Anda di halaman 1dari 17

DAMPAK PEMINDAHAN PUSAT PEMERINTAHAN TERHADAP

KINERJA PEGAWAI DI KANTOR BUPATI


KABUPATEN PADANG PARIAMAN

JURNAL

GITA APRILIA FITRI

1106467/2011

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
HALAMAN PENGESAHAN

ARTIKEL

DAMPAK PEMINDAHAN PUSAT PEMERINTAHAN TERHADAP KINERJA


PEGAWAI DI KANTOR BUPATI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Artikel ini disusun berdasarkan Skripsi saya, Diajukan Sebaga Syarat Untuk Mendapatkan
Gelar Sarjana Administrasi Publik dan telah diperiksa serta disetujui oleh Kedua Pembimbing

Oleh :

GITA APRILIA FITRI

1106467/2011

Disetujui oleh

Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hasbullah Malau,S.sos,M.Si Adil Mubarak, S.IP, M.Si


NIP.19750715 200801 1 1012 NIP.19790108 200912 1 003
Dampak Pemindahan Pusat Pemerintahan Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Bupati
Kabupaten Padang Pariaman

Gita Aprilia Fitri; Hasbullah Malau; Adil Mubarak


Department of public Administration, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Padang
gitaaprilia15@gmail.com;

Penelitian ini bertujuan untuk; 1) mengetahui tentang pemindahan pusat pemerintahan


Kabupaten Padang Pariaman; 2) mendeskripsikan kinerja pegawai setelah pemindahan pusat
pemerintahan di Kantor Bupati Padang Pariaman; 3) menganalisis dampak pemindahan pusat
pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman terhadap kinerja pegawai di Kantor Bupati Padang
Pariaman; 4) menganalisis strategi pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kinerja
pegawai di Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman.
Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Informan penelitian utama Kasubag
Adm Kepegawaian; Asisten Administrasi Umum,Kabag Pemerintahan Umum danKabag Humas
& Protokoler. Informan pendukung Staf pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Padang
Pariaman. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahap-tahap pengumpulan data, reduksi data, sajian
data dan penarikan kesimpulan.Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data
yaitu triangulasi sumber data dan metode.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa; 1) Pemindahan pusat pemrintahan


Kabupaten Padang Pariaman sudah seharusnya dilakukan karena aturannya telah dikeluarkan
oleh pemerintah yaitu PP No. 79 Tahun 2008 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Padang
Pariaman dari Kota Pariaman ke Nagari Parit Malintang sehingga semua pihak yang berkaitan
sudah sepatutnya taat terhadap peraturan tersebut; 2) Kinerja pegawai di Kantor Bupati
skabupaten Padang Pariaman setelah pemindahan pusat pemerintahan cukup baik, meskipun
begitu masih ada beberapa pegawai yang kurang disiplin; 3) Dampak pemindahan pusat
pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman terhadap kinerja pegawai sangat positif,hal ini
dikarenakan lokasi kantor yang baru berada di tempat yang jauh dari eramaian, sehingga pegawai
lebih fokus dan lebih berkonsentrasi saat melaksanakan pekerjaannya; 4) Stategi yang
dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kinerja pegawai di Kantor Bupati Padang Pariaman
adalah dengan memberikan semacam reward (penghargaan) kepada para pegawai yang
berprestasi, pemerintah Kabupaten juga sering melaksanakan lomba-lomba antar pegawai yang
berprestasi, sehingga pegawai jauh lebih termotivasi untuk memberikan kinerja yang optimal.

