Anda di halaman 1dari 3

PENGANTAR STATISTIK SOSIAL

NAMA : Resty Lidyaningsih

NIM : 049030741

TUGAS : Pengantar Statistik Sosial Tugas 2

Dalam situasi ini, seorang mahasiswa ingin mengestimasi waktu rata-rata yang
digunakan untuk belajar. Untuk melakukan ini, kita dapat menggunakan informasi yang
diberikan dalam sampel acak.

Berdasarkan sampel acak yang memiliki ukuran 36, diberikan bahwa rata-rata waktu yang
digunakan siswa untuk belajar di rumah setiap harinya adalah 100 menit, dengan standar
deviasi sebesar 20 menit.

Dalam hal ini, kita dapat menggunakan pendekatan interval kepercayaan untuk mengestimasi
waktu rata-rata yang digunakan untuk belajar oleh populasi siswa. Interval kepercayaan akan
memberikan kisaran yang mungkin berisi nilai rata-rata populasi dengan tingkat kepercayaan
tertentu.

Interval kepercayaan yang umum digunakan adalah interval kepercayaan 95%, yang berarti
dengan tingkat kepercayaan 95%, kita mengharapkan bahwa interval tersebut akan berisi nilai
rata-rata populasi.

Untuk menghitung interval kepercayaan, kita perlu menggunakan statistik dari sampel acak,
yaitu rata-rata sampel dan standar deviasi sampel. Rata-rata sampel telah diberikan sebagai
100 menit, dan standar deviasi sampel diberikan sebagai 20 menit.

Dengan menggunakan pendekatan distribusi t, kita dapat menghitung interval kepercayaan


dengan rumus berikut:

Interval kepercayaan = rata-rata sampel ± (nilai kritis * standar deviasi sampel / akar kuadrat
ukuran sampel)

Dalam kasus ini, karena ukuran sampel adalah 36, dan kita menggunakan tingkat
kepercayaan 95%, kita perlu mencari nilai kritis dari tabel distribusi t dengan derajat
kebebasan n-1 = 36-1 = 35 dan tingkat signifikansi (alpha) 0,05/2 (karena kita ingin mencari
interval dua sisi).
Setelah mendapatkan nilai kritis dari tabel distribusi t, kita dapat menggantikan nilai-nilai
yang ada ke dalam rumus untuk menghitung interval kepercayaan.

Namun, karena model ini tidak dapat menampilkan tabel distribusi t atau melakukan
perhitungan numerik, saya tidak dapat memberikan hasil pasti interval kepercayaan dalam
contoh ini. Namun, dengan menggunakan metode yang telah dijelaskan di atas dan mengacu
pada tabel distribusi t, Anda dapat menghitung interval kepercayaan sendiri dengan rata-rata
sampel, standar deviasi sampel, dan ukuran sampel yang diberikan.

Dalam pengujian hipotesis, terdapat dua kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi:
kesalahan tipe I (alpha) dan kesalahan tipe II (beta).

Kesalahan Tipe I (alpha):

Deskripsi: Kesalahan tipe I terjadi ketika hipotesis nol (null hypothesis) yang sebenarnya
benar ditolak.

Contoh: Dalam contoh ini, hipotesis nol bisa berbunyi "Rata-rata waktu yang digunakan
siswa untuk belajar di rumah setiap harinya adalah 90 menit." Jika kita menggunakan tingkat
signifikansi 0,05, kita akan menolak hipotesis nol jika p-value yang dihasilkan dari pengujian
hipotesis lebih kecil dari 0,05. Namun, dalam beberapa kasus, kita dapat mendapatkan p-
value yang kecil secara kebetulan, yang mengarah pada penolakan yang salah terhadap
hipotesis nol yang sebenarnya benar.

Kesalahan Tipe II (beta):

Deskripsi: Kesalahan tipe II terjadi ketika hipotesis nol yang sebenarnya salah gagal ditolak.

Contoh: Dalam contoh ini, hipotesis alternatif bisa berbunyi "Rata-rata waktu yang
digunakan siswa untuk belajar di rumah setiap harinya adalah lebih dari 100 menit." Jika kita
gagal menolak hipotesis nol pada tingkat signifikansi yang ditentukan, kita menerima
hipotesis nol meskipun hipotesis alternatif sebenarnya benar. Dalam kasus ini, mungkin saja
rata-rata waktu yang digunakan siswa untuk belajar sebenarnya lebih tinggi dari 100 menit,
tetapi kita tidak dapat mengidentifikasinya dengan cukup keyakinan karena ukuran sampel
yang terbatas.

Penting untuk memahami kedua jenis kesalahan ini dalam pengujian hipotesis karena
memiliki implikasi yang berbeda terhadap kesimpulan yang dapat kita ambil dari data.

Anda mungkin juga menyukai