Oleh
Putri Susanti
B 101 19 042
HASIL
Universitas Tadulako
2
QUALITY OF CORONA VIRUS-19 VACCINATION
SERVICES IN ADOLESCENTS IN PUBLIC
HEALTHCENTERS IN KAWATUNA SUB-DISTRICT,
PALU CITY
By
Putri Susanti
B 101 19 042
RESULTS
Oleh
PUTRI SUSANTI
B 101 19 042
HASIL
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
ABSTRAK
ii
Putri Susanti B 101 19 042, “Kualitas Pelayanan Vaksinasi Corona Virus-19 Pada
Remaja Di Pusat Kesehatan Masyarakat Di Kelurahan Kawatuna Kota Palu”. Di
Bimbing Oleh Prof. Dr. H. Slamet Riadi, M.Si, selaku (Pembimbing I) Dan Fiki
Ferianto, S.Sos, M.P.A, selaku (Pembimbing II).
iii
ABSTRAK
Putri Susanti B 101 19 042, "Quality of Corona Virus-19 Vaccination Services for
Adolescents at the Community Health Center in Kawatuna Village, Palu City".
Guided by Prof. Dr. H. Slamet Riadi, M.Si, as (Supervisor I) and Fiki Ferianto,
S.Sos, M.P.A, as (Supervisor II).
This study aims to find out how the Quality of COVID-19 Vaccination
Services for Adolescents at the Kabeluna Health Center in Palu City. The type of
research used is descriptive qualitative. The informant determination technique in
this study was purposive with a total of 10 (ten) informants. The data collection
techniques used in this study are observation, interviews and documentation.
According to Parassuraman-Zeithaml-Berry, to determine the quality of COVID-
19 vaccination services for adolescents at the Wireuna Health Center, there are
five indicators used, namely: Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance,
and Emphaty. (empathy).
Based on the results of research at the Wireuna Health Center, Palu City,
that vaccination services for adolescents are seen from several aspects that are still
not good, the first is the Tangible aspect (Physical Evidence) of facilities and
infrastructure in the waiting room in the form of chairs and air conditioning which
are lacking and inadequate and the lack of security in the parking lot, the two
aspects of Assurance (Guarantee) are also still lacking because the attitude of the
officers who are considered less friendly and polite towards teenagers, and the
third aspect of Empathy (Empathy) is also considered to be lacking due to the
attitude of officers who discriminate between patients who are considered to be
lacking in service fair. However, from the aspect of Reliability and
Responsiveness, it is considered good.
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Kualitas Pelayanan
Vaksinasi Corona Virus-19 Pada Remaja Di Pusat Kesehatan Masyarakat Di
Kelurahan Kawatuna Kota Palu”, dimaksud untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan studi strata satu (S1) pada fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik di Universitas Tadulako. Terima kasih yang tidak terhingga
penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini. secara khusus penulis mempersembahkan skripsi ini
untuk ayahanda tercinta I Nengah Sukir, S.Pd dan juga terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibunda tercinta Ni Wayan Asta Winayawati yang
telah mendidik, membersarkan dan tak henti memberikan dukungan berupa
doa, kemudian ucapan terima kasih kepada kakak-kakakku Ria Pratiwi, Dian
Upayani, S.Ap, Agus Mahardika & Junaedi Krisna, S.Ap yang telah
memberikan dukungan, semangat, motivasi dan doanya.
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Amar, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng selaku Rektor
Universitas Tadulako.
2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Khairil, M.Si., M.H. selaku Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
v
3. Ibu Wakil Dekan Akademik Dr. Nuraisyah, M.Si, Wakil Dekan Bidang
Umum dan Keuangan Dr. Iliyas Lampe, M.I.Kom, Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan Dr. Hj. Ani Ssusanti, M.Si Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik.
4. Ibu Dra. Hj. Suasa, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk, Universitas Tadulako.
5. Bapak Drs. Rizali Djaelangkara, M.Si selaku Ketua Program Studi
Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Tadulako yang telah banyak membantu baik berupa saran, nasehat
maupun motivasi.
6. Bapak Prof. Dr. H. Slamet Riadi, M.Si selaku Dosen Wali yang telah
memberikan saran dalam proses penyelesaian skripsi.
7. Ibu Dr. Intam Kurnia, S.Sos, M.Si selaku dosen penguji utama, Ibu Dr.
Rahmawati Halim, S.Sos, M.Si selaku Ketua Penguji, dan Bapak
Muhammad Rapi, S.Sos, M.Si selaku sekertaris penguji yang telah
memberikan bantuan dan arahan selama ini dan telah banyak
memberikan saran guna penyelesaian skripsi.
8. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
yang telah banyak membantu dalam kegiatan studi.
9. Ibu Ni Nyoman Budihartini, SKM, M.Si selaku Kepala Puskesmas
Kawatuna yang telah menerima dan meluangkan waktu dalam penelitian.
