Anda di halaman 1dari 6

IV.

Pembahasan (Putri Diah Wahyu Karimah)

Telah dilakukan Praktikum Kimia Fisik Percobaan 10 yang


berjudul ‘‘Studi Kinetika Degradasi Fotokatalitik Methylene Blue oleh TiO2”
yang tujuan untuk menentukan aktivitas fotokatalis TiO2 dan menentukan
nilai konstanta laju reaksi degradasi methylene blue. Prinsip yang digunakan
yaitu penentuan kinetika degradasi dengan menggunakan persamaan linear
orde satu. Metode yang digunakan dalam percobaan ini yaitu fotokatalisis
yang merupakan proses memanfaatkan cahaya atau ultraviolet sehingga dapat
berekasi dengan senyawa kimia pada permukaan katalis. Fotokatalisis
merupakan suatu semikonduktor yang memiliki pita valensi penuh dan pita
konduksi kosong yaitu antara lain ZnS, CdS dam TiO 2. Semikonduktor yang
digunakan pada percobaan ini adalah TiO2 dikarenakan memiliki sifat yang
inert, tidak bersifat toksik, oksidator baik dan tidak mahal (Irvandy &
Barli,2023). Sampel yang digunakan dalam percobaan ini yaitu methylene
blue agar dapat diukur absorbansinya dengan spektrofotometer dan juga dapat
didegradasi.
Langkah pertama dalam percobaan ini yaitu melakukan
penimbangan sampel berupa methyelene blue 0,01 gram lalu dilakukan
preparasi sampel dengan pengenceran larutan methylene blue 100 ppm
dengan menambahkan aquades hingga meniskus pada labu ukur 100 ml.
Selanjuatnya larutan dilakuakn pengenceran lagi dengan 15 ml methylene
blue 100 ppm dimasukkan pada labu ukur 50 ml lalu ditambahkan aquades
hingga tanda batas sehingga menjadi 30 ppm. Tujuan dilakukan pengenceran
yaitu untuk menurunkan konsentrasi dari methylene blue karena apabila
dalam konsentrasi tinggi akan tidak dapat menyerap cahaya dan juga untuk
meminimalisir penghamburan cahaya. Selanjutnya dilakukan penimbangan
TiO2 0,1 gram sebanyak 5 kali dan ditambahkan pada setiap gelas beker yang
berisi methylene blue 25ml karena TiO 2 merupakan logam oksidasi yang
semikonduktor terhadap pita valensi penuh dan juga pita konduksi kosong
dengan band gap 3,2 eV. Selanjutnya yaitu proses uji aktivitas fotokatalitik
dan juga penentuan konstanta laju degradasi dengan dengan melalui
penyinaran sinar UV dan varasi waktu pengadukan 0 menit, 5 menit, 15
menit, 25 menit , 35 menit dan 45 menit. Tujuan dari variasi waktu yaitu
untuk mengetahui pengaruh waktu dalam proses fotokatalitik dengan
kemampuan degradasi methylene blue dan tujuan penyinaran sinar UV yaitu
untuk mengaktivasi katalis TiO2 untuk bereaksi dengan senyawa kimia pada
pemukaan katalis. Pengadukan menggunakan magnetic stirer bertujuan untuk
methylene blue dan TiO2 tercampur homogen. Letak pita konduksi dan pita
valensi dapat menentukan karakter fotokatalis dalam kebutuhan energi foton
mengaktivasi serta besar kekuatan oksidasi atau reduksi setelah di aktifkan.
Jika suatu semikonduktor terkena sinar cahaya pada panjang gelombang
tertentu maka electron pada pita valensi akan tereksitasi menuju pita unduksi
dan diperoleh h+ pada pita valensi, reaksinya yaitu :
Semikonduktor + hv  hvb+ + ecb-
(Sari, 2022)
Pada reaksi fotokatalisi ini terjadi reaksi reduksi-oksidasi. Reaksi
reduksi terjadi apabila elektron pada permukaan semikonduktor bereaksi
dengan akseptor elektron berupa O2 dari udara. Sedangkan reaksi oksidasi
dapat terjadi jika hole pada permukaan semikonduktor berekasi dengan donor
elektron OH dari air atau molekul air itu sendiri dan membentuk •OH. Pada
saat proses fotokatalisis terjadi maka melewati fotoinduksi senyawa oksidasi
sehingga menghasilkan spesies oksidatif yang memiliki kemampuan
mendekstruksi zat warna. Selain itu pada rekasi fotokatalisis terdapat reaksi
aktivasi yang disebabkan oleh absorbsi foton yang memiliki level energi
seimbang atau dapat lebih tinggi dari band gap pada katalis. Hal ini
disebabkan adanya pemisahan muatan yang dihasilkan oleh promosi elektron
pada pita valensi menuju pita konduksi di katalis dan menghasilkan hole h+
di pita valensi. Elektron yang didapatkan akan mereduksi warna atau beraksi
dengan akseptor elektron seperti O2 yang teradsorbsi di permukaan katalis.
Hole yang dihasilkan akan bereaksi dengn OH - atau H2O dan juga dapat
mengoksidasi molekul organik dengan tujuan untuk memproduksi hampir zat
warna dengan kemampuan hole dan elektron pada semikonduktor
(Huang,2020). Pada pita konduksi suatu elektron dapat bereaksi dengan O 2
menghasilkan O2- dan H+ bereaksi dengan air akan menghasilkan OH.
Apabila O2- dan OH bereaksi dengan suatu senyawa organik maka akan
menghasilkan CO2 + H2O. Mekanisme fotokatalis daro TiO2 saat
mendegradasi senyawa organik yaitu :

(Hajar,2021).