Kata kunci:Dampak Pemindahan Pusat Pemerintahan,Kinerja Pegawai


Pendahuluan dipindahkan. “Penyelenggaraan otonomi
daerah sering dipahami oleh pemangku
Perubahan paradigma pembangunan yang kepentingan di daerah sebagai pemberian
bersifat sentralistik menjadi desentralistik dan ruang bagi daerah untuk menggali sumber-
otonomi daerah, hal ini mendorong pemekaran sumber pendapatan daerah” (Agus Dwiyanto,
wilayah dan pembentukan Daerah Otonomi 2010 : 16).
Baru (DOB) dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan melalui Meski pun pemekaran wilayah Kota
peningkatan pelayanan, percepatan demokrasi, Pariaman di sahkan pada tahun 2002,
percepatan perekonomian daerah, percepatan Peraturan Pemerintah terkait dengan
pengelolaan potensi daerah, peningkatan pemindahan wilayah ibu kota Padang
keamanan dan ketertiban serta peningkatan Pariaman baru dikeluarkan pada tahun 2008.
hubungan antara pusat dan daerah (UU No. 32 Jadi pemindahan wilayah ibukota Kabupaten
tahun 2004) dengan persyaratan wilayah Padang Pariaman harus dilakukan karena
tersebut memiliki kemampuan ekonomi, pemekaran wilayah kota pariaman yang
potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, semula tergabung kedalam wilayah Ibukota
jumlah penduduk, luas daerah dan Kabupaten Padang Pariaman.
pertimbangan lain yang memungkinkan
terselenggaranya otonomi (PP No. 129 tahun Dengan terbentuknya Kota Pariaman
2000). Implikasi dari perubahan paradigma sebagai daerah otonom berdasarkan Undang-
pembangunan tersebut menjadikan Undang Nomor 12 Tahun 2002 tentang
pembangunan daerah sebagai bagian integral Pembentukan Kota Pariaman di Provinsi
dari pembangunan nasional di daerah dan Sumatra Barat, maka berdampak pada
pemerataan pembangunan antar sektor di perlunyapemindahan lokasi Ibukota
daerah itu sendiri. Kabupaten Padang Pariaman yang saat ini
masih berlokasi di wilayah Kota Pariaman ke
Untuk itu pemekaran wilayah dapat wilayah Kabupaten Padang Pariaman.
diharapkan mendorong peningkatan
pembangunan, pelayanan pemerintahan dan Pemindahan pusat pemerintahan
kemasyarakatan serta dapat memoptimalkan Kabupaten Padang Pariaman dari kota
potensi wilayah demi penyelenggaraan Pariaman ke Nagari Parit Malintang,
otonomi daerah. Kecamatan Enam Lingkung, diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2008.
Pemindahan pusat pemerintahan suatu Pemindahan pusat pemerintahan dari wilayah
kabupaten bisa terjadi karena berbagai macam Kota Pariaman ke Nagari Parit Malintang
hal, salah satu karena adanya pemekaran atau Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten
pembentukan wilayah otonom baru di tempat Padang Pariaman telah diusulkan oleh Bupati
ibukota semula. Itulah yang terjadi pada Padang Pariaman kepada DPRD Kabupaten
Kabupaten Padang Pariaman. Semula pusat Padang Pariaman dengan surat Nomor
pemerintahannya berada di Kota Pariaman, 180/039/Hk-2008 tanggal 30 Januari 2008
akibat pemekaran Kota Pariaman menjadi perihal Pemindahan Ibukota Kabupaten
daerah otonom maka pemindahan pusat Padang Pariaman, dan telah mendapat
pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman persetujuan dari DPRD Kabupaten Padang
pun tidak dapat dihindari. Pemekaran adalah Pariaman berdasarkan Keputusan Nomor
sesuatu bagian yang utuh atau suatu kesatuan 11/KEP.D/DPRD-2008 tanggal 2 Juli 2008
yang dibagi atau dipisahkan menjadi beberapa tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten
bagian yang berdiri sendiri. (Poerwadarminta, Padang Pariaman dari Wilayah Kota Pariaman
2005). Ke Nagari Parit Malintang Kecamatan Enam
Lingkung serta didasarkan pada surat
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Gubernur Sumatera Barat
Tahun 2002 di sebutkan tentang Pembentukan Nomor100/1010/Pem-2008 tanggal 29 Juli
Kota Pariaman di Provinsi Sumatra Barat. 2008 perihal Usul Pemindahan Ibukota
Sejalan dengan gerak laju pembangunan Kabupaten Padang Pariaman.Lokasi ibukota
terbentuknya Kota Pariaman sebagai daerah Kabupaten Padang Pariaman itu berada di
otonom dan hal ini berdampak pada perlunya perbukitan Lubuk Balik, Rimbo Kalam,
pusat ibu kota Kabupaten Padang Pariaman
Kenagarian Parit Malintang. Lokasi ini pegawai yang terlambat kembali ke kantor
sebelumnya sudah melalui proses yang setelah jam istirahat. Hal ini tentu saja
panjang dan melalui satu pengkajian yang berdampak pada kinerja pegawai tersebut
mendalam dan saksama. Termasuk dimana pekerjaannya menjadi kurang
memperoleh rekomendasi Gubernur Sumatera maksimal dan kurang efektif. Meskipun
Barat (saat itu) H. Gamawan Fauzi. absensi pegawai sudah menggunakan mesin
finger print (sidik jari), namun masih ada
Pemindahan pusat pemerintahan Padang pegawai yang kurang disiplin.
Pariaman ke Nagari Parit Malintang
Kecamatan Enam Lingkung diyakini akan Berdasarkan penelitian empiris yang
berdampak luas terhadap pengembangan serta dilakukan oleh Muhra Shaleh pada tahun
pembangunan wilayah dan peningkatan 2014, sekaligus menjadi tesis untuk
ekonomi masyarakat di daerah itu di samping memperoleh gelar magisternya dengan judul
pengembangan daerah sekitarnya. Dalam hal “Dampak Pemindahan Pusat Pemerintahan Di
kasus pemindahan pusat pemerintahan Sofifi Terhadap Pola Pengeluaran Dan
Kabupaten Padang Pariaman dari Jalan Moh. Produktivitas Kerja Pegawai Pemerintah
Syafei No.10 Kota Pariaman ke Jalan Raya Daerah Provinsi Maluku Utara”, menyebutkan
Padang-Bukit Tinggi Nagari Parit Malintang, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kecamatan Enam Lingkung, akan memberi pengeluaran pegawai yaitu: pendapatan,
pengaruh positif terhadap pengembangan jumlah anggota keluarga yang belajar
wilayah Parit Malintang dan sekitarnya. Tidak sedangkan pangkat/golongan dan lama/masa
hanya itu, berapa investasi ditanam untuk kerja tidak berpengaruh. Lebih lanjut Muhra
pembangunan ibukota kabupaten akan Shaleh juga berpendapat bahwa dampak
menyusul pembangunan perkantoran dan pemindahan pusat pemerintahan terhadap
fasilitas umum lainnya di lokasi ibukota pegawai yaitu naiknya biaya transportasi dan
kabupaten itu. Tak terbayangkan, besarnya menurunnya hari dan jam kerja pegawai
pengaruh pengembangan wilayah dan sehingga berdampak pada produktivitas kerja.
ekonomi dari keberadaan kantor bupati dan
mobilitas pegawai yang nantinya akan Jarak dari Jalan Raya Padang-Bukittinggi
berkantor di Nagari Paritmalintang. menuju ke kantor Bupati Padang pariaman
adalah 1.500 meter. Kondisi jalan menuju
Namun di sisi lain, belum tersedianya lokasi kantor cukup bagus, tetapi lingkungan
fasilitas tempat tinggal bagi pegawai, baik disekitar wilayah kantor bisa dibilang cukup
itu perumahan pegawai maupun rumah sepi. Sarana transportasi umum menuju kantor
pribadi dan fasilitas sosial ekonomi lainya seperti angkot saat ini belum ada, sehingga
yang belum memadai sehingga pegawai membuat pegawai yang tidak mempunyai
bekerja secara bolak-balik. Pemindahan ini kendaraan pribadi akan kesulitan. Sedangkan
