Anda di halaman 1dari 58

M A J A L A H P U S A T M E D I A D A M A I B N P T

TEROPONG POTENSI
RADIKALISME 2020

BNPT, Edisi 1,/No.5/JANUARI/2020

DamailahRI
Content
6 Langkah
Menjadi
Agen
5 KATA
PENGANTAR 7 EDITORIAL
Perdaian
NKRI

23 RISET
REDAKSI 28 KEGIATAN
BNPT

10 OPINI 16 WAWANCARA 81 FOTO


KEGIATAN

2 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai
3
SUSUNAN REDAKSI

Pemimpin Redaksi
Sujatmiko

Wakil Pemimpin Redaksi


Eri Suprayitno
Pengantar Redaksi
Bendahara
Alhamdulillah, puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa yang
Ika Kartika
selalu memberikan kekuatan kepada kami untuk tiada lelah menderma
Maira Himadani
baktikan diri demi kepentingan bangsa dan Negara. Lembaran tahun
2019 telah usai, saat ini kita melangkah memasuki tahun baru yang
tentunya harus dilalui dengan semangat dan rasa optimisme yang tinggi Redaktur Pelaksana
untuk selalu berbuat bagi kemajuan bangsa ini. Abd. Malik

Redaksi Majalah Jalan Damai mengucapkan Selamat Tahun Baru 2020.


Redaktur Ahli
Mari kita songsong tahun ini dengan semangat baru untuk Indonesia
baru yang lebih damai. Indonesia yang penuh dengan semangat untuk Dr. Suaib Tahir
terus meningkatkan prestasi dan kemajuan.
Redaktur Litbang
Ada banyak hal yang telah diraih bangsa ini pada tahun sebelumnya
dan harus terus ditingkatkan. Namun, tidak sedikit pula yang perlu Rizki Adhianhar Novrika
Muhammad Rizki Budi Hartawa
dibenahi dan diperbaiki. Salah satu yang menjadi catatan penting adalah Irfan
Marchen Ades
persoalan kebersamaan. Noor Irawan Lutfi
Agus Sulaiman Indra
Bangsa ini telah menghabiskan energi yang banyak dalam kontestasi Rifki Fernanda
Jenny Sharon
tahun politik 2019. Kontestasi yang tidak dibarengi dengan kedewasaan
Diamantin R. Aisy
telah menanamkan watak intoleransi. Suatu sikap yang kurang bahkan Nindya
tidak menghargai perbedaan dalam hal apapun.

Dalam banyak hal, intoleransi yang terpupuk dan tumbuh subur adalah Dokumentasi
pintu awal bagi muncul sikap radikal yang negatif. Sementara sikap
Clara Alverina
radikal adalah pondasi awal bagi lahirnya tindakan terorisme. Karena
Mila Darmayati
itulah, tidak salah jika menghadirkan semangat baru di tahun baru ini
dengan pentingnya sikap intoleransi.
Desain/Layout
Salah satu yang akan disinggung dan menjadi tema majalah edisi kali Ary Wibowo
ini adalah teropong potensi radikalisme. Tentu saja radikalisme bukan Daniel Saroha
Nadine Christy
proses instan, tetapi tahapan dari radikalisasi yang panjang. Teropong
Ananda Al Givari
ini penting untuk melihat potensi ke depan dengan cara belajar pada
masa lalu.

Selamat Membaca
Bogor, 3 Januari 2019
Pemimpin Redaksi
Pusat Media Damai
Komplek Indonesia Peace and Security Center (IPSC)

Drs. Sujatmiko Jl. Anyar, Desa Tangkil, Kabupaten Bogor. Jawa Barat 16180

4 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai
5
E D I T O R I A L

Resolusi 2020 :
Toleransi
dan kesantuan
Di era digital
Penulis : Abd Malik
(Redpel Pusat Media Damai BNPT)

D
i era digital dengan perkembangan
informasi yang begitu cepat, keragaman
bangsa ini menjadi titik rawan dari
provokasi dan fitnah bernafas kebencian di
media sosial. Ujaran kebencian dan beria
bohong menjadi alat yang mampu mengubah
kerukunan menjadi konflik dan persatuan
menjadi perpecahan. Gesekan antar
masyarakat di dunia nyata menjadi rawan
akibat provokasi kebencian di dunia
maya.

Pada tahun 2019, ujaran kebencian di


media sosial seakan tiada henti dan semakin
meningkat. Kontestasi politik pada tahun ini
seolah menjadi katalisator bagi munculnya

EDITORIAL
praktek intoleransi dan ujaran kebencian yang
begitu kencang.

Pertanyaanya kenapa di ruang maya terutama


media sosial orang mudah mengumbar kebencian
dengan bebas dan tanpa rasa takut? Ada beberapa
hal yang patut diperhatikan. Pertama, ruang
maya adalah lingkungan sosial bebas, cepat dan
anonyumous. Orang bisa menyembunyikan
identitas sehingga mudah menyebarkan narasi
kebencian, menghujat, dan memaki.

6 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai
7
EDITORIAL

Kedua, kontestasi tokoh dan elite politik


menularkan semangat keberanian buat masyarakat
untuk saling berkontestasi di media sosial dengan
saling menghujat dan menebar kebencian.
Ketidakdewasaan elite politik sangat berpengaruh
pada ketidakdewasaan perilaku politik warga
Negara.

Ketiga, suburnya intoleransi dana fanatisme


kelompok menjadi faktor keberanian masyarakat
untuk menghujat dan memaki tokoh yang
bersebarangan secara pandangan agama, keyakinan
dan pilihan politik.

Keempat, rendahnya literasi digital pelaku medsos.


Ruang medsos menjadi liar seolah tanpa aturan dan
kadar kebenaran. Semua yang muncul di medsos
dikonsumsi dan disebarkan sebagai kebenaran itu
sendiri. Masyarakat tidak menyadari efek hukum,
psikologis, dan dampak sosial dari penggunaan
medsos.

Memang harus menjadi keperihatinan bersama


bahwa saat ini masyarakat begitu sangat sensitif
dengan perbedaan dan mudah tersulut. Berbeda
sedikit saja menjadi bahan untuk memproduksi
narasi kebencian. Dan berbeda pilihan adalah awal
kemarahan.

Dunia maya sejatinya ruang sosial tempat


berkomunikasi dan berinteraksi seperti layaknya
kehidupan sosial. Di dunia maya juga membutuhkan
kesopanan, kesantunan dan kehati-hatian dalam
membuat dan menyebarkan informasi. Justru ujaran
kebencian di medsos memiliki dampak yang luas
daripada ujaran kebencian yang dilontarkan dalam
kehidupan nyata.

Semoga mengawali tahun baru dan menjalani tahun


ini masyarakat kembali menanamkan toleransi dan
kecerdasan di era digital. Masyarakat Indonesia
harus menyatukan komitmen untuk membersihkan
ruang maya dari ujaran kebencian, hasutan, fitnah
dan kekerasan.

8 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai
9
RISET REDAKSI
R I S E T R E D A K S I

RISET Teropong Potensi Radikalisme 2020


Penulis : Penulis: Abd. Malik, Budi Hartawan, Irfanditya Wisnu Wardana dan Indra

REDAKSI T erorisme seakan tidak pernah pupus dan


berhenti. Setiap tahun dipastikan selalu
ada gejolak aksi teror. Hal ini menunjukkan
bahwa potensi teror sebenarnya tidak pernah
Menanggulangi terorisme laten tidak semudah
memerangi terorisme yang manifest. Terorisme
laten bersifat potensial yang mengendap
dalam berbagai paham dan ideologi. Membaca
padam dari tahun ke tahun. Karena itulah, potensi ke depan tidak serta merta melihat
terorisme sebagai aksi kekerasan dapat dipilah aksi kekerasan teror, tetapi juga perlu
dalam dua kategori. Kekerasan yang bersifat mempertimbangkan potensi latennya yang
manifest dalam bentuk aksi yang tampak. bersumber dari kekerasan kultural seperti
Kedua, kekerasan yang bersifat laten dan tidak ideologi dan doktrin kekerasan.
tampak.

10 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai
11
RISET REDAKSI RISET REDAKSI

Kilas Balik Teror 2019 Membaca Ulang Potensi ABU RARA (PANDEGLANG)
Pada tanggal 9 Oktober 2019, terjadi penyerangan kepada

Untuk meneropong ke depan penting untuk melihat berbagai kejadian aksi teror yang terjadi pada Menkopolhukam Wiranto di alun-alun Menes Pandeglang,
Banten. Peusukan itu merupakan amaliyah yang dilakukan oleh
tahun 2019. Setidak ada beberapa kejadian besar yang bisa dijadikan potret dalam melihat kondisi Melihat potensi radikalisme tidak hanya gerakan keagamaan eksklusif yang tidak
Abu Rara bersama istrinya.
tahun sebelumnya sebagai bahan analisa dalam melihat potensi ke depan. membaca pada sikap keinginan untuk hanya digencarkan oleh satu kelompok
melakukan kekerasan. Tindakan radikal tertentu. Corak kegiatan gerakan eksklusifitas
didorong oleh sikap dan pandanganNAS yang(BEKASI)keagamaan tersebut ditandai dengan tiga hal.
mendasarinya. Pada tahun 2019 sudah banyak Pertama, pemikiran yang tekstualis. Kedua,
Densus 88 Antiteror menggeledah rumah kontrakan tersangka
sekali riset yang mencoba memotret potensi
terorisme berinisial NAS di Tambun, Bekasi. Berdasarkan informasi
selalu beranggapan bahwa agama dalam
ABU HAMZAH (SIBOLGA) radikalisme dengan berbagai
dari pihak Kepolisian, NAS masih variable
satu jaringanyangdengan pelakukondisi tertekan. Ketiga, mereka cenderung
Pada 12 Maret 2019, Husain alias Abu Hamzah, pelaku terduga penusukan Wiranto. NAS juga diketahui merupakan bagian darimembenci individu atau kelompok yang
berbeda.
Khilafatul Muslimin yang telah berbaiat kepada pemimpin ISIS.
teroris ditangkap tim Densus 88 Antiteror. Menurut laporan dari berbeda pandangan dengan kelompoknya.
Divisi Humas Polri, disebut bahwa Abu Hamzah sudah 6 tahun aktif Pada tanggal 11 Desember 2019 Kementerian
di kelompok jaringan teroris, selain itu, Abu Hamzah juga memiliki
Agama ( Kemenag) merilis indeks kerukunan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat
keahlian merakit bom. Kelompok teroris Lampung dan Sibolga
merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terafiliasi
umat beragama tahun ABU 2019.ZEE CS (BEKASI) (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta
Kemenag
ISIS. Pada saat penangkapan, istrinya yang bernama Solimah memotret persoalan intoleransi yang terjadi di mencoba memotret kanal lain dari potensi
Tim Densus 88 kembali menangkap sejumlah terduga teroris
meledakkan diri dengan bom rakitan saat bersama anaknya di tengah masyarakat. Berdasarkan rilis
di Bekasi, Jawa Barat, pada 23 Oktober 2019. Beberapa yang
tersebut radikalisme di Indonesia. Pada tahun 2019
kamar rumah.
indeks kerukunan
diamankan umat karena
oleh pihak kepolisian beragamadiduga (KUB)
terkait terorisme PPIM mengeluarkan hasil riset yang menyebut
di Indonesia
adalah tahun
Surya Juniawan alias2019
Haidar Alberada pada
Ghazi, Asep angka
Roni, Awal Septo homeschooling (HS) rentan penyebaran paham
Hadi, Sandi Purnama alias Abu Said , Fazri Pahlawan alias Abu Zee
73,83. Dari data indeks tersebut juga diketahui radikalisme. Pembelajaran yang fleksibel,
Ghuroba, Igun Gunawan alias Gunawan.
ROFIK ANSHARUDDIN (SUKOHARJO) bahwa provinsi dengan indeks toleransi penjauhan anak-anak dari nilai-nilai umum,
Pada tanggal 3 Juni 2019, terjadi ledakkan bom bunuh diri di pos tertinggi adalah Papua Barat yang mencapai dan longgarnya pengawasan pemerintah
polisi Kartasura Sukoharjo. Menurut laporan dari pihak Kepolisian, angka 80 dan masuk kategori sangat tinggi. menjadi celah untuk menyuburkan transfer
Rofik berbaiat kepada pimpinan ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi RABBIAL MUSLIM NASUTION
Sementara itu, Provinsi Aceh memperoleh (MEDAN) ilmu agama secara radikal.
melalui media sosial pada akhir tahun 2018 lalu. Rofik mempelajari
cara merakit bom skala kecil melalui media sosial juga.
nilai terendah di antara provinsi lain
Pada 13 November 2019, terjadi ledakkan bom bunuh diri yangdengan
nilai 60. pelaku dan melukai 6 orang yang tengah berada
menewaskan
PPIM menegaskan bahwa hasil penelitiannya
di Polrestabes Medan saat itu. RMN diketahui sebagai pelajar/ tidak berarti menggeneralisasi bahwa HS
Berbeda dengan riset Kemenag, Setara
mahasiswa, yang lahir pada 11 Agustus 1995. radikal, tetapi berpotensi menyuburkan
PEMILIHAN PRESIDEN 2019 (JAKARTA) Institute
Dari berbagaipada tahun
kejadian 2019
tersebut, tahun mencoba memotret
2019 aksi teror sebenarnya paham radikalisme. Dari 56 sampel HS yang
Pada bulan Mei 2019, tepatnya pada tanggal 21-22 terjadi potensi radikalisme di perguruan tinggi. Dari
mengalami penurunan dari pada tahun sebelumnya. Menurut data tersebar di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,
dan laporan dari Kepolisian, intensitas aksi tindak pidana terorisme
kerusuhan di depan gedung Bawaslu pasca pengumuman hasil hasil tersebut ditemukan bahwa sebanyak 10 Tangerang, Bekasi), Bandung, Solo, Surabaya,
Pilpres 2019. Aksi massa tersebut berbuntut kerusuhan yang luas di Indonesia pada 2019 menurun dibandingkan tahun 2018. Pada
perguruan tinggi negeri di Indonesia terpapar
tahun 2019 aksi terorisme berjumlah delapan kejadian, sedangkan
Makassar, dan Padang, ada lima HS yang
hingga ke beberapa wilayah seperti Slipi, Petamburan, dan Tanah
Abang. Kerusuhan itu pun menyebabkan korban jiwa dan korban paham
pada 2018radikalisme. Temuan
telah terjadi 19 aksi ini berdasarkan
teror, menurun 57% dibandingkan terindikasi terpapar radikalisme. Kelimanya
luka. Polisi pun kemudian menangkap para perusuh yang diduga penelitian yang dilakukan oleh Setara Institut
2018. Untuk penangkapan pelaku tindak pidana terorisme, pihak merupakan HS berbasis ajaran agama yang
terlibat dalam aksi tersebut. Aksi kerusuhan berbuntut panjang kepolisian berhasil menangkap 275 pelaku. Dari jumlah tersebut,
selama Februari sampai April 2019 terhadap bersifat eksklusif.
usai terungkap adanya perencanaan pembunuhan 4 tokoh nasional 42 orang dalam proses persidangan, 220 dalam proses penyidikan,
yakni Wiranto, Luhut B. Pandjaitan, Budi Gunawan serta Gories
10 PTN
dan 3 orangdi Indonesia.
pelaku meninggal dunia.
Adapun Alvara Research Center mencoba
Mere.
Indikasi yang bisa dilihat masih ditemukan memberikan potret yang lebih luas terkait
di kampus masih berkembang wacana dan fenomena radikalisme dengan menelisik gejala

12 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai
13
RISET REDAKSI RISET REDAKSI

yang terjadi di kalangan milenial. Survei Alvara sebagai bentuk negara. Namun ada 17,8 persen narasi propaganda intoleransi. Isu seperti bagi permainan politik identitas yang mudah
Research Center menemukan ada sebagian mahasiswa dan 18,4 persen pelajar yang mengucapkan selamat natal dan menjaga merapuhkan persaudaraan kebangsaan.
milenial atau generasi kelahiran akhir 1980-an setuju khilafah sebagai bentuk negara ideal prosesi upacara keagamaan didorong oleh
dan awal 1990-an, setuju pada konsep khilafah sebuah negara. Paparan konservatisme dan kelompok radikal dengan menarasikan bahwa Situasi tersebut kian memanas menjelang dan
sebagai bentuk negara. Survei dilakukan radikalisme di kalangan milenial tak lepas dari perbuatan tersebut merupakan sebagai sampai pada Pilpres. Keterbelahan masyarakat
terhadap 4.200 milenial yang terdiri dari konsumsi internet yang sangat tinggi. Menurut Indonesia dapat benar-benar dirasakan
tindakan yang tidak diperkenankan dalam
1.800 mahasiswa dan 2.400 pelajar SMA di data Alvara, sebanyak 83,4 persen dari bahkan bukan hanya di media sosial namun
agama. Selain itu kelompok radikal juga
Indonesia. penduduk berusia 17-25 tahun di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari pengucapan atau
menyebarkan berbagai fitnah terhadap ulama
pelabelan kafir terhadap salah satu pendukung
mengakses internet. Sebanyak 23 persen di moderat yang membolehkan mengucapkan
Dalam kesimpulan riset ini, Alvara menyatakan pun kerap muncul kepermukaan. Kelompok
antaranya tergolong pecandu internet karena selamat kepada pemeluk agama lain dengan
bahwa mayoritas milenial memang memilih radikal memang cukup pandai memanfaatkan
mengakses internet lebih dari tujuh jam sehari. melabelkan ulama su’u (ulama penjilat
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) situasi dan emosi kejiwaan masyarakat dengan
penguasa). selalu menunggangi isu-isu nasional sehingga
menyebabkan “rasa” ketidakpercayaan
Narasi lainya yang cukup banyak beredar masyarakat terhadap pemerintah. Dalam
Membaca Peta Narasi di dunia maya adalah anti-Pancasila. Narasi
yang dibangun oleh kelompok radikal adalah
kondisi inilah kemudian kelompok radikal
menawarkan solusi sistem khilafah sebagai
Pancasila merupakan produk buatan manusia pengganti sistem demokrasi yang telah
Pada tahun 2019 narasi sehingga ada kewajiban untuk mengganti disepakati oleh para pendiri bangsa.
propaganda kelompok dengan hukum Tuhan. Turunan dari narasi
Berbagai kejadian aksi teror, riset potensi
radikal di dunia maya ini adalah pentingnya untuk memberlakukan
radikalisme dan sebaran narasi pada tahun
cukup massif. Ada tiga isu sistem yang telah menjadi sejarah dalam Islam,
2019 ini patut menjadi pijakan dalam melihat
yang selalu disebarkan oleh yakni khilafah. Dalam tahun 2019, narasi
potensi ke depan. pada tahun ini. Paham
kelompok radikal, pertama adalah khilafah masih cukup tinggi dan menghiasi intoleransi, anti-Pancasila dan anti-NKRI
Intoleransi, Anti-Pancasila dan Anti- dalam framing kejadian dan peristiwa nasional. yang telah menyebar di masyarakat sejatinya
NKRI. Tidak dapat dipungkiri bahwa merupakan bibit yang bisa berpotensi dalam
Narasi yang ketiga adalah anti-NKRI.
bangsa Indonesia dianugerahi berbagai macam meningkatkan eskalasi radikalisasi di tengah
Bagi kelompok radikal hanya ada ikatan masyarakat. Potensi ini ke depan juga tidak
suku, bahasa dan adat istiadat termasuk agama
persaudaraan yakni ukhuwah Islamiyah. mudah hilang. Pada tahun 2020, pola, modus
yang juga berbeda-beda. Keragaman tersebut
NKRI bukanlah suatu tempat yang dapat dan bentuk potensi dan aksi radikalisme
dalam kurun waktu yang cukup lama hidup Tidak dapat dipungkiri bahwa media
menguatkan ukhuwah tersebut. Persaudaraan hampir masih mengalami hal serupa.
damai dan saling tolong menolong. sosial dijadikan lahan untuk menyebarkan
sejati dibangun berdasarkan persamaan agama.
propaganda maupun agenda politik oleh semua Butuh penanganan serius dalam
Toleransi antar pemeluk agama pun cukup Karena itulah, persaudraan ini akan berjalan
kelompok karena hasil penelitian menurut menanggulangi aksi terorisme yang tidak
baik, sehingga seringkali dalam setiap upacara apabila sistem khilafah sebagai pengganti
APJI (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet hanya fokus pada hilir masalah. Persoalan
keagamaan satu agama dengan agama sistem demokrasi di Indonesia ditegakkan.
Indonesia) pada 2018 pengguna internet telah hulu terorisme yang dimulai dari intoleransi
lainya saling menjaga ketertiban dan saling dan radikalisme patut menjadi agenda penting.
mencapai 64,8%. Data ini berarti 171,17 juta Tanpa disadari narasi-narasi yang disebarkan
membantu. Kondisi tersebut berlangsung lama Gerakan moderasi beragama, wawasan
jiwa pengguna internet dari total 246,16 juta dan dikembangkan oleh kelompok radikal
bahkan telah menjadi agenda dari masing- kebangsaan dan gerakan literasi media harus
jiwa penduduk Indonesia berdasarkan data tersebut lambat laun telah membentuk opini
masing pemeluk agama dan hingga hari ini menjadi 3 pilar penting dalam melakukan
BPS (Badan Pusat Statistik). sebagian orang. Narasi pun lambat laun
masih terus berlangsung. Namun, akhir-akhir kontra radikalisasi baik melalui online maupun
membelah persatuan masyarakat. Peristiwa
ini situasi dan kondisi tersebut mulai banyak Kondisi tersebut juga dimanfaatkan oleh offline.
kontestasi politik terkadang menjadi ladang
menjadi perdebatan terutama di media sosial. kelompok radikal dengan menyebarkan

14 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai
15
OPINI
16 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai
17
O P I N I 1
OPINI 1

informasi yang justru membuat kita semakin golongan yang berbeda, dan kurangnya piknik
ekslusif. Hal ini diperparah dengan kondisi dengan memahami multikulturalisme yang

Mereduksi bangsa saat ini yang masyarakatnya begitu


mudah termakan hoax, sekitar 62-65%
ada di muka bumi. Di manapun radikalisme
secara naluriah tertolak, karena radikalisme

Radikalisme masyarakat sukar membedakan berita hoax.


Padahal, narasi hoax bisa mengkonstruksi
bertantangan dengan naluri kemanusiaan dan
mampu mendestruksi kemanusiaan itu sendiri.

