Anda di halaman 1dari 1

GAGAK MENJADI MERAK

Ada seekor gagak yang tidak pernah bersyukur. “Aku benci dengan bulu
hitamku. Aku ingin berbulu seperti merak yang indah,” Ia kemudian
menemukan bulu merak yang terlepas di tanah dan kemudian memasangkannya
di tubuhnya.melihat si gagak mengambil bulu dan meniru gerakan merak, para
merak pun jadi marah. Mereka pun beramai-ramai mengusir si gagak dari
tempat itu. Dengan ketakutan si gagak pun pulang ke kelompoknya. Namun,
pemimpin gagak segera mengusirnya, “kau sudah tak mau lagi menjadi seekor
gagak. Kau juga sudah menghina bangsa gagak. Jadi sekarang kau harus pergi
dari sini! Jangan pernah lagi datang ke mari!” dengan sedih si gagak pun pergi
dan akhirnya hidup sendirian di tengah hutan.
Hikmah: menjadi orang lain belum tentu baik bagimu

GAGAK MENJADI MERAK


Ada seekor gagak yang tidak pernah bersyukur. “Aku benci dengan bulu hitamku.
Aku ingin berbulu seperti merak yang indah,” Ia kemudian menemukan bulu
merak yang terlepas di ranah dan kemudian memasangkannya di
tubuhnya.melihat si gagak mengambil bulu dan meniru gerakan merak, para
merak pun jadi marah. Mereka pun beramai-ramai mengusir si gagak dari tempat
itu. Dengan ketakutan si gagak pun pulang ke kelompoknya. Namun, pemimpin
gagak segera mengusirnya, “kau sudah tak mau lagi menjadi seekor gagak. Kau
juga sudah menghina bangsa gagak. Jadi sekarang kau harus pergi dari sini!
Jangan pernah lagi datang ke mari!” dengan sedih si gagak pun pergi dan akhirnya
hidup sendirian di tengah hutan.
Hikmah: menjadi orang lain belum tentu baik bagimu

Anda mungkin juga menyukai