Oleh :
Muhammad Dzakki Rizq Putra
IX.1
192007025
Parungkuda, 2022
Menyetujui,
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SMP Internat Al Kausar
i
LEMBAR PERSEMBAHAN
Allah SWT
Yang telah memberikan begitu banyak nikmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.
Kakak, Dwita Ayu Putri Puspitasari dan Eka Putri Namita Harumsari
Yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis hingga karya tulis ini dapat
diselesaikan.
Yang telah mendukung penulis secara langsung maupun tidak langsung dan telah membantu
Yang telah menemani penulis selama 3 tahun di Al Kausar dan telah memberikan canda tawa,
segala suka duka, dan dukungan yang membuat hari-hari penulis menjadi berwarna.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualikum. Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat kepada umat
nya. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang
karenanya kita semua masih bisa hidup di zaman yang modern dan penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Berkat rahmat Allah yang maha kuasa, karya tulis ini dapat di selesaikan dengan judul
“Peranan OSIS dalam pembentukan karakter siswa SMP Internat Al Kausar” dan semoga
Wassalamualaikum. Wr. Wb
Sukabumi, 2022
Penulis
iii
ABSTRAKSI
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Dzakki Rizq Putra dengan judul
“Peranan OSIS dalam Pembentukan Karakter Siswa SMP Internat Al Kausar” dengan
tujuan untuk mengetahui peranan OSIS dalam pembentukan karakter siswa SMP Internat
Al Kausar, apa saja karakter yang dibentuk dalam OSIS, dan bagaimana OSIS menjalankan
kegiatan-kegiatannya sehingga bisa mengembangkan karakter yang ada. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan dan kuesioner yang dibagikan
kepada para 20 responden kelas 8 dan 20 responden kelas 9 karena yang memiliki
pengalama lebih lama di OSIS adalah kelas 8 dan 9. Hasil penelitian menyatakan bahwa
OSIS mempunyai berbagai peran terutama sebagai wadah bagi siswa untuk saling bekerja
sama dalam organisasi yang dinyatakan oleh 82,5% dari semua responden. Peningkatan
karakter pengurus OSIS diperoleh melalui pemberian jobdesk kepada setiap pengurus
sesuai dengan porsinya dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua pengurus agar
bisa mengembangkan potensi, minat, dan bakatnya. Ada peningkatan karakter setelah
menjadi pengurus OSIS dinyatakan oleh Sebagian besar responden. Peningkatan karakter
berupa percaya diri, kreatif dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, menepati janji,
berinisiatif, disiplin, visioner, pengabdian/dedikatif, bersemangat dan demokratis. Dengan
demikian maka disarankan kepada siswa Al Kausar untuk senantiasa mengikuti kegiatan
dengan sungguh-sungguh, untuk pembina dan ketua OSIS disarankan agar dapat
membimbing seluruh anggotanya agar mendapatkan dampak dari OSIS dalam
pembentukan karakternya, untuk pengurus disarankan agar dapat membuat kegiatan yang
bermanfaat sekaligus dapat meningkatkan karakter pesertanya, dan juga untuk sekolah agar
dapat mendukung segala kegiatan OSIS berupa fasilitas, dukungan program dengan pihak
luar, mendorong warga sekolah untuk ikut berpartisipasi, dan kebebasan yang terarah
dalam membuat kegiatannya.
Demikian hasil penelitian mengenai Peranan OSIS dalam Pembentukan
Karakter Siswa SMP Internat Al Kausar.
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSEMBAHAN......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................................iii
ABSTRAKSI..............................................................................................................................iv
DAFTAR ISI...............................................................................................................................v
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................viii
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
LANDASAN TEORI...................................................................................................................5
v
DATA DAN PEMBAHASAN..................................................................................................11
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................................22
4.2 Saran............................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................24
BIODATA PENULIS................................................................................................................25
LAMPIRAN..............................................................................................................................26
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1....................................................................................................................................12
Tabel 3.2....................................................................................................................................13
Tabel 3.3....................................................................................................................................14
Tabel 3.4....................................................................................................................................16
Tabel 3.5....................................................................................................................................18
Tabel 3.6....................................................................................................................................19
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1................................................................................................................................12
Gambar 3.2................................................................................................................................14
Gambar 3.3................................................................................................................................15
Gambar 3.4................................................................................................................................17
Gambar 3.5................................................................................................................................19
Gambar 3.6................................................................................................................................20
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi merupakan tempat atau wadah bagi sebagian orang untuk saling bertukar
pikiran atau ide dan bertujuan untuk mencapai suatu target yang telah ditentukan bersama-
sama secara musyawarah. Organisasi juga dapat menjadi tempat bagi pelajar untuk
mengembangkan karakter, salah satu bentuk bentuk organisasi kesiswaan yang ada di
sekolah adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) seperti yang dikeluarkan
Permendiknas Nomor 39 Tahun 2009 tentang pembinaan kesiswaan.