Dengan Jalan
sikap-sikap radikal karena konsumsi informasi
yang tidak benar. Untuk itu, diperlukan upaya Dewasa ini radikalisme harus direduksi, salah
counter narasi terhadap narasi hoax yang satunya dengan jalan moderasi. Meminjam

Moderasi massif dengan narasi moderasi. bahasa Haedar Nashir (2019) bahwa salah satu
upaya yang paling solutif untuk mereduksi
Selain itu, hilangnya dalam pendidikan radikalisme adalah dengan jalan moderasi.
Penulis : Ferdiansah Jy keagamaan kita tentang cara menghormati Jika radikalisme bagian dari keniscayaan
(Kontributor www.jalandamai.org, Peneliti Institute
harkat dan martabat kemanusiaan, padahal manusia, maka mereduksinya bukan dengan
of Southeast Asian Islam
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) hal ini merupakan inti dari filosofi pendidikan. jalan deradikalisme. Tetapi,diupayakan dengan
Kita belajar agama, tetapi tidak banyak yang jalan moderasi. Karena, radikalisme menjadi
belajar ‘tentang’ agama. Banyak yang belajar persoalan yang harus terus dilawan dengan
agama, tetapi tidak belajar ‘ber-agama’. Agama narasi moderasi, bukan justru menghilangkan
sejatinya menjunjung tinggi visi kemanusiaan. radikalisme itu sendiri.
Kitab Al-Qur’an itu diakhiri dengan surat
memasuki budaya konsumerisme khususnya Dengan momentum tahun baru ini, sudah
An-Naas, bukan Surat Al-Mukminun, yang
informasi, saat ini media sosial (facebook, bukan zamannya membicarakan mayoritas dan
menunjukkan bahwa kita harus memanusiakan

H
appy New Year 2020. Memasuki tahun instagram, twitter dlll) menjadi asupan nutrisi minoritas yang seringkali memunculkan sikap
manusia bukan justru mereduksi kemanusiaan.
baru ini, kita perlu mereflesikan tahun- informasi pertama masyarakat Indonesia mulai radikal, karena ingatan pahit tentang konflik
tahun sebelumnya yang sudah kita lalui bangun tidur di pagi hari hingga sebelum tidur Munculnya kelompok radikal disebabkan oleh mayoritas-minoritas di masa lalu menjadikan
bersama. Akankah perilaku kita sudah sesuai di malam hari. Selain itu, ribuan platform banyak faktor. Menurut Dicky Sofjan, Dosen kita sebagai bangsa yang terpecah-pecah,
dengan spirit kemanusiaan yang sudah media online menjadi asupan informasi ICRS UGM, munculnya orang-orang radikal di bukan bangsa yang bersatu dalam tarikan nafas
digalakkan oleh para guru bangsa?. Apakah terpercaya masyarakat Indonesia, tanpa ada Indonesia disebabkan oleh kemampuan critical perbedaan. Kita perlu banyak ‘merasa’ menjadi
radikalisme yang menyebabkan banyak proses check and recheck validitasnya. Narasi thinking yang rendah, kurangnya memahami bagian dari dari bagian yang lain, melebur dan
persoalan di tahun-tahun sebelumnya sudah agama juga banyak dipolitisir oleh berbagai ‘realitas’ dan tidak terima terhadap kondisi riil mengintegrasikan diri dengan yang lain sebagai
sepenuhnya teratasi? Mari sejenak refleksikan media untuk menuangkan kepentingannya. dunia saat ini, kemudian adanya Infleksibilitas bentuk dari aktualisasi Bhinneka Tunggal Ika.
bersama momentum menjalani tahun baru Prinsip-prinsip jurnalisme yang sejatinya dalam berpikir (cognitive inflexibility).
ini dengan membangun spirit kolektif untuk mengedepankan kebenaran sudah banyak Akhirnya, tahun baru 2020 ini kita jadikan
membangun moderasi demi keberlangsungan diabaikan, dan justru lebih mementingkan Hal ini menandakan bahwa kemampuan refleksi sekaligus spirit untuk bersama-sama
kemanusiaan. komoditas komersial. bacaan yang luas, kritis dan mendalam membangun kekuatan kolektif horizontal
diperlukan untuk mengurangi sikap radikal agar mampu menguatkan basis kemanusiaan
Memasuki era disrupsi ini, kita tidak bisa Akibat konsumsi media yang begitu massif di masyarakat. Sikap radikal ini juga banyak di masyarakat. Sehingga, dapat menimbulkan
menghindari gempuran gelombang tsunami tanpa proses klarifikasi dan pembacaan yang muncul disebabkan minimnya interaksi dengan kemaslahatan bersama sebagai inti dari ajaran
informasi dari berbagai sudut di media. Kita kritis, kita hanya menerima asupan sampah agama. Semoga.

18 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai
19
O P I N I 2

Resolusi 2020 :
Menjadi Manusia
Berkemajuan
Bebas dari
Intoleransi
Penulis : Hamka Husein Hasibuan
(Kontributor www.jalandamai.org,)

ditinggalkan. Kita perlu membuat resolusi yang


damai; bahwa tahun 2020 harus bebas dari
segala penyakit intoleransi.

Dalam konteks inilah, bagaimana menjadi


manusia berkemajuan di tahun 2019?
Jawabannya adalah tanpa menegasikan

M anusia
adalah
hari ini lebih baik
berkemajuan
manusia yang
dari kemarin
jawaban lain, bebas dari intoleransi. Musuh
terbesar bangsa ini sekarang adalah intoleransi.
Intoleransi sudah masuk ke segala lini
dan berusaha agar hari besok masyarakat. Di pedesaan sekalipun, yang sering
lebih baik dari pada hari ini. Dalam diklaim sebagai oase perdamaian, tidak pernah
konteks pergantian tahun, manusia yang lepas dari tindakan intoleransi.
mempunyai cita-cita, tentu berusaha sekuat
tenaga mewujudkannya, agar tahun 2020 lebih Hanya beda agama, kita sering berlaku
baik dari tahun 2019 adalah termasuk model diskriminatif terhadap agama lain. Hanya
manusia berkemajuan. beda preferensi politik, kita dengan mudah
memfitnah, menyebar hoax, kepada kelompok
Mengapa tahun 2020 perlu mendapat yang kita anggap lawan. Budaya saling asah
perhatian serius? Karena tahun 2019 adalah dalam beragama, dan saling asuh dalam
tahun politik, di mana perhelatan demokrasi kehidupan, mulai hilang dari tengah-tengah
lima tahunan digelar. Tak berlebihan jika tahun kita.
2019 adalah tahun penuh tantangan. Belajar
dari pengalaman adalah guru terbaik, untuk Belum lagi maraknya penyakit masyarakat
kemudian lebih baik di tahun 2020. menyebar ujaran kebencian (hate speech. Mulai
dari penghinaan, pencemaran nama baik,
Banyaknya hate speech, black campaign, penistaan, perbuatan tidak menyenangkan,
provokasi, penghinaan dan narasi-narasi memprovokasi, menghasut, sampai kepada
perpecahan yang dihembuskan, terutama penyebaran berita bohong (hoax). Semua
di media sosial demi menumbangkan lawan penyakit ini tumbuh subur di tengah-tengah
dan memenangkan jagoannya, perlu segera kita.

20 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai
21
OPINI 2 OPINI 2

Kemajuan dan Resolusi Perdamaian

Intoleransi sudah bisa dijadikan musuh Maksud resolusi perdamaian di sini adalah
bersama di tahun 2019 ini. Menempatkan setiap anak bangsa harus aktif dan ikut serta
intoleransi sebagai musuh utama dan bersama memerangi intoleransi dan segala bentuk
akhirnya akan Dengan demikian, tahun
tentu bukan tanpa alasan. Menurut laporan ujaran kebencian. Dengan cara tidak men-
menimbulkan baru dengan harapan baru
dari Koordinator Program Imparsial, selama share, like, berkomentar dan mendramatisir
perpecahan bangsa. perlu menerapkan dan menamakan
2019 terdapat 31 kasus intoleransi. Kasus ini sebuah isu dan pemberitaan.
sejak dini tentang perlunya bebas dari
meliputi pelarangan tempat ibadah, pelarangan
Massifnya intoleransi dan ujaran kebencian Musdah Mulia, selaku Ketua intoleransi. Biarlah data tahun sebelumnya
budaya etnis, perusakan tempat ibadah, dan
tidak lepas dari banyak share, like, dan Umum Indonesian Conference on Religion itu sebagai bahan renungan itu setiap anak
pelarangan bertetangga dengan agama lain.
Pendek kata, kebebasan beragama mendapat komentar yang diberikan di media sosial. and Peace (ICRP), menyebut tak jarang bangsa, bahwa intoleransi akan menjadikan
lapor mereh tahun ini. Tak jarang, ada sebagian pihak yang dengan tindakan intoleransi itu ditunggangi oleh pembangunan dan rasa keharmonisan terseok-
sengaja menjadikan produksi hoax untuk kelompok-kelompok radikal atau kelompok seok.
Ini belum lagi fenomena di akar rumput. agama dan kelompok tertentu sebagai ladang lain yang menginginkan perpecahan negeri ini.
Adanya penolakan terhadap orang yang bisnis. Dalam hal ini, manusia yang mempunyai Manusia Berkemajuan adalah manusia yang
berbeda agamanya. “Terima kost muslim”, semangat kemajuan adalah manusia yang ikut Masih menurut Musdah Mulia, salah mau belajar dari masa lalu, demi kebaikan
“terima kost muslimah,” dan segenap tindakan serta menjadikan perdamaian sebagai prioritas satu solusi agar terhindar –setidaknya masa depan. Orang yang hari ini lebih buruk
intoleran lainnya, menjadi hal yang lumrah di utama di tahun 2020 ini. meminimalisir –intoleransi adalah melalui dari hari kemari termasuk orang yang merugi,
daerah kampus. lembaga keluarga. “Pertama itu dimulai dan orang yang hari besok lebih buruk dari
Kampanye untuk membangun perdamaian dan
dari level keluarga. Sebagai orang tua perlu hari ini termasuk orang yang celaka., demikian
Data di atas bisa menjadi bahan refleksi bagi menghindari masyarakat dari berbagai konflik
membicarakan isu perdamaian dan isu hate Sabda Nabi. Dan salah satu orang yang tidak
segenap anak bangsa untuk menjadi lebih sosial harus dilakukan di banyak level. Salah
baik di tahun 2020. Maka sudah sewajarnya, speech ini di rumah tangga. Kerena di rumah merugi itu adalah orang bisa bebas dari ujaran
satu yang perlu diperhatikan sebagai sumber
bagi segenap masyarakat Indonesia, terutama tangga itu perlu ada komunikasi yang intents kebencian.
konflik adalah maraknya tindakan intoleransi.
milenialnya, menjadikan perdamaian sebagai antara ibu, bapak, anak-anak, dan seluruh
Jika tidak ditangani segera akan menimbulkan
resolusi di tahun 2019 ini. anggota keluarga lainnya.”imbuhnya.
perpecahan di masyarakat yang pada

22 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai
23
O P I N I 3

Resolusi 2020 :
Menyemarakkan Toleransi
dan Anti Radikalisme

Penulis : Sholikul Hadi, S.T


(Kontributor www.jalandamai.org,)

D
i tahun 2020 bangsa Indonesia memiliki Hasil survei LSI menunjukkan tren intoleransi
hajat demokrasi yaitu Pilkada di 270 berpolitik meningkat di tahun 2019. Penelitian
daerah. Pilkada 2020 terdiri dari 9 Pilgub, LSI dilakukan pada 8 September sampai
224 Pilbub dan 37 Pilwalkot. Harapannya dengan 17 September 2019. Responden yang
Pilkada 2020 bisa belajar dari pesta demokrasi diambil warga yang sudah memiliki hak pilih
tahun 2019. Pemilu 2019 saat Pilpres sangat atau usia 17 tahun lebih. Jumlah sampel yang
melelahkan, penuh emosi, banyak problem diambil sebanyak 1.550 responden dengan
dan persinggungan. Masyarakat harus pengambilan data lewat wawancara tatap
mendewasakan sikap demokrasinya guna muka. Adapun margin of error kurang lebih
menghindari intoleransi. Sebab itulah, pada sebesar 2,5 persen pada tingkat kepercayaan
tahun 2020 bangsa ini harus menyemarakkan 95 persen. Sampel yang digunakan merupakan
toleransi dan anti radikalisme sebagai resolusi representatif dan dapat mewakili seluruh
bangsa. masyarakat Indonesia mulai dari segi gender,
daerah desa kota, agama dan etnis.

24 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai
25
OPINI 3 OPINI 3

Dari survei yang dipublikasikan mayoritas aktivitas berpolitik dengan mempermainkan “Misalnya, kita percaya Islam itu memuliakan sama agamanya bagaimana, Gus?”.
Muslim di Indonesia menolak non Muslim isu agama. Intoleransi bukan hanya terjadi wanita. Maka semua ulasan dalam Islam yang
meyudutkan wanita pasti salah, sekalipun Sambil terkekeh Gus Dur menjawab, “Taat kok
menjadi kepala pemerintahan. Pada September karena Muslim dan non Muslim, beda partai
pakai dalil-dalil. Itu pasti salah cara mengambil sama agama. Taat itu ya sama Gusti Allah. Gitu
2019, 59 persen orang Muslim keberatan jika politik, beda mahzab, beda ormas, beda suku
dan menerapkan dalilnya,” Gus Dur memberi aja kok repot”.
non Muslim jadi presiden. Termasuk juga 56 juga bisa memunculkan intoleransi. Tren
persen mayoritas Muslim keberatan jika non intoleransi di Indonesia harus dipelajari apa- contoh kasus.
“Inilah yang kita suka salah paham. Agama itu
Muslim menjadi wakil presiden. Sedangkan apa saja penyebabnya demi mendapatkan diturunkan untuk manusia. Bukan manusia
“Misalnya, kita percaya Islam itu menjunjung
non Muslim, menunjukkan 71 persen tidak metode pencegahan dan penanganannya. Sikap yang diturunkan untuk agama. Jangan dibolak-
tinggi kemanusian, maka mau pakai dalil
keberatan Muslim menjadi presiden, 68 persen intoleransi bisa diminimalisir ketika personal balik. Kacau semua nanti,” pungkas Gus Dur.
apapun kalau sampai menghina atau
tidak keberatan Muslim menjadi wakil presiden terbangun kesadaran berbangsa dan bernegara
merendahkan manusia karena agama,
dan 64 persen tidak keberatan Muslim menjadi dalam jiwanya. Dari cara pola berpikir Gus Dur kita bisa
suku atau golongannya, pasti itu salah
gubernur. belajar bagaimana manusia beragama dengan
Mengutip postingan Bu Nyai Shuniyya mengambilnya,” kembali Gus Dur memberi
benar. Jangan sampai agama dijadikan alasan
Data LSI ini menunjukkan rawannya Ruhama dalam akun facebooknya yang contoh kasus.
untuk berbuat intoleran ataupun radikalisme.
intoleransi dari aktivitas politik. Data ini bukan bernama Shuniyya Ruhama pada 07 September Semua agama tidak ada yang mengajarkan
Kemudian ada audien yang bertanya, “Terus
bermaksud menyudutkan antara Muslim atau 2018, terkait ‘Rahasia Gus Dur: Cara Mudah perpecahan dan perselisihan antar sesama.
kalau ada yang bilang manusia itu harus taat
non Muslim, tetapi lebih sebagai koreksi dan Memahami Islam’. Postingan Shuniyya Ruhama Tetapi banyak umat beragama pecah sebab
pelajaran bersama dalam menyemarakkan sangat memberi pelajaran kepada Muslim salah mengambil dan menerapkan dalil dalam
toleransi. Memang isu-isu agama dalam yang awam. Waktu itu Bu Nyai Shuniyya suatu kasus. Mari di
berpolitik kerap dijadikan komuditas Ruhama berada di sebuah majelis di Jakarta tahun 2020 ini kedamaian
kampanye. Bahayanya kampanye dengan jualan pada tahun 2008 bertanya pada Gus Dur (KH. bangsa kita jadikan
agama di Indoenesia berdampak munculnya Abdurrahman Wahid). resolusi bersama. Hajat
intoleransi antara mayoritas dan minoritas. pesta demokrasi jangan
“Gus, bagaimana cara memahami Islam yang
sampai dibuat memutus
Lembaga Riset Setara Institute juga paling mudah, biar kami yang awam bisa tahu
tali persaudaraan.
memaparkan hasil penelitiannya pada hari benar atau salah. Apalagi sekarang banyak yang
Minggu, 24 November 2019. Hasil risetnya obral dalil?” tanya Bu Nyai.
membuat peringkat 10 provinsi dengan
“Gampang saja,” jawab Gus Dur.
angka pelanggaran kebebasan beragama dan
berkeyakinan tertinggi dalam kurun 5 tahun. “Kalau kita percaya Islam itu rahmatal lil
Adapun hasil riset Setara Institute; Jawa Barat alamin, maka yang bertentangan dengan
162 peristiwa, DKI Jakarta 113 peristiwa, Jawa kriteria rahmatal lil alamin ya pasti salah.
Timur 98 peristiwa, Jawa Tengah 66 peristiwa, Bukan dalilnya yang salah, tapi penempatannya
Aceh 65 peristiwa, DIY 37 peristiwa, Banten yang enggak pas,” Gus Dur memperjelas
36 peristiwa, Sumatera Utara 28 peristiwa, jawabannya.
Sulawesi Selatan 27 peristiwa dan Sumatera
Barat 23 peristiwa.

Kasus intoleransi belakangan ini ada korelasi

26 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai
27
W A W A N C A R A

"Pentingnya
Mengontrol Kurikulum
dan Tenaga Pendidik
untuk Mencegah
Tumbuhnya
Intoleransi dalam
Dunia Pendidikan"
Riri Khariroh, MA
Ketua Lembaga Konsultasi untuk Pemberdayaan
Perlindungan Perempuan dan Anak (LKP3A)

I nstitusi pendidikan seharusnya merupakan ruang sosial yang tidak hanya untuk transfer pengetahuan tetapi juga untuk
pembinaan karakter. Namun wabah intoleransi dan radikalisme masih menjadi PR berat dalam dunia pendidikan,
terutama di tingkat sekolah. Karenanya, kasus intoleransi di sekolah perlu menjadi perhatian serius.

Untuk mengetahui bagaimana sejatinya mengikis bibit intoleransi di dalam dunia pendidikan, Noor Irawan dari Pusat
Media Damai (PMD) BNPT berkesempatan mewawancarai Ketua Lembaga Konsultasi untuk Pemberdayaan Perlindungan
Perempuan dan Anak (LKP3A) Pengurus Pusat Fatayat NU, yang juga Komisioner Komisi Nasional (Komnas) Anti
Kekerasan terhadap Perempuan periode 2015-2019, Riri Khariroh, MA.

B E R I K U T P E T I K A N WAWA N C A R A N YA :

WAWANCARA
Pusat Media Damai (PMD) : Bagaimana sejatinya Ini diperkuat adanya hasil-hasil penelitian dari
mengikis bibit intoleransi yang ada di dalam berbagai lembaga penelitian ataupun survei yang
lingkungan dunia pendidikan ? pernah dilakukan oleh Lakip (Lembaga Kajian Islam
dan Perdamaian), UIN (Universita Islam negeri
Riri Khariroh (RK) : Terkait dengan radikalisme Jakarta) termasuk dari i PPIM (Pusat Pengkajian
di dunia pendidikan yang belakangan ini menjadi Islam & Masyarakat) serta Wahid Foundation yang
perhatian banyak pihak, sebenarnya sudah sangat sudah mengeluarkan rilis hasil penelitian tentang
lama keprihatinan terhadap munculnya bibit-bibit itu Sebenarnya kalau kita mau melakukan upaya
intoleransi dan radikalisme di bidang pendidikan di pengikisan benih-benih radikalisme di sekolah, ada
Indonesia itu. beberapa hal itu harus dilakukan.

28 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai
29
Wawancara Wawancara

Pertama yang perlu ditinjau adalah kurikulum nya para murid. Karena kalau gurunya bilang A, busana muslim maka aturannya seperti ini. Tetapi sekolah itu sendiri, bahwa sekolah itu tidak boleh
formalnya seperti apa. Apakah ada atau tidak maka pasti muridnya juga akan mengikutinya. Nah itu bukan kewajiban. eksklusif hanya untuk kelompok tertentu.
konten-konten atau materi materi bahan ajar yang menurut saya ini justru yang harus terus diawasi,
bisa menyebabkan siswa itu kemudian menjadi bagaimana sejatinya perspektif guru terkait dengan Karena apa ? karena ini sekolah negeri yang ada di Lalu yang kedua juga menatakan budaya di sekolah
intoleran. Selama ini kan bahan ajar ini sudah isu-isu intoleransi maupun radikalisme itu sendiri. bawah naungan negara dan harusnya siswa ataupun itu sendiri yang antara murid yang satu dengan
melewati screeaning yang cukup panjang, tetapi siswinya diberikan pilihan untuk menentukan murid yang lain itu harus saling menghormati
kadang-kadang justru yang lolos adalah yang Lalu kemudian terkait budaya di dunia pendidikan kebutuhan dan juga keyakinan mereka sendiri. Jadi terlepas mereka dari latar belakangnya seperti apa.
sering beberapa kali yang ditemukan itu adalah kita yang belakangan ini saya agak miris karena menurut saya poinnya adalah munculnya institusi
dunia pendidikan di Indonesia ini semakin lama pendidikan yang kemudian menjadi eksklusif itu Kemudian yang ketiga juga saya kira memang
bukan bahan ajarnya, tapi bacaan pendampingnya.
semakin eksklusif, jadi bukan inklusif. Maksudnya harus terus-menerus di waspadai. penting untuk terus melakukan perbaikan terhadap
Misalnya seperti orang kafir halal dibunuh yang
begini, sekarang ini banyak sekali bermunculan kurikulum di dunia pendidikan kita, karena kalau
beberapa kali viral. Itu sebenarnya bukan buku
sekolah-sekolah yang sangat eksklusif yang hanya PMD : Jadi upayanya kongkretnya harus seperti yang sifatnya materi-materi yang memang itu wajib
wajib, tetapi itu adalah buku dampingan dari mata
kelompok tertentu lah yang bisa masuk sekolah apa untuk bisa mengikis bibit-bibit intoleransi di kemungkinan kontrolnya cukup ketat, karena
pelajaran yang kemudian siswa diberikan.
itu. Baik itu dengan nama Islam Terpadu atau dunia pendidikan itu ? itu melewati Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Jadi saya kira dalam hal ini penting sekali utamanya dengan simbol-simbol keagamaan tertentu yang (Puskurbuk) dan sebagainya. Lalu kalau pendidikan
itu membuat orang yang berbeda dan yang merasa RK : Misalnya seperti ini, kalau yang biasanya kami agama juga melewati tim dari Kementerian Agama
kalau itu pelajaran agama, maka harus ada kontrol
bukan bagian dari kelompok itu kemudian tidak bisa dan teman-teman lakukan utamanya untuk sekolah-
dari Kementerian Agama terkait dengan materi-
sekolah di situ. sekolah, pertama, kami biasanya melakukan Tetapi kalau buku-buku pendukung yang memang
materi yang mengandung benih-benih intoleransi
kampanye-kampanye perdamaian di sekolah- itu tidak wajib, hanya untuk memperkaya, nah itu
atau radikalisme. Karena ini kurikulum yang
Nah ini yang justru menurut saya kecenderungan sekolah. Kampanye tentang multikulturalisme di yang sering kali kelewatan.
sifatnya mati
ini yang harus diwaspadai. Dan sekarang ini justru sekolah, lalu kemudian biasanya anak-anak murid
banyak menjalar juga di sekolah-sekolahnya didik itu kan karena sekolahnya itu sangat homogen, PMD : Apakah karena pengawasannya kendor atau
Kedua, sebenanrya yang paling penting itu adalah
pemerintah dalam hal ini sekolah-sekolah negeri. dia tidak pernah mengenal orang-orang yang bagaimana sehingga bisa lolos ?
kurikulum hidup yang dalam hal ini adalah para
pengajar atau para gurunya itu sendiri. Kalau Kita bisa melihat Sekolah Negeri itu harusnya siapa misalnya di luar keimanan dia, di luar sukunya dia.
RK : ini memang kadang-kadang ada kelompok-
meskipun bukunya sudah sangat baik, tetapi kalau saja boleh masuk di situ, karena ini adalah sekolah
Makanya menurut saya penting pertama, bagaimana kelompok yang sengaja menyusup masuk melewati
yang menyampaikan atau dalam ini adalah guru yang difasilitasi oleh negara sehingga tidak boleh
para pendidik itu membuka ruang seluas-luasnya itu. Karena kalau melewati kurikulum yang
yang memiliki perspektif yang intoleran, maka eksklusif untuk kelompok tertentu.
buat anak didiknya untuk bertemu atau membuat resminya sulit karena sekarang tingkat screeningnya
justru itu yang akan ditransmisikan kepada murid-
Tetapi belakangan ini sekolah negeri itu kemudian ruang-ruang perjumpaan antara mereka yang cukup tinggi, maka buku buku pendamping ini lolos.
murid.
banyak yang wajahnya seperti sekolah swasta milik berbeda-beda. Dan program-program seperti Bahkan bisa jadi para pemilik atau penulis buku

kelompok tertentu, termasuk juga misalnya anak- pertukaran murid-murid antar iman antara mereka ini mendekati ke gurunya atau bisa jadi itu dikirim
Dan hal seperti ini kita temukan banyak. Tidak
anak perempuan yang kemudian di wajibkan untuk murid yang muslim dengan yang non muslim, secara gratis untuk masuk ke perpustakaan
ada masalah dengan kurikulumnya atau dengan
bukunya, karena itu sudah melewati quality control. menggunakan jilbab, lalu kalau tidak menggunakan termasuk juga antara suku yang satu dengan suku
yang lain sekarang ini juga banyak digalakkan. Karena sekarang ini banyak info-info misalnya
Tetapi justru pengajar-pengajarnya ini yang malah jilbab maka kemudian dia akan mendapatkan sanksi
sekolah-sekolah yang membutuhkan buku gratis
memaksakan pandangan-pandangan keagamaan dan sebagainya.
Tujuannya tentu agar supaya anak didik ini untuk sekolah. Nah karena kadang-kadang sekolah
mereka yang sempit dan intoleran, yang kemudian
Padahal kalau kita lihat regulasi aturannya dari sebenarnya mengajari mereka How to respect ini ingin perpustakaannya penuh itu dan main
ditularkan kepada anak-anaknya. Nah ini yang
Kementerian Pendidikan sebenarnya itu mereka terhadap bagaimana mereka menghargai, minta, tetapi pihak sekolah ini tidak melihat buku
justru harus diwaspadai.
tidak mewajibkan. Jadi di instruksi menteri itu menghormati orang-orang atau teman-teman itu isinya apa.