Proses mekanisme fotokatalisis oksida logam TiO2 maka akan


menyerap radiasi antara fotokatalis dan air. Fungsi dari fotokatalis yaitu untuk
menyediakan lubang pada pita valensi atau hvb+ dan radikal hidroksil yang
merupakan oskidator kuat untuk meningkatkan efisiensi. Reaksinya yaitu :
a. Pembentukan pembawa muatan oleh foton
TiO2 → Ti (IV)OH + hvb+ + ecb–
b. Trapping pembawa muatan
hvb+ + Ti (IV) OH → (Ti (IV) OH• )+
ecb- + Ti (IV) OH → ( Ti (III) OH )
ecb- + Ti (IV) → Ti (III)
c. Rekombinasi pembawa muatan
ecb- + (Ti (IV) OH• )+ → Ti (IV) OH
hvb+ + (Ti (III) OH) → Ti (IV) OH
d. Transfer muatan antar muka
(Ti (IV) OH•)+ + Red → Ti (IV) OH + Red•+
ecb- + Oks → Ti (IV) OH + Oks•
(Julianto, 2019).
Langkah selanjutnya yaitu sentrifugasi larutan selama 5 menit dengan
kecepatan 6000 rpm sebanyak 2 kali untuk memisahkan TiO 2 dengan larutan hasil
fotokatalisis. Prinsip dari sentrifugasi yaiu ssedimentasi dengan percepatan
sentrifugal sehingga zat padat atau partikel keluar arah radial sehingga dapat
terjadi pemisahan. Pemisahan ini dapat dilakukan jika pada fase padat cair
tersuspensi atau campuran fasa cair-cair. Larutan yang telah dilakukan sentrifugasi
kemudian dilakukan penyaringan dengan kertas saring untuk mendapatkan larutan
tanpa adanya endapan TiO2 lalu dimasukkan pada botol vial untuk dilakukan
pengukuran absorbansi dengan spektofotometer UV-Vis panjang gelombang 664
nm. Pengukuran pertama absorbansi yaitu dengan larutan blanko berupa aquadest
lalu selanjutnya larutan yang telah ditambahkan TiO2 dan dilakukan pengukuran
sebanyak 2 kali untuk memperoleh hasil yang akurat. Hasil yang didapatkan
menunjukkan bahwa jika semakin lama waktu penyinaran UV maka larutan akan
semakin mudah terdegradasi yang ditandai dengan perbedaan warna yang semula
biru terang menjadi biru pucat. Mekanisme dari degradasi methylene blue yaitu :

(Hajar, 2021).
Hasil pengukuran absorbansi dengan spektrofotometer UV Vis dengan
panjang gelombang 664 nm dengan variasi waktu penyinaran 0 menit, 5 menit, 15
menit, 25 menit, 35 menit dan 45 menit berturut-turut yaitu 0,713; 0,1875; 0,145;
0,124; 0,081; 0,0785 A. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa semakin lama
waktu penyinaran dan pengadukan dengan stirrer maka nilai absorbansi semakin
kecil dikarenakan semakin banyak methylene blue yang didegradasi (Adzra et al.,
2022). Berikut grafik hubungan antara t dengan ln C :

Grafik Hubungan t vs ln C
0.6
f(x) = 0.00023935 x − 0.0419849999999999
0.5
R² = 0.954751648390474
0.4
Ln C

0.3
0.2
0.1
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
waktu (t)

Dari grafik di atas, diperoleh persamaan grafik yaitu y = 0,0002x - 0,042


dengan nilai regresinya (R) adalah 0,9548 yang mendekati 1 sehingga data yang
didapatkan akurat. Dapat diketahui bahwa terdapat hubungan berbanding lurus
antara waktu fotokatalitik TiO2 dengan ln C maka akan semakin banyak
methylene blue yang di degradasi. Nilai konstanta laju reaksi (k) methylene blue
oleh TiO2 yaitu sebesar 0,0002394 menit-1 yang didapatkan dari hubungan m=k.
Daftar Pustaka
Adzra, Z., Hadisantoso, E. P., & Setiadji, S. (2022, March). Pengaruh
Konsentrasi Prekursor, Konsentrasi Agen Pengendap, Kecepatan, dan
Waktu Pengadukan pada Sintesis ZnO Nanopartikel dan Aplikasinya
untuk Penanganan Metilen Biru secara Fotokatalisis. In Gunung Djati
Conference Series (Vol. 7, pp. 109-119).
Huang, C. W., & Wu, M. C. (2020). Photocatalytic degradation of methylene blue
by UV‐assistant TiO2 and natural sericite composites. Journal of
Chemical Technology & Biotechnology, 95(10), 2715-2722.
Hajar, S. (2021). Efektivitas Fotokatalitik Komposit Tio2/Karbon Aktif Dalam
Mendegradasi Zat Warna Metilen Biru (Doctoral dissertation, Universitas
Hasanuddin).
Irvandy, I., & Barlin, B. (2023). Karakterisasi Sifat Termofisik dan Stabilitas
Fluida Nano Al2o3-Tio2/Aquades Pada Fraksi Volume 0, 2%, 0, 4%, 0,
6% (Doctoral dissertation, Sriwijaya University).
Julianto, T. S. (2019). Fitokimia Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining
Fitokimia. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53,
Issue 9).

Anda mungkin juga menyukai