Dosen pengampuh :
Nim : 20520220005
2022
KATA PENGANTAR
Syalom, Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas Berkat dan RahmatNya saya dapat
menyelesaikan laporan observasi yang berjudul "Pembuangan Sampah di Lingkungan" dengan
lancar.
Laporan ini saya susun secara maksimal atas bantuan dari beberapa pihak sehingga laporan
makalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Untuk itu, saya selaku penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, atas segala
bantuan dan dukungan.
Saya menyadari makalah yang saya buat jauh dari kata sempurna dan masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, saya selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca, guna menghasilkan laporan makalah yang lebih baik. Saya berharap
laporan tentang Pembuangan Sampah di Lingkungan yang saya susun ini bisa memberikan
manfaat dan inspirasi bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Sampah
Dalam UU No 18,tahun 2008 tentang pengolahan sampah disebutkan bahwa sampah
adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau
semi padat berupa suatu organik atau an-organik bersifat dapat terurai yang dianggap
sudah tidak berguna dan dibuang.
Dalam kehidupan sehari-hari kebiasaan manusia membuang sampah sembarangan, hal
ini menyebabkan lingkungan yang menjadi tempat pembuangan sampah menjadi bau
yang tidak sedap, mencemari lingkungan hingga mendatangkan berbagai penyakit untuk
masyarakat sekitar.
Dari latar belakang diatas membuat saya berkeinginan untuk melakukan Observasi
pembuangan Sampah di Lingkungan sekitar dan Observasi lewat Media Sosial.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Pentingnya menjaga kebersihan Lingkungan dimulai dari Diri sendiri lalu ke masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat umum adalah
tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan. Tempat-
tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi sampah termasuk
tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar.Jenis sampah yang dihasilkan umumnya
berupa sisa-sisa makanan, sayuran dan buah busuk, sampah kering, abu, plastik, kertas, dan
kaleng-kaleng serta sampah lainnya. Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari sampah
dan dalam kegiatannya manusia senantiasa menghasilkan sampah baik sampah organik
maupun non organik.
Berdasarkan asal atau sumbernya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua)yaitu
sebagai berikut :
Sampah Organik
Yaitu sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami
tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai. Contoh sampah organik
adalah Sisa-sisa makanan, dedaunan, sisa buah dan sayur, kotoran
hewan, kotoran manusia, tulang ikan dan bangkai hewan.
Sampah Anorganik
Yaitu sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sintetik
maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang. Contoh sampah anorganik
adalah bahan logam, plastik, kaca, karet dan kaleng.
Sampah memiliki dampak buruk terhadap manusia dan lingkungan. Membuang sampah
sembarangan akan merusak pemandangan, mendatangkan bau yang tidak sedap,
mendatangkan banjir level rendah sampai yang paling tinggi, mendatangkan penyakit dan
dapat mencemari lingkungan.
Sampah memiliki dampak buruk terhadap kehidupan manusia seperti aktivitas membuang
sampah hingga menumpuk dan membusuk akan mendatangkan penyakit dari bakteri dan virus
seperti diare, disentri, jamur kolera dan berbagai macam penyakit kulit. Pentingnya merawat
Lingkungan seperti tidak menumpuk banyak sampah.
Sampah merupakan permasalahan sosial yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Dari
pengamatan yang saya lakukan di lingkungan dan Media dapat disimpulkan bahwa
pembuangan sampah yang berlebihan sehingga membuat sampah tersebut menumpuk dan
membusuk di Bak penampungan.
Ahli sampah Indonesia, profesor Enri Damanhuri (Pelopor Pojok Pengelolaan Sampah) ITB.
Mengatakan bahwa sampai sekarang pengelolaan sampah di Indonesia masih menggunakan
paradigma lama yaitu kumpul-angkut-buang. Source Reduction (reduksi mulai dari sumbernya)
atau pemilahan sampah tidak pernah berjalan dengan baik. Meskipun telah ada upaya
pengomposan dan daur ulang, tapi masih terbatas dan tidak sustainable.
Menurut pak Enri sampah memang merupakan sumber energi, dari panas yang dihasilkan pada
proses pembakaran. Konsep ini dikenal dengan istilah "Waste to Energy".Teknologi pengolahan
sampah itu sebenarnya banyak sekali, dari mulai yang paling murah sampai yang paling mahal,
yang sulit adalah merubah perilaku manusianya.