juga menimbulkan perubahan jarak ke untuk di dalam kantor, fasilitas seperti
tempat kerja, biaya, waktu serta sarana Musholla tidak tersedia, yang ada hanya
dan prasarana transportasi yang digunakan berupa ruangan kecil saja. Masalah-masalah
pegawai untuk bekerja. Perubahan tersebut diatas tentu sedikit banyaknya berdampak
di atas menimbulkan bentuk mobilitas terhadap kinerja pegawai.
pegawai ke tempat kerja yang pada Berdasarkan data yang di dapat dari Badan
akhirnya terjadi perubahan pola pengeluaran Kepegawaian Daerah Jumlah Pegawai Negeri
dan produktivitas kinerrja pegawai. Biaya Sipil (PNS) Kabupaten Padang Pariaman
transportasi yang tinggi dan lamanya tahun 2017 adalah 7.916 (Tujuh Ribu Sembilan
perjalanan mengakibatkan pegawai sering Ratus Enam Belas) orang dan jumlah PNS
terlambat menjalankan tugasnya sesuai waktu yang berkantor di Kantor Bupati Kabupaten
dan lima hari kerja yang telah ditetapkan Padang Pariaman sebanyak 106 (Seratus
oleh pemerintah. Disiplin pegawai agak Enam) orang yang meliputi pegawai di
rendah, dimana ada beberapa pegawai yang Sekretariat Daerah Kabupaten Padang
seringkali terlambat masuk kantor, jumlah Pariaman.
pegawai yang mengikuti apel pagi hanya Hinggasaat inilokasi kantor Organisasi
setengah dari jumlah pegawai. Selain itu, Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah
berdasarkan hasil pengamatan, ada beberapa Kabupaten Padang Pariaman telah berpencar-
pencar. OPD Pemerintah Kabupaten Padang 1. Dinas Kesehatan, berlokasi di Jln.
Pariaman ada 7 (tujuh), yaitu : Sekretariat Prof. M. Yamin SH, No.3 Kampung
Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Baru, Pariaman.
Daerah (DPRD), Lembaga Teknis Daerah, 2. Dinas Pendidikan, berlokasi di Jln. A.
Dinas Daerah, Inspektorat, Satuan Polisi Yani No. 21 Pariaman.
Pamong Praja, dan kecamatan-kecamatan yang 3. Dinas Catatan Sipil, berlokasi di Jln.
ada di Kabupaten Padang Pariaman. Soehardjo No. 7 Kampung Baru
Dikutip dari website resmi Pemerintah Pariaman.
Kabupaten Padang Pariaman 4. Kontak Dinas Perhubungan,
(www.padangpariamankab.go.id),Kantor Komunikasi Dan Informatika,
Sekretariat Daerah terletak di lokasi pusat berlokasi di Nagari Parit Malintang.
pemerintahan yaitu di Kenagarian Parit 5. Dinas Koperasi, Perindustrian,
Malintang, sedangkat Sekretariat DPRD Perdagangan, Energi dan Sumber
terletak di Jln M. Syafei No. 8 Daya Mineral, berlokasi di Jln. Imam
Pariaman.Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bonjol No. 10 Pariaman.
Padang Pariaman ada 9 (sembilan), yaitu: 6. Dinas Kelautan dan Perikanan,
1. Badan Perencanaan dan Pembangunan berlokasi di Kasiak Putiah, Korong
Daerah (Bappeda), berlokasi di Parit Singguliang, Nagari Lubuk Alung
Malintang, Kecamatan Enam Kecamatan Lubuk Alung.
Lingkung. 7. Dinas Pemuda, Olah Raga,
2. Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Kebudayaan dan Pariwisata, berlokasi
berlokasi di Parit Malintang, di Jln. Padang Baru, Parit Malintang,
Kecamatan Enam Lingkung. Kecamatan Enam Lingkung.
3. Badan Penyuluhan Pertanian 8. Dinas Pekerjaan Umum, berlokasi di
Perikanan Kehutanan dan Ketahanan Nagari Parit Malintang.
Pangan (BP3KKP), berlokasi di Jl. 9. Dinas Pertanian, Peternakan dan
DR. Soeharjo No. 12 Pariaman. Kehutanan, berlokasi diJln. Imam
4. Badan Penanaman Modal dan Bonjol No. 30 Pariaman.
Pelayanan Perizinan Terpadu (BPM & 10. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja,
PPT), berlokasi di Jln M. Syafei No. berlokasi di Jln. Syam Ratulangi No.
10 Pariaman. 30 Pariaman.
5. Badan Pemberdayaan Masyarakat, 11. Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Perempuan dan Keluarga Bencana Keuangan dan Aset Daerah, berlokasi
(BPMP & KB) di Jln. Zaini No. 10 di Parit Malintang, Kecamatan Enam
Pariaman Lingkung.
6. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol), berlokasi di Nagari Penempatan sejumlah OPD tersebut
Parit Malintang mestinya berada di teritorial yang strategis
7. Kantor Lingkungan Hidup (KLH), (seperti awalnya berada ditengah-tengah Kota
berlokasi di Jl. Raya Sintuk- Pariaman) sehingga tidak menyulitkan
Pakandangan Korong Balai Usang pegawai yang berkantor disana.
Nagari Sintuk Kecamatan Sintuk Kenyataannya, jarak antara satu OPD dengan
Toboh Gadang OPD lainnya bisa memakan waktu hingga 1
8. Kantor Perpustakaan dan Arsip, Jam perjalanan. Misalnya, Dinas Catatan Sipil
berlokasi di Kampung Baru Pariaman Kabupaten Padang Pariaman yang berada di
9. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), kawasan Kampung Baru Kota Pariaman,
berlokasi di Jl. Raya Padang - Bukit sedangkan Sekretariat Daerah Kabupaten
Tinggi km. 42 Korong Kamp. Bonai Padang Pariaman terletak di Nagari Parit
Nagari Parit Malintang Malintang dimana dari Sekretariat Daerah
Kabupaten Padang Pariaman menuju Dinas
Sedangkan Dinas Daerah Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman
Kabupaten Padang Pariaman ada 11 tersebut memerlukan waktu sekitar 1 jam
(sebelas), yaitu : perjalanan. Contoh lainnya yaitu Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpaduyang berada di Jln M. Syafei No. 10
Pariaman dan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja kemasyarakatan ,pusat ekonomi dan
yang berada di Jln. Syam Ratulangi No. 30 perdangan serta pusat rekreasi.
Pariaman. Salah satu tujuan dari
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, direncanakannya pemindahan pusat
maka penulis telah melaksanakan penelitian di pemerintahan yaitu untuk meningkatkan
Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman kualitas pelayanan bagi masyarakat dimana
tentang Dampak Pemindahan Pusat hal itu tidak dapat dilepaskan dari peran
Pemerintahan terhadap Kinerja Pegawai di pemerintah sendiri dalam melaksanakannya.
Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman. Daerah yang terpilih harus bisa menjalankan
Rumusan masalah yang dikemukakan dalam fungsi utama dari sebuah ibukota yaitu :
penelitian ini adalah: 1) Pusat Administrasi Pemerintahan
1. Bagaimanakah pemindahan pusat Kemampuan suatu daerah dalam
pemerintahan Kabupaten Padang mengembangkan fungsi sebagai pusat
Pariaman? administrasi pemerintah sangat didukung
2. Bagaimana kinerja pegawai setelah oleh kemampuan daerah tersebut dalam
pemindahan pusat pemerintahan di mengelola suatu sistem kelembagaan
Kantor Bupati Padang Pariaman? pemerintah yang ada. Faktor yang dapat
3. Apasajakah dampak pemindahan pusat menggambarkan kemampuan suatu
pemerintahan Kabupaten Padang daerah menjadi pusat administrasi adalah
Pariaman terhadap kinerja pegawai di kualitas SDM yang dimiliki daerah
Kantor Bupati Padang Pariaman? tersebut, dengan variabel rasio
4. Bagaimana strategi pemerintah daerah ketergantungan (dependency ratio)
dalam upaya meningkatkan kinerja yaitu perbandingan antara jumlah
pegawai di Kantor Bupati Padang penduduk usia tidak produktif dengan
Pariaman? jumlah penduduk usia produktif.
Variabel ini diharapkan dapat
Tinjauan Kepustakaan menggambarkan potensi sumber daya