10. Ibu Risnania, A.Md. Kep & Ibu Finarosmiati, A.Md. Kep selaku Petugas
Vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Kawatuna yang telah membantu
memberikan data dan informasi untuk penyelesaian skripsi.
11. Kepada segenap sahabat dan rekan-rekan angkatan 2019, terkhususnya
Kelas A yang selalu saling memberikan dukungan.
12. Sahabat seperjuangan penulis Niluh Sri Ayu Lestari, Astia Pamimmi,
Wayan Eka Safitri, Wulandari, Ray Frisca Dhiyanti Herman Edi dan
Agung Sulaba Putra yang telah memberikan dukungan, motivasi, bantuan
serta doanya kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
vi
13. Kakak Maya Ussifa Trihandono yang telah membantu, memotivasi dan
menjadi tempat berkeluh kesah penulis selama penyusunan skripsi.
14. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan skripsi ini masih jauh
dari kata sempurna. Olehnya, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
bagi penulisan skripsi ini. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat dan barokah bagi pembaca dan semoga segala bantuan
dan bimbingan dari semua pihak senantiasa mendapat ridho Tuhan Yang
Maha Esa.
Putri Susanti
B 101 19 042
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN ii
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR TABEL xi
BAB I PENDAHULUAN
viii
2.1.2.4 Dimensi Kualitas Pelayanan Publik 32
ix
Vaksinasi di Puskesmas Kawatuna
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan 81
6.2 Saran 81
DAFTAR PUSTAKA 83
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tahun 2021
xi
DAFTAR GAMBAR
di Puskesmas Kawatuna
Puskesmas Kawatuna
Puskesmas Kawatuna
Puskesmas Kawatuna
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Berawal dari kota Wuhan tepatnya di Tiongkok, virus corona ini menyebar
ke berbagai belahan negara di dunia yang salah satunya di Indonesia. Virus ini
diketahui pertama kali muncul di pasar hewan dan makanan laut di Kota
setelah jumlah korban tewas mencapai 17 jiwa dan kurang lebih 600 orang
terinfeksi. Pada tanggal 30 januari 2020 virus corona telah menyebar dari yang
COVID-19 sejak 11 Maret 2020. Pada 9 april 2020 virus sudah menyebar ke
Diketahui bahwa dari laman covid19.go.id per 29 juni 2022 jumlah kasus
1
2
tersebut.
Vaksinasi adalah salah satu cara yang dipilih oleh pemerintah untuk
januari 2021. pada awal program vaksinasi dimulai, jenis vaksin yang
waktu pemerintah mulai menambah jenis vaksin yang sekarang ada 10 jenis
vaksin COVID-19 yang telah memiliki izin BPOM. Adapun 10 jenis vaksin
Sinopharm, vaksin Pfizer Inc dan BioNTech, vaksin Novavax, vaksin Sputnik
Menurut data COVID-19 per 29 juni 2022 saat ini target sasaran vaksinasi
nasional yakni 208.265,760 dalam kategori dosis 1, 2 dan 3. Dari sasaran
peserta vaksin pertama saat ini di sulawesi tengah yaitu 1.875,168 orang, yang
3
Sedangkan data peserta vaksin kedua yaitu 1.261,225 dalam presentasi 59.05
GAMBAR 1.1
30,000 27,492
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000 2,316
0
vaksin 1 vaksin 2 vaksn 3
Sumber : https//:Covid19.go.id
Dari laman Covid19.go.id data peserta remaja peserta vaksin 1,2 dan 3 di
kota palu per 11 januari 2023 yaitu berjumlah 65.789 orang, yang jika
berjumlah 27.492 jiwa dan vaksin 3 berjumlah 2.316 jiwa. Diketahui juga data
usia, yang dibagi menjadi 4 yaitu : anak usia 6-11 tahun, remaja usia 12-17
tahun, masyarakat umum (MU) usia 18-59 tahun, dan lansia usia 60+ tahun.
4
(Kemenkes).
didapatkan, adanya pungli dan sertifikat palsu, banyaknya hoax (berita buruk)
tentang vaksin, sertifikat dan data vaksin sering bermasalah dan adanya efek
samping tertentu bagi peserta yang telah vaksin. Lembaga survei Indonesia
(LSI) telah melakukan survei pada 20 hingga 25 juni 2021 dengan melibatkan
sekitar 80% dan dari 80% tersebut 36% nya tidak bersedia untuk divaksin.
alasan mereka yang tidak mau divaksin sebagian besar adalah karena takut
efek samping vaksin (55,5 persen), alasan lainnya adalah karena menganggap
vaksin itu tidak efektif (25,4 persen) atau merasa badannya sehat-sehat saja
19/07/2021).
dari instansi yang ada di indonesia. terlebih lagi masalah dalam kualitas
kurang tepat waktu, budaya antri kalah dengan adanya kerabat (orang dalam),
proses melayani masyarakat. Seperti salah satu contoh dari laman berita
menyalahi aturan (membuat peraturan waktu istirahat lebih cepat dari aturan
memaki mereka yang butuh pelayanan karena hal tertentu, padahal orang
tersebut tidak melanggar aturan. Selain berita diatas, peneliti mengambil jurnal
pelayanan jam 08.00 WIB) maka dari itu akibat yang terjadi kerumunan
antrian yang panjang dan membuat suhu ruangan yang tidak nyaman. Kualitas
sisi fasilitas, pelayanan, dan sumber daya, hanya saja perlu diupayakan
penjadwalan dan pendataan yang lebih teratur untuk mengatasi kendala proses
pelayanan.
