; nah,.. kita sudah sampai. Sesuai perjanjian aku akan menandai kalian.

(membubuhkan tanda hitam di dahi para klenting)

Penyihir : Kamu mau aku ubah jadi seperti apa? Dan apa alasan kamu mau mengubah penampilan
kamu?

Adegan 5
Narator ; setelah kepergian klenting ijo, klenting abang, klenting biru dan mbok rondho. Yuyu kang
kang merasa senang karena pengikutnya bertambah. Kemudian diapun melihat kedatangan klenting
kuning.

Yuyu kang kang ; hore,.. aku dapat banyak pengikut ha..ha..

Ah siapa itu? Ada seorang putri yang cantik. Sepertinya dia mau menyeberang juga. ?? (mendekati
klenting kuning)

: Hai putri cantik. Aku si Yuyu kang kang. Pekerjaanku menyeberangkan orang yang ingin
menyeberang sungai. Apakau engakau juga ingin menyeberang?

Klenting kuning ; (kaget) ah,.. kamu si yuyu kang kang? Iya sih, aku emang ingin menyeberang sungai.

Yuyu kang kang ; oh,.. baiklah aku akan menyebrangkan mu. Tapi aku punya syarat yang harus kamu
penuhi.

Klenting kuning ; baiklah. syaratnya apa?

Yuyu kang kang ; syaratnya adalah kamu harus mau menjadi pengikutku. Kalau kamu mau jadi
pengikutku aku akan meberi tanda hitam di dahimu.

Klenting kuning; em,.. baiklah.. sebrangkan aku dulu ke sana.

Yuyu kang kang ; ok. Pegang badanku kita menyeberang sekarang.

(yuyu kang kang dan klenting kuning menyeberang sungai)

yuyu kang kang ; nah kita sudah sampai. Dan sesuai kesepakatan aku kan membubuhkan tanda hitam
di dahimu.

Klenting kuning ; eit,.. tunggu dulu.. yuyu,.. sebelum kamu memberi tanda hitam di dahiku. Aku mau
memberimu sesuatu.
Yuyu KK ; apa ?

Klenting kuning ; nih,.. permen ajaib. Permen ini akan membuatmu menjadi lebih tampan dari
pangeran ande-ande lumut.

Yuyu kang kang; waaaaahh,… mau..mau.. mana permennya?

Klenting kuning ; nih…

Yuyu kang kang ; hemm,, enak enak.. ah….(pingsan)

Klenting kuning ; (pergi meninggalkan yuyu kang kang yang pingsan)

Adegan 6

Narator ; klenting abang, klenting ijo, klenting biru dan Mbok rondo akhirnya sampai di istana ande-
ande lumut. Mereka segera memasuki istana untuk menemui ratu dan raja.

Mbok Rondo dan klenting all ; baginda raja,.. baginda ratu

Raja ; selamat datang di istana kami,..

Ratu ; selamat datang

Klenting abang ; raja dimana pangeran ande-ande lumut. Kenapa tidak menemui kami?

Klenting ijo ; iya, kami para klenting sudah terkenal akan kecantikan kami. Kami yakin bahwa
pangeran ande-ande lumut pasti akan suka pada kami

Ande ande lumut ; aku disini


Klenting biru ; wah pangeran adne-ande lumut,.. pilihlah aku sebagai istrimu, aku terkenal cantik dan
pandai menari lho.

Ande-ande lumut ; yah,.. kamu tuh memang cantik,.. tapii…. Aku tidak suka sama kamu..

Klenting abang ; kalau aku,.. aku juga cantik dan seksi lho. Aku juga pandai bernyanyi.

Ande –ande lumut ; ya,.. aku tau.. tapi aku juga tak suka padamu

Klenting ijo ; bagaimana kalau aku aja,.. aku berbeda dengan kakak-kakak ku.. aku adalah klenting
yang paling cantik.

Ande-ande lumut ; walau kamu cantik kamu bukan tipeku

Mbok Rondo Dadapan ; ah,.. kalau begitu apakah pangeran suka tipe cewek yang lebih tua?
Bagaimana kalau sama aku aja pangeran?