manusia suatu daerah yang dibutuhkan
a. Pusat Pemerintahan dalam pengelolaan pemerintahan daerah
Menurut Soekarno dalam Ambarita tersebut.
(2010:13), ibukota kabupaten yaitu kota
tempat kedudukan pusat pemerintahan 2) Pusat Pelayanan Masyarakat
kabupaten, dalam perkembangannya dapat Jumlah fasilitas pendidikan,
menjelma menjadi kota yang makin fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan
mempunyai ciri dan tingkat kemajuan yang dan ketersediaan sarana transportasi,
memenuhi syarat untuk diklasifikasikan dapat digunakan untuk mengetahui
sebagai kota. ketersediaan fasilitas pelayanan dalam
Purba dalam Ambarita (2010:13), mendukung peningkatan pelayanan
mengungkapkan bahwa kawasan pusat masyarakat secara keseluruhan.
pemerintahan merupakan tempat untuk
melaksanakan segala sesuatu hal yang 3) Pusat Pengembangan Wilayah
berkaitan dengan pemerintahan, baik itu Sekitar
kegiatan politik dan administatif, serta segala Kemampuan suatu daerah dalam
kegiatan yang berkaitan dengan hal-hal mengembangkan daerah sekitarnya dapat
mengenai politik dan pemerintahan. Salah satu dilakukan jika daerah tersebut telah
tujuan dari direncanakannya kawasan tersebut dapat melewati ambang batas
yaitu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pertumbuhan yang mampu menyangga
bagi masyarakat dimana hal itu tidak dapat kebutuhan sendiri. Untuk dapat
dilepaskan dari peran pemerintah sendiri mencapai pertumbuhan tersebut didukung
dalam melaksanakannya. oleh kondisi perekonomian yang
Dari berbagai pengertian diatas maka memadai.
dapat ditarik kesimpulan bahwa pusat
pemeritahan merupakan segala sesuatu yang b. Kinerja Pegawai
berkaitan dengan pemerintah, baik itu pusat Mangkunegara (2005:67) kinerja ialah
politik, pusat sosial budaya dan hasil kerja baik secara kualitas maupun
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh
dalam melakukan tugas sesuai dengan pegawai dibandingkan kriteria yang telah
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan Rivai (2009:532) kinerja diartikan
kesediaan seseorang atau kelompok orang Mengacu dari beberapa pendapat diatas,
untuk melakukan suatu kegiatan, dan maka yang dimaksud dengan kinerja pegawai
menyempurnakannya sesuai tanggung dalam tulisan ini adalah hasil kerja pegawai
jawabnya dengan hasil seperti yang yang dapat dilihat pada aspek kualitas,
diharapkan. kuantitas, waktu kerja, dan kerja sama untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
Lalu menurut Sedarmayanti (2007 : 259- dimana pekerjaan tersebut haruslah secara
260), Kinerja (performance) berasal dari kata legal, yang berarti dalam melaksanakan tugas
“to perform” yang berarti : pegawai tersebut harus mengikuti aturan yang
telah ditetapkan dan tidak bertentangan dengan
1. Perbuatan, melaksankan moral dan etika yang berlaku umum.
pekerjaan, prestasi kerja,
pelaksanaan pekerjaan yang Indikator kinerja adalah ukuran
berdaya guna. kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan
2. Pencapaian/prestasi seseorang tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan
berkaitan dengan tugas yang yang telah ditetapkan. Indikator kinerja
diberikan kepadanya. digunakan untuk meyakinkan bahwa kinerja
3. Hasil kerja seorang pekerja, hari demi hari pegawai yang bersangkutan
sebuah proses manajemen atau menunjukkan kemampuan dalam rangka
suatu organisasi secara menuju tujuan dan sasaran yang telah
keseluruhan, dimana hasil kerja ditetapkan. Sedarmayanti,2007:198).
tersebut harus dapat ditunjukkan
buktinya secara konkrit dan dapat Mitchel dalam Sedarmayanti (2007:51)
diukur (dibandingkan dengan mengemukakan indikator-indikator kinerja
standar yang telah ditentukan). yaitu sebagai berikut :
4. Catatan mengenai outcome yang
dihasilkan dari suatu aktivitas 1. Kualitas Kerja (Quality of work)
tertentu, selama kurun waktu 2. Ketetapan Waktu (Pomptnees)
tertentu pula.
5. Hasil kerja yang dapat dicapai 3. Inisiatif (Initiative)
oleh seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu organisasi, 4. Kemampuan (Capability)
sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing, 5. Komunikasi (Communication)
dalam rangka upaya mencapai
Selanjutnya Mahmudi (2013 : 14),
tujuan organisasi bersangkutan
menjelaskan bahwa ada enam tujuan dari
secara legal, tidak melanggar
pengukuran kinerja di sektor publik, antara
hukum dan sesuai dengan moral
lain :
maupun etika.
1. Mengetahui tingkat ketercapaian
Lebih lanjut Irianto (dalam Edy Sutrisno, tujuan organisasi
2011 : 171) mengemukakan bahwa kinerja Pengukuran kinerja berfungsi sebagai
pegawai adalah prestasi yang diperoleh tonggak yang menunjukkan tingkat
seseorang dalam melakukan tugas. Sedangkan ketercapaian tujuan dan juga
Sinambela dkk. (dalam Harbani Pasolong, menunjukkan apakah organisasi
2010 : 176) mendefinisikan kinerja pegawai berjalan sesuai arah yang semestinya
sebagai kemampuan pegawai dalam atau menyimpang dari tujuan yang
melakukan sesuatu dengan keahlian tertentu. ditetapkan.
Hal senada dikemukakan oleh Stephen 2. Menyediakan sarana pembelajaran
Robbins (dalam Harbani Pasolong, 2010 : pegawai
176), bahwa kinerja adalah hasil evaluasi
Pengukuran kinerja merupakan sarana (planning) dan manajemen (management)
untuk pembelajaran pegawai tentang untuk mencapai suatu tujuan, tetapi untuk
bagaimana seharusnya bertindak, dan mencapai tujuan tersebut strategi tidak hanya
memberikan dasar perubahan berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
perilaku,sikap, kemampuan, atau menunjukkan arahnya saja, melainkan harus
pengetahuan yang harus dimiliki mampu menunjukkan bagaimana taktik
pegawai untuk mencapai hasil kerja operasionalnya.
terbaik.
3. Memperbaiki kinerja periode-periode Dari defenisi para ahli tersebut dapat
berikutnya disimpulkan bahwa strategi adalah cara atau
Pengukuran kinerja dilakukan sebagai teknik yang dilakukan sebuah perusahaan
sarana untuk perbaikan kinerja dimasa untuk mendapatkan keunggulan bersaing
yang akan dating. dengan mempelajari dan memahami
4. Memberikan pertimbangan dalam lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)
pembuatan keputusan pemberian dan lingkungan eksternal (peluang dan
penghargaan (reward) dan hukuman ancaman) sehingga perusahaan bisa tetap
(punishment) berthan (survive).
Pengukuran kinerja bertujuan
memberikan dasar bagi atasan untuk Metode Penelitian
memberikan penghargaan (reward), Jenis penelitian yang digunakan dalam
misalnya kenaikan gaji, tunjangan, penelitian ini adalah penelitian kualitatif
dan promosi, atau punishment dengan metode deskriptif. Penelitian kualitatif
misalnya pemutusan kerja, penundaan dengan menggunakan metode deskriptif
posisi, dan teguran. adalah penelitian yang menghasilkan data
5. Memotivasi Pegawai berupa kata-kata,gambar, dan bukan angka-
Pengukuran kinerja bertujuan untuk angka, dan data tersebut dapat juga berasal
meningkatkan motivasi pegawai. dari naskah wawancara, catatan lapangan,