6
jumlah laki-laki 37.352 jiwa dan perempuan 37.126 jiwa. Kecamatan ini juga
dan kebutuhan masyarakat. Dengan kata lain, semakin baik pelayanan yang
kualitas pelayanan yang terbaik. Namun, tidak sedikit juga sering ditemui
nyaman. Dari data presentasi diatas, diketahui bahwa sebagian besar remaja
tidak ikut berpartisipasi dalam proses vaksinasi. Hal ini dapat dilihat dari
7
grafik perbandingan antara remaja yang telah melakukan vaksinasi dan jumlah
Gambar 1.2
kategori usia vaksinasi yakni 12-17 tahun yang ditetapkan oleh Kementerian
berjumlah 1.584 jiwa yang diambil dari jumlah keseluruhan vaksin 1 dan 2.
pengamatan pribadi peneliti secara langsung dan dari beberapa informasi yang
8
kosong. Petugas medis yang melayani pasien vaksinasi tidak bertutur kata
yang sopan dan ramah serta membeda-bedakan pasien dari faktor usia. dan
juga pernah terjadi hal seperti salah satu warga kawatuna melakukan vaksin
pertama ditempat lain, tetapi saat ingin melakukan vaksin kedua di puskesmas
kawatuna, warga tersebut malah dimarahi dan dibentak dengan alasan (stok
vaksin tidak banyak dan harus vaksin ditempat pertama) sedangkan warga
tersebut didengar langsung oleh sang penulis dari warga yang mengalaminya.
Dapat kita lihat pada grafik diatas, jumlah peserta vaksin kategori remaja
cukup kurang jika dibandingkan dengan data penduduk remaja yang ada. Dari
jumlah yang tercantum pada grafik tersebut terlihat bahwa kekurangan jumlah
remaja yang telah vaksin sebanyak 1.746 jiwa dari jumlah remaja yang ada di
(tempat lain) dan 2. Peserta tidak melakukan vaksinasi. Hal demikian yang
9
membuat saya ingin meneliti lebih jauh lagi, alasan dibalik kurangnya remaja
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka masalah pokok yang
kelima indikator kualitas pelayanan sudah berada diatas 60%, hal ini
10
11
fokus yang berbeda dengan peneliti, dan ada yang kualitatif deskriptif.
Selain itu teori yang digunakan untuk mengkaji kualitas pelayanan pun
memuaskan dari sisi fasilitas, pelayanan, dan sumber daya. Hanya saja
dalam melakukan vaksinasi antara lain : Petugas medis yang handal dalam
yang digunakan oleh peneliti dengan penelitian ini berbeda, karena peneliti
metode kuantitatif dan fokus yang sedikit berbeda yaitu penelitian akan
Selain itu penelitian ini juga berguna untuk memperbaiki kinerja atribut
kano. Peneliti juga mengambil fokus yang berbeda dari penelitian yaitu
puskesmas.
paham dan dapat bersedia di vaksin tanpa rasa khawatir efek samping yang
yang ketat oleh pemerintah pusat dan daerah agar pelaksanaan vaksinasi
lokus penelitian. Peneliti juga mengambil fokus yang sedikit berbeda dari
15
remaja di puskesmas.
oleh peneliti yaitu pada lokus dan fokus penelitian. Metode yang
berbeda dengan fokus yang diambil peneliti yaitu lebih tertuju pada
Tabel 2.1.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Teori yang Hasil Penelitian
Metode Lokasi
Penelitian Digunakan
dilakukan antara
pemerintah pusat dan
daerah adalah salah
satu kunci
kesuksesan proses
vaksinasi.
yunani pubes yang berarti matang atau dewasa dan koinon yang
pamong praja berarti pelayan rakyat. Publik dalam hal ini diartikan
organisasi.
lebih.
2. Terdapat kerjasama
5. Terdapat tujuan
yang pada dasarnya sudah ada sejak adanya dua orang atau lebih
Administration
birokrasi.
perhatian dari para ahli dalam meneliti suatu bisnis. dari hal
keberhasilan”.
berikut :
terlibat.
konsumen.
periodik.
proses vaksinasi,
vaksinasi.
cepat.
dimensi reliability :
pelayanan.
bedakan).
masyarakat.
dan berkesinambungan.
dilakukan setelah dipastikan ampuh dan tentu saja aman. Salah satu
diantaranya:
● vaksin sinovac
● vaksin Astrazeneca
● vaksin Moderna
● vaksin Sinopharm
● vaksin Novavax
● vaksin Sputnik V
● vaksin Janssen
38
● vaksin Convidencia
(COVID-19) adalah:
● Sehat.
vaksin.
