Anda di halaman 1dari 2

Kebudayaan bertahan Kebudayaan ditingalkan

 Anak Sekolah Dasar masih memakai  Anak-anak tidak bermain bersama


Rompi Adat. dikarenakan zaman sudah modern dan
pemerintah menetapkan bahwa kamis setiap orang tua sudah memberi
adalah hari dimana anak-anak handphone kepada anak mereka, jadi
memakai rompi adat serta membawa di lingkungan saya tidak ada lagi
bekal yang berupa makanan lokal ubi, anak-anak yang berkumpul bersama
jagung, pisang untuk bermain
 Rukun Tetangga  Menghargai orang sakit
dalam lingkungan sekitar saya ini di lingkungan saya ini orang tidak
masih sangat melekat pertemuan tiap lagi memiliki rasa perasaan.,jika ada
minggu dalam rukun tetangga guna orang yang sakit lalu mereka
untuk menjalin rasa kebersamaan. memutar lagu dengan volume yang
 Toleransi yang tinggi besar setiap harinya.
di lingkungan saya ini, bukan hanya
saja masyarakat dominan agama
Kristen Protestan. Tapi ada juga Islam
dan khatolik, masyarakat disini sangat
menghargai toleransi yang ada
 Sopan santun dan saling menegur
di lingkungan saya, ketika siapa pun
itu saat keluar dari rumah bertemu
tetangga , kita harus menegur, sebagai
rasa menghormati. Anak-anak kecil
disini diajarkan seperti itu ketika
bertemu dengan orang yang lebih
dewasa.
 Saling membantu (bersatu)
jika ada salah satu masyarakat yang
membuat pesta, disitu lah rasa
kebersamaan ada, dimana semua
orang yang tinggal di lingkungan
yang sama turut serta ada dalam
mengambil bagian baik itu cowok
maupun cewek
 Baju adat
mungkin untuk menggunakan kebaya
atau sarung sudah berkurang, tapi
karena zaman sudah semakin maju
orang-orang mendesain sebaik
mungkin baju yang ada motif adatnya
baik itu untuk dress cewek dan
kemeja sampai jas cowok.
 Makan Siri dan pinang
di lingkungan saya tinggal masih ada
orang tua yang makan Siri dan
pinang, baik itu dari suku mana pun,
jika mereka duduk bersama hal yang
paling dicari adalah pinang dan Siri.

Anda mungkin juga menyukai