Anda di halaman 1dari 5

Viral Sampah Berserakan Sempat Terlihat Usai Acara

Nusantara Bersatu di GBK


Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 26 Nov 2022 19:08 WIB
Sampah sempat berserakan di trotoar Jalan Sudirman, Senayan,
Jakarta. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta - Pemandangan tak sedap sempat tertangkap kamera setelah
acara relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diinisiasi Gerakan
Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan,
Jakarta. Sampah berserakan di sekitar trotoar Jalan Sudirman.
Foto sampah sempat berserakan diunggah oleh salah satu warganet,
seperti dilihat pada Sabtu (26/11/2022). Foto sampah sempat
berserakan itu ramai dibahas oleh warganet lainnya hingga mencapai
ribuan komentar.

"Kebetulan tadi lewat saja karena lagi jalan menuju Common Grounds di
FX. Jujur, sedih karena saya memang suka jalan di Sudirman," ungkap
Christian Zendrato saat dimintai konfirmasi, Sabtu (26/11/2022).

Pemandangan tak sedap sempat tertangkap kamera seusai acara


relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diinisiasi Gerakan
Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan,
Jakarta. Sampah sempat berserakan di sekitar trotoar Jalan Sudirman.
Zendrato sedih melihat kondisi GBK dan kawasan Sudirman sekitar
pukul 15.00 WIB sempat berserakan sampah. Selain itu, dia juga heran
mengapa warga sampai buang sampah tidak pada tempatnya.

"Biasanya pemandangannya asri dan bersih. Tadi pas lihat banyak


sampah, rasanya sedih campur kesal. Karena sebenarnya kan
sampahnya bisa dipegang dulu sampai menemukan tempat sampah. Ini
kenapa seluruh trotoar dianggap jadi tempat pembuangan sampah,"
tuturnya.

Dalam foto yang diunggah, trotoar di Jalan Sudirman terdapat sampah


berserakan. Sampah didominasi botol-botol air mineral, lalu ada juga
bungkus plastik bekas makanan.
Pantauan di lokasi sekitar pukul 15.37 WIB terlihat sampah sempat
berserakan di trotoar Jalan Sudirman ke arah Semanggi. Sampah
sempat berserakan terlihat setelah bus yang mengangkut relawan
Jokowi meninggalkan lokasi acara.

Di lokasi yang sama sekitar pukul 18.50 WIB, kawasan Gelora Bung
Karno dan trotoar Jalan Sudirman sudah bersih dari sampah
berserakan. Petugas kebersihan sudah meninggalkan lokasi.

detikcom sudah berupaya mengkonfirmasi kepada panitia acara


Gerakan Nusantara Bersatu dan Dinas Lingkungan Hidup Pemprov DKI
Jakarta. Namun, dua pihak belum merespons perihal sampah sempat
berserakan di trotoar Jalan Sudirman.
Komentar
Pastinya kita pernah, bahkan sering melihat orang-orang dengan
bangganya melempar sampah tidak pada tempatnya dan karena
ulah-ulah mereka ini, dimana kita seharusnya mendapatkan
pemandangan yang indah namun karena sampah - sampah yang
dibuang oleh orang yang tidak bertanggung jawab membuat
pemandangan ini menjadi kurang enak untuk dipandang.
Sangat disayangkan memang, mengingat bahwa kita sering
diajarkan untuk berperilaku bersih dan sehat untuk menciptakan
lingkungan yang bersih, namun masih ada masyarakat yang
membuang sampah dengan sembarangan. Kesadaran terhadap
kebersihan lingkungan di Indonesia tergolong masih rendah dan
penanaman kesadaran tersebut masih perlu ditingkatkan kembali
tidak hanya sebatas pengadaan spanduk tentang kebersihan, kerja
bakti, dan sebagainya. Seharusnya pemerintah memberikan
peraturan yang jelas mengenai tata cara pembuangan sampah
yang benar, dan memulai revolusi mental kepada masyarakat dari
anak-anak hingga orang dewasa untuk menanamkan kesadaran
yang tinggi terhadap kebersihan.