4. Lansia : 60 tahun +
pelayanan di puskesmas telah berjalan sesuai standar yang baik atau tidak.
kualitas pelayanan. Lebih jelasnya terdapat pada alur pikir berikut ini :
Gambar II.2
Alur Pikir
METODE PENELITIAN
41
42
dan menyusun data secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
lain.
Fokus penelitian ini mengacu pada teori Parasuraman dkk, (1990) yaitu :
aparatur yang bertugas. Kualitas pelayanan yang baik akan menaikkan tingkat
yang diberikan, apakah kualitas pelayanan sesuai dengan harapan atau tidak
segera.
menepati janji yang disepakati bersama pasien saat membuat janji temu,
contoh : menanyakan apa yang diinginkan oleh pasien dan apa yang
peduli pasiennya dan mereka merasa puas maka kualitas pelayanan yang
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data
puskesmas kawatuna.
46
sebagai berikut :
kawatuna.
a. Observasi/pengamatan
b. Wawancara (Interview)
c. Dokumentasi
data dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau
alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Kegiatan yang dilakukan peneliti
Kota Palu.
kualitatif terdapat tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan. Aktivitas
a. Pengumpulan Data
wawancara dan dokumentasi. Semua jenis data ini memiliki satu aspek
data yang dikumpulkan jarang berbentuk angka, data kaya rincian dan
panjang.
lainnya.
berdasarkan pemahaman.
Gambar 3.6
Pengumpulan Penyajian
Data Data
Kondensasi Penarikan
Data Kesimpulan/
Verifikasi
yang memiliki anak remaja yang telah melakukan vaksin di sekitar kawatuna
TABEL 3.8
52
53
Puskesmas Kawatuna.
Tabel 4.1
1. Kawatuna 20,67
2. Tanamodindi 3,33
3 Lasoani 36,86
4 Poboya 63,41
54
Puskesmas 124,7
Tabel 4.2
1. Tanamodindi 1.298
2. Lasoani 1.065
3. Poboya 421
4. Kawatuna 546
Sumber : Dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kota Palu Tahun 2022
Berbudaya”.
1. Meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya kesehatan ma
syarakat dan perorangan yang dilakukan secara paripurna, ber
mutu, adil dan merata.
2. Mendorong kemandirian masyarakat melalui peningkatan
upaya-upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan secar
a berkelanjutan sesuai dengan kompetensinya.
4. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan secara merata dan
berkeadilan.
5. Meningkatkan mutu layanan Kesehatan
(Petugas Vaksinasi).
Puskesmas Kawatuna
56
Tabel 4.4
1. Kepala Puskesmas 1
1. Dokter Umum 4
2. Dokter Gigi 1
3. Kesmas 8
4. Perawat 15
5. Perawat gigi 1
6. Bidan 21
7. Sanitarian 2
58
8. Apoteker 1
9. Asisten Apoteker 3
14. Nutrisionis 1
15. Sopir 1
Jumlah 69 orang
Poboya 1 pustu.
B. Tenaga Kesehatan
Praktik bidan.
BAB V
PEMBAHASAN
Kota Palu
baik dan sesuai kebutuhan pengguna jasa publik, sangat penting dalam upaya
(customer oriented), maka semua kegiatan harus berbasis pada kebutuhan dan
yang dilayani. Tingkat kepuasan pengguna jasa dapat dicapai apabila terdapat
60
61
kesesuaian antara apa yang diharapkan oleh pengguna jasa dan apa yang
didapat, dalam arti jika kebutuhan, keinginan, dan harapan pengguna jasa
dapat dipenuhi maka mereka akan merasa puas dan terlayani dengan baik.
serta bersih, rapi dan teratur sehingga dapat memberikan kenyamanan pada
penerima layanan. Kualitas pelayanan dapat dilihat dari segi tangible yaitu
tunggu, tempat parkir, ketersediaan alat bantu khusus, dan ketersediaan stok
62
cukup lengkap dan nyaman karena sudah tersedia kursi dan Televisi,
sedangkan untuk alat bantu khusus para pasien penyandang disabilitas mereka
berlangsung telah terjadi dua kali perpindahan tempat untuk vaksinasi, yang
ruang yang lebih terbuka (diluar Gedung). Hal ini kemudian juga mendapat
berada diluar sehingga pasien merasakan panas dan hal itu membuat mereka
Hal diatas dapat dibuktikan dari hasil wawancara dibawah ini yaitu:
Pernyataan pasien diatas diperkuat pula oleh pasien vaksinasi atas nama
Hal serupa dinyatakan oleh saudara Moh. Ridha (15 Tahun) yang
mengatakan :
“Menurut saya kurang nyaman ruang tunggunya, disana agak panas dan
tempat duduknya agak kurang, apalagi saat pasien antri mau vaksin itu
lagi rame”. (Wawancara Tanggal 13 Februari 2023).