Karena dalam dunia pendidikan di Indonesia ini, terkait misalnya dengan busana itu adalah pilihan. mereka yang memang bisa jadi berbeda. Tentunya
guru itu ibaratnya seperti center of knowledge- Jadi misalnya bagi anda yang ingin mengenakan hal itu sangat penting dan itu harus didukung oleh

30 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai
31
Wawancara Wawancara

Bahkan kadang ada juga pihak sekolah yang tidak kalau sekolah ini melihat alumninya itu mungkin banyak. Termasuk juga orang tua orang melalui Dengan menerapkan aturan seperti itu apakah
memahami hal-hal infiltrasi seperti itu atau tidak sukses atau seperti bisa dijadikan role model, Nah forum-forumnya itu tadi. Tetapi bukan berarti sekolah ini tidak melanggar Hak Asasi dari
memahami isi buku itu. Baru setelah ditemukan itu yang harusnya pihak sekolah ikut mengontrol kemudian kita curiga, bukan itu, Tetapi bagaimana muridnya dan tidak menerapkan budaya toleransi
oleh orang yang kemudian di capture lalu kemudian apakah alumni itu memberikan dampak yang positif forum-forum itu tidak justru menjadi pintu masuk sebagai bangsa yang beragam?
diviralkan di sosial media, baru kemudian ramai dalam arti membuat misalnya anak-anak sekolah itu bagi kelompok-kelompok radikal ekstrimis ini untuk
di publiK, Jadi untuk buku buku pendamping menjadi lebih aktif, lebih toleran dan sebagainya menyebarkan ideologinya RK : Nah itu dia, maksudnya begini, mengucapkan
itu memang dari pihak sekolah maupun dinas ataukah justru malah para alumni ini mengajarkan ulang tahun itu sebuah selebrasi yang biasa. Itu soal
pendidikan sangat penting untuk melakukan misalnya ideologi-ideologi yang bertentangan PMD : Beberapa waktu lalu ada kasus sekolah yang relasi kemanusiaan saja sebagai seorang sahabat,
monitoring. dengan kemajemukan dan juga keberagaman yang mengeluarkan siswanya karena mengucapkan sebagai seorang teman, tidak ada kaitannya dengan
ada di Indonesia selamat ulang tahun kepada temannya yang agama. Kalau kita ulang tahun kemudian kita ada
PMD : Sebenanrya faktor-faktor apa saja yang berlainan jenis. Lalu ada intimidasi sekolah yang mengingat, apalagi mendoakan. Semua ucapan
menyebabakan timbulnya intoleransi di dalam Faktor yang kedua ini dari pengalaman pribadi saya, terhadap siswi, karena siswi tersebut tidak ulang tahun isinya doa, semoga panjang umur, sehat,
dunia pendidikan itu ? ternyata infiltrasi intoleransi dan radikalsime di menggunakan jilbab ketika di sekolah. Bagaimana tambah rezekinya, kan selalu seperti itu. Itu kan doa,
dunia pendidikan ini tidak hanya lewat Rohis yang menurut tanggapan mbak Riri mengenai adanya termasuk dengan lawan jenis. Ada apa tidak ucapan
RK : Faktonya banyak. Yang paling banyak disampaikan oleh para alumninya saja, tetapi juga kejadian tersebut. Apakah sekolah tersebut ulang tahun yang isinya bukan doa?
ditemukan oleh kawan-kawan terutama yang melalui forum informal wali murid. Jadi parenting berlebihan?
oleh periset atau peneliti-peneliti itu sebenarnya itu melalui misalnya melalui forum orang tua murid. Apakah itu kemudian itu melanggar nilai-nilai agama
intervensi dari alumni-alumni sekolah tersebut, Nah forum seperti ini juga ada menggunakan itu RK : Menurut saya itu telalu berlebihan. Sangat ? Kan tidak. Maksudnya begini, cara beragama
terutama melalui Rohis (Rohani Islam).. Rohis untuk menyebarkan apa bibit-bibit radikalisme baik berlebihan, dalam arti begini, sekolah itu kan seperti ini yang membuat orang menjadi menjadi
itu banyak dipegang oleh alumni-alumni. Mentor itu melalui forum-forum pengajian. sebuah institusi pendidikan yang harusnya di situ beragama yang sangat dangkal . Ini sebenarnya
mentornya kan alumni-alumni yang mereka mengamalkan nilai-nilai, menghargai dan kemudian bukan inti agama. Inti agama itu ketakwaan,
sebenarnya alumni sekolah itu yang ada di luar tapi Awalnya saya lihat baik, misalnya mengadakan nilai-nilai kemanusiaan kepada anak muridnya. hubungan habluminallah dan habluminannas.
mereka kemudian kembali melakukan monitoring pengajian rutin reguler untuk orang orang tua Termasuk juga mendorong munculnya daya kritis Ulang tahun ini habluminannas itu, meskipun itu
terhadap adik-adiknya. murid, tapi setelah lama lama saya perhatikan kok dari para siswa dan juga para muridnya terkait tidak ada di Al Quran, tidak ada di hadis, tetapi ini
materi ceramahnya seperti itu, lalu tema-temanya dengan ilmu pengetahuan itu sendiri. Jadi institusi praktek budaya kemanusiaan biasa.
Meski tidak semua Rohis di sekolah, tetapi kadang- kenapa seperti ini. Dan itu ternyata bukan di pendidikan itu harusnya justru menjadi sumber
kadang pihak sekolah itu tidak mengontrol dan lingkungan sekolah anak saya saja, tenryata itu juga pencerahan dan juga mempertajam daya kritis Jadi hal itu tidak perlu dibawa ke agama. Agama itu
tidak sadar bahwa ada Rohis yang terpapar banyak yang seperti itu. dari anak murid atau anak didik terkait dengan sesuatu yang adi luhung, sesuatu yang dalam. Kalau
radikalisme dan intoleransi. Tapi ada banyak pengetahuan dan juga ilmu yang mereka pahami. kemudian disempitkan menjadi hal-hal semacam
juga yang terpapar akibat pengaruh dari alumni. Jadi kelompok-kelompok berpahaman keras ini ini maka agama akan kehilangan daya tanggapnya
Sebenanrya pengaruh dari para alumni terhadap memang memiliki beragam cara untuk menyebarkan Tetapi ternyata justru yang muncul malah terhadap kehidupan umat manusia. Dan ujung-
kegiatan yang sifatnya ektra, karena kegiatan yang paham-paham itu secara pelan-pelan. Karena bagaimana sekolah itu memaksakan nilai-nilai ujungnya malah justru sangat menghawatirkan,
sifatnya wajib biasanya alumni tidak bisa untuk ikut institusi pendidikan ini bagi kelompok tersebut tertentu kepada anak didik itu sendiri, termasuk orang kemudian menjadi anti agama. Dianggap
intervensi. Sekolah harus tahu sebenanrya alumni sangat penting untuk menyebarkan ideologi serta juga praktek-praktek dengan motif tertentu agar itu agama ini kok mengekang sekali, begini saja tidak
ini mengajarkan apa sih.. ? menanamkan militansi dan sebagainya itu. diikuti oleh siswnya, termasuk kasus mengucapan boleh dan segala macam.
ulang tahun terhadap lawan jenis saja dikeluarkan
Karena memang banyak alumni-alumni itu punya Untuk itu kita sendiri harus melakukan banyak dari sekolah. Apalagi untuk anak muda, dia akan menjadi apatis
misi untuk melakukan transfer ideologi yang sekali upaya untuk membentengi anak-anak, murid dengan agama dan mereka bisa meninggalkan
selama ini mungkin mereka pegangi agar itu bisa dan juga guru-guru, juga kepala sekolahnya. Karena PMD : Tapi katanya itu sesuai aturan dari agama, dan itu yang terjadi di negara barat. Karena
di internalisasi oleh adik-adik mereka itu. Apalagi kasus dimana kepala sekolahnya yang terlibat juga sekolahnya yang memang aturanya seperti itu. dianggap agama itu tidak membawa pencerahan,

32 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai
33
Wawancara Wawancara

tidak membawa kedamaian dan sebagainya yang PMD : Lalu bagaimana sejatinya pemerintah Jadi memberikan pemahaman kepada guru-guru Jadi kalau misalnya ada indikasi bahwa sekolah ini
orang kemudian menjadi anti agama. Jadi menurut juga ikut berperan serta mengawasi lembaga itu juga menurut saya menjadi ujung tombak mengajarkan nilai-nilai intoleransi ya harus ada
saya agama itu jangan dipersempit, dikerangkeng mendidikan dalam menangkal bibit intoleransi di untuk supaya pemerintah bisa memastikan bahwa sanksi. Tapi disatu sisi memang posisi pemerintah
dengan praktek-praktek yang sifatnya remeh-temeh. dalam dunia pnedidikan? institusi pendidikan ini tidak menjadi sumber nggak boleh Represif, karena kalau Represif maka
berkembangnya bibit toleransi. itu akan menimbulkan gejolak dan berpotensi
Lalu kasus yang kedua soal jilbab. Ini lagi lagi RK : Saya kira posisi pemerintah terutama melanggar hak anak didik dan juga pendidikan itu
ini fenomena yang cukup lama, jadi pemaksaan dalam hal ini terkait dengan dengan menangkal Dan yang terakhir juga harus ada ketegasan dari sendiri. Tetapi pemerintah juga jangan terlalu lemah
menggunakan jilbab di institusi pendidikan. Kalau bibit radikalisme dan terorisme di sekolah itu pemerintah ketika ada sekolah yang mengajarkan juga menghadapinya ketika ada institusi pendidikan
itu institusi pendidikan swasta dalam arti yang sangat sentral. Pemerintah sebagai regulator intoleransi radikalisme dan bertentangan dengan yang sudah sangat kuat terindikasinya. Kalau
memang sejak awal sudah menerapkan aturan melalui peraturan perundang-undangannya itu peraturan yang ada. Itu perlu ada sanksi. Di kemudian pemerintah tidak melakukan apa-apa itu
seperti saya dulu di sekolah Islam yang sejak awal penting untuk memberikan payung hukum yang Indonesia kalau ada sanksi baru orang takut. Jadi juga tidak boleh.
masuk sudah tahu kalau seragamnya begini, yang jelas. Karena institusi pendidikan ini sekarang pemerintah harus tegas dalam hal ini karena kalau
memang ditujukan untuk orang Islam, kalau itu desentralisasi memang beberapa daerah memiliki tidak, bisa menjalar dan berbahaya sekali nantinya. Jadi memang diperlukan strategi dan teknik yang
tidak masalah. aturan-aturan yang spesifik sesuai dengan itu. lebih soft dan mengembangkan dialog. Saya kira
PMD : Kalau sekolah negeri mungkin bisa kemudian melibatkan semua pihak karena sekolah
Tapi ini lagi-lagi, kalau ini sekolah negeri dimana Nah itu yang seringkali menjadi masalah terkait mencopot pejabatnya tapi kalau untuk sekolah ini stakeholdernya banyak. Mulai dari kepala
sekolah negeri ini sudah dibangun oleh masyarakat dengan berbusana tadi itu juga begitu karena swasta bagaimana, memberikan sanksinya seperti sekolah, guru, murid, orang tua murid termasuk
yang beragam, dengan pajak masyarakat yang itu dianggap misalnya daerah-daerah yang memang apa? juga lingkungan sekitar juga.
beragam latar belakangnya. Dan lagi-lagi aturan religius itu. Sekolah Negeri juga begitu, itu sering
kalau kita mengikuti aturannya di peraturan kita temukan. RK : Institusi pendidikan ini kalau di Indonesia Jadi kalau misalnya ada sekolah
Meneteri (Permen) yang mengeluarkan jaman pak itu kan banyak ragamnya. Ada yang di bawah yang memang terindikasi
Nuh, itu sebenarnya itu pilihan. Kedua, saya kira pemerintah sangat penting Kementerian Agama ada yang dibawah Kementerian seperti itu maka penting
untuk memberikan atau melakukan upaya-upaya Dikbud, kemudian ada yang dimiliki oleh Yayasan- untuk dilakukan dialog
Jadi kalau yang mau pakai jilbab itu ya begini, pencegahan secara sistematis. Sistematis disini mulai Yayasan. Ini menjadi tantangan tersendiri buat dengan stakeholder
nggak mau pakai jilbab itu begini, maksudnya itu dari bagaimana membangun kurikulum yang lebih pemerintah. Bagaimana institusi pendidikan yang itu dan biasanya kalau
hanya pilihan saja. Silahkan anak didik sendiri mengarah kepada pendidikan karakter. Sekarang sangat bervariatif di Indonesia ini bisa menjadi masyarakat merasa
yang memilihnya. Dan kalau terkait dengan sudah banyak dilakukan, tetapi menurut saya pada penopang nilai-nilai toleransi, keberagamaan, dan keberadaan institusi
kasus ini karena saya dulu Komisioner di Komnas level implementasinya itu masih kurang. Pendidikan kemajemukan yang memang sudah menjadi DNA pendidikan itu meresahkan,
Perempuan dan mengamati serta banyak melakukan karakter sendiri itu tidak hanya diajar dalam arti nya Indonesia. biasanya mereka akan
pemantauan terhadap isu ini pada akhirnya juga tutoring saja tetapi juga mengajarkan akhlak yang bertindak juga. Dan saya kira
kemudian perempuan banyak jadi korban kewajiban baik itu seperti apa. Yang sering terjadi itu kalau dari pengalaman saya kalau sudah masyarakat
pakai jilbab. karena memang pendidikan itu terdesentralisasi. seperti wali murid
Lalu bagaimana kemudian menghargai itu menjadi Jadi kadang-kadang pemerintah pusat itu selalu melakukan protes,
Tetapi lagi-lagi ini poinnya adalah sekolah negeri, sebuah Praktek Seni, sebuah budaya, yang harus mengatakan kita nggak punya tangan untuk saya kira sekolah
yang mana sekolah negeri itu dibangun dan tujuan diangkat pemerintah. Pendidikan yang toleran, menangani kasus di daerah karena desentralisasi. juga tidak akan
dari sekolah negeri ini adalah supaya seluruh inklusif, termasuk ramah terhadap disabilitas, ramah Tetapi menurut saya, meskipun desentralisasi tapi berani macam-
warga negara itu mendapatkan hak-haknya untuk terhadap kelompok-kelompok ke menengah bawah kan pemerintah itu punya wewenang, mesikpun macam.
mendapatkan pendidikan yang baik. Nah kalau gara- dan juga ramah lingkungan. Saya kira itu kan semua mungkin bukan penutupan.
gara semacam ini terus kemudian ada intimidasi dan bagian dari pendidikan karakter dan itu sangat
sebagainya, tentunya hal itu menjadi hak pendidikan penting
anak didik itu menjadi hilang.

34 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai
35
KEGIATAN
BNPT
36 Jalan Damai - Edisi Januari 2019
“BALI WORK PLAN 2019-2025
MULTI-SECTORAL TASK FORCE (MTF)
AND ASEAN PARTNERS MEETING”

Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 37


“BALI WORK PLAN 2019-2025 MULTI-SECTORAL TASK FORCE (MTF) AND ASEAN PARTNERS MEETING” “BALI WORK PLAN 2019-2025 MULTI-SECTORAL TASK FORCE (MTF) AND ASEAN PARTNERS MEETING”

Bali Work Plan,


Langkah Indonesia
& ASEAN
Gandeng Badan
Internasional
Tangani
Ekstremisme
Kekerasan

Nusa Dua - Indonesia melalui Badan Nasional


Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali Suhardi menjelaskan, saat ini permasalahan violent Sementara itu, Deputi Kerjasama Internasional

membuat inovasi penanganan violent extremism extremism ini menjadi masalah yang sangat aktual BNPT Andhika Chrisnayudhanto menjelaskan, Bali

atau ekstremisme kekerasan dan deradikalisasi sehingga keterlibatan badan internasional seperti Work Plan2019-2025 merupakan inisiatif Indonesia

lintas negara. Selain memperkuat sinergi antar ASEAN USAID Office, UN Misson, Unicef, ILO, IOM, melalui pembahasan yang intensif dalam mekanisme

negara, Indonesia bersama negara-negara Asia UNOCT, UNODC, UN Women,dan lain-lain, sangat SOMTC telah diadopsi pada Pertemuan ke-13

Tenggara (ASEAN) makin memperkuat sinergi dibutuhkan. Melalui forum “Bali Work Plan” inilah ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime

tersebut dengan menggandeng badan-badan sinergi dan langkah-langkah disusun dalam rangka (AMMTC) di Thailand, November 2019. Bali Work

internasional dengan digelarnya “Bali Work Plan menangani violent extremism. Plan ini merupakan Work Plan yang bersifat lintas

2019-2025 Multi-Sectoral Task Force (MTF) and sektoral dan lintas pilar terbesar di ASEAN di mana

ASEAN Partners Meeting” di The Hilton Nusa Dua Menurut mantan Kabareskrim Polri ini, sinergi ini penyusunan dan implementasinya melibatkan 20

Resort, Bali, 11-12 Desember 2019. sangat penting. Pasalnya untuk menangani violent Badan sektoral, organ, dan entitas ASEAN terkait di
extremism, Indonesia tidak bisa memecahkan masalah bawah tiga Pilar ASEAN.
sendiri.
Selain dihadiri oleh para perwakilan dari 10 negara
“Bali Work Plan ini adalah upaya Indonesia bersama “Kita butuh teman, butuh organisasi yang bisa sama- ASEAN SOMTC serta perwakilan dari 20 Badan
seluruh negara ASEAN dalam menggandeng badan- sama menata, memecahkan masalah tersebut. Bukan Sektoral ASEAN terkait, pertemuan juga dihadiri oleh
badan internasional utamanya untuk membicarakan hanya negara, tetapi juga organsiasi internasional 10 Negara ASEAN Dialog Partners, 5 Negara ASEAN
masalah yang sangat mendasar berkaitan dengan termasuk civil society. Peran mereka sangat penting Development Partners, serta beberapa perwakilan
violent extremism dan deradikalisasi. Ini masalah- karena mereka lebih tahu yang terjadi di tengah organisasi Internasional dalam naungan Perserikatan
masalah dunia harus mendapat atensi dengan baik, masyarakat dan itu sangat membantu,” terang Suhardi. BangsaBangsa.
sehingga keterlibatan badan internasional ini akan “Kalau masalahnya gak bisa kita selesaikan dengan
lebih memaksimalkan penanganan violent extremism Kepala BNPT menambahkan, sinergi antar negara cepat itu akan menambah masalah baru. Hasil forum “Pertemuan konsultasi ini diharapkan dapat
dan deradikalisasi lintas negara,” ujar Kepala BNPT dan badan internasional juga sebagai langkah dalam ini akan langsung disinergikan dalam pelaksanaan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai Bali
Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH, usai menghadiri mengantisipasi globalisasi yang sangat cepat. penanganan violent extremism, baik Indonesia Work Plan kepada seluruh ASEAN Partners, sekaligus
kegiatan tersebut, Kamis (12/12/2019). maupun organisasi internasional, termasuk pendanaan mengajak bersama-sama untuk dapat berkolaborasi
masing-masing,” tutur mantan Kapolda Jawa Barat ini. dalam implementasinya,” kata Andhika.

38 Jalan Damai - Edisi Januari 2019


Penulis: Agus Sulaeman | Foto: Rahmat Hidayat
Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 39
DIALOG KEBANGSAAN MENANGKAL ANCAMAN RADIKALISME DI KALANGAN ASN

Antisipasi Penyebaran Radikalisme di Kalangan


ASN, BNPT : Lakukan Screening Ketat

“DIALOG KEBANGSAAN
MENANGKAL ANCAMAN RADIKALISME
DI KALANGAN ASN”
Jakarta - Penyebaran radikalisme telah menyasar berbagai kalangan masyarakat. Bahkan, Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang seharusnya menjadi agen pemerintah, justru banyak malah terpapar paham yang jelas-
jelas bertentangan dengan ideologi dan dasar negara Indonesia. Karena itu, screening ketat harus dilakukan
di setiap penerimaan ASN di seluruh kementerian dan lembaga negara.

“Selama ini Kami (BNPT) dan Badan Intelijen Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
(BIN) yang selalu melakukan screening di setiap Birokrasi (KemenPANRB) di aula Kementerian
penerimaan ASN. Dan hasilnya efektif sehingga PANRB, Jakarta, Selasa (17/12/2019).
kementerian dan lembaga negara lainnya harus
melakukan hal ini agar tidak kecolongan oleh paham Suhardi menegaskan, masalah rekrutmen ASN ini

kekerasan tersebut. Bahkan tidak hanya calon calon tidak boleh main-main. Menurutnya, ini masalah

ASN, para pejabat yang akan naik pangkat pun harus penting, sehingga perlu adanya asesmen ulang.

di screening lagi,” ujar Kepala BNPT Komjen Pol.