Dengan adanya pengukuran kinerja, foto, video tape, dokumen pribadi, catatan atau
maka pegawai yang bekinerja tinggi memo, dan dokumen resmi lainnya (Lexy J.
akan memperoleh reward. Reward Moleong, 2005:11).
tersebut memberikan motivasi
pegawai untuk berkinerja lebih tinggi Informan penelitian adalah orang-orang
dengan harapan kinerja yang tinggi yang dimanfaatkan untuk memberikan
akan memperoleh kompensasi yang informasi tentang situasi dan kondisi latar
tinggi. penelitian (Lexy J.Moleong, 2005:90).
6. Menciptakan akuntabilitas publik Informan yang dimaksud disini adalah orang
Pengukuran kinerja merupakan salah yang betul-betul memahami permasalahan
satu alat untuk mendorong terciptanya yang diteliti.
akuntabilitas publik. Dengan adanya
pengukuran kinerja maka laporan dari Pemilihan informan dalam penelitian ini
pengukuran kinerja tersebut dapat ditentukan secara purposive (purposive
digunakan untuk mengevaluasi kinerja sampling). Menurut Sugiyono (2014:301)
pegawai,menilai tingkat transparansi purposive sampling adalah teknik
dan akuntabilitas publik. pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu.Pertimbangan tertentu
c. Strategi ini, misalnya orang tersebut yang dianggap
paling tahu tentang apa yang kita harapkan,
Menurut Jatmiko (2003:4), Strategi atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga
dideskripsikan sebagai suatu cara dimana akan memudahkan peneliti menjelajahi
organisasi akan mencapai tujuan-tujuannya, obyek/situasi social yang diteliti.
sesuai dengan peluangpeluang dan ancaman-
ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi Sehubungan dengan itu yang menjadi
serta sumber daya dan kemampuan internal informan dalam penelitian adalah sebagai
organisasi.Sedangkan menurut pendapat berikut:
Effendy (2007:32) strategi adalah perencanaan
1. Kasubag Adm Kepegawaian tertlihat, misalnya daerah-daerah yang dulunya
2. Asisten Administrasi Umum itu tanah terlantar dan tidak ada potensi sama
3. Kabag Pemerintahan Umum sekali, dengan adanya pemindahan pusat
4. Kabag Humas & Protokoler pemerintahan ini tentunya meningkatkan
5. Kabagian Organisasi dan Reformasi potensi daerah dan bisa digunakan untuk
Birokrasi pembangunan kantor-kantor pemerintahan,
6. Kabag Hukum yang jelas pemindahan tersebut sudah harus
7. Staf pegawai Sekretariat Daerah dilakukan karena aturannya demikian.
Kabupaten Padang Pariaman
Dalam rangka menjalankan tugas dan
fungsinya, pegawai di Kantor Bupati
Hasil Penelitian dan Pembahasan Kabupaten Padang Pariaman telah melakukan
berbagai macam upaya untuk meningkatkan
Temuan Penelitian kinerja mereka, karena salah satu kendala
dalam bekerja pada awal-awal pindahnya
Sebagaimana yang telah dikemukakan kantor adalah menyesuaikan diri dengan
dalam bagian pendahuluan, penelitian ini ingin lingkungan dan suasana kantor yang baru.
menjawab empat pertanyaan penelitian atau Secara umum, kinerja pegawai di
rumusan masalah. Rumusan masalahnya yaitu: Sekretariat Daerah kabupaten Padang
Bagaimanakah pemindahan pusat Pariaman setelah pemindahan pusat
pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman? pemerintahan dinilai cukup baik meski pun
Bagaimana kinerja pegawai setelah masih banyak kekurangan dan hasil yang
pemindahan pusat pemerintahan di Kantor dicapai masih belum maksimal. Pemindahan
Bupati Padang Pariaman? Apasajakah dampak pusat pemerintahan awalnya dirasakan sangat
pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten berat oleh sebagian pegawai. Transportasi
Padang Pariaman terhadap kinerja pegawai di menjadi kendala utama pegawai untuk
Kantor Bupati Padang Pariaman? Bagaimana mencapai lokasi kantor yang cukup jauh dari
strategi pemerintah daerah dalam upaya jalanan utama, sehingga pegawai harus
meningkatkan kinerja pegawai di Kantor memakai kendaraan pribadi atau menumpang
Bupati Padang Pariaman? dengan kendaraan lain yang juga akan pergi ke
kantor. Hal ini tentu memakan waktu yang
Untuk menjawab pertanyaan penelitian cukup lama sehingga akan memberi dampak
ini telah melakukan penelitian dengan hasil pada produktivitas kerja pegawai.
bahwa pemindahan pusat pemerintahan Adapun indikator kinerja yang digunakan
kabupaten Padang Pariaman ini sudah untuk mengetahui bagaimana kinerja Pegawai
selayaknya dilaksanakan karena hal tersebut di Kantor Bupati setelah pemindahan pusat
sudah ditetapkan pada PP No.79 Tahun pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman
2008tentang pemindahan ibukota Kabupaten yaitu menggunakan indikator kinerja yang
Padang Pariaman. Oleh sebab itu, pemindahan dikemukakan oleh Mitchel dalam
pusat pemerintahan pun harus dilakukan dari Sedarmayanti (2007:51), yaitu : (a) Quality of
yang semula berada di wilayah Kota Pariaman Works, (b) Pomptnees, (c) Inisiatif, (d)
berpindah ke wilayah Kabupaten Padang Capability, (e) Communication.
Pariaman tepatnya di Nagari Parit Malintang.
a. Quality of Work
Menurut Bapak Azwarman selaku Kepala
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan,
Bagian Organisasi dan Reformasi Birokrasi
tentunya akan memberikan hasil dari
Sekretariat Daerah Kabupaten Padang
pekerjaan tersebut. Baik atau tidaknya hasil
Pariaman mengatakan bahwasebenarnya
kerja seseorang dapat dilihat dari kualitas
pemindahan ini sudah lama dilaksanakan,
kerjanya atau bagaimana seseorang itu dalam
tetapi yang namanya pemindahan pusat
menjalankan tugasnya. Begitupun dengan
pemerintahan ke daerah baru pasti
kinerja Pegawai di Kantor Bupati Padang
membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Pariaman setelah pemindahan pusat
Untuk pemerataan pembangunan wilayah
pemerintahan Ibukota Kabupaten Padang
Kabupaten padang Pariaman dalam hal
Pariaman. Sejauh ini kinerja pegawai di
perluasan-perluasan wilayah ini sudah mulai
Kantor Bupati Padang Pariaman setelah
pemindahan pusat pemerintahan Ibukota kecanggihan teknologi tersebut untuk
Kabupaten Padang Pariaman cukup baik. berkomunikasi dengan para pegawai yang
kantornya berada diluar wilayah IKK ini,
b. Pomptnees sehingga tidak mengganggu kinerja
Ketepatan waktu dan disiplin pegawai di
Kantor Bupati dalam melaksanakan Pemindahan Pusat Pemerintahan
pekerjaannya masih kurang. Pemindahan Kabupaten Padang Pariaman tentunya dapat
pusat pemerintahan Kabupaten Padang menimbulkan dampak positif dan negatif.
Pariaman tidak memiliki pengaruh yang Menyoal tentang dampak dari pemindahan
berarti terhadap disiplin pegawai. Namun, pusat pemerintahan Kabupaten ini terhadap
salah satu sebab terlambatnya pegawai datang kinerja pegawai sangatlah positif, dimana saat
ke kantor adalah ketersediaan transportasi. ini para pegawai merasa lebih nyaman dan
Bagi pegawai yang tidak mempunyai konsentrasi lebih terjaga saat melaksanakan
kendaraan pribadi akan kesulitan untuk pekerjaan di kantor yang baru ini. Di kantor
menuju ke lokasi kantor dikarenakan tidak yang lama para pegawai kurang konsentrasi
adanya transportasi umum dari jalan raya dikarenakan kantor yang masih menumpang di