64
GAMBAR 5.1.1.2
Gambar Ruang Tunggu Saat Ramai Pengunjung
tunggu terutama saat Puskesmas dalam keadaan ramai. Diketahui dari petugas
hanya dapat menampung 30 orang dalam batas wajar. hal inilah yang menjadi
Untuk fasilitas tempat parkir yang disediakan cukup baik, hanya saja
keamanannya tidak terjamin, hal ini sesuai dengan pernyataan pasien vaksin
“Untuk tempat parkir yang disediakan menurut saya sudah lumayan baik
karna tempatnya dingin tapi sayangnya tidak ada penjaga parkir atau
CCTV jadi ada rasa was-was soal keamanan motor dan helm”.
(Wawancara Tanggal 13 Februari 2023).
Hal serupa dinyatakan oleh saudari Zhafirah Ramadhani (17 Tahun) yang
mengatakan:
wawancara dengan Petugas Kesehatan ibu Risnania, A.Md. Kep (38 Tahun) :
“Untuk stok vaksinasi COVID di sini mudah didapatkan dari awal mulai
program ini, tetapi sejak tahun ini stok vaksin sudah mengurang. Untuk
saat ini stok banyak ada di rumah sakit”. (Wawancara 6 Februari 2023)
GAMBAR 5.1.1.4
Gambar Tentang Stok Vaksin Ada Di Puskesmas Kawatuna
“stok vaksin di Puskesmas ini menurut saya gampang didapat karena saat
saya datang ke sini langsung dapat vaksinnya”. (Wawancara 13 Februari
2023)
Sesuai dengan hasil wawancara dengan kedua pihak diatas dapat ditarik
Dilihat dari hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
Kawatuna dilihat dari sarana dan prasarana di ruang tunggu berupa kursi dan
kipas angin masih kurang serta parkirannya tidak dilengkapi dengan tukang
67
parkir dan CCTV tetapi dari segi penyediaan alat bantu kursi roda dan stok
vaksin Puskesmas Kawatuna sudah baik karena sarananya tersedia dan mudah
Hal yang dinilai dari aspek kehandalan atau reliability ini adalah kemampuan
dijanjikan secara cepat, tepat waktu dan mudah. Untuk itu kualitas yang
dengan segera melalui cara yang benar tanpa ada kesalahan didalamnya.
Dalam hal ini kinerja petugas harus sesuai dengan harapan pasien dalam arti
serta cara merespon keluhan pasien dari proses pelayanan, kecepatan petugas
saat melayani pasien dengan akurasi yang tinggi, dan kemudahan mengakses
informasi.
yang beranggotakan 7 orang per satu tim, dan yang bertugas tiap harinya
adalah satu tim secara bergantian. Untuk mengukur sejauh mana tingkat
Kawatuna dalam melayani masyarakat atau pasien. Untuk itu dapat dilihat
68
Puskesmas Kawatuna :
Hal serupa juga dinyatakan saudari Nadia Humaira (12 Tahun) selaku
memang benar bahwa mengenai waktu proses pendaftaran dan disiplin waktu
yang dilakukan petugas sudah baik, datang tepat waktu, proses pendaftaran
tersebut, dapat kita lihat dari hasil wawancara beberapa informan berikut. ibu
69
mengatakan bahwa :
sosial media dan website agar masyarakat dapat mengakses informasi tentang
puskesmas kawatuna, namun dari fakta yang peneliti temukan saat dilapangan
dikatakan oleh saudari Clara Anastasia (17 Tahun) yang mengatakan bahwa :
“Untuk informasi tentang vaksin lalu saya dapat dari warga sekitar, tapi
kalau tentang website atau lainnya yang disediakan puskesmas saya tidak
70
tau. Karna informasi tentang itu kurang, jadi kalau mau tau informasi kita
langsung ke puskesmasnya” (Wawancara 13 Februari 2023).
Hal serupa juga ditanyakan kepada saudari Safia Zafarani (14 Tahun)
mengatakan bahwa :
“Kalau informasi tentang vaksin saya dapat dari tetangga, tapi kalau
tentang link dan website yang ada itu saya tidak tau, dan tidak ada
memang info tentang itu” (Wawancara 07 Februari 2023).
pihak puskesmas melalui berbagai tempat seperti sosial media dan website.
beberapa informan tentang pertanyaan itu dapat kita lihat dari jawaban pasien
Tahun) bahwa :
“Saat saya bilang keluhan tentang apa yang saya rasa sehabis vaksin itu
respon petugas seperti tidak menanggapi dengan serius. Cumin dibilang
dari petugasnya begini “oh..mungkin memang efeknya begitu”, Cuma
dikasitaukan begitu saja” (Wawancara 13 Februari 2023).