OSIS merupakan sebuah organisasi yang bisa menjadi tempat bagi siswa untuk
belajar kepemimipinan dan demokrasi, melalui OSIS juga diharapkan melalui organisasi
tersebut dapat membawa perubahan diri siswa sebagai upaya untuk pengembangan karakter
siswa.
Perkembangan pendidikan karakter bagi siswa adalah hal yang penting bagi
kemajuan pendidikan bangsa ini. Perkembangan karakter bangsa dihadapkan pada berbagai
macam masalah sosial yang sangat kompleks karena pada era globalisasi seperti saat ini
perubahan masyarakat yang dinamis dan juga didukung oleh pesatnya perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi.
Tujuan pendidikan tercantum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dalam Pasal 3 yaitu :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta Peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Dikutip dari Dyah Nursanti pada penelitian nya yang berjudul “PERANAN
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK KARAKTER
SISWA SMP NEGERI DI KABUPATEN MALANG”, disebutkan bahwa pendidikan
merupakan faktor penting yang sangat menentukan kehidupan manusia untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
1
Keberhasilan sebuah pendidikan tidak hanya diukur melalui materi dan kecanggihan
teknologi yang digunakan, akan tetapi juga ditentukan oleh keluhuran karakter dan budi
pekerti yang luhur pula. Hal ini dikarenakan dalam dunia pendidikan tidak hanya semata-
mata ditentukan kecerdasan intelektual saja akan tetapi diperlukan pula kecerdasan emosi
dan sosial.
Sesuai dengan visi Al Kausar yaitu menjadi sekolah terbaik yang menghasilkan
pemimpin masa depan yang berkepribadian islami, menguasai IPTEK, terampil, dan
mandiri. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Al Kausar juga mengharapkan hasil yang
sama, yaitu menjadikan pengurus dan anggota-anggotanya seseorang yang dapat memimpin
dan juga siap dipimpin dan mempunyai pendidikan karakter dan budi pekerti yang luhur.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti karya tulis yang berjudul
“PERANAN OSIS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SMP INTERNAT
AL KAUSAR”.
2
Salah satu upaya untuk mengembangkan karakter yang diharapkan adalah dengan
mengikuti organisasi. Organisasi resmi di SMP Internat Al Kausar yang efektif
melibatkan siswa adalah OSIS atau Organisasi Siswa Intra Sekolah. Penulis akan
mengkaji hubungan peranan OSIS terhadap pembentukan karakter siswa SMP Internat Al
Kausar.
3
3. Sebagai bahan masukan bagi OSIS untuk dapat membentuk dan membimbing
anggota-anggota nya agar dapat memiliki karakter yang diharapkan, terlebih
melalui kegiatan yang di adakan OSIS.
4. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dengan variabel yang sejenis.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
2.1.2 Pengertian Organisasi Siswa Intra Sekolah
Dalam Pasal 4 Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan
juga dijelaskan sebagai berikut :
a. Organisasi kesiswaan di sekolah berbentuk organisasi siswa intra sekolah.
b. Organisasi kesiswaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
organisasi resmi di sekolah dan tidak ada hubungan organisatoris dengan
organisasi kesiswaan di sekolah lain.
c. Organisasi siswa intra sekolah pada SMP, SMPLB, SMA, SMALB, dan SMK
adalah OSIS.
d. Organisasi siswa intra sekolah pada TK, TKLB, dan SDLB adalah organisasi
kelas.
Dari beberapa definisi tentang OSIS di atas dapat disimpulkan bahwa OSIS
merupakan suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah menengah yang berfungsi
sebagai wadah bagi siswa yang ingin belajar berorganisasi dan mengembangkan potensi,
minat, serta bakatnya. Dyah Nursanti (2013 : 8)
6
2.1.3 Fungsi OSIS
OSIS sebagai salah satu bagian dari kegiatan ekstrakurikuler memiliki fungsi
sebagai berikut :
1. Pengembangan, yaitu fungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, minat, dan bakatnya.
2. Sosial, yaitu fungsi untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung
jawab sosial peserta didik.