“Kita ingin supaya ASN itu betul-betul tergambarkan
Drs. Suhardi Alius, MH, usai menjadi narasumber
terpetakan dengan baik, tadi juga sudah saya
pada Dialog Kebangsaan bertema “Memahami dan
sampaikan langkah-langkah penanganan masalah
Menangkal Ancaman Terorisme dan Radikalisme” di
ini. Kai berharap beberapa tahun mendatang paham
depan jajaran pimpinan dan karyawan Kementerian
itu bisa direduksi. Ini merupakan bentuk kontribusi

40 Jalan Damai - Edisi Januari 2019


Penulis: Agus Sulaeman | Foto: Rahmat Hidayat
Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 41
DIALOG KEBANGSAAN, "MEMAHAMI DAN MENANGKAL ANCAMAN TERORISME DAN RADIKALISME" DIALOG KEBANGSAAN, "MEMAHAMI DAN MENANGKAL ANCAMAN TERORISME DAN RADIKALISME"

harus bisa mengaplikasikan keinginan pemerintah dan terorisme.


untuk mendapatkan kekuatan cita cita mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur,” papar lulusan Sementara itu, Kepala BPIP Haryono menambahkan,

Akademi Kepolisian 1985 ini. kehadirannya dan Kepala BNPT di kegiatan ini adalah
upaya mengingatkan kembali kepada para ASN
Ia menilai, langkah Kemen PANRB menghadirkan bangsa Indonesia punya dasar negara, punya ideologi
Kepala BNPT dan Kepala Badan Pembinaan Ideologi negara yaitu Pancasila.
Pancasila (BPIT) Haryono merupakan terobosan
yang baik dalam membersihkan radikalisme di “Teman-teman ASN ini adalah mesin birokrasi,

lingkungan kerja. mesin pemerintah yang harus menjadi ujugn tombak


bagaimana mengalamkan Pancasila. Semoga langkah-
Sebelumnya dalam paparannya, Suhardi menjelaskan langkah ini bisa menjadi pemantik dan penyemai
tentang perkembangan teknologi informasi global nilai-nilai Pancasila di kalangan ASN. Kita tidak
yang sangat cepat telah mengubah dunia. Penggunaan hanya harus mendorong masyarakat agar Pancasilais,
internet dan kemajuan teknologi saat ini mendukung tetapi paling utama pejabat dan ASN harus lebih
aspek perubahan etika dan perilaku masyarakat. Pancasilais,” jelas Haryono.
Makin maraknya ketergantungan penggunaan media
sosial di masyarakat menjadikan informasi yang
tersebar di media sosial menjadi tidak terbendung
sehingga infiltrasi radikalisme menjadi mudah. Ini
juga menjadi perhatian bagi ASN Indonesia.

kepada negara demi pembangunan bangsa di masa KemenPANRB Tjahjo Kumolo mengatakan, ASN
mendatang,” imbuh mantan Kapolda Jabar ini. dalah motor penggerak dan pengorganisir di
lingkungan ia bekerja dan di masyarakat luas. Karena
Suhardi mengungkapkan, BNPT siap membantu dan
itu, ASN harus memiliki wawasan kebangsaan dan
memberikan teknis screening tersebut bila diminta
pemahaman ideologi bangsa yang baik. Menurutnya,
bantuan. Sejauh ini, BNPT telah banyak diminta
penyebaran radikalisme dan terorisme sangat
bantuan untuk melakukan screening seperti oleh
membahayakan keutuhan NKRI, disamping ancaman
kampus-kampus saat pemilihan rektor, guru besar,
Narkoba yagn bisa merusak mental anak bangsa.
bahkan dosen.
“Awal tahun depan, kami menyiapkan konsep,
Pada kesempatan itu, mantan Kabareskrim Polri itu
sebelum menjadi ASN, mereka harus ditatar Pancasila.
memberikan pencerahan dan pemahaman bagaimana
Harus memahami memanghi bahaya radikalisme dan
radikalisme dalam perspektif negatif yaitu intoleransi,
terorisme, juga bahaya Narkoba. Tidak hanya calon
anti-Pancasila, anti-NKRI, dan takfiri. Ini penting
ASN, tetapi termasuk ASN yang mau naik pangkat,”
agar para ASN memiliki resilience (ketahanan) dan
kata Tjahjo.
bisa mengidentifikasi serta bisa mengatasi masalah
radikalisme di lingkungan kerja maupun masyarakat. Tjahjo menilai, ini penting agar para ASN arah
reformasi birokrasi yang menjadi visi dan visi Presiden
“Insya Allah ini akan jadi panduan KemenPANRB
Joko Widodo dan Wapres KH. Ma’ruf Amin yang
dalam rangka mereduksi dan menghilangkan
tidak hanya semata-mata birokrasi yang ramping
paham itu dari lingkungan ASN mereka. Dengan
dan cepat, tetapi birokrasi yang membangun dengan
demikian, mereka (ASN) punya kemampuan untuk
tata efektif dan efisien dengan didasari Pancasila dan
berkompetisi karena ASN adalah petugas negara yang
pemahaman yang benar tentang bahaya radikalisme

42 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 43
DIALOG KEBANGSAAN "INTOLERANSI DAN RADIKALISME DALAM PERSPEKTIF KEBUDAYAAN"
PENYERAHAN SURAT KEWARGANEGARAAN ISTRI UMAR PATEK

Jangan Rusak
Keberagaman
Budaya Indonesia
yang Kaya ini
dengan Intoleransi

Bandung - Budaya yang dimiliki bagsa Indonesia


sesungguhnya adalah budaya yang sangat majemuk
dan beragam, karena Indonesia ini terdiri dari
berbagai macam suku, bahasa dan juga budaya.
Tetapi bermacam perbedaan yang dimiliki bangsa
ini dirusak oleh intoleransi dan radikalisme negatif

“DIALOG KEBANGSAAN yang semakin menguat.

INTOLERANSI DAN RADIKALISME Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Nasional
beragam dan dan kuat di daerahnya.

“Sekarang komunitasnya (seniman dan budayawan)

DALAM PERSPEKTIF KEBUDAYAAN. Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol


Drs. Suhardi Alius, MH. usai bertindak sebagai
ini luar biasa, beragam, dari berbagai macam komunitas
juga tadi disini ada perwakilannya. Ternyata responnya
narasumber dalam acara dialog kebangsaan dengan sangat baik dan tentunya kita berharap banyak yang
tema Intoleransi dan Radikalisme dalam Perspektif seperti ini dan tidak boleh berhenti. Karena ini adalah
Kebudayaan. Acara yang dihadiri puluhan seniman komunitas yang mendukung kita untuk mereduksi
itu (intoleransi dan radikalisme),” ujar alumni Akpol
dan budayawan ini berlangsung di NuArt Sculpture
tahun 1985 ini.
Park Bandung, Sabtu (14/12/2019).

Dengan banyak dan kuatnya komunitas seniman


“Dengan suku, bahasa dan budaya kita yang beragam
maupun budayawan yang dimiliki Indonesia ini maka
ini seharusnya masalah intoleransi ini harus sudah
mantan Kapolda Jawa Barat ini pun juga meminta
selesai. Karena di bangsa ini ada hal lain yang perlu
kepada para perwakilan komunitas budayawan ini
diurusi seperti berkompetisi dengan negara lain di untuk dapat menyebarluaskan dan mensosialisasikan
seluruh dunia. Kalau kita sibuk dengan masalah itu mengenai pentingnya hidup dalam keberagaman yang
(perbedaan) saja dan tidak bisa diselesaikan dengan dimliki bangsa ini demi menjaga persatuan
baik, akan sulit kita untuk berkompetisi,” kata Kepala
BNPT, Komjen Pol. Suhardi Alius. “Karena keberagaman yang kita miliki ini harus kita
sosialisasikan dan sebarluaskan. Tidak boleh sekali
Oleh karenanya mantan Kabareskrim Polri ini tetapi berkali-kali sehingga masyarakat kita punya
menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan oleh resilience dan juga kesadaran untuk membangun
para budayawan dalam rangka menguatkan kembali bangsanya,” ucap mantan Kepala Divisi Humas Polri
semangat kebangsaan bangsa ini. Apalagi para ini.
seniman dan budayawan ini memiliki komunitas yang

Penulis: Noor Irawan | Foto: Ananda Al Givari


44 Jalan Damai - Edisi Januari 2019
Penulis: Indra | Foto: Givar
Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 45
DIALOG KEBANGSAAN "INTOLERANSI DAN RADIKALISME DALAM PERSPEKTIF KEBUDAYAAN" DIALOG KEBANGSAAN "INTOLERANSI DAN RADIKALISME DALAM PERSPEKTIF KEBUDAYAAN"

Lebih lanjut perwira tinggi berpangkat bintang tiga karena perbedaan ini yang membuat kita (Indonesia)
kelahiran jakatya, 10 Mei 1962 ini menilai, setidaknya kaya,” ujar pria yang juga pembuat Patung Garuda
terdapat beberapa sektor yang perlu mendapatkan Wisnu Kencana yang berdiri megah di Pulau Dewata,
pengawasan dari infiltrasi masuk anya pemahaman Bali itu.
radikalisme negatif. Dan tentunya hal tersebut
Nyoman pun juga sangat menyayangkan, mengapa
juga menuntut adanya inovasi dalam melakukan
pendekatan penanggulangan radikalisme terorisme perbedaan yang sangat beragam ini justru kemudian
itu. mau dihilangkan oeh segilintir kelompok atau
golongan. Padahal menurutnya perbedaan inilah yang
“Sektor budaya, pendidikan dan kemajuan teknologi membuat bangsa kita kaya.
ini tentunya perlu pengawasan. Kemajuan teknologi
yang pesat ini banyak positifnya, tetapi juga ada “Nah sekarang ini ada upaya yang ingin memiskinan
sisi negatifnya yang dapat melunturkan identitas kita yang sudah begitu kaya dengan keberagaman
nasional di kalangan generasi muda, budaya yang kian budaya dan malah ingin diseragamkan semuanya.
melemah serta SDM pendidikan yang justru menjadi Kalau semua dihilangkan seperti itu, terus kita
agen radikalisme. Ini yang kita hadapi,” ujar mantan mau ikut pakai budaya apa. Budaya yang tadinya
Wakapolda Metro Jaya ini.
menyenangkan, kenapa sekarang malah mau

Oleh karena itu Kepala BNPT pun sangat mengapresiasi dihilangkan perbedaan itu,” ucap Nyoman mengakhiri.
dengan digelarnya dialog tersebut yang menghadirkan
Hadir dalam acara tersebut Gubernur Lemhannas
komunitas para seniman dan budayawan dalam
Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Ketua Pengurus
membahas masalah Intoleransi dan Radikalisme.
Wilayah (PW) Himpunan Pengusaha Nahdliyin
“Jadi saya disini tadi untuk sharing mengenai masalah (HPN) Jawa Barat, H Asep Syaripudin, mantan
intoleransi dan radikalisme yang terjadi di Indonesia Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan bagaimana cara pengentasannya. Oleh sebab tahun 1988-1993, Ir. Sarwono Kusumaatmadja.
itu saya senang sekali diundang kesini, karena ini
adalah komunitas yang mendukung kita bagaimana
mereduksi itu semua,” ujar mantan Kapolres Metro
Jakarta barat ini mengakhiri

Dalam kesempatan tersebut, Seniman Pelopor


Gerakan Seni Rupa Baru, I Nyoman Nuarta sangat
sependapat dengan apa yang dikatakan oleh Kepala
BNPT. Dirinya menegaskan bahwa para seniman
dan budayawan ini pada dasarnya sangat menerima
dengan perbedaan dan keberagaman yang dimiliki
bangsa ini.

“Saat kegiatan Dialog kebangsaan seperti ini,


biasanya kami arahkan untuk melihat film yang bisa
membangkitkan rasa nasionalisme lagi. Ini agar ingat
lagi kepada budaya kita sendiri, kekayaan yang luar
biasa. Karena seniman itu bangga dengan perbedaan,

46 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 47
PENANDATANGAN (MOU) ANTARA BNPT DAN BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA (BSSN)

Kerjasama Dengan BSSN,


BNPT Lakukan Pengamanan Dunia Siber Dari
Ancaman Serangan Teroris

“ PENANDATANGAN (MOU)
ANTARA BNPT DAN BADAN SIBER
DAN SANDI NEGARA (BSSN)

Jakarta - Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan dunia siber saat ini bisa menjadi pedang bermata
dua. Di satu sisi perkembangan ini dapat membuka peluang ekonomi baru di dunia digital, tetapi di sisi lain
juga dimanfaatkan oleh para pelaku aksi terorisme untuk melancarkan aksi mereka hingga menyebarkan
paham mereka. Karena itu, perlu adanya upaya bersama agar hal itu bisa dihindari.

Hal itu seperti disampaikan oleh Kepala Badan karena gerakan radikal terorisme saat ini telah
Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggunakan ruang siber untuk menyebarkan
Komjen Pol Drs. Suhardi Alius MH dalam acara pemahaman mereka,” ujar Kepala BNPT.
penandatangan Memorandum of Understanding
(MoU) antara BNPT dan Badan Siber dan Sandi Suhardi mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan
Negara (BSSN) di Jakarta, Jumat (20/12/2019). bantuan BSSN untuk melakukan identifikasi dan
mencari solusi bersama untuk mengatasi ancaman
“Jadi hari ini kami mengadakan penandatangan MoU terorisme di ruang siber.
antara BNPT dan BSSN sekaligus perjanjian kerjasama
antara Deputi II BNPT dengan Deputi Identifikasi “Kita butuh bantuan dari BSSN pada khususnya untuk
BSSN. Kita memerlukan kerjasama dengan BSSN mengidentifikasi dan mencari solusi bersama terkait

48 Jalan Damai - Edisi Januari 2019


Penulis: Indra | Foto: Givar
Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 49
PENANDATANGAN (MOU) ANTARA BNPT DAN BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA (BSSN) PENANDATANGAN (MOU) ANTARA BNPT DAN BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA (BSSN)

kita ada task force di situ dan leadingnya adalah elektronik dan tersambung dengan internet dan itu
kemenkominfo. Tetapi karena infrastruktur kritikal bisa saja jadi menjadi target serangan teroris,” ujar
seperti yang dikatakan tadi bisa saja jadi target Lulusan terbaik Akmil tahun 1986 tersebut.
serangan teroris makanya kita kerjasama dengan
BSSN,” ucap Suhardi. Lebih lanjut Hinsa menyampaikan bahwa selain
infrastruktur kritikal, potensi ancaman lain yang
Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian perlu diwaspadai adalah penyebaran radikalisme di
menyampaikan apresiasinya atas MoU yang ruang siber dan karena hal ini jugalah BSSN menjalin
dilakukan antara BNPT dan BSSN hari ini, kerjasama dengan BNPT
Menurutnya infrastruktur kritikal bisa saja menjadi
target serangan teroris. “Selain mengamankan infrastruktur kritikal, kami
juga mewaspadai cepatnya persebaran informasi di
“Sebagian data tentang terorisme itu sebenarnya internet yang bisa saja digunakan untuk mempercepat
sudah kita kerjasamakan dan hari ini kita resmikan proses indoktrinasi seseorang kepada paham
secara legal. Karena salah satu yang menjadi fokus radikalisme dan terorisme melalui internet. Disitulah
kami adalah ancaman serangan terhadap infrastruktur kita nanti sharing informasi, sharing pengetahuan
siber kita yang kritikal. Sistem infrastruktur kritikal dan keterampilan di bidang siber juga dengan rekan-
adalah semua objek vital nasional yang berbasis rekan di BNPT,” pungkas Kepala BSSN.

masalah di dunia siber. Karena BSSN adalah lembaga


negara yang bertanggung jawab untuk keamanan
ruang siber ini,” tutur mantan Kabareskrim Polri itu.

BSSN, menurut Suhardi memiliki peran yang


signifikan terkait keamanan ruang siber dan salah
satu tugasnya itu berhubungan dengan BNPT yakni
terkait counter terorisme di dunia siber.

“BSSN memiliki peran yang sangat signifikan, oleh


sebab itu kita ingin bekerja sama supaya mentransfer
informasi, mentransfer pengetahuan, kompetensi
dan lain sebagainya. Karena BSSN juga mengurusi
masalah infrastruktur siber dan teknologinya. Dan
salah satunya itu berhubungan denganBNPT untuk
counter terorisme di dunia siber ,” ungkap mantan
Sestama Lemhanas itu

Suhardi juga mengatakan bahwa selain dengan BSSN,


BNPT juga memiliki kerjasama penganggulangan
terorisme di dunia maya dengan Kemenkominfo
khususnya terkait penutupan akun. Tetapi dalam hal
ini BSSN adalah leading sector dalam pengamanan
infrastruktur siber dari serangan teroris.

“Kami telah melakukan sharing informasi, tetapi


untuk penutupan akun itu ranahnya kemenkominfo,

50 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 51
PEMBEKALAN DEPUTI 1 BNPT KEPADA PESERTA KALBE SECURITY SUMMIT
RAKOR POKJA PENDAMPING SASARAN DERADIKALISASI

Kalangan Swasta
Harus Berperan Aktif
Dalam Pencegahan
Paham Kekerasan
di Tanah Air

Jakarta - Paham kekerasan dapat menjangkiti


siapa saja tanpa terkecuali. Karena itu perlu adanya
peran bersama dari seluruh komponen bangsa,
baik pemerintah dan swasta untuk mencegah
penyebaran paham kekerasan seperti radikalisme
PEMBEKELAN DEPUTI 1 BNPT dan terorisme. Dalam hal ini pemerintah juga
mendorong swasta untuk ikut berperan aktif dalam

KEPADA PESERTA mencegah penyebaran paham kekerasan di tanah


air.
“Selama ini swasta sangat jarang disentuh terkait
masalah radikal terorisme ini. Karena itu saya hadir dis

KALBE SECURITY SUMMIT


ini untuk memberikan pengetahuan sehingga mereka
bisa memahami masalah ini (radikal terorisme),” tutur
mantan Dansatintel BAIS TNI ini.
Hal itu diungkapkan oleh Deputi 1 Bidang Pencegahan,
Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Hendri juga menyampaikan agar para karyawan dan
masyarakat pada umumnya melakukan crosscheck
Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI
terlebih dahulu jika menemukan berita yang
Hendri Paruhuman Lubis usai memberikan materi
mecurigakan di media sosial (medsos).
wawasan kebangsaan dalam acara Kalbe Security
Summit dengan tema Perlindungan dan Pencegahan “Paling utama adalah ketika mendapatkan informasi di
Dini Dari Paparan Paham Garis Keras di Kawasan medsos, tolong di kroscek dahulu atau saring sebelum
Industri Pulogadung Jakarta, Rabu (11/12/2019). sharing. Sehingga kita tidak ikut menyebarkan fitnah
kalau ternyata itu adalah berita hoax,” katanya.
“Intinya bagaimana kita memiliki semangat
nasionalisme yang tinggi, kemudian bagaimana cara Senior Manager Eksternal Communication &
kita menghadapi bahaya radikalisme dan terorisme CSR Kalbe Farma Hadi Nugroho menyampaikan
agar jangan sampai kemudian masuk ke indonesia apresiasinya atas kehadiran Deputi I BNPT untuk
memberikan materi dalam kegiatan Kalbe Security
apalagi sampai menyebar ke kalangan swasta,” ujar
Summit ini.
Deputi 1.
“Dengan adanya kegiatan hari ini kami dapat
Hendri mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh
memahami apa sih radikalisme dan lainnya yang
Kalbe Farma ini. Pasalnya masalah radikal terorisme
bisa saja disekitar kita. Supaya kami bisa mengetahui
ini adalah masalah bangsa. Oleh sebab ia mendorong bagaimana itu terjadi dan bagaimana mengatasinya,”
agar swasta yang lain juga membuat kegiatan seperti ujar Hadi.
ini.

Penulis: Lutfhi Ardian | Foto: Ananda Al Givari


52 Jalan Damai - Edisi Januari 2019
Penulis: Indra | Foto: Mila
Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 53
KALBE SECURITY SUMMIT "PERLINDUNGAN DAN PENCEGAHAN DINI DARI PAPARAN PAHAM GARIS KERAS"
PENYERAHAN SURAT KEWARGANEGARAAN ISTRI UMAR PATEK

Sementara itu, Deputy Director Enseval Kalbe


Farma Yuniati Rahmat mengungkapkan paparan
yang disampaikan oleh Deputi I BNPT tadi dapat
dijadikan sebagai pelajaran untuk pembinaan SDM di
perusahaan ke depannya.

“Hari ini kami jadi bisa belajar banyak tentang paham


kekerasan. Karena itu kami akan hati-hati lagi dalam
rekrutmen dan pembinaan SDM kami agar tidak
terpapar hal-hal negatif yang kontra produktif untuk
perusahaan. Kami juga akan tetap menjaga agar
perusahaan kami tidak membeda-bedakan suku,
budaya, agama dan lainnya,” tutur Yuniati.

WAWASAN KEBANGSAAN
DAN NASIONALISME
DALAM PROGRAM SEKOLAH
PIMPINAN MADYA BANK INDONESIA

54 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 55
WAWASAN KEBANGSAAN DAN NASIONALISME DALAM PROGRAM SEKOLAH PIMPINAN MADYA BANK INDONESIA WAWASAN KEBANGSAAN DAN NASIONALISME DALAM PROGRAM SEKOLAH PIMPINAN MADYA BANK INDONESIA

Calon Pemimpin Harus Miliki Wawasan media bagi para oknum radikal untuk menyebarkan
paham-paham radikal terorisme.

Kebangsaan yang Tinggi “Tentunya ini semakin meyakinkan radikalisme dan


terorisme dapat terjadi dimanapun, kapanpun kepada
siapapun tanpa terkecuali. Untuk itu saudara-saudara
semua harus berhati-hati juga dalam memggunakan
dunia maya termasuk media sosial. Karena kelompok-
kelompok itu menggunakan itu semua dalam melakukan
propagandanya secara halus. Banyak masyarakat yang
terekrut dari dunia maya ini,” ujar mantan Komandan
Satuan Induk (Dansat) Induk Bais TNI ini.

Dijelaskan Deputi I BNPT, selama ini kelompok radikal


terorisme sangat aktif menggunakan dunia maya
sebagai alat penyebaran propagandanya diantaranya
dikarenakan dunia maya sangat mudah di akses, cepat
menyebar, susah dikontrol, audience yang luas dan
tentunya juga sangat murah.