“respon petugas saat saya bilang keluhan itu seperti tidak terlalu peduli,
karna mereka menanggapinya hanya dengan berkata “itu memang biasa
karna pengaruh obat yang dimasukan” (Wawancara 13 Februari 2023).
keluhan pasien, sehingga pasien merasa petugas kurang simpatik dan tidak
sarana dan prasarana yang disediakan apabila sumber daya manusia yang
yang baik pun sulit tercapai, karenanya kedua hal tersebut haruslah berjalan
selaras.
Kualitas pelayanan dapat diukur dengan adanya daya tanggap dari pemberian
membantu pasien dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap dalam
layanan dituntut agar siap merespon keluhan pasien dan bersedia membantu
tepat, cepat dan tanggap, petugas juga dituntut mempunyai daya tanggap yang
mengenai apakah pemberian pelayanan sudah baik dan cepat tanggap dalam
Puskesmas Kawatuna :
Kalau tentang pelayanan masyarakat, kita kan tidak boleh menilai diri
sendiri, makanya kita selalu menyediakan kotak saran. Di kotak saran itu
ada keluhan dan selalu kita tindak lanjuti. kita menggali masukkan-
masukkan dari kelurahan dan tokoh masyarakat. Dari hal itu kita bisa
tahu keberhasilan kepuasan layanannya kita. Mengenai sikap cepat
tanggap kita sudah melakukan sesuai SOP, tetapi kan kadang-kadang
pasien tidak mau tau dan memang kan kepuasan pasien itu beda-beda,
tetapi kita sudah berikan yang terbaik. Dalam melayani pasien disabilitas
dan manula kami menjadikan mereka prioritas utama, jadi kalau ada
pasien tersebut kami akan mengutamakan mereka terlebih dahulu.
(Wawancara 06 Februari 2023)
Gambar 5.1.3
Gambar Kotak Saran Dan Alur Pelayanan Di Puskesmas Kawatuna
73
“menurut saya petugas cepat tanggap saat melayani pasien, karena saat
saya datang mendaftar dan sedikit menunggu karena memang lagi ramai
sekali waktu itu, tapi pas sudah bagian saya dilayani tidak lama sudah
selesai ditangani” (Wawancara 07 Februari).
Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat mengenai cepat tanggap yang
sedikit menunggu tetapi pasien tidak mengeluhkan hal tersebut karena pasien
bahwa :
“Pelayanannya kurang baik menurut saya, karena waktu itu selain lama
menunggu. Dia punya petugasnya juga kayak agak sinis-sinis begitu.
Soal kesigapan petugas juga belum terlalu baik karena saya lalu agak
lama menunggu karena mereka lebih baik ke yang lebih tua begitu, jadi
kita disuruh menunggu dulu yang masih muda. Yang lebih tua lebih
diutamakan”. (Wawancara 13 Februari 2023)
Dari hasil wawancara dua orang pasien penerima pelayanan vaksinasi
yang diberikan kurang baik menurut para pasien karena para petugas dinilai
kurang ramah dan sinis dalam melayani serta kurang tanggap dalam melayani
sendiri telah berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan cepat
tanggap untuk para pasien, seorang pasien membenarkan hal itu. Namun
keluhan dari pasien lain pun menjadi acuan penting menyangkut hal ini,
dimana pasien mengeluhkan pelayanan yang kurang baik, kurang ramah dan
perbedaan umur saat melayani karena yang lebih tua diutamakan. Sehingga
penulis berharap untuk kedepannya keluhan tersebut dapat teratasi secara baik
sudah berusaha untuk menciptakan pelayanan yang nyaman dan adil untuk
berusaha menciptakan situasi yang nyaman dan adil untuk para pasien, serta
pasien.
“Pelayanan yang saya terima saat saat itu sampai tuntas. Dan untuk
komunikasi yang diberikan petugas puskesmas mudah dimengerti”
(Wawancara 13 Februari 2023).
pelayanan juga ditanyakan peneliti kepada para pasien, seperti kepada saudari
ada perbedaan antara petugas melayani pasien remaja dan yang lebih tua,
karena lebih di dulu kan yang lebih tua, jadi kita harus menunggu lebih
lama dari yang lebih tua” (Wawancara 13 Februari 2023).
Hal serupa juga ditanyakan pada saudari Zhafirah Ramadhani (17 Tahun)
yang mengatakan :
sikap petugas saat memberikan pelayanan kepada pasien dirasa kurang ramah
dan terjadi ketidakadilan dan perbedaan sikap saat melayani remaja dan orang
Dari hasil wawancara dan fakta nyata yang ada, peneliti dapat
kurang baik, karena sikap petugas saat memberikan pelayanan kurang ramah
dapat bersikap ramah kepada seluruh pasien tidak hanya pasien tertentu saja
dan juga dapat menanamkan sikap adil untuk semua pasien tanpa memandang
Aspek kelima yang digunakan oleh peneliti yaitu empati atau emphaty.
dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa keadilan dan pelayanan yang
baik dalam memberikan layanan terhadap semua pasien yang datang berobat
Kawatuna.