3. Rekreatif, yaitu fungsi untuk mengembangkan suasana rileks,
menggembirakan, dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang
proses perkembangan.
4. Persiapan karir, yaitu fungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta
didik. Mamat Supriatna (2010 : 1)
7
c. Peranan yang bersifat preventif
Secara preventif OSIS berhasil mengamankan sekolah dari segala ancaman
yang datang dari dalam maupun dari luar apabila peran yang bersifat intelek
dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakkan sumber daya yang ada
dan secara eksternal mampu beradaptasi dengan lingkungan seperti
menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya.
Peranan ini akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai pendorong lebih
dahulu harus dapat diwujudkan. Mamat Supriatna (2010 : 18)
8
Pendidikan karakter di Indonesia dilakukan berdasarkan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Pasal 3 peraturan ini memuat pelaksanaan pendidikan karakter yang menekankan
integrasi nilai pancasila seperti nilai religius, disiplin, jujur, toleran, semangat
kebangsaan, demokratis, cinta tanah air, bekerja keras, komunikatif, kreatif, mandiri,
menghargai prestasi, rasa ingin tahu, gemar membaca, peduli sosial, cinta damai, peduli
lingkungan, dan bertanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan kokurikuler, intra
kurikuler, dan ekstrakurikuler di sekolah. Anggriati Ledu (2020 : 126)
Omeri (2015 : 465) menjelaskan bahwa pendidikan karakter sekarang mutlak
dibutuhkan bukan hanya di sekolah, tapi juga dibutuhkan di rumah dan lingkungan sosial.
Bahkan bukan hanya untuk anak usia dini hingga remaja, tapi juga untuk orang dewasa.
9
2.4 Definisi Operasional
Peranan : Tindakan yang dilakukan seseorang dalam suatu
peristiwa
OSIS : Organisasi Siswa Intra Sekolah, organisasi
resmi yang berdiri di dalam lingkup sekolah
tingkat menengah yang memiliki fungsi, tujuan,
dan sumber daya yang di manfaatkan didalamnya
10
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN
11
3.3 Hasil Penelitian
Berikut adalah hasil dari pengolahan data yang berasal dari angket berdasarkan
langkah-langkah penelitian di atas :
Tabel 3.1
Frekuensi Data Dari Angket No. 1 Tentang Jabatan Yang Pernah Diduduki
Gambar 3.1
3% 8%
8%
5%
8%
8%
63%
12
Sesuai data yang diperoleh dari 40 responden, 3 murid (7%) menjawab
Ketua/Wakil, 2 murid (5%) menjawab Sekre/Wakil, 3 murid (7%) menjawab
Bendahara/Wakil, 3 murid (7%) menjawab Ketua divisi/Wakil, 25 murid (63%)
menjawab Anggota, 3 murid (8%) menjawab D dan E, dan 1 murid (3%) menjawab
A dan E.
Tabel 3.2
Frekuensi Data Dari Angket No. 2 Tentang Ada atau Tidak nya peran OSIS
dalam Pembentukan Karakter.
13
Gambar 3.2
3%
15%
83%
Sesuai data yang diperoleh dari 40 responden, 33 murid (82%) menjawab Ada, 6
murid (15%) menjawab Ada, tapi tidak berpengaruh, dan 1 murid (3%) menjawab
Tidak ada.
Tabel 3.3
Frekuensi Data Dari Angket No. 3 Tentang Alasan OSIS Tidak Berpengaruh
dalam Pembentukan Karakter.
14
tersebut.
d. Lainnya 0 0%
Gambar 3.3
43%
57%
A B C D
Sesuai data yang diperoleh dari 7 responden yang menjawab pilihan B dan C di
pertanyaan sebelumnya, 3 murid (43%) memilih pilihan B, dan 4 murid (57%)
memilih pilihan C.