utama ke dalam lokasi kantor. Kota Pariaman. Misalnya saja apabila
pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
c. Inisiative berprestasi, yang dapat nama tentunya Kota
Dalam melakukan sebuah pekerjaan Pariaman.
diperlukan inisiatif para pegawai untuk Dalam menindaklanjuti dampak
menemukan ide atau gagasan, mencari pemindahan pusat pemerintahan yang dapat
peluang dalam mewujudkan visi dan misi mempengaruhi kinerja pegawai,pemerintah
organisasi secara maksimal. Berkaitan dengan daerah Kabupaten Padang Pariaman menyusun
hal ini, pemindahan pusat pemerintahan strategi sebagai bagian dari upaya untuk
Kabupaten Padang Pariaman berdampak meningkatkan kinerja pegawai di Kantor
positif bagi pegawai, karena keberadaan Bupati Kabupaten Padang Pariaman yaitu
kantor yang terletak sudah di wilayah sendiri. dengan memberikan reward atau penghargaan
kepada para pegawai yang berprestasi dan
d. Capability berkinerja sangat baik, diantaranya pemberian
Kemampuan seorang pegawai dalam jabatan sesuai kemampuan dimiliki dan
melaksanakan pekerjaannya dapat prestasi yang diraih. Dengan demikian
mempengaruhi hasil kerja yang dicapai oleh diharapkan agar para pegawai dapat
organisasi. Begitu juga dengan pegawai di termotivasi untukmenyelesaikan semua tugas
Kantor Bupati kabupaten Padang Pariaman dan pekerjaannya dengan baik
dimana kemampuan pegawai merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi berhasil Pembahasan
tidaknya suatu pekerjaan.
Berdasarkan deskripsi dari temuan
e. Communication peneliti, dapat diperoleh gambaran mengenai
Dalam melaksanakan pekerjaan, tentunya dampak pemindahan pusat pemerintahan
dibutuhkan kerja sama yang baik antar terhadap kinerja pegawai di Kantor Bupati
individu maupun kelompokdalam sebuah Kabupaten Padang Pariaman.
instansi demi mewujudkan tujuan bersama. Perpindahan pusat pemerintahan suatu
Komunikasi antara pegawai yang bekerja di kabupaten tidak hanya terbatas pada
Kantor Bupati semenjak pemindahan pusat pemindahan fisik, seperti gedung
pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman pemerintahan, gedung legislatif. Tapi juga
terjalin dengan baik dan lancar. Komunikasi menyiapkan pengetahuan masyarakat yang
antara individu pegawai maupun kelompok cukup sebagai calon warga ibukota kabupaten.
yang bekerja dilingkungan kantor Bupati ini Dari prinsip pelayanan publik diberikan harus
maupun dengan beberapa OPD yang sebagian merata tidak terkecuali pada daerah manapun,
masih berada di luar wilayah Kabupaten membuat beberapa wilayah di Indonesia
Padang Pariaman berjalan dengan sangat baik, memindahkan pusat pemerintahannya dari
hal ini dikarenakan pada era teknologi yang kota menuju kecamatan. Hal ini bertujuan
canggih, kita dapat memanfaatkan untuk menjangkau daerah-daerah terluar
mengenai pelayanan. Karena ketika pusat dilihat dari bagaimana mereka dapat
pemerintahan jauh dari masyarakatnya maka melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
setiap kebijakan dan pelayanan akan kesulitan Pegawai Negeri Sipil, hasil dari
untuk dirasakan dampaknya. pelaksanaan tugas, dan sejauh mana
Pemindahan pusat pemerintahan tujuan dari pelaksanaan kegiatan tersebut
Kabupaten Padang Pariaman tidak hanya tercapai.
berdampak terhadap sosial masyarakat tetapi
juga berdampak kepada para pegawai yang Pemindahan pusat pemerintahan
bekerja di Kantor Bupati Kabupaten Padang Kabupaten Padang Pariaman secara tidak
Pariaman, karena berdasarkan PP 79 Tahun langsung dapat meningkatkan kualitas kerja
2008 seiring dengan terbentuknya wilayah yang lebih baik,hal ini disebabkan oleh
Kota Pariaman sebagai daerah otonom, maka suasana dan lingkungan kerja yang baru yang
pusat pemerintahan dan ibukota Kabupaten lebih nyaman sehingga para pegawai dapat
Padang Pariaman harus dipindahkan yang berkonsentrasi penuh ketika menjalankan
semula terletak di wilayah Kota Pariaman ke tugasnya. Letak kantor bupati yang
Nagari Parit Malintang. Oleh sebab itu para sebelumnya berada dipusat Kota Pariaman
pegawai harus patuh terhadap regulasi yang dan dekat dari keramaian menyebabkan
ada serta secepat mungkin dapat beradaptasi pegawai kurang fokus dan seringkali
dengan lingkungan tempat kerja yang baru. membuat konsentrasi mereka menjadi
Berdasarkan hasil penelitian, pemindahan terpecah
pusat pemerintahan Kabupaten Padang
Pariaman efektif pindah ke Nagari Parit b. Pomptnees
Malintang pada tahun 2012. Hingga saat ini Pomptness atau ketepatan waktu yaitu
pembangunan kantor-kantor OPD Kabupaten berkaitan dengan sesuai atau tidaknya
Padang Pariaman masih terus dilakukan. waktu penyelesaian pekerjaan dengan
Penempatan OPD memang masih banyak yang target waktu yang direncanakan. Setiap
berada diluar wilayah Kabupaten Padang pekerjaan diusahakan untuk selesai
Pariaman. Pemindahan kantor-kantor OPD sesuai dengan rencana agar tidak
Kabupaten Padang Pariaman ini dilakukan mengganggu pada pekerjaan yang lain.
secara bertahap mengingat anggarannya tidak Berdasarkan hasil wawancara dengan
mencukupi. beberapa kepala bagian di Sekretariat
Kinerja pegawai di Kantor Bupati setelah Daerah Kabupaten Padang Pariaman
pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten dapat disimpulkan bahwa kinerja para
Padang Pariaman akan dibahas dengan pegawai jauh lebih baik dan
menggunakan indikator kinerja yang menyelesaikan berbagai macam
dikemukakan oleh Mitchel dalam pekerjaan secara tepat waktu.
Sedarmayanti (2007:51), yaitu : (a) Quality of
Works, (b) Pomptnees, (c) Inisiatif, (d) b. Initiative
Capability, (e) Communication. Inisiatif (Initiative) yaitu
a. Quality Of Works mempunyai kesadaran diri untuk
melakukan sesuatu dalam melaksanakan
Quality Of Works adalah kualitas tugas-tugas dan tanggung jawab.
kerja yang dicapai berdasarkan syarat- Bawahan atau pegawai dapat
syarat kesesuaian dan kesiapannya yang melaksanakan tugas tanpa harus
tinggi pada gilirannya akan melahirkan bergantung terus menerus kepada atasan.
penghargaan dan kemajuan serta Dalam suatu tugas, pada dasarnya
perkembangan organisasi melalui memerlukan pengawasan untuk
peningkatan pengetahuan dan mengawasi jalannya tugas yang
keterampilan secara sistematis sesuai dilaksanakan.Namun terkadang juga
tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan inisiatif oleh pegawai ketika
yang semakin berkembang pesat (Mitchel melaksanakan pekerjaannya tanpa harus
dalam Sedarmayanti, 2007:51). bergantung terhadap yang lainnya.
Berdasarkan indikator ini, kualitas kerja Berdasarkan hasil wawancara
pegawai setelah pemindahan Kantor dapat diketahui bahwa semenjak
Bupati Kabupaten Padang Pariaman pemindahan pusat pemerintahan
Kabupaten Padang Pariaman, para Kelima indikator kinerja indikator kinerja
pegawai lebih memiliki inisiatif, berkreasi yang dikemukakan oleh Mitchel dalam
dan berinovasi lebih banyak daripada saat Sedarmayanti (2007:51) diatas memiliki
mereka berkantor di Kota Pariaman. keterikatan satu dengan yang lain, dimana