“iya kak, ada perbedaan antara yang lebih tua dengan kita kak. Padahal
kita yang lebih duluan datang, tapi yang lebih tua didahulukan. Jadi kita
lama menunggu begitu, padahal sama-sama ada urusan” (Wawancara 13
Februari 2023).
Hal serupa juga dinyatakan oleh saudari Zhafirah Ramadhani (17 Tahun)
bahwa :
“sikap petugas terasa beda sekali kalau sama yang lebih tua petugas itu
ramah sekali, senyum terus, tapi kalau sama kita dorang itu ngegas, tidak
ramah begitu. Padahal kita tidak ada salah. Makanya kalau kesana itu kita
jadi lebih banyak diam karena mereka sudah marah-marah” (Wawancara
13 Februari 2023).
Berdasarkan pernyataan peserta vaksinasi diatas menunjukkan bahwa
satu pasien yang melihat langsung petugas saat melayani pasien penyandang
mengatakan bahwa:
kesan yang baik dalam proses pelayanan, dapat kita lihat dari pernyataan
yang diberikan oleh pasien penerima vaksinasi yaitu saudara Moh. Ridha (15
tentang sikap pelayanan yang diberikan para petugas dinilai masih terjadi
perbedaan antara sikap saat melayani remaja dan yang lebih tua (masyarakat
umum).
pasien di tinjau dari segi empati (empathy) belum cukup baik. Dilihat dari
pelayanan yang diberikan oleh pihak Puskesmas dianggap masih belum dapat
memenuhi keinginan dan kepuasan para pasien. Untuk segi pelayanan yang
pasien tersebut dilayani dengan baik dan segera dilayani tanpa menunggu
lebih meningkatkan lagi rasa keadilan saat melayani semua pasien tanpa
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kawatuna Kota Palu, dilihat dari aspek Tangibles (Bukti Fisik) masih kurang
baik dikarenakan kursi ruang tunggu yang masih kurang, tidak tersedianya
ramah dan sopan saat melayani pasien remaja saat melakukan vaksinasi. dan
aspek Empathy (empati) juga masih kurang bagus dikarenakan sikap petugas
yang tidak adil dan membeda-bedakan antara pasien remaja dengan manula.
Namun dilihat dari aspek Reliability dan Responsiveness dinilai sudah baik.
6.2 Saran
82
83
pasien agar dapat lebih ramah dan sopan kepada seluruh pasien tanpa
84
85
Asal Mula dan Penyebaran Virus Corona dari Wuhan ke Seluruh Dunia -
Bappeda Provinsi NTB. (2020). diakses 04 juli 2022, dari
https://bappeda.ntbprov.go.id/asal-mula-dan-penyebaran-virus-
corona-dari-wuhan-ke-seluruh-dunia/
Badan Pusat Statistik Kota Palu. (2022). diakses 06 juli 2022, dari
https://palukota.bps.go.id/publication/2021/09/24/d896a05ee23c1
c4563f029c5/kecamatan-mantikulore-dalam-angka-2021.html
Covid.co.id. (2021). Peta Sebaran Vaksinasi. Diakses pada 06 juli 2022,
dari https://covid19.go.id/peta-sebaran.
Covid.go.id (2022). Situasi COVID-19 di Indonesia (Update per 29 Juni
202). Diakses pada 6 juli 2022, dari https://covid19.go.id/ artikel/
2022/06/29/situasi-covid-19-di-indonesia-update-29-juni-2022.
Covid19.go.id. (2021). SITUASI COVID-19 NASIONAL. Diakses pada
05 juli 2022 dari https://covid19.go.id/situasi.
Ekonomi, G. (2022). 17 Pengertian Administrasi Publik Menurut Para
Ahli Lengkap. diakses 2 November 2022, dari
https://sarjanaekonomi .co.id/pengertian-administrasi-publik-
menurut-para-ahli/
Fadhli, R. M . (2021). Vaksinasi COVID-19 : Tujuan, jenis dan prosedur.
Diakses pada 25 juli 2022, dari
https://www.halodoc.com/artikel/vak sinasi-covid-19-tujuan-jenis-
dan-prosedur
Kasus Aktif COVID-19 di Sulteng Meningkat, 3 Kabupaten dan 1 Kota
Laksanakan PPKM Level 3 . (2022). Diakses pada 05 juli 2022,
dari https://www.voaindonesia.com/a/kasus-aktif-covid-19-di-
sulteng-meningkat-3-kabupaten-dan-1-kota-laksanakan-ppkm-
level-3-/6444 088.html
Media, K. (2020). WHO Resmi Sebut Virus Corona Covid-19 sebagai
Pandemi Global. diakses 27 October 2022, dari https://
www.kompas .com/sains/read/2020/03/12/083129823/who-
resmi-sebut-viruscorona -covid-19-sebagai-pandemi-global
Mencari Solusi Permasalahan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia. (2021).