Tabel 3.4
15
Frekuensi Data Dari Angket No. 4 Tentang Peranan OSIS dalam
Pembentukan Karakter
b. Sebagai penggerak 3 9%
dalam memenuhi
kebutuhan sesuai
harapan warga sekolah.
c. Peranan bersifat 0 0%
preventif atau sebagai
pencegah yang mampu
meminimalisir
terjadinya pelanggaran
dan terjadinya
ancaman baik dari
dalam maupun luar
sekolah.
d. Lainnya 0 0%
e. a dan c 1 3%
16
Gambar 3.4
3%
9%
88%
A B C D A,C
Tabel 3.5
Frekuensi Data Dari Angket No. 5 Tentang Pembentukan Karakter lewat
kegiatan-kegiatan OSIS
b. Melakukan penanaman 2 6%
nilai-nilai terpuji
melalui kegiatan yang
17
diselenggarakan.
c. Memberikan 8 24%
kesempatan yang sama
bagi semua siswa agar
bisa mengembangkan
potensi, minat, dan
bakatnya.
d. Lainnya 0 0%
e. a dan b 3 9%
f. a dan c 10 31%
g. b dan c 3 9%
h. a, b, dan c 5 15%
Gambar 3.5
6%
15% 6%
9%
24%
30%
9%
18
Sesuai data yang diperoleh dari 33 responden yang menjawab pertanyaan nomor 4,
2 murid (6%) menjawab A, 2 murid (6%) menjawab B, 8 murid (24%) menjawab C,
3 murid (9%) menjawab A dan B, 10 murid (31%) menjawab A dan C, 3 murid (9%)
menjawab B dan C, 5 murid (15%) menjawab A, B, dan C.
Tabel 3.6
Frekuensi Data Dari Tabel Tentang Peningkatan Karakter
Gambar 3.6
15% 15%
35% 35%
19
Sesuai data yang diperoleh dari 40 responden, 6 murid (15%) mengalami
peningkatan karater yang sangat meningkat, 14 murid (35%) mengalami peningkatan
karakter yang meningkat, 14 murid (35%) mengalami peningkatan karakter yang
sedikit meningkat, dan 6 murid (15%) kurang mengalami peningkatan karakter.
Rumusan masalah 1 adalah “Apa peranan OSIS dalam pembentukan karakter bagi
siswa SMP Internat Al Kausar ?”
Rumusan masalah 1 dapat dijawab dengan data yang diperoleh dari murid melalui
angket penelitian nomor 4.
Pada pertanyaan angket nomor 4, penulis mendapatkan bahwa sebanyak 29 murid
(88%) menjawab sebagai wadah bagi siswa untuk saling bekerja sama dalam
organisasi, 3 murid (9%) menjawab sebagai penggerak dalam memenuhi kebutuhan
sesuai harapan warga sekolah, 0 murid (0%) menjawab peranan bersifat preventif
atau sebagai pencegah yang mampu meminimalisir terjadinya pelanggaran dan
terjadinya ancaman baik dari dalam maupun luar sekolah, 0 murid (0%) menjawab
lainnya, dan 1 murid (3%) menjawab sebagai wadah bagi siswa untuk saling bekerja
sama dalam organisasi dan sebagai peranan bersifat preventif atau sebagai pencegah
yang mampu meminimalisir terjadinya pelanggaran dan terjadinya ancaman baik dari
dalam maupun luar sekolah.
20
Pada pertanyaan nomor 5, penulis mendapatkan bahwa 2 murid (6%) menjawab
memberi jobdesk kepada setiap pengurus sesuai dengan porsinya, 2 murid (6%)
menjawab melakukan penanaman nilai-nilai terpuji melalui kegiatan yang
diselenggarakan, 8 murid (24%) menjawab memberikan kesempatan yang sama bagi
semua siswa agar bisa mengembangkan potensi, minat, dan bakatnya, 0 murid (0%)
menjawab lainnya, 3 murid (9%) menjawab memberi jobdesk kepada setiap pengurus
sesuai dengan porsinya dan melakukan penanaman nilai-nilai terpuji melalui kegiatan
yang diselenggarakan, 10 murid (31%) menjawab memberi jobdesk kepada setiap
pengurus sesuai dengan porsinya dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua
siswa agar bisa mengembangkan potensi, minat, dan bakatnya, 3 murid (9%)
menjawab melakukan penanaman nilai-nilai terpuji melalui kegiatan yang
diselenggarakan dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa agar bisa
mengembangkan potensi, minat, dan bakatnya, dan 5 murid (15%) menjawab
memberi jobdesk kepada setiap pengurus sesuai dengan porsinya, melakukan
penanaman nilai-nilai terpuji melalui kegiatan yang diselenggarakan, dan
memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa agar bisa mengembangkan
potensi, minat, dan bakatnya.