BAB III
PELAKSANAAN OBSERVASI
Observasi Lingkungan
Pada tanggal 26 Desember 2022,pukul 13:08 di pasir panjang.Ketika saya pergi melihat
tempat observasi tersebut, saya menemukan sampah yang sudah menumpuk di Bak
penampungan, sehingga ada beberapa sampah yang sudah berjatuhan dijalanan. Bak
penampungan sampah ini merupakan satu-satunya tempat pembuangan di wilayah
Pasir Panjang dan sekitaran Nefonaek, sehingga tidak dapat dipungkiri sampah sangat
banyak, dari sampah yang menumpuk ini menimbulkan bau yang tidak sedap, sehingga
ketika orang-orang melintasi jalan itu akan mencium aroma yang tidak enak.
Dikarenakan Bak penampungan hanya satu saja, sehingga banyak sekali sampah dari
masyarakat sekitar harus di buang pada Bak penampungan tersebut. Disini
dapat kita ketahui bahwa masyarakat membantu pemerintah dalam mengikuti tata cara
pembuangan sampah yaitu di waktu yang tepat untuk membuang sampah, sekitar pukul
18:00- malam, sehingga pada esok hari sudah diangkut oleh petugas kebersihan. Namun
saat saya melakukan observasi selama 2 kali terlihat jelas bahwa petugas kebersihan
tidak datang mengangkut sampah-sampah tersebut. Saat saya datang pada pukul 13:08
seharusnya sampah sudah diangkut tapi masih terlihat jelas sampah yang masih
menumpuk. Pada observasi kedua juga ketika datang pada tanggal 27 Desember
2022,pukul 11:45 tidak terlihat adanya petugas kebersihan.
Dalam observasi saya di lingkungan ini untuk saat ini masih dimaklumi karena saya
melakukan observasi di bulan Desember ini sehingga mungkin petugas-petugas
kebersihan sedang libur, jadi mungkin tidak ada jadwal untuk mengangkut sampah
tersebut. Hal ini dapat menyebabkan sampah semakin menumpuk dan membusuk,
apalagi sampah-sampah disini di buang secara gabung antara sampah organik dan
anorganik. Gambar Bak Penampungan di lingkungan Pasir Panjang bisa dilihat pada
gambar 3.1
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil Observasi yang saya lakukan dan saya dapati dari Media dapat
disimpulkan bahwa Sampah memang harus selalu ada dalam kehidupan kita sebagai
makhluk hidup dimana sampah merupakan sisa aktivitas yang kita lakukan seperti
memasak dan lain sebagainya. Disini dapat kita mengetahui Pembuangan sampah
yang lebih dari kapasitas dan membuang sampah di pinggiran jalan sangat membuat
pemandangan yang tidak enak, sementara itu akan menimbulkan penyakit bagi
kehidupan manusia. Ahli sampah Indonesia bapak Enri mengatakan bahwa sampai
sekarang pengelolaan sampah masih menggunakan paradigma lama yaitu kumpul-
angkut-buang. Teknologi pengolahan sampah juga sudah banyak namun yang
menjadi kesulitan adalah merubah perilaku manusia.
Saran
Dari permasalahan diatas dapat kita ketahui cara menjaga kebersihan lingkungan
yaitu dimulai dari diri sendiri dengar cara memberi contoh kepada masyarakat
bagaimana menjaga kebersihan lingkungan, dan selalu melibatkan tokoh masyarakat
yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat akan
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah juga sudah menyiapkan
konterner sampah di berbagai titik kota Kupang, yang saya ketahui untuk daerah
pasir panjang kontener sampah sudah dipindahkan di taman ria atau dikenal pantai
pasir panjang, sehingga masyarakat pasir panjang lebih memilih membuang sampah
lebih dekat di Bak penampungan dekat SMP 16.
Untuk mencegah sampah yang berlebihan kembali pada masyarakat dimana
harus menjaga kebersihan, tidak asal membuang sampah selain itu masyarakat juga
harus mengenali jenis sampah, karena tidak semua sampah yang akan dibuang itu
sama. Pisahkan sampah sesuai jenisnya sebelum pergi membuang di tempat
penampungan. Masyarakat juga harus memiliki sikap positif dalam membuang
sampah pada tempatnya, dan tidak membuang sampah ke sungai ataupun laut.