Coba kita bandingkan kebersihan di Indonesia dengan negara-


negara maju seperti Amerika, Jepang, Belanda, Singapura dan
lainnya. Pernahkah kalian melihat adanya sampah sedikitpun
berceceran di jalanan atau di tempat yang ramai pengunjungnya,
pastinya kita jarang melihat pemandangan seperti itu. Sangat
disayangkan sekali memang keadaan di Indonesia ini dimana
tempat kita dilahirkan dan dibesarkan, penduduknya sendiri yang
merusak dan mengotori tanah kelahirannya sendiri. Di sini saya
melihat adanya perbedaan kesadaran yang sangat tinggi. Maka
dapat disimpulkan bahwa permasalahan sampah di Indonesia ini
merupakan adanya ketidaksadaran dan kepedulian masyarakat
terhadap kesehatan dan kebersihan. Lalu bagaimana untuk
mengatasi permasalahan ini?
Menurut saya permasalahan sampah ini sebenarnya sangat mudah
untuk dibenahi jika kita memiliki kesadaran yang tinggi terhadap
kebersihan. Bila kita melirik kebiasaan yang ada di negara maju
seperti Jepang, orang-orang yang ada di negara tersebut telah
memulai kebudayaan yang baik dimana mereka memiliki kesadaran
tinggi terhadap lingkungannya.

Pertama, tingginya kesadaran masyarakat akan masalah


sampah . Seperti program daur ulang dan sadar akan betapa
pentingnya pengelolaan sampah. Jadi, banyak aksi-aksi dan
kampanye mengenai kepedulian lingkungan hidup dan beberapa
program seperti sukarelawan yang turun ke perumahan warga serta
memantau pembuangan sampah. Dan juga pemerintah Jepang
mengembangkan pengetahuan masyarakat mengenai sampah
dilakukan dengan berbincang dan berdiskusi tentang penanganan
sampah yang baik dan benar.

Kedua,membangun rasa malu di tengah masyarakat. Ini


merupakah sesuatu yang perlu kita contoh dimana bagi seseorang
yang membuang sampah sembarangan, mereka harus
menanggung rasa malu terhadap masyarakat berupa cemoohan
dan teguran. Sayangnya di Indonesia, kebanyakan masyarakat
masih kurang peduli dan berani untuk menegur terhadap
sesamanya jika ada yang melakukan hal tersebut.

Ketiga, memberikan program edukasi yang dilakukan sejak


dini. Disini saya melihat bahwa pemerintah Jepang sangat serius
terhadap masalah ini dan memberikan aksi nyata berupa
melakukan pengajaran dan memberikan pelatihan cara membuang
sampah sesuai dengan jenisnya. Tentunya hal ini bisa membangun
budaya buang sampah yang tertanam pada diri sendiri sehingga
menjadi menjadi kebiasaan yang baik pula.

Yang Terakhir, wajib menanam pohon-pohon atau tanaman di


pekarangan rumah. Hal ini merupakan hal yang wajib kita contoh
karena dengan diberlakukan nya peraturan seperti ini, Masyarakat
di Indonesia akan memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan
terpanggil hatinya untuk memulai hidup bersih dan sehat. Dan jika
setiap orang melakukan ini, berapa besar asupan oksigen yang
diberikan oleh tumbuhan kepada manusia. Dan hal ini merupakan
hal yang sangat positive untuk dicontoh.
Untuk merubah pola pikir dan kebiasaan pastinya tidak bisa
dengan cepat untuk berubah, harus melalui proses terlebih dahulu.
Walaupun demikian, marilah kita mulai sesuatu yang positive
tersebut dimulai dari diri kita sendiri, dan jika kita dapat membawa
dampak bagi orang lain, orang lain pun akan terbiasa untuk
melakukan hal yang demikian.

Anda mungkin juga menyukai