“Anda harus bisa mengantisipasinya ketika menerima


informasi itu. Anda semua harus bersikap kritis
terhadap informasi yang diterima. Jangan mudah
percaya begitu saja. Harus di cek validasi dan “Perkaya juga wawasan keagamaan dan mendalaminya
kredibilitas dari sumber berita itu. Periksa juga melalui tokoh agama yang terpercaya serta memiliki
kontennnya dan bandingkan dengan sumber yang pandangan yang moderat atau damai. Bentengi juga
lain. Bahkan anda harus berani mendiskusikan dengan keyakinan diri anda terhadap provokasi, hasutan
orang terdekat atau komunitas di lingkungan anda,” ataupun pola rekruitmen kelompok teroris baik di
Jakarta - Masih masifnya penyebaran paham radikalisme dan terorisme di masyarakat, membuat Badan kata Menyjen Hendri mengingatkan lingkungan masyarakat sekitar dan dunia maya,” kata
Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tidak henti-hentinya melaksanakan upaya pencegahan terhadap pria yang karir militernya dibesarkan di Korps ‘Baret
Di akhir acara, alumni Akmil tahun 1986 ini juga
ancaman penyebaran paham radikalisme dan terorisme tersebut. Ini dilakukan guna meminimalisir penyebaran berpesan kepada para calon pemimpin Bank Indonesia
Merah’Kopassus TNI-AD ini.
pengaruh paham radikal terorisme yang tidak hanya ditujukan pada masyarakat, pelajar ataupun mahasiswa agar dapat menerapkan dan mengimplementasikan Seperti diketahui, acara yang bertujuan untuk
saja, tetapi juga para pemimpin yang ada di lembaga negara. khususnya yang berkaitan dengan wawasan menyiapkan calom pemimpin Bank Indonesia yang
kebangsaan. kompeten, professional, memiliki kepemimpinan
dan akhlak mulia diikuti oleh sebanyak 40 peserta
“Karena bangsa kita ini terdiri dari empat konsensus
dari berbagai wilayah kerja BI yang ada di seluruh
Ini tentunya sangat berguna untuk menumbuhkan dan nantinya menjadi baik dan sejalan dengan konsensus dasar yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka
Indonesia.
menguatkan daya tangkal terhadap pengaruh paham dasar NKRI. Apalagi di lembaga seperti Bank Indonesia Tunggal Ika yang tidak boleh dilanggar. Karena kalau
radikal dan terorisme di lingkungan lembaga-lembaga (BI) ini memiliki peran vital dalam mengatur kebijakan empat konsensus tersebut dilanggar maka yang “Untuk itulah saya tadi memberikan berbagai
negara maupun pemerintah. Hal tersebut terlihat perbankan di Indonesia,” kata Deputi I BNPT bersangkutan tidak layak tinggal di Indonesia,” ujar pemahaman kepada para pegawai BI ini mengenai
saat Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Mayjen TNI Hendri P. Lubis usai acara tersebut yang mantan Komandan Korem (Danrem) 173/Praja Vira wawasan kebangsaan dan nasionalisme untuk
Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman berlangsung di Kampus Bank Indonesia Institute, Braja, Kodam XVII/Cenderawasih ini. menangkal radikalisme yang ada di lingkungan
Lubis saat memberikan Pendalaman Wawasan Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (10/12/2019). sekitarnya. Jadi mereka bersama masyarakat juga
Kebangsaan dan Nasionalisme dalam program ekolah Oleh karena itu mantan Dansat Intel Bais TNI ini
harus ikut berperan untuk mewaspadai lingkungan
Pimpinan Madya Bank Indonesia (SESMAMBI) Dihadapan para audience Deputi I BNPT juga meminta kepada para pegawai BI ini untuk
sekitar dan melaporkan kalau ada penyebaran paham-
Angkatan II Tahun 2019. menjelaskan bahwa betapa cepatnya perkembangan dapat menanamkan rasa nasionalisme, pengamalan
paham seperti itu,” ujar mantan Komandan Grup 3/
teknologi informasi yang telah mengubah etika Pancasila dan kecintaanya terhadap NKRI. Karena hal
Sandi Yudha Kopassus ini mengakhiri.
“Para calon pimpinan harus memiliki wawasan dan perilaku masyarakat saat ini. Yang mana dalam tersebut bisa menjadi jangkar keyakinan berbangsa
kebangsaan yang tinggi agar dalam mengelola negara perkembangannya dunia maya malah dijadikan sebagai dan bernegara.

56 Jalan Damai - Edisi Januari 2019


Penulis: Nindya | Foto: Nadine Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 57
RAPAT KE-3 PENYUSUNAN PERPRES RAN PE

Mayoritas K/L sudah Setuju, Penyususnan


Perpres RAN PE Berbasis Kekerasan masuki
Tahap Final

RAPAT KE-3 PENYUSUNAN


PERPRES RAN PE Jakarta - Pemerintah bersama masyarakat harus terus mewaspadai ancaman ekstremisme berbasis
kekerasan yang dapat mengarah pada aksi terorisme. Untuk itulah pemerintah melalui Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Kementerian’Lembaga (K/L) terkait terus mematangkan
penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ekstremisme
Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (Perpres RAN PE).

Hal tersebut terlihat saat Deputi I bidang Pencegahan, PE). Dan peserta rapat saat itu menyambut baik dan
Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen mengapresiasi proses panjang perjalanan penyusunan
TNI Hendri Paruhuman Lubis yang juga bertindak RAN PE yang melibatkan 25 K/L terkait,” ujar Meyjen
sebagai Ketua Panitia Antar Kementerian Penyusunan Hendri Paruhuman Lubis.
Rancangan Perpres RAN PE dalam sambutannya
saat memimpin rapat ketiga penyusunan Rancangan Terkait hal tersebut, Deputi I BNPT mengatakan bahwa
Perpres RAN PE yang berlansung di kantor BNPT rapat tersebut telah menyepakati untuk melanjutkan
yang terletak di salah satu Gedung Kementerian di tahap proses lanjutan agar RAN PE ini dapat segera
Jakarta, Selasa (17/12/2019) disahkan, yakni menuju tahap Harmonisasi.

“Tanggal 22 November 2019 yang lalu kita “Ini mengingat Izin Prakarsa yang diberikan oleh
telah menyelesaikan Rapat Kedua Panitia Antar Presiden, pada prakteknya, berdasarkan penjelasan
Kementerian/Lembaga Pemerintah dalam penyusunan dari pihak Setneg (Sekretarian Negara), berlaku sampai
Rancangan Peraturan Perpres tentang Rencana Aksi akhir Desember 2019 ini,” ujar mantan Komandan
Nasional Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Satuan Induk Badan Intelijen Strategis (Dansat Induk
Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN Bais) TNI ini

58 Jalan Damai - Edisi Januari 2019


Penulis | Foto: Noor Irawan
Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 59
RAPAT KE-3 PENYUSUNAN PERPRES RAN PE RAPAT KE-3 PENYUSUNAN PERPRES RAN PE

Untuk itulah menurutnya perlu dilaksanakan rapat


ketiga yang digelar pada hari Selasa ini yang mana
sebagai upaya tindak lanjut dari rapat sebelumnya
dengan tujuan untuk membahas langkah-langkah
strategis khususnya tahap Harminisasi yang perlu
dilakukan untuk mendorong Percepatan Penerbitan
Perpres RAN PE tersebut.

“Karena sebagai salah satu persyaratan formal


proses tahap Harmonisasi ini adalah diperlukannya
persetujuan seluruh K/L yang tergabung dalam panitia “Tapi akhirnya kita semua sudah bisa sepakati mengani
penyusunan RAN PE ini dalam bentuk paraf dari hal tersebut pada di FGD (Focus Group Discussion)
Bapak/Ibu yang telah hadir pada rapat hari ini,” kata ke-3 yang kemudian disusun pada saat rapat panitia
mantan Komandan Korem (Danrem) 173/Praja Vira kedua sudah disepakati bahwa konsep tentang
Braja, Kodam XVII/Cenderawasih ini menegaskan. ektrimisme berbasis kekerasan ini bisa kita pakai,” ujar
pria yang sebelumnya banyak berkarir di Kementerian
Untuk itu alumni Akmil tahun 1986 ini berharap agar
Luar Negeri ini
para peserta rapat yang hadir pada rapat ketiga ini

Ketika ditanya mengenai kapan target Perpres RAN


dapat bersama-sama memberikan dukungan penuh,
PE tersebut sudah bisa ditandatangani Preseiden Joko
pandangan dan masukan guna mendukung penerbitan
Widodo, dirimya mengatakan, “Harapannya tentunya
Perpres RAN PE yang merupakan aksi nasional
awal tahun 2020 mendatang sudah bisa secepatnya
penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang
selesai dan ditandatangani Presiden.”
mengarah pada terorisme.

Seperti diketahui, RAN PE ini mengadopsi tiga pilar


“Karena RAN PE ini nanti akan menjadi rujukan bagi
Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan
seluruh pemangku kepentingan pemerintah dan non
yang Mengarah pada Terorisme, sebagai strategi
pemerintah yang bekerja dan berkontribusi pada upaya
dan program utamanya yang meliputi, pertama, pilar
penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang
Pencegahan yang mencakup Kesiapsiagaan, Kontra
mengarah pada terorisme,” ujar mantan Komandan “Tinggal kita sekarang membawa ini kepada Dirjen
“Tinggal tiga K/L lagi yang belum tanda tangan yakni Radikalisasi, Deradikalisasi serta perlindungan
Grup 3/Sandi Yudha Kopassus ini mengakhiri. Perundang-undangan Kemenkum HAM untuk
Kemhan (Kementerian Pertahanan), BPIP (Badan saksi dan korban terorisme, kedua, pilar Penegakan
selanjutnya dibahas melalui proses harmonisasi. Dari HukumDan penguatan kerangka legislasi nasional
Pembinaan Ideologi Pancasila) dan Setneg (Sekretariat
Sementara itu dalam kesempatan yang sama usai rapat harmonisasi ini nanti kita bisa lihat lagi mungkin ada
Negara) karena hari ini tadi perwakilan dari tiga dan yang ketiga pilar Kemitraan dan kerjasama
tersebut Deputi III bidang Kerjasama Internasional perubahan, ada ini dan sebagainya. Tapi itu nanti
K/L tersebut berhalangan hadir karena mereka ada Internasional.
BNPT, Andhika Chrisnayudhanto, S.IP, SH, MA, tergantung pada proses harmonisasinya,” kata pria
kegiatan lain,” ujar Andika.
yang juga bertindak sebagai Wakil Ketua Panitia yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Kerjasama Secara keseluruhan, pelaksanaan RAN PE ini
Antar Kementerian Penyusunan Rancangan Perpres Regional dan Multilateral BNPT ini.
Namun menurutnya, dari capaian ini bahwa mayoritas memperhatikan prinsip hak asasi manusia, supremasi
RAN PE menjelaskan bahwa dari segi pencapaiannya
K/L yang terlibat telah mendukung adanya suatu hukum, dan keadilan, kesetaraan gender, keamanan
maka pada rapat ketiga ini tentunya menjadi momen Ketika ditanya apakah ada pembahasan yang sangat
Perpres tentang rencana aksi nasional penanggulangan dan keselamatan, tata kelola pemerintahan yang baik,
terbaik di bagi BNPT. Hal ini dikarenakan dari 25 alot dalam penyusuan RAN PE tersebut, menurutnya
ekstrimisme berbasis kekerasan yang mengarah partisipasi dan pemangku kepentingan majemuk,
K/L yang terlibat dalam pembuatan pembuatan RAN alotnya penyusunan RAN PE tersebut sebenarnya
pada terorisme itu sendiri. Dan dari penyusunan serta kebhinnekaan dan kearifan local. Dimana aspek
PE ini, sebanyak 22 K/L sudah tanda tangan untuk lebih pada konsepnya tentang apa yang disebut dengan
RAN tersebut dari unsur panitia antar K/L sendiri tersebut dalam pelaksanaannya saling berhubungan
menyetujuinya. violent extremism atau ekstremisme kekerasan itu
sebenarnya juga sudah final satu sama lain.
sendiri.

60 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 61
PENANDATANGAN MOU ANTARA BNPT DENGAN PT MRT JAKARTA

Antisipasi
Ancaman Terorisme
di Sektor Transportasi,
PT MRT Jakarta
Teken MoU dengan
BNPT

Jakarta - Aksi terorisme masih menjadi kejahatan


luar biasa yang menjadi perhatian dunia. Tidak
hanya menargetkan manusia saja, bahkan sarana
dan prasarana umum seperti sektor transportasi
PENANDATANGAN MOU pun juga menjadi salah satu sasaran bagi pelaku
terorisme. Yang mana sektor transportasi ini

ANTARA BNPT DENGAN PT memiliki peran yang sangat penting dalam


pemenuhan kebutuhan guna menunjang aktifitas
menjadi harapan, baik dari masyarakat maupun
masyarakat yang cukup tinggi,
MRT JAKARTA dari pemerintah Jakarta. MRT diharapkan dapat
menyediakan pelayanan yang baik bagi masyarakat
dengan memberikan rasa aman dan nyaman bagi
penggunanya.
Untuk mengantisipasi adanya aksi terorisme di sektor
transportasi ini, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta “Dengan penyediaan lintasan layang dan underground
menggandeng Badan Nasional Penanggulangan diharapkan dapat menjadi pilihan masyarakat dalam
Terorisme (BNPT) dengan melakukan penandatangan melaksanakan aktivitas sehari-hari sehingga dapat
Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding mengurangi kemacetan dan polusi yang sudah menjadi
/MoU). Penandatanganan MoU antara BNPT dengan masalah di kota jakarta beberapa tahun terakhir,”
PT MRT ini dilakukan oleh dua Kedeputian BNPT ujar Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis dalam
yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya sambutannya pada acara tersebut.
masing-masing sesuai dengan apa yang tertuang dalam
Namun demikian menurut alumni Akmil tahun 1986
isi MoU tersebut
ini, sebagai salah satu moda transportasi yang memiliki
Dari pihak BNPT penandatangan dilakukan oleh Deputi tingkat aktifitas yang cukup tinggi, menjadikan MRT
I bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalsiasi ini rentan terhadap ancaman aksi terorisme.Karena
Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis dan Deputi para pelaku teror ini tentunya senantiasa berusaha
II bidang Peindakan dan Pembinaan Kemampuan mencari titik lemah dari sebuah sistem pengamanan
Irjen Pol. Drs Budiono Sandi, M. Hum. Sementara yang akan dijadikannya sebagai celah masuk untuk
dari PT MRT sendiri dilakukan oleh Direktur Utama melaksanakan aksinya.
PT MRT Jakarta, Ir. William P. Sabandar, M.Eng.
“Dimana dalam hal ini pengelola transportasi memiliki
Sc, Ph.D.. Penandatangnan Nota Kesepahaman ini
peran yang sangat penting dalam kelancaran, keamanan
dilaksanakan di kantor PT MRT Jakarta, di Gedung
dan kenyamanan bagi masyarakat pengguna moda
Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (20/12/2019).
transportasi MRT ini tentunya hal-hal yang berkaitan
Dalam sambutannya, Mayjen TNI Hendri Paruhuman secara fisik ini harus dijaga,” ujar mantan Komandan
Lubis mengatakan bahwa MRT ini merupakan moda Satuan Induk Badan Intelijen Strategis (Dansat Induk
transportasi baru sebagai icon kota Jakarta yang Bais) TNI ini.

Penulis: Noor Irawan | Foto: Ary Wibowo


62 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 63
PENANDATANGAN MOU ANTARA BNPT DENGAN PT MRT JAKARTA PENANDATANGAN MOU ANTARA BNPT DENGAN PT MRT JAKARTA

Dalam kesempatan tersebut Deputi I juga mengingatkan BNPT, Kepala BSSN dan sebagainya. Yang mana pada Lebih lanjut dikatakan Mayjen Hendri, dengan “Ketika bangsa ini kuat, masyarakat berani, dan
kepada jajaran pimpinan PT MRT bahwa bukan hanya rapat tersebut intimya bagaimana seluruh komponen ditandanganinya MoU antara PT MRT Jakarta seluruh komponen bangsa bersatu menjadikan
ancaman terhadap fisik saja yang menjadi perhatian. bangsa ini bersama-sama menegakkan kembali dengan BNPT dimana BNPT sendiri sesuai amanat terorisme sebagai musuh bersama, maka kedamaian
Ancaman non fisik juga harus menjadi perhatian dari ideologi Pancasila.
Undang Undang (UU) No.5 tahun 2018 tentang akan terjamin. Semangat kebersamaan dalam melawan
PT MRT ini. Non fisik yang dimaksud Deputi I BNPT
“Yang dibahas yakni bagaimana ideologi-ideolgi lain Peanggulangan Terorisme sebagai leading sector dan mencegah terorisme inilah yang patut kita tumbuh
adalah pegawai atau karyawan PT MRT ini sendiri
yang bermunculan yang dapat membahayakan bangsa dalam upaya penanggulangan terorisme di indonesia, kembangkan dan pelihara bersama, sehingga potensi
jangan sampai terpapa rpaham radikal terorisme
ini bisa kita hilangkan. Karena ini sudah terkalu lama, berharap dapat terjalinnya hubungan kerjasama yang aksi terorisme akan dapat dicegah dan tidak lagi
tanpa sepengetahuan dari unsur unsur pimpinan PT
yakni 20 tahun lebih sejak era reformasi ideologi lain baik antara BNPT dengan PT MRT Jakarta. memiliki ruang dalam kehidupan bangsa Indonesia,”
MRT ini.
itu tumbuh subur dan masif dimana-mana. Sehingga ujar mantan Direktur Pembinaan Pendidikan
“Kita bisa mengamankan secara fisik tetapi kita jangan kita perlu kerja ekstra keras,” kata pria yang pernah “Dimana di Kedeputian yang saya pimpin ini ada
(Dirbindik) Seskoad ini mengakhii
lupa untuk mengamankan pegawai-pegawai PT MRT. menjabat sebagai Dansat Intel Bais TNI ini Direktorat Perlindungan yang dibawahnya membawai
itu sendiri. Jangan sampai nanti pegawai PT MRT ini Subdit Pengamanan Obyek Vital dan Transportasi. Seperti diketahui, ruang lingkup dalam Nota
terpapar paham radikal terorisme yang kemudian dia Kepada Dirut PT MRT Jakarta, Deputi I mengatakan Melalui Subdit inilah harapan kami nantinya tidak Kesepahaman/MoU ini meliputi Analisis dan Evaluasi
mengetahui kelemahan-kelemahan sistem keamanan kalau dirinya siap membantu pihak PT MRT jika lama lagi setelah penandtaangan MoU ini akan ada Penanggulangan Terorisme, Penyusunan Standardisasi
yang ada di MRT yang kemudian dimanfaatkan untuk diminta untuk memberikan pembekalan kepada kerjasama yang lebih intens antara Subdit saya dengan Penanggulangan Terorisme, Latihan Penanganan
melakukan aksi teror. Tentunya ini sangat rawan para pegawai PT MRT Jakarta mengenai bahaya jajaran PT MRT agar hasil dari MoU ini benar-benar Ancaman Terorisme, Sosialisasi Pencegahan Terorism
karena mereka lebih tahu daripada teroris yang dan mengenaili ciri-ciri penyebaran paham radikal bisa diimplementasikan dengan baik,” ucap mantan yang dilakukan baik di Area Publik (Stasiun) dan Area
sesungguhnya,” kata pria yang dalam karir militernya terorisme serta upaya penceghananya. Komandan Grup 3/Sandi Yudha Kopassus ini Kerja (Depo). Selain itu lingkup lain yang termasuk
dibesarkan di Pasukan ‘Baret Merah” Kopassus ini.
“Sekali lagi pak Dirut, kami siap apabila bapak dalam MoU tersebut yakni pertukaran data dan
Untuk itulah menurutnya dengan adanya MoU ini
Dikatakan Deputi I, beberarapa waktu lalu BNPT mengundang kami untuk memberikan pencerahan informasi dalam rangka penanggulangan terorisme
kedua belah pihak bisa bersama-sama untuk saling
juga telah melakukan rapat di kantor Wakil Presiden kepada seluruh pegawan PT MRT. Karena tugas kami dankegiatan lain yang disepakati oleh kedua belah
RI yang dipimpin oleh Dewan Pengarah Badan mendukung, saling memberi semangat dan bangkit
Mencegah, Mencegah dan Mencegah agar paham pihak.
Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati bersama. Karena yang diperlukan dalam menghadapi
tersebut tidak menyebar ke masyarakat,” kata mantan berbagai potensi ancaman tersebut tidak lain adalah
Soekarno Putri yang dihadiri jajaran pemerintah
Komandan Korem (Danrem) 173/Praja Vira Braja ini. kebersamaan
seperti Menkopolhukam termasuk dihadiri Kepala

64 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 65
PENANDATANGAN MOU ANTARA BNPT DENGAN PT MRT JAKARTA PENANDATANGAN MOU ANTARA BNPT DENGAN PT MRT JAKARTA

Kedeputian II BNPT
Siap bantu PT MRT
berikan Pelatihan
Mitigasi dari
Ancaman Terorisme

Jakarta - Kedeputian II bidang Penindakan


dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional
PEnanggulangan Terorisme (BNPT) siap
membantu PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta
dalam memberikan pelatihan mitigasi terhadap
ancaman serangan terorisme yang bisa saja terjadi
di Area Publik (Stasiun) dan Area Kerja (Depo)
yang menjadi area operasional PT MRT Jakarta.

Hal tersebut dikatakan Deputi II bidang Penindakan terorisme hingga bergabung di BNPT, masalah dan kejadian terorisme yang ada di Indonesia. Lalu senantiasa siap setiap saat untuk bersinergi dengan
dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Pol, Drs. terorisme ini masih saja menjadi momok bagi semua Direktorat Penegakkan Hukum yang selalu melihat pimpinan dan staf PT MRT dalam penangulangan
Budiono Sandi, M. Hum, pada acara penandatangan negara. dan mengevaluasi tentang ketentuan-ketenuan terorisme.
Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding termasuk saat terbitnya UU No 5 tahun 2018 tentang
“Selam 20 tahun saya megurusi masalah “Kami sangat yakin bahwa semua yang hadir disini
/MoU) antara BNPT dengan PT MRT Jakarta yang penanggulangan terorisme serta mengkoordinasikan
penanggulangan terorisme, ternyata masalah mempunyai tekad yang sama yaitu satu cita-cita yang
berlansgung di kantor PT MRT Jakarta, Gedung seluruh aparat penegak hukum dalam menangani
terorisme ini masih belum selesai juga, Tidak bisa sama untuk Indonesia yang adil, maju, sejahtera, aman,
Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (20/12/2019). perkara tindak pidana terorisme,” kata mantan
kita mengatakan tempat saya aman dari serangan damai dan sentosa. Dan kami juga berharap semoga
“Tentunya kita berharap untuk penindakan tidak kita Direktur Intelijen dan Keamanan (Dirintelkam) Polda
terorisme. Karena ancaman itu bisa terhadi dimana tidak terjadi serangan terorisme terhadap MRT ini,”
lakukan, hanya pembinaan kemampuan saja. Kalau Metro Jaya ini
saja.. Dan itu harus kita waspadai bersama dan saling kata pria yang juga pernah menjadi Kapolres Nhanjuk
nanti dalam pelaksanaan ada pelatihan pelatihan menjaga lingkungan sekitar kita,” ujar mantan Direktur Sedangkan Direktorat lainnya yakni Pembinana ini mengakhiri.
mitigasi itu menjadi domain dari Kedeputian II dan juga Bilateral BNPT ini Kemampuan yang mana sesuai dengan lingkup dari
staf PT MRT untuk melaksanakan kegiatan pelatihan Seperti diketahui, penandatanganan MoU antara
penandtangan MoU ini mungkin nantinya akan
Terkait penandtangan MoU ini, mantan Wakil Kepalka BNPT dengan PT MRT ini dilakukan oleh dua
terhadap ancaman dan mungkin ada juga peningkatan melatih jajaran PT MRT Jakarta jika terjadi ancaman
Detasemen Khusus (Wakadensus) 88/Anti Teror Polri Kedeputian BNPT yang disesuaikan dengan tugas
kemampuan dari staff PT MRT mengnai bagaimana terorisme.
ini menjelaskan mengenai tugas pokok dan fungsi pokok dan fungsinya masing-masing sesuai dengan
cara penanggulangan terhadap ancaman terorismem,”
Kedeputian II BNPT yang dipimpinnya. Yang mana “Dan mungkin juga nanti secara bersama-sama untuk apa yang tertuang dalam isi MoU tersebut Pihak
ujar Irjen Pol, Budiono Sandi
membuat standarisasi tentang pengamanan di area BNPT penandatangan dilakukan oleh Deputi I
Kedeputian II membawahi tiga Direktorat yakni
Dikatakan alumni Akpol tahun 1987 ini, acaman publik atau area kerja yang ada di wilayah dari PT bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalsiasi
Direktorat Penindakan, Direktorat Penegakkan
terorisme bisa terjadi dimana saja. Karena tidak MRT Jakarta ini,” kata pria yang juga pernah menjadi Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis dan Deputi
Hukum dan Direktorat Pembinaan Kemampuan
ada tempat bagi negara termasuk di dunia ini yang Dirintelkam Polda Lampung ini . II. Sementara dari PT MRT sendiri dilakukan oleh
yang masing masing dipimpin oleh perwira tinggi
bisa menyatakan aman dan terbebas dari serangan Direktur Utama PT MRT Jakarta, Ir. William P.
berpangkat bintang satu. Untuk itu mantan Kapolres Sumenep ini mengucapkan
terorisme, termasuk di Indonesia sendiri. Menurutnya, Sabandar, M.Eng.Sc, Ph.D.
selama dirimnya berkarir di Kepolisian, yang mana 20 banyak terima kasih kepada PT MRT Jakarta yang
“Direkorat Penindakan bertugas untuk melakukan
tahun diataranya banyak berurusan dengan masalah mau bekerjasama dengan BNPT dan pihaknya juga
koordinasi dengan Densus 88 terkait masalah ancaman

66 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 67
PENANDATANGAN MOU ANTARA BNPT DENGAN PT MRT JAKARTA

PT MRT Jakarta
ingin Lingkungannya
Terbebas dari
Ancaman Terorisme

Jakarta - Sebagai bentuk untuk mengantisipasi


ancaman aksi terorisme di sektor transportasi,
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menjalin
kerjasama dengan melakukan penandatangan Nota
Kesepahaman (Memorandum of Understanding /
MoU) dengan Badan Nasional Penanggulagan
Terorisme (BNPT).

