Anda di halaman 1dari 4

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

TOPIK 2 RUANG KOLABORASI

ANGGOTA KELOMPOK 6

1. Ifolala Telaumbanua (23345272)


2. Ita Nurdianawati (23345301)
3. Lisa Andria (23345335)
4. Maria Pininta Sidebang (23345357)
5. Miranda Agustin Lestari (23345387)
6. Mutia Rahayu (23345408)

Apa kekuatan konteks sosio-kaltural (nilai-nilai luhur budaya) di daerah asal anda
yang sejalan dengan pemikiran KHD?
Ki Hajar Dewantara (KHD) dalam pemikirannya menjelaskan bahwa pendidikan dan
pengajaran di Indonesia merupakan upaya yang dilakuakan sebagai usaha bersama dalam
mempersiapkan dan menyediakan kebutuhan hidup manusia baik dalam kehidupan
bermasyarakat maupun berbudaya. Upaya tersebut dilakukan sebagai langkah untuk
mempersiapkan pelajar Indonesia sebagai masyarakat global namun sesuai
dengan Pancasila dan kearifan lokal. Oleh sebab itu tujuan utama dari pendidikan
nasional harus sejalan dengan pemikiran KHD.
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dapat di kontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai
luhur, kearifan budaya dearah asal yang relevan menjadi penguatan karakter peserta didik
sebagai individu, sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di
daerah saya yaitu gotong royong dan peduli terhadap sesama serta peduli terhadap
lingkungan. Multikultural budaya yang ada di Minangkabau akan menunjang pengembangan
nilai-nilai luhur yang menjadi penguatan karakter murid sebagai individu dan sebagai
anggota masyarakat. Sebagian besar masyarakat Minangkabau telah menunjukkan wujud
nyata penerapan nilai religius, toleransi, gotong royong, nasionalisme dan kejujuran.
Sehingga, hal tersebut dapat menguatkan karakter peserta didik sesuai dengan visi pelajar
pancasila
Dalam filosofi pendidikan KHD, Melakukan pembaharuan yang terpadu hendaknya
selalu mengingat bahwa kepentingan anak didik, baik mengenai hidup diri pribadinya
maupun hidup bermasyarakat jangan sampai meninggalkan segala kepentingan yang
berhubungan dengan kodrat keadaan maupun zaman.
No Konteks Sosial Hubungan
1 Gotong Royong Bagi masyarakat Minang gorong royong dikenal
dengan "Manunggal Sakato", atau sesuai dengan
keperluan acara, di sini kerjasama bisa dalam
bentuk membersihkan desa bersama-sama. Atau
kerjabakti membersihkan lingkungan sekitar,
gotong royong saling membantu ketika ada
tetangga yang hajatan/orang meninggal)
Contoh: seperti gotong royong "Batagak
Rumah, Membersihkan Tali Banda", "Bedah
Rumah" dan keperluan lain nya.
Selain itu, Marayo adalah sebuah kegiatan
seperti kegiatan gotong royong namun
diterapkan dalam keluarga sesuku dalam hal
membangun rumah dan mengadakan acara-acara
seperti pernikahan, baralek.
Lalu ada “Batobo” yang merupakan tradisi
gotong royong masyarakat Sijunjung, Sumatra
Barat. Tradisi ini merupakan implementasi nilai
kegotong-royongan dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat setempat, yakni bertani.
2 Bekerjasama dan saling memberi  Tradisi sebelum hari raya idul fitri
memberikan sedekah fitrah kepada
masyarakat yang membutuhkan.
 Membantu masyarakat yang mengadakan
hajatan contohnya: baralek/ menikah
3 Kegiatan bersifat kekerabatan Ketika salah seorang keponakan memiliki
sebuah masalah , maka niniak mamak sesuku
membantu memecahkan masalah keponakan
tersebut dengan mengadakan pertemuan antar
anggota suku.
4 Menghormati leluhur  Adanya acara tabuik pariaman
 Meletakan satandan pisang di atap rumah
yang sedang dibangun

Pemikiran KHD dapat dikontekstual sesuai dengan nilai-nilai luhur kearififan budaya daerah asal
yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota
masyarakat pada konteks local sosial budaya di daerah kita.
Kearifan budaya lokal yang ada pada mata pelajaran

Sekolah Masyarakat
Mata pelajaran bahasa minangkabau /BAM. Ketika ada acara pernikahan, masyarakat
(Digunakan dalam bahasa sehari-hari biasanya mengadakan pentas budaya berupa
masyarakat Sumatra barat) kesenian randai dan tari piring
Mata pelajaran seni budaya dan prakarya  Pengenalan beragam kerajinan motif
songket di Pandai Sikek
 Kerajinan batik tanah liek yang berada
dalam di Damasraya
Mata pelajaran sejarah dan bahasa Pengenalan sejarah kerajaan pagaruyung pada
(menjelaskan dan bercerita) pemerintahan adityawarman yang menguasai
wilayah Sumatera bagian tengah

Kearifan peserta didik

Sekolah Masyarakat
Karakter Berbagi Mengumpulkan infaq/ Jum’at berbagi/jum’at
sedekah, setelah kultum jumat berkah/ bersedekah
di sekolah
Musyawarah atau Pemilihan Ketua Osis, MPK, Pemilihan Kepala Desa atau
Berorganisasi dan Ketua Kelas Pemuda, Karang Taruna
Menghormati Leluhur Ketika kepala sekolah/yang Pada acara khatam al-qur’an
akan tampil berpidato selalu arak-arakan dan singgah di
menggunakan kata-kata makam pahlawan
persembahan untuk
menghormati leluhur
Karakter berkebhinekaan Tari Persambahan sebagai Petata petitih sambutan yang
global (menghormati tamu) acara penyambutan tamu di diberkan oleh pemuka adat
sekolah kepada tamu atau pejabat
yang datang ke suatu daerah

Anda mungkin juga menyukai