Diakses pada 05 juli 2022, dari https:/ /www.ko
mpas.id/baca/riset/2 021/08/14/mencari-solusi-permasalahan-
vaksinasi-covid-19 diindone sia/
Namaha. (2019). Pengertian Layanan (Skripsi dan Tesis). Diakses pada
13 januari 2023, dari
https://konsultasiskripsi.com/2019/10/06/pengertian-layanan-
skripsi-dan-tesis/
86
D. Perundang-Undangan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021
tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Mengatasi
Pandemi Penyakit Virus Corona 2019 (COVID-19)
Peraturan Presiden RI No. 99 Tahun 2020 Tentang pengadaan vaksin dan
pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
L
A
M
P
I
R
A
N
88
89
DAFTAR INFORMAN
DAFTAR PERTANYAAN
c) Keandalan (Reliability)
1. Apakah proses waktu layanan pendaftaran mudah dan cepat
untuk diakses ?
2. Apakah petugas merasa sudah datang tepat waktu saat
membuka pelayanan?
3. Apakah layanan informasi puskesmas mudah diakses untuk
semua orang termasuk para penyandang disabilitas?
93
d) Jaminan (Assurance)
1. apakah petugas selalu melaksanakan pelayanan secara
tuntas dan menyeluruh?
2. Apakah petugas bertindak ramah dan sopan kepada semua
pasien tanpa memandang umur dalam pelayanan?
3. Bagaimanakah kemampuan petugas melakukan komunikasi
yang efektif? Terutama kepada pasien penyandang
disabilitas?
e) Empati (Empathy)
1. Apakah petugas tidak membeda-bedakan sikap saat
melayani remaja dan masyarakat umum pada proses
vaksinasi?
2. Apakah petugas sudah memberikan pelayanan yang
berkesan baik untuk para pasien? Jika iya bagaimana
contohnya?
3. Bagaimana kemampuan petugas memberikan citra/kesan
yang baik kepada semua pasien?
c) Keandalan (Reliability)
1. Bagaimana pendapat pasien mengenai proses pendaftaran dan
pengobatan, apakah dilakukan secara cepat dan memadai?
2. Apakah pasien merasa bebas mengakses informasi mengenai
puskesmas beserta jadwal pelayanannya?
3. Apakah ada link khusus yang diberikan oleh pihak puskesmas
untuk para penyandang disabilitas dan keluarga dalam
memperoleh informasi?
4. Apakah petugas merespon dengan baik disaat pasien biasa dan
penyandang disabilitas menyampaikan keluhan?
5. Apakah petugas tanggap terhadap keluhan pasien? Jika ya,
bagaimana tanggapan yang diberikan?
d) Jaminan (Assurance)
1. Apakah petugas selalu melaksanakan pelayanan secara tuntas
dan menyeluruh?
2. Bagaimana sikap petugas saat melayani pasien ? apakah
bertindak ramah dan sopan dalam melayani?
3. Bagaimana komunikasi yang dilakukan petugas kepada
pasien? Apakah mudah dimengerti ?
95
e) Empati (Empathy)
1. Apakah pelayanan yang diberikan petugas sudah adil tanpa
membeda-bedakan umur dan gender (jenis kelamin)? Jika iya
bagaimana perbedaan yang ada?
2. Apakah sikap petugas saat melayani pasien penyandang
disabilitas sudah baik dan ramah?
3. Apakah petugas mampu memberikan citra dan kesan yang baik
dalam proses pelayanan?
96
Puskesmas Kawatuna
Wawancara Bersama Ibu Risna dan Ibu Fina (Petugas Vaksin Puskesmas
Kawatuna)
100
Data dari Dinas Kesehatan Kota palu (jumlah peserta vaksin sekota palu seluruh
puskesmas)
105
Jumlah peserta vaksinasi remaja Kota palu per januari 2023 (tahap 1)
Jumlah peserta vaksinasi remaja kota palu per januari 2023 (tahap 2)
106
Jumlah peserta remaja vaksin per januari 2023 kota palu (tahap 3)
107
1. Data Pribadi
A. Identitas Pribadi
Nama : Putri Susanti
No. Stambuk : B 101 19 042
Tempat/Tanggal Lahir : Palu, 04 Januari 2001
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Alamat : Jl. Maleo atas Lorong permai 2 no. 1
No. Hp : 082291698912
2. Riwayat Pendidikan
A. Tamat SD Inpres 1 Tanamodindi
B. Tamat SMP Negeri 7 Palu
C. Tamat SMA Negeri 3 Palu
D. Terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Tahun 2019