“Maksud dan tujuan dari kerjasama ini tentunya adalah Untuk itu kami mohon dukungannya atas kerjasama
untuk memastikan dan meningkatkan keamanan dari ini dan memastikan bahwa security adalah suatu
seluruh fasilitas yang ada di wilayah operasional PT hal yang baik,” ujar mantan Kepala Satuan Tugas
MRT Jakarta, khususnya dalam kaitan dengan bahaya untuk Percepatan Pengembangan Energi Baru dan
ancaman terorisme,” ujar Direktur Utama PT MRT Terbarukan di Kementerian Energi dan Sumber Daya
Jakarta, Ir. William P. Sabandar, M.Eng.Sc, Ph.D. Mineral (ESDM) ini.
dalam acara tersebut yang dilaksanakan di kantor PT Selain itu menurut pria kelahiran Makassar 4
MRT Jakarta, di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta, November 1966 ini, hal lain yang ingin dilakukan dalam
Jumat (20/12/2019). kerjasama dengan BNPT adalah adalah mendorong
Lebih lanjut peraih gelar PhD dari University of upaya upaya pencegahan dan juga upaya-upaya di
Canterbury, Selandia Baru ini menjelaskan bahwa saat bidang pendidikan.
ini lintasan MRT Jakarta yang sudah terbagun yakni “Kita sangat berharap bahwa kerjasama ini nanti bisa
sepanjang 16 km dengan rute dari Lebak Bulus hingga diturunkan dalam bentuk aksi, apakah pendidikan,
Bundaran Hotel Indonesia (HI). apakah tadi bukan hanya fisiknya tetapi juga lihat
“Dan saat ini kita bangun untuk lintasan dari Bunderan unsur-unsur yang kemungkinan terpapar. Dan itu
HI lanjut hingga Ancol Barat sepanjang 12 km Lalu merupakan sebuah kesempatan untuk kami melihat
tahun depan akan dimulai untuk lintasan dari timur seluruh sistem yang ada di MRT Jakarta ini,” ucap
hingga barat Jakarta sepanjang 21 km,” ujar pria yang alumni Teknik Sipil, Jurusan Transportasi Universitas
berperan dalam pembangunan kembali Kepulauan Hasanuddin Makassar ini mengakhiri.
Nias dan Aceh setelah dilanda gempa dan tsunami ini. Seperti diketahui, lingkup dalam Nota Kesepahaman/
Dijelaskanya pria yang dikenal ahli dalam bidang MoU ini meliputi Analisis dan Evaluasi Penanggulangan
transportasi dan rekonstruksi pasca bencana ini, jika Terorisme, Penyusunan Standardisasi Penanggulangan
dilihat dari isi yang tercantum dalam MoU tersebut Terorisme, Latihan Penanganan Ancaman Terorisme,
maka yang akan dikerjakan untuk di kerjasamakan Sosialisasi Pencegahan Terorism yang dilakukan baik
berkaitan dengan lingkungan pembinaan, menukar di Area Publik (Stasiun) dan Area Kerja (Depo). Selain
informasi dan juga melakukan mitigasi dari upaya itu lingkup lain yang termasuk dalam MoU tersebut
penanggulangan terorisme yang bisa terjadi di yakni pertukaran data dan informasi dalam rangka
sepanjang lintasan atau di sekitar lintasan MRT Jakarta. penanggulangan terorisme dankegiatan lain yang
“Karena MRT ini merupakan sarana transportasi disepakati oleh kedua belah pihak.
yang bersifat strategis untuk kepentingan nasional.

68 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 69
RAKORNAS FKPT IV "HARMONI INDONESIA"

Rakornas FKPT IV ‘Harmoni Indonesia’


Optimalkan Semangat Pencegahan
Radikalisme dan Terorisme di 32 Provinsi

RAKORNAS FKPT IV
Jakarta - Di akhir tahun 2019, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum
"HARMONI INDONESIA" Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas). Rakornas
yang digelar untuk ke-4 kali ini mengusung tema “Harmoni Indonesia” berlangsung di Hotel Mercure Ancol
Jakarta, Kamis (10/12) Malam.

Rakornas dihadiri para pejabat Eselon I, II , III dan “Kita sudah bekerja berat di tahun ini, dan di masa
IV di lingkungan BNPT, serta 256 anggota FKPT yang akan datang pekerjaan akan lebih berat. Dalam
yang berasal dari 32 Provinsi di Indonesia. Rakornas rakornas ini saya mengajak bapak dan ibu sekalian
diselenggarakan selama 3 hari mulai tanggal 10 untuk mempererat silaturahmi dan koordinasi, kita
hingga 13 Desember 2019. Kegiatan ini bertujuan evaluasi kinerja bersama dan susun kembali strategi
untuk mengkoordinasikan, mengkonsolidasikan, dan pemetaan yang lebih optimal,” ujar Kepala BNPT.
mengevaluasi program kegiatan pelibatan masyarakat
Tidak hanya itu, berdasarkan hasil peneliatian
dalam pencegahan terorisme melalui FKPT.
FKPT Kearifan Lokal masih menjadi faktor daya
Kepala BNPT, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H., tangkal yang kuat dalam membentengi penyebaran
hadir untuk memberikan sambutan sebagai pembukaan radikalisme. Kepala BNPT menjelaskan, kearifan
resmi kegiatan Rakornas FKPT IV ‘Harmoni Indonesia’
lokal sebagai kekayaan bangsa sangat ampuh untuk
2019. Dalam sambutannya, Kepala BNPT memberikan
menangkal radikalisme sehingga perlu dimanfaatkan
apresiasi kerja setinggi-tingginya kepada seluruh
secara optimal. Untuk meningkatkan kearifan lokal
anggota FKPT sebagai mitra BNPT dalam pencegahan
ini, perlu adanya sinergitas yang optimal berbagai
radikalisme dan terorisme di setiap Provinsi.

70 Jalan Damai - Edisi Januari 2019


Penulis: FKPT Center | Foto: Daniel Saroha Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 71
RAKORNAS FKPT IV "HARMONI INDONESIA" RAKORNAS FKPT IV "HARMONI INDONESIA"

pihak. Kepala BNPT juga telah berkoordinasi dengan telah melaksanakan kegiatan sebanyak 160 kegiatan Rakornas ini sekaligus menjadi malam Anugerah
Menteri Dalam Negeri agar pemerintah daerah sudah dilakukan selama 9 bulan dari Maret sampai Indonesia Damai yang merupakan puncak
bisa menginventarisir kembali kebudayaan lokal di dengan November sepanjang tahun 2019,” ujar penghargaan bagi Pemenang Lomba Rencana
wilayah mereka. Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT. Pelaksanaan Pembelajaran Inspiratif bagi Guru
Agama, Lomba Karya Jurnalistik Tahun 2019 bagi
“Kearifan lokal ini kita sudah minta untuk Dr. Hj. Andi Intang Dulung, M.H.I., berharap
Jurnalis, dan Lomba Video Pendek bagi Siswa SMA/
diinvestarisir kembali. FKPT menjadi inisiator dalam masyarakat luas betul-betul peduli dengan bahaya
Sederajat tahun 2019. Lomba yang diadakan secara
hal ini. Dari kita sendiri juga sudah bersurat kepada radikalisme maupun terorisme dalam hal ini dengan
rutin oleh FKPT ini menjadi simbol partisipasi
Gubernur dan Pemerintah Daerah. FKPT dalam tidak apatis dengan perkembangan radikalisme. Dari
aktif masyarakat utamanya generasi muda dalam
hal ini membuat terobosan untuk menginventarisir segi kuantitas, tahun ini sebanyak 33.000 peserta
menyebarkan pesan damai sebagai benteng infiltrasi
kearifan lokal, tolong dibantu oleh pusat agar ini telah disasar dalam program pencegahan FKPT,
radikalisme maupun terorisme.
bisa tercapai,” ungkap Mantan Kadiv Humas Polri melalui pelibatan masyarakat dari berbagai unsur baik
sebelum menutup pidatonya. itu pemuda maupun perempuan, jurnalis kemudian Kepala BNPT Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H.
peneliti akademisi sehingga apa yang kita lakukan itu bersama Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan,
Dalam Rakornas ini Kasubdit Pemberdayaan
sangat efektif untuk memberikan pengaruh kepada dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Hendri Paruhuman
Masyarakat BNPT, Dr. Hj. Andi Intang Dulung,
masyarakat dan memberikan sosialisasi kepada Lubis, dan Direktur Pencegahan, Brigjen Pol. Ir.
M.H.I., membacakan laporan pelaksanaan kegiatan
masyarakat bagaimana pentingnya pencegahan Hamli, ME, memberi penghargaan dan hadiah kepada
Rakornas tahun ini. “Perlu disampaikan bahwa FKPT
radikalisme terorisme. para pemenang di atas podium sebelum acara ditutup.
dalam keterlibatannya mencegah terorisme di daerah

72 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 73
FKPT PRIORITAS "JAGA KAMPUS KITA" DIALOG PELIBATAN CIVITAS ACADEMICA DALAM PENCEGAHAN TERORISME

Sasar Kampus di Pencegahan,


BNPT Pagari Mahasiswa dari Terorisme

FKPT PRIORITAS
"JAGA KAMPUS KITA"
Jakarta - Dialog Pelibatan Civitas Academica dalam Pencegahan Terorisme, Kamis (19/12/2019), kembali
DIALOG PELIBATAN CIVITAS dilaksanakan oleh BNPT. Bertempat di Aula Hj. Zuleha, kampus Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ),
Jakarta Selatan, kegiatan ini bertujuan memagari mahasiswa dan seluruh pemangku kepentingan kampus dari
ACADEMICA DALAM terorisme.

PENCEGAHAN TERORISME
Dialog di PTIQ dilaksanakan oleh BNPT dengan di perkampungan, termasuk daerah-daerah di mana
menggandeng Forum Koordinasi Pencegahan terdapat kos-kosan mahasiswa," ujarnya.
Terorisme (FKPT) DKI Jakarta. Hadir sebagai pemateri
Rektor PTIQ, Prof. Nasaruddin Umar, menyambut
di kegiatan tersebut adalah Direktur Pencegahan
baik dilaksanakannya kegiatan diadlog di kampus
BNPT, Brigadir Jenderal (Pol) Hamli, mantan anggota
yang dipimpinnya. Kegiatan ini diakuinya dapat
jaringan terorisme, Kurnia Widodo, dan sejumlah
meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi yang
akdemisi dari PTIQ.
memang dituntut selalu baik.
"Kegiatan ini merupakan cara bagaimana kalangan
"Orang-orang, di dalam dan luar negeri senang dengan
mahasiswa tidak terpengaruh dengan terorisme," kata
lulusan PTIQ, banyak yang menjadi imam masjid-
Ketua FKPT DKI Jakarta, Darwis M. Adji.
masjid besar di Indonesia. Kehadiran BNPT ini harus
Mantan Kepala Badan Kesbangpol DKI Jakarta tersebut kita syukuri, karena kalian mahasiswa juga harus
mengatakan, upaya pencegahan terorisme memang paham apa itu terorisme," ungkap Prof. Nasar.
gencar dilakukannya, untuk memastikan Jakarta yang
Pria yang juga menjabat imam besar masjid Istiqlal
merupakan barometer pembangunan nasional aman.
tersebut mengaku tidak khawatir dipilihnya
"Bersama-sama kami juga terus melaksanakan patroli
PTIQ sebagai lokasi pencegahan terorisme akan

74 Jalan Damai - Edisi Januari 2019


Penulis: FKPT Center | Foto: Clara
Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 75
FKPT PRIORITAS "JAGA KAMPUS KITA" DIALOG PELIBATAN CIVITAS ACADEMICA DALAM PENCEGAHAN TERORISME

mendiskreditkan Islam. Sebaliknya, kegiatan seperti


ini diharapkan mampu membuka mata sebagian pihak
yang selama ini memandang miring Islam sebagai
agama yang mengajarkan kekerasan.
SINERGISITAS BNPT
"Kita harus menjaga citra Islam, karena sudah banyak DENGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
TERKAIT PROGRAM DERADIKALISASI
yang mencoreng Islam itu sendiri dengan istilah
terorisme," pungkas Prof. Nasar.

Sementara Kepala Subdirektorat Pemberdayaan


Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung, di kesempatan
yang sama berharap pelaksanaan dialog di PTIQ
ini bisa menjadi bekal mahasiswa dalam membantu
pemerintah mencegah tersebarluasnya paham radikal
terorisme.

"Ada kecenderungan teroris di Indonesia memanipulasi


teks keagamaan sebagai dalih pembenaran aksinya.
Melalui kegiatan ini kami mengajak para ahli dan calon
ahli ilmu Al-Quran ini untuk turut serta meluruskan
pemahaman yang keliru itu," jelas Andi Intang.

Selain di Jakarta, Dialog Pelibatan Civitas Academica


dalam Pencegahan Terorisme juga dilaksanakan di
sejumlah lokasi di sepanjang tahun 2019. Antara lain di
Lampung, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Jawa
Timur, Aceh, dan Sumatera Selatan. [shk/shk]

76 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 77
SINERGISITAS BNPT DAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TERKAIT PROGRAM DERADIKALISASI SINERGISITAS BNPT DAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TERKAIT PROGRAM DERADIKALISASI

Perlu Kesamaan Mantan Danrem 173/Praja Vira Braja ini berharap,


kedepannya kerjasama antara antara BNPT serta
Persepsi Antar K/L terkait bisa menjadi lebih baik, sehingga upaya
penanggulangan terorisme, terutama melalui
Lembaga Agar deradikalisasi bisa berjalan lebih optimal.

Deradikalisasi “Saya berharap, melalui kegiatan ini terjalin kerjasama


yang lebih erat antara BNPT dengan Kementerian dan
Berjalan Maksimal Lembaga bisa lebih baik, khususnya dengan Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan dalam upaya penanggulangan
terorisme melalui program deradikalisasi di dalam
Jakarta - Berhasil atau tidaknya program Lembaga Pemasyarakatan ataupun Rumah Tahanan,”
deradikalisasi yang dilaksanakan pada Warga ungkapnya.
Binaan Pemasyarakatan (WBP) terorisme tidak
Kegiatan ini sendiri dihadiri pula oleh Direktur
hanya bergantung pada satu lembaga, tapi perlu ada
Deradikalisasi BNPT, Prof. Dr. Irfan Idris, MA, Direktur
kesamaan persepsi antar lembaga terkait, sehingga
Pelindungan BNPT Brigjen Pol Herwan Chaidir,
program yang dijalankan bisa mendapatkan hasil
serta perwakilan dari Kejaksaaan RI, Pengadilan
yang maksimal.
Negeri, Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, Polri,
Kemenkumham serta Akademisi.

Hal itu diungkapkan Deputi I Bidang Pencegahan, dalam Lapas sampai keluar Lapas, saya harap program
Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional deradikalisasi di dalam lapas ini bisa maksimal, sehingga
Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI di luar lapas nantinya tidak sulit lagi,” ungkapnya.
Hendri Paruhuman Lubis dalam Kegiatan Sinergisitas
BNPT dan Kementerian/Lembaga terkait Program Lebih lanjut Hendri kedepan berniat akan diakan

Deradikalisasi tahun 2019, yang diselenggarakan Sub semacam program penambahan wawasan kebangsaan,

Direktorat Bina Dalam Lapas BNPT bertempat di keagamaan, kewirausahaan, hingga psikologi, kepada

Hotel Grand Boutique, Jakarta (12/12/19). petugas yang ada di Lapas ataupun Rutan. Hal itu tak
lain dan tak bukan adalah karena adanya masukan dari
“BNPT memerlukan kerjasama dari berbagai beberapa Kalapas, dimana BNPT selalu memberikan
pihak, baik Kementerian/Lembaga, akademisi serta penguatan wawasan tersebut bagi para WBP, sehingga
stakeholder terkait. Kerjasama ini akan berjalan efektif para petugas yang ada di Lapas ataupun Rutan juga
apabila ada persepsi yang sama, sehingga tahapan harus mendapat penguatan wawasan itu.
deradikalisasi bisa berjalan maksimal, sesuai rencana
dan target,” ungkapnya. “Saya dapat masukan dari Kalapas Gunung Sindur,
dimana BNPT selalu memberikan tambahan wawasan,
Hendri mengungkapkan juga diperlukannya program keagamaan, kewirausahaan, hingga psikologi pada para
deradikalisasi yang berkesinambungan antara BNPT WBP. Jangan sampai wawasan yang diberikan BNPT
serta lembaga terkait. Salah satunya dengan Dirjen pada WBP tidak dimengerti oleh petugas di Lapas.
Pemasyarakatan. Jadi nantinya akan programkan penambahan wawasan
ini kepada Lapas ataupun Rutan. Ini juga bentuk dari
“Saya berkeinginan deradikalisasi yang dilaksanakan sinergisitas yang kita laksanakan ini,” ungkapnya.
BNPT Bersama Dirjenpas itu berkesinambungan, dari

78 Jalan Damai - Edisi Januari 2019


Penulis: Irfanditya Rifki | Foto: Clara Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 79
SINERGISITAS BNPT DAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TERKAIT PROGRAM DERADIKALISASI

Agar tak
Mempengaruhi
lainnya, Perlu
adanya Strategi
dalam Menangani
Napiter di Lapas
dan Rutan

Jakarta - Kecilnya jumlah narapidana kasus


terorisme yang ada dalam Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) dibandingkan
dengan jumlah narapidana kasus lainnya tidak
mengecilkan bahaya dari pada Warga Binaan
Pemasyarakatan (WBP) terorisme itu sendiri.

Pengaruh besar yang dimiliki para narapidana binaan pemasyarakatan (WBP). Tapi ini bukan menurutnya, kegiatan ini sangat penting dan akan
terorisme harus ditangani dengan benar agar tidak masalah kecilnya WBP kasus terorisme itu. Tetapi daya memberikan penguatan kepada petugas yang terlibat.
menimbulkan bahaya yang lebih besar seperti pengaruhnya yang sangat luar biasa, satu orang bisa
penyebaran paham radikal terorisme kepada para berimbas kepada banyak aspek yang membahayakan,” “Tentunya kegiatan sharing session seperti ini sangat
narapidana kasus lainnya. ungkap Dra. Sri Puguh Budi Utami, Bc.IP, M.Si. penting sekali untuk teman-teman kami. Kami sangat
mengapresiasi hal ini, kepada Deputi dan jajaran
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Lebih lanjut, Utami menegaskan kedepan diperlukan BNPT lainnya. Karena pertemuan ini bisa dijadikan
(Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi kerjasama yang lebih baik dari BNPT dan Ditjen PAS, penguatan untuk jajaran kami,” ungkapnya.
Manusia Kemenkum HAM) RI, Dra. Sri Puguh dimana menurutnya dibutuhkan strategi yang lebih
Budi Utami, Bc.IP, M.Si saat memberikan keynote baik agar program-program yang dijalankan dalam Lebih lanjut, Utami pun berharap kedepannya
speech dalam kegiatan Sinergisitas Badan Nasional membina para napi terorisme ini menjadi lebih efektif. kerjasama antara BNPT dengan Ditjen PAS akan
Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian/ berjalan lebih baik, dimana program-program yang
“Kita sama-sama bekerja, tapi belum bekerja bersama- Dalam kegiatan ini hadir pula Deputi bidang
Lembaga (K/L) terkait Program Deradikalisasi Tahun dimiliki BNPT bisa dijalankan dengan baik di Lapas
sama. Jadi, jika sinergisitas ini bisa dilaksanakan Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT,
2019 yang diselenggarakan Sub Direktorat Bina Dalam maupun Rutan yang memiliki WBP terorisme.
dengan seksama, mudah-mudahan kedepannya akan Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Direktur
Lapas pada Direktorat Deradikalisasi di Kedeputian I
lebih efektif. Perlu satu strategi yang tepat, agar apa “Saya harap kedepannya sinergi antara BNPT dan Deradikalisasi BNPT, Prof. Dr. Irfan Idris MA, Direktur
bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi
yang kita lakukan tidak sia-sia,” ungkapnya. Ditjen PAS bisa lebh baik. Selama ini saya akui sudah Perlindungan BNPT, Brigjen Pol Herwan Chaidir,
BNPT yang berlangsung di Hotel Golden Boutique,
baik, karena memiliki pemahaman yang sama terhadap serta perwakilan dari berbagai Kementerian/Lembaga
Jakarta, Kamis (12/12/19).
Utami pun mengapresiasi langkah yang dilakukan pelaksanaan program-program yang dimotori oleh meliputi TNI, Polri, Kemenkumham, Kejaksaan,
“Napi teroris ini sebagian kecil. Jumlah semuanya BNPT dengan mengadakan kegiatan mengumpulkan BNPT dan diimplementasikan secara operasional di Pengadilan Negeri, Badan Intelijen Negara (BIN) serta
ada 588 orang dari total sebanyak 250 ribuan warga para petugas Lapas maupun Rutan. Dimana Lapas dan Rutan,” tutupnya. dari Akademisi.