Ande-ande lumut ; ekhem

(tiba-tiba terdengar suara klenting kuning)

klenting kuning ; halo,.. permisi,..apakah saya bisa bertemu dengan ande-ande lumut?

Mbok rondo : lho kuning ,.. kamu ngapain kesini. Pulang sana! Kamu punya banyak kerjaan yang
harus diselesaikan. Awas kalau belum beres semua.

Klenting biru ; ah,.. kamu suasana jadi kacau kalau kamu datang.

Klenting abang ; pulang aja sana! Kamu gak pantas aja disini

Ande-ande lumut ; tunggu dulu!


Kamu,.. siapa namamu?

Klenting kuning ; saya klenting kuning

Ande-ande lumut ; ibu,.. putri ini menarik hati,.. dia cantik dan yang terpenting dia tidak mempunyai
tanda hitam di dahi.

Ratu. ; iya,.. benar juga,.. semua klenting mempunyai tanda hitam kecuali klenting kuning

Raja ; ada apa dengan tanda hitam?

Ratu ; kalau mempunyai tanda hitam di dahi berarti dia menjadi pengikut Yuyu kang kang.

Ande-ande lumut ; karena hanya klenting kuning yang tidak punya tanda hitam maka aku memilih
klenting kuning.

Klenting kuning ; hore…

Klenting ijo ; tunggu dulu,.. memangnya kenapa dengan tanda hitam ini. Toh ini hanya sebuah tanda
bahwa kami menjadi pengikut Yuyu kang kang. Tidak menjadi soal

Mbok rondo ; iya,.. bukan sklentihal yang besar.

Raja ; tentu saja itu akan menjadi persoalan. Karena dari berita yang ku dengar Yuyu kang kang suka
sekali menandai calon istrinya dengan tanda hitam di dahi

Klenting dan Mbok Rondo : hahh…

Ratu ; ya benar,.. jadi kalian adalah calon istri yuyu kang kang.

Yuyu kang kang ; ha..ha.. mana calon istriku…. Ha.. ha.. ayo ikut aku..
Klenting dan mbok rondo ;; a.aa…..tidak (berlarian)

Prajurit : PENGUMUMAN-PENGUMUMAN SAYEMBARA AKAN SEGERA DI ADAKAN HARI INI TANGGAL


17 AGUSTUS 1945

– tamat –

NARATOR (1)
ADEGAN 1: DIANDRA DAN SEKAR/KLENTING KUNING MEMBERI
KADO
NARATOR (2)
ADEGAN 2: GEMPA WARGA (MEREKA BER2 PISAH)
NARATOR
ADEGAN 3: KLENTING KUNING BERTEMU DENGAN MBOK RONDO
DAN SAUDARANYA
ADEGAN 4: KLENTING KUNING DIANGGAP SEBAGAI PEMBANTU
ADEGAN 5: WARGA MENGUMUMKAN SAYEMBARA YANG
DIADAKAN KERAJAAN / PANGERAN ANDE-ANDE LUMUT
ADEGAN 6: KLENTING MERAH,HIJAU, DAN BIRU PERGI KE
PENYIHIR
ADEGAN 7: KLENTING MERAH,HIJAU, DAN BIRU MERASAKAN
KESAKITAN AKIBAT DARI KELICIKANNYA
ADEGAN 8: KLENTING KUNING MENGIKUTI SAYEMBARA DAN
AKHIRNYA MENJADI ISTRI SANG PANGERAN

TOKOH-TOKOH
- KLENTING KUNING/SEKAR : NAYYLA
- DIRANDRA/ANDE-ANDE LUMUT : LEVY
- KLENTING MERAH, BIRU, HIJAU : GAVIO/WULAN/RARAS
- MBOK RONDO : MERIVA
- PENYIHIR : BUNGA
- PRAJURIT 1 : DYAR
- PRAJURIT 2 : GAGAH
- NARATOR : TANIA

SUTRADARA :

Anda mungkin juga menyukai