21
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Setelah mengolah dan Menyusun data penelitian yang berjudul “PERANAN OSIS
DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SMP INTERNAT ALKAUSAR.”
Maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
Sebanyak 7,5% dari semua responden pernah menjadi ketua atau wakil
ketua, 5% dari semua responden pernah menjadi sekretaris atau wakil
sekretaris, 7,5% dari semua responden pernah menjadi bendahara atau
wakil bendahara, 7,5% dari semua responden pernah menjadi ketua divisi
atau wakil ketus divisi, 62,5% dari semua responden pernah menjadi
anggota, 7,5% dari semua responden pernah menjadi ketua atau wakil
ketua divisi dan anggota, dan 2,5% dari semua responden pernah menjadi
ketua atau wakil ketua dan anggota.
OSIS mempunyai berbagai peranan untuk membentuk karakter siswa SMP
Internat Al Kausar dinyatakan sebanyak 82,5% dari semua responden
sebagai wadah bagi siswa untuk saling bekerja sama dalam organisasi.
Sedangkan sebanyak 17,5% dari total responden yang ada masih belum
merasakan peranan dari OSIS dalam pembentukan karakternya.
Peningkatan karakter pengurus OSIS diperoleh melalui pemberian jobdesk
kepada setiap pengurus sesuai dengan porsinya dan memberikan
kesempatan yang sama bagi semua pengurus agar bisa mengembangkan
potensi, minat, dan bakatnya.
Ada peningkatan karakter setelah menjadi pengurus OSIS dinyatakan oleh
Sebagian besar responden. Peningkatan karakter berupa percaya diri,
kreatif dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, menepati janji,
berinisiatif, disiplin, visioner, pengabdian/dedikatif, bersemangat dan
demokratis. Sedangkan sebanyak 15% responden menyatakan kurang
merasakan adanya peningkatan karakter setelah menjadi pengurus OSIS.
22
4.2 Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disarankan beberapa masukan
sebagai berikut :
Untuk siswa Al Kausar :
Agar dapat mengikuti segala kegiatan OSIS dengan sungguh-sungguh,
karena jika peserta mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh, dapat
meningkatkan karakter berupa percaya diri, kreatif dan inovatif, mandiri,
bertanggung jawab, menepati janji, berinisiatif, disiplin, visioner,
pengabdian/dedikatif, bersemangat dan demokratis.
Untuk sekolah :
Agar dapat memberi dukungan bagi OSIS untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatannya berupa fasilitas, dukungan program-program OSIS untuk
bekerja sama dengan pihak luar , mendorong warga sekolah untuk
berpartisipasi dalam kegiatan OSIS, dan kebebasan yang terarah dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan OSIS.
Untuk pengurus :
Agar dapat membuat kegiatan yang bermanfaat bagi seluruh peserta
sekaligus dapat membentuk karakter para peserta menjadi lebih baik.
23
DAFTAR PUSTAKA
Nursanti, Dyah. 2013. Peranan organisasi siswa intra sekolah dalam membentuk karakter
siswa SMP Negeri di Kabupaten Magelang (Skripsi). Universitas Negeri Yogyakarta.
https://eprints.uny.ac.id/23960/8/9.%20RINGKASAN%20SKRIPSI.pdf
Sari, Eliana. 2006. Teori organisasi : konsep dan aplikasi. Jakarta : Jayabaya University Press
http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/Teori_Organisasi_Konsep_dan_Aplikasi.pdf
Omeri. 2015. Pentingnya Pendikan Karakter dalam Dunia Pendidikan. Jurnal Manajemen
Pendidikan, 9(3), 464-468.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/manajerpendidikan/article/viewFile/1145/953
Ningsih, Tutuk. Implementasi pendidikan karakter. Purwokerto : STAIN Press
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/2464/1/BUKU%20IMPLEMENTASI
%20PENDIDIKAN%20KARAKTER.pdf
Fatmah, Nirra. 2018. Pembentukan karakter dalam pendidikan (Skripsi). Institut Agama Islam
Tribakti (IAIT) Kediri.
https://core.ac.uk/download/pdf/276532588.pdf
Ledu, Anggriati. 2020. Peranan organisasi siswa intra sekolah (OSIS) dalam pembentukan
karakter siswa SMA Negeri (Skripsi). Universitas Kristen Wira Wacana Sumba
https://ejournal.uksw.edu/satyawidya/article/view/4348/1734
24
BIODATA PENULIS
25
LAMPIRAN
26