80 Jalan Damai - Edisi Januari 2019


Penulis: Irfanditya Rifki | Foto: Clara Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 81
RAPAT EVALUASI DAN PERENCANAAN PROGRAM KERJA DIRLINDUNG RAPAT EVALUASI KEGIATAN 2019 DAN PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN DIREKTORAT PENCEGAHAN TAHUN 2020

Evaluasi Kegiatan 2019 akan jadi


Panduan dalam Program Pencegahan
Penanggulangan Terorisme 2020

RAPAT EVALUASI KEGIATAN


2019 DAN PENYUSUNAN
PROGRAM KEGIATAN Yogyakarta - Direktorat Pencegahan di Badan Nasional PenanggulanganTerorisme (BNPT) memiliki tugas
penting dalam melaksanakan upaya pencegahan dengan melakukan pengawasan terhadap ancaman terorisme.
DIREKTORAT PENCEGAHAN Karena pencegahan penanggulangan terorisme dilakukan baik di wilayah perbatasan, monitoring dan analisa
serta kontra propaganda di dunia maya maupun pemberdayaan seluruh komponen masyarakat.

TAHUN 2020
Tentunya ini dilakukan guna meminimalisir penyebaran sehingga dapat menghasilkan program dan kegiatan
pengaruh paham radikal terorisme di lingkungan pencegahan yang komprehensif dan tepat sasaran,”
masyarakat. Diharapkan akan dapat menumbuhkan ujar Deputi I BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman
daya tangkal masyarakat terhadap pengaruh paham Lubis.
radikal dan terorisme. Lebih lanjut Deputi I mengatakan bahwa evaluasi
Hal tersebut dikatakan Deputi I bidang Pencegahan, dan perencanaan dalam suatu organisasi merupakan
Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI tahapan penting yang merupakan bagian dari fungsi
Hendri Paruhuman Lubis pada acara Rapat Evaluasi manajemen organisasi.
Pelaksanaan Program Kegiatan Direktorat Pencegahan “Maksud dan tujuan rencana program dan evaluasi ini
Tahun Anggaran (TA) 2019 dan Perencanaan Program untuk mengetahui segala kekurangan-kekurangan kita
Kegiatan Direktorat Pencegahan TA 2020 yang yang sudah kita laksanakan selama tahun anggaran
berlangsung di Hotel Sheraton Mustika, Yogyakarta, 2019 untuk kita perbaiki pada tahun program 2020.
Kamis (5/12/2019). Sehingga hal-hal yang kurang di 2019 tidak kita
“Rapat evaluasi ini dapat dijadikan sebagai panduan ulangi lagi tentu harapannya agar BNPT lebih maju
bersama tentang bagaimana seluruh potensi, peran, lagi kedepan,” tutur Jenderal berpangkat Bintang Dua
dan keterlibatan yang selama ini dilakukan oleh seluruh tersebut.
pihak dapat berjalan secara sinergis dan koordinatif

82 Jalan Damai - Edisi Januari 2019


Penulis: Noor Irawan | Foto: Mila & Givar Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 83
RAPAT EVALUASI KEGIATAN 2019 DAN PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN DIREKTORAT PENCEGAHAN TAHUN 2020

SEMINAR CEGAH
RADIKALISME ALA MILENIAL
Kedepannya mantan Komandan Satuan Induk
Badan Intelijen Strategis (Dansat Induk Bais) TNIini
efektif dan efisien kepada organisasi dalam penggunaan
seluruh sumber daya yang ada secara efektif dan
DI UNIVERSITAS
juga menyampaikan bahwa kedepannya akan ada
pemekaran organisasi di lingkungan BNPT itu sendiri
efisien. Dengan adanya pemekaran ini menjadi salah
satu yang akan menjadi diuntungkan di 2020 dengan
WIDYATAMA BANDUNG
awalnya hanya tiga kedeputian akan berkembang catatan ada dukungan anggarannya dari pemerintah,”
menjadi enam kedeputian. ungkapnya

“Direktorat Pencegahan ini akan berubah karena akan Lebih lanjut Pria yang dalam karir militernya
ada pemekaran organisasi BNPT ke depan. Contoh dibesarkan dari Pasukan ‘Baret Merah’ Kopassus
seperti Subdit Kontra Propaganda yang menangani TNI-AD ini mengungkapkan bahwa rencana program
narasi kontra propaganda dan kontra ideologi ini akan yang dibuat tentu harus berkesinambungan dengan
menjadi kedeputian Kontra Radikalisasi. Jadi nanti akan program yang telah ada sebelumnya, jadi tidak sampai
ada Direktur tersendiri untuk Kontra Propaganda, terputus.
Kontra Ideologi dan Kontra Narasi, sehingga lebih “Yang jelas yang akan kita lakukan di 2020 ini adalah
fokus dalam bidang kerjaan masing-masing,“ ucap kelanjutan atau berkesinambungan dari tahun-tahun
alumni Akmil tahun 1986 ini. sebelumnya. Tidak boleh kita buat sendiri karena
Karenanya mantan Komandan Korem (Danrem) 173/ semuanya adalah sambungan, diluar itu masih ada
Praja Vira Braja, Kodam XVII/Cenderawasih ini. juga tugas-tugas khusus oleh presiden seperti rencana
untuk Jawa Barat dijadikan contoh pencegahan
mengatakan dalam kegiatan evaluasi ini diharapkan
terorisme di seluruh Indonesia yang didelegasikan
dapat memberikan informasi bagi pembuat keputusan
kepada BNPT. Kalau ini berhasil presiden nanti akan
dalam menentukan kebijakan di masa yang akan datang
memerintahkan untuk seluruh provinsi mengikuti
yang juga berkaitan dengan pemekaran organisasi ini.
yang ada di Jawa Barat,” ujar mantan Komandan Grup
“Tujuan kita adalah untuk menjamin cara kerja yang 3/Sandi Yudha Kopassus ini mengakhiri

84 Jalan Damai - Edisi Januari 2019


Penulis : Jenny Sharon | Foto : Nadine Christy Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 85
SEMINAR CEGAH RADIKALISME ALA MILENIAL DI UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG SEMINAR CEGAH RADIKALISME ALA MILENIAL DI UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG

masyarakat. "Berdasarkan penelitian-penelitian,


tingkat persentasenya di atas 10 persen kecenderungan
radikalisme di Indonesia," ujar alumni Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Diponegoro
(Undip) Semarang ini.

Pihaknya sudah melakukan beragam program untuk


mengatasi paham radikalisme. Sebelum terpapar,
BNPT melakukan program kontra radikalisasi untuk
menahan serangan propaganda dari penyebar paham
radikalisme. Hal ini ditujukan kepada masyarakat yang
dianggap rentan terpapar paham radikal terorisme
tersebut.

Tak hanya itu mengungkapkan BNPT sendiri telah


membentuk Duta Damai Dunia Maya dari kalangan
milenial yang tersebar di 13 provinsi. Tidak hanya
di Indonesia, Duta Dunia Maya ini juga sudah
berkembang di kawasan negara ASEAN.

“Dan Alhamdulillah di Jabar sudah terbentuk. Tahun


ini kita sudah membentuk Duta Damai Asia Tenggara.
Tahun 2020 mendatang akan kita tingkatkan menjadi
Duta Damia Global dari berbagai benua. Duta Damai
BNPT terus Melakukan Berbagai upaya Itu tugasnya melaksanakan kegiatan yang berkaitan
dengan milenial dan menyebarkan konten dan juga
Lebih lanjut dijelaskannya, dalam emlakukan program
deradikalsiasi di dalam lapas, langkah pertama
Pencegahan Paham Radikal Terorisme informasi lain seperti web media sosial dengan
menebarkan perdamaian," kata mantan Komandan
yakni dengan melakukan identifikasi. Kemudian,

di Masyarakat Batalyon Komando 466/Pasopati Paskhas TNI-AU ini


memberikan wawasan kebangsaan dan keagamaan
terhadap napi terorisme.
Pria yang dalam karir militernya banyak dihabiskan di "Sedangkan di luar Lapas, ke keluarga mantan napi
milenial," ungkap Kasubdit Kontra Propaganda lingkungan Detasemen Bravo 90/Anti Teror Paskhas terorisme dengan program identifikasi dan re-edukasi,
BNPT, Kolonel Pas. Sujatmiko pada acara seminar TNI AU ini menegaskan bahwa dalam menangkal
Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan re-sosialisasi dan rehabilitasi agar mereka bisa kembali
'Cegah Radikalisme Ala Milenial,' yang berlangsung paham radikalisme tentunya merupakan tugas seluruh
Terorisme (BNPT), terus melakukan upaya-upaya di Universitas Widyatama (UTama), Kota Bandung,
ke masyarakat," ujarnya
stakeholder di Indonesia. Ia berharap agar seluruh
untuk mengatasi ancaman penyebaran paham Senin (9/12/2019). Kementerian dan Lembaga (K/L) di Indonesia dapat Selain itu, kata dia ada program kewirausahaan kepada
radikalisme dan terorisme di semua kalangan, bekerja sama memberantas radikalisme. mantan napi teroris. Tujuannya, agar mereka bisa
Menurutnya, radikalisme bisa saja timbul dari
termasuk di kalangan masyarakat, generasi muda, mendapatkan mata pencaharian serta mandiri. “Para
lingkungan kaum millenial. Untuk itulah dirinya "Sinergitas 36 kementerian dan lembaga artinya
mahasiswa dan mahasiswi di kampus-kampus meminta kaum milenial harus mewaspadai lingkungan kementerian dalam bidang apa pun dia mempunyai
mantan napi teroris ini punya keahlian apa, dibina
sedemikian rupa agar bisa kembali ke masyarakat
seluruh Indonesia di sekitarnya, seperti lingkungan kampus dan tugas dan fungsi untuk melaksanakan kegiatan- dengan baik,"ujarnya mengakhiri.
lingkungan diluar kampus. kegiatan pencegahan. Jadi ini sudah dihimpun maka
akan dibentuk rencana aksi nasional, sehingga dalam Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas
“Sebab radikalisme itu bisa berawal dari lingkungan,
upaya pencegahan radikalisme dan terorisme menjadi Widyatama (UTama), Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.IP,
maka pahami dulu lingkungan di sekitarnya dan
Kasubdit Kontra Propaganda BNPT, Kolonel Pas Drs. tanggung jawab seluruh stakeholder,” kata mantan M.Si, mengatakan bahwa kampus UTama merupakan
kemudian bagaimana menghadapi bila ada yang
Sujatmiko mengatakan, pihaknya selama ini telah Kepala Dinas Operasi (Kadis Ops) Lanud Sam tempatnya orang yang berkembang dan pendidik serta
mencurigakan. Negara saat ini memperkuat startegi
mengajak mahasiswa dan mahasiswi untuk berdiskusi, Ratulangi Manado ini. orang-orang milenial.
nasional dalam penanggulangan terorisme," tutur
sebagai upaya pencegahan paham radikalisme di
alumni Sepa PK TNI tahun 1995 ini. Dalam kesempatan tersebut dirinya juga menjelaskan Untuk itu pihaknya harus mengembangkan dengan
kalangan millenial.
bahwa BNPT terus melakukan program deradikalisasi cara milenial, dengan cara memenetrasi mereka
Dikatakannya, mahasiswa perlu untuk turut serta
"Jadi generasi muda, khususnya mahasiswa perlu tahu terhadap narapidana terorisme dan juga mantan agar tidak terpapar dan tidak terpengaruh oleh
dalam mencegah radikalisme. Pasalnya, paham
akar masalah mengapa terjadi radikalisme. Kemudian narapidana terorisme. Program tersebut kini, sudah perkembangan yang dilakukan kaum radikalis.
tersebut mudah dan cepat tersebar di tengah-tengah
apakah radikalisme sedang menyerang generasi menjamah 89 Lapas di 25 provinsi. Pihaknya pun menyambut baik apa yang dikatakan

86 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 87
SEMINAR CEGAH RADIKALISME ALA MILENIAL DI UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG

pemerintah agar semua masyarakat dilibatkan dalam Terlebih berdasarkan banyak riset, tidak semua
pencegahan paham radikalisme dan terorisme. millenial memahami radikalisme.

"Kita tahu betul pandangan di masyarakat itu tidak “Maka pemahaman ini perlu ditingkatkan, karena PEMINDAHAN
gampang, tapi kita tidak bisa melepaskan kepada
aparat saja, kita meyakini bahwa seluruh masyarakat
ini Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
akan berbahaya. Bisa jadi seseorang tidak menyadari
bahwa dirinya sedang diberikan materi-materi yang
sebenarnya itu radikalisme," kata pria yang juga
SEMBILAN NAPI TEROSRISME
harga mati, kita harus perjuangkan, kita harus tentang
gerakan apapun bentuk radikalisme,” ucap Prof Obi
Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas
Padjajaran (Unpad) Bandung ini
KE DELAPAN LAPAS
sapaan akrabnya.

Sebagai bentuk strategi, Obi menambahkan, mahasiswa


Selain itu, Obsatar menilai saat ini pemerintah masih
belum tegas dalam menentukan siapa yang memiliki
DI INDONESIA
seharusnya dilakukan penetrasi di dalam berbagai hal, kewenangan khusus untuk menanggulangi terorisme.
misalnya mereka dilibatkan dengan organisasi Unit Pasalnya saat ini tidak hanya ada dari pihak kepolisian
Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan mereka bergerak di namun ada beberapa badan lain yang juga menangani
lingkungan masing-masing. Seperti UKM keagamaan, terorisme.
olahraga dan lainnya, sehingga mahasiswa lebih sportif,
“Negara juga masih belum menentukan siapa yang
sibuk dan dia tidak lagi berpikir radikal.
sebetulnya berhak untuk fokus menanggulangi
"Misalnya ada yang mengembangkan paham itu, terorisme. Apakah polisi, tapi dia pun juga punya tugas
seperti yang pernah terjadi, mereka diberi kesempatan mengatur lalu lintas ketertiban umum dan jadi belum
kepada stakeholder apapun bentuknya, deteksi dini terfokus," kata pria yang juga menjadi dosen non
kita lakukan," kata Pria kelahiran Deli Serdang, 17 organisk di Seskoad, Seskoau maupun Sesko TNI ini.
April 1969 ini.
Seperti diketahui, seminar dan deklarasi 'Cegah
Dia berharap, agar mahasiswa Universitas Widyatama Radikalisme Ala Milenial' yang dihadiri tidak kurang
lebih konsentrasi dan mereka agar cepat lulus. 300 orang ini diselenggarakan atas kerjasama
Meskipun ada kegiatan lain seperti softskill, maka Universitas Widyatama dengan Pengurus Daerah
softskill itu dilakukan di hari-hari tertentu dan tidak Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTV) Jawa Barat.
mengganggu perkuliahan. Narasumber lain yang hadir yakni Radi Setiawan
selaku Kepala Bidang Pembinaan, Bimbingan dan
Dalam kesempatan tersebut Prof Obi juga mengatakan,
Teknologi Informasi kanwil Kemenkum HAM, Jawa
bahwa saat ini masih banyak mahasiswa yang belum
Barat dan AKBP Drs. Rizal Wirawan, SH.,MH, selaku
mengetahui makna dari radikalisme itu sendiri.
Kasubdit Kamsus Dit. Intelkam Polda Jabar.

88 Jalan Damai - Edisi Januari 2019


Penulis: Jenny Sharon | Foto: Rahmat Hidayat
Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 89
PEMINDAHAN SEMBILAN NAPI TEROSRISME KE DELAPAN LAPAS DI INDONESIA PEMINDAHAN SEMBILAN NAPI TEROSRISME KE DELAPAN LAPAS DI INDONESIA

(UU) No.5 tahun 2018 tentang Penanggulangan


Terorisme, yang mana salah satu tugas BNPT yaitu
mengkoordinasikan aparat penegak hukum.

Yang mana dalam konteks ini BNPT mengkoordinasikan


para aparat penegak hukum dalam rangka
penyelenggaraan proses tindak pidana terorisme,
yang dimulai dari tingkat penyidikan, pra penuntutan,
pelaksanaan putusan di pengadilan sampai pelaksanan
eksekusi dan penempatan napiter itu sendiri.

“Untuk itu pada hari ini kita mengkoordinasikan


dalam penempatan narapidana terorisme wanita itu.
Yang mana ada sebanyak sembilan napiter wanita
yang akan dilakukan penempatan berdasarkan hasil
asesmen yang dilakukan oleh gabungan tim assement,”
ujar mantan Wakil Kepala Detasemen Khusu (Waka
Densus) 88/Anto Teror Polri ini

Dimana menurut Dirgakkum BNPT ini bahwa tim


BNPT Koordinasikan Pindahkan Napiter assement tersebut terdiri dari Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan (Ditjen PAS), penyidik dari Densus
dari Rutan PMJ ke Lapas 88/AT Polri, jaksa dan juga ahli Psikologi serta lainnya.
tepatnya mereka akan ditempatkan,” kata mantan
Kapolres Hulu Sungai Selatan ini.
untuk Jalankan Program “Sehingga sembilan napiter wanita ini ditempatkan
Untuk itu mantan Kabid Investigasi Densus 88 Polri
di beberapa Lapas yang ada di wilayah Indonesia
Deradikalisasi Lebih Mendalam Ada yang di Lapas Jakarta, Tangerang ada yang di
ini berharap kedepannya kegiatan seperti ini akan
terus berlanjut dan berkesinambungan. Karena
Makassar dan di daerah lainnya. Dan itu dalam rangka
Rumah Tahanan Polda Metro Jaya (Rutam PMJ) ke didalam pekerjaan penanggulangan terorisme itu
pembinaan selanjutnya yakni program deradikalsiasi
delapan lokasi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang harus sistematis terpadu dan berkesinambungan.
berdasarkan hasil assement terhadap napiter wanita
Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan
ada di beberapa daerah di Indonesia. Pemindahan ini,” kata perwira tinggi berpangkat bintang satu
Terorisme (BNPT) bersama instansi Kementerian/ “Dan tentunya selanjutnya setelah penempatan ini
terhadap sembilan napiter ini berlangsung pada Selasa- kelahiran Jakarta 30 Mei 1967 ini.
lembaga (K/L) terkait lainnya akan terus akan dilaksanakan program deradikalisasi terhadap
Rabu (17-18/12/2019).
melaksanakan program deradikalisasi lebih Dijelaskan pria yang juga pernah menjadi Kadensus
sembilan napiter perempuan ini. Dan tentunya
mendalam terhadap narapidana kasus terorisme “Alhamdulillah dalam dua hari ini BNPT telah 88/AT Polri ini, ke sembilan napiter wanita ini
penenmpatan ini juga akan bisa lebih fokus dan
(napiter) Tidak hanya terhadap napiter pria saja, mengkoordinasikan kegiatan pemindahan terhadap memang tidak ditempatkan di dalam satu lapas namun
terarah dalam menjalani pembinaan melalui program
napiter wanita pun juga tak luput dari program narapidana terorisme wanita dari rutan Polda Metro ditempatkan beberapa lapas dikarenakan
deradikalisasi nantinya,” ujar mantan Penyidik IT
deradikalisasi yang dilakukan BNPT. Jaya ke beberapa Lapas yang ada di Indonesia. Dimana dan Cyber Crime Unit Dit II Ekonomi dan Khusus
pemindahan ini dilakukan setelah adanya kekuatan memang konsep daripada penempatan narapiter ini Bareskrim Polri ini mengakhiri.
hukum tetap (incracht), Dan nantinya akan dilakukan adalah berdasakan hasil daripada assement itu sendiri.
proses deradikalisasi yang lebih mendalam,” ujar Sementara itu Kasi Hubungan Antara Lembaga
Hal tersebut terlihat saat BNPT melalui Subdit Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) BNPT, “Artinya bahwa hasil identifikasi dan penilaian yang Daerah BNPT, Kompol I. Nyoman Sarjana, S.Ik,
Hubungan Antar Lembaga Aparat Penegak Hukum Brigjen Pol. Eddy Hartono, S.Ik, MH, disela-sela mana setiap individu napiter ini memiliki karakter M,A,P, yang dalam kesempatan tersebut turut serta
(Apgakkum) pada Direktorat Penegakan Hukum kegiatan tersebut. tersendiri, sehingga lapas yang memungkinkan mengkoordinasikan pemindahan napi tersebut
di Kedeputian II bidang Penidakan dan Pembinaan untuk sembilan napiter wanita ini disesuaikan dari menjelaskan bahwa pihakmya telah melakukan
Kemampuan memfasilitasi dan mengkoordinasikan Lebih lanjut alumni Akpol tahun 1990 ini menjelaskan hasil sidang TPP (Tim Pengamat Pemasyarakatan) koordinasi dengan Ditjen PAS, Densus 88/Anti Teror
pemindahan terhadap sembilan (9) napiter wanita dari bahwa sesuai dengan pasal 43 D Undang-Undang itu sendiri. Hasil itulah untuk menentukan dimana Polri, dan Kejaksaan dalam pemindahan napiter ini.

90 Jalan Damai - Edisi Januari 2019


Penulis: Noor Irawan | Foto: Ary Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 91
“Pada hari ini kita dari BNPT dan Densus 88 dan KUNJUNGAN KEPALA BNPT
rekan-rekan dari Ditjen PAS mendapatkan tugas untuk
memindahkan sembilan napiter wanita ke delapan KE REPUBLIK CEKO
Lapas yang ada di Indonesia yakni ke Semarang,
Malang, Lampung, Palembang, Makassar, Tangerang,
Bandumg yang masing-masing satu napi dan Jakarta
dua napi,” kata Kompol Nyoman.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa pemindahan


napiter wanita tersebut menggunakan transportasi
udara untuk penempatan di Lapas luar DKI Jakarta Seperti diketahui, dalam penempatan dan pemindahan
dan Bandung dan transportasi darat untuk napiter napiter tersebut BNPT juga telah melakukan koordinasi
yang ditempatkan di Lapas yang berada di wilayah DKI dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Jakarta dan Bandung. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Ditjen
PAS Kemenkum HAM), Densus 88/Anti Teror Polri,
“Yang kesemuanya tentu mendapatkan pengawalan Kejaksaan Agung dan Panitera Pengadilan Negeri
dari rekan-rekan dari Densus 88/Anti Teror dengan seluruh Wilayah DKI Jakarta.
didampingi rekan-rekan dari Rutan Gunung Sindur
dan Ditjen PAS. Mudah-mudahan dapat tiba tepat Adapun ke sembilan napiter wanita yang dipindahkan
waktu tanpa ada hambatan. Mohon doanya mudah- ini adalah AIK (vonis 4 tahun), MID alias L (3 tahun
mudahan perjalanan ini dapat berjalan dengan lancar 6 bulan), Dsm (2 tahun 8 bulan), DMY (3 tahun 4
tanpa ada hambatan sampai di tempat masing-masing,” bulan), BR (3 tahun), SNA (3 tahun), EL (3 tahun 6
katanya mengakhiri. bulan), Nhs (6 tahun) dan Drc alias My (4 tahun).

92 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 93
KUNJUNGAN KEPALA BNPT KE REPUBLIK CEKO KUNJUNGAN KEPALA BNPT KE REPUBLIK CEKO

yang mencapai lebih dari 200 juta orang. Bahkan


sangat kecil jika dibandingkan dengan FTF dari negara
bekas Uni Soviet yang mencapai 10.000 dan FTF dari
Xin Jiang, China yang mencapai 5000 orang,” ujar
mantan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhannas RI
ini.