ketika berkantor di wilayah Kota indikator-indikator tersebut dapat digunakan
Pariaman ide-ide pegawai seperti untuk mengetahui bagaimana kinerja pegawai
terkukung karena jika kita membuat dalam sebuah organisasi, mengukur apakah
sebuah ide, yang dapat nama adalah pihak suatu program sudah berjalan dengan baik.
Kota Pariaman bukan Kabupaten Padang Dalam hal ini berkenaan dengan kinerja
Pariaman. pegawai di Kantor Bupati Kabupaten Padang
c. Capability Pariaman.
Kemampuan (Capability) yaitu Berdasarkan hasil penelitian mengenai
diantara beberapa faktor yang kinerja pegawai di Kantor Bupati Kabupaten
mempengaruhi kinerja seseorang, Padang Pariaman setelah pemindahahan pusat
ternyata yang dapat diintervensi atau pemerintahan, belum memenuhi keenam
diterapi melalui pendidikan dan latihan indikator yang indikator kinerja yang
adalah faktor kemampuan yang dapat dikemukakan oleh Mitchel dalam
dikembangkan. Kemampuan pegawai Sedarmayanti (2007:51), namun sebagian
yang bekerja di Kantor Bupati Kabupaten besar indiator sudah terpenuhi. Dapat
Padang Pariaman ini semenjak dikatakan bahwa kinerja pegawai sudah cukup
pemindahan pusat pemerintahan tidak baik, karena sudah memberikan perubahan
begitu berpengaruh, karena bicara daripada sebelumnya.
mengenai kapabilitas itu tergantung dari
kemampuan individu pegawai dalam 3. Dampak Pemindahan Pusat
melaksankan pekerjaannya. hanya saja Pemerintahan Kabupaten Padang
dengan adanya pemindahan ini para Pariaman Terhadap Kinerja Pegawai
pegawai menjadi lebih bersemangat lagi di Kantor Bupati Kabupaten Padang
dalam melaksanakan setiap tugas yang Pariaman
diberikan.
Pemindahan pusat pemerintahan
d. Communication Kabupaten Padang Pariaman ternyata
Komunikasi (Communication) membawa dampak yang sangat baik bagi
merupakan interaksi yang dilakukan oleh kinerja para pegawai yang bekerja di Kantor
atasan kepada bawahan untuk Bupati Kabupaten Padang Pariaman. Hal ini
mengemukakan saran dan pendapatnya dapat dilihat dari Laporan Akuntabilitas
dalam memecahkan masalah yang Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
dihadapi. Komunikasi akan menimbulkan menunjukan bahwa secara umum Hasil
kerjasama yang lebih baik dan akan capaian kinerja pegawai Sekretariat Daerah
terjadi hubunganhubungan yang seluruh Bagian di lingkup Sekretariat Daerah
semangkin harmonis diantara para telah bekerja dengan baik dan dapat
pegawai dan para atasan, yang juga dapat melaksanakan seluruh program kegiatan sesuai
menimbulkan perasaan senasib dengan rencana kerjanya. Namun demikian
sepenanggungan. perbaikan dalam perumusan Indikator Kinerja
Dalam melaksanakantugas masih perlu dilaksanakan lebih lanjut, untuk
bersama, sejauh ini tidak ada hambatan lebih mengarah pada optimalisasi perwujudan
atau kendala berarti berkaitan dengan peran dan fungsi Sekretariat Daerah dalam
komunikasi antar pegawai,hal ini penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian
dikarenakanteknologi infirmasi dan Administratif terhadap pelaksanaan tugas
komunikasi yang semakin canggih dan Perangkat Daerah serta pelayanan
maju memudahkan saat ingin Administratif.
berkomunikasi dengan pegawai lainnya Berdasarkan hasil penelitian yang
dimanapun berada. telah dilakukan, dampak pemindahan
pusat pemerintahan terhadap kinerja
pegawai di Kantor Bupati Kabupaten
Padang Pariaman memiliki dampak
positif dan negatif, karena selayaknya dengan baik karena ketidakadaan
pusat pemerintahan yang baru pindah biaya untuk operasional bus.
pasti ada dampak positif dan negatifnya. b. Sinkronisasi OPD di lingkungan
Dampak positif pemindahan pusat pemerintah Kabupaten Padang
pemerintahan terhadap kinerja pegawai di Pariaman ini menjadi salah satu tugas
Kantor Bupati Kabupaten Padang pokok dari Sekretariat Daerah. Hal ini
Pariaman ini antara lain : 1) Jati diri lebih kemudian menjadi faktor pendorong
muncul, 2) Kreasi dan inovasi lebih sekretariat daerah untuk menjadi lebih
banyak dalam arti menimbulkan ide atau profesional, sehingga mampu menjadi
gagasan terhadap sesuatu yang sedang sentral guidence bagi pelaksanaan
atau yang akan dikerjakan. Jika urusan dan kewenangan OPD sesuai
dibandingkan saat pusat pemerintahan dengan dinamika perubahan
masih berada di Kota Pariaman, ketika penyelenggaraan pemerintahan dan
pegawai Pemkab Padang Pariaman yang tuntutan peningkatan kualitas
berprestasi, maka yang akan dapat nama pelayanan masyarakat.
adalah pemerintah Kota Pariaman c. Memberikan semacam reward dan
mengingat pusat pemerintahan Kabupaten kesejahteraan pegawai dalam bentuk
Padang Pariaman masih berada di tunjangan-tunjangan tambahan serta
wilayah Kota Pariaman. 3) Lokasi kantor jabatan yang sesuai dengan kinerja
yang lebih nyaman dan terletak di daerah pegawai.
tujuan bukan di daerah perlintasan
membuat pegawai yang telah hadir PENUTUP
dikantor bisa fokus bekerja dan tidak
dapat berkeliaran saat jam kerja seperti A. Kesimpulan
ketika perkantoran masih berada di 1. Kinerja pegawai di Kantor Bupati
wilayah Kota Pariaman yang sangat ramai Kabupaten Padang Pariaman
dan hiruk-pikuk. sudah cukup baik meskipun
masih banyak oknum pegawai
4. Strategi Pemerintah Daerah Dalam yang kurang disiplin saat bekerja,
seperti datang terlambat, makan
Upaya Meningkatkan Kinerja
siang sebelum waktu istirahat,
Pegawai di Kantor Bupati dan datang kembali setelah jam
Kabupaten Padang Pariaman istirahat kantor juga terlambat.
2. Dampak pemindahan pusat
Berdasarkan hasil penelitian, yang pemerintahan Kabupaten Padang
menjadi strategi pemerintah dalam upaya Pariaman dari Kota Pariaman ke
meningatkan kinerja para pegawainya dan Nagari Parit Malintang dirasakan
terus mengevaluasi diri dan sangat positif, dimana lokasi saat
kinerjapemerintahannya, yang pada gilirannya ini merupakan lokasi yang jauh
secara terus menerus dapat terkoreksi dan dari eramaian sehingga para
mendorong terciptanya perbaikan dan pegawai akan lebih
peningkatan kualitas pelayanan pemerintah berkonsentrasi pada saat bekerja.
adalah sebagai berikut : 3. Strategi pemerintah dalam upaya
a. Pengadaan Fasilitas. Dapat dilihat meningkatkan kinerja pegawai di
bahwa fasilitas penunjang kerja para antor Bupati Kabupaten Padang
pegawai masih belum memuaskan, Pariaman adalah pengadaan
seperti tempat ibadah,transportasi fasilitas penunjang kerja para
yang bisa memobilisasi para pegawai pegawai, sinkronisasi OPD di
yang bertempat tinggal jauh dari lingkungan pemerintah
lokasi kantor. Sebenarnya beberapa Kabupaten Padang Pariaman ini
waktu lalu pemerintah daerah menjadi salah satu tugas pokok
Kabupaten Padang Pariaman telah dari Sekretariat Daerah, serta
mengupayakan bus untuk pegawai Memberikan semacam reward
yang tidak memiliki kendaraan dan kesejahteraan pegawai dalam
pribadi. Namun itu tidak berjalan bentuk tunjangan-tunjangan
tambahan hingga jabatan yang
sesuai dengan kinerja pegawai.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat
dikemukakan beberapa saran antara lain:

