Anda di halaman 1dari 17

Bab X MENYELENGGARAKAN

PROJECT CITIZEN UNTUK


MATA KULIAH PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

Oleh : Muhamad Fakhri_ 202246500290_ R2D


Daftar isi
➢ Tentang Project Citizen untuk mata kuliah kewarganegaraan 3
➢ Mengidentifikasi Masalah 5
➢ Memilih masalah untuk bahan kajian kelas 8
➢ Mengumpulkan informasi 10
➢ Mengembangkan portofolio kelas 11
➢ Menyajikan portofolio 13
➢ Merefleksi pengalaman belajar 16
➢ SIMPULAN 17
Project Citizen untuk mata kuliah kewarganegaraan

Apa itu Project Citizen Untuk mata kuliah kewarganegaraan?

❖ Model pembelajaran yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar kepada para
peserta didik tentang Langkah-Langkah dan metode yang digunakan dalam proses
berdemokrasi.
❖ Model pembelajaran melalui penelitian, penyingkapan, pemecahan masalah.
❖ Metode ini dikembangkan dari model berpikir reflektif atau kritis yang digagas John Dewey
(1900) menggunakan paradigma “HowWe Think” atau model “reflective inquiry”Barr (1978).

3
Mengapa harus project citizen?

Karena Project Citizen berorientasi pada proses berpikir kritis dan problem solving atau jika
dibentuk dalam skema menjadi Critical Thinking, Oriented, Problem Solving, & Oriented Model.

4
Mengidentifikasi Masalah

Belajar itu bukan hanya berisi kegiatan menghapal konsep maupun data dan fakta, melainkan
mengasah kemampuan untuk memecahkan masalah (problem solving). Oleh karena itu, bahan
pelajaran bukan saja berupa seonggok fakta, data, konsep, maupun teori melainkan berbagai
masalah sosial yang ada di masyarakat. Untuk keperluan latihan, penulis akan mengambil contoh
dari masalah-masalah yang berkaitan dengan berbagai mata pelajaran, yakni berbagai masalah
yang terjadi di masyarakat yang memperlihatkan cara hidup yang tidak berkarakter.

❖ Contoh masalah
perilaku yang buruk dalam berlalu lintas, membuang sampah sembarangan, tidak mencintai
lingkungan, perilaku tidak sopan, tidak suka bekerja keras, perilaku tidak konsisten,
menyalahgunakan wewenang, dan sebagainya.

5
Selanjutnya para mahasiswa diminta untuk memilih masalah yang perlu dipecahkan karena jika
tidak sama halnya dengan membiarkan sesuatu yang merusak karakter pribadi maupun bangsa.
Tentu saja masalah yang dipilih harus relevan dengan topik mata pelajaran yang sedang
dipelajari.

Setelah membaca daftar contoh masalah itu para mahasiswa akan dapat:

❖ Menceritakan kepada teman-temannya di kelas apa yang sudah diketahuinya berkaitan


dengan masalah-masalah tersebut, atau apa yang sudah mereka dengar dari pembicaraan
orang-orang tentang masalah-masalah itu.
❖ Mewawancarai orang tua dan tetangga untuk mencatat apa yang mereka ketahui
tentang masalah-masalah tersebut, dan bagaimana sikap mereka dalam menghadapi
masalah-masalah tersebut.

6
Diskusi Kelas: Berbagi informasi tentang masalah yang ditemukan dalam
Masyarakat

Untuk melakukan kegiatan ini seluruh anggota kelas hendaknya:

❖ Membaca dan mendiskusikan masalah-masalah yang ada dalam masyarakat yang dapat
dilihat dalam daftar contoh masalah.
❖ Buat kelompok yang terdiri atas dua sampai tiga orang. Masing-masing kelompok akan
mendiskusikan satu masalah saja yang berbeda satu sama lain. Kemudian masing-masing
kelompok harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disediakan pada “Format
Identifikasi dan Analisis Masalah”.
❖ Diskusikan jawaban dari masing-masing kelompok dengan seluruh anggota kelas.
❖ Simpanlah hasil-hasil jawaban tersebut untuk dapat digunakan dalam pengembangan
portofolio kelas nanti.

7
Memilih masalah untuk bahan kajian kelas

Kelas hendaknya mendiskusikan semua informasi yang telah didapat berkenaan dengan daftar
masalah yang ditemukan dalam masyarakat. Jika para mahasiswa telah memiliki informasi yang
cukup, gunakanlah informasi itu untuk memilih masalah yang hendak dipilih sebagai bahan kajian
kelas. Tujuan tahap ini adalah agar kelas dapat memilih satu masalah sebagai bahan kajian
kelas. Dengan demikian kelas memiliki satu masalah yang merupakan pilihan bersama untuk
dijadikan bahan kajian kelas.

8
Daftar masalah yang diusulkan kelas yang berkenaan dengan sikap dan perilaku yang
tidak berkarakter.

❖ Perilaku yang tidak bijak.


❖ Ketidakadilan.
❖ Tidak ulet.
❖ Tidak mampu mengendalikan diri.
❖ Tidak memiliki rasa cinta.
❖ Bersikap negatif.
❖ Tidak suka bekerja keras.
❖ Tidak memiliki integritas pribadi.
❖ Tidak pandai berterima kasih.
❖ Tinggi hati.
9
Mengumpulkan informasi

Jika panitia telah menentukan masalah yang akan menjadi bahan kajian kelas, maka para
mahasiswa harus bisa memutuskan tempat-tempat atau sumber-sumber informasi untuk
memperoleh data dan informasi. Dalam pencarian itu, nantinya mereka akan menemukan bahwa
sumber informasi yang satu mungkin lebih baik dari yang lainnya.

Aktivitas Kelas Mengidentifikasi Sumber-Sumber Informasi


Sebelum terjun ke lapangan terlebih dahulu kelas harus mengidentifikasi sumber-sumber
informasi apa saja yang dapat dikunjungi. Berikut ini adalah daftar sejumlah sumber
informasi yang dapat dikunjungi. Baca dan diskusikanlah daftar tersebut. Tentukan sumber-
sumber manakah yang akan dihubungi, kemudian bentuklah beberapa tim peneliti.

10
Contoh - contoh sumber Informasi

❖ Perpustakaan
❖ Kantor penerbit surat kabar
❖ Biro kliping
❖ Profesor dan pakar di perguruan tinggi.
❖ Kepolisian
❖ Organisasi masyarakat
❖ Kantor Legislatif dan Pemerintah Daerah
❖ Lembaga Swadaya Masyarakat.
❖ Jaringan Informasi Elektronik.

11
Mengembangkan portofolio kelas

Untuk memasuki tahap ini tim peneliti harus sudah menyelesaikanpenelitiannya. Dalam tahap ini
mulailah mengembangkan portofolio kelas. Kelas akan dibagi dalam empat kelompok. Masing-
masing kelompok akan bertanggung jawab untuk mengembangkan satu bagian dari portofolio
kelas. Bahan-bahan yang dimasukkan dalam portofolio hendaknya mencakup dokumentasi-
dokumentasi yang telah dikumpulkan dalam tahap penelitian. Dokumentasi ini harus mencakup
bahan-bahan atau karya-karya seni yang ditulis asli oleh para mahasiswa.

Tujuan tahap ini adalah agar para mahasiswa dapat menyusun portofolio kelas, baik portofolio
bagian tayangan maupun portofolio bagian dokumentasi berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh dari kegiatan penelitian.

12
Menyajikan portofolio
Jika portofolio kelas sudah selesai, para mahasiswa dapat menyajikan hasil pekerjaannya di
hadapan hadirin. Presentasi itu atau yang dikenal pula dengan sebutan showcase dapat
dilakukan di hadapan dua sampai tiga orang juri yang mewakili sekolah dan masyarakat.
Dengan kegiatan ini para mahasiswa akan dibekali dengan pengalaman belajar bagaimana cara
mempresentasikan ide-ide dan pemikiran kepada orang lain, serta bagaimana cara meyakinkan
mereka terhadap langkah-langkah yang mahasiswa ambil.

Empat tujuan dasar kegiatan presentasi portofolio (showcase) ini antara lain adalah sebagai
berikut:
❖ Memberikan informasi kepada para hadirin tentang pentingnya masalah yang diidentifikasi
itu bagi masyarakat.
❖ Menjelaskan dan memberikan penilaian atas kebijakan alternative kepada para hadirin,
dengan tujuan agar mereka dapat memahami keutungan dan kerugian dari masing-masing
kebijakan alternatiftersebut.

13
❖ Mendiskusikan dengan para hadirin bahwa pilihan kebijakan yang telah dipilih adalah
kebijakan yang "paling baik" untuk menangani permasalahan tersebut. Selain itu para
mahasiswa juga harus bias "membuat suatu argumen yang rasional" untuk mendukung
pemikiran mereka. Diskusi ini juga bertujuan untuk meyakinkan para hadirin bahwa
menurut pemikiran dan dukungan kelas, kebijakan yang telahdipilih tidak bertentangan
dengan konstitusi.
❖ Menunjukkan bagaimana cara kelas dapat memperoleh dukungan dari masyarakat, lembaga
legislatif dan eksekutif, Lembaga pemerintahan/swasta lainnya atas kebijakan pilihan kelas.

Masing-masing tujuan tersebut mewakili keempat kelompok yang bertanggung jawab atas
masing-masing Bagian Tayangan dan masing - masing Bagian Dokumentasi portofolio kelas.
Selama presentasi, masing - masing kelompok akan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan
yang tepat. Gunakanlah panduan di bawah ini.

14
❖ Presentasi Awal
❖ Forum tanya jawab
❖ Persiapan presentasi
❖ Panduan
❖ Kriteria Nilai

Pada langkah kelima ini para mahasiswa belajar mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain
dan belajar meyakinkan orang lain untuk menerima gagasangagasan tersebut. Kegiatan ini
memerlukan kemampuan berkomunikasi tingkat tinggi, karena bukan saja harus menguasai
substansi secara komprehensif namun juga harus memahami psikologi massa, teknik-teknik
persuasi, kemampuan marketing, dan lain- lain. Di samping itu, bagi mahasiswa yang memiliki
potensi kecerdasan linguistik, ajang show case ini merupakan pengalaman berharga untuk
mengasah bakat dan kemampuannya.

15
Merefleksi pengalaman belajar

Merefleksikan pengalaman belajar atas segala sesuatu selalu merupakan hal yang baik. Refleksi
pengalaman belajar ini merupakan salah satu cara untuk belajar, untuk menghindari agar
jangan sampai melakukan suatu kesalahan, dan untuk meningkatkan kemampuan yang sudah
mahasiswa miliki.

Untuk memasuki tahap ini para mahasiswa harus sudah menyelesaikan portofolio kelas. Sebagai
bagian tambahan, para mahasiswa dapat memasukkan Bagian Refleksi atau Evaluasi ini dalam
Map Bagian Dokumentasi.
❖ Apa yang telah dipelajari oleh seorang mahasiswa dan oleh teman sekelasnya? Bagaimana
caranya?
❖ Cara apa yang akan mahasiswa pakai jika mereka nantinya akan mengembangkan
portofolio yang lain? Masih sama dengan cara yang telah mereka pakai atau akan
berbeda?

16
SIMPULAN

Jangan berhenti sampai di sini. Para mahasiswa harus terus melanjutkan mengembangkan
ketrampilan dalam mempengaruhi pemerintah dalam membuat kebijakan publik. Ketrampilan ini
penting sekali karena kemungkinan besar para mahasiswa akan menggunakannya setelah
dewasa. Yang perlu diingat adalah bahwa setiap kebijakan akan memerlukan revisi, dan setiap
waktu akan bermunculanlah masalah - masalah baru yang ada dalam masyarakat yang
tentunya akan memerlukan kebijakan baru. Membantu membuat kebijakan publik dan ikut
mengambil langkah-langkah yang diperlukan merupakan tanggung jawab warga negara seumur
hidup dalam pemerintahan yang berdaulat.

17

Anda mungkin juga menyukai