Namun demikian dihadapan Pemerintah Ceko


tersebut, Kepala BNPT mengatakan dengan tegas
bahwa terorisme tidak dapat dikaitkan dengan
agama, kebangsaan, atau peradaban apapun. Ini
dapat dibuktikan dengan insiden serangan teroris
yang terjadi di Selandia Baru, Sri Lanka dan di Texas
AS. Masalah serius yang dihadapi Indonesia adalah
terjadinya beberapa serangan teror bom seperti di
Surabaya dan Sumatera Utara dimana pelakunya
melibatkan para wanita yang terpapar paham radikal
lebih keras dari suaminya.

Antisipasi FTF Returnees, “Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk menjalin

BNPT jalin Kerjasama dengan kerjasama berbagi informasi dengan Republik Ceko ini
guna mencari solusi terkait dalam penanganan FTF
telah memiliki hubungan yang sangat dekat dengan
Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia di Jakarta,

Pemerintah Ceko Returnees melalui kerangka perjanjian kerjasama


MoU seperti yang telah dilakukan Indonesia dengan
Y.M. Ivan Hotek.

beberapa negara lain,” ujar mantan Kabareskrim Polri “Bahkan kami (Indonesia) pada bulan Juni kemarin
ini. bersama Slovakia juga sudah menandatangani MoU
“Tentunya penting sekali bagi Indonesia untuk
kerjasama penanggulangan terorisme di Bratislava,”
Praha - Permasalahan Foreign Terrorist Fighters meljalin kerjasama dalam rangka berbagi informasi
Dalam kesempatan tersebut alumni Akpol tahun 1985 ujar mantan Kepala Divisi Humas Polri ini yang alam
(FTF) Returnees yang dipulangkan atau kembali dengan Republik Ceko ini guna mencari solusi terkait
ini juga menjelasakan tentang strategi pencegahan kesempatan tersebut juga didampingi Duta Besar RI
dari daerah konflik di Suriah yang mana negara- penanganan FTF tersebut,” kata Kepala BNPT Komjen
terorisme dengan pendekatan lunak (soft approach) untuk Republik Ceko, Kenssy Dwi Ekaningsih.
negara Eropa barat kebanyakan hanya menerima Pol Drs. Suhardi Alius, MH dalam pertemuan tersebut.
yang belum dilakukan oleh negara lain seperti program
returnees anak-anaknya saja, tentunya telah menjadi Deradikalisasi bahkan juga Rekonsiliasi Nasional yang Menurutnya, BNPT adalah lembaga setingkat Menteri
Dalam pertemuan tersebut Kepala BNPT yang
perhatian serius dunia internasional. Kerjasama mempertemukan 124 mantan napi teroris dan 51 yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden
juga didampingi Deputi II bidang Penindakan dan
dengan negara-negara lainpun terus dilakukan korban dari aksi terorisme untuk memelihara budaya dan mengkoordinir 36 Kementerian dan Lembaga
Pembinaan Kemampuan, Irjen Pol Drs. Budiono Sandi,
Indonesia melaui Badan Nasional Penanggulangan pengampunan. (K/L) karena BNPT yang harus mengidentifikasi akar
M. Hum, Direktur Kerjasama Bilateral Brigjen Pol
Terorisme (BNPT) dalam menangani FTF tersebut Drs. Kris Erlangga dan Kasi Kerjasama Eropa BNPT
masalah terorisme di Indonesia.
dalam mencari solusinya. AKBP Zaenal Ahzab., mengatakan bahwa Pemerintah
“Selain itu kami juga sudah membentuk Duta Damai
Dunia Maya pada lingkup Nasional, Regional ASEAN “Terorisme adalah ancaman global namun setiap
Indonesia sendiri sampai saat ini juga belum mengambil
sebagai upaya untuk menyebarkan pesan positif guna negara memiliki akar masalah yang berbeda-beda
keputusan politik untuk menerima kembalinya FTF
melawan propaganda terorisme melalui internet dan menyebabkan munculnya serangan terror. Itulah
dari medan konflik walaupun Indonesia memiliki
media sosial. Bahkan pada tahun 2020 nanti BNPT sebabnya kerjasama internasional sangat diperlukan
Hal ini terlihat saat Kepala (BNPT), Komjen Pol. sekitar 500 FTF di Suriah termasuk wanita dan anak-
juga berencana akan membentuk Duta Damai Dunia tidak hanya dalam lingkup bilateral tapi juga regional
Drs. Suhardi Alius, MH, saat melakukan pertemuan anak
Maya Global,” tutur mantan Kapolda Jawa Barat ini. dan multilateral,” ujar mantan Wakapolda Metro Jaya
dengan Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Ceko,
ini.
Jakub Kulhanek di kantor Kementerian Dalam Negeri “Tentunya jumlah tersebut sebenarnya kalau
Dalam pertemuan itu Kepala BNPT juga menyampaikan
Republik Ceko, Praha, pada Jumat (29/11/2019) lalu dipersentasi dapat dikatakan kecil dibandingkan
bahwa ini adalah kali pertama pihaknya berkunjung ke Sementara itu Wakil Menteri Dalam Negeri Republik
waktu setempat. dengan jumlah populasi penduduk Muslim Indoensia
Republik Ceko. Namun demikian dirinya mengakui Ceko, Jakub Kulhanek yang dalam kesempatan tersebut

94 Jalan Damai - Edisi Januari 2019


Penulis : Noor Irawan | Foto: Istimewa Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 95
KUNJUNGAN KEPALA BNPT KE REPUBLIK CEKO KUNJUNGAN KEPALA BNPT KE REPUBLIK CEKO

didampingi antara lain oleh Direktur Dinas Intelijen Police to Police terutama dalam bidang penanganan
Republik Ceko sangat senang bisa bertemu dengan
Kepala BNPT. Menurutnya masalah terorisme ini telah
‘Searching for Wanted and Missing Person’.
Kepala BNPT :
menjadi masalah global yang hanya bisa diatasi melalui
kerjasama internasional
“Karena kami (Ceko) merupakan anggota Uni Eropa
dan masuk dalam koalisi NATO yang mengandalkan
Jangan Stigmakan Agama tertentu
“Walaupun letak geografi antara Ceko dan Indonesia
Badan Intelijen dan Kepolisian dalam menangani
terorisme serta melindungi warga Ceko dari ancaman
dalam Aksi Terorisme
sangat jauh, namun seluruh dunia mengakui bahwa ekstremisme kekerasan,” ujarnya.
teroris tidak mengenal batas negara. Seluruh
“Bahkan dalam forum internasional termasuk di
komuntas internasional dituntut untuk bekerjasama Kulhanek mengatakan bahwa pemerintah Republik Praha - Aksi radikal terorisme tidak bisa
PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) pun saya katakan
dalam memerangi terorisme. Dan kami bersyukur bisa Ceko merasa bersyukur karena sampai saat ini belum diasosiasikan atau distigmakan dengan ideologi
melakukan pertemuan dengan pemerintah Indonesia,” pernah terjadi insiden serangan terorisme di Republik bahwa jangan stigmakan agama tertentu dalam
agama tertentu, suku, bangsa, maupun suatu
kata Jakub Kulhanek. Ceko. Dan bahkan pemerintahannya juga belum kasus terorisme ini. Karena itu adalah pemahaman
kewarganegaraan. Karena pada dasarnya tidak agama yang salah tafsirkan. Bahkan saat ini PBB telah
melihat adanya indikasi warga Ceko yang pergi ke
ada satupun agama di dunia ini yang mengajarkan mencoba merubah istilah terrorism menjadi Violent
Dirinya mengatakan bahwa Republik Ceko sangat Suriah.
ajaran radikalisme termasuk mengajarkan tentang Extremism,” ujar Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi
berharap dapat bekerjasama lebih serius dengan
pemerintah Indonesia. Namun dirinya mengatakan “Tetapi kami mulai mewaspadai meningkatnya
kekerasan. Alius.
bahwa Republik Ceko tidak memiliki lembaga propaganda ‘hate-speech’ melalui media sosial yang
penanggulangan terorisme yang terpusat seperti benyebar di dalam kehidupan masyarakat Ceko yang Lebih lanjut Kepala BNPT menjelaskan bahwa selama
BNPT. Terorisme di Republik Ceko ditangani oleh makin berbahaya dari sebelumnya. Kami mengatasi ini dirinya telah merumusukan konsep radikaslisme di
Badan Intelijen Domestik dan Luar Negeri, serta masalah ini dengan menggelar operasi khusus yang Indonesia dalam empat unsur, yaitu intolernasi, anti
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Nasional
Kepolisian Nasional yang bertanggung jawab kepada menganalisa isu-isu kebencian terhadap pemerintah Pancasila, anti NKRI, dan Paham Takfiry atau paham
Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Drs.
Perdana Menteri. yang semakin meresahkan dan perlu ditanggapi mengkafirkan orang lain selain kelompoknya. Untuk
Suhardi Alius, MH, saat melakukan pertemuan dengan
dengan serius,” kata Kulhanek. itu, BNPT pun saat ini menggunakan metode soft
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Ceko dan
Bahkan draft MoU yang disampaikan oleh BNPT approach dalam menangani permasalahan terorisme.
Diaspora Indonesia di Wisma Duta, KBRI di Praha,
telah dipelajari dan dikoreksi di beberapa pasalnya. Di kesempatan tersebut dirinya juga menyampaikan Republik Ceko, Jumat (28/11/2019). Acara tersebut
Dan pemerintah Ceko sedang menyusun bentuk permohonan maaf karena Menteri Dalam Negeri "Mengapa harus menggunakan pendekatan secara
merupakan rangkaian dari kunjungan Kepala BNPT
penandatanganan kesepakatan kerjasama lebih luas Republik Ceko yang awalnya akan menerima delegasi halus? Menilik kasus Bom Bali lalu bahwa aksi
ke Praha, dimana sebelumnya bertemu dengan Wakil
yang tidak hanya mencakup terorisme, kerana selama BNPT berhalangan hadir karena harus mengikuti rapat kekerasan tidak bisa dilawan dengan kekerasan,
Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Republik Ceko,
ini Indonesia dan Rep. Ceko telah menjalin kerjasama dengan parlemen Republik Ceko. karena bisa menimbulkan rasa dendam dan kebencian.
Jakub Kulhanek.

96 Jalan Damai - Edisi Januari 2019


Penulis : Noor Irawan | Foto: Istimewa
Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 97
KUNJUNGAN KEPALA BNPT KE REPUBLIK CEKO KUNJUNGAN KEPALA BNPT KE REPUBLIK CEKO

Ramah Tamah
Kepala BNPT
Dengan Diaspora
Indonesia
Di Republik Ceko

Praha - Kepala BNPT menegaskan bahwa tidak


ada satupun agama di dunia ini yang mengajarkan
ajaran radikalisme, oleh karena itu aksi radikal tidak
bisa diasosiasikan dengan ideologi agama tertentu,
suku bangsa, maupun suatu kewarganegaraan,
karena pada dasarnya tidak ada sama sekali agama
yang mengajarkan tentang kekerasan. Kepala
BNPT juga menjelaskan bahwa saat ini perserikatan
Kepala BNPT melanjutkan, jika dilihat dari sejarah
bangsa bangsa telah mencoba merubah istilah Indonesia, sifat kebangsaan sudah lahir sejak 17 tahun
terrorism menjadi Violent Extremism. sebelum Indonesia merdeka, yaitu pada tahun 1928,
dimana para pemuda saat itu telah mendeklarasikan
Untuk itulah kami mencoba menerapkan pola soft Indonesia merdeka, yaitu pada tahun 1928. Dimana Sumpah Pemudah yang merupakan hasil pemikiran
approach. Kita sentuh mereka dengan hati Metode ini para pemuda saat itu telah mendeklarasikan Sumpah tentang pentingnya jiwa kebangsaan, persatuan antar
juga sudah kami sampaikan di berbagai belahan dunia, Pemuda yang merupakan hasil pemikiran tentang ras dan suku yang berbeda, serta penguatan nilai-nilai
Lebih lanjut Kepala BNPT pun mengaku telah
yakni dalam setiap pertemuan tingkat tinggi," kata pentingnya jiwa kebangsaan, persatuan antar ras dan moral bangsa. Artinya, perjuangan bangsa Indonesia
merumusukan konsep radikaslisme di Indonesia dalam
mantan Kabareskrim Polri ini. suku yang berbeda, serta penguatan nilai-nilai moral untuk melawan intoleransi, mengakui perbedaan, serta
empat unsur, yaitu intolernasi, anti Pancasila, anti
menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman kebangsaan
bangsa. NKRI; dan Paham Takfiry atau paham mengkafirkan
sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka.
Menurut alumni Akpol tahun 1985 ini, kekerasan orang lain selain kelompoknya. Untuk itu, BNPT
tentunya juga bisa diselesaikan dengan kebaikan “Artinya, perjuangan bangsa Indonesia untuk melawan pun saat ini menggunakan metode soft approach "Sudah hampir 100 tahun bangsa ini mempertahankan
dan sentuhan-sentuhan kepada para pelaku tindak intoleransi, mengakui perbedaan, serta menjunjung dan approach. Metode pendekatan itupun telah nilai kebangsaan, dan jangan sampai nilai ini rusak
terorisme. Hal ini agar para pelaku tindakan terorisme tinggi nilai-nilai keberagaman kebangsaan sudah ada disampaikan di berbagai belahan dunia, yakni dalam hanya karena ego sektoral dan turbulensi politik yang
ini dapat sadar dan memahami bahwa jalan yang setiap pertemuan tingkat tinggi. "Mengapa harus justru memecah belah persatuan bangsa," imbuhnya.
sejak sebelum Indonesia merdeka. Sudah hampir 100
menggunakan pendekatan secara halus? Menilik
mereka tempuh adalah salah. tahun bangsa ini mempertahankan nilai kebangsaan, Hal itu juga disampaikan Suhardi Alius dalam
kasus Bom Bali, kekerasan tidak bisa dilawan dengan
dan jangan sampai nilai ini rusak hanya karena ego pertemuan dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia
kekerasan," jelas kepala BNPT.
“Tidak mudah memang, namun ini butuh bantuan dari sektoral dan turbulensi politik yang justru memecah (PPI) Ceko dan Diaspora Indonesia di Wisma Duta,
berbagai pihak. Salah satunya diaspora dan mahasiswa belah persatuan bangsa," kata mantan Wakapolda Menurutnya, kekerasan bisa diselesaikan dengan KBRI Ceko, Praha, Jumat (28/11/2019). Acara tersebut
yang berada di luar negeri sebagai agen pemerintah Metro Jaya ini mengakhiri. kebaikan dan sentuhan-sentuhan kepada para pelaku merupakan rangkaian dari kunjungan Kepala BNPT
Indonesia untuk bisa menyampaikan hal-hal yang baik tindak terorisme agar sadar dan memahamkan kepada ke Praha, dimana sebelumnya bertemu dengan Wakil
tentang Indonesia," ujar mantan Kapolda Jawa Barat Ramah tamah Kepala BNPT dengan PPI Ceko dan mereka bahwa jalan yang mereka tempuh adalah salah. Menteri Dalam Negeri Republik Ceko.
ini Diaspora Indonesia di Republik Ceko ini dilanjutkan "Tidak mudah memang, namun ini butuh bantuan Ramah tamah Kepala BNPT dengan Diaspora
dengan sesi tanya jawab dari para audience kepada berbagai pihak. Salah satunya diaspora dan mahasiswa Indonesia di Republik Ceko dilanjutkan dengan sesi
Lebih lanjiut mantan Kepala Divisi Humas Polri ini Kepala BNPT dan ditutup dengan makan malam yang berada di luar negeri sebagai agen pemerintah tanya jawab dari audience kepada Kepala BNPT, dan
menjelaskan, jika dilihat dari sejarah Indonesia, sifat bersama dan sesi foto bersama. untuk menyampaikan hal-hal yang baik tentang ditutup dengan makan malam bersama dan sesi foto
kebangsaan itu sudah lahir sejak 17 tahun sebelum Indonesia," ujarnya. bersama.

98 Jalan Damai - Edisi Januari 2019


Penulis : Noor Irawan | Foto: Istimewa Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 99
KEPALA BNPT TEMUI WANTAP RI UNTUK PBB DI JENEWA

Masalah FTF Returnees jadi pembicaraan


Kepala BNPT saat bertemu Perwakilan
Tetap RI PBB di Jenewa
KEPALA BNPT
dari Indonesia di Wiesbaden guna mengetahui lebih
TEMUI WANTAP RI UNTUK PBB Praha - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dekat dan mempelajari bagaimana cara Indonesia
menjalankan empat tahapan deradikalisasi dimulai dari
DI JENEWA, SWISS (BNPT) terus mendalami kebijakan yang dilakukan
dunia internasional terhadap Foreign Terrorist
indentifikasi, rehabilitasi, edukasi sampai reintegrasi
sosial,“ ujar Kepala BNPT, Komjen Pol. Drs. Suhardi
Fighters (FTF) returnees wanita dan anak-anak. Alius, MH di hadapan Andreano Erwin.
Hal ini karena ada alasan yang dilematis seperti
kebijakan Uni Eropa dan Australia yang hanya Pertemuan ini bertujuan untuk mengetahui dan
menerima returnees anak-anak saja, sementara di membahas tentang kebijakan dan program terkini
Jerman setelah returnees anak-anak dipulangkan yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia dalam
ternyata pengadilan memutuskan untuk menjemput penanggulangan terorisme, serta menindaklanjuti
ibunya. komitmen tinggi Indonesia mengenai perlindungan
HAM dalam penanggulangan terorisme, termasuk
melalui proses peradilan dan deradikalisasi.

Hal tersebut dikatakan Kepala BNPT, Komjen Pol. Bahkan Kepala BNPT mengatakan bahwa dirinya
Drs. Suhardi Alius, MH, saat melakukan pertemuan beberapa waktu lalu juga sudah bertemu dengan Chief
dengan Andreano Erwin selaku Deputi Wakil Tetap I of Mission International Organization for Migration
Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk PBB (IOM) Indonesia, Louis Paul Hoffman, di Jakarta untuk
di Jenewa, Swiss, Selasa (3/12/2019) waktu setempat . mengetahui lebih jauh tentang proses pemulangan
returnees antara lain asal Afrika yang didanai oleh
“Itulah sebabnya pihak Jerman saat ini juga tengah IOM.
melaksanakan pertemuan dengan para pakar terorisme

100 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 101
KEPALA BNPT TEMUI WANTAP RI UNTUK PBB DI JENEWA KEPALA BNPT TEMUI WANTAP RI UNTUK PBB DI JENEWA

Mantan Kabareskrim Polri ini juga mengatakan bahwa, Alumni Akpol tahun 1985 ini juga mengatakan Sementara itu Andreano Erwin mengatakan bahwa Bahkan pihaknya secara intens terus berkomunikasi
BNPT sendiri sangat serius untuk ingin bekerjasama bahwa strategi penanggulangan terorisme melalui pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan pejabat dengan seorang pejabat IOM pada working level
dengan IOM terutama dalam menangani returnees pendekatan lunak yang dilakukan Indonesia sudah IOM, khususnya yang menangani Partnership Regional bernama Jason Aplon yang nantinya dapat bertemu
wanita dan anak-anak. Karena IOM juga memiliki diperkenalkannya aat tampil sebagai pembicara di East Afrika Counter Terrorism (PREACT) untuk dapat dengan pejabat terkait di BNPT. “Paling tidak untuk
pemahaman yang sama dengan BNPT mengenai berbagai konferensi internasional yang diselenggarakan mengatur pertemuan dengan delegasi BNPT. Dimana membangun network agar dapat mengetahui lebih
motivasi wanita dan anak-anak yang berangkat ke oleh PBB, Uni Eropa, ASEAN serta berbagai pertemuan PREACT sendiri adalah program berbasis komunitas rinci mengenai program PREACT. Dan kami juga
medan konflik seperti Suriah dan Irak. regional dan internasional lainnya. untuk mencegah ekstremisme kekerasan yang didanai berjanji akan bertemu langsung dengan pihak IOM
oleh US-AID, termasuk program Demobilization, guna menindaklanjuti hasil pertemuan ini,“ ujarnya
“Alasan lain karena di kita (Indonesia) punyai “Bahkan bapak Presiden bersama pak Menko Reintegration and Disarmament yang berkaitan mengakhiri
populasi Muslim terbesar di dunia, namun secara Polhukam dan bu Menlu juga menyampaikan hal yang dengan FTF.
kwantitatif jumlah WNI yang berangkat ke medan sama saat menghadiri berbagai konferensi internasional Seperti diketahui, dalam pertemuan tersebut kepala
konflik sekitar 500 orang termasuk wanita dan anak- mengenai isu-isu terorisme. Oleh karena itu, kami “IOM saat ini sedang menjalankan program BNPT juga didampingi Deputi II bidang Penindakan
anak. Itu termasuk kecil dibandingkan negara lain. berharap peran dan dukungan yang besar dari PTRI Rehabilitatif untuk 1000 orang returnees asal Kosovo dan Pembinaan Kemampuan, Irjen Pol Drs. Budiono
Artinya Indonesia mampu mendeteksi, mencegah dan untuk mensosialisasikan strategi penanggulangan yang merupakan keluarga yang tidak terjerat kasus Sandi, M. Hum, Direktur Kerjasama Bilateral Brigjen
mereduksi jumlah FTF yang akan berangkat ke medan terorisme ini kepada seluruh counterpart PTRI kriminal. Kosovo adalah negara bekas Yugoslavia, Pol Drs. Kris Erlangga dan Kasi Kerjasama Eropa
konflik,” kata mantan Sekretaris Utama Lemhannas RI di Jenewa. Karena keberhasilan Indonesia dalam tetapi negara ini belum diakui oleh Pemerintah kita BNPT AKBP Zaenal Ahzab. Sementara itu Andreano
ini yang dalam kesempatan tersebut juga didampingi menangani terorisme terbukti menjadi salah satu (Indonesia). Sementara prinsip kerja IOM sendiri akan Erwin tampak didampingi Atase Pertahanan KBRI
didampingi Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan alasan Indonesia diterima menjadi anggota Dewan selalu manghormati kedaulatan suatu negara,“ ujar Paris, Kolonel M. Yusrif Guntur dan beberapa staf
Korban (LPSK), Drs. Hasto Atmojo Suroyo, M.Krim. HAM PBB,“ ujjar mantan Wakapolda Metro Jaya ini. Andreano Erwin menjelaskan. PTRI yang menangani urusan Politik, HAM dan IOM.

102 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 103
FOTO KEGIATAN

BNPT Ikuti Kuis Siapa Berani TVRI


15 November 2019

Foto: Istimewa

Rakor Duta Damai Global


16 November 2019

FOTO KEGIATAN

104 Jalan Damai - Edisi Januari 2019


Foto: Irfanditya Wisnu Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 105
FOTO KEGIATAN

Upacara Bendera di lingkungan BNPT


06 Januari 2020

PRODUK
KREATIF
KONTRA PROPAGANDA

106 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 107
KONTEN KREATIF KONTRA PROPAGANDA KONTEN KREATIF KONTRA PROPAGANDA

108 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 109
110 Jalan Damai - Edisi Januari 2019 Edisi Januari 2019 - Jalan Damai 111
112 Jalan Damai - Edisi Januari 2019

Anda mungkin juga menyukai