1. Pemerintah daerah Kabupaten


Padang Pariaman (OPD terkait)
selaku pihak yang berwenang atas
pegaturan disiplin kerja pegawai
harus lebih meningkatkan
komitmen untu menegakkan
aturan bagi para pegawai yang
dinilai masih lalai serta tidak
disiplin dalam menjalankan tugas
dan fungsinya.
2. Percepatan pengadaan fasilitas
penunjang kinerja para pegawai.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Agus Dharma. 2004. Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta : Rajawali Adima

Agustinus Sri Wahyudi. 2010, Manajemen Strategik. Jakarta : Binarupa Aksara

Anwar Prabumangkunegara. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung : PT Perika

Burhan Bungin. 2003. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rajawali Pers.

Edy Sutrisno . 2011. Budaya Organisasi. Jakarta : Kencana

Effendy Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Freddy Rangkuti. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing
Communication. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Harbani Pasolong. 2010. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta

H.A.W Widjaya. 2002. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Husein Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Lexy J. Moleong. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya

Mahmudi. 2013. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : UPP STIM YKPN
Biodata Penulis

Gita Aprilia Fitri atau yang akrab di panggil Gita, Lahir di Jakarta, 15 April 1993 anak dari
Azrial Aznur (Ayah) dan Norani (Ibu). Alamat tempat tinggal Jalan Syeikh Burhanuddin
Pasar Pakandandangan. Pendidikan yang pernah di tempuh mulai dari SD 01Enam Lingkung,
MTsN Nan Sabaris , SMAN1 Nan Sabaris dan terakhir penulis menamatkan pendidikan S-1
Ilmu administrasi Negara, di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang Periode ke-114
pada bulan September 2019 dengan judul Skripsi “Dampak Pemindahan Pusat Pemerintahan
Kabupaten Padang Pariaman Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Bupati Kabupaten Padang
Pariaman” Dosen Pembimbing I Bapak Dr. Hasbullah Malau,S.sos,M.Sidan Dosen
Pembimbing II Bapak Adil Mubarak, S.IP, M.Si. Dosen Penguji I Drs. Syamsir,M.si,Ph.D,
Penguji IIAldri Frinaldi,SH,M.Hum,Ph.D dan Penguji III Nora Eka Putri S.IP, M.Si.

Telepon : 081220339359
E-mail : gitaaprilia15@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai